You are on page 1of 11

SALINAN

PERATURAN
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGNOMOR 2 TAHUN 2022
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DPM KM NOMOR 2 TAHUN 2021 TENTANG
KODE ETIK ANGGOTA DEWAN
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Menimbang:
a. bahwa dalam rangka melaksanakan sebuah pemerintahan mahasiswa yang demokratis dan
konstitusional berdasarkan Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri
semarang, Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang (DPM KM UNNES) memandang perlu memiliki Kode Etik Anggota DPM KM
UNNES untuk mewujudkan sebuah lembaga legislatif yang teratur dan taat prinsip serta
sebagai landasan kerja anggota dewan;
b. bahwa sesuai dengan sidang pleno anggota dewan telah disepakati perlunya dibentuk
sebuahkode etik DPM KM UNNES.

Mengingat:
1. Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang pasal 18 tentang
fungsi, hak, dan kewajiban DPM KM UNNES;
2. Undang-Undang Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Nomor 3 Tahun 2016
tentang Majelis Permusyawaratan Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa, dan Delegasi
Mahasiswa.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERATURAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TENTANG KODE ETIK ANGGOTA DEWAN
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Kode Etik DPM KM UNNES ini, yang dimaksud dengan:


(1) Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang,
selanjutnya disingkat DPM KM UNNES adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa berdasarkan
Konstitusi Dasar.

(2) Anggota DPM KM UNNES, yang selanjutnya disebut Anggota Dewan, adalah mahasiswa
yang terpilih melalui Pemira KM UNNES dan telah bersumpah atau berjanji sesuai dengan
peraturan perundang-undangan KM UNNES dan dalam melaksanakan tugasnya secara
profesional, serta memperhatikan kepentingan bersama.

(3) Kode Etik DPM KM UNNES adalah norma mengenai perilaku maupun ucapan yang wajib
dipatuhi oleh setiap Anggota Dewan selama menjabat sebagai Anggota Dewan untuk
menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas DPM KM UNNES.

(4) Badan Kehormatan adalah alat kelengkapan DPM KM UNNES yang bersifat tetap dan
ditentukan berdasarkan sidang pleno Anggota Dewan.

(5) Mitra Kerja adalah pihak-pihak yang mempunyai hubungan tugas dengan DPM KM
UNNES baik lembaga kemahasiswaan, perseorangan, kelompok, organisasi, badan swasta,
dan lain-lain.

(6) Sidang adalah forum formal yang membahas suatu hal tertentu dalam upaya menghasilkan
keputusan dan kebijakan yang akan menjadi sebuah ketetapan dan aturan-aturan yang
dilakukan oleh Anggota Dewan.

(7) Perjalanan dinas adalah perjalanan ketua umum dan/atau Anggota Dewan lainnya untuk
kepentingan kelembagaan baik itu ke dalam maupun ke luar kampus.

(8) Rahasia adalah hal yang berkaitan dengan kegiatan yang akan, sedang, dan telah dilakukan
dalam menjalankan fungsi, wewenang, dan tugas yang dilarang diumumkan serta
disebarluaskan kepada pihak lain atau publik yang akan mengakibatkan kerugian.

Pasal 2
Kode Etik DPM KM UNNES bertujuan menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas
DPM KM UNNES, serta membantu Anggota Dewan dalam melaksanakan setiap wewenang,
tugas, kewajiban, dan tanggung jawabnya kepada seluruh anggota keluarga mahasiswa
dan konstituennya.

BAB II

KEPRIBADIAN, KEDISIPLINAN DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 3

(1) Anggota Dewan wajib bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat kepada Konstitusi
Dasar danPeraturan Perundang-undangan KM UNNES.

(2) Anggota Dewan sebagai wakil mahasiswa memiliki pembatasan pribadi dalam bersikap,
bertindak, dan berperilaku.

(3) Berintegritas tinggi dengan senantiasa menegakkan kebenaran dan keadilan, menjunjung
tinggidemokrasi dan hak asasi manusia.
Pasal 4

(1) Anggota Dewan harus hadir dalam setiap sidang yang menjadi kewajibannya.

(2) Bagi Anggota Dewan yang datang terlambat wajib memberikan kabar mengenai alasan
keterlambatannya kepada ketua umum DPM KM UNNES dan/atau Badan Kehormatan.

(3) Anggota Dewan yang tidak menghadiri setiap sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus adapemberitahuan kepada ketua umum DPM KM UNNES dan/atau Badan
Kehormatan.

(4) Anggota Dewan dalam melaksanakan tugas perjalanan dinasnya harus berpakaian rapi dan
sopan.

(5) Anggota Dewan harus aktif selama mengikuti sidang terkait dengan pelaksanaan fungsi,
tugas, danwewenangnya.

(6) Anggota Dewan dilarang menyimpan, membawa, dan menyalahgunakan narkoba dalam
jenis sertabentuk apapun sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

(7) Anggota Dewan harus hadir tepat waktu sesuai dengan waktu sidang yang disepakat dan
sebelumnya harus menyiapkan materi atau bahan yang akan disidangkan.

(8) Selama sidang Anggota Dewan tidak diperkenankan menggunakan alat komunikasi
kecuali dibutuhkan untuk keperluan sidang.

(9) Anggota Dewan wajib membayar kas sesuai dengan kesepakatan.


Pasal 5

(1) Anggota Dewan dalam setiap tindakannya harus bertanggung jawab untuk mengutamakan
kepentingan mahasiswa daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan golongan.
(2) Mematuhi Peraturan Tata Tertib DPM KM UNNES dalam menunjukkan
profesionalisme sebagai Anggota Dewan dengan selalu berupaya meningkatkan kualitas,
kapasitas dan kinerjanya.

(3) Anggota Dewan harus menjaga nama baik, citra, dan kewibawaan DPM KM UNNES.

(4) Anggota Dewan bertanggung jawab mengemban amanat mahasiswa, melaksanakan


tugasnya secara adil, mematuhi hukum, menghormati keberadaan lembaga legislatif, dan
mempergunakan fungsi, tugas, dan wewenang yang diberikan kepadanya demi
kepentingan dan kesejahteraan mahasiswa.

(5) Anggota Dewan bertanggung jawab menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi


mahasiswa yang kemudian akan disalurkan kepada pihak-pihak terkait seperti
lembaga kemahasiswaan, birokrasi atau pihak yang terkait secara adil tanpa memandang
suku, agama, ras, golongan, dan gender.

(6) Anggota Dewan yang ikut serta dalam kegiatan organisasi di luar DPM KM UNNES
wajib memberitahukan kepada ketua umum DPM KM UNNES dan harus mengutamakan
tugasnya sebagai Anggota Dewan.

(7) Anggota Dewan harus mampu memberikan penjelasan dan alasan ketika diminta oleh
mahasiswa, atas ditetapkannya sebuah kebijakan DPM KM UNNES berkaitan dengan
fungsi, tugas, dan wewenangnya.

(8) Anggota Dewan harus menjawab dan menerima dengan sikap penuh pengertian terhadap
pengaduan dan keluhan yang disampaikan oleh mahasiswa sebagai konstituen.

(9) Anggota Dewan dilarang memasuki tempat-tempat yang dipandang tidak pantas secara
etika, moral, dan norma yang berlaku umum di masyarakat, seperti tempat prostitusi dan
perjudian, kecuali untuk kepentingan tugasnya sebagai Anggota Dewan.

(10) Anggota Dewan dalam melaksanakan tugasnya, tidak diperkenankan berprasangka buruk
atau bias terhadap seseorang atau suatu kelompok (mitra kerja) atas dasar alasan-alasan
yang tidak relevan, baik dengan perkataan maupun perbuatan

(11) Anggota Dewan wajib mendahulukan fungsi, tugas, dan wewenangnya sebagai Anggota
Dewan.
BAB III
PENYAMPAIAN PERNYATAAN
Pasal 6

(1) Pernyataan yang disampaikan dalam sidang adalah pernyataan sebagai Anggota Dewan.
(2) Di luar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pernyataan tersebut dianggap
sebagaipernyataan pribadi.

(3) Anggota Dewan yang tidak menghadiri suatu sidang harus menyampaikan alasan yang
jelas disertai keterangan yang sah dari ketua Badan Kehormatan dan/atau Ketua Umum
DPM KM UNNES, serta berkewajiban menjalankan keputusan yang telah disepakati
forum.

BAB IV
KETENTUAN DALAM SIDANG
Pasal 7

(1) Anggota Dewan harus mengutamakan tugasnya dengan cara menghadiri setiap sidang
yang menjadi kewajibannya.

(2) Ketidakhadiran Anggota Dewan sebanyak tiga kali berturut-turut dalam sidang tanpa
izin dari ketua Badan Kehormatan dan/atau Ketua Umum DPM KM UNNES,
merupakan suatu pelanggaran kode etik.

(3) Izin khusus dapat diberikan kepada Anggota Dewan untuk tidak mengikuti sidang
apabila mengikuti kegiatan tertentu lainnya dengan disertai bukti keikutsertaan.

(4) Izin khusus sebagaimana dimaksud ayat (3) diberikan oleh ketua Badan Kehormatan
dan/atauKetua Umum DPM KM UNNES.
Pasal 8

(1) Selama sidang berlangsung setiap anggota bersikap sopan santun, bersungguh-sungguh
menjaga ketertiban, dan mematuhi segala tata cara sidang sebagaimana diatur dalam
Peraturan Tata Tertib DPM KM.
(2) Anggota Dewan harus aktif selama mengikuti sidang terkait dengan pelaksanaan fungsi,
tugas,dan wewenangnya.

(3) Anggota Dewan dalam melaksanakan tugasnya harus berpakaian rapi dan sopan.

(4) Dalam melakukan interupsi, Anggota Dewan boleh berbicara setelah dipersilakan oleh
pimpinan sidang.

(5) Anggota Dewan harus mendengar dengan penuh perhatian atas keterangan para pihak
terkait, mahasiswa, dan undangan yang hadir dalam Sidang dan/atau Rapat atau acara
DPM KM UNNES.

(6) Apabila terjadi sidang/ rakom/ rapat badan/ rapat DPM KM UNNES dan tugas sebagai
Anggota Dewan secara bersamaan di waktu yang sama. Anggota DPM KM UNNES
harus mengutamakan agenda yang paling tinggi tingkat urgensinya.

(7) Demi menjaga kelancaran sidang, Anggota Dewan dilarang:

a. berkata kotor dan tidak sopan;

b. merusak barang inventaris DPM KM UNNES; dan

c. menghina dan merendahkan pimpinan sidang dan sesama Anggota Dewan.

BAB V
PERJALANAN DINAS
Pasal 9

(1) Anggota Dewan dapat melakukan perjalanan dinas ke dalam atau ke luar wilayah
kampus dapat menggunakan PNBP dan/atau biaya pribadi.

(2) Anggota Dewan tidak dapat membawa keluarga dalam suatu perjalanan dinas, kecuali
atasbiaya sendiri.

(3) Perjalanan dinas Anggota Dewan atas undangan dari pihak lain, dalam hal ini biaya
perjalanan yang digunakan berasal dari PNBP, maka harus sepengetahuan Anggota
Dewan lainnya.
BAB VI
KONFLIK KEPENTINGAN DAN LARANGAN
Pasal 10
(1) Sebelum mengemukakan pendapatnya dalam pembahasan suatu permasalahan dalam
sidang, Anggota Dewan harus menyatakan di hadapan seluruh Anggota Dewan jika ada
suatu keterkaitan antara permasalahan yang sedang dibahas dengan kepentingan
pribadinya di luar kedudukannya sebagai Anggota Dewan.

(2) Dalam sidang, Anggota Dewan tidak diperbolehkan untuk membahas perihal
permasalahan pribadi. Apabila terdapat Anggota Dewan yang membahas permasalahan
pribadi dalam sidang, Badan Kehormatan berhak megingatkan bahkan menegur Anggota
Dewan yang bersangkutan.
Pasal 12

(1) Anggota Dewan dilarang merangkap jabatan sebagai :

a. Fungsionaris BEM KM UNNES, BEM Fakultas dan/atau panitia dalam kegiatan


yang berada di bawah koordinasi BEM KM UNNES dan BEM Fakultas.

b. Fungsionaris DPM Fakultas, DPM/BPH Jurusan, dan/atau panitia dalam kegiatan


yang berada di bawah koordinasi DPM Fakultas dan DPM/BPH Jurusan.

c. Fungsionaris HIMA/HIMPRO Jurusan dan/atau panitia dalam kegiatan yang


berada dibawah koordinasi HIMA/HIMPRO Jurusan.

(2) Anggota Dewan dilarang melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme serta gratifikasi.

(3) Anggota Dewan dilarang menggunakan jabatannya untuk kepentingan politik praktis
dalam wilayah teritorial kampus.

(4) Anggota Dewan dilarang menggunakan jabatannya untuk mempengaruhi proses


peradilan, untuk kepentingan diri pribadi dan/atau pihak lain.

(5) Ketua umum DPM KM UNNES tidak boleh mengambil kebijakan dan/atau keputusan
terkait pemberian sanksi kepada Anggota Dewan secara sepihak, sebelum adanya
koordinasi denganBadan Kehormatan.

(6) Anggota Dewan dilarang melakukan upaya intervensi terhadap putusan Badan
Kehormatan.
BAB VII
PERANGKAPAN JABATAN
Pasal 13
Perangkapan jabatan anggota dalam struktur disepakati oleh seluruh Anggota Dewan
denganmekanisme sidang pleno.

BAB VIII
KERAHASIAAN
Pasal 14

(1) Anggota Dewan wajib menjaga rahasia yang dipercayakan kepadanya, termasuk hasil
sidang yang dinyatakan sebagai rahasia sampai batas waktu yang telah ditentukan atau
sampai masalah tersebut sudah dinyatakan terbuka untuk umum.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga bagi Anggota Dewan yang
telah didemisionerkan dan/atau diberhentikan sebelum selesai masa jabatannya

BAB IX
HUBUNGAN DENGAN MITRA KERJA DAN DAERAH PILIHAN
Pasal 15
(1) Mitra Kerja adalah pihak-pihak yang mempunyai hubungan tugas dengan DPM KM
UNNESsebagaimana yang dimaksud pada pasal 1 ayat (5), kecuali :

a. Perusahaan minuman keras;

b. Situs perjudian;

c. Perusahaan kontrasepsi;

d. Perusahaan NAPZA; dan

e. Perusahaan rokok.
(2) Anggota Dewan bersikap adil dan profesional dalam melakukan hubungan dengan
mitra kerjanya.
(3) Anggota Dewan tidak diperkenankan meminta dan/atau menerima pemberian dalam
bentuk apapun dari mitra kerjanya untuk kepentingan pribadi.
(4) Anggota Dewan harus menghindari perilaku tidak pantas atau tidak patut yang dapat
merendahkan citra dan kehormatan DPM KM UNNES baik di dalam kantor DPM
KM UNNES maupun di luar kantor DPM KM UNNES menurut pandangan etika dan
norma yangberlaku dalam masyarakat.
Pasal 16

Setiap Anggota Dewan wajib memiliki kontribusi dan menjalin kerjasama yang baik
terhadap daerah pilihannya.
Pasal 17
(1) Anggota Dewan dilarang melakukan diskriminasi dalam hal penentuan staf ahli.

(2) Anggota Dewan harus memperlakukan staf ahli secara profesional.

(3) Anggota Dewan memberikan contoh yang baik kepada staf ahli.

(4) Anggota Dewan membimbing dan memberikan pengarahan kepada staf ahli terkait tugas
danfungsinya.

(5) Anggota Dewan dilarang mengutus staf ahli untuk mewakili sidang yang sudah
menjadifungsi, tugas, dan wewenangnya.

BAB X
PENEGAKAN KODE ETIK

Pasal 18
(1) Penegakan Kode Etik dilakukan oleh Badan Kehormatan.

(2) Anggota Badan Kehormatan wajib mengutamakan fungsi, tugas, dan wewenang Badan
Kehormatan.

BAB XI
PELANGGARAN DAN SANKSI
Pasal 19

(1) Pelanggaran peraturan DPM KM UNNES oleh Anggota DPM KM UNNES merupakan
pelanggaran Kode Etik.
(2) Ketentuan mengenai sanksi terhadap pelanggaran kode etik, berlaku dalam Peraturan
DPM KM UNNES tentang Tata Tertib DPM KM UNNES dan Undang-undang KM
UNNES tentang TataBeracara DPM KM UNNES.
BAB XII
PERUBAHAN KODE ETIK
Pasal 22

(1) Badan Kehormatan melakukan evaluasi dan penyempurnaan tentang Kode Etik.

(2) Sekurang-kurangnya 50%+ 1 Anggota Dewan dapat mengajukan usul perubahan Kode
Etik DPM KM UNNES.

(3) Usul perubahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan secara tertulis kepada
Badan Kehormatan dan diketahui ketua umum DPM KM UNNES, dengan disertai daftar
nama,dan tanda tangan pengusul serta nama komisinya.

(4) Keputusan Badan Kehormatan diajukan kepada Ketua DPM KM UNNES untuk diambil
ketetapan dalam sidang pleno.

You might also like