You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Praktik kerja industri merupakan bagian dari kurikulum SMK Nurul
Huda Panumbangan yang bertujuan agar siswa dapat membandingkan teori yang
diajarkan di sekolah dengan kenyataan di lapangan. Dan juga sebagai
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan berdasarkan pendekatan pendidikan
system ganda.Selain itu juga, pelaksanaan praktik kerja industri dilaksankan
berdasarkan visi SMK Nurul Huda yaitu “Siap menghadapi tantangan hidup
didunia usaha dan masyarakat”.dan salah satu misi SMK Nurul Huda yaitu ‘’
Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan sejalan dengan perkembangan
IPTEK dan tuntutan dunia usaha”.
1.2Tujuan Praktik Kerja Lapangan
a. Memperkokoh keterkaitan dan kesesuaian antara program pendidikan dari
sekolah dan dunia kerja
b. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas professional.
c. Memberikan pengalaman dan penghargaan langsung terhadap pengalaman
kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
d. Membekali siswa dengan pengalaman sebenarnya dalam dunia kerja
e. Mendorong siswa berjiwa wirausaha yang disiplin, percaya diri dan tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas
f. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian professional dengan tingkat
pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia
usaha.
1.3 Tujuan Penulisan Laporan
Tujuan penulisan laporan dapat dipaparkan sebagai berikut :
a. Untuk melatih siswa siswi dalam menulis laporan secara ilmiah.
b. Sebagai bukti bahwa penulisan telah melakukan PRAKERIN.
c. Sebagai salah satu tugas untuk mengikuti Ujian Nasional.
d. Menuangkan hasil PRAKERIN kedalam bentuk tulisan.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penerimaan Telur


Telur tetas yang masuk ke Hatchery berasal dari breeding farm. Telur
yang diterima dari kandang kemudian dimasukan kedalam Coolingroom dan
diindetifikasi, yang meliputi pemeriksaan fisik antara jumlah yang tertera
disurat jalan dengan yang diterima oleh Hatchery antara lainjumlah telur dan
Egg tray, asal kandang dan usia induk.
2.2 Fumigasi
Agar fumigasi yang kita lakukan dapat berjalan efektif maka harus
memperhatikan beberapa hal :
- Temperature ruangan fumigasi 270 – 290 C.
- Dosis fumigasi ( PK dan Formalin 1:2)
- Waktu fumigasi 15 – 20 menit.
- Volume ruangan dan jumlah telur
- Kelembaban 70 – 75 %
Fumigasi sebaiknya dilakukan kira-kira 24-25 jam sebelummesin digunakan.
Fumigasi dilakukan dengan cara memasukan larutan fumigasi kedalam bak
air mesin tetas kemudian mesin dioperasikan (Jutawan,2005).
2.3 Grading
Grading adalah proses pemisahan telur yang layak ditetaskan dan tidak
layak ditetaskan.
Telur layak tetas memiliki ciri ciri seperti berikut :
- Memiliki kerabang tidak tipis, tidak retak, berukuran 0,3 mm.
- Berat telur normal yaitu 50-60 gram.
- Bentuk oval tidak jumbo maupun kecil.
- Kerabang telur tidak berbintik dan idak kasar.

2.4 Coolingroom dan Pree Warming


2
Telur tetas sebelum disetting terlebih dahulu dilakukan penyimpanan
dengan ketentuan dan hal hal sebagai berikut:

Waktu Penyimpanan Temperatur Humidity


1-3 hari 18,30C- 21,10C 75 % RH
4-7 hari 15,00C- 17,00C 75 -80% RH
7 hari lebih 12,8oC- 13,9oC 80%RH
Sebelum telur tetas disetting dilakukan preewarming selama 5-10 jam,
bertujuan untuk menyesuaikan suhu dan embrio didalam teur. Pengeluaran
telur tetas dari ruang coolingroom menempatkan pada ruang tertentu yang
bersanitasi dan cukup sirkulasi udara. Keuntungan dari preewarming yaitu
telur mudah untuk menetas dan meningkatkan hatchability (Sudaryani dan
Santoso, 2003).
2.5 Setting
Setting adalah proses masuknya telur tetas ke dalam mesin setter
setelah mealui tahapan prewarming.
Persiapan Setting mesin :
- Telur tetas yang diletakan dichick master dimasukan kedalam trolly
sesuai urutan kandang.
- Jika dalam satu trolli ada yang berbeda kandang diusahakan selisih umur
induk tidak lebih dari 5 bulan.
- Pemberian kode telur yang berisi kandang, tanggal telur datang, Setting
mesin setter dilakukan mulai 1-3 hari akan dimasukan telur tetas, suhu
dan kelembaban menetukan pertumbuhan embrio (Cobb Hatchery
Management Guide, 2005).
2.6 Mesin Setter
Mesin setter adalah mesin tetas yang berfungsi untuk mengerami telur,
digunakan untuk memeanaskan dan memutar telur mulai dari 3 hari sampai 3
hari menjelang telur menetas. Dengan suhu dan kelembaban yang baik yang
berfungsi agar embrio berkembang dengan suhu setter 37 oC sampai hari ke
18 dan suhu diturunkan 0,5oC menjadi 37oC. Namun pengaturan temperature
mesin tetas ini bisa diatur tiga tahap yaitu early (hari 1-10),middle (hari10-
18) dan late (hari 19-21) untuk memudahkan pengontrolan kematian embrio
saat inkubasi (Farghly, 2015).
3
2.7 Transfer dan Canding
Transfer adalah proses pemisahan telur yang sudah berusia 432 jam
dalam mesin setter ke mesin hatcher. Candling adalah proses pemisahan telur
yang memiliki embrio dan tidak, juga memisahkan telur explode. Telur
explode disebabkan telur terkontaminasi bakteri,kotor,pencucian telur tidak
baik dan mesin tetas kotor (Nuryati,dkk 2003). Candling atau bisa disebut
juga peneropongan bertujuan untuk mengetahui perkembangan embrio
biasanya dilakukan pada hari ke 7 dan 14 ( Kholis dan Sarwono, 2013).
Transfer melakukan pemindahan telur dari ruang setter ke
ruangan hatcher akan tetapi sebelum melakukan pemindahan
dilakukan terlebih dahulu Candling atau pemilihan telur yaitu telur
yang berisi embrio dan juga telur yang tidak terisi embrio.saat
melakukan Candling ciri ciri telur yang tidak terisi embrio itu telur
yang berwarna merah di dalam berbeda hal dengan telur yang berisi
embrio yaitu sebaliknya tidak akan berwarna merah.biasanya Candling
untuk pemilihan telur nya itu menggunakan alat peneropongan agar
terlihat perbedaan telur yang fertil dan yang infertil
2.8 Mesin Hatcher
Mesin hatcher adalah mesin yang berfungsi hanya sebagai penetasan
telur digunakan untuk memanaskan telur selama 3 hari terakhir sampai
menetas. Mesin hatcher biasanya menggunakan rak telur tetap.
2.9 Pull chick
Pull chick adalah proses pemanenan DOC atau dikeluarkannya telur
yang sudah menetas dan tidak menetas (DIS), selanjutnya dengan proses
seleksi serta pengepakan DOC.
Kriteria dan syarat Pull chick :
- Semua telur secara keseluruhan sudah menetas.
- DOC sebaiknya dipanen ketika masih 5% basah disekitar bulu leher
- Pusar sudah menutup rapat dan kering

BAB III

4
PROSES DAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik


a. Keterangan Singkat Perusahaan Industri
Pada awalnya sebelum Hatchery Tanjung Mulya Poultry shopdi bangun,
Tanjung Mulya Poultry Shop mengadakan kerja sama dengan PT. PATRIOT, Bogor
dengan sistem sewa selama 1 tahun pada tahun 1992. Kemudian Tanjung Mulya
Poultry Shop bekerja sama dengan CV. IRAMA RIWATI, Cianjur selama 2 tahun
dengan sistem sewa.
Seiring bertambahnya populasi breeding, banyaknya permintaan akan ayam
pedaging dan membutuhkan tempat penetasan telur sendiri, Tanjung Mulya Poultry
Shop mulai merintis pembudidayaan ayam pedaging dengan mendirikan Hatcher
Tanjung Mulya Poultry Shop pada bulan November 2004 dan Tanjung Mulya
Poultry Shop mulai beroperasi tanggal 23 November dengan luas bangunan panjang
200m dan lebar 50m. Hatchery Tanjung Mulya Poultry Shop memiliki 12 unit mesin
tetas.

Kemudian bulan November 2015 membangun Hatchery baru di Dusun Bedor


Desa Sindangmukti dengan luas bangunan panjang 100m, lebar 65 untuk kapasitas
24 unit.

b. Waktu Pelaksanaan PKL


Pelaksanaan PKL Di Hatchery Bedor selama 3 minggu
c. Alamat perusahaan
Lokasi CV. Tanjung Mulya Hatchery Bedor bertempat di Dsn Nanggeleng, Ds.
Payungagung Kec. Panumbangan, Kab. Ciamis.
3.2 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
a. Penempatan Kerja Selama PKL dan waktunya
Di Hatchery Bedor

Waktu Pelaksanaan Penempatan Kerja


1 minggu Candling
1 minggu Seleksi DOC atau Pull Chick
1 minggu Grading telur

5
b. Uraian Tugas yang Dilaksanakan
1. Melakukan Grading telur selama 1 minggu
2. Melakukan kegiatan candling untuk memisahkan telur fertile dan infertile selama 1
minggu
3. Melakukan kegiatan full chick selama 1 minggu
c. Alat dan bahan yang digunakan
1. Ember, untuk proses fumigasi telur
2. Alat kebersiha, untuk membersihkn ruangan dalam dan luar mesin
3. Brower, untuk mengatur udara yang masuk dan keluar pada ruangan
4. Selang, untuk membersihkan ruangan dalam dan luar mesin
5. Trolly, untuk menyimpan telur yang layak tetas ketika sudah berada dalam egg
tray
6. Egg tray, tempat telur setelah candling
7. Box, untuk tempat DOC setelah seleksi untuk pemasaran
8. AC, untuk pendingin
9. Thermometer, untuk pengatur suhu ruangan
10. Detergen dan desinfektan, untuk membunuh bibit penyakit
d. Prosedur Pelaksanaan
Transfer adalah proses pemisahan telur yang sudah berusia 432 jam dalam mesin setter
ke mesin hatcher. Candling adalah proses pemisahan telur yang memiliki embrio dan
tidak, juga memisahkan telur explode. Telur explode disebabkan telur terkontaminasi
bakteri,kotor,pencucian telur tidak baik dan mesin tetas kotor.Candling atau bisa
disebut juga peneropongan bertujuan untuk mengetahui perkembangan embrio
biasanya dilakukan pada hari ke 7 dan 14.Transfer melakukan pemindahan telur dari
ruang setter ke ruangan hatcher akan tetapi sebelum melakukan pemindahan dilakukan
terlebih dahulu Candling atau pemilihan telur yaitu telur yang berisi embrio dan juga
telur yang tidak terisi embrio.saat melakukan Candling ciri ciri telur yang tidak terisi
embrio itu telur yang berwarna merah di dalam berbeda hal dengan telur yang berisi
embrio yaitu sebaliknya tidak akan berwarna merah.biasanya Candling untuk
pemilihan telur nya itu menggunakan alat peneropongan agar terlihat perbedaan telur
yang fertil dan yang infertil.

Tahapan atau langkah transfer dan candling:

6
-melakukan pemindahan telur menggunakan troli dari ruang setter ke ruang candling
-melakukan candling atau pemilihan telur fertil atau infertil menggunakan alat
peneropongan
-membuang telur yang meletus berbau busuk
-setelah melakukan candling masukan kembali telur ke dalam troli untuk dipindahkan
ke ruangan hatcher

e. Sanitasi, Hygienis, Dan Keselamatan Kerja


- Sanitasi
Sanitasi adalah upaya pencegahan terhadap bibit penyakit baik dari luar maupun
dari dalam. Prinsip sanitasi Hatchery adalah 3S yaitu sebelum, sedang dan sesudah
proses pekerjaan harus hygenis atau tersanitasi dengan baik.
Sarana dan protokol sanitasi yang ada di Hatchery Bedor :
a. Sarana
 2 gerbang yang dilengkapi sanitasi dan desinfektan,1 gerbang utama yang
dipaki untuk keluar masuknya kendaraan dan 1 pintu masuk menuju kedalam
Hatchery.
 Sabun dan tempat cuci tangan disetiap sudut ruangan.
b. Protokol
 Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja.
 Para staff dan pekerja wajib masuk dan keluar bilik sanitasi.
- Keselamatan kerja
Diterapkan di Hatchery Bedor :
 Dilarang merokok diruang candling
 Selalu memakai masker saat bekerja
 Selalu memakai sepatu bot saat membersihkan egg tray bekas
3.3 Masalah yang dihadapi dan pemecahan masalah
a. Masalah yang dihadapi
- Telur yang berbau busuk
- Telur yang meletus
- Telur yang retak
b. Pemecahan masalah

7
- Membuang telur-telur yang retak,berbau busuk, dan meletus

BAB IV
8
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kegiatan transfer dan Candling adalah tahapan pemindahan telur dari ruang setter
ke ruangan hatcher dan pemilihan telur yang fertil dan infertil.Pengamatan saya selama
kegiatan PKL banyak telur yang meletus dan mengeluarkan bau yang busuk.
4.2 Saran
Yang harus di perhatian oleh karyawan perusahaan yaitu :
a. Karyawan harus memperhatikan kebersihan di mesin setter dan hatcher.
b. Karyawan harus memperhatikan ketelitian saat melakukan Candling atau pemilihan
telur.
c. Karyawan harus berhati-hati saat melakukan pemindahan telur atau transfer.

DAFTAR PUSTAKA
9
Jutawan, A. 2005. Mesin Tetas Listrik dan Induk Buatan.Yogyakarta.Kanisius

Rahayu, I., T. Sudaryani dn H Santosa. 2011. Panduan Lengkap Ayam. Jakarta: Penebar
Swadaya.

Kholis, S dan Sarwono, B. 2013. Ayam Elba Kampung Petelur Super. Jakarta: Penebar
Swadaya.

Rifa,i, M. 2012. Manajemen Pull chick di PT. Super Unggas Jaya Hachery Unit Sukorejo.
Cobb Hatchery Management Guide, 2005. Kiat Sukses Menetaskan Telur Ayam,
Agro media Pustaka. Jakarta.

Farghly, 2015. Pembibitan Itik. Jakarta: Swadaya.

Nuryati dkk, 2003. Sukses Menetaskan Telur, Cetak Keempat.Jakarta:Swadaya.

10
Lampiran 1. Identitas Siswa

DATA IDENTITAS SISWA PESERTA PRAKERIN


SMK NURUL HUDA PANUMBANGAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023

Nama Siswa : Hazkil At-Thoriq

Tempat/Tanggal lahir : Banjar,18 Juni 2005


Nomor Induk Siswa :
Jenis kelamin : Laki – Laki
Alamat Siswa : DS.Sindangsari, kec.Majenang, kab.Cilacap, Rt.02, Rw.05

Sekolah : SMK Nurul Huda Panumbangan


Alamat sekolah : Dsn. Sukasenang, Ds. Sindangmukti
Nomor telp/HP : 085848161632
Golongan darah :
Nama orang tua/Wali : Lia Nurliani
Alamat orangtua/Wali : DS.Sindangsari, kec.Majenang, kab.Cilacap, Rt.02, Rw.05
Panumbangan, Oktober 2022

11
Lampiran 2. Foto Kegiatan Siswa Selama Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Gambar 1 Grading Telur HE Gambar 2. Penyimpanan telur di ruang


coolingroom

Gambar 4. Full Chick


Gambar 3. Proses Candling

Gambar 5. DOC Afkir

12

You might also like