You are on page 1of 2

Nama : Ni Made Melinda Cahyani

Kelas : XI MIPA 4

No : 30

Melansir situs resmi WHO, dijelaskan beberapa kemungkinan prose penularan


SARS-CoV-2, termasuk melalui kontak, tetesan, udara, fomite, fecal-oral, darah, ibu-
ke-anak, dan penularan dari hewan ke manusia. Lantas, apa saja mode transmisi
virus corona ini? 

     1. Kontak dan transmisi tetesan 


Penularan virus corona dapat terjadi melalui kontak langsung, tidak langsung, atau
dekat dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi yang terinfeksi seperti air liur dan
sekresi pernapasan atau tetesan pernapasan mereka. Air liur atau tetesan
pernapasan ini dikeluarkan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara,
atau bernyanyi. Penularan tetesan pernapasan dapat terjadi ketika seseorang
berada dalam kontak dekat (kurang lebih 1 meter) dengan orang yang terinfeksi.
 

     2. Transmisi melalui udara 


Penularan melalui udara didefinisikan sebagai penyebaran melalui inti tetesan
(aerosol) yang tetap menular ketika melayang di udara dalam jarak dan waktu yang
lama. Penularan virus melalui udara dapat terjadi selama prosedur medis yang
menghasilkan aerosol. Dengan demikian, orang yang rentan dapat menghirup
aerosol, dan bisa terinfeksi jika aerosol mengandung virus dalam jumlah yang cukup
untuk menyebabkan infeksi di dalam tubuh penerima.
 

     3. Transmisi fomite 


Sekresi pernapasan atau tetesan yang dikeluarkan oleh individu yang terinfeksi
dapat mencemari permukaan dan benda, menciptakan fomites (permukaan yang
terkontaminasi). Penularan juga dapat terjadi secara tidak langsung dengan
menyentuh permukaan di lingkungan terdekat atau benda yang terkontaminasi oleh
virus dari orang yang terinfeksi, seperti stetoskop atau termometer, yang diikuti
dengan menyentuh mulut, hidung, atau mata. 

     4. Mode transmisi lainnya 


RNA virus corona juga telah terdeteksi dalam sampel biologis lainnya, termasuk urin
dan feses dari beberapa pasien. Sebuah studi menemukan adanya virus corona
dalam urin satu pasien. Namun, hingga saat ini, belum ada laporan yang diterbitkan
tentang transmisi SARS-CoV-2 melalui feses atau urin.
 
     5. Hewan 
Bukti sampai saat ini menunjukkan bahwa virus corona paling dekat hubungannya
dengan betacoronavirus yang dikenal pada kelelawar. Bukti terkini menunjukkan
bahwa manusia yang terinfeksi virus corona dapat menginfeksi mamalia lain,
termasuk anjing, kucing, dan mink yang dibudidayakan. Namun, masih belum jelas
apakah mamalia yang terinfeksi ini memiliki risiko signifikan untuk penularan ke
manusia.

Sebenarnya,cara vaksin COVID-19 tak berbeda jauh pada vaksin pada umumnya.
Vaksin sendiri merupakan suatu bahan atau produk yang digunakan untuk
menghasilkan sistem imun dari berbagai penyakit.

Di dalam vaksin terdapat berbagai produk biologi, dan bagian dari virus atau bakteri,
maupun virus atau bakteri yang sudah dilemahkan. Nah, produk inilah yang berguna
untuk merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh. 

Dengan kata lain, cara kerja vaksin virus corona sama dengan vaksin lainnya.
Vaksin COVID-19 akan merangsang sistem imunitas untuk membuat zat kekebalan
tubuh (antibodi) yang bertahan cukup lama. Nah, zat ini nantinya akan melawan
antigen dari patogen (virus corona) COVID-19 masuk ke dalam tubuh.

Nah, bila antigen penyakit COVID-19 menyerang kembali, maka akan muncul reaksi
imunitas yang kuat dari tubuh. Tujuannya untuk menghancurkan antigen tersebut. 

Menurut saya, dengan adanya vaksin COVID-19 berpotensi dalam mengurangi


kasus penularan COVID-19 karena dapat membentuk sistem kekebalan tubuh
terhadap COVID -19 sehingga dapat menjadi solusi penanggulangan pandemi
infeksi menular cepat yang disebabkan COVID-19.

You might also like