You are on page 1of 4

Nama : Queen Oase Thursina

NIM : 21104126
Kelas : Psikologi D

Belajar
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam tingkah laku, pengetahuan, dan
keterampilan berpikir yang terjadi melalui pengalaman. Belajar tidak trlibat dalam
bawaan, atau sejak lahur, perilaku, seperti berkedip atau menelan.

Pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dalam perspektif behaviorisme adalah pandabganbahwa
perilaku harus dijelaskanoleh pengalaman yang dapat diamatinm secara langsung,
bukan dengan proses mental. Ada beberapa pengondisian perilaku, yang pertama
pengkondisian secara klasik dan operan adalah pandangan tentang peeilaku yang
menekankan pada oembelajaran asosiatif. Adapun pendekatan pemrosesan informasi
berfokus pada bagaimana anak-anak memproses suatu informasi melalui perhatian,
memori, berpikir, dan proses kognitif lainnya. Pada pendekata konstruktivis kognitif
menekankan pada pengetahuan dan pemahaman anak. Sedangkan pendekatan
konstruktivis sosial fokus pada kerja sama dengan pihak lain untuk menghasilkan
pengetahuan dan pemahaman.

Pendekatan perilaku untuk belajar


Pada konteks ini kita akan membandingkan antara pengondisian secara klasik dan
pengondisian secara operan. Tapi sebelum kita membandingkan kedua hal tersebut,
kita akan membaca sedikit pengertian tentang pengondisian klasik maupun
pengondisian operan.

A) Pengondisian klasik
Pengondisian klasik yaitu organisme belajar untuk menghubungkan atau mengaitkan
rangsangan. Ada beberapa faktor dalam pengondisian ini yaitu, stimulus netral
(seperti melihat seseorang) dengan keterkaitan stimulus bermakna (seperti makan)
dan memperoleh kemampuan respon yang sama. Beberapa faktor yang terlibat dalam
pengondisian klasik yaitu;
- stimulus tidak terkondis
- stimulus terkondisi
- respon tidak terkondisi
- respon terkondisi
Selain itu pengondisian klasik juga melibatkan generalisasi yang berarti
kecenderungan stimukus baru yang mirop dengan stimulus yang asli yang
dikondisikan untuk menghasilkan respon yang sama. Yang kedua ada Diskriminasi
yaitu, terjadi respon pada organisme pada rangsangan tertentu dan tidka kepada orang
lain. Yabg ketiga ada Desentalisasi sistematis yaitu, metode yang didasarkan pada
pengondisian klasik untuk mengurangi kecemasan, dengan individu untuk
mengasosiasikan relaksasi dengan visualisasi yng berurutan dari situasi yang
membuat bertambahnya kecemasan.

B) Pengondisian Operan
Dalam pengondisian ini memiliki konsekuensi terhadap perilaku yang menghasilkan
perubahan dalam probalitas bahwa 0erilaku gersebut akan terjadi, seperti yang
dilakukan oleh Skinner bahwa konsekuensi imbalan adalah konsekuensi yang
meningkatkan bahwa perilaku akan terjadi, hukuman merupakan konsekuensi yang
menurunkan probabilitas bahwa perilaku akan terjadi. Dalam hal positif perilaku
meningkat karena diikuti oleh stimulus berharga. Jika dalam hal negatif maka
dikarenakan tibgkat untuk menghapus stimulus.

Analisis perilaku Terapan adalah penerapan prinsip-prinsip pengondisian operan


untuk mengubah perilaku manusia.

Adapun peningkatan perilaku yang diinginkan, strategi untuk meningkatkan perilaku


yang diinginkan termasuk memilih penguatan yang efektif, membuat penguatan yang
tepat waktu atau kontingen, memilih jadwal terbaik penguatan, melakukan kontrak,
dll. Cari tahu penguatan yang mana yang bekerja terbaik terhadap siswa. Adapun
prinsip Premack menyatakan bahwa aktivitas dengan probalitas tinggi dapat
digunakan untuk memperkuat kegiatan dengan probilitas rendah. Analisis perilaku
menjadi penguatan menjadi kontingen yaitu, diberikan pada waktu yang tepat dan
hanya siswa yang melakukan perbuatan tersebut.

Penurunan perilaku yang tidak diinginkan salah satu strategi yang dilakukan untuk
mwngurangi penurunan perilaku yabg tidak diinginkan adalah menggunakan
penguatan diferensial, mengakhiri penguatan, menghapus rangsangan yang
diiinginkan, dan menyajikan rangsangan permusuhan. Dalam penguatan diferensial,
guru mungkinmemperkuat perilaku yang lebih sesuaii atau yang tidak sesuai dengan
apa yabg mahasiswa lakukan . Mengakhiri penguatan (kepunahan) adalah
menyingkirkan penguatan dari perilaku. Banyak perilaku yang tidak diinginkan justru
dipelihara oleh perhatian guru, sehingga menghilangkan perhatian dapat mengurangi
perilaku. Salah satu strategi yang dilakukan untuk menghilangkan tangsangan yang
tidka diinginkan. Yang kedua, menghilangkan rabgsangan yang diinginka adalah
biaya respon yang terjadi ketika oenguatan positif seperti hak istimewa, diambil dari
siswa. Bentuk yang paling umum dari hukuman yang diberikan di kelas untuk
mengurangi terjadinya perilaku yaitu hukuman atau peringattan secara verbal.
Hukumannnya harus digunakan sebagai hukuman terakhir.

Mengevaluasi pengondisian instrumental dan analisis perilaku terapan. Jika


digunakan secraa efektif teknik ini dapat menbantu anda mengelola kelas anda.
Namun kritik mengatkan bahwa penempatan ini memiliki penekanan yang terlalu
bahyak, penekana pada kontrol eksternal, dan tidak cukup pada pengendalian internal.
Mereka juga menganggap bahwa jika meninggalkan faktor kognitif akan
meninggalkan banyak kekayaan kehidupan mahasiswa. Pengondisian operan dalam
hal ini tidak tepat dilakukan lebih baik guru lebih menekankan pada pengondisian
kelas.
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk Belajar

Teori Kognitif Bandura


Albert Bandura adlaah arsitek utama teori kognitif sosial. Model determinisme timbal
balik dari oembelajarannya meliputi tiga faktor utama yaitu,
1. Orang /kognisi
2. Perilaku
3. lingkungan
Orang yang diberikan faktor penekannan oleh Bandura pada beberapa terakhir adalah
afikasi diri, keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai situasi, dan menghasilkan
hal yang positif.

Pembelajaran Observasional
Belajar observasi adalah pembelajaran yang melibatkan memperoleh keterampilan,
strategi, dan keyakinan dengan mengamati orang lain. Bandura menjelaskan empat
kunci dalam pembelajaran observasional; perhatian, retensi, produksi, dan motivasi.
Pendekatan perilaku secara kognitif dan Regulasi diri
Metod eintruksional adalah teknik perilaku kognitif yang bertujuan untukn
mengajarkan individu untuk memodivikasi dirinya sendiri. Dalam banyak kasus,
dianjurkan bahwa siswa mengganti pernyataan diri yang negatif ddengan yang positif.
Kognitif behaviorisme berasumsi bahwa siswa dalat mebingkatkan kemampuan diri
sendiri dengan memonimator perilaku mereka.

Mengevaluasi pendekatan kognitif sosial


Diliat memperluas lingkup pembelajaran yang meliputi faktor-faktor kognitif dan
sosial,m diaamping perilaku. Sejumplah pembelajaran besar terjadi debgan
mengamati dan emndengarkan model yang lompeten kemudian meniru apa yang
mereka lakukan. Perilaku kognitif menekankan pada intruksi diri, bicara pada diri,
dan pembelajaran pebgaturan diri memberikan pergeseran penting dari belajar yang
dikendalikan oleh orang lain untuk pembelajaran menejemen diri.

You might also like