Professional Documents
Culture Documents
Makalah ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI - Cherry Febryan Christyanto - 202030225
Makalah ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI - Cherry Febryan Christyanto - 202030225
NIM : 202030225
1. Pengertian aspek teknis dan teknologi dalam bisnis di Era Revolusi Industri 4.0
Aspek teknis merupakan kelanjutan dari aspek pemasaran. Peristiwa ini terjadi
ketika ide proyek bisnis yang direncanakan menunjukkan peluang dalam pemasaran.
Penilaian kelayakan dalam hal ini sangat penting dilakukan sebelum usaha. Menentukan
kelayakan teknis usaha menyangkut masalah teknis atau operasional. Jika tidak tepat, akan
berakibat fatal. Untuk masa depan bisnis, suatu produk dapat dikatakan layak secara
teknis jika dapat diterima dan dapat dengan mudah diproduksi secara massal. Kelayakan
teknis Penilaian berfokus pada kelayakan teknis dan teknologi yang digunakan, artinya
penilaian memeriksa apakah teknologi yang digunakan dapat bekerja sesuai dengan
desain dan penggunaannya
Terdapat beberapa hal yang perlu dicapai pada penilaian teknis yaitu:
• Satu perusahaan bisa memilih lokasi yang sinkron baik itu lokasi pabrik,
gudang, cabang dan tempat kerja pusat.
• Perusahaan bisa memilih tata letak sesuai menggunakan proses produksi yg
dipilih buat menaruh efisiensi
• Perusahaan bisa memilih teknologi yg paling cocok buat produksi
• Perusahaan bisa memilih metode persediaan terbaik buat operasi dari ruang
lingkup usaha mereka
• Sanggup memilih kualitas energi kerja yg diperlukan kini dan yang akan
datang.
Aspek teknis dan teknologi adalah aspek yang berkaitan dengan proses
pengembangan teknologi, teknologi dan pengoperasian proyek setelah proyek selesai.
Studi kelayakan pada aspek teknis dan teknologi dimulai setelah aspek pemasaran
dan menunjukkan bahwa proyek atau perusahaan layak dari sudut pandang pemasaran,
yang meliputi strategi produksi dan produk perencanaan, proses pemilihan
teknologi produksi, penentuan kapasitas produksi yang optimal, lokasi pabrik
dan tata letaknya, serta lokasi perusahaan dan tata letaknya, rencana operasional
jumlah produksi, rencana pengendalian stok bahan baku dan produk jadi serta
pengendalian mutu produk berupa barang atau jasa.
Penting juga untuk menjelaskan pilihan jenis teknologi yang digunakan,
termasuk jenis kuantitas dan skala (jika ada) serta alasan pemilihannya, tergantung
pada masalah yang ditangani serta investasi lainnya. Komponen teknis dan teknologi
studi kelayakan bisnis bertujuan untuk memastikan bahwa secara teknis dan dengan
pilihan teknologi tertentu.
Revolusi industri 4.0 merupakan suatu perubahan fundamental di bidang industri
yang telah memasuki era baru. Sederhananya, revolusi industri 4.0 dapat dipahami sebagai
perkembangan teknologi yang mengarah pada otomasi dan pertukaran data secara mudah
dan cepat yang mencakup sistem siber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi awan
(Cloud Computing), dan komputasi kognitif. Saat ini revolusi industri sudah mencapai
tahap lebih tinggi, disebut revolusi industri 4.0, yang dicirikan oleh perpaduan teknologi
mengaburkan garis antara bidang fisik, digital, dan biologis.
Adopsi teknologi pada revolusi industri 4.0 tentunya berdampak bagi bisnis.
Pebisnis dapat berkolaborasi dan berbagi data pasar untuk meningkatkan produktivitas dan
daya saing. Ada peluang perusahaan tradisional memungkinkan transisi ke ekonomi digital
untuk mencapai pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi. Revolusi industri 4.0 akan
membawa banyak kemudahan, tetapi tetap akan ada tantangan-tantangan yang harus siap
dihadapi. Selain dari tantangan-tantangan tersebut, secara garis besar industri 4.0 adalah
sebuah kemajuan yang revolusioner.
Dengan perubahan ke arah ekonomi baru dimana para penjual dan pembeli tidak
saling bertemu secara langsung maka untuk bertransaksi menggunakan sistem pembayaran
non tunai. Metode transaksi yang digunakan pada e-commerce berupa less cash, baik itu
melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Electronic Fund Transfer (EFT), mobile
banking, online banking, Electronik Data Interchange (EDI) dan juga untuk melakukan
transaksi e-commerce dibutuhkan jaringan telekomunikasi berupa internet.
Adanya e-Commerce yang menggunakan sistem pembayaran dengan cara
transfer atau non tunai maka dapat mendorong terciptanya masyarakat Less Cash Society
(LCS) yang dirasa lebih cepat, efisien dan praktis.
E-Commerce dapat dimanfaatkan dalam operasional bisnisnya, UMKM akan
mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan berpeluang menggaet pelanggan baru. Di sisi
lain, pelanggan akan lebih mudah mendapatkan informasi yang diperlukan secara online.
Berbagai produk-produk pembayaran elektronik yang ditawarkan dapat
mendorong industri perbankan untuk memperluas sistem pembayaran non tunai karena
dapat meningkatkan volume transaksi digital di Indonesia. Pemerintah juga harus
memastikan bahwa sistem pembayaran elektronik mudah diakses, aman dan dapat
digunakan. Hal ini akan membangun kepercayaan masyarakat lebih besar dan
meningkatkan penggunaan pembayaran elektronik.
Masuknya UMKM pada e-Commerce dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia karena merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pelaku
UMKM untuk memasarkan produknya selain dapat memperluas akses pasar.
Pelaku UMKM harus melakukan berbagai inovasi dalam menciptakan produk-
produk yang berkualitas dan dapat pasarkan melalui e-Commerce. Otomatis kalau suatu
produk berkualitas maka akan mendorong minat beli konsumen melalui e-
Commerce sehingga pembayaran secara elektronik dari waktu ke waktu akan menjadi
kebiasaan dan dapat mewujudkan less cash society yang sebelumnya dengan sistem
pembayaran tunai yang mana memiliki kendala efisiensi, karena biaya pengadaan dan
pengelolaannya tergolong mahal, memiliki risiko mudah hilang, dicuri atau dipalsukan.
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral telah memprakasai program program
nasional yakni Gerakan Nasional Non Tunai yang bertujuan untuk mengajak dan
mendorong Masyarakat Indonesia mengalihkan kebiasaan bertransaksi dengan uang tunai
menjadi bertransaksi nontunai dengan berbagai cara :
1. Transaksi melalui internet banking
2. SMS banking,
3. Mobile banking,
4. Automated teller machine (ATM)
5. Kartu kredit & kartu debet
6. Transaksi melalui Mesin EDC
Dalam Praktiknya less cash memiliki kelebihan dibandingkan transaksi non tunai
sebagai berikut:
Namun, karena lokasi usaha yang ingin saya wujudkan di daerah maluku,
tepatnya kota ambon, maka marketplace yang tersedia masih sangat sedikit. Maka dari itu
marketplace yang akan saya gunakan hanya yang tersedia di kota ambon seperti grabfood
dan gofood. Selain itu sebagai tambahan saya juga bisa memanfaatkan fitur marketplace
yang terdapat di facebook dan Instagram, serta akun bisnis di Whatsapp.
4. Luas produksi
Luas produksi merupakan ukuran terhadap apa dan berapa banyak barang-barang
yang diproduksi oleh suatu perusahaan untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Luas
produksi pada suatu perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis produk merupakan
salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
Dalam menentukan luas produksi, perusahaan harus mempunyai perencanaan
dan perhitungan yang cermat agar jumlah yang diproduksi dapat mendatangkan
keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan. Hal ini berarti jumlah atau volume yang
diproduksi tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil.
Luas perusahaan merupakan kapasitas yang tersedia atau terpasang dalam suatu
perusahaan tertentu. Luas perusahaan cenderung relatif tetap dari periode ke periode. Luas
perusahaan ini dapat diukur berdasarkan:
a) Penyerapan bahan baku baik dalam hal jumlah maupun macam.
b) Produk yang dihasilkan baik dalam hal jumlah maupun ragam.
c) Peralatan dan mesin yang digunakan.
d) Jumlah karyawan yang dipekerjakan.
Luas produksi atau jumlah dan ragam produk yang akan diproduksi dipengaruhi
oleh beberapa faktor sebagai berikut:
a) Ketersediaan bahan baku.
b) Ketersediaan Kapasitas Produksi
c) Ketersediaan dan Kapasitas Tenaga Kerja
d) Jumlah permintaan yang ada
e) Modal
f) dan sumber-sumber lain.
Tingkat pentingnya luas produksi bagi tiap-tiap perusahaan akan berbeda antara
satu dengan yang lain.
• Perencanaan luas produksi akan menjadi hal yang kritis dan penting untuk
perusahaan-perusahaan yang melaksanakan diversifikasi.
• Bagi perusahaan yang memproduksi barang-barang yang sudah tertentu atau
pasti dalam jumlah dan ragam karena didasarkan pada pesanan maka
penentuan luas produksi kurang urgen.
• Perusahaan yang memproduksi barang-barang untuk keperluan pasar,
penentuan luas produksi sangat penting, terutama untuk memprediksi jumlah
yang harus diproduksi di masa yang akan datang.
Rumus EOQ terdiri dari tiga variabel: biaya penyimpanan, permintaan, dan biaya
pesanan. Kami memecah setiap variabel di bawah ini.
1. Biaya penyimpanan (H)
8. Safety Stock
safety stock terkait persediaan barang adalah suatu persediaan yang disiapkan
oleh sebuah perusahaan dagang untuk mencegah terjadinya kekurangan persediaan pada
saat permintaan pasar dalam kondisi yang tidak stabil.
Manfaat dari safety stock :
1. Mendapatkan Keuntungan
2. Mengantisipasi Fluktuasi Permintaan
3. Memudahkan Jadwal Produksi
4. Mengantisipasi Terjadinya Perubahan Kondisi Pasar
5. Menentukan Inventory yang Tepat
6. Meningkatkan Jumlah Pelanggan
7. Memberikan Fleksibilitas yang Lebih Tinggi
Rumus dasar
• Penjualan maksimal harian: Jumlah maksimum produk yang terjual dalam 1 hari saja.
• Lead time maksimum: Waktu paling lama yang dibutuhkan pihak pemasok dalam
melakukan proses pengiriman persediaan barang.
• Penjualan harian rata-rata: Jumlah rata-rata produk yang terjual dalam 1 hari saja.
• Lead time average: Waktu rata-rata yang dibutuhkan pihak pemasok dalam melakukan
proses pengiriman persediaan barang.
9. Reorder Point
Reorder point adalah sebuah titik di mana sebuah barang yang ada di gudang harus
ditambah persediaannya sebelum kehabisan.
(LEAD TIME DEMAND) + (SAFETY STOCK) = (REORDER POINT)
Dari penjelasan diatas, saya akan menggunakan pemisalan dari bisnis imajineri yang
akan diwujudkan.
Misalkan waktu yang dibutuhkan supplier untuk mengirim barang hingga sampai
digudang adalah 10 hari. Jadi Total lead timenya adalah 30 hari.
Karena produk yang akan dijual adalah berupa makanan yang ada proses
pembuatannya, maka, akan dihitung beberapa bahan baku sebagai contoh.
Jika dalam 1 hari produk yang terjual masing – masing 5 buah, maka berikut beberapa
rincian pemisalan bahan baku yang dibutuhkan dalam 1 hari:
Lead time demand: Lead time x Rata – rata penjualan per hari
Jadi Telur, tepung dan mentega yang harus disediakan adalah 120 butir, 55 kg dan 150
bungkus (30 kg) untuk mengantisipasi pesanan pelanggan
Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk maka, kita harus menghitung safety stock
Misalkan hari sabtu pesanan bisa naik menjadi masing – masing 10 buah, Serta
terjadi kendala dengan pengiriman bahan baku sehingga yang tandinya hanya
membutuhkan 10 hari, bisa jadi 15 hari, maka jika dimasukkan ke rumus safety stock akan
menjadi sebagai berikut: