You are on page 1of 6

APLIKASI TEORI DESAIN PEMBELAJARAN DAN MEDIA

PEMBELAJARAN
Untuk memenuhi Tugas mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar dan Materi PAI
Dosen Pengampu:

Dr. HERI CAHYONO PUTRO, M.Pd.

Disusun kelompok II:


1. Bambang Wibowo (21.08.886)
2. Dwi Setyarini (21.08.888)
3. Muhammad Fahri Azna (21.08.895)
4. Nur Rohmawati (21.08.900)
5. Siti Rosidah (21.08.905)
6. Syaidah Setyowati (21.08.907)
7. Sugiyarti (21.08.912)
8. Trina Ambar Wati (21.08.910)

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI
PONOROGO
2022
A. Pengertian Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran adalah pengembangan secara sistematis dari spesifikasi


pembelajaran dengan menggunakan teori belajar dan pembelajaran untuk menjamin kualitas
pembelajaran. Proses perancangan dan pengembangan ini meliputi segala proses analisis
kebutuhan pembelajaran, tujuan dan pengembangan sistem untuk mencapai tujuan,
pengembangan bahan dan aktivitas peserta didik.
Desain pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai instructional design is the
practice of maximizing the effectiveness, efficiency, and appeal of instruction and other
learning experiences. The process consists broadly of determining the current state and
needsof the learner, defining the end goal of instruction, and creating some intervention to
assist in the transition. Desain pembelajaran merupakan kegiatan memaksimalkan
keefektifan, efisiensi dan hasil pembelajaran dan pengalaman pembelajaran lainnya.
Kegiatan tersebut meliputi penentuan keadaan awal, kebutuhan peserta didik, menentukan
tujuan akhir dan menciptakan beberapa perlakuan untuk membantu dalam masa transisi
tersebut. Di bagian lain dijelaskan bahwa desain pembelajaran adalah pengembangan
pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus teori-teori pembelajaran untuk
menjamin kualitas pembelajaran.
Menurut Gagne (1985) menyatakan bahwa desain pembelajaran disusun untuk
membantu proses belajar peserta didik, proses belajar tersebut memiliki tahapan saat ini dan
tahapan jangka panjang.1 Menurut Shambaugh dalam (Wina Sanjaya,2009:67)menjelaskan
tentang desain pembelajaran sebagai berikut An intelektual process to help teachers
systematically learners needs and construct structures possibilities to responsively addres
those needs.2 Bahwa, sebuah proses intelektual untuk membantu pendidik menganalisis
kebutuhan peserta didik dan membangun berbagai kemungkinan untuk merespon kebutuhan
tersebut.
Desain pembelajaran menurut Gentry (1985:67) bahwa desain pembelajaran
berkenaan dengan proses menentukan tujuan pembelajaran, strategi, dan teknik untuk
mencapai serta merancang media yang dapat digunakan untuk keefektifan pencapaian
tujuan.3
Dari pendapat para ahli di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengembangan
pembelajaran secara sistematis untuk memaksimalkan keefektifan dan keefisiensi
pembelajaran. Dalam kegiatan mendesain pembelajaran kita awali dengan menganalisis
kebutuhan peserta didik, menentukan tujuan pembelajaran, mengembangan bahan dan
aktifitas pembelajaran, yang didalamnya mencakup penentuan sumber belajar, strategi
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi (penilaian)
untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran bagi peserta didik. Dan hasil dari
evaluasi itu nanti digunakan sebagai acuan untuk mengetahui tingkat efektivitas, efisiensi dan
produktivitas proses pembelajaran.

B. Desain Sistem Pembelajaran

1. Pengertian desain sistem pembelajaran

Sistem pembelajaran merupakan satu kesatuan dari beberapa komponen


pembelajaran yang saling berinteraksi, interelasi, dan interdepedensi dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

1
Robert M Gagne Marcy Parkins driscoll. 1989. Essentials of learningfor Instructial. Florida : State University
2
Wina Sanjaya. 2009. Perencanaan dan Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana
3
Gentry. 1985. Desain Pembelajaran
2. Komponen-komponen pembelajaran meliputi:
a. Peserta didik
b. Pendidik.
c. Kurikulum.
d. Bahan ajar.
e. Media pembelajaran.
f. Sumber belajar.
g. Proses pembelajaran.
h. Fasilitas lingkungan.
i. Tujuan.

Komponen- komponen tersebut hendaknya dipersiapakan atau dirancang (desain)


sesui dengan program pembelajaran yang akan dikembangkan. Menurut Reigeluth
(1999:11)menjelaskan bahwa desain pembelajaran sebagai ilmu kadang disamakan dengan
ilmu pembelajaran. Kedua disiplin ini menaruh perhatian yang sama pada perbaikan kualitas
pembelajaran.4 Namun para ilmuwan pembelajaran lebih memfokuskan pengamatan hasil
pembelajaran yang muncul akibat manipulasi suatu metode dalam kondisi tertentu hal ini
dilakukan untuk memperoleh teori-teori pembelajaran (preskriptif). Bagi perancang lebih
menaruh perhatian pada upaya untuk menggunakan teori-teori pembelajaran yang dihasilkan
oleh ilmuwan pembelajaran untuk memperoleh hasil yang optimal melalui proses yang
sistematik.

3. Asumsi –asumsi dalam mendesain pembelajaran:

Untuk mendesain pembelajaran hendaknya memperhatikan asumsi-asumsi


tentang hakikat desain system pembelajaran, antara lain:
a. Desain sistem pembelajaran didasarkan pada pengetahuan.
b. Desain sistem pembelajaran diarahkan kepada peserta didik secara individual atau
kelompok.
c. Hasil pembelajaran mencakup hasil langsung dan pengiring.
d. Sasaran terakhir desain system pembelajaran adalah memudahakan belajar.
e. Desain sistem pembelajaran mencakup semua variabel yang mempengaruhi belajar.
f. Inti desain sistem pembelajaran adalah penetapan silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, (metode, media, skenario, sumber belajar, sistem penilaian) yang
optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Komponen utama desain pembelajaran.

Komponen-komponen yang terdapat di dalam desain system pembelajaran


biasanya digambarkan dalam bentuk yang direpresentasikan dalam bentuk grafis atau
flow chart. Model desain system pembelajaran menggambarkan langkah-langkah atau
prosedur yang perlu ditempuh dalam menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif ,
efisien dan menarik. Menurut Morrisson, Ross, dan Kemp (2001) desain system
pembelajaran ini akan membantu pendidik sebagai perancang program atau pelaksana
kegiatan pembelajaran dalam memahami kerangka teori lebih baik dan menerapkan teori
tersebut untuk menciptakan aktifitas pembelajaran yang lebih efektif , efisien ,produktif
dan menarik.5
4
Reigeluth Charles M. 1999. Instructional Design. Theories and Model. London: Lowrence Earlbown
Associates Publisher
5
Morisson, Gery R, Steven M. Ross, & Jerrold E. Kamp. (2004). Design effective Instruction, (4th Ed). New
York: John Wiley & Sans
Desain system pembelajaran berperan sebagai :
a. Alat konseptual
b. Pengelolaan
c. Komunikasi untuk menganalisis, merancang, menciptakan, mengevaluasi program
pembelajaran, dan program pelatihan.

Untuk merancang dan mengembangakn system pembelajaran dipengaruhi oleh


beberapa komponen antara lain:
a. Kemampuan awal peserta didik dan potensi yang dimiliki.
b. Tujuan pembelajaran
c. Analisis materi pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.analisis aktifitas pembelajaran merupakan proses menganalisis topic
atau materi yang akan dipelajari.
d. Pengembangan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi pembelajaran
dan kemampuan peserta didik.
e. Sumber belajar adalah sumber-sumber yang dapat diakses untuk memperoleh materi
yang akan dipelajari.
f. Penilaian belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi yang akan
dikuasai oleh peserta didik.

C. Kedudukan Desain Pembelajaran

Setiap komponen memiliki peran dan fungsi sesuai dengan konteksnya. Untuk
membuat rancangan dan pengembangan system pembelajaran harus memahami posisi dan
perannya dalam pelaksanaan pembelajaran. Kedudukan desain sistem pembelajaran dalam
kegiatan pembelajaran, merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran. Proses kegiatan
pembelajaran secara umum meliputi tiga tahap yaitu tahap pertama merancang dan
mengembangakn sistem pembelajaran , tahap kedua adalah penerapan desain system
pembelajaran dan yang ketiga evaluasi pembelajaran.

TAHAP 1 TAHAP 2 Tahap 3

Mendesain Sistem Penerapan Desain Evaluasi


Pembelajaran Sistem Pembelajaran
Pembelajaran

Gambar Siklus Kegiatan Pembelajaran (Atwi Suparman,1997:33)6

Dalam memahami model desain system pembelajaran perlu mengenal dan


memahami pengelompokkan model desain sistem pembelajaran. Menurut Gustafson dan

6
Alwi Suparman. 1997. Desain Instruktional. Jakarta: PAU – PPAI Univertas Terbuka
Branch (2002) model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok.7
Pembagian klasifikasi ini didasarkan pada orientasi penggunaan model yaitu:
1. Classrooms oriented model.
2. Product oriented model.
3. System oriented model.

D. Model-model Desain Pembelajaran

Model desain system pembelajaran berperan sebagai alat konseptual,


pengelolaan , komunikasi, untuk menganalisismerancang, menciptakan, mengevaluasi
program pembelajaran dan program pelatihan. Pada umumnya setiap desain system
pembelajaran memiliki keunikan dan perbedaan dalam langkah-langkah dan prosedur yang
digunakan.perbedaan juga sering kali terdapat pada istilah-istilah yang digunakan. Namun
demikian model-model desain tersebut memiliki dasar prinsip yang sama dalam upaya
merancang program pembelajaran yang berkualitas.dalam desain pembelajaran dikenal
beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli. Beberapa contoh model desain
pembelajaran diuaraikan sebagai berikut:

1. Model Dick and Carey


Model yang dikembangakan didasarkan pada penggunaan system terhadap
komponen-komponen dasar desain pembelajaran yang meliputi analisis desain
pengembangan, implementasi dan evaluasi.
Adapun komponen-komponen dan sekaligus merupakan langkah-langkah
utama dari model desain pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick and Carey &
Carey (2009) adalah:8
a. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran
b. Melakukan analisis intruksional.
c. Menganalisis karakteristik peserta didik dan konteks pembelajaran.
d. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus.
e. Mengembangkan instrument penilaian
f. Mengembangkan strategi pembelajaran
g. Mengembangkan dan memilih bahan ajar.
h. Merancang dan mengembangan evaluasi formatif.
i. Merancang dan mengembangkan evaluasi sumatif.

2. Model Kemp
Menurut Morisson, Ross dan Kemp (2004), model desain system
pembelajaran ini akan membantu pendidik sebagai perancang program atau kegiatan
pembelajaran dalam memahami kerangka teori dengan lebih baik dan menerapkan
teori tersebut untuk menciptakan aktifitas pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. 9
Desain pembelajaran model Kemp dapat kita jelaskan sebagai berikut:
Langkah-langkah model pembelajaran Kemp antara lain:
a. Menentukan tujuan dan daftar topic, menentukan tujuan umum untuk
pembelajaran tiap topiknya.
b. Menganalisis karakteristik peserta didik untuk siapa pembelajaran tersebut
didesain.
c. Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menentukan isi materi pelajaran
7
Gustafson dan Branch. 2002. Model Desain Pembelajaran
8
Dick, Walter, Lou Carey,. & James O Carey. 2003. The Syntematic Design Of Instruction Libraryof
Congress Catalogin in PublicationData. Addison-Wembley Educational Publisher Inc.
9
Morisson, Gery R, Steven M. Ross, & Jerrold E. Kamp. (2004). Design effective Instruction, (4th Ed). New
York: John Wiley & Sans
e. Pengembangan penilaian
f. Memilih aktifitas dan sumber belajar.
g. Mengkoordinasi dukungan pelayanan.
h. Mengevaluasi pembelajaran

3. Model Addie
Ada satu model pembelajaran yang lebih yang sifatnya lebih genetik.
Yaitu model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluated) ADDIE muncul
pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsi
ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur
program pelatihan yang efektif, dinamis, dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.
Model ini menggunakan lima tahapan pengembangan antara lain:
a. Analysis
b. Design
c. Development
d. Implementation.
e. Evaluation

4. Model Hanafin and Peck


Model Hanafin and peck ialah model desain pembelajaran yang terdiri dari
tiga fase yaitu:
a. Fase analisis kebutuhan
b. Fase desain
c. Fase pengembangan atau implementasi.

Dalam model ini, penilaian dan pengulangan perlu dijalankan dalam setiap
fase. Model ini adalah model desain pembelajaran yang berorientasi pada produk

5. Model Isman
Desain pembelajaran model Isman dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Input (identifikasi kebutuhan)
b. Proses (prototype)
c. Output
d. Umpan balik (feedback)
e. Pembelajaran

You might also like