Professional Documents
Culture Documents
REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : a.
bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 8 Peraturan
Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian,
Menteri Perhubungan wajib menetapkan alur-pelayaran,
sistem rute, tata cara berlalu lintas, dan daerah labuh
kapal sesuai dengan kepentingannya;
b
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Perhubungan tentang Penetapan Alur-Pelayaran,
Sistem Rute, Tata Cara Berlalu Lintas, dan Daerah
Labuh Kapal Sesuai Dengan Kepentirigannya di Alur-
Pelayaran Masuk Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak;
Mengingat 1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4849);
z. Peraturan Pemeriri tah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabti hanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor U 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
-2-
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PENETAPAN ALUR- PELAYARAN, SISTEM RUTE, TATA CARA
BERLALU LINTAS, DAN DAERAH LABUH KAPAL SESUAI
DENGAN KEPENTINGANNYA DI ALUR—PELAYARAN MASUK
TERMINAL KINING PELABUHAN PONTIANAK.
KEEMPAT : Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Cara Berlalu Lintas di Alur-
Pelayaran Masuk Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA di atur
dengan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) yang
ditetapkan oleh Kepala Kan tor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas II Pontianak.
Ditetapkan di dakarta
pada tanggal 12 Oktober 2020
M ENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDO NESIA,
ttd.
BU DI KARYA SUMADI
LI HERPRIARSONO
-9-
Lampiran I
Keputusan Menteri Perhubungan
tentang Penetapan Alur-Pelayaran,
Sistem Rute, Tata Cara Berlalu
Lintas dan Daerah Labuh Kapal
Sesuai Dengan Kepentinganya di
Alur-Pelayaran Masuk Terminal
Kijing Pelabuhan Pontianak
Nomor : KM 273 Tahun 2020
Tanggal 12 Oktober 2020
Haluan
KODE LI NTANG BUJUR
Masuk Keluar
1 00° 33' 04.99" LU 108° 49' 48.33" BT 132.3°
2 00° 31' 02.92" LU 108° 52' 01.41" BT 312.3°
3. Titik Koordinat Alur-Pelayaran Utara Masuk Terminal Kijing Pelabuhan Pontio nak:
KODE KOORDI NAT BATAS KANAN KODE KOORDI NAT BATAS KIRI
00° 31 ' 06.94" LU / 00° 30' 58.90" LU /
1A IB
108º 52' 05.05" BT 108º 51' 57.77" BT
00º 33' 09.01" LU / 00º 33' 00.97" LU /
2A 2B
108° 49' 51.97” BT 108º 49' 44.67" BT
-10-
KODE KOORDI NAT BATAS KANAN KODE KOOR DI NAT BATAS KIRI
00º 26' S1.97" LU / G 00º 26' 48.32" LU /
3A B
108º 51' 09.57" BT 108º S1' 19.33" BT
00° 29' 04.84" LU / 00‘ 29' 01.19" LU /
4A 4B
108° 51' 58.62" BT 108° 52' 08.38" BT
-11
-
NO SBNP POSISI
Pelsu MPMT Utara 00° 33' 04.99" LU / 108° 49' 48.33" BT
2 Pelsu No. 1 Utara 00° 32' 20.63" LU / 108° 50' 24.SÅ" BT
Pelsu No. 2 Utara 00° 32' 32.53" LU / 108° 50' 35.70" BT
Pelsu No. 3 Utara 00° 31' 29.82" LU / 108° S1' 19.93" BT
s Pelsu No. 4 Utara 00° 31' 08.93" LU / 108° 52' 06.88" BT
6 Pelsu No. 5 Utara 00° 30' 56.90" LU / 108° 51' 55.82" BT
7 Pelsu MPMT Selatan 00° 26' 50.15" LU / 108° 51' 14.45" BT
8 Pelsu No. 1 Selatan 00° 27' 40.30" LU / 108° 51' 41 .79" BT
9 Pelsu No. 2 Selatan 00° 27' 45.96" LU / 108° S1' 27.12" BT
10 Pelsu Kardinal Timur 00° 28' 38.43" LU / 108° 51' 46.56" BT
i1 Pelsu No. 3 Selatan 00° 29' 00. H" LU / 108° 52' 1 1.07" BT
12 Pelsu No. 4 Selatan 00° 29' 05.65" LU / 108° S1' 56.54" BT
Pelsu Kardinal Timur
l3 00° 30' 07.15" LU / 108° 52' 01.21" BT
(Kolam Putar)
Pelsu Kardinal Barat 00° 29' 51.56" LU / 108° 50' 1 1.38" BT
Ramsu Lampu Pelabuhan
15 00° 30' 23.00" LU / 108° 54' 31.00" BT
(Habrour / Port Markirig)
16 Ramsu Pulau Barn 00° 36' 20.48" LU / 108° 45' 15.34" BT
17 Ramsu Pulau Damar 00° 24' 28.98" LU / 108° 46' 58.41" BT
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
LI HERPRIARSONO
-
12-
Lampiran II
Keputusan Menteri Perhubungan
tentang Penetapan Alur-Pelayaran,
Sistem Rute, Tata Cara Berlalu
Lintas dan Daerah Labuh Kapal
Sesuai Dengan Kepentinganya di
Alur-Pelayaran Masuk Terminal
Kijing Pelabuhan Pontianak
Nomor : KM 273 Tahun 2020
Tanggal 12 Oktober 2020
b. Arus pada saat air mentıjtı pasang arus bergerak donnie an ke arah
Selatan dengan kecepatan maksimum 1.08 m/ s (2.00 knot), sedangkan
pada saat air pasang artıs dominan bergerak ke arah Utara dengan
kecepatan 0.64 m/s (1.24 knot). Untuk arus pada saat air menuju
surut.
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLI K INDONESIA,
ttd.
LI HERPRIARSONO
- 14 -
Lampiran III
Keputusan Menteri Perhubungan
tentang Penetapan Alur-Pelayanan,
Sistem Rute, Tata Cara Berlalu
Lintas dan Daerah Labuh Kapal
Sesuai Dengan Kepentinganya di
Alur-Pelayaran Masuk Terminal
Kijing Pelabuhan Pontianak
Nomor : KM 273 Tahun 2020
Tanggal 12 Oktober 2020
2. Komunikasi
a. pemilik /operator kapal atau Nakhoda wajib memberitahukan rencana
kedatangan kapalnya kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas 11 Pontianak dengan mengirimkan telegram radio
Nakhoda (master cnble) melalui Stasiun Radio Pantai (SROP) dengan
tembusan kepada perusahaan angkutan laut atau agen umum dalam
waktu paling lama 48 (empat puluh delapan) jam sebeltim kapal tiba di
pelabuhan;
b. setiap kapal yang memasuki dan keluar alur-pelayaran wajib melapor
kepada Stasiun Radio Pantai (SRO P) melalui channef 16 dan channel 70;
c. batas garis pelaporan adalah
Batas Garis Pelaporan Melintang garis Lintang 00° 35' 00" LU
Utara Membujur garis Bujur 108° 45' 00" BT
Batas Garis Pelaporari Melintang garis Lintang 00° 20 00" LU
Selatan Membujur garis Bujur 108° 45' 00" BT
2) Untuk memenuhi ketentuan ini, sisi atas angin harus dianggap sisi
yang berlawanarı dengan sisi tempat layar utama berada, atau bagi
kapal dengan layar segi empat yaitu sisi yang berlawanan dengan sisi
tempat layar membujur itu berada.
e. Dalam pengaturarı tata cara berlalu lintas kapal dalam situasi memotong
apabila 2 (dua) kapal tenaga sedang berlayar dengan haluan saling
memotong sehingga akan mengakibatkan bahaya tubrukan, maka kapal
yang mendekati Kapal lain di sisi kanannya harus menghindar, dan
apabila keadaan mengijinkan harus dengan cara memotong didepan
kapal lain tersebut. Dalam pengaturan tata cara tindakan kapal
menghindari, maka setiap kapal yang diwajibkan menghindari kapal lain
dan sedapat mungkin melakukan tindakan secara dini dan tegas untuk
tetap bebas sama sekali.
Dalam pengaturan tanggung jawab antara kapal meliputi:
1) kapal bermesin yang sedang berlayar harus menghindari:
a) kapal yang tidak terkendalikan ;
b) kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas;
c) kapal yang sedang menangkap ikan; dan
d) kapal layar.
2) kapal layar yang sedang berlayar harus menghindari:
a) kapal yang tidak terkendalikan ;
b) kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas ; dan
c) kapal yang sedang menangkap ikan.
3) kapal yang sedang menangkap ikan sedapat mungkin harus
menghindari:
a) kapal yang tidak terkendalikan ; dan
b) kapal yang olah geraknya terbatas.
4) setiap kapal kecuali kapal yang tidak dapat dikendalikan atau kapal
yang kemampuan olah geraknya terbatas, apabila keadaan
mengijinkan harus menghindarkan dirinya merintangi jalan aman
sebuah kapal yang terkendala oleh saratnya; dan
5) kapal yang terkendala oleh saratnya sebagaimana dimaksud dalam
angka 4) harus berlayar dengan kewaspadaan khustıs dengan benar-
benar memperhatikan keadaannya yang khusus tersebut.
- 20 -
6. Larangan
a. kapal dilarang memasuki alur-pelayaran dengan ender kee/ cfearnnce
(UKC) kurang dari 10% (sepuluh persen) dari draft, kecuali atas izin
Syahbandar ;
b. kapal penangkap ikan dilarang menangkap ikan di alur-pelayaran;
C. kapal dilarang masuk perairan wajib pandu tanpa mendapat pemanduan
dari petugas pandu ;
d petugas pandu dilarang meninggalkan kapal yang dipandu dalam kondisi
dan situasi :
1) kapal kandas ;
2) kapal tubrukan ;
3) kerusakan mesin /kemudi; dan /atau
4) keadaan lain yang mengganggu lalu lintas kapal.
e. larangan kapal untuk menyusul kapal lain pada ukuran LOA tertentu
sesuai dengan ketentuan sistem rute;
f. kapal yang sandar/tender dengan kapal lain yang sedang sandar di
dermaga umum / khusus hanya diijinkan 1 (satu) kapal saja yang
sandar/ tender di kapal yang sedang sandar di dermaga tersebut atas
pertimbangan Reselamatan kapal yang akan berolah gerak
keluar/ masuk;
g. kapal berlabuh jangkar di area yang tidak ditetapkan dalam keputusan
ini; dan
h membuang sampah, limbah, dan bahan lain dari pengoperasian kapal.
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
LI HERPRIARSONO
- 21 -
Lampiran IV
Keputusan Menteri Perhubungan
tentang Penetapan Alur-Pelayaran,
Sistem Rute, Tata Cara Berlalu
Lintas dan Daerah Labuh Kapal
Sesuai Dengan Kepentinganya di
Alur-Pelayaran Masuk Terminal
Kijing Pelabuhan Pontianak
Nomor : KM 273 Tahun 2020
Tanggal 12 Oktober 2020
NO KOORDI T ALUR
NA
LINTANG BUJUR
0° 30 64.33" LU 108° 53' 07.05" BT
2 0° 30' 54.33" LU 108° 52' 34.70" BT
$ 0° 31' 25.60" LU 108° 52' 34.70" BT
0° 31' 25.60" LU 108° 53' 07.05" BT
NO KOORDIN AT ALUR
LINTANG BUJUR
0° 26' 46.54" LU 108° 48' 14.99" BT
M ENTER I PERHUBUNGAN
REPUBLIK I NDONESIA,
ttd.
II HERPRIARSONO
-25-
Lampiran V
Keputusan Menteri Perhubungan
tentang Penetapan Alur-Pelayaran,
Sistem Rute, Tata Cara Berlalu
Lintas dan Daerah Labuh Kapal
Sesuai Dengan Kepentinganya di
Alur-Pelayaran Masuk Terminal
Kijing Pelabuhan Pontianak
Nomor : KM 273 Tahun 2020
Tanggal 12 Oktober 2020
M E N T ERI
-% - 0 -3 . .% 2 %
PERHUBUNGAN
RREEPPUUBBLLIIKK
IINNDDOO NNEESSIIAA,,
ttttdd..
BBUUDDII KKAARRYYAA
SSUUMMAADDII
sesuai d0eCnBgoajBn
ja1sYlidnBy7aj
b tpLpKS
MTuI
HtaEeRmPeRuInAeRrSbO
VbNO