Professional Documents
Culture Documents
Editor Dppm,+6.+khairunnisa+dkk
Editor Dppm,+6.+khairunnisa+dkk
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jkpp
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018. Hal. 63-75
P-ISSN 2337-7623 E-ISSN 2337-7615
Abstract: The purpose of this study is to describe 1) the implementation of the 12-year
compulsory education policy in Kolaka Regency; 2) obstacles encountered in implementing
the 12 year compulsory education policy in Kolaka Regency; 3) the efforts of schools and
the government in overcoming problems encountered in the implementation of 12-year
compulsory education in Kolaka Regency. The type of research used is descriptive qualitative.
Informants in this study are: a) Secretary of the Kolaka Regency Education Office; b) head of
the primary and secondary education division of Kolaka Regency; c) the principal; d) parents
of students; and e) students. Data collection techniques are interviews, observation and
documentation. Stages of data analysis are data reduction, data presentation and conclusions.
To check the validity of the data using triangulation of data and sources. Research result; 1) the
implementation of the 12-year compulsory education policy in Kolaka Regency consists of 3
main elements, namely implementing the policy. program, target group. 2) the constraints to
implementing the 12-year compulsory education in Kolaka Regency are the lack of budget,
zoning system, lack of parents' understanding of education and lack of children's interest
in school, weak economy, lack of facilities and infrastructure, lack of teachers in remote
areas. 3) efforts made on the implementation of 12-year compulsory education namely the
Department of Education prioritize the more important and urgent, schools accept according
to the capacity of the class and students can register outside the zoning area, provide
understanding to the community about the importance of education, conduct socialization
to the community to participate free of charge and provide scholarships for underprivileged
children, submit proposals for procurement of facilities and infrastructure, appoint contract
teachers to remote areas.
Keywords: Policy; Implementation; Compulsory Education.
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan 1) implementasi kebijakan
wajib belajar 12 tahun di Kabupaten Kolaka; 2) kendala yang dihadapi dalam implementasi
kebijakan wajib belajar 12 tahun di Kabupaten Kolaka; 3) upaya sekolah dan pemerintah
dalam mengatasi masalah yang dihadapi dalam implementasi wajib belajar 12 tahun di
Kabupaten Kolaka. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Informan
dalam penelitian ini yaitu: a) Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Kolaka; b) kepala
bagian pendidikan dasar dan menengah Kabupaten Kolaka; c) kepala sekolah; d) orang tua
siswa; dan e) siswa. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.
Tahapan analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Untuk mengecek
keabsahan data menggunakan triangulasi data dan sumber. Hasil penelitian; 1) implementasi
kebijakan wajib belajar 12 tahun di Kabupaten Kolaka terdiri dari 3 unsur utama yaitu
pelaksana kebijakan. adanya program, sasaran kelompok. 2) kendala implementasi wajib
belajar 12 tahun di Kabupaten Kolaka yaitu minimnya anggaran, sistem zonasi, kurangnya
pemahaman orang tua tentang pendidikan dan kurangnya minat anak untuk sekolah,
ekonomi lemah, sarana dan prasarana yang kurang, kekurangan guru pada daerah terpencil.
3) upaya yang dilakukan pada implementasi wajib belajar 12 tahun yaitu Dinas Pendidikan
memperioritaskan yang lebih penting dan mendesak, sekolah menerima sesuai dengan
daya tampung kelas dan peserta didik boleh mendaftar di luar wilayah zonasi, memberikan
pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya pendidikan, melakukan sosialisasi
kepada masyarakat agar ikut berpartisipasi tanpa dipungut biaya dan memberikan beasiswa
bagi anak yang kurang mampu, mengajukan proposal pengadaan sarana dan prasarana,
mengangkat guru kontrak pada daerah terpencil.
Kata kunci: Kebijakan; Implementasi; Wajib Belajar.
63
64
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan,Volume 6, Nomor 1, Januari 2018, hal 63-75
65
(Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tahap ini, seluruh data yang telah diperoleh
2013). mengenai implementasi kebijakan wajib
Sehubungan dengan permasalahan belajar 12 tahun, kendala yang dihadapi
sebagaimana diuraikan di atas, maka dalam pelakasanaan wajib belajar 12 tahun
penelitian ini diarahkan pada rumusan dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi
masalah sebagai berikut. 1) Bagaimana masalah dalam pelaksanaan program wajib
implementasi kebijakan program wajib belajar 12 tahun di kumpulkan menurut
belajar 12 tahun di Kabupaten Kolaka? klasifikasinya masing-masing. 2) Reduksi
2) Apa kendala yang dihadapi dalam data, yaitu peneliti merangkum, memilih
implementasi kebijakan program wajib hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
belajar 12 tahun di Kabupaten Kolaka? 3) hal-hal yang penting dan membuang
Bagaimana upaya sekolah dan pemerintah yang tidak perlu dari data yang telah
dalam mengatasi masalah yang dihadapi dikumpulkan. 3) Penyajian data, setelah
dalam melaksanakan kebijakan program direduksi, selanjutnya peneliti menyajikan
wajib belajar 12 di Kabupaten Kolaka? data. Data yang disajikan merupakan
Tujuan dari penelitian ini adalah data yang telah direduksi. Penyajian data
untuk mendeskripsikan 1) implementasi berupa pengelompokan data sesuai dengan
kebijakan wajib belajar 12 tahun di tema yang telah di tentukan berdasarkan
Kabupaten Kolaka. 2) kendala yang rumusan masalah penelitian. Penyajian
dihadapi dalam implementasi kebijakan data disajikan dalam bentuk teks yang
wajib belajar 12 tahun di Kabupaten bersifat naratif agar mudah dipahami dan
Kolaka. 3) upaya sekolah dan pemerintah menentukan kerja selanjutnya. 4) Penarikan
dalam mengatasi masalah yang dihadapi kesimpulan. Penarikan kesimpulan
dalam implementasi wajib belajar 12 tahun berdasarkan data-data yang telah disajikan
di Kabupaten Kolaka. dan kemudian disimpulkan sesuai dengan
fokus dan rumusan masalah dalam
METODE penelitian sehingga didapat kesimpulan
Penelitian ini menggunakan kualitatif, yang bermakna.
metode kualitatif merupakan studi yang
mendalam menggunakan teknik pengumpulan HASIL DAN PEMBAHASAN
data langsung dari orang dalam lingkungan Implementasi wajib belajar 12 tahun di
alamiahnya. Pada penelitian kualitatif, peneliti Kabupaten Kolaka
menguraikan secara deskriptif mengenai Pada bagian ini, peneliti memaparkan
implementasi kebijakan wajib belajar 12 hasil temuan berdasarkan hasil wawancara,
tahun di Kabupaten Kolaka. Penelitian ini observasi dan dokumentasi dari berbagai
dilakukan di Dinas Pendidikan Kabupaten responden mengenai implementasi wajib
Kolaka dan beberapa sekolah yang ada belajar 12 tahun yang dideskripisikan
di Kabupaten Kolaka yaitu di SDN 2 sebagai berikut.
Lamokato, SMPN 2 kolaka dan SMA
Negeri I Kolaka di Kabupaten Kolaka. Pelaksana kebijakan wajib belajar 12 tahun
Teknik pengumpulan data dilakukan Aktor yang paling berperan penting
dengan metode observasi, wawancara dan dalam pelaksanaan wajib belajar 12
dokumentasi. Teknik analisis data dalam tahun di Kabupaten Kolaka adalah Dinas
penelitian ini mengacu pada tahapan yang Pendidikan Provinsi (Kendari) dan Dinas
dijelaskan oleh Miles dan Hubernam yaitu Pendidikan Kabupaten Kolaka, satuan
menggunakan empat tahapan sebagai pendidikan dasar dan menengah dan
berikut:1) Pengumpulan data, yaitu pada masyarakat yang usia 7-18 tahun yang
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan,Volume 6, Nomor 1, Januari 2018, hal 63-75
67
menjadi sasaran dalam pelaksanaan wajib pendidikan dasar dan menengah tanpa
belajar 12 tahun. dipungut biaya dan memberikan bantuan
bagi siswa yang kurang mampu sehingga
Dinas Pendidikan apabila ada anak yang usia sekolah di
Pelaksanaan wajib belajar 12 kabupaten Kolaka yang putus sekolah
tahun di Kabupaten Kolaka adalah atau yang tidak lulus pendidikan dasar
tanggung Dinas Pendidikan Kabupaten dan menengah maka wajib menyelesaikan
Kolaka dan satuan pendidikan yang ada di pendidikannya tanpa di pungut biaya dan
Kabupaten Kolaka. Implementasi sebuah mengikuti program paket A, B dan C.
kebijakan perlu dilakukan penyampaian Dinas Pendidikan dalam pelaksanaan wajib
informasi mengenai kebijakan yang akan belajar 12 tahun melakukan pengawasan
dilakukan kepada pelaksana kebijakan pada satuan pendidikan yang menjadi
agar setiap pihak yang terlibat memahami tanggung jawabnya masing-masing.
tugas dan tanggung jawabnya sehingga Berdasarkan dokumen tentang
dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan wajib belajar bahwa pemerintah daerah
kesalahan. Begitupun pada pelaksanaan wajib melaksanakan pengawasan program wajib
belajar 12 tahun, Dinas Pendidikan Kabupaten belajar pada satuan pendidikan di daerah
Kolaka mensosialisasikan wajib belajar 12 masing-masing. Dinas pendidikan melakukan
tahun kepada sekolah dan masyarakat. pengawasan ke sekolah-sekolah sesuai dengan
Kebijakan terbaru pada tahun 2017 tanggung jawabnya. Pengawasan wajib
yaitu untuk SMA/MA/SMK diambil alih belajar oleh Dinas Pendidikan terbagi menjadi
dan dikelola oleh Pemerintah Provinsi dua yaitu pengawas binaan dan pengawas
Sulawesi Tenggara (Kendari) sehingga untuk mata pelajaran. Pengawas binaan berfungsi
mempermudah dalam pelayanan pendidikan untuk mengawasai seluruh perangkat
pada tingkat SMA maka Pemerintah Povinsi sekolah misalnya sarana dan prasaran,
akan mendirikan UPTD di Kabupaten Kota. tenaga pendidik dan lain-lain sedangkan
Akan tetapi meskipun SMA/MA/SMK di pengawas mata pelajaran yaitu mengawasi
kelolah oleh Provinsi, biaya pendidikan guru khusus mata pelajaran dan perangkat-
dari SD sampai SMA tetap gratis untuk perangkat pembelajaran.
pendaftaran dan sumbangan pembinaan Wajib belajar 12 tahun agar terlaksana
pendidikan (SPP). dengan maksimal maka dibutuhkan dana
Pada pelaksanaan program wajib yang cukup dalam pelaksanaanya. Adapun
belajar 12 tahun melibatkan berbagai pihak dana pendidikan di kabupaten Kolaka
yang saling berkoordinasi. Pihak-pihak bersumber dari APBN dan APBD. Ini sesuai
yang terlibat yaitu Dinas Pendidikan, UPTD dengan data anggaran pendidikan yang di
Pendidikan, sekolah, dam masyarakat. peroleh dari Neraca
Jurnal Pendidikan
Kebijakan kabupaten
dan Pengembangan Pendidikan
Volume x, Nomor x, xxxxxx
Pemerintah daerah menjami setiap Kolaka yaitu padaISSN: tabelxxxx-xxxx;
1 sebagai berikut.
EISSN: xxxx-xxxx
penduduknya yang berusia 7-18 tahun
berkoordinasi. Pihak-pihak yang terlibat yaitu Tabel 1. data anggaran pendidikan Kabupaten Kolaka
untuk menempuh pendidikan mimimal Tahun Jumlah Anggaran
Dinas Pendidikan, UPTD Pendidikan, sekolah, dam
sampai jenjang
masyarakat. yang
Pemerintah telah
daerah ditetapkan
menjami setiap 2015 276,6 M
yakni SMA dengan membebaskan
penduduknya yang berusia 7-18 tahun untuk biaya 2016 258,7 M
pendaftaran.
menempuh pendidikan mimimal sampai jenjang 2017 231,2 M
Sumber: Neraca Pendidikan Kabupaten Kolaka
Berdasarkan
yang telah hasilyakni
ditetapkan observasi
SMAdandengan
studi
dokumen tentang Penjaminan wajib belajar
membebaskan biaya pendaftaran.
Data diatas menunjukkan bahwa pemerintah
bahwa pemerintah
Berdasarkan hasil daerah
observasidandan satuan
studi Data diatas menunjukkan bahwa
daerah Kabupaten Kolaka sudah menyediakan dana
dokumen tentang Penjaminan wajib
pendidikan menjamin terselenggaranya belajar bahwa pemerintah daerah Kabupaten Kolaka
pendidikan untuk menunjang program wajib
pemerintah daerah dan satuan pendidikan menjamin
program wajib belajar minimal pada jenjang sudah menyediakan dana pendidikan
belajar. Meskipun belum mencapai 20% akan tetapi
terselenggaranya program wajib belajar minimal
pemerintah dan satuan pendidikan memanfaatkan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah tanpa
Khairunnisa, semaksimal
Agus Tinus, mungkin
Implementasi denganWajib
Kebijakan caraBelajar
mengalokasikan
12 Tahun
dipungut biaya dan memberikan bantuan bagi siswa
dana secara tepat sasaran. Di Seiring Kolaka
Kabupaten dengan
yang kurang mampu sehingga apabila ada anak
pertumbuhan penduduk yang usia sekolah semakin
yang usia sekolah di kabupaten Kolaka yang putus
meningkat di Kabupaten Kolaka menyebabkan
sekolah atau yang tidak lulus pendidikan dasar dan
keterbatasan sarana prasaran yang tersedia. Oleh
menengah maka wajib menyelesaikan
68
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan,Volume 6, Nomor 1, Januari 2018, hal 63-75
69
melalui berbagai kegiatan baik yang di bahwa pemerintah serius dalam melaksanakan ISSN
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan,Volume 6, Nomor 1, Januari 2018, hal 63-75
71
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan,Volume 6, Nomor 1 , Januari 2018, hal 63-75
73
anak. Hal tersebut sesuai dengan hasil tersebut dapat tersalurkan tepat sasaran dan
penelitian yang dilakukan oleh (Bagi et sesuai dengan kebutuhan. Disamping itu
al., n.d.2016) Mengenai Implementasi Hak Dinas Penididikan mengajukan permohon
Pendidikan Anak Dikaitkan Dengan Wajib penambahan anggaran. Kedua, sekolah
Belajar 9 Tahun menunjukkan bahwa menerima peserta didik di luar wilayah
tidak terimplementasinya dengan baik zonasi dengan pertimbangan bahwa jumlah
dikarenakan faktor lingkungan, faktor sekolah yang ada di Kabupaten Kolaka
keluarga, faktor ekonomi, faktor tingkat masih kurang.
pendidikan keluarga yang rendah dan Ketiga, Pemerintah dan Satuan
faktor kemauan pada diri anak itu sendiri. Pendidikan melakukan sosialisasi kepada
Terakhir adalah kondisi politik dimana masyarakat mengenai pentingnya pendidikan
Program wajib belajar 12 ini merupakan untuk masa depan anak-anak dan melibatkan
implementasi dari visi misi Bupati masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang
Kabupaten Kolaka dalam hal peningkatan diselenggarakan oleh pemerintah seperti
pelayana pendidikan. perayaan hari kemerdekaan dan lain. Hal ini
sama dengan yang dilakukan oleh (Berlian,
Upaya terhadap kendala dalam Peneliti, Pada Puslitjaknov, & Kemdiknas,
implementasi kebijakan wajib belajar n.d., 2011) Tentang Faktor-Faktor Yang
12 tahun di Kabupaten Kolaka Terkait Rendahnya Pencapaian Wajib Belajar
Pencapaian sasaran program wajib Pendidikan Dasar 9 Tahun bahwa upaya untuk
belajar 9 tahun, pemerintah telah menyusun mengatasi masalah tersebut adalah melakukan
strategi, antara lain meningkatkan jumlah sosialisasi dan memberikan pemahaman
dan daya tampung SLTP, mengangkat guru kepada masyarakat tentang pentingnya
baru, menyediakan lebih banyak sarana pendidikan.
belajar, mengajukan anggaran yang lebih Keempat, Pemerintah dan Satuan
besar untuk pendidikan, membebaskan Pendidikan melakukan sosialisasi dan
uang sekolah dan mensubsidi sekolah mengajak kepada masyarakat untuk ikut
swasta (Prayitno Didi, 2008). berpatisipasi dalam pendidikan tanpa
Selanjutnya (Ulfatin, Mukhadis, & dipungut biaya dalam hal ini membebaskan
Imron, n.d., 2010) ada banyak alternatif biaya pendaftran dan uang komite serta
yang bisa ditawarkan untuk mengatasi memberikan bantuan kepada siswa yang
penuntasan wajib belajar 9 tahun di kurang mampu berupa uang maupun
antaranya adalah (1) mendirikan sekolah seragam sekolah. Hal ini sama dengan
(SMP) berasrama, (2) mendirikan yang dilakukan oleh (Nada Nazopah,
(menambah) SMP baru, (3) perluasan SD- 2012) tentang Penuntasan Wajib Belajar
SMP satu atap, dan (4) mengefektifkan Sembilan Tahun di Kota Mataram, NTB
Kejar Paket B. Hal ini sama dengan bahwa Beasiswa merupakan pemberian
upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas bantuan kepada siswa yang kurang mampu
Pendidikan dan satuan pendidikan baik yang berasal dari pemerintah pusat.
Kabupaten Kolaka. Adapun upaya yang Kelima, Pemerintah melakukan
dilakukan oleh Dinas pendidikan dan pembangunan sekolah baru pada daerah
satuan pendidikan Dikabupaten Kolaka terpencil dan mendirikan SMP terbuka dan
adalah sebagai berikut: SMP atap. Sedangkan Satuan Pendidikan
Pertama, Dinas pendidikan dalam yang kekurangan sarana dan prasarana
pengalokasian anggaran harus melihat maka mengajukan permohonan pengadaan
pada kebutuhan-kebutuhan yang penting sarana dan prasarana kepada pemerintah
dan mendesak agar anggaran yang minim baik pusat maupun daerah.
Keenam, upaya yang dilakukan Dinas untuk sekolah tanpa dipungut biaya dan
Pendidikan untuk daerah yang kekurangn memberikan bantuan bagi siswa yang
guru, maka Pemerintah Daerah melakukan kurang mampu; d) Dinas Pendidikan
pemerataan guru dengan cara mengangkat melakukan pembangunan sekolah baru,
guru kontrak untuk ditempatkan di daerah mendirikan SMP terbuka dan SMP atap
dan ini sudah dilakukan oleh Pemerintah sedangkan sekolah yang kekurangan
Kabupaten Kolaka. sarana dan prasarana maka mengajukan
permohonan pengadaan sarana dan
SIMPULAN prasarana; e) dinas pendidikan mengangkat
Berdasarkan hasil pembahasan guru kontrak untk daerah terpencil.
yang telah dinyatakan, maka peneliti Berdasarkan hasil penelitian yang
menyimpulkan sebagai berikut: telah dipaparkan, maka dapat diberikan
Implementasi kebijakan wajib saran-saran sebagai berikut: Pelaksanaan
belajar 12 (dua belas) tahun di Kabupaten program wajib belajar 12 tahun sebaiknya
Kolaka adalah tanggung jawab dinas lebih diperhatikan lagi terutama pada
pendidikan dan satuan pendidikan. Adapun daerah-daerah terpencil.
program yang dilakukan untuk menunjang Pelaksanaan program wajib belajar
pelaksanaan wajib belajar 12 tahun di 12 tahun tidak akan bisa berhasil tanpa
Kabupaten Kolaka adalah membebaskan adanya sarana dan parasarana yang
biaya pendidikan berupa biaya pendaftaran cukup memadai dana yang cukup, oleh
dan SPP, mendirikan SMP terbuka, SMP karena itu pemerintah diharapkan lebih
atap dan program paket A, B dan C. Sasaran memperioritaskan lagi dalam hal sarana dan
dari kebijakan wajib belajar 12 tahun prasaran serta anggaran untuk pendidikan.
adalah masyarakat yang berusia 7-18 tahun Pelaksanaan program wajib belajar
dan adapun anak yang usianya melebihi 12 tahun tidak akan bisa tercapai dengan
usia batas sekolah maka disarankan untuk maksimal tanpa adanya kerja sama dengan
mengikuti pendidikan paket A, B dan C. lembaga-lembaga yang terkait, sehingga
Kendala yang dihadapi dalam dibutuhkan keterlibatan dari pemerintah,
pelaksanaan program wajib belajar 12 sekolah dan masyarakat serta unsur-unsur
tahun di Kabupaten Kolaka secara umum lainnya. Kepada Dinas pendidikan, hasil
yaitu: a) minimnya anggaran; b) kurangnya penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi
pemahaman masyarakat mengenai terkait dengan pelaksanaan program wajib
pentingnya pendidikan dan anak yang belajar 12 tahun.
kurang minat untuk belajar; c) ekonomi
lemah; d) sarana dan prasarana; dan e) DAFTAR PUSTAKA
kekurangan guru terutama pada daerah Usman, & Nasir. (n.d.). Implementasi
terpencil. Manajemen Stratejik Dalam
Upaya yang telah dilakukan oleh Pemberdayaan Sekolah Manajemen
pemerintah daerah dalam rangka mnegatasi Kejuruan.
kendala-kendala dalam pelaksanaan Arif Rohman, Dardiri, A., & Setya Raharja.
program wajib belajar 12 tahun adalah: (2014). Kebijakan Politk Anggaran
a) mengalokasikan dana untuk kebutuhan Pendidikan Kota Yogyakarta. Jurnal
yang penting dan mendesak; b) melakukan Penelitian Ilmu Pendidikan, 7(2).
sosialisasi tentang pentingnya pendidikan Bagi, T., Yang, A., Di, B., Kopi, W., Tridharma,
dan melibatkan masyarakat dalam P., Kebomas, K., Winarsih, E. (n.d.).
kegiatan-kegitana yang diselenggarakan Implementasi Hak Pendidikan Anak
oleh Pemerintah; c) mengajak masyarakat Dikaitkan Dengan Wajib Belajar
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan,Volume 6, Nomor 1 , Januari 2018, hal 63-75
75