Professional Documents
Culture Documents
Akuntan Biaya Revisi
Akuntan Biaya Revisi
OLEH :
NAMA :
NIM:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah
mata kuliah yang berjudul “Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Profesi
Sebagai Akuntan Biaya” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Pancasila dan Akuntan Biaya, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan
dengan Pancasila dan Akuntan Biaya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang
sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kode Etik Profesi Akuntan Biaya............................................................................. 3
2.2 Etika Profesi Akuntan Biaya..................................................................................... 5
2.3 Etika Kerja Akuntan Biaya....................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 8
3.2 Saran......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Nilai-nilai pancasila itu merupakan nilai intrinsik yang kebenarannya dapat
dibuktikan secara objektif, serta mengandung kebenaran yang universal. Dengan demikian,
tinjauan Pancasila berlandaskan pada Tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai
Pancasila memiliki sifat objektif. Bagi bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai sumber nilai
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yaitu pancasila, hal ini berarti
bahwa seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara menggunakan Pancasila
sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap,
perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia.
Akuntansi biaya merupakan akuntansi yang membahas tentang penentuan harga
pokok dari suatu barang yang di produksi. kuntansi biaya bertujuan untuk melaporkan setiap
informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan biaya perolehan. Akuntansi biaya
memasukkan bagian-bagian akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan tentang
bagaimana informasi biaya dikumpulkan dan dianalisis. akuntansi biaya adalah proses
mencatat, menggolongkan, dan menyajikan informasi biaya, mulai dari proses pembuatan
hingga penjualan barang atau jasa dengan cara-cara tertentu serta menyajikan berbagai
informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Akuntansi biaya menghasilkan informasi untuk
memenuhi berbagai macam tujuan yaitu untuk tujuan penentuan kas produksi, pengendalian
biaya, tujuan pengambilan keputusan khusus, dan untuk kepentingan internal perusahaan
untuk menjadikan perusahaan lebih maju.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Siregar, dkk, (2014) bahwa akuntansi biaya adalah proses pengukuran,
peringkasan, penganalisisan, perhitungan dan pelaporan biaya, profitabilitas, dan kinerja
kerja operasi untuk kepentingan imtternal perusahaan. Akuntansi biaya dapat diartikan
sebagai proses yang meliputi mencatat, menggolongkan, dan menyajikan informasi biaya,
mulai dari proses pembuatan hingga penjualan barang atau jasa dengan cara-cara tertentu
serta menyajikan berbagai informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Akuntansi biaya
menghasilkan informasi untuk memenuhi berbagai macam tujuan yaitu untuk tujuan
penentuan kas produksi, pengendalian biaya, tujuan pengambilan keputusan khusus, dan
untuk kepentingan internal perusahaan untuk menjadikan perusahaan lebih maju.
Akuntansi biaya bertujuan untuk menyediakan salah satu informasi yang diperlukan
oleh manajemen dalam mengelola perusahaan dan memberi informasi keuangan yang secara
handal bisa dipercaya mengenai kewajiban, modal dan sumber ekonomi pada sumber-sumber
ekonomi sebuah perusahaan yang muncul karena adanya kegiatan usaha. Termasuk di
dalamnya kegiatan perencanaan, maka akuntansi biaya akan membantu manajemen membuat
anggaran bagi masa depan atau menetapkan biaya bahan, upah, dan gaji dimuka, dan biaya
pabrik lainnya serta biaya pemasaran produksinya. Biaya-biaya ini dapat membantu dalam
menetapkan harga dan memperlihatkan besar laba yang akan diterima dan juga
memperhitungkan persaingan dan keadaan ekonomi.
Seorang akuntan wajib memiliki kode etik profesi sehingga dalam melakukan
pekerjaan diharapkan selalu menjunjung tinggi keadilan. Dengan adanya keadilan diharapkan
akuntan dapat menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya. Profesi akuntansi memiliki tujuan
yaitu untuk memenuhi tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi,
mencapai tingkat kinerja yang tinggi dengan orientasi yang mengarah untuk kepentingan
publik. Adapun empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu 1) kredibilitas, dimana
masyarakat sangat membutukan kredibilitas sistem informasi dan informasi, 2)
profesionalisme, dimana pemakai jasa akuntan dapat mengindentifikasi individu yang
profesional di bidang akuntansi, 3) kualitas jasa, dimana terdapat keyakinan jika seluruh jasa
3
yang didapatkan dari akuntan diberikan dengan standar kinerja yang tinggi, 4) kepercayaan,
dimana para pemakai jasa akuntan harus yakin jika terdapat kerangka etika professional yang
melandasi pemberian jasa oleh akuntan (Wibowo, 2014).
Di Indonesia, kode etik akuntan umumnya terdiri dari tiga bagian yaitu 1) Prinsip
etika, 2) Aturan etika, dan 3) Interpretasi aturan etika. Prinsip etika menjadi kerangka dasar
untuk aturan etika, yang bertugas mengatur pelaksanaan dalam pemberian jasa profesional
yang dilakukan oleh anggota. Prinsip etika disahkan oleh kongres dan berlaku bagi seluruh
anggota di dalam membuat pertimbangan-pertimbangan etika dalam rangka pemberian jasa
profesionalnya, sedangkan aturan etika disahkan oleh rapat anggota himpunan dan hanya
mengikat anggota himpunan yang bersangkutan. Interpretasi aturan etika merupakan
interpretasi yang dikeluarkan oleh badan yang dibentuk oleh himpunan setelah
memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai
panduan dalam penerapan aturan etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan
penerapannya pernyataan etika profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai interpretasi
dan/ atau aturan etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk
menggantikannya.
Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia. Kode
Etik Akuntan Indonesia ini dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota
dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya. Ini berarti bahwa dengan patuh terhadap
Kode Etik Akuntan Indonesia maka para akuntan dapat bertindak secara profesional.
Tindakan yang profesional adalah tindakan yang dapat dibenarkan secara moral. Dengan
demikian, kepatuhan terhadap Kode Etik Akuntan Indonesia akan meningkatkan kemampuan
menilai ada-tidaknya permasalahan etika pada lingkungan pekerjaannya serta membuat
pertimbangan-pertimbangan didalam mengambil tindakan yang dapat dibenarkan secara
etika.
Secara umum nilai-nilai moral nampak dari enam nilai besar yang dikenal dengan “six
great ideas” yaitu nilai kebenaran, nilai kebaikan, nilai keindahan, nilai kebebasan, nilai
kesetaraan dan nilai keadilan. Dalam kehidupan masyarakat, seseorang dinilai dari tutur kata,
sikap dan perilaku. Begitu juga lama pelayanan publik, tutur kata, sikap dan perilaku para
pemberi. pelayanan sering dijadikan objek penilaian, dimana nilai-nilai besar ini menjadi
ukurannya. Dalam pelayanan publik, etika diartikan sebagai kode etik atau aturan berperilaku
yang benar yang seharusnya dipatuhi oleh pemberi pelayanan publik
4
Ada beberapa prinsip yang mendasari semua sistem perilaku etik yang sesuai dengan
nilai pancasila. Biasanya, prinsip ini berlandaskan pada sebuah keyakinan bahwa setiap
anggota kelompok memiliki tanggung jawab untuk saling menjaga antar sesama. Ada
beberapa nilai yang harus diterapkan sebagai seorang akuntan biaya yang terbagi dalam nilai
sosial yang meliputi kejujuran, integritas, tepat janji, kesetiaan, nilai demokratik yang
meliputi keadilan, nilai birokratik yang meliputi peduli dengan orang lain, menghargai orang
lain, nilai profesional yaitu bertanggung jawab, selalu berupaya menjadi yang terbaik, dan
nilai ekonomis yaitu memiliki akuntabilitas.
6
tersebut tanpa persetujuan dari klien kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau
hukum yang menyetujuinya.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia.
Kode Etik Akuntan Indonesia ini dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh
anggota dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya. Ini berarti bahwa dengan patuh
terhadap Kode Etik Akuntan Indonesia maka para akuntan dapat bertindak secara profesional.
Etika pada dasarnya merupakan studi mengenai tanggung jawab moral yang terkait dengan
apa yang dianggap benar dan apa yang dianggap salah. Etika kerja yang tinggi tentunya
bukan yang membuat bosan, bahkan mampu meningkatkan motivasi kerja, dan lebih tinggi
lagi yaitu meningkatkan prestasi kerja atau kinerja.
Ada beberapa nilai yang harus diterapkan sebagai seorang akuntan biaya yang terbagi
dalam nilai sosial yang meliputi kejujuran, integritas, tepat janji, kesetiaan, nilai demokratik
yang meliputi keadilan, nilai birokratik yang meliputi peduli dengan orang lain, menghargai
orang lain, nilai profesional yaitu bertanggung jawab, selalu berupaya menjadi yang terbaik,
dan nilai ekonomis yaitu memiliki akuntabilitas.
3.2 Saran
Diharapkan agar semua akuntan khususnya akuntan biaya dapat menerapkan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun
melaksanakannya dalam kehidupan dunia kerja.
8
DAFTAR PUSTAKA