Professional Documents
Culture Documents
Contoh Cerpen Singkat
Contoh Cerpen Singkat
Meski mereka suka menjahili teman – temannya, tapi mereka tetap juga sering
menolong temannya yang sedang ada dalam masalah. Mereka juga anak yang rajin meski
jahil. Tidak ada teman sekelasnya yang tidak mengetahui kalau mereka anak yang rajin meski
jahil.
Pada saat MPLS (Masa Penggenalan
Lingkungan Sekolah), mereka berdua itu
ditempatkan pada bangku yang berdekatan antara
depan dan belakang. Di saat itulah Ahmad sering
sekali menjahili Fina sampai mereka ingin pindah
bangku, tapi tidak di perbolehkan oleh Bu guru.
Setelah selesai MPLS Ahmad pun masih sering
menjahili Fina samapai Fina mengejar dia lalu
mencubitnya sampai memar, tetapi Ahmad malah tidak kapok dan ingin terus menjahili Fina.
Pada suatu ketika mereka tidak bekelahi lagi, namun mereka menjadi perhatian satu
sama lain. Mereka pun lama – kelamaan tumbuh rasa suka dan saling perhatian untuk segala
hal. Tetapi Ahmad dan Fina tidak berani menggungkapkan perasaan mereka masing – masing.
Mereka cuman bisa memperhatikan dari jauh dan apabila saat berdekatan mereka hanya
berkata “Hai, apa kamu sudah selesai mengerjakan tugas?”. Pada saat mereka pulang sekolah
mereka berdua selalu memikirkan dia pulang sama siapa?
Sesampainya Ahmad dirumah dia langsung menggambil hpnya, lalu dia membuka
WhatsApp untuk menanyai kabar Fina apakah sudah sampai ke rumah apa belum? Dia kadang
juga khawatir kalo Fina pulang sama laki – laki lain. Setelah Ahmad WhatsApp Fina, Fina pun
langsung membalas pesannya ahmad.
“Fina, apakah kamu sudah sampai rumah?” pesan WhatsApp dari Ahmad.
“Sudah,” jawab Fina.
“Ohh ya, apa kamu sudah makan?” tanya Ahmad
“Belum, karna dirumah masakannya belum matang,” jawab Fina
Keesokan harinya saat berada di sekolah mereka hanya bertanya tentang tugas dengan
muka malu – malu. Mereka hanya terlihat teman biasa, tapi menurut teman – temanya itu
melihat tatapan mereka itu spesial bak sesorang menatap mentari yang indah. Lama –
kelamaan Ahmad berpikir bahwa dia itu laki – laki tapi kenapa malu untuk bertanya kepada
wanita cantik bagaikan bulan purnama yang bersinar di malam hari.