You are on page 1of 177

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN APLIKASI ZOOM CLOUD MEETINGS

PADA MATA PELAJARAN FIQH BAB PUASA


(Penelitian di Kelas 7 MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung )

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Falah Cicalengka Bandung

Oleh :
BELLA CHAIRUN NUPUS
NIM : 2017.01.023
NIRM : 015.14.0585.17

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-FALAH


CICALENGKA-BANDUNG
2021 M./1442 H.

xv
ABSTRAK

Bella Chairun Nupus ( 2017.01.023). Keefektifan Penggunaan Aplikasi Zoom


Cloud Meetings Pada Mata Pelajaran Fiqh Bab Puasa (Penelitian Di Kelas 7 Mts Al-
Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung ).

Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa waktu yang lalu dikarenakan adanya wabah
COVID-19 yang melanda dunia diakhir 2019 hingga awal 2021, sejak 2019 pemerintah menerbitkan
peraturan baru untuk siswa di liburkan beberapa waktu namun siswa tetap dianjurkan belajar dari
rumah sehingga sudah satu tahun lebih ini guru-guru harus lebih interaktif dan kreatif untuk
menyampaikan pembelajaran agar para siswa tidak ketinggalan pembelajaran. Salah satunya di MTS
Al Ma’tsurat pada pembelajaran Fiqh kelas VII yang mana proses belajar siswa tetap dilaksanakan
melalui aplikasi Zoom Cloud Meetings dan Whatsapp.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keefektifan Penggunaan Aplikasi Zoom Clouds
Meetings pada mata pelajaran Fiqh siswa kelas VII MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung
dengan ukuran ketuntasan KKM yang ditetapkan sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan jenis fenomenologi. dengan subjek penelitian yaitu guru mata pelajaran Fiqh kelas
VII. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika dilihat dari hasil belajar pada kenyataan yang
sesungguhnya, masih banyak siswa yang tidak dapat belajar dengan efektif, kebanyakan siswa
menganggap belajar adalah sesuatu yang membosankan, sehingga banyak siswa yang belajar tetapi
tidak memperoleh manfaat dari belajar itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara nilai yang diberikan
oleh guru adalah nilai untuk formalitas saja, karena guru tidak leluasa menilai saat metode daring ini
dilaksanakan. Padahal sebelumnya siswa sangat berminat dengan mata pelajaran Fiqh ini karena
gurunya juga yang aktif menjelaskan di kelas. Berbeda dengan pembelajaran daring guru tidak leluasa
menjelaskan kepada siswanya menjadikan siswa tidak semangat dan hanya fokus kepada penugasan
saja, tidak kepada interaksi pembelajaran . Jadi nilai yang didapat hanya nilai penugasan saja belum
yang lain-lain. dalam kondisi darurat karena adanya virus corona seperti sekarang, bentuk
penugasanlah yang dipandang efektif dalam pembelajaran jarak jauh dan penggunaan Aplikasi Zoom
Cloud Meeting dianggap tidak Efektif.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat perolehan nilai
rata-rata hasil belajar siswa pada semester genap maka pembelajaran daring dapat dikatakan telah
efektif. Namun jika dilihat dari berbagai masalah yang dihadapi maka dapat dikatakan bahwa
pembelajaran daring menggunakan Aplikasi Zoom Cloud Meetings tersebut masih kurang efektif dan
masih harus terus ditingkatkan dan diperhatikan lagi baik itu dari guru maupun dari siswa.

Kata Kunci : Keefektifan pembelajaran, hasil belajar siswa.

xv
LEMBAR PERSETUJUAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI ZOOM CLOUD MEETINGS


PADA MATA PELAJARAN FIQH BAB PUASA
(Penelitian di Kelas 7 MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung )

SKRIPSI
Disusun Oleh :
Bella Chairun Nupus
NPM/NIRM : 2017.01.023/015.14.0585.17

Telah Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. H. Nandang Suhendi, M.Pd.I Abud Syehabudin, M.Pd.


NIDN : 2122078601

Mengetahui.
Ketua Program Studi

Yana Mulyana, M.Ag.


NIDN : 2105078402

xv
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul : KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN APLIKASI ZOOM


CLOUD MEETINGS PADA MATA PELAJARAN FIQH BAB PUASA
( penelitian di kelas vii mts al-ma’tsurat cikancung kabupaten bandung). Tahun
ajaran 2020/2021 telah dipertanggung jawabkan dalam Ujian Munaqasyah
Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Alfalah Cicalengka-
Bandung Pada Tanggal 14 Juli 2021 skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Bandung, 14 juli 2021

Panitia Sidang Munaqasyah

Ketua

DRS,KH NANANG NAISABUR

xv
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Bella Chairun Nupus
Tempat, Tanggal Lahir : Pamenang, 04 April 1999
NIM/NIRM : 2017.01.023/015.14.0585.17
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul Penelitian :Efektivitas Penggunaan Aplikasi Zoom Cloud
Meetings Pada Mata Pelajaran Fiqh Bab Puasa
(Penelitian Di Kelas 7 Mts Al-Ma’tsurat Cikancung
Kabupaten Bandung ).
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya tulis ilmiah yang saya tulis dan
susun, dan tidak ada penelitian yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan pada perguruan tinggi, serta adapun pengutipan secara tertulis yang
menjadi sumber dan acuan dalam karya ini dilakukan dengan cara dan kaidah serta
etika keilmuan yang berlaku dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila terbukti
dikemudian hari terbukti bahwa dalam hasil penelitian ini terdapat unsur-unsur
plagiarism maka saya bersedia mempertanggungjawabkannya dalam proses sesuai
peraturan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sadar dan sebenar-benarnya serta
tanpa paksaan dari siapapun.

Bandung, 26 Mei 2020


Yang membuat pernyataan

Bella Chairun Nufus


NIM.2017.01.023
NIRM.015.14.0585.27

xv
RIWAYAT HIDUP
Nama penulis Bella Chairun Nufus, lahir di Pamenang pada tanggal 04 April
1999, penulis adalah anak ke-2 dari pasangan bapak Bawaini dan ibu Butsi Asyuara.
Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di MI Negeri 2 Merangin lulus pada
tahun 2010, kemudian melanjutkan pendidikan ke MTS Negeri 3 Merangin lulus
pada tahun 2013, setelah itu melanjutkan sekolah menengah atas di SMA Negeri 8
Merangin dan lulus pada tahun 2016. Setelah lulus SMA penulis melanjutkan studi
ke Sekolah Tinggi Agama Islam Al Falah dengan memilih program studi Pendidikan
Agama Islam pada tahun 2017.

xv
MOTTO

“Jika tak mampu menyaingi orang shalih dalam ibadahnya, berlombalah


dengan para pendosa dalam istighfarnya” (Ibnu Rajab Rohimahullah)

“Tetaplah menjadi baik, jika beruntung, kamu akan menemukan orang baik.
Jika tidak, kamu akan ditemukan orang baik”

“ cita-cita keatas, jiwa kebawah”

xv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis senantiasa panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah

memberikan kekuatan lahir dan batin sehingga penulis mampu menyelesaikan karya

ilmiah (skripsi) ini. Salawat serta salam semoga tercurah kepada panutan alam Nabi

Muhammad SAW. Semoga kita semua kita semua mendapat syafaatnya di dunia dan

akhirat. Amin.

Skripsi ini berjudul “KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN APLIKASI ZOOM

CLOUD MEETINGS PADAMATA PELAJARAN FIQH BAB PUASA (Penelitian

Di Kelas 7 Mts Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung ), disusun sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada program studi Pendidikan

Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-falah Cicalengka Bandung.

Dalam penelitian ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga

kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis hingga skripsi dapat

terselesaikan, antara lain:

1. Kedua orang tua penulis, yaitu Ayahanda Bawaini dan ibunda Butsi Asyuara

M.Pd.I. yang telah merawat dengan kasih sayang, merawat puta-putrinya

dengan ikhlas, serta memotivasi dan mendoakan kepada penulis dalam setiap

langkahnya. Serta abang dan adik yang selalu memberikan doa serta

semangat kepada penulis dalam mengerjakan Karya Ilmiah ini

xv
2. Almarhum Almagfurlah Ayahanda KH. Ahmad Syahid, M.Sc. selaku

khadimul-Ma’had Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Falah dan muassis

Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Falah Cicalengka-Bandung

3. Drs. K.H. Nanang Naisabur, M.H selaku Ketua STAI Al-Falah Cicalengka

Bandung

4. Yana Mulyana, M.Ag. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam

di STAI Al-Falah Cicalengka Bandung

5. Drs. H. Nandang Suhendi, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I yang penuh

telaten dan sabar dalam memberi bimbingan dan pengarahan kepada penulis

demi terselesaikannya penulisan skripsi ini.

6. Abud Syehabudin, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah pula

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan pengarahan yang teliti

kepada penulis demi terselesaikannya penulisan skripsi ini

7. Dr. H. Ayit Irfani, S.H.I, M.Pd.I Selaku dosen wali yang telah memotivasi dan

memberi semangat dari awal kuliah hingga saaat ini.

8. Seluruh dosen STAI Al-Falah Cicalengka Bandung yang telah memberikan

ilmunya selama masa kuliah berlangsung

9. KH. Ahmad Farizi M.Pd.I. Alhafidz. selaku Pengasuh Pondok Pesantren Al-

Qura’an Al-Falah II Nagreg yang senantiasa memberikan semangat, motivasi

serta mendoakan Penulis.

10. Syifa Siti Rodiah yang telah berbaik hati ikut meluangkan waktunya untuk

menemani penulis selama bimbingan dan penelitian berlangung

xv
11. Sahabat seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu tersusunnya

penulisan skripsi ini.

Semoga budi baik orang-orang yang telah membantu tersusunnya

penulisannya skripsi ini, mendapat balasan dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna

dan banyak kekurangan. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan

penulis, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memiliki arti

sebagai sumbangan bagi dunia pendidikan dan khususnya dalam bidang Pendidikan

Agama Islam (PAI).

Bandung, 26 Mei 2021

Penulis

Bella Chairun Nupus


NIM: 2017.01.023
NIRM:015.14.0585.17

xv
DAFTAR ISI

ABSTRAK..........................................................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................................iv

SURAT PERNYATAAN...................................................................................................v

RIWAYAT HIDUP............................................................................................................vi

MOTTO..............................................................................................................................vii

KATA PENGANTAR.......................................................................................................viii

DAFTAR ISI......................................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL..............................................................................................................xiv

BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah..................................................4

C. Rumusan Masalah................................................................................5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................6

E. Tinjauan Pustaka..................................................................................7

F. Kerangka Berfikir.................................................................................10

G. Metodologi Penelitian..........................................................................12

H. Sistematika Pembahasan......................................................................19

BAB II : KAJIAN TEORITIS..............................................................................21

A. Keefektifan..........................................................................................21

xv
B. Aplikasi Zoom Cloud Meetings..........................................................21

1. Deskripsi Aplikasi Zoom Cloud Meetings....................................21

C. Pemahaman Materi Fiqh Bab Puasa....................................................25

1. Pengertian Fiqh .............................................................................25

2. Pengertian Puasa............................................................................26

D. Keefektifan Penggunaan Aplikasi Zoom Cloud Meeting Pada

Mata Pelajaran Fiqh Bab Puasa...........................................................41

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................44

A. Gambaran Umum MTs Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten

Bandung...............................................................................................44

1. Gambaran Umum .........................................................................44

a. Sejarah singkat.........................................................................44

b. Profil Sekolah..........................................................................45

c. Visi dan Misi Sekolah..............................................................46

d. Struktur Organisasi..................................................................47

e. Keadaan Guru dan Siswa.........................................................49

B. Proses Pembelajaran Daring Menggunakan Aplikasi Zoom Cloud

Meetings Di Masa Pandemi yang Diterapkan Oleh Guru Mata

Pelajaran Fiqh Kelas VII Mts Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten

Bandung...............................................................................................50

xv
1. Perencanaan Pembelajaran Daring pada Mata Pelajaran Fiqih

Kelas VII MTs Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung

.......................................................................................................51

2. Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada Mata Pelajaran Fiqih

Kelas VII MTs Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung

.......................................................................................................52

C. Dampak Positif dan Dampak Negatif Pembelajaran Daring

Menggunakan Aplikasi Zoom Cloud Meetings Pada Mata

Pelajaran Fiqh Kelas VII Bab Puasa Di MTS Al-Ma’tsurat

Cikancung Bandung............................................................................80

1. Dampak Positif .............................................................................80

a. Dampak positif untuk siswa....................................................80

b. Dampak positif untuk guru......................................................81

c. Dampak positif untuk lembaga................................................82

d. Dampak positif untuk orang tua..............................................84

2. Dampak Negatif.............................................................................73

a. Dampak negatif untuk siswa....................................................85

b. Dampak negatif untuk guru.....................................................88

c. Dampak negatif untuk lembaga...............................................89

d. Dampak negatif untuk orang tua.............................................90

D. Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Daring

Menggunakan Aplikasi Zoom Cloud Meetings pada Mata

xv
Pelajaran Fiqh Kelas VII Bab Puasa di MTS Al-Ma’tsurat

Cikancung Bandung............................................................................91

1. Hasil Nilai siswa............................................................................91

2. Sikap .............................................................................................92

3. Hasil untuk guru............................................................................92

4. Hasil untuk Lembaga.....................................................................93

BAB IV : PENUTUP ..............................................................................................94

A. Kesimpulan .........................................................................................94

B. Saran ...................................................................................................96

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................97

LAMPIRAN.......................................................................................................................97

xv
DAFTAR GAMBAR

NO DAFTAR GAMBAR NOMOR HALAMAN

1 Kerangka Berfikir penggunaan aplikasi zoom 12

2 Tampilan Awal Zoom Cloud Meetings 24

3 Struktur Organisasi MTS Al-Ma’tsurat 47

4 Wawancara Dengan Guru Fiqh Mts Al-Ma’tsurat 51


Cikancung
5 Tugas mandiri yang diberikan oleh guru kepada 53
siswa

xv
DAFTAR TABEL

N DAFTAR TABEL NOMOR HALAMAN

1 Data Ruang Kelas Mts Al-Ma’tsurat 48

2 Data Ruang Lainnya 48

3 Data guru,TU, dan staff 49

xv
DAFTAR LAMPIRAN

No Daftar Lampiran

1 Lampiran Pedoman Wawancara


2 Lampiran Kartu Bimbingan Skripsi
3 Lampiran Surat Keterangan Penelitian
4 Lampiran Surat Izin Penelitian Dari Kampus
5 Lampiran Surat Selesai Penelitian Dari Mts

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

perihal sistem pendidikan nasional Bab I Pasal I Ayat 1 dinyatakan bahwa

“Pendidikan adalah usaha secara sadar dan terencana untuk menghasilkan

suasana dalam belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan, dan

kecerdasan yang diperlukan dirinya, masyarakat sekitar, bangsa dan Negara”.

Berdasarkan undang-undang tersebut pendidikan sangat berperan pada

kehidupan seseorang dan masyarakat yang memiliki tujuan mengembangkan

potensi diri yang menentukan arah kehidupan seseorang dan akan bermanfaat

untuk bangsa dan Negara.

Kejadian pandemi wabah Corona Virus Disease 19 (covid-19) yang

tidak hanya menggemparkan lingkup nasional saja, namun ranah internasional

disibukkan dengan kehadiran wabah virus covid-19, Sejak tanggal 2 Maret

xv
2020 tersebut, jumlah pasien yang dinyatakan terinfkesi virus corona terus

bertambah banyak, hingga akhir pada tanggal 14 Maret 2020, pemerintah

pusat menginsturksikan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan

sistem belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan ibadah di rumah. Salah satu

yang terkena dampaknya dari bidang pendidikan, baik siswa, mahasiswa,

guru, dan dosen. Dengan adanya sistem belajar dari rumah, Menteri

Kebudayaan dan Pendidikan, Nadiem Anwar Makarim, telah memberikan

Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada satuan

pendidikan.

Sistem pembelajaran daring atau online adalah salah satu

implementasi dari pendidikan jarak jauh melalui sistem belajar online. Setiap

sekolah maupun universitas menggunakan cara belajar online dengan tujuan

meningkatkan pemerataan akses terhadap pembelajaran yang lebih baik dan

bermutu. Karena dengan adanya sistem belajar online, maka akan

memberikan peluang bagi pelajar dan mahasiswa untuk dapat mengikuti suatu

pelajaran atau mata kuliah tertentu. Menteri Nadiem juga berpendapat bahwa

emang tidak semua daerah punya akses smartphone ataupun koneksi internet

yang baik. Sehingga hal tersebut seharunsya menjadi sebuah tantangan.

Kemendikbud juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama ke

depan memastikan sekolah bisa menyelenggarakan pembelajaran melalui

sistem daring. Selain itu juga, Kemendikbud sudah mendapatkan dukungan

dari operator telekomunikasi yang telah memfasilitasi kegiatan

xv
belajarmengajar jarak jauh secara daring, dari segi penyediaan dan

penjaminan jaringan internet yang baik, salah satunya yaitu dengan

memberikan akses internet gratis kepada pelajar, guru, dan dosen. Subsidi

data yang diberikan operator telekomunikasi sangat membantu pelajar

maupun pendidik untuk belajar, sehingga sistem belajar jarak jauh dapat

berjalan dengan baik.

Pada saat terjadi pandemi virus corona seperti saat ini, Sistem belajar

jarak jauh memang sangat baik untuk mencegah penyebaran dan penularan

virus corona kepada peserta didik. Menurut Sekretaris Jenderal Federasi

Serikat Guru Indonesia, Heru Purnomo, saat kondisi darurat seperti ini,

bentuk penugasan menjadi hal yang paling efektif untuk pembelajaran jarak

jauh. Para pengajar dapat memberikan tugas melalui aplikasi whatsapp, zoom,

google classroom, dan aplikasi lainnya yang dinilai dapat membantu untuk

sistem belajar melalui sistem daring.

Salah satu sekolah yang menerapkan sistem belajar online yaitu MTS

Al-Ma’tsurat Cikancung, yang saat ini sudah mulai menerapkan sistem belajar

mengajar melalui aplikasi Zoom Cloud Meetings. Salah satu alasan sekolah

tersebut menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings adalah agar siswa-siswi

serta para pengajar dapat berinteraksi untuk melakukan proses belajar

mengajar dari rumah. Selain itu aplikasi Zoom Cloud Meetings ini memiliki

fitur – fitur pendukung, seperti fitur share screen sehingga para pengajar dapat

menampilkan slide presentasinya melalui fitur tersebut, kemudian fitur video

xv
dapat dipakai agar para pengajar dapat melihat para murid saat sedang belajar,

dan fitur audio agar pengajar dan juga para murid dapat berinteraksi melalui

fitur audio.

Terwujudnya pembelajaran yang berkualitas tidak terlepas dari peran

seorang guru yang terus berusaha untuk memberikan pembelajaran yang dapat

dengan mudah peserta didik pahami. Ada banyak cara yang guru dapat

lakukan demi terpenuhinya proses belajar, salah satunya dengan

memanfaatkan kecanggihan teknologi seperti sekarang ini. Guru dapat

melakukan proses pembelajaran menggunakan internet dan aplikasi-aplikasi

pendukung lainnya seperti e-mail, aplikasi zoom, aplikasi whatsapp dan lain

sebagainya. Penggunaan internet ini tentunya akan sangat membantu guru dan

siswa dalam proses pembelajaran.

Menurut salah satu guru di sekolah tersebut, ibu Resri Rahmawati

menuturkan bahwa lewat aplikasi Zoom ini, para guru dapat langsung

berkomunikasi secara visual dan audio visual, dengan memberikan berbagai

materi pelajaran dengan petunjuk langsung kepada para murid – muridnya

melalui berbagai macam tutorial.

Guru adalah pelaku utama yang merencanakan, mengarahkan, dan

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam upaya memberikan

sejumlah ilmu pengetahuan kepada peserta didik di sekolah. Seorang guru

xv
haruslah memiliki kemampuan dalam mengajar, membimbing dan membina

peserta didiknya dalam kegiatan pembelajaran.1

Metode yang sering digunakan dalam proses pembelajaran adalah

metode ceramah dan diskusi dalam situasi normal, sedangkan sekarang situasi

berbeda, anak-anak tidak boleh datang ke Sekolah untuk belajar dikarenakan

situasi yang tidak normal lagi seperti biasanya. Untuk situasi sekarang karena

pandemi virus covid-19 yang telah menyebar kemana-mana peserta didik

lebih baik diam dirumah agar mengurangi penyebaran virus covid-19, metode

pembelajaran lebih diarahkan ke metode daring, atau metode pembelajaran

jarak jauh yang hanya menggunakan media laptop, handphone melalui

aplikasi Zoom Cloud Meetings atau yang lainnya.

Dari permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penlitian

dengan judul “Efektivitas Penggunaan Aplikasi Zoom Cloud Meetings

Pada Mata Pelajaran Fiqh ( Studi di Kelas VII MTS Al-Ma’tsurat

Cikancung)

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang masalah tersebut di atas, untuk

menghindari kesalah pahaman terhadap penulisan ini maka penulis

1
Wahyu Aji Fatma Dewi, 2020, Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di
Sekolah Dasar, Jurnal Ilmu Pendidikan 2(1).

xv
menganggap perlu adanya identifikasi masalah. Identifikasi tersebut

adalah:

a. Keterbatasan sumber belajar berbasis online melalui teknologi

komputer dan gadget

b. Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet.

Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang

dihadapi siswa dan guru yang tempat tinggalnya sulit untuk

mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di

daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang

menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak

stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan

sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak

terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring

sehingga kurang optimal pelaksanaannya.

c. Proses pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh sekolah

dalam kondisi wilayah terdampak wabah covid 19 yang

membuat guru dan siswa tidak bisa bertatap muka secara

langsung,

d. Belum semua guru maupun siswa di MTS Al-Ma’tsurat

Cikancung memiliki kompetensi sesuai yang diharapkan untuk

menggunakan Aplikasi Zoom

xv
2. Pembatasan Masalah

Agar penulisan ini lebih terarah, terfokus dan tidak meluas, penulis

membatasi penilaian pada Efektivitas Penggunaan Aplikasi Zoom Cloud

Meetings Pada Mata Pelajaran Fiqh Kelas VII Pada Bab Puasa Di MTS

Al-ma’tsurat Cikancung Bandung yang terletak di Jl. Raya Cinangka

Parame Rt.03 Rw.10 kelurahan Cikancung, kecamatan Cikancung,

Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan di atas, selanjutnya penulis akan menyusun

rumusan permasalahannya. Rumusan permasalahan tersebut adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Daring menggunakan

aplikasi Zoom Cloud Meetings pada Mata Pelajaran Fiqh kelas VII

Bab Puasa di MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Bandung?

2. Apa saja dampak positif dan dampak negatif Pembelajaran Daring

Menngunakan Aplikasi Zoom Cloud Meetings Mata Pelajaran

Fiqh kelas VII Bab Puasa di MTS Al-Ma’tsurat Cikancung

Bandung?

3. Bagaimana hasil Metode Pembelajaran Daring Menggunakan

Aplikasi Zoom Cloud Meetings pada Mata Pelajaran Fiqh Kelas

VII Bab Puasa di MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Bandung ?

xv
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, penilitian ini bertujuan

untuk mengetahui :

a. Pelaksanaan pembelajaran daring menggunakan aplikasi Zoom Cloud

Meetings pada Mata Pelajaran Fiqh Kelas VII Bab Puasa di MTS Al-

Ma’tsurat Cikancung Bandung.

b. Dampak positif dan dampak negatif Pembelajaran Daring

Menggunakan Aplikasi Zoom Cloud Meetings Pada Mata Pelajaran

Fiqh Kelas VII Bab Puasa di MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Bandung

c. Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Daring

Menggunakan Aplikasi Zoom Cloud Meetings pada Mata Pelajaran

Fiqh Kelas VII Bab Puasa di MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Bandung

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini penting untuk dilakukan karena diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

a) Manfaat Teoritis

Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dan

memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam usaha

mengembangkan keilmuan terutama untuk menambah khasanah kajian

pustaka mengenai efektivitas penggunaan aplikasi zoom cloud

meetings pada mata pelajaran fiqh kelas VII bab puasa.

xv
b) Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

beberapa pihak seperti guru, siswa, peneliti dan sekolah. Manfaat

praktis akan didapatkan ketika paparannya sebagai berikut.

1) Bagi Guru : Menambah pengetahuan tentang pembelajaran

PAI sehingga dapat menumbuhkan daya kreativitas untuk

selalu meningkatkan keaktifan peserta didik didalam kelas.

2) Bagi Siswa : Dengan adanya tindakan baru yang dilakukan

oleh pendidik dalam pembelajaran dapat meningkatkan

hasil belajar pesrta didik.

3) Bagi Peneliti : Dapat menambah ilmu pengetahuan

mengenai pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Bab

Puasa dengan menggunakan pembelajaran Daring (online)

Menggunakan Aplikasi Zoom Cloud Meetings.

4) Bagi sekolah : Hasil penelitian ini diharapkan dapat

digunakan bagi sekolah agar dapat menjadi bahan acuan

untuk mengetahui efektivitas pembelajaran daring

menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings Pada Mata

Pelajaran Fiqh Bab Puasa tahun ajaran 2020/2021 pada

masa pandemi COVID-19.

E. Tinjauan Pustaka

xv
Tinjauan pustaka merupakan kajian mengenai penulisan-penulisan

terdahulu. Berdasarkan penelusuran hasil-hasil penulisan skripsi dan jurnal

yang ada ditemukan beberapa penulisan yang relevan dengan penulisan ini,

antara lain:

1. skripsi yang ditulis oleh Eka Fauziah Fakultas Tarbiyah STAI Al-Falah

Cicalengka-Bandung 2020 “Implementasi Pembelajaran Daring pada Mata

Pelajaran Fikih (Studi di SMP IT Cihanja Kelas VII pada Bab Thaharah)”

Skripsi ini membahas tentang penerapan suatu metode pembelajaran pada

mata pelajaran fikih melalui daring untuk meningkatkan aktivitas belajar

walaupun diterapkan belajar dirumah. Hasil penulisan menunjukkan

bahwa penggunaan metode ini dapat menarik siswa untuk lebih semangat

dalam mengikuti mata pelajaran Fikih, hasil belajar yang dihasilkan oleh

siswa pun lebih baik dari sebelumnya.

2. Skripsi yang ditulis oleh M Darul Aksan Faisal Program Studi Pendidikan

Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar 2017-2018

dengan judul Efektivitas Proses Belajar Melalui Aplikasi Zoom di Masa

Pandemi Covid-19 pada Kelas VIII SMP N 19 Makassar”. Skripsi ini

membahas secara mendalam tentang efektivitas Proses Belajar melalui

aplikasi Zoom di Masa Pandemi Covid-19 Sistem pembelajaran daring

atau online adalah salah satu implementasi dari pendidikan jarak jauh

melalui sistem belajar online. Aplikasi zoom ini telah banyak dipakai oleh

universitas dan sekolah karena aplikasi ini memiliki fitur yang dapat

xv
mendukung proses belajar mengajar. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa

keefektifan penggunaan aplikasi Zoom di masa pandemi in i dinilai masih

kurang efektif, karena banyak faktor, yaitu infrasturktur dan pengguna

internet yang meningkat drastis di tengah pandemi, sehingga diharapkan

adanya kerjasama antara pemerintah pusat dengan Dinas Pendidikan di

daerah minim internet untuk dapat mengatasi masalah tersebut, supaya

kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik.

3. Skripsi yang ditulis oleh Yuka Kholyssa Mauly Program Studi Pendidikan

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta 2019-2020 dengan

judul “ Metode Pembelajaran Daring Menggunakan Aplikasi Online pada

Masa Pandemi Covid-19 di SMP IT Azzahra Sragen. Skripsi ini

membahas mengenai metode-metode pembelajaran yang digunakan ketika

pembelajaran daring yang tepat agar tercapainya tujuan pembelajaran. Di

SMPIT Az-Zahra juga menerapkan metode pembelajaran daring dengan

memanfaatkan berbagai macam aplikasi online seperti Zoom, Whatsapp

Group, Google Form, dan Voice Note pada mata pelajaran, aplikasi

Whatsapp dirasa paling cocok untuk menerapkan pembelajaran daring di

SMPIT Az-Zahra Sragen aplikasi tersebut merupakan yang paling banyak

digunakan oleh guru karena aplikasi ini sudah familiar digunakan oleh

siswa maupun guru sehingga lebih mudah untuk mengaplikasikannya.

Penelitian ini dilakukan dengan survei melalui wawancara online

menggunakan Google Form kepada seluruh guru di SMPIT Az-Zahra

xv
Sragen. Hasil data yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa

pembelajaran daring merupakan satu-satunya metode yang dapat

diterapkan pada kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, guru dapat

mengevaluasi siswa melalui penugasan untuk mengetahui sampai mana

tingkat pemahaman siswa dalam menerima materi yang disampaikan

secara online, tetapi sebagian guru juga menilai bahwa pembelajaran

daring dirasa kurang efektif karena adanya kendala pada kekuatan sinyal

dan fasilitas yang dimiliki oleh siswa berupa gadget atau laptop pribadi,

kebiasaan siswa dalam melalkukan belajar daring, hingga pada absensi

siswa.

Dari tinjauan ketiga karya ilmiah tersebut, maka jelas bahwa terdapat

persamaan pembahasan yaitu tentang pembelajaran berbasis online, jarak

jauh atau tanpa tatap muka, sedangkan perbedaannya, karya ilmiah diatas

adalah tentang mata pelajarannya , sedangkan penulis menjelaskan tentang

bagaimana efektivitas penggunaan Aplikasi Zoom Cloud Meetings pada

mata pelajaran Fiqh.

F. Kerangka Berfikir

Berdasarkan pengamatan di kelas VII MTS Al-Ma’tsurat Cikancung,

pembelajaran Fiqh khususnya pada mata pelajaran fiqih materi Puasa

terbilang monoton, menggunakan pembelajaran Daring (online) yang

xv
mungkin membosankan menurut para peserta didik, sedangkan prestasi

belajar PAI juga rendah.

Dalam dunia pendidikan sekarang ini ada beberapa permasalahan yaitu

rendahnya kualitas pembelajaran dan lemahnya proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran pendidikan yang terjadi kerap kali bersifat

seadanya, rutinitas formalitas dan kurang makna, sehingga berpengaruh

terhadap kualitas belajar, termasuk pembelajaran PAI. Oleh karena itu,

setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi metode daan

strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran. metode secara daring ini

terpaksa dilakukan dirumah masing-masing dengan menggunakan

berbagai aplikasi yang tersedia di internet.

Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian

dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan

dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektivitas dapat dilihat dari

berbagai sudut pandang (view point) dan dapat dinilai dengan berbagai

cara dan mempunyai kaitan yang erat dengan efisiensi. Seperti yang

dikemukakan oleh Arthur G. Gedeian dkk mendefinisikan efektivitas,

sebagai berikut: “That is, the greater the extent it which an organization’s

goals are met or surpassed, the greater its effectiveness”2

2
Duncan. 2015. Efektivitas Organisasi. Hal. 53

xv
Dalam suatu proses pembelajaran pasti menghasilkan suatu hasil

pembelajaran. Hasil belajar menjadi sebuah pengukuran dari penilaian

kegiatan belajar atau proses belajar, yang dinyatakan dalam simbol, huruf

maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap

anak atau siswa pada suatu periode tertentu, Hasil belajar juga dapat

dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data

pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar juga dapat didedinisikan

sebagai prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dalam proses kegiatan

belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan

tingkah laku seseorang dalam sebuah sistem pendidikan tertentu.

Penggunaan Aplikasi

Zoom Cloud Meetings

dampak positif dan negatif Hasil pembelajaran


penggunaan aplikasi Zoom menggunakan aplikasi Zoom
Cloud Meetings Cloud Meetings terhadap siswa

xv
Gambar.1.1 Kerangka Berfikir Penggunaan Aplikasi Zoom Cloud Meetings

Dalam Pembelajaran Fiqh

G. Metodologi Penelitian

Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis dan mendiskripsikan

secara mendalam mendeskripsikan data secara mendalam tentang Efektivitas

Penggunaan Aplikasi Zoom Cloud Meetings pada siswa Kelas VII MTS Al-

Ma’tsurat Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung.

Sebagai kegiatan ilmiah penulis tempuh kegiatan ilmiah ini dengan

prosedur sebagai berikut:

1. Lokasi Penelitian

Penulisan ini dilaksanakan di MTS Al-Ma’tsurat Kecamatan

Cikancung Kabupaten Bandung. Alasan dipilihnya lokasi tersebut

karena tempat penulisan tidak jauh dari tempat penulis tinggal jadi

lebih efisien dari hal waktu dan tidak terlalu banyak mengeluarkan

biaya dalam melaksanakan penulisan serta penulis ingin mengetahui

bagaimana Efektivitas proses pembelajaran daring menggunakan

Aplikasi Zoom Clouds Meetings yang dilakukan di sekolah tersebut.

xv
2. Metode Penulisan

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode

deskriptif. Adapun metode deskriptif merupakan penelitian yang

mendeskripsikan atau menggambarkan isi data yang didapat,

kemudian menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat. Data

tersebut diambil dari hasil wawancara, catatan lapangan, foto,

pengamatan, dokumen dan lain sebagainya.3

Jadi, metode deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan

untuk memberikan gambaran tentang realitas pada objek yang

diteliti secara objektif. Penelitian ini menekankan pada satu variabel

yakni pengembangan model pendidikan berbasis kompetensi. Bisa

disimpulkan bahwa metode ini ialah metode yang menuturkan dan

menafsirkan data yang ada misalnya tentang situasi yang dialami.4

3. Jenis Data

Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif. yaitu data yang

dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka.5 Menurut

Bogdan dan Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J. Moleong,

3
Ariefa Efianingrum, Metode Penelitian Kulaitatif dan Kuantitaif, Di unduh di
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132206551/pendidikan/SEMINAR+SOSIOLOGI.pdf Tanggal 04
April 2021
4
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi, Presentasi, dan Publikasi
Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian Pemula Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan, dan
Humaniora, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. I, hlm. 51.
5
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi, Presentasi, dan Publikasi Hasil
Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian Pemula Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. I, hlm. 51.

xv
penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang diamati.6 Penulis ingin mendapatkan gambaran yang jelas tentang

implikasi proses pembelajaran daring menggunakan Aplikasi Zoom Cloud

Meetings dengan mewawancarai langsung siswa di MTS Al-Ma’tsurat

Cikancung agar mendapatkan informasi yang sesuai dengan keadaan yang

ada.

4. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh peneliti mengenai penulisan ini dari dua

sumber yaitu sumber data primer dan data sekunder, yaitu:

a. Data primer:

Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud

khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data

dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau

tempat objek penelitian dilakukan. Dengan data ini penulis dapatkan

melalui observasi langsung ke tempat penulisan yaitu MTS Al-

Ma’tsurat Cikancung.

b. Data sekunder:

Data sekunder yaitu dara yang telah dikumpulkan untuk

maksud sekain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data

ini dapat ditemukan dengan cepat. Dalan penelitian ini yang menjadi
6
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 3

xv
sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di

internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.7

5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk melakukan metode tersebut diperlukan teknik pengumpulan

data sebagai berikut :

a. interview (wawancara)

wawancara adalah mengumpulkan informasi dengan

mengajukan pertanyaan secara lisan atau secara langsung. Wawancara

akan dilakukan penulis dengan melakukan tanya jawab kepada siswa

dan guru. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi

mengenai sekolah, pelaksanaan proses pembelajaran daring

menggunakan Aplikasi Zoom, sarana dan media yang diperlukan

dalam proses pembelajaran daring mata pelajaran Fiqh Bab Puasa.

b. Observasi (Pengamatan)

Pengertian observasi menurut Sutrisno Hadi adalah sebagai

metode Ilmiah, metode observasi bisa diartikan sistematika fenomena-

fenomena yang diselidiki.8 Adapun yang dimaksud observasi dalam

7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,2009, Cet.Ke 8,
hlm.137.
8
Sutrisno Hadi, Metodologo research ( Yogyakarta, Andi Offset, 1991), hlm.136

xv
penelitian ini adalah suatu metode yang penulis gunakan dengan cara

melakukan pengamatan dan pencatatan secara sitematis tentang:

1) Penggunaan Aplikasi Zoom Cloud Meetings pada siswa dalam

mata pelajaran Fiqh Bab Puasa.

2) Pelaksanaan pembelajaran menggunakan Aplikasi Zoom Cloud

3) Dampak negatif dan dampak positif pembelajaran

4) Hasil pembelajaran menngunakan aplikasi Zoom pada siswa

c. Dokumentasi

Metode dokumetasi berasal dari kata dokumen yang artinya

barang-barang tertulis, sehingga metode dokumentasi adalah metode

yang digunakan dengan cara menyelidiki benda-benda tertulis seperti

buku majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan sebagainya. 9

Adapun upaya yang akan dilakukan peneliti untuk mengetahui

Efektivitas Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Zoom Cloud

Meetings pada siswa tersebut adalah dengan mewawancarai siswa

kelas , tetapi apabila Pandemi wabah terus bertambah parah dan

sekolah masih dilaksanakan secara daring maka yang dilakukan

peneliti adalah dengan menghubungi guru mata pelajaran Fiqh di MTS

Al-Ma’tsurat dan siswa melalui aplikasi WhatsApp atau melalui

aplikasi Google form.

9
Ibid, hlm 135

xv
6. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analitik, yaitu

mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan

bukan angka. Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan

lapangan, dokuman, dan sebagainya, kemudian dideskripsikan sehingga

dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau realitas.10

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.

Dalam hal ini Nasution menyatakan:“Analisis telah dimulai sejak

merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan

berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi

pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang

grounded. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih

difokuskan selama proses di lapangan bersama dengan pengumpulan

data.11

Teknik analisis data adalah proses pengumpulan data secara sistematis

untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan. Analisis

data menurut Bogdan dalam Sugiyono yaitu proses mencari dan


10
Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), hlm. 66
11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2008), Cet. 6, hlm. 335-336.

xv
menyusun secara sistematik data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami

dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.12 data kualitatif

bersifat induktif, yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh.

Menurut Miles & Huberman analisis terdiri dari tiga alur kegiatan

yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data,

penarikan kesimpulan/verifikasi. Mengenai ketiga alur tersebut secara

lebih lengkapnya adalah sebagai berikut:

a. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung

terus-menerus selama proyek yang berorientasi penelitian kualitatif

berlangsung. Antisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak waktu

penelitiannya memutuskan (seringkal tanpa disadari sepenuhnya)

kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan

pendekatan pengumpulan data mana yang dipilihnya. Selama

pengumpulan data berlangsung, terjadilan tahapan reduksi selanjutnya

(membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus,

membuat partisi, membuat memo). Reduksi data/transformasi ini berlanjut

12
Ibid, hlm. 334

xv
terus sesudah penelian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.

Reduksi data merupakan bagian dari analisis. Reduksi data merupakan

suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara

sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan

diverifikasi. Dengan reduksi data peneliti tidak perlu mengartikannya

sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan

ditransformasikan dalam aneka macam cara, yakni: melalui seleksi yang

ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam

satu pola yang lebih luas, dan sebagainya. Kadangkala dapat juga

mengubah data ke dalam angka-angka atau peringkat-peringkat, tetapi

tindakan ini tidak selalu bijaksana.

b. Penyajian Data

Miles & Huberman membatasi suatu penyajian sebagai sekumpulan

informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa

penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama

bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik,

grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan

informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih.

Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang

terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah

xv
terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikisahkan

oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.

c. Menarik Kesimpulan

Penarikan kesimpulan menurut Miles & Huberman hanyalah sebagian

dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan

juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin

sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran penganalisis

(peneliti) selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan

lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan menghabiskan

tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran di antara teman

sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif atau juga

upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam

seperangkat data yang lain. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari

data yang lain harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan

kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya. Kesimpulan akhir

tidak hanya terjadi pada waktu proses pengumpulan data saja, akan tetapi

perlu diverifikasi agar benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.13

H. Sistematika Pembahasan

Sitematika penulisan sekripsi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian

awal, bagian isi dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, lembar

13
Milles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992, hlm.

xv
berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman

pengesahan kelulusan, halaman pernyataan orisinalitas, halaman motto dan

persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi,

halaman daftar lampiran. Bagian inti dari penelitian ini, peneliti menyusun

kedalam empat bab dengan rincian sebagai berikut:

 Bab I pendahuluan memaparkan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka

berfikir dan sistematika pembahasan.

 Bab II memaparkan mengenai kajian teoritis yang terdiri atas

Efektivitas penggunaan Aplikasi Zoom Cloud Meetings Pada Mata

Pelajaran Fiqh Kelas VII Pada Bab Puasa.

 Bab III metodelogi penelitian yang meliputi analisis empiris tentang

implementasi lokasi penelitian, hasil penelitian, metode penelitian,

jenis data, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis

data, pembelajaran Daring (online)

 Bab IV analisis empiris tentang Efektivitas Penggunaan Aplikasi

Zoom Cloud Meeting Pada Mata Pelajaran Fiqh Kelas VII Bab Puasa

meliputi deskripsi tempat penelitian, hasil penelitian, Efektivitas

Penggunaan Aplikasi Zoom Cloud Meeting Pada Mata Pelajaran Fiqh

Kelas VII Bab Puasa, dan Penutup yang meliputi kesimpulan dari hasil

penelitian yang telah dilakukan dan juga saran. Pada bagian akhir

xv
terdapat daftar pustaka dan berbagai lampiran yang terkait dengan

penelitian.

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Efektivitas

Secara etimologi kata “efektif” berasal dari kata Latin effectivus,yang

berarti kreatif, produktif, atau efektif. Ini muncul dalam bahasa Inggris

pertengahan antara 1300 dan 1400 M. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh

atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan

keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan.14

Menurut Kusumah efektif merupakan sebuah ukuran untuk mengatakan

bahwa sebuah tujuan atau target yang diinginkan telah tercapai. Sementara

lanjutnya, efektivitas pembelajaran adalah ukuran keberhasilan dari suatu

proses interaksi antarsiswa maupun antara siswa dan guru dalam situasi

edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang sama juga dikatakan

Zen dan Syafril menurutnya, pendidikan dikatakan efektif (ideal) ialah bila

hasil yang dicapai sesuai dengan rencana/ pogram yang dibuat sebelumnya

(tepat guna).15

14
Cambel, Riset dalam Evektivitas Organisasi,Terjemahan Salut Simamora.(Jakarta: Erlangga, 1989), 121
15
Duncan. 2015. Efektivitas Organisasi. Hal. 53

xv
B. Aplikasi Zoom Cloud Meetings

1. Deskripsi Aplikasi Zoom Cloud Meetings

Dengan adanya pandemic covid-19 yang mewabah hampir diseluruh

belahan dunia termasuk di Indonesia, hal ini menjadikan banyaknya

kegiatan atau pekerjaan manusia dialihkan dengan menggunakan beragam

aplikasi yang mampu menunjang pekerjaan mereka. Dari sekian banyak

aplikasi yang digunakan sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut,

diantaranya adalah menggunakan aplikasi zoom cloud meeting.

Dengan kemudahan aplikasi tersebut, para pendidik dituntut untuk

lebih kreatif dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Di tengah

maraknya kabar yang kurang menyenangkan mengenai aplikasi Zoom,

yaitu salah satunya ketidakamanan data pengguna, aplikasi ini tetap

digunakan dari mulai untuk keperluan belajar mengajar untuk pelajar

maupun mahasiswa, sampai instantsi pemerintahan. Dengan adanya

aplikasi tersebut, para pendidik dapat membuat kegiatan belajar mengajar

menjadi lebih bervariatif. Dengan menggunakan fitur – fitur yang ada

pada aplikasi Zoom, penggunaan aplikasi tersebut meski dengan beberapa

kendala namun diharapkan dapat digunakan dengan maksimal oleh para

pengajar, baik guru, dosen, maupun oleh peserta didik, baik pelajar

maupun mahasiswa.

Aplikasi zoom cloud meeting sendiri “merupakan aplikasi komunikasi

dengan menggunakan video”. Aplikasi tersebut dapat digunakan dalam

xv
berbagai perangkat seluler, desktop atau PC, hingga telepon dan sistem

ruang. Aplikasi ini dikembangkan oleh zoom video communications yaitu

sebuah persuhaan teknologi komunikasi Amarika Serikat yang berkantor

pusat di San Jose, California.16

Perusahaan yang didirikan oleh Eric Yuan pada tahun 2011 ini

menyediakan layanan perangkat video conference dan obrolan daring

yang biasa digunakan untuk telekonferensi, bekerja jarak jauh, belajar

jarak jauh,dan berhubungan social. Layanan tersebut diberikan gratis

untuk pertemuan konferensi video hingga 100 pengguna dengan dibatasi

waktu hingga 45 menit dalam satu kali sign in video conference. Untuk

memperpanjang waktu dan menambah jumlah pengguna aplikasi zoom

juga menyediakan layanan berlangganan dengan biaya berkisar $16-$20

perbulan.

Apalikasi zoom merupakan sebuah aplikasi komunikasi menggunakan

video, aplikasi ini tidak hanya bisa melakukan panggilan video satu lawan,

satu bahkan aplikasi inipun mendukung hingga 100 partisipan dalam

single meeting. Berdasarkan keterangan di atas maka aplikasi zoom yang

penulis maksud adalah suatu aplikasi komunikasi dengan menggunakan

video yang akan digunakan pada penerapan e-learning, dimana aplikasi ini

mampu untuk melakukan vedio conference hingga sampai 100 partisipan

dalam satu meeting room, sehingga hal tersebut dapat memungkin


16
Darmawan, Pengembangan E-Learning Teori dan Desain. Op.cit. hlm. 26

xv
pembelajaran tatap muka dan komunikasi secara langsung walau dari jarak

yang berjauhan.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat penulis pahami

bahwasanya aplikasi zoom cloud meetings merupakan aplikasi yang

menyediakan fitur layanan video yang bisa menghubungkan 2 sampai 100

pengguna dalam satu ruang video conference, selain dari pada itu aplikasi

zoom juga menyediakan layanan chat serta dilengkapi dengan fitur share

scran yang dapat berfungsi untuk menampilkan sesuatu yang ingin kita

bagikan dan akan kita paparkan kepada seluruh anggota yang tergabung

dalam video conference.

1. Langkah-langkah

Menggunakan media berupa aplikasi dalam penerapan pembelajaran

tentunya membawa dampak positif tersendiri baik bagi pendidik maupun

bagi peserta didik. Namun demikian sebelum menggunakan aplikasi maka

terlebih dahulu pendidik dan peserta didik haruslah mengetahui fitur apa

saja yang dapat disediakan dan bagaimana langkah-langkah dalam

mengoprasikan aplikasi tersebut. berikut adalah langkah-langkah cara

menggunakan aplikasi zoom cloud meetings:

a. Mendownload aplikasi, aplikasi zoom cloud meetings dapat

didownload menggunakan hp melalui play store atau apple store dan

jika menggunakan computer maka aplikasi zoom cloud meeting dapat

di download di https://zoom.us/download.

xv
b. Setelah selesai mendownload aplikasi, maka langkah berikutnya

adalah membuka aplikasi yang telah terinstal.

c. Setelah aplikasi dibuka maka akan keluar tampilan sebagai berikut

Gambar 2.2 tampilan awal Zoom

Kemudian klik Join a Meeting

d. Kemudian langkah berikutnya peserta didik memasukkan ID meeting

dan Pasword yang telah disediakan oleh pendidik, setelah itu klik join.

Selain dari pada 2 langkah di atas dapat pula dilakukan dengan

alternative lain yaitu dengan cara mengklik link meeting yang telah di

bagikan oleh pendidik.

e. Dan selanjutnya maka pendidik dan peserta didik sudah terhubung

dalam satu video meeting.

2. Kelebihan dan kekurangan

xv
Pada suatu aplikasi tentu terdapat beberapa fitur yang menjadi

keunggulan dan kelebihan dari aplikasi tersebut, akan tetapi tidak menutup

kemungkinanan bahwasanya selain dari pada memiliki keunggulan tentu

terdapat pula kekurangannya. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan

pada aplikasi zoom cloud meetings.

a. Kelebihan

1) Tersedia fitur rapat one on one.

2) Dapat melakukan konferensi group video.

3) Kualitas video dan suara terbaik.

4) Tersedia fitur sharing scran dan chat.

5) Tersedia fitur on/off speaker dan video.

6) Dan terdapat fitur recording video call.

b. Kekurangan

1) Hanya bertahan dengan waktu 45 menit di waktu pertama (sign in

kembali jika ingin melanjutkan)

2) Tidak tersedia bahasa indonesia, sehingga hal ini menjadi kendala

bagi pengguna yang kurang memahami bahasa inggris.17

C. Pemahaman Materi Fiqh Bab Puasa

1. Pengertian Fiqh

17
1Ismail akbar brahma, 2020, “penggunaan zoom sebagai pembelajaran berbasis online”, jurnal ilmu
pendidikan nonformal,vol 6, No.2, hal.100.

xv
Fiqih adalah salah satu bidang ilmu dengan syaraiat islam yang secara

khusus membahas persoalan hukum yang secara khusus, membahas

hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik

kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan

Tuhannya.

Bahasa Arab secara harfilah fiqih berarti pemahaman yang mendalam

terhadap suatu hal. Beberapa ulama memberikan penguraian bahwa arti

fiqih secara terminologi yaitu merupakan ilmu yang mendalami hukum

Islam yang diperoleh melalui dalil Al-qur’an dan sunnah. Selain itu fiqih

merupakan ilmu yang juga membahas hukum syari’yyah dan

hubungannya dengan kehidupan manusia sehari-hari, baik itu dalam

ibadah maupun muamalah.

Fiqih membahas tentang cara beribadah , prinsip rukun Islam, dan

hubungan antar manusia sesuai yang tersurat dalam Al-qur’an dan Sunnah

dalam Islam, terdapat empat mazhab dari sunni yang mempelajari tentang

fiqih. Seseorang menguasai ilmu fiqih. Disebut fakih.18

2. Pengertian Puasa

Puasa merupakan terjemahan dari kata dalam bahasa Arab saum atau

siyam, artinya sama dengan imsak yang artinya menahan. Pengertian

puasa menurut istilah syara’ adalah menahan diri dari makan dan minum

18
Hidayat, Ahmad, Abdul Kadir dan Mas’an. Fikih. (Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah. 2015)
hal 1-3

xv
serta dari segala hal yang membatalkanya mulai dari terbit fajar sampai

terbenam matahari disertai dengan niat karena Allah SWT, dengan syarat

dan rukun tertentu.19

Dalam Firman Allah SWT:

‫َو كُاُل ْوْ ا َو ْش َربُوْ ا َحتَّى يَتَبَيَّنَ لَ ُك ُم ْال َخ ْيطُ ااْل َ ْبيَضُ ِمنَ ْالخَ ي ِْط ااْل َ س َْو ِد ِمنَ ْالفَجْ ِر ۖ ثُ َّم‬

}١٨٦ : ‫لى الَّ ْي ِل {البقراة‬ ّ ‫اَتِ ُّمو اا ل‬


َ ِ‫صيَا َم ا‬
Artinya: “dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih

dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu

sampai (datang) malam.20 (QS. Al-Baqarah: 187)

Agar ibadah puasa yang kita lakukan sah dan bernilai pahala, maka

kita harus mengetahui syarat dan rukunnya.

a. Syarat Puasa

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan puasa.

Syarat-syarat tersebut terdiri atas syarat wajib dan syarat sah.

1. Syarat wajib puasa

Syarat wajib puasa adalah segala sesuatu yang menyebabkan

seseorang diwajibkan melakukan puasa. Muslim yang belum

memenuhi syarat wajib puasa maka dia belum dikenai kewajiban

19
Muslih, Muhammad & Ihsan, Nur Hadi. Fiqih 2. (Bogor: Yudhistira. 2011)
20
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya : Juz 2, (Jakarta : PT Kumudasmoro Grafindo
Semarang,1994) hal 29.

xv
untuk mengerjakan puasa wajib. Adapun yang termasuk syarat wajib

puasa antara lain:

 Islam

 Baligh

 Berakal sehat

 Mampu (kuat melakukannya)

 Suci dari haid dan nifas (khusus bagi kaum wanita)

 Menetap (mukim).

2. Syarat sah puasa

Syarat sah adalah kondisi yang harus dipenuhi oleh seseorang agar

puasanya sah dan diterima oleh Allah Swt. Syarat sah puasa antara

lain:

 Islam

 Mumayiz (bisa membedakan yang baik dan buruk)

 Suci dari haid dan nifas

 Berpuasa bukan pada hari-hari yang diharamkan.

3. Rukun puasa

Pada waktu kita berpuasa, ada dua rukun yang harus

diperhatikan, yaitu :

a. Niat, yaitu menyengaja untuk berpuasa Niat puasa yaitu adanya

kesengajaan di dalam hati untuk menjalankan puasa semata-mata

xv
mengharap ridha Allah Swt. Ibadah puasa tanpa adanya niat maka

tidak bisa dikatakan sebagai puasa. Untuk puasa wajib, maka kita

harus berniat sebelum datang fajar. Sementara itu untuk puasa

Sunah, niat boleh dilakukan setelah terbit fajar, dengan syarat kita

belum melakukan perbuatan-perbuatan yang membatalkan puasa,

seperti makan, minum, berhubungan suami istri, dan lain-lain.

Nabi saw bersabda:

‫ َم ْن لَ ْم يُجًْ ِم ِع الصّيا َ َم قَب َْل ْالفَجْ ِر‬: ‫عن حفصة عن النّب ّي صل ّى هللا عليه وسلّم قال‬

)‫صيا َ َم لَهُ (روه ابو داود واالترةذي و انسا ءي‬


ِ َ‫فَال‬

Artinya: “Dari Hafshah, dari Nabi Saw. bersabda: “Barangsiapa

siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka puasanya tidak sah.”

(HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan An-Nasa’i).

b. Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit

fajar hingga matahari terbenam.

4. Sunnah puasa

Selain melaksanakan hal yang wajib, kita juga dianjurkan

melaksanakan amalanamalan Sunah untuk mendapatkan

kesempurnaan ibadah kita. Adapun amalan-amalan Sunah tersebut

antara lain:

1. Makan sahur.

xv
Makan sahur bertujuan kita kuat menjalankan ibadah puasa.

Sahur diSunahkan karena ada keberkahan di dalamnya,

sebagaimana sabda Rasulullah Saw.:

‫سلَّ َم‬ َ ‫ قَا َل النَّبِ ُّي‬: ‫ض َي هللا ُ َع ْنهُ قَا َل‬


َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ِ َ‫عَنْ اَن‬
ِ ‫س ْب ِن َمالِ ِك َر‬

)‫س ُح ْو ِر بَ َر َكةً (رواه البخار ومسلم‬


ُّ ‫س ُّح ُروا فَا ِءنَّ فِي ا‬
َ َ‫ت‬

Artinya: “Dari Anas bin Malik ra. berkata, telah bersabda

Rasulullah Saw: Makan sahurlah kamu, sesungguhnya makanan

sahur itu terdapat keberkahan.” (HR. AlBukhari dan Muslim(

2. Mengakhirkan makan sahur.

3. Menyegerakan berbuka setelah waktu maghrib tiba. Disunahkan

berbuka dengan makanan yang manis-manis seperti kurma segar

atau kurma matang dengan bilangan ganjil. Jika tidak ada maka

dengan air putih, kemudian melaksanakan salat maghrib.

4. Membaca doa ketika berpuasa. Berdoa saat berbuka puasa

merupakan sunah yang diajarkan Rasulullah Saw. Salah satu

waktu yang mustajab untuk berdoa adalah menjelang berbuka atau

saat berbuka puasa.

5. Memberi buka puasa (tafthir shaim). Hendaknya kita berusaha

untuk selalu memberikan ifthar (berbuka) bagi mereka yang

berpuasa walaupun hanya seteguk air ataupun sebutir kurma.

xv
6. Meninggalkan hal-hal yang akan menghilangkan nilai puasa

seperti berdusta, bergunjing, adu domba, berbicara sia-sia dan

jorok, serta larangan-larangan Islam lainnya sehingga terbentuk

ketaqwaan, inilah tujuan puasa.

7. Memperbanyak amal shalih terutama membaca Al-Qur’an dan

bersedekah.

8. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada

Allah. Rasulullah Saw. selalu beri’tikaf terutama pada sepuluh

malam terakhir dan para istrinya juga ikut i’tikaf bersamanya.

5. Hal-Hal yang dimakruhkan ketika puasa

Ketika kita sedang berpuasa, ada hal-hal yang makruh dilakukan

meskipun tidak sampai membatalkan puasa antara lain:

 Berkumur-kumur yang berlebihan

 Menyikat gigi, bersiwak setelah tergelincir matahari

 Mencicipi makanan, walaupun tidak ditelan

 Memperbanyak tidur ketika berpuasa, dan

 Berbekam atau disuntik

 Sengaja melambatkan berbuka padahal waktu sudah tiba

 Hal-Hal yang membatalkan puasa

 Makan dan minum dengan sengaja

 Murtad (keluar dari agama Islam)

xv
 Muntah dengan sengaja

 Bersetubuh atau melakukan hubungan suami istri pada siang hari

 Keluar darah haid atau nifas

 Keluar air mani yang disengaja

 Merubah niat puasa.

 Hilang akal karena mabuk, pingsan, atau gila.

6. Hal-Hal yang membolehkan tidak puasa

Melaksanakan puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban setiap

muslim yang tidak boleh ditinggalkan. Namun karena halangan/udzur

tertentu ada yang tidak dapat melaksanakannya.. Kesulitan-kesulitan

yang menghalangi puasa ini disebut udzur syar’i. Orang yang mendapat

halangan (udzur) tersebut diperbolehkan tidak berpuasa. Halangan yang

menyebabkan puasa Ramadhan diqadha pada hari-hari lain yaitu:

a. Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengqadha puasanya, yaitu :

1. Orang sakit yang jika dipaksakan berpuasa, sakitnya akan

bertambah parah maka mereka boleh berbuka.

2. Dalam perjalanan jauh (musafir). Jika berpuasa yang bersangkutan

akan menemui kesukaran. Jarak perjalanan yang membolehkan

meninggalkan puasa Ramadhan sama dengan jarak yang

membolehkan mengqashar salat (masafah qashar)

xv
Allah Swt berfirman:

‫خَر ۚ َو َعلَىالَّ ِذ‬


َ ُ‫تۚ فَ َم ْن َكانَ ِم ْن ُك ْم َم ِر ْيضًااوْ َعلَ ٰى َسفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِم ْن اَي ٍَّام ا‬
ٍ ‫ايَّا ًما َم ْعدُودَا‬

£‫ْينَ ي ُِط ْيقُونَهُ فِ ْديَةٌ طَ َعا ُم ِم ْس ِك ْي ِن فَ َم ْن طَ َّو َع خَ ْيرًا فَهُ َو َخ ْي ٌرلَهُۚ َواَ ْن تَصُو ُمو‬

)174 : ‫خَ ْي ٌر لَ ُك ْمۖ اِ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ نَ ( البقرة‬

Artinya: “Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau

dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya

berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang

lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika

mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan

seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati

mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. dan

berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 21 (QS. Al-

Baqarah : 184)

3. Khusus bagi wanita, haidh dan nifas juga merupakan halangan

berpuasa yang mewajibkan qadha. Bahkan orang yang sedang

haidh atau nifas haram baginya berpuasa. Dalam hadits yang

diriwayatkan Al-Bukharidan Muslim dari Aisyah, ia berkata:

21
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya : Juz 2, (Jakarta : PT Kumudasmoro Grafindo
Semarang,1994) hal 105.

xv
‫صلَّى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَنُو ْء َم ُر‬ ْ َ‫ع َْن عَا ِء َشةُ قَال‬
َ ِ‫ ُكنَّا نَ ُجيْضُ َعلَى َع ْه ِد َر ُس ِل هللا‬: ‫ت‬

‫صالَ ِة‬ َ َ‫صوْ ِم َوالَ نُو ْء َم ُر بِق‬


َّ ‫ضا ِءال‬ َ َ‫صوْ ِم َوالَ نُوءْ َم ُر بِق‬
َّ ‫ضا ِء ال‬ َ َ‫بِق‬
َّ ‫ضا ِء ال‬

)‫(رواهالبخاري‬

Artinya: "Dari Aisyah ia berkata: “Kami sedang haidh di masa

Rasulullah saw, maka kami disuruh mengqadha puasa, tetapi tidak

disuruh mengqadha salat”. (HR. Al-Bukhari).

b. Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengganti dengan membayar fidyah,

yaitu yaitu semua halangan yang membuat seseorang tidak sanggup

melaksanakan puasa, antara lain:

 Orang yang lanjut usia (sangat tua)

 Sakit menahun, sehingga tidak mungkin dapat mengqadha puasa di

hari-hari lain.

 Hamil.

 Ibu yang menyusui anak.

 Orang yang pekerjaannya tidak memungkinkan dapat berpuasa

Ramadhan dan tidak dapat mengqadha di hari-hari lain.

Firman Allah Swt:

‫َو َعلَى الَّ ِذ ْينَ يُ ِط ْيقُو نَهُ فِ ْديَةٌ طَ َعا ُم ِم ْس ِك ْي ٍن‬

xv
Artinya:"Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya,

(jika mereka tidak berpuasa) metnbayar fidyah (yaitu) memberi

makan seorang miskin22 ". (Al Baqarah: 184).

Ukuran fidyah yang diberikan ialah semisal dengan kebutuhan

makan selama satu hari yaitu sekitar 3/4 liter. Bagi wanita hamil

atau menyusui anak, ulama dalam madzhab Syafi'i berpandangan

sebagai berikut:

1. Kalau mereka takut puasa akan mengganggu kesehatan dirinya

sendiri, wajib qadha seperti orang sakit.

2. Kalau mereka takut puasa akan mengganggu kesehatan dirinya dan

anaknya, wajib qadha seperti jika hanya takut tergangu kesehatan

dirinya sendiri.

3. Kalau mereka takut puasa akan mengganggu anaknya, wajib qadha

dan membayar fidyah.

7. Macam-Macam Puasa

Dilihat dari segi hukumnya, puasa dibedakan menjadi 4 macam, antara

lain:

a. Puasa wajib (fardhu), yaitu puasa yang jika dilaksanakan

mendapatkan pahala, jika ditinggalkan mendapat dosa. Contoh:

puasa Ramadhan, puasa nazar, dan puasa kifarat

22
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya : Juz 2, (Jakarta : PT Kumudasmoro Grafindo
Semarang,1994) hal 105.

xv
b. Puasa Sunah, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapatkan

pahala, apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa.

c. Puasa makruh, yaitu puasa yang lebih baik ditinggalkan.

d. Puasa haram, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapatkan

dosa, apabila ditinggalkan mendapatkan pahala.

1) Puasa wajib

 Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan adalah puasa yang diwajibkan atas setiap

muslim yang memenuhi syarat selama sebulan penuh pada bulan

Ramadhan. Puasa Ramadhan termasuk salah satu puasa wajib yang

harus dilakukan oleh segenap kaum muslimin. Bulan ini merupakan

bulan yang penuh berkah, penuh dengan ampunan Allah Swt. dan

rahmatNya. Di dalamnya terdapat malam yang lebih mulia dari

seribu bulan yaitu malam lailatul qadar. Begitu pula Al-Qur’an

diturunkan pertama kali di salah satu malam pada bulan ini.

Puasa Ramadhan diwajibkan oleh Allah Swt untuk pertama

kalinya pada tahun kedua hijriyah. Pada waktu itu, Rasulullah baru

menerima perintah memindahkan arah kiblat dari Baitul Makdis di

Palestina ke arah Masjidil Haram di Makkah. Firman Allah Swt.:

xv
‫ب َعلَى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم‬
َ ِ‫م َك َما ُكت‬£ُ ‫صيَا‬ َ ِ‫يا َ اَيُّهَاالَّ ِذ ْينَ ٓا َمنُوا ُكت‬
ِّ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ال‬

‫لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu

berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu

agar kamu bertakwa”.23 (QS. al-Baqarah: 183).

 Cara menentukan awal dan akhir ramadhan

cara menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan dapat dilakukan

dengan tiga cara, antara lain:

 Ru'yatul hilaal, yaitu dengan cara melihat terbitnya bulan di hari

ke 29 bulan Sya`ban. Pada sore hari saat matahari terbenam di

ufuk barat. Apabila pada saat itu bulan sabit dapat terlihat

meskipun sangat kecil dan hanya dalam waktu yang singkat,

maka ditetapkan bahwa mulai malam itu, umat Islam sudah

memasuki tanggal 1 Ramadhan. Jadi bulan Sya`ban umurnya

hanya 29 hari bukan 30 hari. Maka ditetapkan untuk melakukan

ibadah Ramadhan seperti salat tarawih, makan sahur dan mulai

berpuasa.

 Istikmaal, yaitu menyempurnakan bilangan bulan sya'ban atau

bulan Ramadhan menjadi 30 hari. Hal ini dilakukan bila ru'yatul

23
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya : Juz 2, (Jakarta : PT Kumudasmoro Grafindo
Semarang,1994) hal 105.

xv
hilal tampak atau kurang jelas karena tertutup awan atau sebab

lain.

 Hisab, yaitu memperhitungkan peredaran bulan dibandingkan

dengan perbedaan matahari.

 Amalan sunnah pada bulan ramadhan

 Salat tarawih, merupakan salah satu salat Sunah malam yang

hanya dapat dilaksanakan di bulan ramadhan.

 Salat witir dan salat Sunah lainnya.

 Jika ada kelebihan rezeki, sedekahkan kepada orang yang sedang

berpuasa atau mengajak mereka untuk buka bersama.

 Memperbanyak membaca Al-Qur’an (tadarrus).

 I'ktikaf di masjid untuk ibadah.

2) Puasa Nazar

 Pengertian puasa nazar

Nazar artinya menjadikan sesuatu dari yang tidak wajib

menjadi wajib, atau ikatan janji yang diperintahkan untuk

melaksanakannya. Jadi, puasa nazar adalah puasa yang telah

dijanjikan oleh seseorang karena mendapatkan sesuatu kebaikan.

xv
Allah Swt. berfirman:

ِ ِ‫ت ْال َعت‬


‫يق‬ ِ ‫ثُ َّم ْاليَ ْقضُوا تَفَثَهُ ْم َو ْليُو فُوا نُ ُذو َرهُ ْم َو ْليَطَّ َّو فُوْ ا بِ ْالبَ ْي‬

Artinya : “… dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar

mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf

sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah)”.24(QS. Al-Hajj : 29).

 Hukum puasa nazar

Berdasarkan ayat di atas, dan karena puasa nazar merupakan

puasa yang telah dijanjikan oleh yang bersangkutan untuk

dilaksanakan maka hukumnya wajib. Dengan demikian, jika yang

bernazar tidak melaksanakan puasa maka ia akan berdosa.

Puasa nazar terjadi karena seseorang telah berjanji akan

berpuasa jika ia mendapatkan sesuatu yang menggembirakan

(kebaikan). Misalnya, jika saya naik kelas maka saya akan berpuasa

selama tiga hari. Pada dasarnya puasa ini bukan puasa wajib, tetapi

karena sudah dinazarkan maka menunaikannya adalah wajib.

3) Puasa kafarat

Kafarat menurut bahasa berarti denda atau tebusan. Dengan

demikian, puasa kafarat adalah puasa yang dilakukan dengan maksud

untuk memenuhi denda atau tebusan.Melaksanakan puasa kafarat

hukumnya wajib.

24
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya : Juz 22, (Jakarta : PT Kumudasmoro Grafindo
Semarang,1994) hal : 335

xv
 Macam-Macam Puasa Kafarat

 Ada beberapa macam puasa kafarat, di antaranya sebagai berikut:

Puasa yang dilaksanakan karena melanggar larangan haji, yaitu

bagi orang yang melaksanakan ibadah haji dengan cara tamatu`

atau qiran wajib membayar denda berupa menyembelih 1 ekor

kambing/domba. Apabila tidak mampu, dia wajib berpuasa

selama 3 hari ketika masih di tanah suci dan tujuh hari setelah

sampai tanah kelahirannya.

 Puasa kafarat karena melanggar sumpah atau janji

Apabila seseorag berjanji untuk melaksanakan sesuatu tetapi dia

tidak memenuhi, maka dia wajib membayar kafarat yaitu puasa

tiga hari, ketika tidak mampu memberi makan sepuluh orang

miskin.

 Puasa kafarat karena sumpah Zihar

Ziaar adalah seorang suami yang menyerupakan istrinya sama

dengan punggung ibunya. Jika dia ingin berdamai, maka dia wajib

membayar kafarat, yaitu puasa dua bulan berturut-turut.

 Puasa kafarat karena pembunuhan tanpa sengaja, yaitu puasa dua

bulan berturut-turut.

 Puasa kafarat karena hubungan suami sitri di bulan Ramadhan

dengan sengaja pada saat puasa, yaitu puasa dua bulan berturut-

xv
turut. Allah Swt. hanya melarang umatnya bersetubuh disiang hari

pada bulan Ramadhan, sedangkan pada malam hari

diperbolehkan. Jadi, barang siapa melakukan hubungan suami

istri di siang hari maka ia wajib membayar kafarat atau denda.

4) Puasa Sunah

Puasa Sunah adalah puasa yang apabila dilaksanakan mendapat

pahala, dan apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa. Adapun

macam-macam puasa Sunah adalah sebagai berikut:

 Puasa 6 hari pada bulan Syawal

Hadits Nabi :

ْ ‫ ال َّد‬£‫صيَا ِما‬
ِ‫هر‬ ٍ ‫ضانَ ثُ َّم اَ ْتبَ َعهُ ِستَّا ِم ْن َش َّو‬
ِ ‫ال َكانَ َك‬ َ ‫َم ْن‬
َ ‫صام َر َم‬

Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, lalu

menyambungnya dengan enam hari dibulan syawal, maka dia

seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim).

 Puasa Senin Kamis

‫ْس‬ ِ ‫صلّى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَتَ َح َّر ى‬


ِ ‫صيَا َم اَاْل ِ ْثنَتَ ْي ِن َو ْلخَ ِمي‬ َ ‫انَ انَّبِ ُّي‬

Artinya: “Nabi saw memilih berpuasa hari senin dan kamis”.

(HR.Turmudzi)

 Puasa Dawud. Puasa Dawud adalah puasa yang dilaksanakan oleh

Nabi Dawud as. Tatacaranya adalah puasa berseling, maksudnya

xv
satu hari puasa satu hari tidak puasa. Puasa ini merupakan puasa

sunah yang paling utama.

 Puasa Arafah. Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada

tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa ini dapat menghapuskan dosa selama

dua tahun, yaitu satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang

akan datang.

 Puasa Asyura (10 Muharram).

Nabi saw bersabda:

ِ ‫م يَوْ ِم عَا ُش َرا َء يُ َكفِّ ُر ال َّسنَةَ ْال َما‬£ُ ْ‫صو‬


‫ضيَ َة‬ َ

Artinya: “Puasa ‘Asyura itu menutup dosa tahun yang telah lalu”

(HR. Muslim).

 Puasa Muharam

Bulan Muharram adalah bulan yang dianjurkan untuk

memperbanyak berpuasa. Hadis Nabi :

‫ضانَ َش ْه ُرهللاِ ْال ُم َح َّر ُم‬


َ ‫صيَا ِم بَ ْع َد َر َم‬ َ ‫اَ ْف‬
ِّ ‫ض ُل ال‬

Artinya: “Seutama-utama puasa sesudah Ramadhan ialah puasa

pada bulan Allah, Muharram”. (HR. Muslim)

 Puasa Tengah Bulan

Yaitu pada setiap tanggal 13, 14 dan 15 bulan Qomariah. Puasa

ini biasa disebut juga puasa putih karena pada tanggal-tanggal

xv
tersebut bulan bersinar penuh atau hampir penuh, tidak terhalangi

oleh bayangan bumi sehingga bumi menjadi terang.

 Puasa pada pertengahan bulan Sya’ban (Nisfu Sya’ban)

5) Puasa Makruh

yaitu puasa yang lebih baik ditinggalkan.

 Puasa yang dilakukan pada hari jum’at, kecuali hari sebelumnya

atau setelahnya berpuasa.

 Puasa sunah pada paruh kedua bulan Sya’ban. Puasa ini mulai

setelah tanggal 15 Sya’ban hingga akhir bulan Sya’ban. Namun

bila puasa bulan Sya’ban sebulan penuh, justru merupakan sunah.

6) Puasa haram, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapatkan

dosa, apabila ditinggalkan mendapatkan pahala.

 Puasa Hari Raya Idul Fitri

Tanggal 1 Syawal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat

Islam. Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan

dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa di

hari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpasa sampai pada

tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa dimakan, paling tidak

harus membatalkan puasanya atau tidak berniat untuk puasa.

 Hari Raya Idul Adha Hal yang sama juga pada tanggal 10

Zulhijjah sebagai Hari Raya kedua bagi umat Islam. Hari itu

xv
diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam diSunahkan untuk

menyembelih hewan Qurban dan membagikannya kepada fakir

msikin dan kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut

merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan

merayakan hari besar.

 Hari Tasyrik Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan

Zulhijjah. Pada tiga hari itu umat Islam masih dalam suasana

perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk

berpuasa. Pada tiga hari itu masih dibolehkan utnuk menyembelih

hewan qurban sebagai ibadah yang diSunahkan sejak zaman nabi

Ibrahim as.

 Puasa pada hari Syak Hari syak adalah tanggal 30 Sya`ban bila

orang-orang ragu tentang awal bulan Ramadhan karena hilal

(bulan) tidak terlihat. Saat itu tidak ada kejelasan apakah sudah

masuk bulan Ramadhan atau belum. Ketidakjelasan ini disebut

syak. Dan secara syar`i umat Islam dilarang berpuasa pada hari

itu.

 Puasa Selamanya (puasa Dahri) Diharamkan bagi seseorang untuk

berpuasa terus setiap hari. Meski dia sanggup untuk

mengerjakannya karena memang tubuhnya kuat. Tetapi secara

syar`i puasa seperti itu dilarang oleh Islam. Bagi mereka yang

ingin banyak puasa, Rasulullah Saw. menyarankan untuk

xv
berpuasa seperti puasa Nabi Daud As yaitu sehari puasa dan

sehari berbuka.

 Puasa wanita haidh atau nifas Wanita yang sedang mengalami

haidh atau nifas diharamkan mengerjakan puasa. Karena kondisi

tubuhnya sedang dalam keadaan tidak suci dari hadats besar.

Apabila tetap melakukan puasa, maka berdosa hukumnya. Bukan

berarti mereka boleh bebas makan dan minum sepuasnya. Tetapi

harus menjaga kehormatan bulan Ramadhan dan kewajiban

menggantinya di hari lain.

7) Puasa Makruh

Puasa makruh,yaitu puasa yang apabila dikerjakan tidak berdosa

dan apabila ditinggalkan (tidak berpuasa) malahan berpahala. Puasa

makruh antara lain sebagai berikut :

 puasa yang dilakukan pada hari Jumat, kecuali beberapa hari

sebelumnya telah berpuasa.

 Puasa Sunah pada paruh kedua bulan Sya`ban Puasa ini mulai

tanggal 15 Sya`ban hingga akhir bulan Sya`ban. Namun bila

puasa bulan Sya`ban sebulan penuh, justru merupakan sunah.

8) Hikmah Puasa

 Membentuk manusia yang bertaqwa.

 Puasa sebagai benteng atau perisai dari segala macam tipu daya

setan.

xv
 Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. 4) Membina

kejujuran dan kedisiplinan.

 Mendidik rasa belas kasihan terhadap sesama sehingga, muncul

kasih sayang dan persatuan yang diikat oleh kesamaan akidah

dan praktek keagamaan.

 Dapat memelihara kesehatan.

 Dapat mengendalikan hawa nafsu.

 Diampuni dosa-dosanya.25

D. Efektivitas Penggunaan Aplikasi Zoom Cloud Meeting Pada Mata

Pelajaran Fiqh Bab Puasa

Pendidik sangat memegang peranan yang penting dalam proses

pembelajaran, karena pendidik sebagai motivator. Pendidik sebagai motivator

mempunyai artian yang sangat penting yaitu dalam rangka meningkatkan

kegairahan peserta didik dalam belajar dan juga pengembangan kegiatan

belajar peserta didik. Pendidik harus dapat merangsang dan memberikan

dorongan sarta reinforcement untuk menumbuhkan potensi peserta didik, daya

cipta sehingga akan terjadi dinamika dalam proses belajar mengajar.

Sebagai contoh, pendidik yang dapat membuat suasana belajar

menjadi menyenangkan buat peserta didik, sehingga peserta didik mempunyai

25
Hidayat, Ahmad, Abdul Kadir dan Mas’an. Fikih. ( Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah. 2015)
hal 34-49

xv
hubungan yang menyenangkan dengan para pendidik, biasanya peserta didik

mengembangkan sikap yang positif terhadap sekolah. Karena pengalaman

sekolahnya yang menyenangkan, maka mereka sangat senang dengan sekolah

semain kuat.

Akan tetapi jika sebaliknya pengalaman sekolahnya tidak begitu

menyenangkan dengan pendidik, misalnya pembelajarannya yang cenderung

monoton dan kaku dan sering mengarah ke sikap yang tidak positif yang

mungkin kelak akan memperlemah semangat peserta didik terhadap materi

pelajaran yang akan disampaikan bahkan terhadap sekolah.

Dengan pembelajaran daring menggunakan Aplikasi Zoom Cloud

Meetings memberikan layanan pembelajaran dalam jaringan (daring) yang

bersifat masif (pembelajaran dengan jumlah tanpa batas dan terbuka) untuk

menjangkau audiens yang lebih banyak dan lebih luas.

Pembelajaran daring menggunakan Aplikasi Zoom Cloud Meetings

jika dilihat dari sudut pandang siswa, terkait dengan pembelajarannya daring

responden merasa bahwa kendala utama yang dirasakan merupakan kendala

signal, Signal yang didapatkan oleh responden dirasa tidak sesuai sehingga

responden sulit untuk menerima pelajaran yang diberikan oleh guru dengan

maksimal. . Hal ini terjadi karena tidak adanya saling memahami antara

pendidik dangan peserta didik yang bersangkutan. Adanya pemisah diantara

pendidik dangan peserta didik. Dengan ini, peserta didik tidak dapat

memahami pendidik dan pada akhirnya peserta didik tidak bersemangat

xv
terhadap materi yang diajarkan akibat tidak adanya saling memahami diantara

mereka.

Oleh karena itu, pendidik dituntut untuk menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan bagi peserta didik. Karena cara pendidik mengajar

maupun metode yang digunakan merupakan hal yang sangat penting dalam

proses belajar mengajar. Reiforcement untuk mendinamisasikan potensi

peserta didik, menumbuhkan aktifitas dan kreatifitas, sehingga akan terjadi

dinamika dalam proses belajar mengajar efekif.

Dengan demikian pembelajran Daring (online) menggunakan Aplikasi

Zoom Cloud Meetings adalah pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan

tatap muka melalui platform yang telah tersedia. Sehingga hal itu dapat

meningkatkan proses belajar mengajar. Apabila semangat dapat ditimbulkan

dalam proses belajar maka hasil belajar akan menjadi optimal.

xv
BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MTs Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung

1. Gambaran Umum

a. Sejarah singkat berdirinya MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten

Bandung

MTs Al-Ma’tsurat Cikancung beralamat di Jalan Raya

Cinangka Parame RT.03 RW.10 Kelurahan Cikancung Kecamatan

Cikancung Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Daerah ini

berada di lokasi yang cukup strategis dan dapat dijangkau oleh

siapapun karena lokasinya berada di dekat Jalan Raya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah

MTs Al-Ma’tsurat cikancung yaitu Bapak Adi Mulyadi M.Pd. yang

menjelaskan secara singkat berdirinya sekolah swasta tersebut.

Adapun Yayasan Al-Ma’tsurat ini didirikan oleh Bapak H.Sutarma

selaku ketua Yayasan MTS Al-Ma’tsurat pada tahun 2013 beliaulah

yang telah berbaik hati menghibahkan tanahnya untuk dijadikan

sebuah lembaga pendidikan. Adapun alasan beliau mendirikan

yayasan tersebut yaitu berawal dari rendahnya angka pendidikan

didaerah cikancung dikarenakan oleh kurangnya semangat serta

dorongan dan motivasi dari orang tua.

xv
Banyak anak yang sudah bersekolah harus putus ditengah jalan

dikarenakan biaya yang tidak sanggup untuk dipenuhi oleh orangtua.

Melihat kondisi prihatin seperti inilah membuat beliau berniat untuk

mendirikan sekolah gratis bagi anak-anak yang tidak mampu. Adapun

jenjang sekolah yang ada saat ini yaitu TK dan MTS. Sekolah tersebut

didirikan secara berangsur-angsur berawal dari dua kelas hingga saat

ini mejadi enam kelas. Berdirinya sekolah tersebut mendapatkan

respon yang sangat baik dari masyarakat sekitar.

b. Profil Sekolah

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 februari 2021

sampai dengan 14 April di MTs Al-Ma’tsurat Cikancung. Subjek

dalam penelitian ini yaitu guru mata pelajaran Fiqh kelas VII dan

beberapa siswa kelas VII yang telah melaksanakan proses

pembelajaran menggunakan media daring. Penelitian ini menggunakan

pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian Kualitatif Fenomenologi

yang didalamnya mendeskripsikan serta memperjelas fenomena-

fenomena yang berkaitan dengan Keefektifan Penggunaan Aplikasi

Zoom Cloud Meetings (Penelitian Hasil Belajar Mata pelajaran Fiqh

Kelas VII MTs Al-Ma’tsurat Cikancung). Penyajian data hasil

penelitian berdasarkan fokus penelitian tersebut adalah sebagai

berikut:

xv
1. Profil MTs Al-Ma’Tsurat Kecamatan Cikancung Kabuapten

Bandung

Nama Sekolah : MTs Al-Ma’tsurat

NPSN : 69788321

Alamat Sekolah : Jl.Raya Cinangka RT03/RW 10

Kode Pos : 40396

Desa / Kelurahan : Cikancung

Kecamatan / kota : Cikancung

Kabupaten / Kota : Kab. Bandung

Provinsi : Jawa Barat

Status Sekolah : Swasata

Waktu Penyelenggaraan :-

Jenjang Pendidikan : MTs

Naungan : Kementrian Agama

NO. SK. Pendirian : D/Kw.10/MTs/0002/2013

Tanggal SK. Pendirian : 2013-02-07

No. SK. Operasional : Kw.10.2/5/PP.07/0559/2013

Tanggal SK. Operasional : 2013-02-07

Akreditasi :B

No. SK. Akreditasi : 02.00/111/BAP-SM/SK/X/2015

Tanggal SK. Akreditasi : 13-10-2015

Kurikulum : 2013

xv
c. Visi dan Misi Sekolah

 Visi

 Tertib, Religius, Amanah, Prestatif dan Ilmiah.

Visi tersebut mencerminkan cita-cita yang diharapkan sekolah

untuk siswa lulusan ke depan dengan memperhatikan potensi yang

sesuai dengan norma dan prestasi siswa.

 Misi

Untuk melengkapi visi yang telah ditentukan, maka akan ada

misi yang akan menjadi landasan untuk mewujudkan visi tersebut.

Sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan

dalam sebuah misi sebagai berikut:

 Mewujudkan peserta didik yang disiplin

 Terciptanya lingkungan sekolah yang Religius

 Menciptakan dan menumbuhkembangkan Akhlaqul Karimah

( Budi Pekerti yang Luhur)

 Mewujudkan proses belajar mengajar yang kondusif, dan

akomodatif untuk memperolah siswa yang berprestasi

 Membina si swa agar berfikir rasional dan ilmiah

d. Struktur Organisasi MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten

Bandung.

xv
Berdasarkan hasil observasi, peneliti mendapatkan informasi

mengenai struktur organisasi dari pengurus sekolah MTS Al-Ma’tsurat

Cikancung KabupatenKetua Yayasan


Bandung yang mana di pimpin oleh Bapak
Hj. Ai Maesyaroh
Sutarma S.Pd. dengan wakil Kepsek bidang kurikulum yaitu Bapak

Asep Supriatna S.Pd.I dan wakil kepsek bidang kesiswaan yaitu Bapak

Adi Mulyadi S.Pd.I Untuk lebih jelasnya Struktur Organisasi Sekolah

MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung dapat dilihat dari

gambar berikut ini.

Kepala Sekolah
H. Sutarma S.Pd.

Wakil Kepsek Bid Kurikulum Wakil Kepsek Bid Kesiswaan


Asep Supriatna S.Pd.I Adi Mulyadi S.Pd.I

Bendahara Sekolah Tata usaha Sekolah


Resti Rahmawati S.Pd Fitri Sumiati

Operator Sekolah Komite Sekolah


Asep Nugraha Idris Sopandi

Badan Konseling Sekolah


Susi Siti Rahmawati S.Pd

Gambar 3.1. Sruktur Organisasi MTS Al-Ma’tsurat Cikancung kabupaten Bandung

xv
e.Data Ruang Kelas

Nama Jumlah Ruang Kelas Asli Jumlah ruang lain yang

Ruan digunakan untuk ruang


Total
g kelas
Ruang

Ukura Ukura Ukur Jumlah Nama utk R.

n n> an < =(a+b+ Kls =


Ruang Jumlah
63m2 63m2 c) d+f
7x9 m 2

A B C D e f G

Ruan Ruang

g Kasek /
4 - - 4 4
Kelas
Ruang

Kantor

Tabel 3.1 Data Ruang Kelas MTS Al-Ma’Tsurat Cikancung Kabupaten Bandung

f. Data Ruang lainnya

Nama Ruang Ukuran Jumlah Nama Ruang Ukuran Jumlah

xv
R Pimpinan 3x 3 1 R. TU 6x 4 1

R. 4x3 1 R. Kesenian - -

Perpustakaan

R. Lab. IPA - R. Kasek 4x3 1

R. Lab. - R. Guru 6x6 1

Bahasa

R. Lab. - R. UKS 3x3 1

Komputer

R. - R. Wc. / 2x3 2

Keterampilan Jamban

R BK 4x3 1 R Osis 3 x3 1

Tabel 3.2. Data Ruangan Lainnya MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung

g. Data Guru, TU & Staff

Pendidikan Terakhir

Guru / Staff Jumlah


SMA PGSM DI D2 D3 S1 S2

P L P

xv
Guru Tetap - - - - - - -

(PNS)

GTT (Honor) 2 - - - - 19 - 10 11

TU (PNS) - - - - - - - - -

TU (Honor) 2 - - - - - - 2

Satpam - - - - - - - - -

Cleaning - - - - - - - - -

Service

Tabel 3.3. Data Guru, TU & Staff MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung

B. Keadaaan guru dan siswa

Keadaan guru dan staf di Madrasah Tsanawiyah Al-Ma’tsurat

Kabupaten Bandung ini secara keseluruhan berjumlah 15 orang, terdiri dari

Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Petugas BP, Guru Umum, Guru

Honorium, Tenaga Pendidik serta Penjaga Sekolah.

Adapun mengenai siswa di Madrasah Tsanawiyah Al-Ma’tsurat

Cikancung Kabupaten Bandung selama satu tahun terakhir mengalami

penurunan yang cukup drastis. Sangat jauh bila dibandingkan dengan sebelum

xv
satu tahun terakhir, dimana biasanya atau rata-rata setiap tahunnya siswa yang

keluar 60-70 dan yang masuk 60-70. Berbeda sekali pada tahun 2020-2021

Siswa yang keluar 70 dan yang masuk 50 siswa. Hal tersebut terjadi

dikarenakan semakin majunya zaman sehingga dan bertambahnya sekolah-

sekolah yang berada disekitar. Adapun jumlah siswa pada tahun 2020-2021

sekitar 182 siswa.

Siswa dam siswi Madrasah Tsanawiyah Al-Ma’tsurat Kecamatan

Cikancung Kabupaten Bandung berasal dari lulusan Sekolah Dasar dan

Madrasah Ibtidaiyah (MI). Secara keseluruhan di Madrasah Tsanawiyah Al-

Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung sampai tahun 2021 atau data yang

penulis peroleh di tahun ajaran 2020-2021 sebanyak 182 siswa.

C. Proses Pembelajaran Daring Menggunakan Aplikasi Zoom Cloud

Meetings Di Masa Pandemi yang Diterapkan Oleh Guru Mata Pelajaran

Fiqh Kelas VII Mts Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung

Pembelajaran daring saat ini sangatlah penting dan membantu

pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pendidik ditekankan

mengajar dengan memanfaatan media daring atau perangkat yang ada.

Dimana pendidik diharapkan mampu untuk merancang pembelajaran yang

efektif, dapat dipahami dan mudah diakses oleh peserta didik.

Proses kegiatan pembelajaran secara daring tentu saja ada tantangan

tersendiri, bagi pendidik, peserta didik, maupun orang tua peserta didik.

xv
Dimana ketiga pihak tersebut harus mampu beradaptasi dengan sistem

pembelajaran daring yang di berlakukan untuk saat ini.

Efektif atau tidaknya proses pembelajaran daring tidak terlepas dari

bagaimana perencanaan, pelakasaan serta evaluasi pembelajaran itu sendiri.

Maka dari itu penulis akana menguraikan hasil observasi proses belajar

mengajar yang diterapkan oleh guru mata pelajaran Fiqih MTs Al-Ma’tsurat

Cikancung Kabupaten Bandung yaitu sebagai berikut:

1. Perencanaan Pembelajaran Daring pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII MTs Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung

Perencanaan adalah menyusun langkah yang akan dilaksanakan untuk

mencapai tujuan. Sebelum melaksanakan pembelajaran dalam kelas

pendidik harus membuat perencanaan untuk mempermudah dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Adapun perencanaan pembelajaran yang

di terapkan oleh pendidik saat ini adalah pembelajaran secara daring

melalui berbagai Aplikasi yang ada di Smartphone.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII MTs Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung

Peserta didik kelas VII awalnya terdapat dua rombel yaitu rombel satu

kelas A berjumalah 28 orang dan Rombel 2 kelas B berjumlah 27 orang.

Namun dikarenakan sedikitnya peserta didik pada Tahun Ajaran 2020-

xv
2021 mengakibatkan penggabungan kelas yang mana ditiadakannnya

Rombel Kelas A dan Rombel Kelas B untuk kelas VII. Mengingat

sedikitnya peserta didik kelas VII maka sekolah tersebut sepakat untuk

menggabungkan kelas VII menjadi satu kelas saja.

Adapun Pelaksanaan pembelajaran Daring di MTs Al-Ma’tsurat

Cikancung, dimulai pada pukul 07.00 Wib (Pagi) sampai selesai dan

semua mata pelajaran berlangsung sesuai jadwal yang telah disusun dan

ditetapkan oleh pihak tenaga Pendidik. Adapun pelaksanaan

Pembelajaran Daring pada mata pelajaran Fiqih di MTs Al-Ma’tsurat

Cikancung dilaksanakan selama 45 menit dalam satu pekan dengan

menggunakan media Zoom Cloud Meetings dan WhtasApp sebagai

Alternatif jika Aplikasi Zoom Cloud Meetings tidak memungkinkan

untuk diakses bagi Peserta Didik. Dalam sepekan, peserta didik kelas VII

berjumpa dengan mata pelajaran Fiqih hanya satu kali. Sebagaimana hasil

wawancara dari Bapak Yadi Mulyadi, S.Pd.I. selaku Guru Mata Pelajaran

Fiqih kelas VII Sekaligus sebagai Wakil Kepala Sekolah MTs Al-

Ma’tsurat Cikancung mengatakan bahwa:

“Pelaksanaan pembelajaran daring di MTs Al-Ma’tsurat Cikancung

menggunakan media Zoom Cloud Meetings dan whatsApp group.

Dikarenakan penggunaan media serta waktu yang terbatas di masa

pandemi pada pembelajaran daring saat ini hanya 45 menit pada setiap

mata pelajaran dan setiap kelasnya. Maka dari itu untuk proses

xv
pembelajaran daring pada mata pelajaran Fiqih dimulai dengan

mengucapkan salam dan membaca Doa, absen, melalui Whatsaapp Grub

kemudian saya membagikan Link Confrence dan Password Zoom Cloud

Meetings kepada Peserta didik melalui Whatsapp Grub dan seluruh

peserta didik dipersilahkan untuk bergabung dengan cara mengklik Link

yang telah dibagikan oleh saya, menjelaskan materi pembelajaran secara

ringkas dan setelah itu saya memberikan tugas kepada siswa untuk

membaca materi kembali materi yang telah disampaikan serta mengisi

soal yang ada pada buku LKS yang dimiliki setiap siswa sebagai Tugas

Mandiri”.26

Gambar 3.5. Tugas Mandiri yang diberikan oleh guru ke siswa melalui whatsapp

Grub

26
Wawancara dengan Pak Yadi Mulyadi S.Pd.I. Tanggal 18 Februari 2021 (Dikantor MTS Al-Ma’tsurat)

xv
Sesuai penelitian yang penulis lihat melalui Zoom Cloud Meetings dan

whatsApp group, kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

mata pelajaran fiqih kelas VII yaitu:

a) Absensi melalui Whatsapp Grub dengan cara guru mengirim

Pesan Suara ke Whatsapp Grub dengan menyebut nama siswa satu

persatu, bagi siswa yang namanya terpanggil menjawab absen

guru dengan kata “Hadir” melalui Pesan suara.

b) Kemudian siswa dipersilahkan untuk bergabung ke Zoom Cloud

Meetings untuk memulai pembelajaran dengan cara Klik Link

yang telah dibagikan oleh guru sebelumnya agara siswa bisa ikut

bergabung ketika belajar dimulai

Adapun beberapa perencanaan yang dilakukan guru diperkuat

dengan pernyataan sebagai berikut:

“Kalau untuk pembelajaran daring kemarin Bapak kebetulan

hanya menggunakan Zoom Cloud Meetings untuk Fiqh kemudian

sambil belajar Bapak juga untuk ulangan harian kemudian

ulangan semester menggunakan Google form untuk sementara

hanya itu dulu yang sesuai dengan kemampuan yang Bapak

miliki”.

xv
Pernyataan selanjutnya juga disebutkan bahwa:

“Kalau bagi Bapak sendiri ditingkatkan saja (pembelajaran

daring) model yang kita selama ini umum yang kita gunakan,

banyak guru yang menggunakan WA kalau bisa menggunakan

model-model pembelajaran lainnya seperti menggunakan Zoom

Meeting kemudian Classroom kalau perlu menggunakan seperti

E-Learning agar pengetahuan siswa dan gurunya juga meningkat

meskipun memiliki berbagai macam kendala itu saran Bapak”

Dari pernyataan guru mata pelajaran Fiqh tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa saat ini guru terus berusaha meningkatkan

potensi pembelajaran siswa agar dapat lebih mudah diakses oleh

guru dan siswa. Namun ada beberapa kendala yang dilontarkan

oleh guru dimana ketika peneliti mulai menanyakan tentang

kendala yang dihadapi guru.

Peneliti : Apakah Bapak mengalami kendala mengenai kecepatan

dalam menyampaikan informasi kepada siswa?

Guru : “Banyak sekali kendala masalah yang dihadapi terutama

ditempat kita ini, karena kondisi signal, jaringan seperti

M3 yang banyak dipakai siswa yang lebih murah ya

biasanya ikut mati mungkin kesusahan untuk

xv
menggunakan seperi Google Form kemudian model

Zoom ya termasuk juga masalahnya kuota bagi anak

karena waktu pembelajaran daring awal tidak ada

bantuan dari sekolah ya”

Peneliti : Bagaimana menurut Bapak respon yang diberikan oleh

siswa mengenai penyampaian materi atau tugas yang

diberikan?

Guru : “Selama ini memang banyak keluhan sekali dari siswa

terutama karena dia memang terbiasa dengan tatap

muka belajar dikelas tiba-tiba mereka harus belajar

menggunakan daring dengan berbagai media-media

yang belum mereka kenal yang mereka kenal mungkin

hanya sebatas WA itu mungkin bagi guru memberikan

tugas segala macam memberikan tugas masih bisa tetapi

kalau menggunakan yang lain seperti Zoom Cloud

Meeting,Google form, Google Classroom mungkin

mereka juga harus belajar lagi seperti siswa yang

lainnya”

Peneliti : Bagaimana tanggapan Bapak mengenai pemanfaatan

daring saat ini?

xv
Guru : “Ya cukup memuaskan untuk pemanfaatan daring untuk

pembelajaran-pembelajaran saat ini seperti penggunaan-

penggunaan internet kemudian manfaatnya bagi siswa

yang tidak terbiasa mungkin dengan menggunakan

model-model pembelajaran atau tidak, mungkin bahkan

tidak pernah sama sekali buka WA itu bagi dia penting

ya apalagi kalau dikurikulum 2013 kita mengenal yang

namanya literasi. Literasi diberikan kepada siswa

sebelum pembelajaran dimulai jadi siswa diberi

kesempatan untuk membaca buku sebelum kita

melaksanakan pembelajaran kalau ditatap muka dulu

memang waktunya yang terbatas tapi kalau

dipembelajaran daring banyak kesempatan siswa untuk

membuka, mengakses bacaan-bacaan yang lain selain

yang kita pelajari disekolah”

Peneliti : Apakah Bapak merasa nyaman dengan penggunaan

pembelajaran daring saat ini?

Guru : “Kalau ditanya nyaman ya terkadang ada nyamannya,

tidak harus pergi kesekolah tatap muka tetapi kalau

merasa tidak nyamannya terkadang juga ada dan juga

tidak merasa nyamannya seperti kalau kita kasih tugas

xv
kepada siswa yang seharusnya kalau pada saat ulangan

itu terkadang 95% yang hadir mengikuti ulangan yang

sisanya mungkin melaksanakan remedial tetapi pada

pembelajaran daring mungkin hanya ada pada saat

ulangan pertama hanya ada 10 siswa yang mengerjakan

nanti itu pun dilakukan secara bertahap supaya siswa

yang lain juga mendapatkan nilai yang sama, ya tidak

sesempurna pada saat pembelajaran tatap muka”

Dari peryataan guru diatas, maka dapat dikatakan ada banyak

kendala yang masih dihadapi guru dan peserta didik namun terlihat

cukup jelas bahwa guru mata pelajaran fiqh terus berusaha

memberikan kemudahan dan kesempatan kepada semua peserta didik

untuk dapat ikut dalam proses pembelajaran baik itu dari

pengumpulan tugas hingga ujian dengan tujuan agar peserta didik

mendapatkan nilai perolehan hasil belajar.

Sementara jika dilihat dari sisi para siswa maka tanggapan

mereka cukup berbeda mengenai pembelajaran daring dimana ada

beberapa siswi yang menjadi narasumber peneliti sebagai berikut:

Siswi kelas VII yang bernama Rahmat Nana bertempat tinggal

di cikancung. Siswi ini merupakan salah satu peserta didik di kelas

VII yang cukup berprestasi dengan nilai matapelajaran Fiqh

xv
disemester ganjil sebesar 82 dan nilai keterampilan sebesar 81 dimana

ia meraih peringkat pertama dikelasnya dari 35 siswa. 2. Siswi kelas

VII yang bernama Gilang Saepudin juga bertempat tinggal di

Cikancung. Siswa ini memperoleh nilai pengetahuan fiqh sebesar 84

dan nilai keterampilan 81 di semester ganjil. 3. Siswi kelas VII yang

bernama Linda Yulianti yang bertempat tinggal di wilayah cikancung.

Siswi ini memperoleh nilai pengetahuan Fiqh sebesar 77 dan nilai

keterampilan Fiqh sebesar 80. Adapun peneliti menanyakan beberapa

pertanyaan kepada siswi mengenai keefektifan pembelajaran daring

matapelajaran fiqh sebagai berikut:

Peneliti : Bagaimana tanggapan siswa saat pertama kali mengetahui

pemerintah masih menetapkan siswa belajar dari rumah?

Rahmat : “Awalnya tu kaget, tidak menyangka tiba-tiba disuruh libur

lagi gitu disuruh belajar dari rumah”

Gilang : “Kaget, terkejut karena mengetahui harus belajar daring

harus mengeluarkan banyak biaya, saya pakai jaringan

telkomsel dengan pulsa 40.000 dapat 6 giga kadang 2

minggu berarti kalo sebulan 80.000”

Linda : “Kaget pertamanya kak, kenapa harus belajar daring lagi,

padahal sudah bosen belajar dirumah pengennya tatap

muka langsung”.

xv
Dari pernyataan beberapa siswi tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa beberapa siswa sudah mulai jenuh dengan

pembelajarn daring dan siwa berharap agar sekolah bisa segera dibuka

dan belajar seperti sebelumnya Tidak hanya itu, dari pernyataan

tersebut juga dapat disimpulkan bahwa peserta didik juga sangat

memerlukan biaya untuk proses pembelajaran. Adapun pertanyaan

selanjutnya mengenai kemudahan akses media daring.

Peneliti : Bagaimana menurut siswa mengenai kemudahan akses

terhadap media daring yang digunakan?

Rahmat : “Kemudahannya, ya sebelumnya tu belajar lebih mudah,

kalo dikasih tugas lebih mudah mencarinya kan

sebelumnya bisa cari digoogle, dibuku, diyoutube juga,

kalau akses Cikancung tergantung juga lah kalo mati

lampu sulit sinyal. Kendalanya dulu sering itu kalo nentuin

pembelajarannya tu kadang tiba-tiba gitu, kalo pas jam

HP di cas kan gitu guru tu kadang langsung kasih absen

jadi kadang terlambat, belum dikasih jadwal”

Gilang: “Kalau saya sinyal bagus tapi kadang penyimpanannya yang

penuh dan kalau absen sering terlambat karena tidak buka

HP”

linda : “Sinyalnya teh yang susah belum kadang masih suka rebutan

hp sama adik saya”.

xv
Dari pernyataan ini, maka dapat dikatakan bahwa salah satu

kendala dalam proses pembelajaran daring ialah jaringan/signal yang

sulit baik itu karena daerahnya yang tidak terjangkau dan beberapa

kendala lainnya sehingga akan mengganggu proses belajar.

Pertanyaan selanjutnya yang peneliti lontarkan mengenai semangat

peserta didik dalam belajar.

Peneliti : Apakah siswa merasa termotivasi untuk belajar sejak

penggunaan pembelajaran daring tersebut?

Rahmat : “Termotivasi teh pertama-tamanya”

Gilang : “Ada iya dan ada tidaknya, kalau semangatnya karena bisa

lihat buku kalau disekolahkan susah gitu kalau ngga

semangatnya tu kadang tidak mengerti, gurukan tidak

menjelaskan, kuota juga mahal belinya pun kadang pakai

duit sendiri hasil kerja bantu orang tua kadang pakai duit

orang tua”

Linda : “Termotivasi teh tapi kadang senang kadang engga,

senangnya teh matapelajarannya mudah kadang susah

juga, kalo ngga senangnya tu kadang sinyalnya susah teh,

kuota juga mahal apalagi kalau pakai telkomsel, biasanya

beli 4 giga harganya 45.000 habisnya cuma sebulan the

kadang ngga nyampe”.

xv
Melihat jawaban dari beberapa peserta didik tersebut, dapat

disimpulkan bahwa peserta didik mulai mengeluhkan tentang dana

yang harus dikeluarkan untuk pembelajaran daring saat ini sehigga

semangat peserta didik dalam belajar mulai menurun. Adapun

peneliti kembali menanyakan lebih mendalam perihal kenyamanan

peserta didik dengan penggunaan pembelajaran daring tersebut.

Peneliti : Apakah siswa merasa nyaman dengan penggunaan

pembelajaran daring saat ini?

Rahmat : “Sebenarnya awal-awal mula nyaman tapi lama-lama gak

nyaman juga karena tidak bisa langsung guru itu

menjelaskan jadi harus mencari sendiri materinya”

Gilang : “Lebih nyaman kalau tatap muka karena bisa dijelaskan

langsung”

Linda : “Tidak nyaman teh, kadang susah juga kalo daring teh, kalo

gak ada buku harus minjam dulu ke perpus, kalo sinyal

susah gitu, kumpulkan tugas ke guru terlambat, cuma

diberi kemudahan lah sama guru”

Dari pernyataan ini, semua siswi sepakat merasa kurang nyaman

dengan pembelajaran daring dan lebih memilih untuk melaksanakan

pembelajaran dengan tatap muka karena materi lebih mudah untuk

dipahami. Setelah itu, peneliti kembali mengingatkan peserta didik

mengenai manfaat daring pada saat ini.

xv
Peneliti : Bagaimana tanggapan siswa mengenai pemanfaatan daring

saat ini?

Rahmat : “Tanggapannya, bermanfaat juga lah jadi lebih banyak

diam dirumah juga, lebih harus banyak mandiri cari materi

sendiri”

Gilang : “Daring sangat bermanfaat karena kan musim pandemi ini

gak bisa tatap muka”

Linda : “Manfaatnya tu bisa mempermudah kita dalam

pembelajaran”

Dari beberapa pertanyaan diatas yang telah diajukan peneliti

kepada guru dan peserta didik maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

pada saat ini, jalan terbaik agar proses pembelajaran tetap dapat

dilakukan yaitu dengan memanfaatkan media online walaupun itu

tidak terlepas dari banyaknya kendala yang harus dilalui seperti

jaringan/signal yang masih kurang memadai dibeberapa wilayah,

dana yang harus dikeluarkan peserta didik dan guru baik itu berupa

paket data maupun pulsa dan usaha para guru dan pemerintah untuk

menemukan solusi terbaik dalam permasalahan ini.

Salah satunya materi pada semester 2 yaitu BAB 2 tentang

Puasa dan Macam-Macam Puasa.27

27
Hidayat, Ahmad, Abdul Kadir dan Mas’an. Fikih. ( Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah. 2015) hal 34-49

xv
1) Menjelaskan Pengertian Puasa

Puasa merupakan terjemahan dari kata dalam bahasa

Arab saum atau siyam, artinya sama dengan imsak yang

artinya menahan. Pengertian puasa menurut istilah syara’

adalah menahan diri dari makan dan minum serta dari segala

hal yang membatalkanya mulai dari terbit fajar sampai

terbenam matahari disertai dengan niat karena Allah SWT,

dengan syarat dan rukun tertentu.28

Dalam Firman Allah SWT:

‫َو كُاُل ْوْ ا َو ْش َربُوْ ا َحتَّى يَتَبَيَّنَ لَ ُك ُم ْال َخ ْيطُ ااْل َ ْبيَضُ ِمنَ ْالخَ ي ِْط ااْل َ س َْو ِد ِمنَ ْالفَجْ ِر ۖ ثُ َّم‬

}١٨٦ : ‫لى الَّ ْي ِل {البقراة‬ ّ ‫اَتِ ُّمو اا ل‬


َ ِ‫صيَا َم ا‬
Artinya: “dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang

putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah

puasa itu sampai (datang) malam.29 (QS. Al-Baqarah: 187)

Agar ibadah puasa yang kita lakukan sah dan bernilai

pahala, maka kita harus mengetahui syarat dan rukunnya.

b. Syarat Puasa

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan puasa.

Syarat-syarat tersebut terdiri atas syarat wajib dan syarat sah.


28
Muslih, Muhammad & Ihsan, Nur Hadi. Fiqih 2. (Bogor: Yudhistira. 2011)
29
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya : Juz 2, (Jakarta : PT Kumudasmoro Grafindo
Semarang,1994) hal 29.

xv
8. Syarat wajib puasa

Syarat wajib puasa adalah segala sesuatu yang menyebabkan

seseorang diwajibkan melakukan puasa. Muslim yang belum

memenuhi syarat wajib puasa maka dia belum dikenai kewajiban

untuk mengerjakan puasa wajib. Adapun yang termasuk syarat wajib

puasa antara lain:

 Islam

 Baligh

 Berakal sehat

 Mampu (kuat melakukannya)

 Suci dari haid dan nifas (khusus bagi kaum wanita)

 Menetap (mukim).

9. Syarat sah puasa

Syarat sah adalah kondisi yang harus dipenuhi oleh seseorang agar

puasanya sah dan diterima oleh Allah Swt. Syarat sah puasa antara

lain:

 Islam

 Mumayiz (bisa membedakan yang baik dan buruk)

 Suci dari haid dan nifas

 Berpuasa bukan pada hari-hari yang diharamkan.

10. Rukun puasa

xv
Pada waktu kita berpuasa, ada dua rukun yang harus

diperhatikan, yaitu :

c. Niat, yaitu menyengaja untuk berpuasa Niat puasa yaitu adanya

kesengajaan di dalam hati untuk menjalankan puasa semata-mata

mengharap ridha Allah Swt. Ibadah puasa tanpa adanya niat maka

tidak bisa dikatakan sebagai puasa. Untuk puasa wajib, maka kita

harus berniat sebelum datang fajar. Sementara itu untuk puasa

Sunah, niat boleh dilakukan setelah terbit fajar, dengan syarat kita

belum melakukan perbuatan-perbuatan yang membatalkan puasa,

seperti makan, minum, berhubungan suami istri, dan lain-lain.

Nabi saw bersabda:

‫ َم ْن لَ ْم يُجًْ ِم ِع الصّيا َ َم قَب َْل ْالفَجْ ِر‬: ‫عن حفصة عن النّب ّي صل ّى هللا عليه وسلّم قال‬

)‫صيا َ َم لَهُ (روه ابو داود واالترةذي و انسا ءي‬


ِ َ‫فَال‬

Artinya: “Dari Hafshah, dari Nabi Saw. bersabda: “Barangsiapa

siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka puasanya tidak sah.”

(HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan An-Nasa’i).

d. Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit

fajar hingga matahari terbenam.

11. Sunnah puasa

Selain melaksanakan hal yang wajib, kita juga dianjurkan

melaksanakan amalanamalan Sunah untuk mendapatkan

xv
kesempurnaan ibadah kita. Adapun amalan-amalan Sunah tersebut

antara lain:

1. Makan sahur.

Makan sahur bertujuan kita kuat menjalankan ibadah puasa.

Sahur diSunahkan karena ada keberkahan di dalamnya,

sebagaimana sabda Rasulullah Saw.:

َ ‫ قَا َل النَّبِ ُّي‬: ‫ض َي هللا ُ َع ْنهُ قَا َل‬


‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه‬ ِ َ‫عَنْ اَن‬
ِ ‫س ْب ِن َمالِ ِك َر‬

)‫ومسلم‬ ‫س ُح ْو ِر بَ َر َكةً (رواه البخار‬


ُّ ‫س ُّح ُروا فَا ِءنَّ فِي ا‬
َ َ‫سلَّ َم ت‬
َ ‫َو‬
Artinya: “Dari Anas bin Malik ra. berkata, telah bersabda

Rasulullah Saw: Makan sahurlah kamu, sesungguhnya makanan

sahur itu terdapat keberkahan.” (HR. AlBukhari dan Muslim(

2. Mengakhirkan makan sahur.

3. Menyegerakan berbuka setelah waktu maghrib tiba.

Disunahkan berbuka dengan makanan yang manis-manis

seperti kurma segar atau kurma matang dengan bilangan

ganjil. Jika tidak ada maka dengan air putih, kemudian

melaksanakan salat maghrib.

4. Membaca doa ketika berpuasa. Berdoa saat berbuka puasa

merupakan sunah yang diajarkan Rasulullah Saw. Salah satu

xv
waktu yang mustajab untuk berdoa adalah menjelang

berbuka atau saat berbuka puasa.

5. Memberi buka puasa (tafthir shaim). Hendaknya kita

berusaha untuk selalu memberikan ifthar (berbuka) bagi

mereka yang berpuasa walaupun hanya seteguk air ataupun

sebutir kurma.

6. Meninggalkan hal-hal yang akan menghilangkan nilai puasa

Pseperti berdusta, bergunjing, adu domba, berbicara sia-sia

dan jorok, serta larangan-larangan Islam lainnya sehingga

terbentuk ketaqwaan, inilah tujuan puasa.

7. Memperbanyak amal shalih terutama membaca Al-Qur’an

dan bersedekah.

8. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada

Allah. Rasulullah Saw. selalu beri’tikaf terutama pada

sepuluh malam terakhir dan para istrinya juga ikut i’tikaf

bersamanya.

12. Hal-Hal yang dimakruhkan ketika puasa

Ketika kita sedang berpuasa, ada hal-hal yang makruh dilakukan

meskipun tidak sampai membatalkan puasa antara lain:

 Berkumur-kumur yang berlebihan

 Menyikat gigi, bersiwak setelah tergelincir matahari

xv
 Mencicipi makanan, walaupun tidak ditelan

 Memperbanyak tidur ketika berpuasa, dan

 Berbekam atau disuntik

 Sengaja melambatkan berbuka padahal waktu sudah tiba

 Hal-Hal yang membatalkan puasa

 Makan dan minum dengan sengaja

 Murtad (keluar dari agama Islam)

 Muntah dengan sengaja

 Bersetubuh atau melakukan hubungan suami istri pada siang hari

 Keluar darah haid atau nifas

 Keluar air mani yang disengaja

 Merubah niat puasa.

 Hilang akal karena mabuk, pingsan, atau gila.

13. Hal-Hal yang membolehkan tidak puasa

Melaksanakan puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban setiap

muslim yang tidak boleh ditinggalkan. Namun karena halangan/udzur

tertentu ada yang tidak dapat melaksanakannya.. Kesulitan-kesulitan

yang menghalangi puasa ini disebut udzur syar’i. Orang yang mendapat

halangan (udzur) tersebut diperbolehkan tidak berpuasa. Halangan yang

menyebabkan puasa Ramadhan diqadha pada hari-hari lain yaitu:

c. Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengqadha puasanya, yaitu :

xv
4. Orang sakit yang jika dipaksakan berpuasa, sakitnya akan

bertambah parah maka mereka boleh berbuka.

5. Dalam perjalanan jauh (musafir). Jika berpuasa yang bersangkutan

akan menemui kesukaran. Jarak perjalanan yang membolehkan

meninggalkan puasa Ramadhan sama dengan jarak yang

membolehkan mengqashar salat (masafah qashar)

ۚ ‫سفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِمنْ اَيَّ ٍام اُ َخ َر‬


َ ‫ااو َعلَ ٰى‬
ْ ‫ض‬ ً ‫تۚ فَ َمنْ َكانَ ِم ْن ُك ْم َم ِر ْي‬
ٍ ‫ايَّا ًما َم ْعدُودَا‬

ْ ‫َو َعلَىالَّ ِذ يْنَ يُ ِط ْيقُونَهُ فِ ْديَةٌ طَ َعا ُم ِم‬


ْ‫س ِك ْي ِن فَ َمنْ طَ َّو َع َخ ْي ًرا فَ ُه َو َخ ْي ٌرلَهُۚ َواَن‬

)174 : ‫صو ُمو َخ ْي ٌر لَ ُك ْمۖ اِنْ ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُم ْونَ ( البقرة‬


ُ َ‫ت‬

Artinya: “Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau

dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya

berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang

lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika

mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan

seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati

mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. dan

berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 30 (QS. Al-

Baqarah : 184)

30
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya : Juz 2, (Jakarta : PT Kumudasmoro Grafindo
Semarang,1994) hal 105.

xv
6. Khusus bagi wanita, haidh dan nifas juga merupakan halangan

berpuasa yang mewajibkan qadha. Bahkan orang yang sedang

haidh atau nifas haram baginya berpuasa. Dalam hadits yang

diriwayatkan Al-Bukharidan Muslim dari Aisyah, ia berkata:

‫صلَّى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَنُو ْء‬ ْ َ‫ع َْن عَا ِء َشةُ قَال‬
َ ِ‫ ُكنَّا نَ ُجيْضُ َعلَى َع ْه ِد َر ُس ِل هللا‬: ‫ت‬

‫صالَ ِة‬ َ َ‫صوْ ِم َوالَ نُوءْ َم ُر بِق‬


َّ ‫ضا ِءال‬ َ َ‫م َوالَ نُو ْء َم ُر بِق‬£ِ ْ‫صو‬
َّ ‫ضا ِء ال‬ َ َ‫َم ُر بِق‬
َّ ‫ضا ِء ال‬

)‫(رواهالبخاري‬

Artinya: "Dari Aisyah ia berkata: “Kami sedang haidh di masa

Rasulullah saw, maka kami disuruh mengqadha puasa, tetapi tidak

disuruh mengqadha salat”. (HR. Al-Bukhari).

d. Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengganti dengan membayar fidyah,

yaitu yaitu semua halangan yang membuat seseorang tidak sanggup

melaksanakan puasa, antara lain:

 Orang yang lanjut usia (sangat tua)

 Sakit menahun, sehingga tidak mungkin dapat mengqadha puasa di

hari-hari lain.

 Hamil.

 Ibu yang menyusui anak.

xv
 Orang yang pekerjaannya tidak memungkinkan dapat berpuasa

Ramadhan dan tidak dapat mengqadha di hari-hari lain.

Firman Allah Swt:

ْ ‫َو َعلَى الَّ ِذ يْنَ يُ ِط ْيقُو نَهُ فِ ْديَةٌ طَ َعا ُم ِم‬


‫س ِك ْي ٍن‬

Artinya:"Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya,

(jika mereka tidak berpuasa) metnbayar fidyah (yaitu) memberi

makan seorang miskin".31 (Al Baqarah: 184).

Ukuran fidyah yang diberikan ialah semisal dengan kebutuhan

makan selama satu hari yaitu sekitar 3/4 liter. Bagi wanita hamil

atau menyusui anak, ulama dalam madzhab Syafi'i berpandangan

sebagai berikut:

4. Kalau mereka takut puasa akan mengganggu kesehatan dirinya

sendiri, wajib qadha seperti orang sakit.

5. Kalau mereka takut puasa akan mengganggu kesehatan dirinya dan

anaknya, wajib qadha seperti jika hanya takut tergangu kesehatan

dirinya sendiri.

6. Kalau mereka takut puasa akan mengganggu anaknya, wajib qadha

dan membayar fidyah.

14. Macam-Macam Puasa

31
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya : Juz 2, (Jakarta : PT Kumudasmoro Grafindo
Semarang,1994) hal 105.

xv
Dilihat dari segi hukumnya, puasa dibedakan menjadi 4 macam, antara

lain:

e. Puasa wajib (fardhu), yaitu puasa yang jika dilaksanakan

mendapatkan pahala, jika ditinggalkan mendapat dosa. Contoh:

puasa Ramadhan, puasa nazar, dan puasa kifarat

f. Puasa Sunah, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapatkan

pahala, apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa.

g. Puasa makruh, yaitu puasa yang lebih baik ditinggalkan.

h. Puasa haram, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapatkan

dosa, apabila ditinggalkan mendapatkan pahala.

9) Puasa wajib

 Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan adalah puasa yang diwajibkan atas setiap

muslim yang memenuhi syarat selama sebulan penuh pada bulan

Ramadhan. Puasa Ramadhan termasuk salah satu puasa wajib yang

harus dilakukan oleh segenap kaum muslimin. Bulan ini merupakan

bulan yang penuh berkah, penuh dengan ampunan Allah Swt. dan

rahmatNya. Di dalamnya terdapat malam yang lebih mulia dari

seribu bulan yaitu malam lailatul qadar. Begitu pula Al-Qur’an

diturunkan pertama kali di salah satu malam pada bulan ini.

Puasa Ramadhan diwajibkan oleh Allah Swt untuk pertama

kalinya pada tahun kedua hijriyah. Pada waktu itu, Rasulullah baru

xv
menerima perintah memindahkan arah kiblat dari Baitul Makdis di

Palestina ke arah Masjidil Haram di Makkah. Firman Allah Swt.:

‫صيَا ُم َك َما ُكتِ َب َعلَى الَّ ِذ يْنَ ِمنْ قَ ْبلِ ُك ْم‬


ِّ ‫يا َ اَيُّ َهاالَّ ِذيْنَ ٓا َمنُوا ُكتِ َب َعلَ ْي ُك ُم ال‬

‫لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu

berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu

agar kamu bertakwa”.32 (QS. al-Baqarah: 183).

 Cara menentukan awal dan akhir ramadhan

cara menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan dapat dilakukan

dengan tiga cara, antara lain:

 Ru'yatul hilaal, yaitu dengan cara melihat terbitnya bulan di hari

ke 29 bulan Sya`ban. Pada sore hari saat matahari terbenam di

ufuk barat. Apabila pada saat itu bulan sabit dapat terlihat

meskipun sangat kecil dan hanya dalam waktu yang singkat,

maka ditetapkan bahwa mulai malam itu, umat Islam sudah

memasuki tanggal 1 Ramadhan. Jadi bulan Sya`ban umurnya

hanya 29 hari bukan 30 hari. Maka ditetapkan untuk melakukan

ibadah Ramadhan seperti salat tarawih, makan sahur dan mulai

berpuasa.

32
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya : Juz 2, (Jakarta : PT Kumudasmoro Grafindo
Semarang,1994) hal 105.

xv
 Istikmaal, yaitu menyempurnakan bilangan bulan sya'ban atau

bulan Ramadhan menjadi 30 hari. Hal ini dilakukan bila ru'yatul

hilal tampak atau kurang jelas karena tertutup awan atau sebab

lain.

 Hisab, yaitu memperhitungkan peredaran bulan dibandingkan

dengan perbedaan matahari.

 Amalan sunnah pada bulan ramadhan

 Salat tarawih, merupakan salah satu salat Sunah malam yang

hanya dapat dilaksanakan di bulan ramadhan.

 Salat witir dan salat Sunah lainnya.

 Jika ada kelebihan rezeki, sedekahkan kepada orang yang sedang

berpuasa atau mengajak mereka untuk buka bersama.

 Memperbanyak membaca Al-Qur’an (tadarrus).

 I'ktikaf di masjid untuk ibadah.

10) Puasa Nazar

 Pengertian puasa nazar

Nazar artinya menjadikan sesuatu dari yang tidak wajib

menjadi wajib, atau ikatan janji yang diperintahkan untuk

xv
melaksanakannya. Jadi, puasa nazar adalah puasa yang telah

dijanjikan oleh seseorang karena mendapatkan sesuatu kebaikan.

Allah Swt. berfirman:

ِ ِ‫ت ْال َعت‬


‫يق‬ ِ ‫ثُ َّم ْاليَ ْقضُوا تَفَثَهُ ْم َو ْليُو فُوا نُ ُذو َرهُ ْم َو ْليَطَّ َّو فُوْ ا بِ ْالبَ ْي‬

Artinya : “… dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar

mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf

sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah)”.33(QS. Al-Hajj : 29).

 Hukum puasa nazar

Berdasarkan ayat di atas, dan karena puasa nazar merupakan

puasa yang telah dijanjikan oleh yang bersangkutan untuk

dilaksanakan maka hukumnya wajib. Dengan demikian, jika yang

bernazar tidak melaksanakan puasa maka ia akan berdosa.

Puasa nazar terjadi karena seseorang telah berjanji akan

berpuasa jika ia mendapatkan sesuatu yang menggembirakan

(kebaikan). Misalnya, jika saya naik kelas maka saya akan berpuasa

selama tiga hari. Pada dasarnya puasa ini bukan puasa wajib, tetapi

karena sudah dinazarkan maka menunaikannya adalah wajib.

11) Puasa kafarat

33
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya : Juz 22, (Jakarta : PT Kumudasmoro Grafindo
Semarang,1994) hal : 335

xv
Kafarat menurut bahasa berarti denda atau tebusan. Dengan

demikian, puasa kafarat adalah puasa yang dilakukan dengan maksud

untuk memenuhi denda atau tebusan.Melaksanakan puasa kafarat

hukumnya wajib.

 Macam-Macam Puasa Kafarat

 Ada beberapa macam puasa kafarat, di antaranya sebagai berikut:

Puasa yang dilaksanakan karena melanggar larangan haji, yaitu

bagi orang yang melaksanakan ibadah haji dengan cara tamatu`

atau qiran wajib membayar denda berupa menyembelih 1 ekor

kambing/domba. Apabila tidak mampu, dia wajib berpuasa

selama 3 hari ketika masih di tanah suci dan tujuh hari setelah

sampai tanah kelahirannya.

 Puasa kafarat karena melanggar sumpah atau janji

Apabila seseorag berjanji untuk melaksanakan sesuatu tetapi dia

tidak memenuhi, maka dia wajib membayar kafarat yaitu puasa

tiga hari, ketika tidak mampu memberi makan sepuluh orang

miskin.

 Puasa kafarat karena sumpah Zihar

Ziaar adalah seorang suami yang menyerupakan istrinya sama

dengan punggung ibunya. Jika dia ingin berdamai, maka dia wajib

membayar kafarat, yaitu puasa dua bulan berturut-turut.

xv
 Puasa kafarat karena pembunuhan tanpa sengaja, yaitu puasa dua

bulan berturut-turut.

 Puasa kafarat karena hubungan suami sitri di bulan Ramadhan

dengan sengaja pada saat puasa, yaitu puasa dua bulan berturut-

turut. Allah Swt. hanya melarang umatnya bersetubuh disiang hari

pada bulan Ramadhan, sedangkan pada malam hari

diperbolehkan. Jadi, barang siapa melakukan hubungan suami

istri di siang hari maka ia wajib membayar kafarat atau denda.

12) Puasa Sunah

Puasa Sunah adalah puasa yang apabila dilaksanakan mendapat

pahala, dan apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa. Adapun

macam-macam puasa Sunah adalah sebagai berikut:

 Puasa 6 hari pada bulan Syawal

Hadits Nabi :

ِ ‫ال َكانَ َك‬


‫صيَا ِما ال َّد ْه ِر‬ ٍ ‫ش َّو‬ ِ ُ‫ضانَ ثُ َّم اَ ْتبَ َعه‬
َ ْ‫ستَّا ِمن‬ َ ‫صام َر َم‬
َ ْ‫َمن‬

Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, lalu

menyambungnya dengan enam hari dibulan syawal, maka dia

seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim).

 Puasa Senin Kamis

ِ ‫صيَا َم اَاْل ِ ْثنَتَ ْي ِن َو ْل َخ ِم ْي‬


‫س‬ َ ‫صلّى هللا َعلَ ْي ِه َو‬
ِ ‫سلَّ َم يَت ََح َّر ى‬ َ ‫انَ انَّبِ ُّي‬

xv
Artinya: “Nabi saw memilih berpuasa hari senin dan kamis”.

(HR.Turmudzi)

 Puasa Dawud. Puasa Dawud adalah puasa yang dilaksanakan oleh

Nabi Dawud as. Tatacaranya adalah puasa berseling, maksudnya

satu hari puasa satu hari tidak puasa. Puasa ini merupakan puasa

sunah yang paling utama.

 Puasa Arafah. Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada

tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa ini dapat menghapuskan dosa selama

dua tahun, yaitu satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang

akan datang.

 Puasa Asyura (10 Muharram).

Nabi saw bersabda:

َ‫ضيَة‬
ِ ‫سنَةَ ا ْل َما‬
َّ ‫ص ْو ُم يَ ْو ِم عَا ش َُرا َء يُ َكفِّ ُر ال‬
َ

Artinya: “Puasa ‘Asyura itu menutup dosa tahun yang telah lalu”

(HR. Muslim).

 Puasa Muharam

Bulan Muharram adalah bulan yang dianjurkan untuk

memperbanyak berpuasa. Hadis Nabi :

‫ش ْه ُرهللاِ ا ْل ُم َح َّر ُم‬


َ َ‫ضان‬
َ ‫الصيَا ِم بَ ْع َد َر َم‬ َ ‫اَ ْف‬
ِّ ‫ض ُل‬

Artinya: “Seutama-utama puasa sesudah Ramadhan ialah puasa

pada bulan Allah, Muharram”. (HR. Muslim)

xv
 Puasa Tengah Bulan

Yaitu pada setiap tanggal 13, 14 dan 15 bulan Qomariah. Puasa

ini biasa disebut juga puasa putih karena pada tanggal-tanggal

tersebut bulan bersinar penuh atau hampir penuh, tidak terhalangi

oleh bayangan bumi sehingga bumi menjadi terang.

 Puasa pada pertengahan bulan Sya’ban (Nisfu Sya’ban)

13) Puasa Makruh

yaitu puasa yang lebih baik ditinggalkan.

 Puasa yang dilakukan pada hari jum’at, kecuali hari sebelumnya

atau setelahnya berpuasa.

 Puasa sunah pada paruh kedua bulan Sya’ban. Puasa ini mulai

setelah tanggal 15 Sya’ban hingga akhir bulan Sya’ban. Namun

bila puasa bulan Sya’ban sebulan penuh, justru merupakan sunah.

14) Puasa haram, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan

mendapatkan dosa, apabila ditinggalkan mendapatkan pahala.

 Puasa Hari Raya Idul Fitri

Tanggal 1 Syawal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat

Islam. Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan

dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa di

hari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpasa sampai pada

tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa dimakan, paling tidak

harus membatalkan puasanya atau tidak berniat untuk puasa.

xv
 Hari Raya Idul Adha Hal yang sama juga pada tanggal 10

Zulhijjah sebagai Hari Raya kedua bagi umat Islam. Hari itu

diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam diSunahkan untuk

menyembelih hewan Qurban dan membagikannya kepada fakir

msikin dan kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut

merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan

merayakan hari besar.

 Hari Tasyrik Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan

Zulhijjah. Pada tiga hari itu umat Islam masih dalam suasana

perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk

berpuasa. Pada tiga hari itu masih dibolehkan utnuk menyembelih

hewan qurban sebagai ibadah yang diSunahkan sejak zaman nabi

Ibrahim as.

 Puasa pada hari Syak Hari syak adalah tanggal 30 Sya`ban bila

orang-orang ragu tentang awal bulan Ramadhan karena hilal

(bulan) tidak terlihat. Saat itu tidak ada kejelasan apakah sudah

masuk bulan Ramadhan atau belum. Ketidakjelasan ini disebut

syak. Dan secara syar`i umat Islam dilarang berpuasa pada hari

itu.

 Puasa Selamanya (puasa Dahri) Diharamkan bagi seseorang untuk

berpuasa terus setiap hari. Meski dia sanggup untuk

mengerjakannya karena memang tubuhnya kuat. Tetapi secara

xv
syar`i puasa seperti itu dilarang oleh Islam. Bagi mereka yang

ingin banyak puasa, Rasulullah Saw. menyarankan untuk

berpuasa seperti puasa Nabi Daud As yaitu sehari puasa dan

sehari berbuka.

 Puasa wanita haidh atau nifas Wanita yang sedang mengalami

haidh atau nifas diharamkan mengerjakan puasa. Karena kondisi

tubuhnya sedang dalam keadaan tidak suci dari hadats besar.

Apabila tetap melakukan puasa, maka berdosa hukumnya. Bukan

berarti mereka boleh bebas makan dan minum sepuasnya. Tetapi

harus menjaga kehormatan bulan Ramadhan dan kewajiban

menggantinya di hari lain.

15) Puasa Makruh

Puasa makruh,yaitu puasa yang apabila dikerjakan tidak berdosa

dan apabila ditinggalkan (tidak berpuasa) malahan berpahala. Puasa

makruh antara lain sebagai berikut :

 puasa yang dilakukan pada hari Jumat, kecuali beberapa hari

sebelumnya telah berpuasa.

 Puasa Sunah pada paruh kedua bulan Sya`ban Puasa ini mulai

tanggal 15 Sya`ban hingga akhir bulan Sya`ban. Namun bila

puasa bulan Sya`ban sebulan penuh, justru merupakan sunah.

16) Hikmah Puasa

 Membentuk manusia yang bertaqwa.

xv
 Puasa sebagai benteng atau perisai dari segala macam tipu daya

setan.

 Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. 4) Membina

kejujuran dan kedisiplinan.

 Mendidik rasa belas kasihan terhadap sesama sehingga, muncul

kasih sayang dan persatuan yang diikat oleh kesamaan akidah

dan praktek keagamaan.

 Dapat memelihara kesehatan.

 Dapat mengendalikan hawa nafsu.

 Diampuni dosa-dosanya.34

Pada tahap pelaksanaan ini kadang tidak sesuai dengan harapan

rencana pelaksanaan pembelajaran. Karena terkadang ada siswa yang

kesulitan mengikuti proses pembelajaran dikarenakan tidak mempunyai

kuota dan baru membelinya disiang hari, terkadang guru harus tetap di

depan handphone agar siswa yang ketinggalan bisa bertanya yang tidak

pahamnya terhadap materi pembelajaran tadi. Meski begitu guru akan

menutup pembelajaran di grup whatsapp sesuai jadwal pelajarannya. Ada

juga siswa yang tidak memiliki handphone yang canggih yang tidak

memungkinkan siswa untuk mengikuti pembelajaran daring. selaku Guru

34
Hidayat, Ahmad, Abdul Kadir dan Mas’an. Fikih. ( Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah. 2015)
hal 34-49

xv
Mata Pelajaran Fiqih kelas VII Sekaligus sebagai Wakil Kepala Sekolah

MTs Al-Ma’tsurat Cikancung mengatakan bahwa:

“ untuk mata pelajaran fiqh beberapa kali pertemuan saya menyuruh

siswa untuk mengikuti pembelajaran daring via whatsapp saja, tetapi

setelah saya coba untuk beberapa kali pertemuan menggunakan aplikasi

zoom ternyata tidak membuat pembelajaran menjadi efektif karena yang

saya lihat selama pembelajaran daring disini begitu banyak sekali

kendala, mulai dari signal, tidak semua murid saya mendapat akses sinyal

internet yang baik kemudian tidak semua murid saya mempunyai

handphone yang canggih, jikalaupun ada sebagian dari mereka tidak bisa

dan belum mengerti bagaimana cara menggunakan aplikasi tersebut

mengingat setting bahasanya hanya terfokuskan ke bahasa inggris saja

dan tidak semua orangtua bisa dan mengerti cara menggunakan aplikasi

tersebut, sehingga orangtua tidak bisa mengarahkan anaknya, dari sini

saja sudah memakan waktu cukup lama untuk mengakses aplikasi

tersebut dan menyebabkan waktu pembelajaran semakin berkurang.

Mengingat saat ini ekonomi kita semakin sulit, dan ketika menggunakan

Aplikasi Zoom Cloud Meetings cukup menguras banyak kuota tidak

semua orangtua mampu membelikan anaknya kuota internet, hal ini

semakin mempersulit saya untuk memulai proses pembelajaran”.35

35
Wawancara dengan Bapak Yadi Mulyadi S.Pd.I. Tanggal 04 Maret 2021 Pukul 11:59 Wib Via Whatsapp

xv
D. Dampak Positif dan Dampak Negatif Pembelajaran Daring

Menggunakan Aplikasi Zoom Cloud Meetings Pada Mata Pelajaran Fiqh

Kelas VII Bab Puasa Di MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Bandung

1. Dampak Positif

a. Dampak Positif untuk siswa

1) Waktu Pelajaran Tidak terbatas

Waktu adalah sumber daya terbatas di sekolah. Sekolah

biasanya melakukan sekitar satu jam saja. Waktu untuk

kegiatan pendidikan hanya dapat diperpanjang melalui

penugasan pekerjaan rumah, tetapi waktu total yang tersedia

untuk pengajaran pada dasarnya tetap ditentukan. Namun

terkadang ketika materi belum beres disampaikan, jam

pelajaran mata pelajaran lain akan di mulai sehingga terkadang

di alihkan ke penugasan. Ketika penugasan siswa diarahkan

kesekolah untuk mengambil tugas kemudian mengumpulkan

lagi tugas yang telah dikerjakan kesekolah.

Pekerjaan rumah akan dibahas kembali pada saat

minggu selanjutnya. Berbeda dengan pembelajaran daring

waktu yang digunakan lebih fleksibel tergantung situasi dan

kondisi, yang terpenting pemberian tugas telah disampaikan

dan dikerjakan oleh siswa.

xv
2) Lebih aktif dalam menyelesaikan materi pembelajaran

Akibat pembelajaran daring, siswa menjadi lebih

leluasa untuk mengerjakan materi pembelajaran karena guru

memberikan keringanan bagi siswa dengan jam pelajaran

tambahan diluar jam belajar siswa sesuai mata pelajarannya.

Sehingga tugas dari guru bisa diselesaikan siswa sampai beres.

Meskipun terkadang melebihi batas waktu yang telah

ditentukan oleh guru. Materi pembelajaran tersebut dapat

diakses kapanpun dan dimana saja, di ruangan terbuka atau

tertutup yang ada disekitar rumah masing-masing. Siswa dapat

melakukan kegiatan pembelajaran dengan santai, tanpa aturan

ketat seperti di sekolah.

3) Ketika pembelajaran berlangsung siswa bisa belajar sambil

menonton agar pembelajaran menjadi menyenangkan

4) Bisa membuat banyak slide dengan desain yang menarik agar

tidak membosankan

b. Dampak Positif untuk Guru

 Fitur Pendukung yang canggih

Pada penggunaan aplikasi Zoom Cloud Meetings ini

memiliki fitur – fitur pendukung, seperti fitur share screen

sehingga para pengajar dapat menampilkan slide presentasinya

xv
melalui fitur tersebut, kemudian fitur video dapat dipakai agar

para pengajar dapat melihat para murid saat sedang mengajar,

dan vitur audio agar pengajar dan juga para murid dapat

berinterasi melalui fitur audio.

5) Guru lebih kreatif dan aktif

Pembelajaran secara daring ini menuntut guru untuk

lebih kreatif, baik dari sisi pemberian materi pelajaran, cara

mengajar, maupun dari sisi teknologi. Dengan begitu siswa

tidak mengalami kejenuhan di saat mengikuti kegiatan belajar

mengajar karena ada interaksi aktif didalamnya dan guru bisa

memberikan media pembelajaran yang sangat menarik berupa

video, film dan Gambar yang ditampilkan melalui Slide Zoom

Cloud Meetings. Kemudian pembelajaran dilakukan dalam

suasana yang menyenangkan serta selalu ada penilaian dan

umpan balik yang diberikan tanpa terkendala waktu.

6) Terjalin komunikasi yang lebih dekat dengan orang tua

Biasanya orang tua hanya sesekali saja menghubungi

guru yang bersangkutan untuk keperluan tertentu, berbeda

dengan kondisi saat ini karena orang tua ikut memantau

xv
perkembangan anaknya di rumah dan tugas yang akan di

setorkan ke guru yang bersangkutan, kemudian jika ada materi

yang tidak paham orang tua menjadi ikut berperan didalamnya

yang akhirnya ada interaksi antara guru dan orang tua.

c. Dampak Positif untuk Lembaga

7) Terhindar dari virus Corona

Sebab dari pembelajaran secara daring ini berawal dari

semakin menyebarnya virus corona, jadi para siswa dan guru

tidak dapat melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap

muka atau di sekolah seperti biasanya, karena virus ini sangat

cepat penyebarannya melalui manusia ke manusia. Tentunya

pembelajaran daring ini sangat berguna untuk memutus rantai

penyebaran virus corona dan berguna untuk kesehatan siswa,

guru dan para staff yang ada di sekolah , membantu pemerintah

dalam mengatasi pandemi, dan menjaga agar tidak

menularkannya kepada anggota keluarga. Langkah awal

penutupan sekolah di Indonesia karena wabah virus corona ini

di awali oleh gubernur Jakarta bapak Anies Baswedan lalu

disusul oleh pemerintah pusat yang menutup kegiatan

pembelajaran di sekolah sampai pada waktu yang belum

ditentukan. Sejak diperintahkan oleh pemerintah tersebutlah

xv
sekolah MTs Al-Ma’tsurat langsung beralih ke metode daring.

Meskipun pada saat itu sekolah belum siap karena belum

mengetahui jelas bagaimana sistem yang akan dijalankannya.

Yang terpenting adalah keselamatan para siswa dan gurunya,

untuk teknisnya akan terus diperbaiki hingga saat ini.

8) Mempermahir ilmu teknologi digital guru dan siswanya

Wabah covid-19 membuat sekolah merumahkan siswa dan

gurunya. Tidak ada jalan lain yang lebih efektif dengan

menggunakan strategi belajar jarak jauh. Dengan demikian

memaksa guru dan siswa untuk memberdayakan ponsel

androidnya untuk menguasai ilmu digital dan aplikasi. Tanpa

kita sadari dunia pendidikan bertambah luas cakupannya,

menjadikan kegiatan belajar tidak harus bertatap muka, tetapi

bisa dari mana saja. Jadi pendidikan di sekolah semakin

berkembang dengan ilmu teknologi. 36

i. Dampak Positif Untuk Orang Tua

1) Orang tua lebih perhatian

Orang tua memegang peranan yang sangat penting

dalam membimbing dan memotivasi anak-anaknya dalam hal

apapun, termasuk dalam belajar. Sebelum adanya pembelajaran

secara daring ini, banyak orang tua yang menyerahkan


36
Wawancara dengan Resti Rahmawati, tanggal 17 Mei 2021 pukul 10:00 WIB Via Whatsapp

xv
pendidikan anak sepenuhnya kepada sekolah sehingga

terkadang sebagian orang tua tidak tahu perkembangan belajar

anaknya. Selama pembelajaran daring di rumah saat

mengerjakan tugas-tugas kadang membutuhkan bantuan orang

tua jika tidak mengerti, jikalau lupa ada yang mengingatkan.

Sehingga disini orang tua jadi tahu apa saja yang dipelajari

oleh anaknya di sekolah. Orang tua terlibat langsung

membimbing dan memantau anak selama 24 jam, Sehingga

akan lebih banyak terjalin komunikasi antara orang tua dan

anak. Bahkan orang tua dipaksa untuk mengenal lebih dekat

sikap dan karakter anak mereka.

2) selalu merasa anaknya aman di rumah

Pergi ke sekolah dan belajar disana memang

memerlukan waktu yang cukup lama, orang tua terkadang

selalu merasa khawatir keadaan anaknya di sekolah dan harap-

harap cemas ketika menunggu anaknya pulang sekolah, belum

lagi kerja kelompok yang sering dilakukan oleh siswa yang

menambah waktu belajar di luar siswa. Berbeda sekali dengan

pembelajaran daring yang dilakukan semua di rumah, sehingga

orang tua selalu tahu keadaan anaknya setiap menit.

2. Dampak Negatif

xv
a. Dampak Negatif Bagi Siswa

3) Alat komunikasi terbatas

Alat komunikasi adalah semua media atau alat yang

digunakan untuk menyebarkan dan menyampaikan informasi

atau menghasilkan informasi, baik informasi kepada satu orang

saja atau kepada banyak orang. Alat komunikasi bisa dibagi

menjadi dua macam, yaitu alat komunikasi tradisional dan alat

komunikasi modern. Di zaman modern ini tentu saja kita lebih

banyak memakai alat komunikasi modern salah satunya adalah

telepon seluler atau ponsel. Ponsel merupakan salah satu alat

komunikasi yang digunakan oleh banyak orang. Berkat ponsel,

kita bisa bertukar kabar dengan orang yang jauh melalui

telepon hingga videocall. Dalam pembelajaran daring ponsel

menjadi modal utama pembelajaran, karena tugas yang

diberikan oleh guru kepada siswanya dikirim melalui pesan di

aplikasi whatsapp yang ada di telepon pintar atau yang lebih

dikenal dengan nama smartphone.

Telepon pintar (smartphone) adalah telepon genggam

yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, terkadang dengan

fungsi hampir menyerupai komputer. Telepon pintar

menyajikan fitur-fitur canggih sehingga pembelajaran bisa

xv
lebih berinovatif seperti mengirim video, foto dan

semacamnya. Sangat berbeda dengan ponsel yang hanya bisa

mengirim teks pesan dan telepon saja. Namun Telepon pintar

(smartphone) ini bagi kelas ekonomi menengah kebawah

masih menjadi benda yang belum bisa dimiliki karena

harganya yang lumayan tinggi. Siswa yang tidak mempunyai

telpon pintar (smartphone) ini biasanya bergabung dengan

siswa yang lain yang mempunyainya. Agar pembelajaran tetap

dapat berjalan lancar. Meski terkadang ada siswa yang tidak

mengerjakan sama sekali materi pembelajaran karena tidak ada

alat komunikasi sama sekali, atau karena ada adik atau

kakaknya yang sama-sama sedang belajar daring menggunakan

telpon milik orang tuanya harus bergantian sehingga memakan

banyak waktu lebih banyak untuk bisa mengumpulkan tugas.

Terbukti dari gambar di bawah yang menjawab pertanyaan

hanya beberapa siswa saja.

4) Kurangnya Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak

dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar atau

dorongan yang timbul dari dalam diri siswa untuk semangat

mengikuti kegiatan belajar. Kurangnya motivasi belajar pada

xv
pembelajaran daring karena siswa dapat menjadi kurang aktif

dalam penyampaian pendapat dan pemikirannya, sehingga

menyebabkan proses belajar yang membosankan.

Hampir seluruh sekolah yang ada di Indonesia akan

terus memperpanjang masa belajar daring dari rumah hingga

waktu yang belum diprediksikan. Hal tersebut akan semakin

menambah perasaan gelisah hampir sebagian besar siswa yang

sekian lama menahan rindu untuk bisa kembali ke lingkungan

sekolah tempat mereka menuntut ilmu, saling memberikan

semangat dalam mengerjakan tugas dan saling bekerja sama

secara langsung. Sangat berbeda dengan keadaan di rumah.

Siswa tidak terlalu termotivasi untuk mengerjakan materi

pembelajaran karena merasa tidak ada dorongan dari teman-

teman dan gurunya secara langsung. Mereka menjadi tidak

terlalu semangat belajar karena dalam memegang telpon pintar

(smartphone) ini siswa lebih suka dalam melakukan aktivitas

lain dari pada belajar, misalnya bermain game, membuka

media sosial seperti facebook hingga tik-tok. Sehingga semakin

menurunnya motivasi belajar siswa dengan kata “ Yang

penting mengerjakan” dan siswa menjadi tidak bisa

mengekspresikan dirinya di sekolah dengan teman-temannya,

karena di rumah terus membuat siswa merasa terkekang.

xv
5) Belajar menjadi tergantung ponsel dan kepada koneksi internet

Internet adalah suatu jaringan komunikasi yang

menghubungkan satu sama lain. Jaringan internet memang

menjadi modal awal pelaksanaan pembelajaran daring ini,

ketika jaringan internet gangguan siswa terbatas mengakses

apapun di telepon pintar (smartphone) bahkan tidak bisa saling

berkomunikasi. Siswa menjadi kebingungan atas tugas yang

terus menumpuk karena sulit mengakses informasi tentang

tugas dari guru. Meski memiliki kuota yang memadai, ketika

jaringan internet kurang bagus, siswa akan merasa tidak

bersemangat mengerjakan tugas-tugas yang semakin

menumpuk itu. Terkadang siswa harus mencari sinyal terlebih

dahulu sebelum pembelajaran daring akan dimulai oleh guru.

6) Lebih sering melihat layar ponsel

Menatap layar ponsel terlalu lama dapat menimbulkan

reaksi tertentu pada bola mata salah satunya adalah panas pada

bola mata akibat penggunaan yang berlebihan. Biasanya siswa

di sekolah tidak terlalu lama melihat layar ponsel, apalagi di

MTs Al-Ma’tsurat ini siswa tidak diperbolehkan membawa

ponsel jika tidak ada tugas yang berhubungan dengan ponsel.

xv
Akibat pembelajaran daring siswa diharuskan melihat tugas

dan apapun yang berhubungan dengan pembelajaran lewat

ponsel. Sehingga mata mudah lelah dan panas yang bisa

membahayakan mata.37

b. Dampak Negatif untuk Guru

7) Tidak bisa menilai aspek penilaian untuk siswa secara

keseluruhan

Pembelajaran yang biasa ditemui dalam kegiatan rutin

harian sekolah adalah upaya sadar seorang individu untuk

memperoleh perubahan perilaku secara keseluruhan, baik

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam pembelajaran

secara daring sekarang hanya efektif dalam penugasan saja,

tapi dalam memahami konsep, kemudian mengembangkan

konsep itu sampai tidak berjalan dengan baik.

8) Tidak bisa menjelaskan secara langsung dan memberikan

contoh nyata

Karena terkendala jarak dan tidak bertemu secara

langsung guru seakan tidak bebas menjelaskan materi

pembelajaran kepada siswa dan sulit memberikan contoh yang

nyata bagi siswa. Terkadang guru tidak terlalu percaya diri

37
Wawancara dengan siswa kelas 7 MTs Al-Ma’tsurat tanggal 27 April pukul 15:00 WIB melalui Whatsapp

xv
menjelaskan kepada siswanya lewat video, pesan suara,

maupun pesan teks. Karena tidak ada interaksi yang biasanya

dirasakan langsung oleh siswa kini tidak bisa dirasakan lagi.

9) Mengisi kuota internet lebih banyak

Kuota internet adalah modal awal guru bisa

melaksanakan pembelajaran daring ini, tanpa kuota internet

pembelajaran secara daring ini tidak bisa terlaksana, biasanya

guru hanya memerlukan kuota seperlunya saja, namun disaat

metode daring ini diberlakukan guru harus mengisi kuota

cukup tinggi dikarenakan harus melayani seluruh siswanya

tanpa kenal lelah melebihi jam pelajaran di sekolah.38

3. Dampak Negatif untuk Orang tua

1. Mengeluarkan pengeluaran dana lebih besar

Uang adalah suatu benda yang diterima secara umum

oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan

melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa.

Untuk pergi ke sekolah siswa kelas 7 MTs Al-Ma’tsurat ini

biasanya berjalan kaki, naik ojek, atau diantar jempu oleh

orangtua. Rata-rata uang jajan yang diberikan oleh orang tua

adalah Rp. 10.000,- cukup untuk ongkos dan membeli

makanan di sekolah per harinya, terkadang untuk murid yang


38
Wawancara dengan Yadi Mulyadi , tanggal 13 April 2021 pukul 10:00 WIB Via Whatsapp

xv
rajin menabung dia lebih memilih untuk berjalan kaki dan

membeli makanan sewajarnya . Berbeda dengan daring yang

membutuhkan kuota untuk mengakses internet yang

membutuhkan biaya lebih banyak misalnya kuota internet

kartu Smartfren yang Rp 65.000,- perbulannya yang wajib di

beli ketika daring, bahkan terkadang kurang karena siswa

bukan mengikuti satu mata pelajaran saja tetapi semua mata

pelajaran di sekolah menggunakan Aplikasi Zoom Cloud

Meetings yang terbilang sangat beros dan menguras banyak

kuota melebihi uang yang biasa diterima siswa dari orang

tuanya untuk kesekolah. Kelas ekonomi menengah ke atas

memang tidak terlalu merasakan dampaknya, namun kelas

ekonomi kebawah sangat tersiksa dengan pengeluaran lebih

besar ini yang terpenting anak-anak mereka bisa mengikuti

pembelajaran secara daring ini. Belum lagi untuk membayar

SPP dan yang lainnya.39

j. Dampak Negatif untuk Lembaga

1) sumbangan pembinaan pendidikan dipandang sebelah mata leh

orang tua siswa

Pembelajaran secara daring memang tidak se efektif

pembelajaran tatap muka langsung di sekolah yang terlihat


39
Wawancara dengan siswa kelas 7 tanggal 27 Maret 2021 pukul 15:00 WIB melalui aplikasi whatsapp

xv
nyata oleh orang tua siswa, padahal guru tetap harus di gaji

meski pembelajaran dilakukan secara daring karena sama-sama

mengajarkan dan memberikan tugas kepada siswanya. Sekolah

sampai saat ini masih bingung untuk pembayaran spp yang

terasa memberatkan orang tua siswa.

2) Tidak berfungsi secara maksimal

Saat pembelajaran daring di mulai saat itu juga sekolah

mulai sepi, kursi-kursi dan meja mulai berdebu tanpa siswa dan

guru lagi yang mengisi kelas-kelas seperti sebelum adanya

daring ini. Lembaga pendidikan yayasan Al-Ma’tsurat sudah

mengeluarkan pengumuman resmi mengenai ditiadakan

pembelajaran langsung digantikan oleh daring selang 2 jam

setelah daring di resmikan oleh pemerintah pusat. Meskipun

yayasan belum siap apakah semua siswa dan guru bisa

mengikuti kegiatan tersebut. Disini lembaga yayasan merasa

tidak bisa merangkul siswa dan guru secara langsung seperti

sebelumnya, lembaga akan menghadapi tantangan lebih besar

dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring ini. Bahkan

kegiatan sholat dhuha berjamaah kini tidak bisa dilakukan lagi.

Karena di rumah belum tentu siswa akan melaksanakan sholat

dhuha.

xv
E. Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Daring

Menggunakan Aplikasi Zoom Cloud Meetings pada Mata Pelajaran Fiqh

Kelas VII Bab Puasa di MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Bandung

1. Hasil Nilai Siswa

Berdasarkan yang peneliti amati pada kenyataan yang

sesungguhnya, masih banyak siswa yang tidak dapat belajar dengan

efektif, kebanyakan siswa menganggap belajar adalah sesuatu yang

membosankan, sehingga banyak siswa yang belajar tetapi tidak

memperoleh manfaat dari belajar itu sendiri.

Hasil nilai siswa memang belum sepenuhnya bisa di nilai

mengingat pembelajaran daring dilaksanakan baru 2 Semester. Nilai

yang diberikan oleh guru adalah nilai untuk formalitas saja, karena

guru tidak leluasa menilai saat metode daring ini dilaksanakan.

Padahal sebelumnya siswa sangat berminat dengan mata pelajaran

Fiqh ini karena gurunya juga yang aktif menjelaskan di kelas. Berbeda

dengan pembelajaran daring guru tidak leluasa menjelaskan kepada

siswanya menjadikan siswa tidak semangat dan hanya fokus kepada

penugasan saja, tidak kepada interaksi pembelajaran . Jadi nilai yang

didapat hanya nilai penugasan saja belum yang lain-lain. Seperti

menurut Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Heru

Purnomo Beliau mengatakan, Penugasan itu dilakukan melalui

xv
berbagai media sosial yang tersedia, terutama whatsapp grup. Ia

menilai, dalam kondisi darurat karena adanya virus corona seperti

sekarang, bentuk penugasanlah yang dipandang efektif dalam

pembelajaran jarak jauh dan penggunaan Aplikasi Zoom Cloud

Meeting dianggap tidak Efektif.

2. Sikap

Memang dalam diri setiap anak pasti terdapat sikap tanggung

jawab, sesuai pendapat Mustari yang mengartikan tanggung jawab

adalah melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia

lakukan. Pada pembelajaran daring ini siswa lebih berusaha sendiri

tanpa bantuan temannya walaupun tugas tersebut belum tentu benar

atau salah ketika dikerjakan oleh dirinya, yang terpenting adalah

percaya diri akan hasil tugas yang telah dikerjakannya secara mandiri.

3. Hasil Untuk Guru

Mengembangkan kesadaran akan pentingnya pembelajaran

daring dan pendalaman akan tugas dan tanggung jawab guru dengan

cara meningkatkan strategi-strategi atas hasil pembelajaran daring

selama ini dengan mengikuti pelatihan-pelatihan dan rapat tertutup

yang diadakan sekolah sehingga mempunyai pengalaman baru akan

pentingnya mengolah metode daring yang tidak membosankan untuk

siswa.

4. Hasil untuk lembaga

xv
Pembuatan keputusan kelanjutan pembelajaran daring sekolah

MTs Al-Ma’tsurat melibatkan banyak pihak, seperti wakil-wakil

kepala sekolah, guru, dan pendapat orang tua siswa untuk menjalankan

kembali pembelajaran yang akan dianggap efektif dan tidak terlalu

banyak dampak negatifnya. Karena lembaga merasa belum maksimal

melaksanakan pembelajaran daring yang efektif untuk siswa dan

gurunya. Sehingga Lembaga masih terus mengembangkan

pembelajaran sesuai kondisi.

BAB IV

PENUTUP

xv
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan teknik observasi,

wawancara dan dokumentasi yang dilaksanakan di MTs Al-Ma’tsurat

Cikancung tentang Efektivitas Penggunaan Aplikasi Zoom Cloud Meetings

Pada Mata Pelajaran Fiqh Bab Puasa tahun ajaran 2021-2022 dapat diambil

beberapa kesimpulan. Kesimpulan tersebut dipaparkan sebagai berikut :

1. Sesuai dengan data yang diperoleh peneliti, Efektivitas Penggunaan

Aplikasi Zoom Cloud Meetings Pada Mata Pelajaran Fiqh Bab Puasa kelas

7 MTs Al-Ma’tsurat Cikancung, kesimpulannya adalah bahwa dalam

pelaksanaannya ada tiga tahap yaitu tahap perencanaan yang mengacu

kepada kebijakan pemerintah dan sekolah membuat alur pembelajaran nya

sesuai kebijakan tersebut. Lalu kedua ada tahap pelaksanaan , dalam tahap

pelaksanaan ini guru sudah berusaha melakukan yang terbaik

melaksanakan metode pembelajaran daring meskipun banyak kendala

dalam pelaksanaannya seperti belum mempunyai ponsel yang memadai

untuk terselenggaranya pembelajaran daring . Pada tahapannya masih

banyak yang harus diperbaiki mengingat kesiapan sekolah belum

sepenuhnya siap untuk melakukan pembelajaran daring karena banyak

kendala dari siswa, guru, serta sarana penunjang lancarnya proses

pembelajaran. Kemudian ketiga ada tahap evaluasi dimana guru hanya

menilai afektif nya saja karena tidak memungkinkan untuk menilai siswa

secara keseluruhan.

xv
2. Beberapa dampak positif dan negatif yang dirasakan oleh siswa, guru,

lembaga serta orang tua dalam melaksanakan pembelajaran secara daring

sudah langsung dirasakan sejak awal pembelajaran daring di mulai, karena

bagi sebagian siswa pembelajaran daring itu tidak semudah apa yang

dipikirkan. Dampak positif dari pembelajaran secara daring ini untuk

siswa adalah ; waktu pembelajaran tidak terbatas, siswa lebih aktif dalam

menyelesaikan materi pembelajaran, dan bisa sambil membantu

mengerjakan pekerjaan rumah . Lalu dampak positif untuk guru adalah;

guru lebih kreatif dan aktif, dan terjalin komunikasi yang lebih dekat

dengan orang tua. Selanjutnya dampak positif untuk lembaga adalah;

terhindar dari virus covid-19 dan mempermahir ilmu teknologi digital guru

dan siswanya. Kemudian dampak positif untuk orang tua adalah; orang tua

lebih perhatian dan selalu merasa anaknya aman berada di rumah.

Sedangkan dampak negatif untuk siswa adalah; alat komunikasi

terbatas, kurangnya motivasi belajar,belajar menjadi tergantung koneksi

internet, dan lebih sering melihat layar ponsel yang menyebabkan

kerusakan mata. Lalu dampak negatif untuk guru adalah; tidak bisa menilai

aspek penilaian untuk siswa secara keseluruhan, tidak bisa menjelaskan

secara langsung dan memberikan contoh nyata, dan harus mengisi kuota

internet lebih banyak. Selanjutnya dampak negatif untuk orang tua adalah;

mengeluarkan pengeluaran dana lebih besar. Kemudian dampak negatif

untuk lembaga adalah; SPP (sumbangan pembinaan pendidikan) menjadi

xv
dipandang sebelah mata oleh orang tua siswa, dan lembaga tidak berfungsi

secara maksimal.

Kendala yang dihadapi para pelajar dalam proses belajar secara online

menggunakan aplikasi Zoom Clouds Meetings di masa pandemik virus

korona yakni Menghabiskan banyak pulsa atau kuota data internet, 2)

Kondisi perkonomian keluarga berbeda-beda, 3) kecepatan jaringan

didaerah pedalaman. Meskipun Aplikasi Zoom Cloud Meetings

mengimbangi dengan memberikan fitur – fitur yang dapat mendukung

proses belajar mengajar, seperti fitur share screen sehingga para pengajar

dapat menampilkan slide presentasinya melalui fitur tersebut, kemudian

fitur video dapat dipakai agar para pengajar dapat melihat para murid saat

sedang mengajar, dan vitur audio agar pengajar dan juga para murid dapat

berinterasi melalui fitur audio.

3. Hasil nilai belajar dari pembelajaran daring pada tahun ajaran baru

memang belum terlihat sepenuhnya tetapi sudah dirasakan siswa sejak

pembelajaran daring dimulai ketika bulan maret 2020. Hasil dibagi menjadi

4 yang pertama hasil belajar daring siswa yang dilihat dari nilai dan sikap ,

bagian nilai hanya mengambil dari keseharian nilai tugas siswa saja yang

rata-rata nilainya diatas angka 8 berhubung materi pembelajaran bulan

kemarin ketika pertama masuk tahun ajaran baru belum terlalu sulit.

Sedangkan hasil pada sikap siswa yang telah dirasakan adalah siswa lebih

mandiri dan bertanggung jawab. Yang kedua hasil pembelajaran daring

xv
untuk guru yaitu; guru mendapatkan pengalaman baru dan strategi

mengajar yang baru, dan guru bisa mengikuti kemajuan teknologi.

Kemudian yang ketiga hasil pembelajaran daring untuk lembaga

mengevaluasi pembelajaran daring dan mengubahnya ke pembelajaran

luring karena merasa tidak ada hasil yang memuaskan. Terakhir hasil

pembelajaran daring menurut para ahli adalah tidak seefektif pembelajaran

secara langsung dan sangat berbahaya dalam mensukseskan program

pembangunan SDM unggul dimana pendidik adalah ujung tombaknya.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian yang berjudul Efektivitas

Penggunaan Aplikasi Zoom Cloud Meetings Pada Mata Pelajaran Fiqh Bab

Puasa Kelas 7, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Perlunya guru untuk terus meningkatkan kompetensi TIK sehingga guru

dapat memanfaatkan aplikasi-aplikasi dan fitur-fitur belajar google dalam

proses pembelajaran.

2. Perlunya jadwal belajar yang akurat dan harus di ketahui oleh semua siswa

sehingga siswa dapat melakukan persiapan sebelumnya.

3. Perlunya siswa untuk memperhatikan lebih serius mengenai pembelajaran

sehingga siswa tidak tertinggal update terbaru mengenai absensi maupun

tugas yang diberikan guru.

xv
4. Perlunya dibangun motivasi siswa untuk belajar daring dikarenakan guru

tidak dapat membimbing siswa secara langsung sehingga siswa harus

belajar secara mandiri.

5. Untuk calon peneliti selanjutnya jika meneliti dengan tema yang sama

hendaknya lebih tekun dan bersabar pada saat pengumpulan data, agar

data yang diperoleh dapat menjawab apa yang menjadi fokus penelitian,

peneliti berharap agar penelitian dapat bermanfaat bagi untuk berbagai

pihak dan dapat menjadi tolak ukur penelitian selanjutnya agar lebih baik

lagi karena dalam penelitian ini tentunya masih banyak kekurangan.

xv
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. R. 2014. Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Aunurrahman. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: ALFABETA

Baharuddin, & Esa Nur Wahyuni. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar- Ruzz Media

Cambel, 2007. Riset dalam Evektivitas Organisasi,Terjemahan Salut

Simamora. Jakarta: Erlangga,

Darmawan, Deni, Pengembangan E-Learning Teori dan Desain (Bandung:

Remaja Rosdakarya Offset, 2014)

xv
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta : PT

Kumudasmoro Grafindo Semarang,1994)

Duncan. 2015. Efektivitas Organisasi Bandung. Cetak Media

Emzir. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif.

Jakarta: Rajawali Pers

Hidayat, Ahmad, Abdul Kadir dan Mas’an. 2015 Fikih. Jakarta: Direktorat

Pendidikan Madrasah

Ismail akbar brahma, 2020, “penggunaan zoom sebagai pembelajaran berbasis

online Jakarta : Rajawali Pers

Lexy. J. Moleong, 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Muslih, Muhammad & Ihsan, Nur Hadi. . 2011. Fiqih 2. Bogor: Yudhistira.

Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Santoso, B. Harry, Fadly Adrian, Panca O. Hadi Putra. 2020. Mengemas

Materi Online Learning. Yogyakarta: Andi

Sudarto, 2013. Metodologi Penelitian Filsafat,Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sudarwan Danim, 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi,

Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan

xv
Penelitian Pemula Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora,

Bandung: Remaja Rosdakarya..

Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta.

Sutrisno Hadi, 2015. Metodologi research Yogyakarta: Andi Offset.

Syahputra, Edi. 2020. Snowbal Throwing Tingkatan Minat dan Hasil Belajar.

Suka Bumi: Haura Publishing

Wahyu Aji Fatma Dewi, 2020, Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi

Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar, Jurnal Ilmu Pendidikan 2(1).

Jurnal

Ahmad Chairudin, 2020. Pengaruh Pembelajaran Onlineterhadap Prestasi Siswa

Kelas 5 Dan 6mi Ma’arif Gedangan, Kec Tuntang, Kab Semarang. Skipsi.

Semarang : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan:

Ariefa Efianingrum. 2021. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Di unduh di

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132206551/pendidikan/SEMINAR+S

OSIOLOGI.pdf tanggal 04 April 2021

xv
p://ciputrauceo.net/blog/2016/1/18/arti-kata-efektivitas,diakses 10 April 2021 pukul

12.24

Zoom video communications, tersedia di: https://id.wikipedia.org/ wiki/ (10 mei

2020).

Dokumen

1. Kemdikbud RI. (2020). Edaran Tentang Pencegahan Wabah Covid-19 di

Lingkungan Satuan Pendidikan Seluruh Indonesia.Kementerian Dalam

Negeri. (2020).

xv
LAMPIRAN-LAMPIRAN

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Bapak Adi Mulyadi S.Pd.I

Jabatan : Wakil KEPSEK Bid. Kurikulum dan Guru Mata Pelajaran Fiqh

Tempat : Kantor Guru MTS Al-Ma’tsurat Cikancung Kabupaten Bandung

xv
Waktu : Selasa 02 Maret 2021 Pukul 09.35-12.55

Bella :Sudah berapa lama Bapak menggunakan Aplikasi Zoom dalam

proses pembelajaran?

Bapak Adi : “Dalam setahun ini dikarenakan adanya COVID-19 ini dan sesuai

dengan instruksi dari SKB 4 Mentri dan dinas pendidikan bahwa

pembelajaran tatap muka harus tetap dilaksanakan dengan

pembelajaran daring yang dimulai dari bulan Maret. namun karena

ada masa libur akibat virus ini, tetapi bersamaan dengan itu siswa

kelas VII diliburkan karena siswa kelas IX sedang ujian setelah itu

baru dilaksanakan pembelajaran daring yang dimana siswa kelas X

VII hanya diberikan tugas pada saat itu dan pembelajaran daring

dirumah masih tetap berlanjut entah sampai kapan.

Bella :Bagaimana tanggapan Bapak saat pertama kali mengetahui

pemerintah menganjurkan untuk siswa belajar dari rumah?

Bapak Adi : “Sebenarnya kalau dilihat banyak sekali mungkin masalah yang

dihadapi oleh guru-guru bukan saja untuk guru Fiqh apalagi banyak

sekali model pembelajaran-pembelajaran yang selama ini

dilaksanakan tatap muka harus dilaksanakan pembelajaran daring,

guru tidak mengerti kalau guru biasanya mengerti hanya

menggunakan WA (whatsapp) yang terbiasa hanya tapi kalau seperti

xv
Classroom, Google from, Zoom belum terbiasa awal-awalnya ya

walaupun masih harus belajar dari awal”

Bella :Apakah dari pihak sekolah telah menetapkan penggunaan daring

yang efektif untuk siswa dan guru?

Bapak Adi : “Sekolah tidak melakukan rapat atau sejenisnya namun diserahkan

kepada masing-masing guru apakah mereka menggunakan model

pembelajaran seperti WA kemudian ada juga yang kebetulan

menggunakan Classroom, Zoom, dan bahkan ada yang menggunakan

Google form seseuai dengan kemampuan masing-masing guru”

Bella : Bagaimana Bapak menentukan media daring apa saja yang akan

diterapkan?

Bapak Adi : “Kalau untuk pembelajaran daring kemarin Bapak kebetulan hanya

menggunakan Zoom dan WA untuk Fiqh kemudian sambil belajar

Bapak juga untuk ulangan harian kemudian ulangan semester sudah

bisa menggunakan Google form untuk sementara hanya itu dulu yang

sesuai dengan kemampuan yang Bapak miliki”

Bella : Apakah Bapak sebelumnya mempelajari lebih mendalam tentang

aplikasi Zoom?

xv
Bapak Adi : “Sebenarnya tidak ya kalau yang kita tahu kan hanya WA yang

selama ini karena sesuai dengan dimana biasanya orang

menggunakan WA untuk pesan segala macam tetapi model

pembelajaran lain dan media-media pembelajaran lain memang

belum terbiasa dan memang tidak diajarkan pada saat itu hanya

belajar otodidak dan hanya belajar sama teman mungkin yang lebih

paham dan mengerti dari model-model pembelajaran tersebut”

Bella : Bagaimana menurut Bapak mengenai kemudahan akses terhadap

media daring yang digunakan?

Bapak Adi : “(Whatsapp dan Zoom) kalau untuk mengakses paling mudah

digunakan ya Whatsapp karena apalagi kita dibuat group siswa

karena lebih mudah tetapi kalau yang menggunakan Zoom ya

mungkin agak kesulitan pertama mungkin faktor kuota segala macam

bagi anak kemudian bahkan ada anak juga yang tidak punya HP harus

minjam ke orang tuanya itu beberapa yang harus kita pertimbangkan

tetapi yang paling mudah biasanya menggunakan WA lah yang paling

umum digunakan”

Bella : Bagaimana menurut Bapak respon yang diberikan oleh siswa

mengenai penyampaian materi atau tugas yang diberikan?

xv
Bapak Adi : “Selama ini memang banyak keluhan sekali dari siswa terutama

karena dia memang terbiasa dengan tatap muka belajar dikelas tiba-

tiba mereka harus belajar menggunakan daring dengan berbagai

media-media yang belum mereka kenal yang mereka kenal mungkin

hanya sebatas WA itu mungkin bagi guru memberikan tugas segala

macam memberikan tugas masih bisa tetapi kalau menggunakan yang

lain seperti Zoom awalnya memang berat mereka juga harus belajar

lagi seperti siswa yang lainnya”

Bella :Apakah Bapak dapat melakukan chat secara personal kepada siswa?

Bapak Adi : “Tentu saja bisa, selama ini juga misalnya kita memberi tugas

kepada siswa ya siswa langsung chat keguru yang bersangkutan,

apakah tugasnya sudah dinilai atau bahkan mungkin ada yang

bertanya langsung tugas yang selanjutnya atau yang tidak dimengerti

bisa langsung ke guru yang bersangkutan”

Bella : Apakah Bapak mengalami kendala mengenai kecepatan dalam

menyampaikan informasi kepada siswa?

Bapak Adi : “Banyak sekali kendala masalah yang dihadapi terutama ditempat

kita ini, karena kondisi signal seperti M3 yang banyak dipakai siswa

yang lebih murah ya biasanya mungkin kesusahan untuk

menggunakan seperi Google Form kemudian model Zoom ya

xv
termasuk juga masalahnya kuota bagi anak karena waktu

pembelajaran daring awal tidak ada bantuan dari sekolah ya”

Bella :Apakah Bapak memerlukan media lain untuk membantu

menyampaikan pelajaran atau hanya cukup dengan penggunaan

aplikasi Whatsapp dan Zoom saja ?

Bapak Adi : “Kalau bagi Bapak, kalau untuk sementara ini WA cukup membantu

kemudian WA hanya untuk memberikan tugas kepada siswa

kemudian untuk latihan, tugas, ulangan, dan saat ini zoom dirasa

kurang efektif karena banyak sekali keluhan dan hambatannya

Bella : Apakah dengan pembelajaran daring saat ini telah mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan, seperti pencapaian KKM siswa?

Bapak Adi : “Ya sebenarnya sih kalau kita pikir-pikir ya mungkin kalau dari

awal-awal model pembelajaran daring semester genap kemarin itu

mungkin banyak yang tidak mencapai standar KKM ya karena itu

tadi, banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa, mungkin

siswa tidak hadir pada saat pemberian tugas karena mereka juga

terbiasa dengan tatap muka, siswa kadang malas untuk mengerjakan

tugas yang diberikan guru yang bersangkutan kemudian masalah-

masalah lain seperti koutanya yang tidak ada, kemudian signalnya

yang bermasalah, bahkan HPnya, bahkan ada siswa yang tidak

xv
mempunyai HP sama sekali terpaksa harus meminjam ke orang

tuanya”

Bella : Apakah Bapak merasa nyaman dengan penggunaan pembelajaran

daring saat ini?

Bapak Adi : “Kalau ditanya nyaman ya terkadang ada nyamannya, tidak harus

pergi kesekolah tatap muka tetapi kalau merasa tidak nyamannya

terkadang juga ada dan juga tidak merasa nyamannya seperti kalau

kita kasih tugas kepada siswa yang seharusnya kalau pada saat

ulangan itu terkadang 95% yang hadir mengikuti ulangan yang

sisanya mungkin melaksanakan remedial tetapi pada pembelajaran

daring mungkin hanya ada pada saat ulangan pertama hanya ada 10

siswa yang mengerjakan nanti itu pun dilakukan secara bertahap

supaya siswa yang lain juga mendapatkan nilai yang sama, ya tidak

sesempurna pada saat pembelajaran tatap muka”

Bella : Bagaimana tanggapan Bapak mengenai pemanfaatan daring saat ini?

Bapak Adi : “Ya cukup memuaskan untuk pemanfaatan daring tetapi tidak semua

aplikasi untuk pembelajaran-pembelajaran saat ini seperti

penggunaan- penggunaan internet kemudian manfaatnya bagi siswa

yang tidak terbiasa mungkin dengan menggunakan model-model

pembelajaran atau tidak, mungkin bahkan tidak pernah sama sekali

xv
buka WA itu bagi dia penting ya apalagi kalau dikurikulum 2013 kita

mengenal yang namanya literasi. Literasi diberikan kepada siswa

sebelum pembelajaran dimulai jadi siswa diberi kesempatan untuk

membaca buku sebelum kita melaksanakan pembelajaran kalau

ditatap muka dulu memang waktunya yang terbatas tapi kalau

dipembelajaran daring banyak kesempatan siswa untuk membuka,

mengakses bacaan-bacaan yang lain selain yang kita pelajari

disekolah”

Bella : Apakah Bapak mengalami kendala pada penggunaan aplikasi

WhatsApp dalam menyampaikann pembelajaran pada siswa?

Bapak Adi : “Kalau untuk WhatsApp untuk sementara ini tidak ada, ya mungkin

terbiasa beberapa tahun ini kita menggunakan WhatsApp tidak begitu

banyak kendala yang dihadapi”

Bella : Apakah Bapak mengalami kendala pada penggunaan zoom dalam

menyampaikan materi pada siswa?

Bapak Adi : “Iya betul ya, kalau bagi Bapak untuk mengajar Fiqh, sangat ribet

sekali, pertama harus absen dulu ke whatsapp kemudian harus masuk

ke aplikasi zoom cloud, belum lagi kendala kuota, sinyal dan hp juga

ikut panas, terlebih sangat boros batrai.

Bella : Pesan dan Kesan Bapak mengenai pembelajaran daring saat ini

xv
Bapak Adi : kesannya tentu ada, bapak lebih punya banyak waktu dirumah bisa

punya banyak waktu untuk beribadah dan bisa selalu bersama

keluarga dan juga untungnya belajar dirumah bisa menjauhi kita dari

penyebaran penyakit, begitupun siswa belajar dirumah juga ada sisi

positifnya siswa bisa belajar dengan santai dan bisa membantu

pekerjaan orang tua dirumah.

Narasumber : Rahmat Nana

Kelas : VII

Peringkat : 1 dari 35 siswa

Tempat Tinggal : Cikancung

Lokasi Wawancara : Kantor MTS Al-Ma’tsurat Cikancung

Waktu : Kamis 01 April 2021 Pukul 11.53 – 12.04

Bella : Apakah siswa sebelumnya mengetahui apa itu pembelajaran daring?

xv
rahmat : “Sudah teh, pembelajaran dalam jaringan”

Bella : Sudah berapa lama menggunakan media pembelajaran daring dalam

proses pembelajaran

rahmat : “Sudah mulai dari bulan Maret 2020 kurang lebih dari saya SD

kelas 6”

Bella : Bagaimana tanggapan siswa saat pertama kali mengetahui

pemerintah menganjurkan untuk siswa belajar dari rumah?

rahmat : “Awalnya tu kaget, tidak menyangka tiba-tiba disuruh libur gitu

disuruh belajar dari rumah”

Bella : Apakah dari pihak sekolah telah menetapkan penggunaan daring

yang efektif untuk siswa dan guru?

rahmat : “Awal mulanya tu baru guru yang netapkan belajarnya lewat

aplikasi whatsapp dengan Zoom Cloud”

Bella : Apakah ada pembicaraan antara guru dan siswa dalam menentukan

media daring apa saja yang akan diterapkan?

rahmat : “Sebelumnya tidak ada dikasih tau jadi guru langsung kasih tugas

digroup kelas dan membagikan link join zoom cloud”

xv
Bella : Apakah siswa sebelumnya mempelajari lebih mendalam tentang

aplikasi whatsapp dan Zoom?

rahmat : “Sebelumnya tidak ada, jadi cuma di kasih link dari guru

Bella : Bagaimana menurut siswa mengenai kemudahan akses terhadap

media daring yang digunakan?

rahmat : “Kemudahannya, ya sebelumnya tu belajar lebih mudah, kalo

dikasih tugas lebih mudah mencarinya kan sebelumnya bisa cari

google, dibuku, diyoutube juga.

Bella : Apakah siswa merasa termotivasi untuk belajar sejak penggunaan

pembelajaran daring tersebut?

rahmat : “Termotivasi teh pertama-tamanya”

Bella : Apakah siswa dapat melakukan chat secara personal kepada guru?

rahmat : “Bisa teh, kalau ngumpulkan tugas lewat WA pribadi guru saja,

atau mengumpulkan langsung kesekolah saat jam pelajaran

Bella : Apakah siswa mengalami kendala kecepatan dalam mendapatkan

informasi?

rahmat : “Kendalanya dulu sering itu kalo nentuin pembelajarannya tu

kadang tiba-tiba gitu, kalo pas jam HP di cas kan gitu guru tu

xv
kadang langsung kasih absen jadi kadang terlambat, belum dikasih

jadwal, belum lagi saya sering telat ikut zoomnya”

Bella : Apakah siswa memerlukan media lain untuk membantu

memperoleh pelajaran atau hanya cukup dengan penggunaan aplikasi

whatsapp dan Zoom saja?

rahmat : “Dengan aplikasi google lain juga dengan youtube kalo untuk

mencari cara-cara gitu kak kalo google class room sebelumnya

belum dikasih tau jadi belum tau”

Bella : Apakah siswa merasa dapat mencapai KKM yang telah ditentukan

oleh guru?

rahmat : “Iya merasa teh, KKM nya untuk Fiqh 70 teh, karena ngerjain

tugasnya tu kan bisa liat buku, bisa liat langsung digoogle jadi

otomatis sudah tahu, jadi mudah”

Bella : Apakah siswa merasa nyaman dengan penggunaan pembelajaran

daring saat ini?

rahmat : “Sebenarnya awal-awal mula nyaman tapi lama-lama gak nyaman

juga karena tidak bisa langsung guru itu menjelaskan jadi harus

mencari sendiri materinya”

Bella : Bagaimana tanggapan siswa mengenai pemanfaatan daring saat ini?

xv
rahmat : “Tanggapannya, bermanfaat juga lah jadi lebih banyak diam

dirumah juga, lebih harus banyak mandiri cari materi sendiri”

Bella : Apakah siswa mengalami kendala pada penggunaan aplikasi

whatsapp dalam memperoleh tugas maupun materi dari guru?

Stefani : “Kendalanya ada, kadang tu penyimpanan habis RAM nya kan

sedikit jadi whatsapp tu jadi susah dibuka ”

Bella : Apakah siswa mengalami kendala pada penggunaan zoom?

Stefani : “Ada teh, kalo Zoom kadang pas mau masuk ke link tu tiba-tiba

error langsung kembali, kalo sinyal biasanya mudahlah ambil

paketnya yang 15 giga 75.000 sebulan jadi harus kumpulkan duit

dulu.

Bella : Apakah ada perbedaan pembelajaran fiqh pada saat tatap muka

dengan pada saat daring?

Stefani : “Perbedaannya kalo pembelajaran fiqh tatap muka kan lebih jelas,

materinya langsung dijelasin sama guru jadi lebih tahu, kalo

pembelajaran daring ini mah sulit, kita harus cari materi sendiri lagi

pun guru tidak ada menjelaskan langsung tapi kalo daring ni

dipermudah sama guru biasanya dikasih waktu seminggu untuk

mengumpulkan tugas”.

xv
Narasumber : Gilang Saepudin

Kelas : VII

Peringkat : 3 dari 35 siswa

Tempat Tinggal : Cikancung

Lokasi Wawancara : MTS Al-Ma’tsurat cikancung Kabupaten Bandung

Waktu : Kamis 01 April 2021 Pukul 12.05 – 12.15

xv
Bella : Apakah siswa sebelumnya mengetahui apa itu pembelajaran

daring?

Gilang : “Sudah teh, pembelajaran dalam jaringan”

Bella : Sudah berapa lama menggunakan media pembelajaran daring dalam

proses pembelajaran?

Gilang: “Dari bulan sd sampai sekarang Mts Kelas VII”

Bella : Bagaimana tanggapan siswa saat pertama kali mengetahui

pemerintah menganjurkan untuk siswa belajar dari rumah?

Gilang :“Kaget, terkejut karena mengetahui harus belajar daring harus

mengeluarkan banyak biaya, saya pakai jaringan telkomsel dengan

pulsa 40.000 dapat 6 giga kadang 2 minggu berarti kalo sebulan

80.000”

Bella : Apakah dari pihak sekolah telah menetapkan penggunaan daring

yang efektif untuk siswa dan guru?

Gilang : “Iya teh dikasih tau sama guru lewat group kelas permatapelajaran

yang dikelola dengan wali kelas dan ketua kelas”

Bella : Apakah ada pembicaraan antara guru dan siswa dalam menentukan

media daring apa saja yang akan diterapkan?

xv
Gilang : “Sebelumnya tidak ada dikasih tau jadi guru langsung kasih tugas

digroup kelas”

Bella : Apakah siswa sebelumnya mempelajari lebih mendalam tentang

aplikasi whatsapp dan zoom cloud?

Gilang : “Sebelumnya kalau zoom saya tidak tahu tapi kalau whatsapp sudah

biasa”

Bella : Bagaimana menurut siswa mengenai kemudahan akses terhadap

media daring yang digunakan?

Gilang : “saya dari cikancung kalau sinyal bagus tapi kadang

penyimpanannya yang penuh”

Bella : Apakah siswa merasa termotivasi untuk belajar sejak penggunaan

pembelajaran daring tersebut?

Gilang : “Ada iya dan ada tidaknya, kalau semangatnya karena bisa lihat

buku kalau disekolahkan susah gitu kalau tidak semangatnya tu

kadang tidak mengerti, gurukan tidak menjelaskan, kuota juga mahal

belinya pun kadang pakai duit sendiri hasil kerja kadang pakai duit

orang tua”

Bella : Apakah siswa dapat melakukan chat secara personal kepada guru?

xv
Gilang : “Bisa kak, kalau ngumpulkan tugas lewat WA kirim ke guru, chat

pribadi”

Bella : Apakah siswa mengalami kendala mengenai kecepatan dalam

mendapatkan informasi?

Gilang : “Kalau kecepatan tu tidak karena sinyalnya bagus tapi kadang kalau

absen sering terlambat karena tidak buka HP ”

Bella : Apakah siswa memerlukan media lain untuk membantu memperoleh

pelajaran atau hanya cukup dengan penggunaan aplikasi whatsapp

dan Zoom saja?

Gilang : “Cukup dengan whatsapp dan Zoom saja ”

Bella : Apakah siswa merasa dapat mencapai KKM yang telah ditentukan

oleh guru?

Gilang : “KKM untuk Fiqh 70, kalau ada tugas lebih mudah soalnya bisa

lihat buku, google bisa juga tutor di youtube ”

Bella : Apakah siswa merasa nyaman dengan penggunaan pembelajaran

daring saat ini?

Gilang : “Lebih nyaman kalau tatap muka karena bisa dijelaskan langsung ”

Bella : Bagaimana tanggapan siswa mengenai pemanfaatan daring saat ini?

xv
Gilang : “Daring sangat bermanfaat karena kan musim pandemi ni dak bisa

tatap muka”

Bella : Apakah siswa mengalami kendala pada penggunaan aplikasi

whatsapp dalam memperoleh tugas maupun materi dari guru?

Gilang : “Kendalanya ada, kadang tu kembali langsung (error) ”

Bella : Apakah siswa mengalami kendala pada penggunaan zoom dalam

proses belajar?

Gilang : “Ada teh, kadang tu error juga, susah masuknya (mengaksesnya)

Bella : Kendala pembelajaran daring menurut siswa?

Gilang : “Harus mengeluarkan modal, jarang bertemu kawan sekolah,

pelajaran kadang juga tidak mengerti juga cuma enaknya karena bisa

lihat google jadi nilai bisa naik tapi kalau google ni kadang bener

kadang ngga juga”

Bella : Apakah ada perbedaan pembelajaran fiqh pada saat tatap muka

dengan pada saat daring?

Gilang : “Perbedaannya kalo tatap muka kan bisa dijelaskan sama guru

secara langsung kalau daring ni kan cuma lewat zoom ketemu temen

Cuma lewat layar hp, itupun kadang saya tidak bisa join karna

memori saya penuh selain itu kalo lewat whatsapp difoto buku terus

xv
langsung disuruh meringkas buku pun kadang belum dapat kalau mau

ambil buku harus kesekolah juga”

xv
Narasumber : Linda

Kelas : VII

Peringkat : 24 dari 35 siswa

Tempat Tinggal : Cikancung

Lokasi Wawancara : kelas IX MTS Al-Ma’tsurat Cikancung

Waktu : Jum’at 02 April 2021 Pukul 11.43 – 11.53

Bella : Sudah berapa lama menggunakan media pembelajaran daring dalam

proses pembelajaran?

Linda :“sudah sejak bulan Maret”

Bella :Bagaimana tanggapan siswa saat pertama kali mengetahui

pemerintah menganjurkan untuk siswa belajar dari rumah?

Linda :“Kaget pertamanya kak, karenakan kita gak tau sebelumnya

pembelajaran daring itu apa”

Bella :Apakah dari pihak sekolah telah menetapkan penggunaan daring

yang efektif untuk siswa dan guru?

xv
Linda :“Efektif kak, kami menggunakan media daring whatsapp dan zoom

walaupun kadang ada kendala

Bella :Apakah ada pembicaraan antara guru dan siswa dalam menentukan

media daring apa saja yang akan diterapkan?

Linda :“Sudah ada kak”

Bella : Apakah siswa sebelumnya mempelajari lebih mendalam tentang

aplikasi whatsapp dan zoom?

Linda : “Kalo whatsapp sudah kak (mereka telah sebelumnya telah

memahami tentang aplikasi whatsapp) kalau Zoom belum pernah,

baru awal-awal kelas VII ini aja kak saya coba belajar pakai aplikasi

zoom kami hanya diberikan link melalui group whatsapp”

Bella : Bagaimana menurut siswa mengenai kemudahan akses terhadap

media daring yang digunakan?

Linda : “Sinyalnya kak yang susah”

Bella : Apakah siswa merasa termotivasi untuk belajar sejak penggunaan

pembelajaran daring tersebut?

Linda : “Termotivasi kak tapi kadang senang kadang enggak kak,

senangnya itu mata pelajarannya mudah kadang susah juga, kalo

ngga senangnya tu kadang sinyalnya susah kak, kuota juga mahal

xv
apalagi kalau pakai telkomsel, biasanya beli 4 giga harganya 45.000

habisnya cuma sebulan kak kadang ngga nyampe. Pernah juga

dikasih pulsa 25.000 sama sekolah tapi cuma sekali, ngga cukup beli

paket ”

Bella : Apakah siswa dapat melakukan chat secara personal kepada guru?

Puput : “Bisa kak, contohnya kalau ngumpulkan tugas cuma kalo belajar

fiqh susah kak soalnya kadang rada ngga paham”

Bella : Apakah siswa mengalami kendala mengenai kecepatan dalam

mendapatkan informasi?

Linda : “Sinyal susah, kuota juga susah”

Bella : Apakah siswa memerlukan media lain untuk membantu memperoleh

pelajaran atau hanya cukup dengan penggunaan aplikasi whatsapp

dan zoom?

Linda “Iya kami memerlukan aplikasi lain seperti google class room”

Bella : Apakah siswa merasa dapat mencapai KKM yang telah ditentukan

oleh guru?

Linda : “KKMnya untuk fiqh 70 kak, saya merasa bisa mendapatkan nilai

yang melebihi KKM karena bisa lihat google, bisa lihat buku, bisa

tutor di youtube”

xv
Bella : Apakah siswa merasa nyaman dengan penggunaan pembelajaran

daring saat ini?

Linda : “Tidak nyaman kak, kadang susah juga kalo daring kak, kalo ga ada

buku harus minjam dulu ke perpus, kalo sinyal susah gitu, kumpulkan

tugas ke guru terlambat, cuma diberi kemudahan lah sama guru anta

raja tugasnya kesekolah”

Bella : Bagaimana tanggapan siswa mengenai pemanfaatan daring saat ini?

Linda : “Manfaatnya itu bisa mempermudah kita dalam pembelajaran”

Bella : Apakah siswa mengalami kendala pada penggunaan aplikasi

whatsapp dalam memperoleh tugas maupun materi dari guru?

Linda : “sejauh ini enggak kak lebih nyaman pakai whatsapp tidak ribet

kaya zoom”

Bella : Apakah siswa mengalami kendala pada penggunaan zomm dalam

proses belajar?

Linda : “Ada kak, kadang-kadang error, sinyal juga susah, kuota boros hp

cepet panas”

Bella : Apakah siswa sebelumnya mengetahui apa itu pembelajaran

daring?

xv
Linda : “Sudah kak, daring tu pembelajaran dalam jaringan”

Bella : Apakah ada perbedaan pembelajaran Fiqh pada saat tatap muka

dengan pada saat daring?

Linda “Perbedaannya kalo misalnya pembelajaran fiqh pakai daring itu

susah kita mengerti kalo misalnya tatap muka pembelajaran fiqh bisa

dijelaskan sama guru”

(Pembelajaran Mnggunakan Aplikasi Zoom Cloud Meetings)

xv
(Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Whatsapp Grub)

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL-MA’TSURAT


CIKANCUNG
MTs AL-MA’TSURAT
SK Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat
No. Kw.10.2 / 5 / PP.07 / 0559 / 2013
Alamat : Kp. Cinangka RT 03 / RW. 10 Ds. Cikasungka Kec. Cikancung Bandung
40396
Email : mtsalmatsurat@gmail.com

LAPORAN TENTANG PENUGASAN PESERTA DIDIK UNTUK BELAJAR


ONLINE DI RUMAH MTs AL – MA’TSURAT CIKANCUNG
(DALAM UPAYA PENCEGAHAN COVID-19/CORONA VIRUS)

Nama                  : Adi Mulyadi S.Pd.I

NUPTK                : 5249767669220003

Jabatan               : Guru Mapel Fikih

Kelas : VII Semester 2

Unit Kerja           : MTs Al Ma’tsurat Cikancung

xv
1. Hari/Tanggai : Selasa 11 Januari 2021
2. KD/Materi :  Menjelaskan Tentang Puasa dan Macam-Macam Puasa
3. Kegiatan Belajar online : Siswa Mengisi Absensi Secara online dan memberi Tugas
di grup Whatsapp untuk dijadikan Bahan dan siswa mengumpulkan Tugas
4. Alokasi Waktu : 80 Menit
5. Betuk : Tugas Merangkum
6. Jumlah Siswa yang mengikuti : 33 Siswa
7. Jumlah Siswa yang tidak mengikuti : 3 Siswa
Cikancung 11 Januari 2021
Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Fikih

H. Sutarma, S.Pd Adi Mulyadi S.Pd.

Wawancara dengan salah satu siswa kelas VII sekaligus wakasek bid kurikulum dan
guru Mapel Fiqh.

xv
xv
xv
xv
xv
xv
xv
xv
xv
xv
xv
3 Ujian Sekolah untuk kelulusan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Ujian Sekolah untuk kelulusan dalam bentuk tes yang mengumpulkan siswa tidak
boleh dilakukan, kecuali yang telah dilaksanakan sebelum terbitnya surat edaran inii
b. Ujian Sekolah dapat dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang
diperoleh sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh
lainnya;
c. Ujian Sekolah dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak
perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh;
d. Sekolah yang telah melaksanakan Ujian Sekolah dapat menggunakan nilai Ujian
Sekolah untuk menentukan kelulusan siswa. Bagi sekolah yang belum melaksanakan
Ujian Sekolah berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) kelulusan Sekolah Dasar (SD)/sederajat ditentukan berdasarkan nilai lima
semester terakhir (kelas 4, kelas 5, dan kelas 6 semester gasal). Nilai semester
genap kelas 6 dapat digunakan sebagai tambahan niiai kelulusan;
2l kelulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) / sederajat ditentukan berdasarkan nilai lima
semester terakhir. Nilai semester genap kelas 9 dan kelas 12 dapat digunakan
sebagai tambahan nilai kelulusan; dan
3) kelulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) / sederajat ' ditentukan berdasarkan
nilai rapor, praktik kerja lapangan,
portofolio dan nilai praktik selama lima semester terakhir. Nilai semester genap
tahun terakhir dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan.
4 Kenaikan Kelas dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Ujian akhir semester untuk Kenaikan Kelas dalam bentuk tes yang mengumpulkan
siswa tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah dilaksanakan sebelum terbitnya Surat
Edaran ini;
b. Ujian akhir semester untuk Kenaikan Kelas dapat dilakukan dalam bentuk portofoiio
nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya,
penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya;
c. Ujian akhir semester untuk Kenaikan Kelas dirancang untuk mendorong aktivitas
belajar yang bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara
menyeluruh.
5 Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dinas Pendidikan dan sekolah diminta menyiapkan mekanisme PPDB yang mengikuti
protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran
Covid-19, termasuk mencegah berkumpulnya siswa dan orangtua secara {isik di
sekolah;
b. PPDB pada Jalur Prestasi dilaksanakan berdasarkan:
1) akumulasi nilai rapor ditentukan berdasarkan nilai lima semester terakhir; dan/
atau
2l prestasi akademik dan non-akademik di luar rapor sekolah;

xv
177

You might also like