You are on page 1of 24

PT.

CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

BAB IV
KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 1
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1. Lingkup Pekerjaan.
a. Meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja serta alat-alat yang berhubungan dengan pekerjaan atap
genteng metal dengan alat-alat bantu dari pabrik yang bersangkutan.
b. Penyediaan bahan penutup atap persediaan 2% untuk persediaan pemeliharaan.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Rangka Atap
Bahan Kaso dan Reng menggunakan Baja Ringan dari kualiatas Setara Produksi Pryda, Smart truss.
b. Genteng
Bahan penutup atap Genteng Metal dari kualitas Setara Produksi Sakura. tanpa cacat atau
mengandung kotoran. Bentuk genteng harus mulus, bentuknya terarur, tidak bengkok, melengkung,
kaitannya cocok satu sama lain. Bubungan atap harus khusus dari produksi yang sama dengan
daun gentengnya, begitupun warnanya. Dipasang pada kedudukannya dengan adukan M1.

3. Syarat - Syarat Pelaksanaan.


a. Metal Roof
Atap genteng metal harus dipasang menurut keahlian dan sedemikian rupa sehingga betul-betul
tersusun rapi dalam segala arah, kaitan dan saling menutupnya harus cocok dan rapat. Kaitan dan
kedudukan genteng pada reng dan kaso baja ringan masing-masing bejarak 30 cm dan 50 cm, atau
sesuai ketentuan pabrik.
b. Teknik pemasangan dan penyelesaian detail-detail yang belum jelas dalam gambar, harus diikuti
ketentuan dari pabrik genteng tersebut. Tidak boleh memotong genteng kearah pinggir atau ujungnya
untuk disesuaikan dengan ukuran atap, tapi ukuran atap dan bagian-bagian atap harus diatur
supaya cocok dengan ukuran-ukuran genteng. Genteng-genteng hanya boleh dipotong pada
pinggul-pinggul atau lembah atap tapi harus sedemikian rupa, sehingga bagian untuk
menempatkan kedudukannya tidak boleh dibuang. Bubungan atap dan genteng pinggul harus
mempunyai bentuk yang teratur menurut fungsi penempatannya, dan dipasang pada kedudukannya
harus memakai adukan tembok jenis M2 dengan tambah campuran pewarna khusus yang dikeluarkan
pabrik agar sesuai dengan warna gentengnya.
c. Pemborong jauh sebelum waktu pemasangan harus menyerahkan contoh dari bahan genteng
tersebut, untuk mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 54


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

4. Metode Pelaksanaan.
a. Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan genteng sebelumnya disiapkan diatas atap (disusun) pada
titik-titik tertentu.
b. Atap Metal dipasang secarah horizontal terlebih dahulu pada bagian atas.
c. Setelah pada bagian paling atas terpasang diteruskan pada bagian bawahnya secara horizontal.
d. Dengan cara pemasangan atap metal pada bagian atas diangkat atau diungkit setelah itu dimasukan
atap metal pada bagian bawahnya.
e. Pertemuan dengan jurai atap metal dipotong dengan bentuk segitiga agar rapi.

5. Hasil Yang Di Harapkan.


Memasang penutup atap Genteng Metal betul-betul tersusun rapi dalam segala arah, kaitan dan saling
menutupnya harus cocok dan rapat. Kaitan dan kedudukan genteng metal pada reng dan kaso baja
ringan masing-masing bejarak 30 cm dan 50 cm, atau sesuai ketentuan pabrik. yang di terangkan Di
gambar detail agar Pekerjaan Tersebut sesuai gambar, speksikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima
oleh konsultan pengawas.

PASAL 2
PEKERJAAN LISTPLANG GRC MOTIF TANGERANG SELATAN

1. Lingkup Pekerjaan.
Meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja serta alat-alat yang berhubungan dengan pekerjaan Lisplang
GRC Motif Tangerang Selatan dengan alat-alat bantu dari pabrik yang bersangkutan.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


Bahan Lisplang GRC Motif Tangerang Selatan dengan ketebalan 3 cm, bentuk dan ukuran listplank harus
sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar dengan kualitas yang baik dan mempunyai kaitan besi.

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.


a. Pemasangan listplank harus sesuai dengan gambar serta harus rapi.
b. Penyambungan Listplang harus dikerjakan dengan lurus, rapi tidak boleh bergelombang dan listplang
GRC harus utuh dengan sambungan menggunakan polyuterun.
c. Finishing listplang GRC disesuaikan dengan yang ditentukan dalam gambar.
d. Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk
mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Sebelum Pemasangan listplang Pelaksana harus menarik benang terlebih dahulu agar pemasanganya
lurus.
b. Lisplang GRC dilas pada rangka kuda-kuda.
c. Pada sambungan Lisplank dibuat sambungan lurus rapih tidak terlihat adanya sambungan.
d. Setelah selesai pemasangan tahap berikutnya yaitu dilakukan pendempulan dan finising pengecatan.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 55


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

5. Hasil Yang Di Harapkan.


Memasang Lisplank GRC Motif Tangerang Selatan betul-betul Lurus rapi Dalam Setiap Sambungan, atau
sesuai ketentuan pabrik. yang di terangkan Di gambar detail agar Pekerjaan Tersebut sesuai gambar,
Spesifikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh konsultan pengawas

PASAL 3
PEKERJAAN DINDING BATA HEBEL DAN PLESTERAN

1. Lingkup Pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Memasang Dinding Dan Plesteran Pada ruangan-ruangan yang sudah dinyatakan dalam gambar.
c. Memasang Plesteran Sebagai Pengikat Dan Perapih Dari Pasangan Dinding tersebut.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. MORTAR UTAMA (MU – 380)
Mortar yang digunakan untuk pemasangan bata hebel adalah MU- 380 setara produk HOLCIM
b. MORTAR UTAMA (MU – 301)
Mortar yang digunakan untuk plesteran bata hebel adalah MU- 301 setara produk HOLCIM
c. Air
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan di pekerjaan beton (lihat pasal
sebelumnya ).
d. Batu Bata Ringan / Hebel
Batu bata ringan / Hebel yang dipakai adalah batu bata dengan standard mutu setaraf HEBEL.
Bata R tersebut ukurannya harus memenuhi persyaratan NI – 10 dan PUBB 1970 (NI-3).

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.


a. Adukan untuk pasangan dan plesteran dibuat dengan macam- macam ukuran perbandingan
campuran tersebut di bawah ini:
Macam Perbandingan Penggunaan
M1 1 Pc : 2 Ps 1. Untuk pemasangan batu belah, dinding batu bata yang kedap air.
2. Untuk pekerjaan pasangan ubin plint, Ubin keramik, ubin Porselen.
M2 1 Pc : 3 Ps 1. Untuk plesteran beton bertulang yang tidak kedap air.
2. Untuk rollag pasangan batu bata.
3. Untuk Pemasangan dinding secara keseluruhan
M3 1 Pc : 4 Ps 1. Untuk pasangan pondasi dari batu gunung belah.
2. Untuk adukan tegel di bawah lantai.
3. Untuk plesteran lingir (skonengan).
4. Untuk pasangan tegel yang menempel pada pasangan batu beton.

b. Pasangan batu bata ringan / hebel.


Batu bata yang akan dipasang harus direndam dalam air hingga jenuh dan sebelum dipasang harus

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 56


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

bebas dari segala jenis kotoran. Cara pemasangannya harus lurus dan batu bata yang pecah tidak
boleh melebihi 10%. Semua campuran adukan harus dicampur dengan mesin pengaduk. Tempat
adukan tidak boleh langsung di atas tanah tapi harus menggunakan alas (kayu dan lain-lain).
c. Plesteran dinding dan skonengan / plester sudut
Semua dinding yang diplester harus bersih dari kotoran dan disiram dengan air. Sebelumnya
dibuat kepala plesteran dengan ketebalan plester yang direncanakan. Tebal plesteran paling sedikit
1,5 cm dan paling tebal 2 cm, plesteran yang baru saja selesai didiamkan beberapa hari sebelum
proses pengacian dan pegecatan. boleh langsung diselesaikan. Penyelesaian plesteran
menggunakan pasta semen yang sejenis / acian. Selama proses pengeringan plesteran harus
disiram dengan air agar tidak terjadi retak-retak rambut akibat proses pengeringan yang terlalu
cepat. Penyampuran adukan hanya boleh menggunakan mesin pengaduk. Pengadukan harus
dilakukan diatas alas seperti papan dan lain-lain. Dinding yang akan dicat tembok harus digosok
dengan amplas bekas pakai atau kertas semen. Semua beton yang akan diplester harus dibuat
kasar dulu agar plesteran dapat merekat. Untuk semen skonengan harus digunakan campuran
M3, rata, siku dan tajam pada sudutnya.
d. Mengorek sambungan
Semua sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar penyelesaian dinding dapat melekat
dengan baik.
e. Perlindungan
Pada waktu hujan dinding yang tidak terlindung harus diberi perlindungan dengan menutupi bagian
atas temboknya dengan menggunakan terpal plastik yg tahan air supaya pasangan yang belum
kering tidak rusak kena air.

4. Metode Pelaksanaan.
a. Pekerjaan pasangan batu bata ringan
 Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang.
 Di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata / batako dan di kontrol kesetimbangan
horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
 Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
 Beri adukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara batu bata dan pada setiap
sambungan atas dan bawah dari batu bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal.
 Usahakan potongan batu bata yang besarnya kurang dari setengahnya tidak dipakai atau tidak
dipasang.

b. Pekerjaan plesteran dinding


 Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding yang
akan di plester.
 Siram  permukaan   bata ringan   dengan  air  sampai   basah  secara  merata   (  curing  ).
 Buat  adukan   untuk   kamprotan   dengan   perbandingan tertentu (adukan MU)
 Setelah  itu  mulailah   membuat  cetakan skoneng dengan adukan  1  pc  :  3  ps.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 57


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

 Buat  kepalaan  dengan  ketebalan  15  mm.


 Lanjutkan   dengan   penyiraman   jika   kepalaan  telah mengering.
 Pastikan  bidang  yang  akan  diplester  telah  dicuring.
 Buat  adukan   dari MU dan air .
 Lakukan  plesteran   pada  bidang – bidang  yang  telah ada  kepalaannya  sampai  selesai 
seluruh  permukaan pada  setiap bagian   dengan   cara   dilempar  dari   jarak ±  50 cm
 Gunakan   jidar   untuk   meratakan   permukaan  sesuai dengan  kepalaan.
 Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok permukaan dinding sampai
halus & rata.
 Lanjutkan dengan curing selama 7 hari : pagi, siang dan sore  sampai  permukaan  plesteran benar
– benar basah seluruhnya.
 Setelah  cukup  usia  curing,  keringkan  bidang  tersebut  selama  1  hari.
 Haluskan permukaan  dinding  dengan  Pasta semen/ acian sampai halus.
 Setelah acian benar-benar kering di amplas sampai halus.
 Plamir   bidang – bidang  Acian  yang  telah  kering  dengan  menggunakan  plamir  yang baik.
 Lakukan   sebanyak   3   lapis   ( tiga  kali  pelaksanaan ) sampai  dinding  benar – benar  rata  dan 
halus

5. Hasil Yang Diharapkan.


a. Memasang Dinding diperhatikan siku setiap sudut ruangan, tegak dan lurus Waterpas agar mendapat
kan hasil yang maksimal sebagai mana fungsinya Dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh
konsultan pengawas.
b. Memasang Dinding diperhatikan jarak setiap 3 meter di seling dengan kolom praktis.
c. Memasang Plesteran diperhatikan siku setiap sudut ruangan dan rata tidak bergelombang.

PASAL 4
PEKERJAAN KUSEN KAYU KAMPER OVEN

1. Lingkup Pekerjaan.
a.Menyediakan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b.Pekerjaan ini meliputi pembuatan Kusen Kamper Oven seperti yang ditunjukkan dalam gambar detail.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Spesifikasi bahan Kusen Kamper Oven dengan ukuran disesuaikan dengan yang telah tercantum
dalam gambar perencanaan.
b. Bahan Kusen Kamper Oven dengan kualitas baik.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 58


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.


a. Pemasangan Kusen Kamper Oven pada bagian ambang atas diberi Balok latai uk. 13 x 20 cm
sebagai penahan beban dari pasangan bata supaya kusen tidak melengkung.
b. Pemasangan Kusen Kamper Oven harus presisi dengan bentuk dan ukuran yang tertera dalam
gambar perencanaan.
c. Pemasangan Kusen Kamper Oven minimal menggunakan 6 (Enam) Angkur sedangkan,
Pemasangan Angkur pada pintu dan jendela di perkuat dengan begel Besi Ø 10 mm, L = 15 cm.
d. Pemasangan kusen dan daun pintu dari bahan PVC komplit harus disesuaikan dengan persyaratan
dan ketentuan teknis dari pabrik dan sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari perencana.
e. Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk
mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
b. Bersihkan tempat sekelilingnya.
c. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk menentukan
kedudukan kusen.
d. Pasang angker pada kusen secukupnya.
e. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu/jendela.
f. Setel kedudukan kusen pintu/jendela sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-unting.
g. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
h. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh.
i. Cek kembali kedudukan kusen pintu/jendela, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan
ketegakan dari kusen.

5. Hasil Yang Di Harapkan.


a. Memasang Kusen Kamper Oven diperhatikan Ukuran, kualitas kayu yang di pakai untuk Kusen, yang
di terangkan Di gambar detail agar Pekerjaan Tersebut sesuai gambar, speksikasi dan Pekerjaan
tersebut dapat di terima oleh konsultan pengawas.

PASAL 5
PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA BAHAN ALUMUNIUM

1. Lingkup Pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Pemasang kusen pintu dan jendela pada ruangan-ruangan yang sudah dinyatakan pada gambar.
c. Memasang kusen pintu dan jendela bahan almunium dinyatakan pada gambar detail.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 59


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Bahan dasar aluminium B 6063 T5 murni tanpa campuran bahan – bahan scrap yang dilebur
kembali.
b. Ukuran shopfront / kosen : 40 x 100
c. Tebal shopfront / kosen : 1,50 mm
d. Standard kwalitas : Setara ALCAN
dan SII Jendela 0695 – 82 atau setara.( Bersetifikat)
e. Kedap suara : 40DB.
f. Ketahanan terhadap kebakaran 60 menit.
g. Ketahanan terhadap air untuk setiap tipe harus disertai hasi test, aluminium yaitu100 kg/m².
h. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m³/hr dan terhadap tekanan air 15 kg/m² yang harus
disertai hasil test.
i. Pewarnaan : Serat Kayu.
j. Tebal Anodizet : 18 micron.
k. Acssesories
l. Rangka penguat profil : Steel tube 40 x 40 .
m. Glassing bead : Neoprane.
n. Weather strip : Fabricat.
o. Screw assembled : Stainless steel.
p. Bahan pengikat lain : Dipakai bahan baja lapis zinc 20 micron.
q. Kaca : Float grey glass tebal 5 mm, produksi ASAHIMAS atau setaraf.
r. Sealant : DOW CORNING atau setaraf.
s. Sekrup – sekrup, engsel – engsel dan karet yang digunakan adalah sesuai dengan ketentuan pabrik
pembuat aluminium dengan model pembukaan jendela dan bouvenlight adalah projected system
( dengan menggunakan tuas fabric ).
t. Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu membuat shop drawing yang menggambarkan detail
hubungan – hubungan dan sambungan – sambungan, pengangkeran konstrusi dan pemasangan
semua komponen, lengkap dengan ukuran – ukurannya.

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.


a. Pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pemasangan aluminium profil beserta kaca harus
dilaksanakan oleh ahlinya.
b. Kontraktor harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan pekerjaan tembok,
dan memberitahukan Pengawas seandainya permukaan – permukaan yang bersangkutan dalam
keadaan tidak memungkinkan untuk mendapatkan pemasangan kusen dan harus diperbaiki.
c. Kontraktor harus mengukur setempat semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya. Ukuran
lapangan yang berbeda dengan shop drawing, untuk demikian/ diselesaikan bersama dengan
Pengawas untuk mendapatkan kepastian.
d. Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat – syarat yang ditentukan.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 60


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

e. Diseleksi dahulu sesuai dengan bentuk, toleransi ukuran ketebalan yang dipersyaratan, kesikuan
kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan kemudian dikerjakan secara maximal dengan
mesin potong, mesin, punc, drill, sehingga hasil yang telah dirangkai mempunyai ukuran yang presisi.
f. Hubungan antara aluminium pada sambungan – sambungannya harus diberi lapisan mastic dan
pada bagian – bagian dalam sambungannya harus ditutup dengan coulking.
g. Pemasangan kosen aluminium ke bangunan harus dengan angker yang kuat.
h. Antara tembok / kolom / beton dan kosen aluminium harus diisi dengan “ seal “ yang elastis, pd
seluruh jendela luar dan dalam.
i. Pemasangan kaca – kaca terhadap kosen aluminium juga harus menggunakan “ seal “ yang berupa
alur karet.
j. Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus dan harus disetel tengah – tengah dengan hati – hati
sampai kerenggangan ( fabricato ) yang sama.
k. Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan sehingga tidak
menggangu pekerjaan perekatan.
l. Metal / aluminium harus dilindungi dari kemungkinan cacat misalnya dengan clear vinyl protective
coating.
m. Kaca di identifisir dengan tanda – tanda peringatan dengan tape atau cara lain yang tidak membekas
pada kaca setelah dibersihkan.
n. Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari pengaruh – pengaruh pekerjaan lain seperti
cipratan cat, plesteran, noda teraso waktu memoles atau percikan las.
o. Sambungan – sambungan fabricat maupun fabricator, sambungan sudut maupun silang, demikian
juga pengkombinasian profil – profil aluminium harus dipasang sempurna, bila perlu dengan sekrup –
sekrup pemaku Sekrup – sekrup tidak boleh kelihatan.
p. Dalam keadaan ditutup atau dibuka, kaca – kaca tidak boleh bergetar, yang menandakan kurang
sempurnanya pemasangan seal keliling.
q. Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus menjamin bahwa tidak akan terjadi kebocoran
yang diakibatkan oleh air hujan maupun udara luar.
r. Pemasangan kaca / panel kaca sebaiknya dari arah dalam bangunan, untuk memudahkan
penggantian.
s. Menjelang penyerahan pekerjaan, dilakukan pembersihan – pembersihan semua alat – alat
pelindung, tanda – tanda, label – label di bersihkan dan kaca – kaca dicuci dengan larutan acid ( acid
solution ) ringan atau sesuai yang dianjurkan oleh manufactuter kaca.
t. Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda / cacat dan kerusakan baik pada bahan maupun cara
pengerjaannya dan adalah watertight, dan perlu jaminan pemeliharaan.
u. Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk
mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 61


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

4. Metode Pelaksanaan.
a. Pada saat pemasangan dinding entah itu batu bata atau gypsum maka harus kita persiapkan lobang
kusen agar tidak perlu melakukan pembongkaran, ukuran lobang disesuaikan dengan ukuran kusen
ditambah 1 cm untuk tempat sealent.
b. Lalu kita masukan kusen kedalam lobang, mengatur agar posisinya pas dengan menggunakan alat
beji, setelah posisi pas maka kita stel kelurusan kusen dengan dinding, ketegakan dan kedataran
sampai benar-benar bagus.
c. Kita buat lobang untuk tempat skrup pada dinding melalui lobang kusen dengan menggunakan alat
bor, kemudian kita masukan fischer kedalam lobang bor yang telah kita buat. lalu kita ambil obeng
untuk mengencangkan fischer.
d. Kita siapkan daun pintu atau jendela yang sudah dirangkai penuh, misalnya sudah terpasang kaca
dengan sempurna.
e. Daun pintu atau jendela tersebut kita masukan ke lobang kusen, kemudian kita pasang semua
aksesorisnya seperti engsel, roda, rel, hendle, door closer dan yang lainya.
f. Kemudian kita lakukan finishing tembok dengan menggunakan bahan mortar/ semen dan sealent.
pengisian dilakukan sampai tertutup semua celah antara dinding dan kusen.
g. Selama proses pelaksanaan pembangunan berlangsung maka rawan terjadi goresan atau benturan
sehingga terjadi kerusakan kusen. oleh karena itu kita buat pelindung dengan bahan isolaso plastik
atau kertas.

5. Hasil Yang Di Harapkan.


a. Memasang Kusen Pintu Dan Jendela Bahan Alumunium diperhatikan Ukuran Setiap Kusen Di gambar
detail agar Pekerjaan Tersebut sesuai gambar dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh konsultan
pengawas.

PASAL 6
PEKERJAAN DAUN PINTU KAYU

1. Lingkup Pekerjaan.
a.Menyediakan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b.Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu seperti yang ditunjukkan dalam gambar detail.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Spesifikasi bahan daun pintu panel dengan ukuran disesuaikan dengan yang telah tercantum dalam
gambar perencanaan.
b. Bahan daun pintu rangka Kayu Kamper dengan kualitas baik,
c. Kaca mati pada daun pintu harus digunakan kaca dengan ketebalan minimal 5 mm.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 62


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.


a. Pemasangan daun pintu harus presisi dengan bentuk dan ukuran yang tertera dalam gambar
perencanaan.
b. Pemasangan daun pintu minimal menggunakan 3 ( tiga ) engsel sedangkan daun jendela minimal 2
( dua ) engsel, Pemasangan engsel pada pintu di perkuat dengan kloss kayu kamper.
c. Setiap daun pintu harus dilengkapi dengan kunci tanam double slag setara logo warna silver dengan
spesifikasi sesuai dengan gambar perencanaan dan sebelum dipasang harus mendapat persetujuan
perencana.
d. Pemasangan kusen dan daun pintu dari bahan PVC komplit harus disesuaikan dengan persyaratan
dan ketentuan teknis dari pabrik dan sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari perencana.
e. Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk
mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela.
b. Ukur lebar dan tinggi daun pintu/jendela.
c. Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
d. Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran
3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
e. Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang  daun pintu (sisi tebal) dengan
jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu/jendela dengan 2
engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
f. Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian
beri tanda pada tiang kusen pintu/jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun
pintu/jendela.
g. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara melepas pennya, kemudian
pasang/tanam pada tiang kusen
h. Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian
masukkan pennya sampai pas, sehingga
i. terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
j. Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup.
k. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan cara melepaskan pen.
l. Stel lagi sampai daun  pintu/jendela dapat membuka dan menutup dengan  baik, rata dan lurus dengan
kusen

5. Hasil Yang Di Harapkan.


Memasang Daun Pintu Kayu diperhatikan Ukuran, kualitas kayu yang di pakai untuk daun pintu, yang di
terangkan Di gambar detail agar Pekerjaan Tersebut sesuai gambar, speksikasi dan Pekerjaan tersebut
dapat di terima oleh konsultan pengawas.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 63


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

PASAL 7
PEKERJAAN JENDELA KACA RANGKA ALUMINIUM

1. Lingkup Pekerjaan .
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela bouvenlight kaca seperti yang ditunjukkan
dalam gambar.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a.Bahan Rangka
 Dari bahan aluminium framing system, dari produk dalam negeri setara ALASKA ( d/h ALCAN )
atau yang setaraf.
 Bentuk dan ukuran profil disesuaikan dengan terhadap shop drawing yang telah disetujui
Perencana.
 Pewarnaan Black anodized 18 micron, tebal bahan minimal 1,8 mm.
 Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama sesuai dengan
bentuk toleransi, ukuran ketebalan, kesikuan, kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan oleh
perencana / Pegawas.
 Peryaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat – syarat dari pekerjaan
aluminium serta memenuhi ketentuan - ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
 Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka aluminium, seperti yang ditunjukkan dalam
gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.

b.Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan sealent yang bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan dari pabrik, pemasangan di syaratkan hanya 1 ( satu ) sambungan serta harus kedap air.

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuik meneliti gambar – gambar yang ada
dan kondisi di lapangan ( ukuran dan lubang – lubang ), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay out /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail – detail sesuai gambar dan Pemborong
diwajibkan mengajukan contoh-contoh material terlebih dahulu, untuk mendapatkan ACC Ke
Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
b. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan – bahan pintu ditempat pekerjaan harus ditempatkan
pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung
dari kerusakan dan kelembaban.
c. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan penguat lain yang
diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga kerapian terutama untuk
bidang – bidang tampak tidak boleh ada cacat bekas penyetelan.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 64


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

d. Semua ukuran harus sesuai dengan gambar dan merupakan ukuran jadi.
e. Daun Jendela :
 Jika diperlukan harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Perencana / Pengawas
tanpa meninggalkan bekas cacat pada permukaan yang tampak.

4. Metode Pelaksanaan.
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-lubang bukaan), termasuk mempelajari bentuk, pola,
layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan penguat lain yang
diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutamaa untuk
bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat berkas penyetelan.
c. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
d. Daun pintu.
- Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Perencana/Konsultan
Management Konstruksi tanpa meninggalkan bekas cacat pada permukaan yang tampak.

5. Hasil Yang Di Harapkan.


a. Memasang Jendela Kaca Rangka Aluminium diperhatikan Ukuran, yang di terangkan Di gambar
detail agar Pekerjaan Tersebut sesuai gambar, speksikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima
oleh konsultan pengawas.

PASAL 8
PEKERJAAN KACA

1. Lingkup Pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan adalah pengadaan bahan, alat pemotong, pembersih, pengosok tepi dan tenaga
kerja untuk jendela pemasangan kaca.
b. Pemasangan kaca pada jendela kaca mati.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Semua kaca yang digunakan adalah kaca bening kualitas baik dengan kekuatan dapat menahan
beban angin sebesar 122 kg/m2 Dari Kualitas Setara Produksi ASAHI.
b. Tebal kaca yang dipakai adalah 5 mm.
c. Karet/Sealent yang digunakan untuk memasang kaca pada kosen, daun jendela, dan pintu, agar
tidak menimbulkan suara pada waktu menerima getaran, harus dari kualitas terbaik, produksi dari
pabrik yang disetujui Pengawas.
d. Karet/Sealent untuk memasang kaca, pada waktu diterima dikaleng, tidak boleh kering, atau sudah
mengeras.
e. Bahan untuk membersihkan kaca

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 65


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
a. Kaca harus dipotong menurut ukuran kosen dengan kelonggaran cukup, sehingga pada waktu
kaca berkembang tidak pecah.
b. Kaca yang telah dipasang harus dapat tertanam rapih dan kokoh pada rangka terutama pada sudut-
sudutnya.
c. Kaca yang dipasang pada kosen dan kaca daun naco semua sudutnya harus ditumpulkan dan
sisi tepinya digosok hingga tidak tajam.
d. Pemasangan kaca pada kosen, daun pintu, daun jendela, dan lain-lain harus mengikuti petunjuk
pabrik.
e. Setelah selesai dipasang, kaca harus dibersihkan dan yang sudutnya retak / pecah atau tergores
harus diganti.
f. Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk mendapatkan ACC Ke
Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan letakkan pada meja
yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar.
b. Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
c. Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk memegang kaca.
d. Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela.
e. Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil.
f. Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis kayu. Ini untuk
menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan martil

5. Hasil Yang Di Harapkan.


Memasang Kaca diperhatikan Ukuran, kualitas Kaca yang di pakai tidak ada cacat untuk daun Jendela,
Seperti yang di terangkan Di gambar detail agar Pekerjaan Tersebut sesuai gambar, speksikasi dan
Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh konsultan pengawas

PASAL 9
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1. Lingkup Pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Memasang kunci pada semua pintu sesuai rencana pada gambar.
c. Memasang 3 (tiga) buah engsel pada setiap daun pintu, dan 2 (dua) buah engsel pada setiap daun
jendela.
d. Memasang grendel pada daun pintu, grendel dan hak angin pada daun jendela.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 66


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Kunci Dan Hak Angin Jendela Dari Kualitas Setara Produksi Logo.
b. Engsel Yang Digunakan Dari Kualitas Setara Produksi Logo, Untuk Engsel Pintu Dan Engsel
Jendela.
c. Grendel Dari Kualitas Setara Produksi Logo.
d. Besi Neut Dan Angker Dari Besi Beton ø 3/8".
e. Untuk Alat-Alat Penggantung Dan Kunci Khusus.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan .
a. Semua pemasangan harus rapih, sehingga pintu-pintu dan jendela dapat ditutup dan dibuka
dengan mudah, lancar dan ringan.
b. Sebelum penyerahan pekerjaan semua kunci-kunci diminyaki sehingga dapat bekerja dengan baik.
c. Pastikan pemasangan sudah sesuai dengan persyaratan.
d. Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk
mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Pemasangan Kunci
 Ukur ketinggian daun pintu yang akan dipasang.
 Ukur lebar daun pintu.
 Masukan dan pasang daun pintu pada kusenya, yang telah distell untuk menentukan kedudukan
atau posisi dari pemasangan alat pengunci yaitu kunci terbenam.
 Ukur tinggi pemasangan alat pengunci dengan cara mengukur dari lantai 90 cm sampai 100 cm.
 Lepaskan daun pintu panil dari kusen untuk melukis tempat yang akan kita pasang alat pengunci
( dalamnya, lebarnya lubang ).
 Lubanglah tempat induk kunci tersebut dengan menggunakan pahat tusuk sesuai gambar kerja
baik dalamnya maupun lebarnya.
 Cobalah lubang induk kunci tersebut dengan cara mencoba memasukan induk kunci bila sudah
bisa masuk dan keluar dengan mudah berarti lubang sudah benar.
 Buatlah lubang untuk pelat yang menempel pada induk kunci dibuat rata pada permukaan tiang
daun pintu.
 Buatlah lubang handel kunci dan anak kunci dengan dengan menggunakan mesin bor tangan
listrik.
 Stelah induk kunci dengan tiang daun pintu dengan cara menyekrup pelat pengunci pada tiang
pintu.
 Pasanglah handel pengunci bagian dalam dan luar dengan memasang sekrup pada tiang daun
pintu.
 Cobalah handle pengunci dengan menekan handlenya bila bisa keluar masuk lidah siang maka
sudah berfungsi.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 67


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

 Cobalah anak kunci dengan cara memasukan anak kunci kedalam lubang kunci dan putar bila
lidah malam bisa keluar masuk makan penguncian malam berati sudah berfungsi.
 Buatlah lubang lidah siang dan lidah malam pada ibu pintu dengan cara mengemal kedudukan
lidah siang dan lidah malamdengan menggunakan pahat tusuk sesuai bentuk lidah siang dan lidah
malam.
 Pasanglah pelat kunci pada ibu pintu dan sekruplah dengan kuat karena fungsi pelat ini untuk ibu
pintu tidak cepat rusak.
 Stelah antara daun pintu dengan ibu pintu sekalian mencoba fungsi lidah siang dan lidah malam
bisa berfungsi apa tidak.

b. Pemasangan Engsel
 Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela.
 Ukur lebar dan tinggi daun pintu/jendela.
 Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
 Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi
kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
 Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang  daun pintu (sisi tebal)
dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu/jendela
dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
 Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya,
kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu/jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel
pada daun pintu/jendela.
 Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara melepas pennya, kemudian
pasang/tanam pada tiang kusen
 Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian
masukkan pennya sampai pas, sehingga
 terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
 Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup.
 Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan cara melepaskan pen.
 Stel lagi sampai daun  pintu/jendela dapat membuka dan menutup dengan  baik, rata dan lurus
dengan kusen

5. Hasil Yang Di Harapkan.


a. Memasang Penggantung Dan Pengunci diperhatikan Kerapihan dalam Pemasangnya, kualitas
Penggantung Dan Pengunci yang di pakai, Jumlah perkuatan yang di terangkan Di gambar detail
agar Pekerjaan Tersebut sesuai gambar, speksikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh
konsultan pengawas.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 68


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

PASAL 10
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

1. Lingkup Pekerjaan .
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Memasang langit-langit pada ruangan-ruangan yang sudah dinyatakan dalam gambar.
c. Memasang kerangka langit-langit dengan menggunakan Rangka Plafond BMSYS MAIN RUNNER
PN-400, BMSYS SUSPENSION CLIP PN-410, BMSYS CROSS TEEPN-401/402 dan ROD
PN- 409, dengan dimensi sesuai dengan gambar bestek sehingga membentuk bidang datar.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Langit-langit yang digunakan dari bahan Gyptile Shadowline Angle Celiling 60/120 cm tbl = 9 mm
dari kualitas Setara Produksi Jaya Board dengan menggunakan Rangka Plafond BMSYS MAIN
RUNNER PN-400, BMSYS SUSPENSION CLIP PN-410, BMSYS CROSS TEEPN-401/402
dan ROD PN- 409 untuk bagian dalam ruangan
b. Untuk luar ruangan dan Kamar mandi Galvanis 40 x 40 x 0.75 mm, sesuai dengan Keterangan
Gambar Kerja

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
a. Pemasangan Kerangka.
1) Modul rangka Gyptile 60/120 cm
2) Langit-langit Gypsum atau Setara 60 x 60 cm kecuali bila dalam gambar dinyatakan lain dan
digantung dengan besi ke plat diatasnya
3) Kerangka-kerangka tersebut harus sesuai dengan tinggi permukaan, corak-corak sesuai dengan
yang dinyatakan pada gambar.
4) Semua bagian-bagiannya harus saling bersambungan secara seksama dan struktur
keseluruhannya harus merupakan penopang yang baik dari rangka atap yang dikokohkan pada
tembok.
5) Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk
mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
b. Pemasangan langit-langit.
Seluruh permukaan langit-langit ini harus datar air (water pass). Celah-celah harus benar-benar lurus
dengan polanya sesuai dengan petunjuk gambar, pada pertemuan dengan dinding dibuat sesuai
dengan gambar. Langit-langit tersebut harus dipaku dengan paku sekrup, pada kerangka-kerangka
hollow dengan mempergunakan sekrup yang cukup jumlahnya. Letak sekrup tersebut harus diatur
agar rapih dan beraturan jaraknya.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 69


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

4. Metode Pelaksanaan.
a. Tentukan / marking  elevasi   plafond  dan   buat garis  sipatan   pada  dinding & as  sumbu  ruangan  
serta   titik – titik    paku   kait   pada   langit- langit  dengan  jarak  sesuai  shop  drawing.
b. Pasang  paku  kait. tembakan  paku – paku  kait  pada  marking  titik – titik  yang  telah  ada  600  x 
1200  mm.
c. Pasang  penggantung  rangka  plafond  (  rod  ) yang  terdiri   dari   hanger  dan  clip  adjuster,   dengan  
posisi  tegak  lurus.
d. Pasang  rangka  tepi    (  steel  hollow  )  &   wall angle    profil    l    40  x  40   mm    atau    moulding
profil  w   sebagai   list  tepi  tepat  pada  sipatan marking  elevasi  plafond.
e. Tentukan  jarak  penempatan  kait  penggantung.
f. Pasang  tarikan   benang  sebagai  pedoman   penentu  kelurusan  dan  ketinggian  rangka  plafon
g. Pasang  rangka  utama  /  top  cross  rail dengan  jarak  1200  mm.
h. Pasang  rangka  pembagi  /  furing  chanel  dengan  jarak  600  mm  menggunakan  locking  clip
i. Pasang  dan  kencangkan  clip /  rod.
j. Pasang  panel  kalsiboard  pada  rangka  dengan sekrup  ceiling  menggunakan  screw  driver dengan 
jarak   60  cm  dan  setiap  sambungan harus  tepat  pada  rangka.
k. Cek  kerapihan  dan  kerataan  bidang  plafond dengan  menggunakan  waterpass.
l. Perataan  sambungan  plafond  dengan  mengunakan  ceiling  net /  lakban.
m. Kemudian   ditutup   dengan   paper  tape  dan compound  ceiling.
n. Setelah  itu  diamplas
o. Finish  permukaan  plafond  gypsum  tersebut dengan  cat.
p. Ratakan  permukaan  plafon  gypsum  menggunakan  plamur  sampai  terlihat  rata  dan lurus.
q. Haluskan  dengan  amplas  sampai  rata  dan benar – benar  halus.
r. Cat   seluruh    permukaan    plafond   secara merata  dengan  kuas  untuk  bagian  tepi  dan sudut, 
serta  rol  cat  untuk  bidang  luas

5. Hasil Yang Di Harapkan.


a. Memasang Langit-Langit diperhatikan Kerapihan dalam Pemasangnya tidak bergelombang, rata,
datar, di perhatikan Jarak antara Grid, perkuatan gantungan yang di terangkan Di gambar detail agar
Pekerjaan Tersebut sesuai gambar, speksikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh
konsultan pengawas

PASAL 11
PEKERJAAN WATER PROOFING MEMBRANE

1. Lingkup Pekerjaan.
a.Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan.
b.Memasang Water Proofing Meliputi Area yang basah seperti Toilet dan Dak selasar.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 70


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Bahan yang digunakan adalah setara Oxidized bitumane membran dengan ketebalan 5 mm
berkualitas baik dan bergaransi selama 3 ( tiga ) tahun, dan harus dinyatakan dengan sertifikat
garansi dan bahan - bahan yang digunakan harus sesuai dengan standard.

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.


a. Pelaksanaan pemasangan harus di kerjakan oleh ahli berpengalaman (ahli dari pihak pemberi
garansi pemasangan) .
b. Pelaksana terlebih dahulu harus mengajukan metode pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi
produsen untuk mendapatkan persetujuan dari pengawas.
c. untuk bahan waterproofing yang di pasang di tempat yang berhubungan langsung dengan matahari
tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila disyaratkan dalam gambar
pelaksanaan atau spesifikasi arsitektur, maka di bagian lapisan atas dari lembar waterproofing ini
harus di beri lapisan pelindung sesuai gambar pelaksanaan dimana lapisan ini dapat berupa screed
ataupun material finising lainya.
d. Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh material terlebih dahulu, untuk mendapatkan
ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Untuk plat / dak baru, maka plat / dak tersebut harus dibersikan terlebih dahulu sampai bersih.
b. Untuk plat / dak lama yang telah dipasangi water pfoofing, maka harus dilakukan pengupasan
sceeding dari water proofing lama sampai plat / dak beton bersih, kemudian disikat sampai bersih.
c. Kemudian dilakukan Coatting colbond 1:1:1 yang berfungsi sebagai perekat.
d. Pengaturan leveling / kemiringan dilakukan dengan scread kurang lebih 0.3%.
e. Setelah itu dilakukan primer coating dengan bahan cat cair primer, yang dilanjutkan dengan water
proofing dengan membran sheet bakar.
f. Pada pertemuan dengan dinding bata, maka harus dilakukan bobokan plesteran setinggi 20 cm.
g. Semua pertemuan 90 derajat atau sudut yang lebih tajam harus dibuat tumpul, yaitu menutup
sepanjang sudut tersebut dengan adukan kedap air 1 : 3.
h. Setelah water proofing dilaksanakan, plat / dak beton tersebut harus dites dengan menggenangi plat /
dak tersebut dengan air selama 2 x 24 jam dan dilihat dibagian bawah plat / dak, jika masih bocor /
rembes maka harus dilakukan injeksi pada retakan yang menyebabkan kebocoran tersebut.
i. Dilakukan pemanasan pada area yang akan dipasang
j. Proses Coating harus dilakukan selama 3 x Proses.

5. Hasil Yang Di Harapkan.


a. Memasang Water Proofing Dengan Oxidized Bitmane diperhatikan Kerapihan,sambungan dalam
Pemasangnya agar tidak terjadi kebocoran di area ruangan tersebut dan Pekerjaan Tersebut sesuai
gambar, Spesifikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh konsultan pengawas.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 71


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

PASAL 12
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING

1. Lingkup Pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Pekerjaan Lantai dan Dinding meliputi pemasangan Keramik lantai, Plint Step Nozing dan Keramik
Dinding, Pada ruangan-ruangan yang sudah dinyatakan dalam gambar.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Lantai Keramik ukuran 40X40 cm Polis untuk area yang di terangkan dalam gambar kerja Sesuai
Gambar, Dari Kualiatas Setara Produksi Roman(Gol B) dan warna ditentukan kemudian.
b. Lantai Keramik ukuran 40X40 cm Unpolis untuk yang di terangkan dalam gambar kerja Sesuai
Gambar, (Gol A), setara Roman dan warna ditentukan kemudian.
c. Plint Keramik ukuran 10X 40 cm Polis untuk area yang di terangkan dalam gambar kerja Sesuai
Gambar, Dari Kualiatas Setara Produksi Roman (Gol B) dan warna ditentukan kemudian.
d. Plint Keramik ukuran 10X 25 cm Polis untuk area yang di terangkan dalam gambar kerja Sesuai
Gambar, Dari Kualiatas Setara Produksi Roman (Gol A), dan warna ditentukan kemudian.
e. Step Nozing ukuran 10X40 cm Unpolis untuk area yang di terangkan dalam gambar kerja Sesuai
Gambar, Dari Kualiatas Setara Produksi Roman (Gol B), dan warna ditentukan kemudian.
f. Lantai Keramik ukuran 20X40 cm Unpolis untuk Anak Tanga, Sesuai Gambar, Dari Kualiatas Setara
Produksi Roman (Gol B), dan warna ditentukan kemudian.
g. Border Keramik ukuran 10X30 cm Artistik untuk kamar mandi Sesuai Gambar, Dari Kualiatas Setara
Produksi Roman (Gol D), dan warna ditentukan kemudian
h. Dinding Keramik ukuran 30X60 cm Wall Tile untuk kamar mandi Sesuai Gambar, Dari Kualiatas
Setara Produksi Roman (Gol B), dan warna ditentukan kemudian.
i. Rabat Beton
Dibuat dari beton dgn Campuran 1 : 3 : 5
j. Adukan
Harus mempunyai bahan dasar PC, pasir dan air sesuai dengan syarat-syarat pada pasal di muka
dengan perbandingan adukan 1 : 2
k. Pasir.
Dasar untuk lantai (termasuk juga lantai beton) harus terdiri dari pasir urug yang dipadatkan
merata dan pasir yang digunakan sesuai standard PUBB atau NI-3

3. Syara - Syarat Pelaksanaan .


a. Keramik
 Lantai keramik dipasang di atas pasangan semen M1 (Untuk pekerjaan pasangan ubin plint, Ubin
keramik, ubin Porselen, floor). Bila pemasangan keramik dilakukan di atas dinding, maka

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 72


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

dinding tersebut harus diplester dahulu dengan plesteran kasar, agar diperoleh dinding yang
lurus dan vertikal.
 Pemasangan keramik harus dengan adukan M1 (Untuk pekerjaan pasangan ubin plint, Ubin
keramik, ubin Porselen, floor). setebal minimum 1,5 cm, Dalam pemasangan bagian bawah dari
Keramik harus terisi padat dengan semen.
 Pola pemasangan harus disesuaikan dengan pola yang dibuat pada gambar.
 Jarak antara keramik (naat) Maksimal 2 mm atau bila ditentukan lain pada gambar. Untuk
mengisi naat Keramik digunakan pasta semen (semen campur dengan air sampai diperoleh bahan
plastis). Untuk keperluan khusus dapat dipergunakan bahan kimia tertentu sebagai isian naat,
misalnya agar naat tahan asam, tahan air dan sebagainya.
 Pengisian/pengecoran naat dilakukan paling cepat 24 jam setelah Keramik dipasang, sewaktu
mengecor naat, Keramik sudah benar-benar melekat dengan kuat pada dinding/lantai,
celah-celah antara Keramik yang satu dengan yang lain harus bersih dari debu dan kotoran
lain sebelum dicor.
 Kotoran semen dan lainnya yang menempel pada permukaan Keramik, khusus pada waktu
pengecoran naat harus dibersihkan sebelum menjadi keras / kering.
 Bila pada keseluruhannya pemasangan Keramik telah selesai, maka dinding / lantai tersebut
harus dilap / disapu bersih, kemudian dilakukan penelitian, apakah seluruh Keramik tersebut telah
terpasang dengan rapih dan baik (tidak miring , tidak lepas dan lain-lain).
 Bila pekerjaan pemasangan rapih dan teliti , begitu selesai saat pemasangan tidak perlu lagi
dibersihkan, tetapi bila masih diperlukan Keramik dapat dibersihkan dengan lap basah atau
bahan-bahan pembersih lunak yang ada di pasaran. ( misalnya : air dicampur dengan 15 % cuka).
Bila sangat terpaksa, untuk menghilangkan kotoran yang sukar terlepas, dapat digunakan sikat baja
(untuk menyikatnya ) atau bahan pembersih spesial disesuaikan dengan jenis kotorannya.
 Pasangan keramik diberi kemiringan untuk daerah service ( kamar mandi ) dan selasar.
 Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk
mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Pemasangan lantai keramik
 Siapkan   peralatan   dan   bahan – bahan   yang  akan  digunakan.
 Pahami  gambar  kerja,  pola  pemasangan  dan   lain – lain.
 Sortir  keramik  agar  menghasilkan  keseragaman  :
-   ukuran / dimensi.
-   presisi.
-   warna.
 Rendam  keramik  yang  akan  dipasang  kedalam  bak  air  ( ember )  selama  1  jam.
 Keramik  dianginkan   dengan  cara  diletakan   pada  tempat  dudukan  / tatakan  keramik,  setelah 
proses  perendaman.
 Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil  ini  untuk  seluruh  kesatuan

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 73


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

 Pasang  benang  arah  horizontal  dan   vertikal   pada  lantai  sesuai  elevasi  pada  shop  drawing.
Kedudukan   benang  harus datar   dan   siku , apabila    dinding   yang   ada   adalah    dinding
keramik,  maka  kedudukan naat  lantai   harus disesuaikan  dengan  yang  ada  pada  dinding.
 Pasang  keramik   sebagai   pasangan  kepalaan ,  sepanjang  garis  dasar  yang  telah  terpasang
 Cek  kesikuan keramik  dengan   besi   siku   dan  kerataan  elevasi  keramik  dengan  waterpass.
 Isi  bagian  /  daerah  permukaan  lantai  yang  lain nya  dengan  adukan / spesi.
 Setelah   itu   pasang   keramik  berikutnya   sesuai  posisinya  sampai  selesai,  usahakan  supaya 
tidak  ada  las – lasan
 Jika  keramik  sudah  terpasang  semua,  ketuk  per mukaan  keramik  dengan  palu  karet untuk 
mendatarkan  /  meratakan   permukaan   keramik   supaya   tidak  rusak  /  cacat.
 Setelah  itu   cek  kerataan  elevasi  keramik  dengan waterpass
 Bersihkan   permukaan   pasangan   keramik   yang telah  terpasang  dengan   kain  /  lap  basah
sampai  bersih.
 Untuk  menghindari  naiknya  lantai  (  menggelembungnya  lantai  )  maka  plat lantai dilapisi pasir
sebelum pemasangan keramik.
 Kemudian  siapkan  isian  /  bahan  cor  naat  pada  bak air  ( ember )   dan  aduklah  hingga  rata
 Setelah  adukan  rata ,  isi  sela – sela  naat  dengan bahan   cor   naat   dengan    menggunakan   
sendok  spesi   (  sekop  ). Pengisian   naat  dilakukan   apabila   kedudukan keramik  telah  kuat  atau 
spesi  telah  kering
 Kemudian  rapikan  naat  tersebut  dengan  cape.
 Diamkan  dan  tunggu  sampai  naat  tersebut  benar -benar  kering.
 Setelah   kering,   bersihkan   permukaan   pasangan keramik   yang  sudah   dipasang  naat dari  sisa –
sisa bahan  cor   naat   dengan   menggunakan   kain  /  lap basah  sampai  bersih

b. Pemasangan dinding keramik


 Siapkan   peralatan   dan   bahan – bahan   yang  akan  digunakan.
 Pahami  gambar  kerja,  pola  pemasangan  dan   lain – lain.
 Sortir  keramik  agar  menghasilkan  keseragaman  : 
- ukuran / dimensi.
- presisi.
- warna.
 Rendam  keramik  yang  akan  dipasang  kedalam  bak  air  ( ember )  selama  1  jam.
 Keramik  dianginkan   dengan  cara  diletakan   pada  tempat  dudukan  / tatakan  keramik,  setelah 
pro ses  perendaman.
 Membuat garis-garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk menentukan
ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.
 Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuannya serta garis pertengahan dinding
untuk pembagian keramik.
 Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian-bagian yang terpasang
pada ruangan tersebut.

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 74


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

 Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian
pemasangan keramik dinding tersebut.
 Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
 Pada pelaksanaan pekerjaan keramik dinding, sebaiknya keramik lantai belum terpasang sehingga
nantinnya mendapat naat yang segaris antara dinding dan lantai.
 Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong
 Membuat kepalaan keramik baik secara horizontal maupun vertikal mengikuti garis sipatan dan lot
ketegakan yang telah dibuat sebelumnya.
 Sebelum keramik dipasang sebelumnya dinding dibasahi terlebih dahulu dengan air.

5. Hasil Yang Diharapkan.


a. Memasang Lantai keramik dan Dinding keramik agar di perhatikan pengisian adukan agar tidak ada
rongga kosong dan perhatikan pegisian nat untuk kerapihan sambung antara keramik.
b. Memasang Lantai keramik dan Dinding keramik dengan hasil rapih, setiap sudut siku, tidak
bergelombang, dan rata.
c. Memasang Lantai keramik dan Dinding keramik agar di perhatikan kualitas dari keramik tersebut
supaya terjaga kualitas warnanya, dapat menahan beban dari benda yang ada di ruangan, sebagai
mana fungsinya Dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh konsultan pengawas.

PASAL 13
PEKERJAAN CAT, DAN FINISHING LAINNYA

1. Lingkup pekerjaan.
a. Area Pengecatan pada seluruh bidang dengan cat tembok pada bidang dinding exterior dan interior
seperti dinyatakan pada gambar.
b. Finishing dengan cat minyak untuk bidang permukaan kayu seperti panel-panel daun pintu, kosen,
papan lisplang, usuk dan sebagainya seperti tertera di gambar. Mengecat semua tembok bidang
langit-langit .

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Pengertian cat disini meliputi emulsi, sealer sement- emulsion filler dan pelapis-pelapis lain yang
dipakai sebagai cat dasar, cat perantara dan cat akhir.
b. Cat pigmen harus dimasukkan dalam kaleng dimana tertera nama perusahaan pembuat, petunjuk
pemakaian, formula, warna nomor seri dan tanggal pembuatannya.
c. Untuk cat tembok luar Ruangan produk vinilex atau setara, warna disesuaikan Dan Untuk cat
tembok Dalam Ruangan produk vinilex atau setara, warna disesuaikan.
d. Plamur dan dempul ( Bagian Dalam) untuk pekerjaan cat tembok dan cat kayu digunakan merk yang
sama dengan merk cat Jadi yang dipilih matex atau setara.
e. Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik yang sama dengan bahan yang diencerkan.
f. Untuk pengecatan semua komponen berbahan Baja Terutama Rangka Atap Kuda- kuda Baja Siku
Mengunakan Zinkromat 2 Lapis (+ 125 micron) Dan 2 Lapis (+ 150 micron) cat Penutup), Dengan

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 75


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

Produk yang Digunakan Dapat Melindungi komponen tersebut dari korosif dengan jangka waktu
selama 10 tahun.

3. Syarat - Syarat Pelaksanaan.


Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecatan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana.
a. Cat tembok
Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dengan cara menggosok memakai kain
yang dibasahi air, setelah kering didempul pada tempat yang berlubang sehingga permukaannya
rata dan licin untuk kemudian dicat paling sedikit 3 kali dengan roller 20 cm sampai baik atau
dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik
b. Rencana pengecatan
INTERIOR EXTERIOR
1. Dinding, Beton Expose, 1 Lapis Cat dasar alkali 1 Lapis Cat dasar alkali
Dan GRC +1 Lapis cat emulsi + 1 Lapis cat emulsi
2 Langit - Langit 2 Lapis cat emulsi 2 Lapis cat emulsi
3 Kayu Dempul kayu Dempul kayu
1 Lapis Cat Meni dasar 1 Lapis Cat Meni dasar
+ 2 kali cat dasar + 3 kali cat dasar

c. Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk


mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan   kain lap.
b. Lindungi bahan – bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan  dicat dengan
kertas semen / koran dan lakban.
c. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian – bagian dinding yang retak & kurang   rata dengan plamir,
kemudian tunggu sampai kering.
d. Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
e. Cek, kerataan permukaan dinding.
f. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas &
dengan kwas untuk  bidang yang sempit ( sulit  ).
g. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
h. Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua / terakhir ( jumlah
pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi  ).
i. Cek kerataan pengecatan yang terakhir.
j. Apabila sudah rata, bersihkan cat  –  cat   yang mengotori bahan – bahan  /  pekerjaan  lain yang
seharusnya  tidak  terkena  cat dengan  kain  lap.
 

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 76


PT. CIPTA RANCANG MANDIRI DED SDN PAKU JAYA 02 KOTA TANGERANG SELATAN

5. Hasil Yang Di Harapkan.


Pengecatan, Dan Finishing Lainnya diperhatikan kerapihannya, warna timbul terang, tidak luntur, tidak
terkelupas, dan tidak ada bercak Pekerjaan Tersebut sesuai Spesifikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di
terima oleh konsultan pengawas

(RKS) Syarat dan Ketentuan Teknis Arsitektur BAB IV - 77

You might also like