You are on page 1of 3

NAMA : BRIAN JUSUF ADHITAMA

NIM : 185080507111006
KELAS : B2/36
REVIEW

Kabupaten Flores Timur merupakan kabupaten yang memiliki potensi


perairan yang cukup melimpah. Keberadaan bahan-bahan pencemaran seperti
logam berat dapat merusak ekosistem perairan yang membuat potensi-potensi
tersebut hilang. Untuk melakukan evaluasi terhadap kualitas perairan dapat
dilakukan biomonitoring. Biomonitoring bertujuan untuk mengukur tingkat
kontaminasi atau tingkat pencemaran logam berat pada suatu ekosistem perairan
dengan memanfaatkan organisme yang hidup di wilayah perairan tersebut sebagai
hewan indikator (bioindikator). Bioindikator didefinisikan sebagai spesies yang
dapat mengakumulasi logam berat sebagai kontaminan ke dalam jaringan tubuh dan
merespon faktor-faktor dari lingkungan yang bersifat ekotoksikologi (bioavailable).
Penenlitian ini menggunakan kerrang sebagai salah satu bioindikator dalam
kegiatan biomonitoring logam berat di perairan Kabupaten Flores Timur. Kerang
memiliki kelebihan sebagai bioindikator antara lain: terdistribusi secara luas,
melimpah, hidup mentap, toleran terhadap perubahan lingkungan, toleran terhadap
berbagai kontaminan, biokonsentrasi tinggi, metabolisme aktivitas enzim yang
rendah, populasi besar dan stabil, memiliki umur panjang, ukuran sesuai dan dapat
bertahan hidup pada penelitian laboratorium dan lapangan. Tujuan dari penenlitian
tersebut yaitu mengkaji kandungan berbagai logam berat (Pb, As, Cd, Co, Cr, Cu,
Fe, Mn, Ni, Se, V, Zn dan Ag) pada biota laut kekerangan sebagai bioindikator
kegiatan biomonitoring di lingkungan perairan pesisir dan laut di Kabupaten Flores
Timur dan memberi informasi tingkat kontaminasi logam berat pada kekerangan di
perairan Flores Timur.

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2009 dengan mengambil


sampel berupa kerang jenis Isognomon ephippium di lokasi Mulutbahang dan
kerang jenis Crassostrea sp. di lokasi Lewobunga. Sampel tersebut nantinya akan
dipisahkan antara kerang dengan cangkangnya dan dikeringkan menggungakan
oven bersuhu 60°C, ditumbuk sampai halus dan homogen. 4 sampel standar dan 1
sampel netral ditimbang dengan berat 200-250gram untuk dilakukan mineralisasi
di Laboratorium Pusat Analisis Université de La Rochelle, Prancis. Setelah
dilakukan penimbangan, pada taham nineralisasi ditambahkan larutan HCl 65%
sebanyak 2 ml dan larutan HNO3 70% sebanyak 6 ml. Tabung sampel ditutup dan
didiamkan selama 24 jam dalam suhu ruang sehingga sampel dapat terlarut dengan
baik dalam larutan asam. Sampel dipanaskan selama 30 menit hingga suhu 115°C,
dan dipertahankan selama 15 menit dengan suhu 115°C. Pengenceran sampel
menggunakan tambahan air murni H2O air Mili-Q hingga mencapai volume 50ml
kemudian ditutup dan dihomogenkan. Analisis konsentrasi 13 jenis logam berat
menggunakan ICP-MS (Inductively Coupled Plasma Mass Spectroscopy). Data
dianalisis menggunaka SPSS 17. Sebelumnya dilakukan verifikasi homogenitas
(Levene test) dan normalitas (Kolmogrov-Smironov test) pada data. Data yang
menunjukan perbedaan secara signifikan di analisis dengan menggunakan oneway
ANOVA dengan derajat ketelitian P<0,05.

Dari penelitian ini didapatkan hasil berupa konsentrasi logam berat pada
kerang I. ephippium dan kerang Crassostrea sp. Pada kerang I. ephippium
konsentrasi logam berat tertinggi ditemukan pada logam berat Zn dengan nilai
1686,83±52,26 μg/gr berat kering dan konsentrasi logam berat terendah ditemukan
pada logam berat Pb dengan nilai 0,26±0,03 μg/gr berat kering. Urutan konsentrasi
logam berat pada kerang I. ephippium di Mulutbahang adalah sebagai berikut: Pb
<Co <Cr <Ni <Ag <V <Se <Cu <Cd <As <Mn <Fe <Zn. Konsentrasi logam berat
yang terdapat pada Crassostrea sp. di Lewobunga menunjukan kandungan logam
berat tertinggi terdapat pada logam berat Zn dengan nilai 703,88±368,16 μg/gr berat
kering dan kandungan terendah terdapat pada logam berat Pb dengan kandungan
0,15±0,04 μg/gr berat kering. Urutan konsentrasi logam berat pada Crassostrea sp.
di Lewobunga adalah sebagai berikut: Pb <Co <Ag <Cr <V <Ni <Se <Mn <Cd <As
<Cu <Fe <Zn. Berdasarkan analisis logam berat pada I. ephippium dan Crassostrea
sp. didapatkan hasil logam berat Zn memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan
logam berat yang lainnya. Hal yang mendorong terjadinya akumulasi Zn pada
organisme antara lain; Zn penditribusian yang luas pada organ-organ organisme,
karena Zn merupakan activator atau katalisator berbagai enzim, menyusun struktur
protein dan membrane sel, mendukung system imunitas tubuh dan aktivitas sel,
sintesa protein, metabolisme karbohidrat dan energi, berperan pada proses
metabolisme prostaglandin, proses sintesa enzim, proses produksi antibiotic, proses
sintesa sitrokom, pengikat nitrogen juga sebagai pereaksi enzim fosfate,
polipeptidase dan dikarbonasilasi, mepertahankan fungsi fisiologis dan homeostatis
dan fungsi biokimia organisme. Zn merupakan elemen penting bagi organsime,
namun jika kadarnya terlalu tinggi akan menyebabkan kerusakan pada srtuktur
tubuh yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan serta
kelangsungan hidup. Fe merupakan logam berat nomor dua terbanyak yang terdapat
didalam tubuh organisme. Kandugan Fe ini berguna untuk membentuk hemoglobin,
2/3 beredar sebagai hemogoblin dan 1/10 sebagai myoglobin. Jika berlebihan Fe
akan menyebabkan toksisitas. Dari dua lokasi pengambilan sampel yaitu
Mulutbahang dan Lewobunga tidak ditemukan aktivitas industri dan pemukiman
penduduk, kandungan logam berat etrsebut diduga berasal dari alam yaitu gunung
berapi di Flores Timur (Gunung berapi Ile Mandiri, Ile Ape dan Ile Boleng). Logam
berat secara alami masuk kelaut melalui masukan dari sunga-sungai, erosi, dan
logam dalam atmosfer yang berbentuk partikel-partikel debu.

ULASAN: Metode yang digunakan dapat dijelaskan dengan baik dan terinci,
sehingga mudah dipahami. Alangkah lebih baik dijelaskan dengan langkah-langkah
per poin dan dijelaskan setiap poin nya, sehingga akan mudah dimengerti pembaca.

POINT OF VIEW:

1. Dijelaskan tentang pengambilan sampel dilakukan pada bulan November


2009 di lokasi Mulutbahang (untuk kerang jenis Isognomon ephippium) dan
Lewobunga (untuk kerang jenis Crassostrea sp.) di Kabupaten Flores
Timur. Seharusnya ada penjelasan dalam pengambilan sampel tersebut
menggunakan alat dan bahan apa saja serta dijelaskan tempat pengambilan
yang lebih detail seperti substrat perairan dan kedalaman perairan.
2. Dijelaskan kadar logam berat Zn, Fe dan Pb tentang manfaat dan efek
terhadap organisme laut di perairan tersebut. Seharusnya juga dijelaskan
manfaat dan efek dari logam berat lainnya seperti Co, Ag, Cr, V, Ni, Mn,
Se, Cd, Ass dan Cu terhadap organisme laut serta efek terhadap manusia
jika dikonsumsi.

You might also like