You are on page 1of 11

“PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KUALITAS PRODUK PADA

PT SHIMANO BATAM FISHING ROD DEPARTEMEN”

KARYA ILMIAH

Oleh:
Fatkhurohman
030402348

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS TERBUKA

2021
ABSTRAK

Perusahaan harus terus memperhatikan kualitas produknya dengan baik untuk pemenuhan
kebutuhan pelanggan. Selain kualitas produk, perusahaan juga harus memperhatikan
disiplin kerja karyawannya, karena kualitas produk tergantung pada disiplin kerja karyawan.
PT Shimano Batam dalam melakukan dan melaksanakan kegiatan operasionalnya,
diperlukan sumber daya manusia yang terampil dan mampu bekerja dengan teliti.
Manajemen dan karyawan mengharapkan kualitas produk yang dihasilkan dapat menjadi
tolak ukur dari kesuksesan proses produksi sehingga perlu penerapan disiplin kerja guna
mendapatkan kualitas produk yang maksimal. Maka dari itu, disiplin kerja adalah salah satu
yang harus diterapkan dalam perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
seberapa besara pengaruh disiplin kerja terhadap kualitas produk. Pengambilan sampel
pada penelitian ini sebanyak 30 responden. Metode pengumpulan data dan penelitian ini
adalah observasi, wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data pada penelitian ini
menggunakan metode Kuantitatif deskriptif.

Kata kunci : Sumber Daya Manusia, Disiplin Kerja dan Kualitas Produk.
BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Disiplin adalah suatu sikap menghormati, menghargai , patuh, taat terhadap peraturan-
peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar
tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya (Gaspers, 2008).

Disiplin menujukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan
terhadap peraturan atau ketetapan perusahaan. Jadi, dengan kata lain disiplin kerja
merupakan sikap hormat terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan, yang ada dalam
diri karyawan (Marjuni, 2015:86).

Disiplin kerja diperlukan adanya peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, agar
menjadi pandangan dan tolak ukur karyawan supaya disiplin saat bekerja. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, perusahaan dituntut untuk menjadikan karyawan lebih
terampil dalam mengerjakan tugasnya. Oleh karena itu perusahaan harus meningkatkan
kedisiplinan karyawan agar perusahaan berjalan sesuai dengan target yang ditentukan.
Dengan meningkatkan disiplin kerja karyawan diharapkan mampu meningkatkan kualitas
produk.

Faktor disiplin kerja dalam perusahaan memang sangat diperlukan, karena akan
berpengaruh pada target yang telah direncanakan oleh perusahaan. Disiplin juga menjadi
alat penunjang yang digunakan oleh pimpinan yang berupaya untuk mengatur perilaku
karyawan, agar tingkat kesadaran terhadap peraturan yang berlaku semakin terarah, selain
itu akan menumbuhkan rasa tanggung jawab karyawan terhadap peraturan yang telah
ditetapkan. Hal ini sangat membantu perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya dan
membuat pekerjaan yang dihasilkan semakin berkualitas.

Kualitas produk adalah kondisi fisik, fungsi dan sifat berdasarkan tingkatan mutu yang
diharapkan seperti durabilitas,reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, serta
atribut produk lainnya dengan tujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan
(Kotler dan Amstrong, 2012).

Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan
apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar. Adanya hubungan
timbal balik antara perusahaan dengan konsumen akan memberikan peluang untuk
mengetahui dan memahami apa yang menjadi kebutuhan dan harapan yang ada pada
persepsi konsumen. Kualitas produk merupakan salah satu kunci persaingan diantara pelaku
usaha yang ditawarkan kepada konsumen. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk
yang berkualitas sesuai dengan harga yang dibayar, walaupun terdapat sebagian masyarakat
yang berpendapat bahwa, produk yang mahal adalah produk yang berkualitas. Jika hal itu
dapat dilaksanakan oleh perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat tetap
memuaskan para konsumen dan dapat menambah jumlah konsumen.

PT Shimano Batam adalah perusahaan yang memproduksi komponen sepada dan alat
pancing (Bike dan Rod Division). Pada Rod Division ini produk yang dihasilkan adalah fishing
rod (joran pancing). Semakin tinggi tingkat kualitas produk, maka akan semakin tinggi
tingkat terpenuhinya kebutuhan pelanggan yang disebut dengan kepuasan pelanggan atau
customer satisfaction. Tetapi apabila kesenjangan antara kualitas produk yang diberikan
perusahaan, maka akan timbul masalah ketidakpuasan pelanggan yang harus diselesaikan
oleh perusahaan yang dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan. Produk yang berkualitas
adalah produk yang memiliki suatu standar mutu yang diakui.

Fishing Rod Departemen adalah proses yang paling terakhir dari pembuatan joran
pancing yang semua prosesnya dilakukan secara manual dan rentan menimbulkan ketidak
sesuaian produk dan berimbas pada kualitas produk. Tingkat kesulitan pembuatan joran
pancing lebih tinggi karena dilakukan secara manual sehingga ketidaksesuaian produk sering
ditemukan pada produk tersebut. Ketidaksesuaian produk PT Shimano Batam Fishing Rod
sangat mempengaruhi kualitas joran pancing seperti function dan appearance.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kualitas Produk pada PT Shimano Batam Fishing
Rod Departemen”.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana Disiplin Kerja karyawan berpengaruh pada Kualitas Poduk PT Shimano
Batam Fishing Rod Departemen?
2. Faktor- faktor yang membuat Disiplin Kerja karyawan di PT Shimano Batam Fishing
Rod Departemen.
3. Mengetahui jenis ketidaksesuaian produk yang paling dominan terjadi pada
departemen fishing rod PT Shimano Batam Fishing Rod Departemen
4. Faktor-faktor penyebab ketidaksesuaian produk di PT Shimano Batam Fishing Rod
Departemen

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun secara umum tujuan penelitian adalah untuk menggali, menghimpun serta
menyajikan informasi yang berkaitan dengan disiplin kerja dan kualias produk.

1. Mengetahui Disiplin Kerja karyawan PT Shimano Batam Fishing Rod Departemen.


2. Mengetahui Kualitas Produk yang dihasilkan PT Shimano Batam Fishing Rod
Departemen.
3. Untuk mengetahui pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kualitas Produk.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan rujukan empiris yang
memperkuat teori yang menyatakan bahwa kualits produk yang dihasilkan PT Shimano
Batam dapat meningkat secara maksimal dengan karyawan yang memiliki disiplin kerja yang
tinggi.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam


pengambilan keputusan pihak PT Shimano Batam dalam aspek pengaruh disiplin kerja
dalam hal meningkatkan kualitas produk.
BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Variabel

Menurut Kountur (2007:35), masalah penelitian merupakan suatu pernyataan yang


mempersoalkan hubungan antara variabel pada suatu fenomena. Variabel yang dipakai
dalam penelitian ini adalah disiplin kerja (X) dan kualitas kerja (Y).

2.1.1 Disiplin Kerja

Disiplin didefinisikan sebagai kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar


organisasional (T. Hani Handoko, 1996). Menurut Muchadarsyah Sinungan (1995), disiplin
merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku individu,
kelompok, atau masyarakat berupa ketaatan terhadap peraturan-peraturan atau ketentuan
yang ditetapkan untuk tujuan tertentu.

Sementara itu, kata ‘kerja’ merupakan sesuatu yang dibutuhkan manusia. Kebutuhan
itu berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari pelakunya. Seseorang bekerja
karena ada yang diharapkan atau yang hendak dicapai, dan orang berharap bahwa aktivitas
kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan
dari pada keadaan yang sebelumnya.

Pengertian disiplin kerja merupakan salah satu fungsi operatif yang terpenting dan
tidak dapat diabaikan karena sebagai bagian dari fungsi pemeliharaan karyawan, dan
bilamana semakin baik disiplin kerja karyawan, makin tinggi prestasi kerja yang dapat
dicapainya. Untuk memperjelas hal ini, disiplin kerja memiliki sejumlah indikator
(Muchadarsyah Sinungan, 1995) yaitu:

1. Absensi; yakni pendataan kehadiran pegawai yang sekaligus merupakan alat untuk
melihat sejauh mana pegawai itu mematuhi peraturan yang berlaku dalam
perusahaan.
2. Sikap dan Perilaku; yakni tingkat penyesuaian diri seorang pegawai dalam
melaksanakan semua tugas-tugas dari atasannya.
3. Tanggung Jawab; yakni hasil atau konsekuensi seorang pegawai atas tugas-tugas
yang diserahkan kepadanya.

2.1.2 Kualitas Produk

Menurut Deming (1982), kualitas harus bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan


sekarang dan dimasa mendatang.

Menurut Deming (1982), Pengertian Kualitas produk adalah kesesuaian produk


dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Perusahaan harus benar-benar memahami
apa yang dibutuhkan konsumen. Perusahaan harus benar-benar memahami apa yang
dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan dihasilkan.

Menurut Felgenbaum (1986), pengertian kualitas produk adalah suatu produk yang
sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen.

Dengan melihat definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian kualitas
produk adalah suatu usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, di
mana suatu produk tersebut memiliki kualitas yang sesuai dengan standar kualitas
yang telah ditentukan, dan kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah karena
selera atau harapan konsumen pada suatu produk selalu berubah.

2.2 Hasil Penelitian terdahulu

Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai dasar dan
pertimbangan dalam penelitian ini.

1. Rika Okana dalam E-Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institude
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatika 2017 yang berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja dan
Pelatihan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja karyawan” pada BRI Syariah Kc.Solo.
Adapaun kesimpulan dari penelitian ini adalah menyatakan bahwa (H1) diterima.
Dalam hal ini disiplin (X) memiliki pegaruh yang positif terhadap produktivitas kerja
karyawan (Y). Siehingga kenaikan dan penurunan nilai variabel disiplin (X) akan
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.
2. Jeli Nata Liyas dan Reza Primadi dalam E-jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Riau 2016 yang berjudul “ Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu. Adapun kesimpulan
penelitaian ini adalah dari hasi uji hipotetis bahwa variabel Disiplin Kerja (X)
berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) yaitu dimana t
dihutung = 10,770>t tabel = 2,023 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan ulasan dimensi dan indikator yang berhubungan dengan masing-masing


variabel tersebut, maka penulis membuat sebuah kerangka berfikir yang dapat disajikan
dengan bagan yang menunjukkan alur pikir peneliti untuk memperjelas pelaksanaan
penelitian sekaligus untuk mempermudah dalam pemahaman. Adapun kerangka pemikiran
dapat digambarkan sebagai berikut:

Disiplin Kerja (X) Kualitas Produk (Y)

1. Absensi 1. Performance
2. Ketelitian 2. Feature
3. Mentaati peraturan dan pedoman 3. Conformance
4. Kepatuhan 4. Durability
5. Tanggung jawab 5. Serviceability
6. Aesthetic
Sumber : Bejo Siswanto (2014:599)
Sumber : Yuri dan Nurcahyo (2013:20)

Disiplin Kerja (X) merupakan tingkatan yang mampu mempengaruhi Kualitas Produk (Y).
Oleh karena itu peningkatan disiplin kerja menjadi bagian penting dalam manajemen
sumber daya manusia, sebagai faktor dalam meningkatkan kualitas produk.

BAB III.

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metodologi penelitian lebih diartikan sebagai ilmu tentang cara melakukan


pengamatan dengan pemikiran yang tepat dan dilakukan secara ilmiah, melalui kegiatan
mencari, menyusun, menganalisis dan menyimpulkan. Metodologi dalam konsep ini masih
bernuansa ilmu, belum bersifat aplikatif (Musfiqon, 2012:14).

Pada penelitian ini penulis melakukan tahapan atau langkah-langkah desain penelitian
menurut Musfiqon (2012:14) yaitu:

1. Menemukan masalah.
2. Merumuskan masalah.
3. Menggali masalah.
4. Menganalisis.
5. Menyimpulkan.

3.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2012:38).

Dalam penggalian data, peneliti memerlukan langkah tertentu sesuai dengan jenis
sumber data yang didapatkan. Diantara cara menggali data adalah memelui observasi,
wawancara dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif Deskriptif yaitu
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya. Penelitian kuantitatif deskriptif menggunakan pendekatan
korelasi (correlational research). Beberapa variabel guna membantu menjawab
permasalahan yang sebelumnya. Definisi variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini
sebagai berikut :

1. Disiplin Kerja (X)

Indikator :

a. Absensi
Tingkat kehadiran karyawan.
b. Ketelitian
Tingkat ketelitian dalam melakukan pekerjaan.
c. Mentaati aturan dan pedoman
Tingkat ketaatan karja.
d. Kepatuhan
Tingkat melaksanakan tata tertib.
e. Tanggung jawab
Tingkat karyawan bertanggung jawab terhadap pekerjaan.
2. Kualitas Produk (Y)

Indikator :

a. Keandalan (Performance)
Produk yang dihasilkan PT Shimano Batam sesuai dengan fungsi utama produk.
b. Keistimewaan (Features)
Produk PT Shimano Batam memiliki karakteristik tersendiri.
c. Kesesuaian (Conformance)
Desain produk adalah nilai jual bagi produk PT Shimano Batam.
d. Ketahanan (Durability)
Produk PT Shimano Batam awat saat digunakan.
e. Estetika (Asthetic)
Produk yang dihasilkan PT Shimano Batam mempunyai daya tarik tersendiri.

3.3 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Shimano Batam Fishing Rod
departemen bagian produksi. Adapun jumlah seluruh karyawan periode Agustus 2020 – Mei
2021 rata rata adalah 145karyawan dengan rincian sebagai berikut:

Periode Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Rata-rata
Fishing Rod Karyawan 138 134 135 141 138 141 144 153 165 165 145

3.4 Sampel

Dalam penelitian ini, proses pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan


teknik probability sampling, dengan mengambil sampel secara acak. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendapat Slovin (Umar,2011:78).

N
n= 1+Ne2

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketedaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih
dapat ditolelir atau diinginkan.

145
n= 1+( 145 x 0,12)

n = 30

Berdasarkan metode diatas, sampel minimal yang harus diambil adalah sebanyak 30 sampel.

BAB IV.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif

Dengan data yang diperoleh dari keseluruhan jawaban responden kemudian dilakukan
proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi data sehingga mudah dipahami.

You might also like