Professional Documents
Culture Documents
Makalah Ulumul Quran Jumat
Makalah Ulumul Quran Jumat
ULUMUL QUR'AN
Tentang
AL QUR'AN
Dosen Pengampu:
ISMIATI, S. Th.I,MA
ANGKATAN 2022/2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN YANG TERDAPAT DALAM AL
QUR’AN ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibuk Ismiati selaku dosen mata kuliah ULUMUL QUR'AN. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Ismiati selaku dosen mata
kuliah ULUMUL QUR’AN yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis
tekuni.
Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok XII
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ...................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak jaman jahiliyah atau sebelum kedatangan rasul, masyarakat arab
sudah gemar berpantun dan bersyair. Semakin indah pantun dan syair
seseorang maka semakin tinggi pula status sosial seseorang. Ketika Allah
SWT yang maha mengetahui mengutus seorang rasul dengan debekali firman-
firman dari Allah yang kemudian dibukukan menjadi sebuah kitab dengan
tersebut.
Dengan analogi yang benar, kita akan lebih mengetahui ilmu yang kita
yang hadir, yang abstrak dengan yang konkrit, atau menganalogikan hal
dengan sesuatu yang sama. Dengan tamtsil betapa banyak makna yang baik,
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Amtsal Al-Qur’an
atau keadaan) dengan apa yang terkandung dalam perkataan itu misalnya:
mengucapkan masal ini adalah al Hakam Bin Yagus an Angari. Masal ini ia
1
Ahmad Warison Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap,( Surabaya :
Pustaka Progressif, 1997),hlm.1039.
2
ibid
3
Syadili, Ahmad, Ulumul Qur’an cet.1,( Bandung: Pustaka Setia,1997),hlm.
4
ibid
4
berbuat benar atas dasar-dasar ini masal harus mempunyai maurid (sumber)
dan an-Nazir (yang serupa, yang sebanding). Kemudian setiap perkataan yang
sebagainya) dengan maurid atau apa yang terkandung dalam) perkataan itu
disebut masal. Mereka tidak menjadikan sebagai masal yang layak diterima
beberapa segi. Dan katanya lebih lanjut “masal’ dipinjam (dipakai secara
isi perkataan itu. Juga tidak dapat diartikan dengan arti masal menurut ulama
penggunaannya pun tidak begitu populer. Oleh karena itu, maka definisi
makna dalam bentuk (perkataan) yang menarik dan padat serta mempunyai
sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hal hukumnya dan mendekatkan
sesuatu yang abstrak (ma’qul) dengan yang indrawi (konkret mahsus), atau
mendekatkan salah satu dari dua maksud dengan yang lain dan menganggap
pengertian yang abstrak dalam ungkapan yang indah, singkat dan menarik
yang mengena dalam jiwa baik dalam tasybih maupun majaz mursal.6
dengan gaya bahasa yang indah yang diberikan oleh Allah swt melalui Al-
5
Mana Khalil Al-Qattan, Studi-Studi Islam Al-Qur’an,(Bogor:Pustaka Litera Antar Nusa,
1996),hlm. 40
6
Ahmad Syadili, Ulumul Qur’an,(Bandung:Pustaka Setia,1997),hlm. 35
6
Qur’an berupa ungkapan singkat, jelas dan padat untuk dijadikan sebagai
ibarat teladan yang baik dalam rangka meningkatkan iman kita kepada Allah
swt.
1. Amsal Musarrahah
Amtsal ini merupakan amtsal yang secara jelas menggunkan kata mitsl
atau matsal didalam redaksinya atau lafaz kata yang lain yang berfungsi
ِ ي ْب
َص ُرون ٍ ظُلُم
ات اَل
ُ َ
melihat.”
“Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan
yang benar),”
َ كافِ ِر
ين ٌ ت َواللَّهُ ُم ِحي
َ ْط بِال ِ َّ
ِ اع ِق ح َذر الْمو
ْ َ َ َ الص َو
“atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai
gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak
jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah
munafik dengan dua amtsal, yaitu api (al-matsal al-nari) dan air (Al-matsal
nya dengan wahyu. Ia datang untuk menyinari dan menyirami hati dalam
lainnya ketika menerima atau masuk islam. Dari api, orang-orang munafik
Hakikat cahaya hidayah islam tidak masuk kehati mereka. Maka merekapun
8
اليبسرون dari api yang mereka nyalakan sendiri, mereka hanya memperoleh
panasnya. Diri dan jiwa mereka terbakar oleh api yang mereka nyalakan
sendiri.9
Atau mereka bagaikan orang yang ditimpa oleh hujan lebat yang
diiringi oleh kegelapan, halilintar dan petir. Sehingga mereka takut dan
cemas seraya menutup telinga dan kedua mata, yang membuat mereka
bagaikan orang buta dan tuli ketika menutup hati mereka untuk menerima
2. Al-Amtsal Al-Kaminah
Al-amtsal Al-Kamnah merupakan perumpamaan yang tidak di
Pada amtsal ini tidak terdapat lafaz tamtsil. Dalam redaksinya yang
ringkas tapi indah terdapat makna tamtsil yang terselubung .12 Jadi amtsal ini
bersifat maknawi, bukan lafzhi. Contohnya terdapat dalam beberapa ayat Al-
quran yang yaitu: surah Al-Hujurat ayat 12, Al Isra’ ayat 110 dan Yunus
ِ
ََح َم َأخ ِيه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموهُ ۚ َو َّٱت ُقو ۟ا ٱللَّهَ ۚ ِإ َّن ٱللَّه
ْ َأح ُد ُك ْم َأن يَْأ ُك َل ل
َ ب ُّ ضا ۚ َأيُ ِح
ً ض ُكم َب ْع
ُ َّب ْع
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dalam ayat ini, tidak terdapat lafaz perumpamaan secara jelas, namun
12
Al-Qaththan, Mabahits,,,, hlm.285.
10
ٰ
َ ِصاَل ت
ك ۗ
َ ِقُ ِل ْادعُوا اللّهَ اَ ِو ْادعُوا الرَّمْح ٰنَ اَيًّا َّما تَ ْدعُ ْوا َفلَهُ ااْل َمْسَاۤءُ احْلُ ْسىٰن ۚى َواَل جَتْ َه ْر ب
ِ ِ
َ ت هِبَا َو ْابتَ ِغ َبنْي َ ٰذل
ك َسبِْياًل ْ َواَل خُتَاف
Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai
yang pertengahan.”14
َانRRفَ َكRRا ْنظُرْ َك ْيRRَب الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ِه ْم ف َ ِذلRٰ Rبَلْ َك َّذبُوْ ا بِ َما لَ ْم يُ ِح ْيطُوْ ا بِ ِع ْل ِم ٖه َولَ َّما يَْأتِ ِه ْم تَْأ ِو ْيلُهٗۗ َك
َ َّذRك َك
ٰ ُعَاقبة
َالظّلِ ِم ْين َِ
zalim.
13
Gufron Muhammad, Rahmawati, Ulumul Qur’an, (Depok Sleman yogyakarta: Teras),
2013, hlm. 100.
14
Al-Qaththan, Mabihits,,,, hlm. 279.
11
Ayat ini sejalam dengan pesen pepatah yang mengatakan “orang yang
bahwa amtsal kaminah adalah kata-kata atau ungkapan yang secara lahir
3. Amtsal Mursalah
Amtsal Mursalah merupakan kalimat-kalimat bebas yang tidak
2. “Tidak ada yang akan bisa menyatakan terjadinya hari itu selain dari
matsal?
Sebagian ahli ilmu memandang bahwa hal seperti keluar dari adab Al-
15
Al-Qaththan, Mabihits,,,, hlm. 279.
16
El-Mazni Aunur Rafiq, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an,( Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar),
2005,hlm. 359.
12
agamaku.”
mempergunakan Al-Qur’an sebagai matsal, jika itu serius, tidak untuk main-
dari manusia, lalu isi mengatakan, اهلل “ كاشفة ليس لها من دونtidak ada yang
oleh penganut ajaran sesat yang berusaha membujuknya agar mengikuti itu
17
Balaghah Al-Qur’an, hlm.33.
13
4. Adat tasybih (huruf tasybih atau lafadz yang menunjukkan adanya serupa
makna peserupaan).18
(konkrit).
b). Mengeluarkan sesuatu dari yang sulit dijangkau akal kepada sesuatu yang
mudah.
c). Mengeluarkan sesuatu yang luar biasa (tidak dijumpai dalam ada
d). Mengeluarkan sesuatu dari yang tidak dapat disifati (dijelaskan) kepada
18
Ahmad Syadallidan Ahmad Rofi’i,,,,, hlm. 35-36.
19
Ahmad Darbi ,,,, hlm 56-57
14
Bila tamtsil itu untuk mencaci dan mengejek, tikamannya lebih tajam,
hujjah argumennya amat tepat, tidak ada celahnya untuk dibantah. Bila
Menurut hasil analisis para ulama bahwa diantara urgensi dari amtsal Al-
oleh nalar (akal) dalam format yang konkrit yang dapat dirasakan oleh
indera manusia, yang pada akhirnya akal akan dapat dengan mudah
menerimanya.
Sebab pengertian yang bersifat abstrak tidak akan bisa tertanam atau
kecuali bila dituangkan dalam bentuk yang bersifat indrawi yang dekat
dengan firman Allah Q.S. Al Baqarah ayat 264 “Hai orang-orang yang
20
Manna Al-Qaththan, Op.cit,hlm 287-289.
15
yan menafkahkan hartanya karena riya kepada orang lain (manusia) dan dia
seperti batu licin yang diatasnya ada tanah, kemudian batu tersebut ditimpa
hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah), mereka tidak
menguasai sedikitpun dari apa yang telah diusahakanya, dan Allah tidak
ayat 275 :seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan)
karena mereka berkata, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,
berbuat atau melakukan sesuatu yang sesuai dengan isi matsal atau amtsal
itu sendiri, jika hal itu merupakan sesuatu yang disenangi jiwa. Misalnya
16
dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir
terdiri dari seratus biji, Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa saja
Mengetahui”.
itu berupa sesuatu hal yang tidak diinginkan atau dibenci oleh jiwa.
Misalnya larangan Al-Qur’an untuk menggunjing orang lain. Hal ini dapat
merasakan jijik….
6. Dalam rangka memuji orang-orang yang menjadi sasaran amtsal itu sendiri.
kitab Injil, mereka (para sahabat Rasul) juga diibaratkan seperti tanaman
kuat, lalu menjadi besarlah ia dan tegas lurus di atas pokoknya. Tanaman
keadaan orang yang dikaruniai kitab Allah tetapi ia tersesat jalan sehingga
pada akhirnya ia tidak mau mengamalkan isi kitab itu. Hal ini difirmankan
mereka berita orang yang telah kamu berikan pengetahuan kepadanya ayat-
ayat Kami (pengetahuan tentang isi al Kitab), kemudia dia melepaskan dir
dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh Syetan (sampai dia tergoda) maka
cenderung kepada dunia dan mengikuti hawa nafsunya yang rendah, maka
Allah….”
dan tidak ada yang dapat memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu
pengetahuan”
sesuatu hal, maka para ulama ataupun para da’i pun sering mengikuti alur
Al-Qur’an agar apa yang disampaikan mudah dipahami dan diterima oleh
bentuk yang hidup dan dapat diyakini dalam pikiran pendengarnya, dengan
cara mengedepankan sesuatu yang yang tidak tampak dengan yang tampak,
21
Jalaluddin Al-Suyuthi, Al-Ithqan fi ‘ulum Al-Qura’an,(Muassassah Al-Kuub Al-
tsaqafiyyah,1996)juz 4, hlm.343.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Amtsal merupakan kerangka yang menampilkan makna-makna dalam
bentuk yang hidup dan jelas dalam pikiran, menyamakan hal yang ghaib
sesuatu dengan hal yang serupa. Amtsal adalah salah satu gaya al-
makna yang menarik dan indah dalam satu ungkapan yang padat,
mendorong orang yang diberi mastal untuk berbuat sesuai dengan isi
orang banyak, dan Amstal lebih berbekas dalam jiwa, lebih efektif dalam
dapat memuaskan hati. Dalam aspek pendidikan amstal bisa dilihat dalam
20
beberapa hal yang masuk dalam komponen pendidikan yaitu: dari segi
B. Saran
Tentunya dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
ataupun tidak di sengaja. Oleh sebab itu penulis sangat berharap kepada
makalah ini.
i
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Al-Karim