You are on page 1of 3

Nama : Nabila Syahadati Arsha

NIM : 042256785
Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis
TUGAS 1
1. Komunikasi merupakan proses pertukaran pesan di antara manusia untuk mencapai
saling pengertian, atau mengubah sikap, pendapat dan perilaku orang yang kita ajak
berkomunikasi. Sedangkan pertukaran pesannya bisa menggunakan pesan verbal
atau melakukan komunikasi verbal yaitu komunikasi dengan kata kata. Bisa juga
komunikasi menggunakan pesan pesan nonverbal yaitu segala Tindakan dan unsur
di luar kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi seperti mimic wajah,
intonasi, gambar, symbol dan Bahasa tubuh. Di samping itu, komunikasi bisa
dilakukan secara langsung atau tatap muka bisa juga melalui media. Komunikasi
nonverbal adalah semuaa ekspresi eksternal selain kata-kata terucap atau tertulis
termasuk gerak tubuh, karakteristik penampilan, karakteristik suara, dan
penggunaan ruang jarak (Fisku,2004 : 81). Dalam kegaiatan sehari-hari, komunikasi
bisnis yang menggunakan komunikasi nonverbal itu dengan mudah bis akita jumpai.
Mulai dari seragam yang dipergunakan para teller bank hingga logo yang
dipergunakan satu perusahaan. Bonafiditas satu perusahaan adakalanya ditunjukkan
dengan pilihan merek mobil tertentu sebagai mobil dinas direktur perusahaan.
Menurut Jandt (1998: 104-116) terdapat 9 jenis komunikasi nonverbal, berikut.
1) Proxemics (Kedekatan), untuk menunjukkan adanya ruang/ territorial baku dan
ruang personal yang digunakan dalam berkomunikasi. Dengan proxemics dapat
membangun jarak dengan lawan bicara. Makin dekat jarak menunjukkan
keakraban dan informal suasana komunikasinya. Dalam kontak personal,
Edward T. Hall membedakan empat ruang interpersonal sebagai berikut.
a. Zona Intim ; antarkomunikator berjarak 15-16 cm, dari mulai bersentuhan
hingga jarak setengah kaki. Biasanya pada jarak ini digunakan untuk
bercinta, melindungi atau menenangkan.
b. Zona Pribadi / Personal ; antarkomunikator berjarak 46 cm – 1,2 m, jarak
yang menunjukkan perasaan antarkomunikator dan keakraban dalam
relationships.
c. Zona Sosial ; Antarkomunikator berjarak 1,2 m – 3,6 m, pembicara
menyadari betul kehadiran orang lain, dalam jarak ini pembicara berusaha
tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari
pengaturan jarak.
d. Zona Umum /Publik ; antarkomunikator berjarak lebih dari 3,6 m.
2) Kinesics (Kinesik) untuk menunjukkan gerak gerik atau sikap tubuh, gerak
tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata.
3) Chronemics (Kronemik) berkaitan dengan car akita menghargai waktu
tercermin dari cara seseorang untuk menepati waktu jika berjanji.
4) Paralanguage (Parabahasa) menunjukkan pada unsur nonverbal suara dalam
percakapan verbal yang meliputi karakter vocal seperti bicara yang disertai
senyum atau sedu sedan, sifat vokal seperti keras-pelan, tinggi-rendah.
5) Kebisuan dapat mengkomunikasikan persetujuan, apatis, terpesona, bingung,
termenung, tidak setuju, malu, menyewal, sedih, tertekan dan seterusnya.
6) Haptics, berkaitan dengan penggunaan sentuhan dalam berkomunikasi.
7) Tampilan fisik dan busana yang menunjukkan suasana yang sedang dialami.
8) Olfatics, berkaitan dengan penggunaan indra penciuman dalam berkomunikasi
nonverbal.
9) Oculesics yang menyampaikan pesan melalui mata.
2. Komunikasi efektif merupakan pertukaran suatu informasi, ide, perasaan yang
menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara
pemberi pesan dan penerima pesan. Pengukuran efektivitas dari suatu proses
komunikasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan si pengirim pesan. Lesly (1991 :
51) mengemukakan perlunya untuk mempertimbangkan penyusunan pesan dalam
komunikasi bisnis. Menurut Lesly, hasil beberapa studi menunjukkan bahwa
kemampuan untuk mengekspresikan diri sendiri secara lisan dan tertulis sekarang
ini semakin menurun. Padahal, kompleksitas masyarakat kian meningkat dan
mengakibatkan adanya kebutuhan untuk bisa menyatakan sesuatu secara jelas dan
jernih. Lesly menunjukkan beberapa hal yang menjadi ciri pesan yang efektif,yaitu:
a. Kesederhanaan; pesan yang bernas pikirannya yang disajikan dengan bahasan
yang sederhana.
b. Jernih ; Pesan yang dapat dipahami oleh mereka yang tidak tamat SMP
sekalipun.
c. Bobot ; Materi pesan yang disampaikan.
d. Presisi ; Cermat menggunakan kata – kata.
e. Substansi ; pesan yang disampaikan harus bermakna dan menarik perhatian.
f. Bertujuan ; pesan yang disampaikan dimaksudkan untuk mendukung tujuan
komunikasi, bukan untuk menunjukkan kepandaian berkata-kata.
g. Organisasi ; Pandai menempatkan bagian pesan pada posisinya dengan tepat
sehingga bisa menarik perhatian komunikan.
h. Keterkaitan ; Kejelasan, konsistensi, dan kesatuan yang tampak sejak awal
hingga akhir pesan.
i. Efektivitas ; Pemilihan diksi yang tepat dan berdampak sehingga bisa mencapai
tujuan komunikasi.
j. Kredibilitas ; Kualitas atau kemampuan untuk menimbulkan kepercayaan
komunikan terhadap komunikator selaku pemberi informasi.
k. Motivasi ; Penerima pesan terdorong untuk melakukan Tindakan, dan
merupakan puncak dari penyampaian pesan.
3. Rapat adalah suatu pertemuan yang dihadiri beberapa orang untuk membahas suatu
topik tertentu dengan tujuan agar memperoleh keputusan-keputusan. Rapat sangat
penting bagi suatu organisasi atau Lembaga tertentu, seperti Lembaga
pemerintahan, perusahaan, instansi Pendidikan, organisasi kemasyarakatan, bahkan
hingga organisasi-organisasi siswa di sekolah. Dalam pertanyaan di atas, focus
membahas tentang kepentingan rapat dalam dunia bisnis kontemporer.
Terdapat 3 faktor yang membuat rapat menjadi sangat penting dalam dunia bisnis
kontemporer, yaitu :
a. Kebutuhan beradaptasi ; Dikarenakan dunia bisnis bersifat dinamis, pelaku
bisnispun dituntut untuk dapat beradaptasi dengan keadaan zaman,
perkembangan teknologi dan sebagainya. Rapat sangat dibutuhkan agar dapat
memudahkan perusahaan beradaptasi, dengan cara mengevaluasi hal-hal yang
dapat menghambat atau tidak sesuai dengan keadaan saat ini maka dapat direvisi
atau membuat kebijakan atau suatu aturan baru. Hal ini menunjukkan kebutuhan
beradaptasi merupakan salah satu faktor diadakannya rapat.
b. Kebutuhan Koordinasi ; Dikarenakan untuk menjalankan suatu bisnis
melibatkan lebih dari satu orang terutama dalam sebuah perusahaan. Tiap orang
memiliki kemampuan dan tugas yang berbeda pula. Agar keberhasilan dapat
tercapai, diperlukan koordinasi dari pelaku bisnis tersebut. Adanya rapat,
membantu pelaku bisnis untuk melakukan koordinasi yang baik.
c. Kebutuhan Manajemen Partisipatif ; Dikarenakan dalam dunia bisnis terutama
perusahaan, terdapat beberapa jabatan untuk mengatur beberapa tupoksi
pekerjaan yang berbeda, yang dikepalai atau dikoordinir oleh satu orang pada
masing masing bidang. Hal ini untuk mempermudah manajemen dalam sebuah
perusahaan. Guna rapat disini untuk membangun manajemen yang partisipatif
dalam menjalankan roda organisasi perusahaan.
Ketiga Faktor yang dikemukakan oleh Curtin, Floyd dan Winsor ( 2000 : 186). Cara
untuk menentukan rapat bisnis kontemporer yang efektif adalah dengan cara
Menyusun, dan mengkaji ulang perencanaan rapat dengan sebaik mungkin. Rapat
yang dilakukan memiliki batasan - batasan pembahasan agar tidak melenceng terlalu
jauh dari tujuan rapat yang dilakukan. Rapat yang dilakukanpun menggunakan
pemilihan diksi yang tepat saat penyampaian dan tidak terkesan bertele tele, dan
tidak menggunakan kosa kata ambigu yang membuat peserta rapat bingung akan
informasi yang diberikan, dan ciri rapat yang efektif adalah peserta rapat mengerti
dan memahami inti informasi yang disampaikan.
Sumber :
BMP EKMA4159/ Modul 1-3

You might also like