You are on page 1of 16

LAPORAN PEMBUATAN ALAT PERAGA

MATA PELAJARAN PKN KELAS 4

UPT SDN 11 KEPULAUAN SELAYAR

PAPAN STICK PENGAMALAN SILA-SILA PANCASILA

OLEH

NAMA : ANDI ASWAR BAYU SAPUTRA, S.Pd.

UNIT KERJA : UPT SDN 11 KEPULAUAN SELAYAR

DINAS PENDIDIKAN PUMUDA DAN OLAHRAGA

KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan
Pembuatan Alat Peraga Mata Pelajaran PKn Kelas 4
Papan Stick Pengamalan Sila-sila Pancasila

Telah disahkan dan ditandatangani


Tanggal 17 Februari 2020

Selayar, 17 Februari 2020


Mengetahui,
Kepala UPT SDN 11 Guru Kelas 4
Kepulauan Selayar

DEMMA BOJA, S.Pd., M.M. ANDI ASWAR BAYU SAPUTRA, S.Pd.


NIP. 19700216 199501 1 003 NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T karena telah memberikan kesempatan pada penulis

untuk menyelesaikan laporan ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat

menyelesaikan Laporan Pembuatan Alat Peraga berupa Papan Stick Pengamalan Sila-sila

Pancasila, Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda kita Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman. Adapun judul

laporannya adalah Pembuatan Alat Peraga Papan Stick Pengamalan Sila-sila Pancasila Pada

Mata Pelajaran PKn Kelas 4.

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Demma Boja S.Pd., M.M., selaku Kepala

Sekolah UPT SDN 11 Kepulauan Selayar, yang telah memberikan dukungan dalam menyusun

laporan pembuatan alat peraga ini, tidak lupa pula kepada semua pihak yang telah membantu

baik dari segi moril maupun materil.

Penulis sadar bahwa Laporan Alat Peraga ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis berharap masukan dari berbagai pihak agar Laporan ini menjadi lebih baik

sehingga dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan alat peraga selanjutnya, serta

memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Aamiin.

Selayar, 17 Februari 2020

Penulis

ANDI ASWAR BAYU SAPUTRA, S.Pd.


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 2

C. Tujuan Pembuatan Alat Peraga ................................................................................................. 2

D. Manfaat ..................................................................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................... 3

A. KAJIAN TEORI ....................................................................................................... 3

1. Pengertian Perkalian ........................................................................................... 3

B. PENERAPAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ..... 3

BAB III PEMBUATAN ALAT PERAGA ........................................................................... 4

A. Bentuk Alat Peraga ................................................................................................... 4

B. Alat dan Bahan ......................................................................................................... 4

C. Cara Pembuatan ........................................................................................................ 5


D. Cara Penggunaan ...................................................................................................... 5

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................. 7

A. Kesimpulan ................................................................................................................7

B. Saran ..........................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baik secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 2003: 2). Salah satu tanda seseorang itu belajar
adalah tampak ada perubahan dari dalam dirinya baik tingkah laku maupun dalam cara
berfikirnya. Perubahan tersebut dapat berupa pengetahuan (kognitif), ketrampilan
(psikomotorik), maupun pada sikapnya (afektif).
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) sebagai salah satu ilmu dasar disekolah yang
mempunyai peranan penting dalam rangka upaya mencetak generasi bangsa yang mempunyai
budi pekerti dan kepribadian yang unggul sebagai warga Negara Indonesia. Pkn juga sebagai
sarana untuk mengembangkan kecerdasan, kepribadian, watak, sopan santun, sikap toleransi,
saling menghargai, dan rasa keperdulian dengan sesama.
PKn secara umum menjelaskan tentang tatanan kehidupan warga negara sehari-hari yang
diharapkan mampu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. PKn
termasuk mata pelajaran yang senantiasa diajarkan kepada para pelajar mulai dari pendidikan
dasar hingga perguruan tinggi. Hal tersebut pada dasarnya telah diatur di dalam Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam aturan tersebut, PPKN wajib
diajarkan dalam kurikulum pendidikan dengan tujuan membentuk peserta didik agar menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan nasionalisme sesuai nilai Pancasila dan UUD 1945.
 Berikut adalah tujuan adanya pembelajaran PKn di Sekolah Dasar yaitu menanamkan
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, Menciptakan warga negara yang memiliki
wawasan kenegaraan, Membantu memahami arti sebenarnya dari Pancasila, Menanamkan rasa
cinta tanah air dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia dalam diri para generasi muda
penerus bangsa, Membantu menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air Indonesia, Membantu
berperilaku sesuai moril nilai Pancasila, Para generasi muda diharapkan memiliki kesadaran
penuh akan demokrasi dan HAM, Membantu warga negara mengamalkan Pancasila dalam
berbagai situasi dan kondisi, Mendorong warga negara berperilaku dengan baik, bermoral, dan
bermartabat, Memberikan kontribusi dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi bangsa,
seperti konflik dan kekerasan.
Sering kali PKn dianggap sebagai pelajaran yang kurang penting, bahkan sebagian anak
mengacuhkannya. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran pada sekolah-sekolah masih sangat
konfensional yaitu guru merupakan pusat pembelajaran dan tidak menggunakan media serta alat
peraga saat pembelajaran, hal ini yang menyebabkan siswa merasa bosan dan jenuh. Akibatnya
materi yang diberikan oleh guru kurang maksimal diterima oleh siswa, sehingga siswa kurang
paham mengenai materi yang dipelajari pada pelajaran PKn.
Alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-
ciri dari konsep yang dipelajarai ( Sudjana, 2005 : 90 ). Fungsi utama alat peraga itu adalah
untuk memperjelas keabstrakan konsep yang diberikan oleh guru agar siswa mampu menangkap
arti dari konsep abstrak tersebut. Penggunaan alat peraga untuk pembelajaran harus disesuaikan
dengan keadaan dan diperlukan teknik yang tepat yaitu dengan mempertimbangkan waktu
penggunaan dan tujuan yang akan dicapai.
Dalam proses pembelajaran PKn kreativitas siswa sangat diperlukan sehingga alat peraga
yang disediakn oleh guru sangat diperlukan. Sehingga kreativitas tidak hanya dilakukan oleh
guru tetapi siswa harus ikut dalam proses pembelajaran. Siswa yang kreatif berarti siswa yang
paham tentang materi yang dipelajarinya.
Alat peraga mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Alat
peraga diperlukan bagi seorang pengajar dalam menyampaikan materi pelajaran. Maka dapat
dikatakan alat peraga merupakan media transfer pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik.
Disamping itu alat peraga dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran. Siswa dapat dengan mudah melihat dan memperagakan secara langsung maka
pembelajaran akan lebih mudah diingat atau membekas pada diri siswa sehingga hasil belajar
dapat tercapai.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan,maka masalah yang berkaitan


dengan alat peraga ini adalah :
1. Bagaimana cara membuat alat peraga Papan Stick Pengamalan sila-sila Pancasila Kelas 4?
2. Bagaimana cara penggunaan alat peraga Papan Stick Pengamalan sila-sila Pancasila Kelas 4?
C. Tujuan Pembuatan Alat Peraga

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka tujuan pembuatan alat peraga
ini adalah :
1. Mengetahui cara pembuatan alat peraga Papan Stick Pengamalan sila-sila Pancasila Kelas 4.
2. Mengetahui cara penggunaan alat peraga Papan Stick Pengamalan sila-sila Pancasila Kelas 4.

D. Manfaat

Manfaat yang di harapkan dalam pembuatan alat peraga “Papan Stick Pengamalan sila-sila
Pancasila “ adalah :

1. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

Menarik perhatian siswa dalam pembelajaran PKn khususnya materi tentang contoh
pengamalan sila-sila Pancasila yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Selain
memberikan pengertian yang mendalam, siswa juga dapat terlibat langsung dalam
penggunaannya. Sehingga pembelajaran jadi lebih berkesan dan mudah diingat.

b. Bagi Guru

Dapat membantu guru dalam menjelaskan materi contoh pengamalan sila-sila Pancasila
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa tertarik dan fokus pada
penjelasan guru.

c. Bagi Sekolah

Membantu melengkapi alat peraga yang ada di sekolah, sehingga dapat digunakan kembali
untuk menjelaskan materi tentang pengamalan sila-sila Pancasila yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat Teoritis

Alat peraga ini dapat membantu siswa memahami secara nyata contoh pengamalan sila-sila
Pancasila yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Pancasila

Pancasila adalah dasar Negara Indonesia. Berdasarkan asal katanya, Pancasila terdiri atas
dua suku kata, yaitu panca dan sila. Panca artinya lima dan sila artinya dasar. Jadi Pancasila
adalah lima dasar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila mempunyai 5 bunyi
sila yaitu : (1). Ketuhanan Yang Maha Esa, (2). Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3).
Persatuan Indonesia, (4). Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dan (5). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila menurut Ruslan Abdul Ghani (2009) diartikan sebagai sebuah filsafat negara
yang tercipta untuk menjadi ideologi kolektif atau cita-cita bersama demi kesejahteraan rakyat
dan bangsa Indonesia sedangkan menurut Nurcholish Majdid (2018) merupakan kalimat un-
sawa, yakni landasan bernegara yang memiliki titik temu atau perjumpaan dengan agama-
agama yang hidup di Indonesia.

2. Makna Lambang dan Pengamalan Sila-sila Pancasila

Dalam perisai lambang Garuda Pancasila, terdapat simbol-simbol yang melambangkan


sila-sila Pancasila. Berikut ini 5 makna lambang Pancasila: (1). Simbol gambar bintang
berwarna kuning yang bersudut lima dengan latar belakang warna hitam terletak di bagian
tengah perisai dijadikan sebagai dasar Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini mengandung
maksud bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius yaitu bangsa yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing. Simbol gambar bintang dijadikan sebagai lambang sila pertama dalam Pancasila yang
berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. (2). Gambar rantai dengan latar belakang warna merah
dijadikan sebagai dasar Kemanusiaan yang Adil dan beradab. Simbol gambar rantai ini
dijadikan sebagai lambang sila kedua dari Pancasila. Rantai yang berjumlah 17 dan saling
sambung menyambung tidak terputus, ini melambangkan generasi penerus yang turun
temurun. (3). Simbol ini terletak di bagian atas sebelah kiri gambar bintang dijadikan sebagai
dasar Persatuan Indonesia. Simbol gambar pohon beringin ini dijadikan sebagai lambang
untuk sila ketiga Pancasila. Pohon beringin melambangkan sebagai tempat berteduh atau
berlindung. (4). Simbol gambar kepala banteng terletak di sebelah atas gambar bintang.
Gambar Kepala Banteng dijadikan sebagai dasar Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan. Kepala banteng diartikan sebagai tenaga
rakyat dijadikan sebagai lambang sila keempat Pancasila. (5). Simbol gambar padi dan kapas
melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan. Simbol gambar padi dan kapas dijadikan
sebagai dasar Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Simbol gambar padi dan kapas
ini terletak di sebelah kanan bawah dari gambar bintang dan dijadikan sebagai lambang sila
kelima Pancasila.
Pengamalan sila pertama Pancasila antara lain : (1). Saling menghormati antar manusia.
(2). Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain. (3). Bekerjasama dan saling bantu di
bidang sosial, ekonomi, dan keamanan lingkungan tanpa pandang latar belakang agama. (4).
Mengembangkan toleransi agama sejak dini. (5). Membina kerukunan hidup antar manusia.
Pengamalan sila kedua Pancasila antara lain : (1). Tidak membeda-bedakan manusia
berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat ekonomi, maupun tingkat pendidikan. (2).
Menjaga hal dan kewajiban diri sendiri dan orang sekitar. (3). Menyadari bahwa setiap
manusia adalah ciptaan Sang Pencipta. (4). Tidak melakukan diskriminasi dengan orang orang
yang dijumpai baik di sekolah, rumah, dan tempat lainnya. (5). Tidak melecehkan seseorang
karena apapun. (6). Membela kebenaran dan keadilan.
Pengamalan sila ketiga Pancasila antara lain : (1). Cinta tanah air dan bangsa dengan
membeli produk dalam negeri. (2). Cinta tanah air dan bangsa dengan mengharumkan nama
bangsa lewat prestasi di berbagai bidang akademik dan non akademik. (3). Tidak
merendahkan suku adat dan budaya lain. (4). Mengutamakan kerukunan bangsa Indonesia
dibandingkan dengan kepentingan kelompok, pribadi, dan golongan. (5). Menumbuhkan rasa
senasib dan sepenanggungan serta membantu warga yang berkesusahan.
Pengamalan sila keempat Pancasila antara lain : (1). Mengedepankan musyawarah,
diskusi, atau bertukar pendapat untuk mencapai mufakat atau kesepakatan dalam
menyelesaikan masalah. (2). Tidak memaksakan kehendak pada orang lain. (3).
Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara, daripada kepentingan pribadi.
(4). Ikut serta dalam pemilihan umum. (5). Melaksanakan hasil keputusan yang berdasar
musyawarah dengan niatan dan perbuatan baik dan dengan rasa tanggung jawab.
Pengamalan sila kelima Pancasila antara lain : (1). Berbuat adil pada siapapun tanpa pilih
kasih. (2). Menghargai hasil karya orang lain. (3). Tidak membedakan seseorang karena status
dan kondisi ekonominya. (4). Bersikap kekeluargaan. (5). Tidak mengintimidasi orang dengan
hak milik kita. (6). Menghormati hak asasi orang lain beserta kewajibannya. (7). Tidak
menyusahkan orang lain untuk sama-sama hidup dengan layak.

B. Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran PKn

Penggunaan Alat peraga Papan Stick Pengamalan Sila-sila Pancasila dapat membantu
guru menarik perhatian siswa pada mata pelajaran PKn materi tentang pengamalan sila-sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Menggunakan alat peraga dapat mempermudah guru dalam menjelaskan pembelajaran,
karena dengan menggunakan alat peraga hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk
konkrit yang dapat dilihat, dipegang, dicoba sehimgga dapat dengan mudah dipahami oleh
siswa. Fungsi utama alat peraga itu sendiri adalah untuk memperjelas keabstrakan konsep
yang diberikan oleh guru agar siswa mampu menangkap arti dari konsep abstrak
tersebut dengan lebih mudah.
Menurut Sudjana [2009], Pengertian Alat Peraga adalah suatu alat yang dapat diserap
oleh mata & telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih
efektif & efisien sedangkan menurut Faizal [2010], Alat Peraga Pendidikan sebagai
instrument audio maupun visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran
menjadi lebih menarik & membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi.

BAB III
PEMBUATAN ALAT PERAGA

A. Bentuk Alat Peraga

Alat peraga yang dibuat berupa papan berbahan triplek berbentuk persegi panjang.

B. Alat dan Bahan

Dalam pembuatan alat peraga Papan Stick Pengamalan Sila-sila Pancasila dibutuhkan
alat dan bahan sebagai berikut:

1. Triplek
2. Karton
3. Gunting
4. Lem
5. Stik Es Krim
6. Spidol/Pewarna
7. Kertas HVS
8. Laptop
9. Printer
10. Gambar simbol sila-sila Pancasila
11. Gambar contoh pengamalan sila-sila pancasila
C. Cara Pembuatan

Cara pembuatan alat peraga Papan Stick Pengamalan Sila-sila Pancasila adalah sebagai
berikut:

1. Sediakan triplek berbentuk persegi panjang


2. Bungkus triplek dengan karton menggunakan lem
3. Gunting karton berbantuk persegi dengan ukuran kecil, lalu tempelkan ke stick dengan
menggunakan lem
4. Mencari gambar simbol sila-sila Pancasila dan gambar contoh pengamalan sila-sila
Pancasila di internet
5. Print gambar simbol sila-sila Pancasila dan gambar contoh pengamalan sila-sila Pancasila
6. Gunting gambar simbol sila-sila Pancasila dan gambar contoh pengamalan sila-sila
Pancasila
7. Tempelkan gambar simbol sila-sila Pancasila ke dalam triplek yang sudah terbukus karton
dengan dengan menggunakan lem
8. Tempelkan juga gambar contoh pengamalan sila-sila Pancasila pada karton berbentuk persegi
yang telah digunting dan ditempelkan ke stick dengan menggunakan lem.
9. Buatlah wadah pada masing-masing gambar simbol sila-sila Pancasila dengan karton
10. Buat pula wadah untuk menyimpan stick yang sudah ditempeli gambar contoh pengamalan
sila-sila Pancasila
11. Alat peraga siap digunakan sesuai petunjuk.
D. Cara Penggunaan

Cara penggunaan alat peraga Papan Stick Pengamalan Sila-sila Pancasila adalah sebagai
berikut:

1. Ambillah salah satu stick yang sudah ditempeli gambar contoh pengamalan sila-sila
Pancasila.
2. Masukkan stick yang sudah ditempeli gambar contoh pengamalan sila-sila Pancasila ke
dalam wadah gambar simbol sila-sila Pancasila.
3. Usahakan gambar contoh pengamalan sila-sila Pancasila yang dimasukkan sesuai dengan
gambar simbol silanya masing-masing.
4. Ulangi berkali-kali dengan menampilkan seluruh siswa untuk dapat menggunakan papan
stick pengamalan sila-sila Pancasila.

You might also like