You are on page 1of 4

Di susun oleh :

Ahamd Khoirul Muna


IX – B / 03

1|Ahmad Khoirul Muna / IX-B/03


Cinta Yang Kandas Karena Godaan Dan Pembelajaran
Di suatu sekolah yang sedang menggadakan MPLS (Masa Penggenalan Lingkungan
Sekolah), terdapat siswa yang nakal, baik, dan jujur. Tapi saat melakukan MPLS (Masa
Pengganalan Lingkungan Sekoah) itu ada beberapa siswa yang jahil terhadap teman
sekelasnya. Nama anak yang di jahili adalah Fina, sedangkan anak yang senang menjahili
mereka adalah Ahmad. Mereka berdua sangkat suka menjahili kedua teman perempuannya itu.

Meski mereka suka menjahili teman – temannya, tapi mereka tetap juga sering
menolong temannya yang sedang ada dalam masalah. Mereka juga anak yang rajin meski
jahil. Tidak ada teman sekelasnya yang tidak mengetahui kalau mereka anak yang rajin meski
jahil.
Pada saat MPLS (Masa Penggenalan
Lingkungan Sekolah), mereka berdua itu
ditempatkan pada bangku yang berdekatan antara
depan dan belakang. Di saat itulah Ahmad sering
sekali menjahili Fina sampai mereka ingin pindah
bangku, tapi tidak di perbolehkan oleh Bu guru.
Setelah selesai MPLS Ahmad pun masih sering
menjahili Fina samapai Fina mengejar dia lalu
mencubitnya sampai memar, tetapi Ahmad malah tidak kapok dan ingin terus menjahili Fina.
Pada suatu ketika mereka tidak bekelahi lagi, namun mereka menjadi perhatian satu
sama lain. Mereka pun lama – kelamaan tumbuh rasa suka dan saling perhatian untuk segala
hal. Tetapi Ahmad dan Fina tidak berani menggungkapkan perasaan mereka masing – masing.
Mereka cuman bisa memperhatikan dari jauh dan apabila saat berdekatan mereka hanya
berkata “Hai, apa kamu sudah selesai mengerjakan tugas?”. Pada saat mereka pulang sekolah
mereka berdua selalu memikirkan dia pulang sama siapa?
Sesampainya Ahmad dirumah dia langsung menggambil hpnya, lalu dia membuka
WhatsApp untuk menanyai kabar Fina apakah sudah sampai ke rumah apa belum? Dia kadang
juga khawatir kalo Fina pulang sama laki – laki lain. Setelah Ahmad WhatsApp Fina, Fina pun
langsung membalas pesannya ahmad.
“Fina, apakah kamu sudah sampai rumah?” pesan WhatsApp dari Ahmad.
“Sudah,” jawab Fina.
“Ohh ya, apa kamu sudah makan?” tanya Ahmad
“Belum, karna dirumah masakannya belum matang,” jawab Fina
Keesokan harinya saat berada di sekolah mereka hanya bertanya tentang tugas dengan
muka malu – malu. Mereka hanya terlihat teman biasa, tapi menurut teman – temanya itu
melihat tatapan mereka itu spesial bak sesorang menatap mentari yang indah. Lama –
kelamaan Ahmad berpikir bahwa dia itu laki – laki tapi kenapa malu untuk bertanya kepada
wanita cantik bagaikan bulan purnama yang bersinar di malam hari.

2|Ahmad Khoirul Muna / IX-B/03


Pada suatu ketika Ahmad membranikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada
Fina, akan tetapi Ahmad agak ragu apakah cintannya diterima oleh Fina atau tidak. Ahmad
pun langsung mencoba mengajak Fina untuk ngobrol di luar kelas dan mencoba menyatakan
perasaannya.
“Fina, aku mau tanya sama kamu?” tanya Ahmad kepada Fina.
“Tanya apa Ahmad?” jawab Fina dengan perasaan senang.
“Anu Fin, tipe laki – laki yang kamu sukai itu seperti apa?” tanya Ahmad.
“Tipe laki – laki yang ku suka yaitu, dia pekerja keras dan perhatian terhadap diriku seperti
kamu” jawab Fina dengan tersenyum malu.
“Ahh, bisa aja kamu?” jawab Ahmad.
“Berarti bisa dong kamu terima perasaan cintaku padamu?” tanya Ahmad kepada Fina.
“Ya tentu kuterima dong, kan kamu orang yang ku cintai, tapi aku tidak berani menyampaikan
perasaanku kepadamu” jawab Fina dengan tersenyum bahagia.
“Jadi kamu mau dong jadi pacarku?” tanya Ahmad sambil memberikan bunga kepada Fina.
“Ya jelas mau dong, sayang” jawab Fina sambil tersenyum.

Kemudian mereka kembali lagi ke kelas dengan perasaan


bahagia namun teryata ada seseorang yang tidak suka akan
kebahagiaan Ahmad dan Fina. Dia pun mencari cara agar
Ahmad dan Fina berpisah. Dia pun mulai menggangu Fina
dengan maksud agar Fina bisa menyukainya dengan
menggunakan cara seperti Ahmad. Tapi Ahmad pun tidak
tinggal diam saja Ahmad pun sering mengoda Fina dengan
maksud agar Fina tidak berpaling dari nya. Ahmad terus
membantu Fina dalam mengerjakan tugas sekolah dan sering menemaninyan saat pergi karena
Ahmad tidak mau kelilangan rasa cintanya kepada Fina.
Namun pada saat penngambilan rapot mereka berdua mendapatkan rangking yang
sangat bagus. Semakin lama nilai mereka berdua melorot dan rasa ingin bekerja kerasnya
menurun. Di saat itulah orang yang ingin mereka berpisah menggambil kesempatan tersebut
untuk membuat Ahmad dengan Fina berpisah. Orang itu bernama Hiban. Dia berencana
menggunakan kesempatan itu untuk menggoyahkan rasa cinta Fina terhadap Ahanad. Fina pun
lama kelamaan pun mulai tidak memperhatikan Ahmad lagi, akan tetapi Ahmad masih sering
memperhatikan Fina, karena rasa cintanya terhadap Fina masih kuat dan tidak tergantikan oleh
siapapun saat itu.
Suatu saat Fina bilang kepada Ahmad “kenpa nilai kamu dan aku menurunnya setelah
kita pacaran?” tanya Fina. “Ya mungkin, karena kita cuman memikirkan kamu dan aku sedang
apa dan sama siapa saja, dan tidak berfokus pada pelajaran seperti saat sebelum kita
berpacaran” jawab Ahmad. Fina pun berpikir bahwa kalau seperti ini terus maka mereka akan
mendapatkan nilai yang semakin buruk dari pada yang sebelumnya. Di situlah saatnya Hiban
mengoda Fina agar berpisah dengan Ahmad. Namun rasa cinta Fina pun masih sangat besar
3|Ahmad Khoirul Muna / IX-B/03
saat itu, karena Ahmad masih seorang anak yang rajin, pantang menyerah, dan pandai
menurutnya. Ahmad pada saat itu mendengar bahwa Hiban tidak suka kalau Ahmad dan Fina
berpacaran, karena sebenarnya Hiban memiliki rasa cinta terhadap Fina. Karena itulah Ahmad
meningkatkan kapasitas belajarnya untuk bisa membantu Fina saat mengerjakan tugas nya.
Fina pun semakin terpulai dengan Ahmad sebab selalu bisa membantu nya saat mengalami
kesulitan. Tapi Hiban tidak tinggal diam hanya karena itu Hiban memutuskan akan
mengganguni Fina dan menggodanya saja dengan maksud agar rasa cinta Fina terhadap Fina
pudar. Ahmad yang menggetahui hal itu pun membuatnya cemburu karena Hiban itu anak
yang tampan dan kaya.
Di saat rasa cemburunya itu melanda hatinya ia pun berpikir “kenapa aku merasa
dadaku sesak saat menggetahui Fina di godain sama Hiban” kata Ahmad dalam hati. Ia pun
mulai bersikap acuh terhadap Hiban, sebab sering menggoda Fina. Lama kelamaan rasa cinta
Fina terhadap Ahmad pun berkurang, sebab sering di godai sama Hiban sampai membuat
hatinya risau kalau rasa cintanya kepada Ahmad berkurang. Ahmad pun juga memiliki
perasaan yang sama pesis terhadap Fina yang risau akan hal tersebut. Pada suatu ketika Hiban
pun berhasil menggoda Fina dan membuat dia berpaling dari Ahmad. Kemudian Fina pun
mengajak ngobrol Ahmad dan ingin berpsah dengan alasan dia sudah memiliki orang lain
yang lebih baik dari pada dia. Ahmad pun tidak bisa menolak perpisahan itu karena Ahmad
yakin kalau orang yang dipilih oleh Fina itu jauh lebih baik dari pada dia.

Suatu hari Ahmad berpikir “kenapa aku


membiarkannya dengan orang lain?”
katanya dalam hati. Setelah ahmad berpisah
dengan Fina nilai Ahmad pun semakin
bagus dan naik lebih bagus dari pada
sebelumnya. Oleh sebab itu Ahmad tidak
ingin lagi berpacarang pada saat masih
sekolah karena bisa menghalangi
keberhasilannya saat masih belajar. Ia pun semakin fokus dengan pelajarannya untuk
mencapai cita – cita nya terlebih dahulu. Banyak orang yang menganggap bahwa meraih cita –
cita itu sangat penting dari pada berpacaran dan mengangu proses belajarnya saja.

4|Ahmad Khoirul Muna / IX-B/03

You might also like