You are on page 1of 15

TUGAS 2 PPKN

MKWU4109
Nama : M. Fauzan Al Juhdi D.
Nim : 045251895
Prodi : Sistem Informasi
Tugas.2

Dibuka: Senin, 31 Oktober 2022, 00:00


Jatuh tempo: Senin, 14 November 2022, 15:00
Tugas Tutorial 2 ini berkaitan dengan Identitas Nasional Indonesia

Petunjuk mengerjakan tugas:

1. Panjang jawaban per soal antara 500 – 700 kata.


2. Tugas ditulis menggunakan font Time New Roman, ukuran 12 pts, dengan spasi 1.5.
3. Mahasiswa diharapkan menjunjung tinggi integritas akademik dengan menghindari
perilaku plagiarisme dalam bentuk apapun.
4. Mahasiswa dipersilakan untuk menggunakan teori-teori yang terdapat di dalam BMP
MKDU 4111 Pendidikan Kewarganegaraan, dan mengaitkannya kondisi di masyarakat.

Kriteria penilaian dalam tugas ini adalah:

1. Mengerjakan tugas dengan berdasar pada BMP MKDU 4111 Pendidikan


Kewarganegaraan;
2. Berdasarkan analisis persoalan yang terjadi di masyarakat.
3. Menjawab pertanyaan berdasarkan analisis/kalimat sendiri.;
4. Mencantumkan sumber referensi (sumber referensi yang diperbolehkan adalah dari
BMP, buku penunjan lainnya, jurnal, berita elektronik maupun cetak);
5. Copy paste tidak akan diberikan penilaian.

Selamat mengerjakan tugas, perhatikan batas waktu pengiriman tugas, pastikan bahwa tugas
anda sudah tersubmitted, dan file tugas dalam bentuk doc/docx hanya diunggah pada tempat
unggah tugas pada Tuton ini.
Salam sukses.

Soal 1 (skor 25)

Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan Indonesia.
Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membbedakan negara yang stau dengan negara yang
lainnya. Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di suatu
bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh
identitas nasional yang ada di Indonesia!

(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu definisi identitas nasional yang ada dalam
BMP MKDU4111!)

Soal 2 (Skor 25)

Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati. Sebagai
ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan berbangsa dan
bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Sila-sila dalam
Pancasila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki pyramidal. Oleh karena itu,
Pancasila mempunyai makna yag mendasar dan tidak dapa dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa
materialis dari Pancasila!

(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu tentang sila-sila Pancasila di BMP
MKDU4111)

Soal 3 (Skor 25)

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila
dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur baik dalam kehidupan
bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!

(Perunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa yang ada di BMP MKDU4111)

Soal 4 (Skor 25)

Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai sumber
dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu tentang kedudukan Panacsila sebagai
kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari yang ada di dalam BMP
MKDU4111)
JAWAB

Soal 1

Identitas nasional merupakan sebuah ciri khas ,penanda atau jato diri sebuah negara yang
menjadi pembeda dengan negara lain. Karena identitas suatu bangsa terleta pada konsep bangsa
itu sendiri, identitas nasional adalah identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan
dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa.
Pengertian kepribadian sebagai suatu identitas sebenarnya pertama kali muncul dari para pakar
psikologi. Manusia sebagai individu yang sulit diapahami manakala ia terlepas dari manusia
lainnya. Oleh karena itu manusia dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya senantiasa
memiliki suatu sifat kebiasaan, tingkah laku serta karakter khas yang membedakan manusia
tersbut dengan manusia lainnya.

Lahirnya suatu identitas nasional bangsa pasti memiliki ciri khas, sifat, serta keunikan tersendiri
yang yang sangat didukung oleh faktor- faktor pembetuk identitas nasional. Faktor-faktor yang
diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa meliputi: Primordial, sakral, tokoh, bhineka
tunggal ika, sejarah, perkembangan ekonomi dan kelembagaan. Identitas nasional juga terbentuk
karena adanya sikap dan perasaan yang sama pada kelompok masyarakat sehingga menciptakan
Tindakan yang kolektif yang di beri sebutan nasional.

Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa identitas suatu negara khususnya Indonesia
tentunya memeiliki identitasnya tersendiri yang sesuai dengan karakter, ciri khas dari bangsa
Indonesia. Berikut adalah penjelasan mengenai bentuk indetitas nasional Indonesia yang
melipiuti dasar negara , bendera, bahasa, lambing, dan slogan negara Indonesia :

1. Dasar Negara Pancasila


Pancasila sebagai identitas nasional, yaitu sebagai kepribadian bangsa yang dapat
mendorong bangsa Indonesia agar tetap berjalan sesuai relnya tetapi tidak melawan arus
globalisasi, melainkan bangsa menjadi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan
menghadapi tantangan dan juga peluang yang ada.
Alasan Pancasila sebagai identitas nasional karena bangsa Indonesia salah satu dari
masyarakat internasional yang punya sejarah dan prinsip yang berbeda dengan bangsa-
bangsa di dunia. Prinsip dasar filsafat dijadikan sebagai asas filsafat hidup berbangsa dan
bernegara yang berupa Pancasila. Pancasila memiliki 5 dasar yaitu :
PANCASILA
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BER ADAB
3. PERSATUAN INDONESIA
4. KERAKYATAN YANG DI PIMPIN OLEH HIMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATN PERWAKILAN.
5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Jadi, dapat dikatakan Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara Indonesia yang
bersumber pada nilai budaya dan agama yang dimiliki oleh Indonesia sebagai
kepribadian atau identitas bangsa. Selain itu, Pancasila sebagai dasar hukum dan juga
pandang hidup bangsa.
2. Bendera Negara, Sang Merah Putih
Warna merah berarti berani, warna putih berarti suci, merah berarti berani yang
melambangkan tubuh manusia, putih berarti suci yang melambangkan jiwa manusia,
keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan Indonesia.
3. Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang bersal dari rumpun Melayu yang tumbuh dan
berkembang, sejak zaman dahulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan.
Bahasa tersebut telah dipergunakan hampir di seluruh Asia Tenggara. Perkembangan
bahasa Melayu mendorong tumbuhnya rasa persatuan dan persaudaraan bangsa
Indonesia. Komunikasi antar perkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan
bahasa Melayu. Sehingga secara sadar para pemuda yang bergabung dalam perkumpulan
itu mengangkat bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan Indonesia. Bahasa Indonesia
diangkat dan di ikrarkan pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Kemudian
bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan.

Lambang Negara, Burung Garuda dan Simbol Pancasila


Makna lambang Garuda Pancasila secara keseluruhan melambangkan persatuan dan juga
kesatuan bangsa Indonesia. Ini terlihat dari cakar burung garuda yang menggenggam
semboyan Indonesia, yaitu "Bhinneka Tunggal Ika" yang artinya meski berbeda-beda,
tapi tetap satu.
Arti Lambang Garuda Pancasila
1. Kepala
Kepala burung Garuda Pancasila menghadap ke kanan. Ini berarti dan bermakana
sebagai kebajikan.
2. Perisai
Perisai pada bagian dada burung Garuda Pancasila memiliki lambang Pancasila
sila pertama sampai sila kelima.
3. Pita pada kaki
Pita pada kaki burung Garuda Pancasila bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika" yang
merupakan semboyan bangsa Indonesia yang berarti "Berbedabeda tetapi tetap
satu jua".
4. Pangkal Ekor dan Leher
Jumlah bulu yang berada pada pangkal ekor yang terletak di bawah perisai
berjumlah 19 helai. Jumlah bulu pada leher burung Garuda Pancasila adalah 45
helai. Ini bermakna tahun kemerdekaan bangsa Indonesia, yakni tahun 1945
5. Sayap : Jumlah bulu pada masing-masing sayap kanan dan kiri burung Garuda
Pancasila adalah 17 helai. Maknanya yaitu tanggal kemerdekaan bangsa Indonesia
yaitu tanggal 17 Agustus.
6. Ekor
Bulu pada ekor garuda pancasila berjumlah delapan helai yang melambangkan
bulan Agustus yang merupakan bulan ke-8.
Arti Lambang Pancasila

1. Bintang

Sila pertama Pancasila berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa" memiliki simbol
bintang dengan lima sudut dan berlatar hitam. Maknanya yaitu Tuhan Yang Maha
Esa sebagai cahaya bagi kehidupan manusia.
2. Tali Rantai

Sila kedua Pancasila berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" memiliki
simbol tali rantai dengan bentuk rantai bulat dan persegi. Makna yang terkandung
dalam simbol rantai emas ini adalah manusia saling membutuhkan satu sama
lain.

3. Pohon Beringin

Sila ketiga Pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia" memiliki


simbol gambar pohon beringin. Makna pohon beringin ini adalah bangsa
Indonesia menjadi tempat berteduh seluruh masyarakat Indonesia, dan
mencerminkan persatuan dan kesatuan Indonesia.

4. Kepala Banteng

Sila keempat Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan" memiliki simbol berbentuk
kepala banteng. Banteng menjadi simbol hewan yang kuat dan sering
berkelompok atau berkumpul. Ini bermakna bahwa masyarakat harus
bermusyawarah dan berkumpul untuk mengambil suatu keputusan.

5. Padi dan Kapas

Sila ke-5 Pancasila yang berbunyi "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia" memiliki simbol padi dan kapas. Padi dan kapas adalah sumber
kebutuhan bagi rakyat Indonesia. Padi melambangkan bahan pangan dan sumber
penghasilan bagi rakyat Indonesia. Sedangkan kapas merupakan simbol bahan
baku sandang yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.

Soal 2
Bangsa Indonesia mengakui bahwa Pancasila telah ada dan dilaksanakan dalam kehidupan
sehari-hari sejak bangsa Indonesia itu ada. Keberadaan Pancasila masih belum terumuskan
secara sistematis seperti yang sekarang dapat dijumpai. Pancasila pada masa tersebut identik
dengan nilai-nilai luhur yang dianut bangsa Indonesia sebagai nilai budaya.

Nilai budaya merupakan pedoman hidup bersama yang tidak tertulis dan merupakan kesepakatan
bersama yang diikuti secara suka rela. A.T. Soegito (1999: 29-33) menjelaskan, bahwa
Notonagoro ketika membahas asal mula Pancasila dasar filsafat Negara mengatakan bahwa
pembicaraan mengenai asal mula Pancasila memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap
kedudukan Pancasila sebagai dasar filsafat atau dasar kerohanian Negara.

Pancasila sebagai dasar filsafat Negara pernah tidak ada, maka mempunyai hal lain yang
mengadakan disebut asal mula atau sebab. Pancasila itu terdapat dalam hukum dasar Negara kita
yang tertinggi, yaitu Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
yang merupakan naskah penjelasan terperinci dari proklamasi kemerdekaan. Pancasila menjadi
dasar filsafat Negara tentu saja bersamaan dengan waktu ditetapkannya Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945, sekalipun
asal mulanya lebih tua. Kedua-duanya mempunyai sejarah. Pembukaan untuk pertama kalinya
direncanakan pada tanggal 22 Juni 1945, yang terkenal sebagai Jakarta-Charter (Piagam Jakarta),
sedangkan Pancasila telah lebih dahulu diusulkan sebagai dasar filsafat Negara Indonesia
Merdeka yang akan didirikan, yaitu pertama kali pada tanggal 1 Juni 1945, dalam rapat Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Penerapannya diperuntukkan
kepada Pancasila sebagai dasar filsafat Negara, maka kita mendapatkan asal mula-asal mula atau
sebab-sebab sebagai berikut: asal mula langsung dan asal mula tidak langsung. Pembagian asal
mula menjadi langsung dan tidak langsung didasarkan atas hubungannya dengan proses
menjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat negara.

Asal mula langsung meliputi pembahasan-pembahasan menjelang dan sesudah proklamasi


kemerdekaan yang menunjukkan aspek langsung menjadinya Pancasila sebagai dasar negara.
Asal mula tidak langsung lebih menunjuk pada aspek bahan dalam dimensi historis masa lampau
khususnya yakni sebelum kemerdekaan, tidak dihubungkan dengan kegiatan secara langsung
dengan proses pembahasannya di sekitar proklamasi.
Asal mula langsung dari Pancasila dasar filsafat Negara dibedakan:

1. Causa materialis (asal mula bahan) ialah berasal dari bangsa Indonesia sendiri, terdapat dalam
adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agamanya sehingga pada hakikatnya nilai-nilai
yang menjadi unsur-unsur Pancasila adalah digali dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa
nilai-nilai adat kebudayaan dan nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari
bangsa Indonesia. Jadi asal mula bahan atau causa materialis Pancasila adalah bangsa Indonesia
sendiri yang berupa kepribadian dan pandangan hidup.

Catatan yang perlu mendapatkan perhatian, bahwa nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila
Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang ideal, sedangkan yang dianggap tidak ideal
tidak diakomodasikan. Jika kita perhatikan dengan seksama, maka tidak dapat dipungkiri dalam
kehidupan bahwa terdapat hal-hal yang kurang baik dan berat sebelah, seperti terlalu individua
atau sebaliknya terlalu sosial, sehingga mengorbankan kepentingan sosial atau sebaliknya
mengorbankan kepentingan sendiri, sedangkan sila-sila Pancasila berupaya mencari jalan tengah
di antara kedua kutub itu.

2. Causa formalis (asal mula bentuk atau bangun) dimaksudkan bagaimana Pancasila itu
dibentuk rumusannya sebagaimana terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar NRI Tahun
1945. Pengusul dan pendukung asal mula bentuk dari Pancasila adalah Soekarno dan Hatta
ditambah dengan anggota BPUPKI. Soekarno dan Hatta ditambah dengan anggota BPUPKI
sebagai Pembentuk Negara mengatasnamakan wakil bangsa Indonesia, juga telah merumuskan
dan membahas Pancasila yang berkaitan bentuk rumusan dan nama Pancasila sebagai kesatuan.

3. Causa efisien (asal mula karya) ialah asal mula kegiatan yang meningkatkan Pancasila dari
calon dasar negara menjadi Pancasila yang sah sebagai dasar negara. Asal mula karya dalam hal
ini adalah PPKI sebagai pembentuk negara yang kemudian mengesahkan dan menjadikan
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara setelah melalui pembahasan dalam sidang-sidangnya.

4. Causa finalis (asal mula tujuan) adalah tujuan dari perumusan dan pembahasan Pancasila
yakni hendak dijadikan sebagai dasar negara. Usaha untuk sampai kepada asal mula tujuan
(causa finalis) tersebut merupakan causa akhir, sehingga merupakan kelanjutan causa-causa
lainnya. Causa finalis tersebut memerlukan causa atau asal mula sambungan. Asal mula
sambungan penghubung antara asal mula bentuk (causa formalis) dan asal mula tujuan (causa
finalis) yakni Panitia Sembilan, termasuk Soekarno - Hatta, anggota-anggota BPUPKI, anggota-
anggota PPKI, yang merumuskan rancangan Pembukaan UUD NRI 1945 dan yang menerima
dengan perubahan rancangan tersebut (A.T. Soegito, 1999, 25; Kaelan, 1999: 53-55).

Soal 3

Di Indonesia, ada Pancasila yang dibuat untuk menjadi landasan atau pedoman dalam beperilaku
sebagai warga negara yang baik. Dengan mengikutinya, maka akan tercipta keharmonisan dalam
kehidupan bernegara dan berbangsa antar rakyat Indonesia. Pancasila sendiri memiliki 5 sila,
Kelima sila ini juga memiliki lambangnya masingmasing yang memiliki nilai filosifis tinggi.

Berikut nilai dan contoh penerapan pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Sila ke- 1 “Ketuhanan yang Maha Esa”

Sila pertama ini dilambangkan dengan bintang lima sudut. Di mana, bintang tunggal dalam
lambang ini diartikan sebagai cahaya kerohanian yang dipancarkan Tuhan kepada setiap
manusia. Jumlah bintang yang hanya satu atau tunggal ini juga melambangkan keesaan Tuhan.
Contoh penerapannya :
- Mengimani adanya Tuhan yang Maha Esa serta mematuhi perintah dan menjauhi larangan-
Nya.
- Menerapkan toleransi antar umat beragama.
- Tidak melakukan pemaksaan dan menghormati kebebasan beragama.
- Tidak merendahkan atau mencemooh agama maupun pemeluk agama lain.

2. Sila ke- 2 “ Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”

Sila ke-2 dalam Pancasila dilambangkan dengan rantai emas dengan latar belakang berwarna
merah. Rantai tersebut memiliki mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkatan yang
saling berkaitan. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan lingkaran
melambangkan perempuan. Simbol ini mengartikan antar kaum yang harus bersatu, bekerja sama
sehingga kuat seperti rantai. Contoh penerapannya :
- Mengakui persamaan hak, kewajiban dan kedudukan semua orang sama di mata hukum,
agama, sosial, dan lainnya.
- Saling mengedepankan sikap toleransi atau tenggang rasa antar masyarakat.
- Menjalin pertemanan dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama dan lainnya.
- Berani menyuarakan kebenaran untuk mempertahankan keadilan.

3. Sila ke- 3 “Persatuan Indonesia”

Sila ini dilambangkan dengan pohon beringin. Jenis pohon beringin adalah spesies pohon yang
kuat, besar, dan berdaun rimbun. Pohon beringin diartikan sebagai tempat berteduh sekaligus
bentuk persatuan masyarakat Indonesia yang sangat sangat beragam. Contoh penerapannya:
- Bangga menggunakan bahasa ibu atau bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sehari-hari.
- Melestarikan budaya Indonesia seperti baju adat, tarian, alat, bahasa, alat musik, dan lain-lain
dalam kehidupan sehari-hari.
- Membantu keluarga, teman dan kerabat yang mengalami kesulitan.
- Saling bekerja sama menjaga keutuhan NKRI dengan berpegang teguh pada nilai-nilai
Pancasila. 5, seperti bergotong-royong

4. Sila ke- 4 “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan”

Sila ini dilambangkan dengan kepala banteng. Kepala banteng memiliki filosofi sebagai hewan
sosial yang suka berkumpul. Berkumpul di sini kemudian diartikan sebagai kegiatan
musyawarah antar orang-orang untuk melahirkan suatu keputusan. Pastinya, secara adil dan atas
keputusan bersama semua pihak. Contoh penerapannya:
- Melakukan musyawarah untuk memperoleh keputusan bersama.
- Mengedepankan tolerasi dan keadilan dalam mengemukakan dan mendengar pendapat dalam
musyawarah.
- Keputusan akhir dalam musyawarah harus disetujui oleh semua pihak karena atas keputusan
bersama.

5. Sila ke- 5 “Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” Sila kelima Pancasila dilambang
dengan padi dan kapas. Hal ini melambangkan kebutuhan dasar setiap manusia, yaitu pangan dan
sandang. Contoh penerapannya:
- Mengedepankan sikap adil antara sesama manusia.
- Melaksanakan kewajiban dan menghormati hak orang lain.
- Kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dikedepankan dibandingkan kemakmuran pribadi atau
golongan.

Soal 4

Kepribadian bangsa Indonesia adalah sifat-sifat tetap yang khusus sebagai ciri khas bangsa
Indonesia. Ciri khas bangsa Indonesia adalah jumlah kesatuan sifat-sifat yang tetap terlekat pada
bangsa dan orang Indonesia yang menyebabkan bangsa Indonesia dan orang Indonesia sebagai
diri terpisah dari bangsa lain dan orang bangsa lain serta berbeda dari bangsa-bangsa lain dan
orang warga bangsa-bangsa lain.

Pengertian Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dapat ditelusuri dari pandangan
Notonagoro, bahwa setiap manusia mempunyai kepribadian yang bertingkat. Setiap orang
Indonesia mempunyai susunan kepribadian bertingkat, yaitu mempunyai hakikat pribadi
kemanusiaan, hakikat pribadi kebangsaan Indonesia, dan hakikat pribadi perseorangan. Hakikat
pribadi kebangsaan Indonesia merupakan penjelmaan hakikat pribadi kemanusiaan sebagai
makhluk monopluralis yang dilekati kualitas-kualitas dan sifat-sifat khusus ciri watak bangsa
Indonesia.

Pandangan bahwa kepribadian Pancasila akan tetap menjadi identitas bangsa dalam
menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman adalah permasalahan yang penting bagi
kelangsungan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia telah mendapatkan kepribadiannya sendiri,
sehingga seharusnya mampu menjelmakannya di dalam bentuk atau bangun hidup, tingkah laku,
cara, dan perbuatan hidup sebagai penjelmaan kepribadiannya yang sesuai dengan tuntutan
jaman. Pancasila menegaskan kepribadian dan ciri watak rakyat Indonesia sebagai bangsa yang
beradab, berkebudayaan, menyadari keluhuran dan kehalusan hidup, serta sanggup
menyesuaikan hidup kebangsaannya dengan dasar peri kemanusiaan.

Pancasila tidak hanya diterima reseptif, tetapi sejak semula berkuasa untuk menanam dan
menggugah minat kreatif dan memberi ilham untuk mulai mengusahakan pembangunan
masyarakat dan negara. Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila juga
merupakan dasar negara yang wajib dijunjung dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi
masyarakat Indonesia sendiri, Pancasila mempunyai kedudukan sebagai kepribadian bangsa.
Secara harfiah, kepribadian bangsa terdiri dari dua kata, yaitu kepribadian dan bangsa.

Kepribadian adalah orientasi sifat yang berbeda dalam diri seseorang ketika menghadapi kondisi
tertentu. Sedangkan bangsa adalah kumpulan masyarakat yang memiliki keterikatan dan saling
berhubungan untuk mencapai tujuan bersama. Sehingga dapat disimpulkan, Pancasila sebagai
kepribadian bangsa merupakan perwujudan dari nilai-nilai budaya bangsa yang diyakini
kebenaran dan kebaikannya. Nilai-nilai yang dimaksud adalah sila-sila yang terdapat di
Pancasila. Pengimplementasian nilai tersebut dapat diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah
laku serta amal perbuatan setiap warga negaranya. Seperti diketahui bersama, Pancasila terdiri
dari lima butir yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Keterkaitan tersebut
menunjukkan kesinambungan antar nilai dengan kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

Tiap butir Pancasila mencerminkan kepribadian bangsa. Oleh karenanya, setiap warga negara
harus memahami betul apa yang terkandung di dalamnya hingga kemudian mengamalkannya.
Berikut contoh sikap pengamalan butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari:

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

- Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan pada orang lain.


- Menghormati pemeluk agama lain dalam melaksanakan ibadah.
- Menghormati perbedaan keyakinan antar umat beragama

2. Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

- Bersikap tenggang rasa kepada orang lain.


- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Saling menghormati dan mau bekerja sama dengan orang lain.
- Tidak bertindak sewenang-wenang kepada orang lain.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia


- Rela berkorban untuk kepentingan bangsa.
- Cinta Tanah Air dan bangsa
- Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan

- Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah.


- Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
- Mempertanggungjawabkan setiap keputusan musyawarah secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

- Menghormati hak-hak orang lain.


- Ringan tangan atau gemar membantu orang lain.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban Itulah makna dari fungsi dan kedudukan
Pancasila sebagai kepribadian bangsa dalam kehidupan sehari-hari

Sumber :

BMP MKDU4111

https://www.kompasiana.com/kimaerynanarghiyayuan/5e651d96d541df6bff3211e2/pancasila-
sebagai-salah-satu-identitas-nasional-bangsa-indonesia

https://bobo.grid.id/read/083066775/arti-dari-lambang-garuda-pancasila-lengkap-denganbagian-
tubuh?page=all

http://bahanajar.ut.ac.id/app/webroot/epub/original_files/extract/1179/EPUB/xhtml/raw/sbg
6ay01.xhtml https://www.popbela.com/career/inspiration/mediana-aprilliani/nilai-nilai-
pancasilaindonesia/5
http://bahanajar.ut.ac.id/app/webroot/epub/original_files/extract/1179/EPUB/xhtml/raw/s1h
rqq02.xhtml

You might also like