You are on page 1of 5

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

(MENGIDENTIFIKASI NILAI-NILAI DAN ISI HIKAYAT)

DISUSUN OLEH :

ANGGOTA :

1..BASO AZHARI SABARI

2.ALSA SIDIN

3 .BETLIVE SABAN

4 MOH. ARIYANSAH

5 DEWI SAFITRI AHMAD IMAM

6.ALDAYANTI JUNAIDI

7. SALSA BELLA ZAHRA

8. MEIS RIYANT WARI

9. RAHAYU H. BADAR

10. SUMI A MUSA

KELOMPOK : 1

KELAS : X MIPA -3

SMA NEGERI 1 HALMAHERA BARAT


Kata pengantar

Tiada kata yang mewakili perasaan saya saat ini kecuali rasa syukur. Untuk itu, say ucapkan
terima kasih kepada Tuhan atas rahmat-Nya, saya dapat menyusun tugas dengan baik. Meski
mendapatkan kendala, tapi saya bisa melewatinya dengan baik. Sehingga tugas ini dapat
terselesaikan tepat waktu.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Saya ucapkan terima kasih
kepada guru saya yang tak lelah menerima ajakan diskusi. Kemudian kepada anggota
kelompok yang berpartisipasi dalam tugas ini. Tanpa kesediaan mereka, saya tidak akan
mendapatkan data yang lengkap untuk menyusun tugas ini

Selain itu saya sangat berterima kasih kepada orang tua, pasangan, dan teman-teman. Mereka
telah memberikan dukungan serta doa. Sehingga saya punya kekuatan lebih untuk
mengumpulkan data dan melakukan analisis.

Laporan penelitian ini sangat berkesan untuk saya secara personal. Mengidentifikasi nilai nilai
dan isi hikayat.masalah inilah yang ingin saya teliti. Sampai pada akhirnya, saya memutuskan
untuk melakukan penelitian.

Karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan. Sebagai penulis, saya berharap pembaca bisa
memberikan kritik agar tulisan selanjutnya jauh lebih baik. Di sisi lain, saya berharap pembaca
menemukan pengetahuan baru dari laporan penelitian ini. Walaupun tulisan ini tidak
sepenuhnya bagus, saya berharap ada manfaat yang bisa diperoleh oleh pembaca. Demikian
sepatah dua patah kata dari saya. Terima kasih.

Selamat membaca!

Penulis

Jailolo,4 Agustus 2022


Karakteristik Hikayat
Karakteristik hikayat yang paling umum adalah kemustahilan, baik dari segi bahasa maupun
dari segi cerita. Artinya, cerita yang disampaikan dalam bentuk hikayat tidak logis atau tidak
bisa dinalar.Hikayat biasanya mengisahkan tentang raja-raja, keluarga raja, istana-istana dan
punggawa kerajaan. Berikut karakteristik hikayat:

1. Kemustahilan
Karakteristik hikayat yang paling umum adalah kemustahilan, baik dari segi bahasa
maupun dari segi cerita. Artinya, cerita yang disampaikan dalam bentuk hikayat tidak
logis atau tidak bisa dinalar.

2. Kesaktian
Selain kemustahilan, seringkali dapat kita temukan kesaktian para tokoh dalam sebuah
hikayat. Karakteristik jenis ini mudah ditemukan dalam hikayat yang mengisahkan raja-
raja.

3. Anonim
Salah satu ciri hikayat adalah anonim. Artinya, tidak diketahui secara jelas nama
pencerita atau pengarangnya. Hal tersebut disebabkan cerita disampaikan secara lisan.
Bahkan, dahulu masyarakat mempercayai bahwa cerita yang disampaikan adalah nyata
dan tidak ada yang sengaja mengarang.

4. Istana Sentris
Hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Selain itu, latar tempat dalam cerita
tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh raja dalam suatu kerajaan.

5. Penyebarannya secara Lisan


Penyebaran hikayat dilakukan secara lisan yang membuatnya dapat tersampaikan
dengan cepat dibandingkan dengan menggunakan media tulisan.

Selain itu, melalui budaya lisan, masyarakat juga mampu lebih intens memberikan nilai-nilai
positif yang terdapat dalam cerita, sehingga pesan moralnya akan tersampaikan dengan cepat
dan efektif. Penyebaran lisan ini juga kerap kali menimbulkan berbagai variasi karya cerita
rakyat.

6. Tradisional
Karakteristik hikayat lainnya adalah tradisional, yakni mempertahankan kebiasaan
masyarakat zaman dulu atau adat istiadat. Hal ini menjadikan karya tersebut klise dalam
susunan atau cara pengungkapannya.

7. Mendidik Moral atau Religius


Nilai moral merupakan unsur ekstrinsik yang mempengaruhi karya sastra. Umumnya,
para penulis tidak menuliskan nilai tersebut secara eksplisit, melainkan tersirat dalam
cerita.
Unsur-Unsur Pembangun Teks Hikayat

Hikayat memiliki dua unsur, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrisik hikayat adalah yang
membangun cerita dari dalam. Sedangkan ekstrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari
luar.

Unsur Intrisik Hikayat:

1. Tema
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah
satunya dalam membuat suatu tulisan. Pada setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah
tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang
akan dibuat.

2. Latar
Latar adalah bagian cerita atau landas tumpu yang mengacu pada masalah tempat dan
waktu terjadinya peristiwa, serta lingkungan sosial yang digambarkan untuk
menghidupkan peristiwa.

3. Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin sedemikian rupa sehingga
menggerakkan jalan cerita, dari awal, tengah, hingga mencapai klimaks dan akhir cerita.
Banyak cara untuk menyusun alur cerita. Umumnya bisa dikelompokkan ke dalam dua
cara.

4. Amanat
Amanat adalah sebuah ajaran moral atau pesan yang mau disampaikan oleh pengarang
kepada pembaca. Jalan keluar permasalahan atau akhir permasalahan yang ada dalam
cerita dapat disebut sebagai amanat. Amanat merupakan renungan yang disajikan
kembali oleh pembaca.

5. Tokoh
Tokoh adalah pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama. Tokoh dalam
sebuah cerita kebanyakan manusia atau makhluk lain yang mempunyai sifat seperti
manusia. Tokoh juga diartikan sebagai pelaku rekaan dalam sebuah cerita yang
memiliki sifat manusia pada umumnya.

6. Watak/ Penokohan
Watak adalah cara pandang seseorang dalam menyikapi hal-hal dalam kehidupannya.
Watak manusia merupakan percampuran antara sifat baik dan sifat buruk sehingga tidak
ada seseorang yang hanya memiliki sifat baik atau hanya memiliki sifat buruk.

7. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah arah pandang seorang pengarang dalam menyampaikan sebuah
cerita, sehingga cerita tersebut menjadi lebih hidup dan bisa disampaikan dengan baik
kepada pembaca atau pendengarnya. Sederhananya, sudut pandang ialah cara penulis
dalam memandang atau menempatkan dirinya dalam sebuah cerita.

8. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yaitu bahasa indonesia bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup,
keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan
pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Unsur Ekstrinsik:

1. Latar belakang agama

2. Adat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adat adalah aturan (perbuatan) yang lazim
diturut atau dilakukan sejak dahulu kala; cara (kelakuan) yang sudah menjadi
kebiasaan; wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilainilai budaya, norma,
hukum dan aturan yang satu dengan yang lainnya berkaitan menjadi suatu sistem”.

3. Budaya
Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau
sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi namun tidak turun
temurun[1].

4. Nilai dan norma kehidupan


Nilai merupakan hal-hal yang dianggap baik dan dijadikan sebagai kepercayaan oleh
individu atau sekelompok orang. Sedangkan norma adalah pedoman hidup atau aturan
dalam kehidupan bermasyarakat yang bersumber dari nilai-nilai masyarakat itu sendiri.

You might also like