Nama Anggota : KESEHATAN POLTEKKES DEPKES Alivio Septyani.s.c BANDUNG Aulia Fathania Volume : Vol 12 No 2 Dinda Choirunnisa Isu : Doi:10.34011/juriskesbdg.v12i2.1799 Irna Aprilia Tahun : Oktober 2020 Rashelia Putri Zumrotus Sholikhah Siti Nur Manah Sisi Indah P M. Fadhli Khairullah Judul Penelitian: Judul penelitian sesuai dengan isi penelitian yang membahas tentang kualitas hidup dengan judul penelitiannya yaitu PENERAPAN INTERVENSI BERMAIN, MAKANAN, SPIRITUAL DAN AKUPRESUR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP ANAK PENDERITA LEUKEMIA Penulis (Author): 1. Sri Ramdaniati 2. Henny Cahyaningsih 3. Rukman Salah satu penulis yaitu Sri Ramdaniati ditemukan berfokus pada penelitian keperawatan anak, penulis membuat artikel sejak tahun 2016 sebanyak 36 kutipan. Beberapa penelitiannyaa berjudul Analisis determinan kejadian takut pada anak pra sekolah dan sekolah yang mengalami hospitalisasi di ruang rawat anak RSU Blud dr. Slamet Garut, gambaran pengetahuan anak kelas 6 tentang buah dan sayur di sd muhammadiyah 1 margahayu kabupaten bandung, dll. Lokasi dan Tahun Penelitian: Didalam jurnal penelitian menyebutkan dengan jelas lokasi penelitian yaitu di RS Al Islam Bandung dan penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun kerakhir yaitu pada tahun 2020
A. Analisa Kualitas Penelitian:
1. Masalah dan tujuan penelitian
Penulis menyampaikan masalah penelitian yaitu tidak adanya pembanding yang akurat terhadap kelompok intervensi. Adanya faktor lain yang tidak terdeteksi dapat juga ikut memberikan pengaruh terhadap intervensi. Tujuan penelitian untuk menyelesaikan masalah penelitian menganalisis pengaruh penerapan intervensi tersebut terhadap kualitas hidup anak yang dirawat di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan bermain, makan, dorongan spiritual dan akupresur terhadap peningkatan kualitas hidup anak penderita leukemia. 2. Metode Penelitian a. Desain Penelitian Desain penelitian menggunakan desain one group pretest-posttest. Metodologi penelitian Kuantitatif, metode yang digunakan consecutive sampling. b. Populasi dan sampel sampel dipilih dengan tepat jumlah sampel sebanyak 31 orang yang. Setiap responden diberikan intervensi selama 4 kali dalam durasi waktu 1 bulan. Jurnal ini mencantumnkan kriteria inklusi yaitu anak berusia 2 sampai 18 tahuan, sedang menjalani kemoterapi dan kooperatif. c. Instrumen Penelitian ini jelas menggambarkan instrumen yang digunakan dan metode pengukuran Instrumen yang digunakan adalah Pediatric Quality of Life (PedsQL) modul cancer 3.0 yang keluarkan oleh Varni (2003). d. Analisis Data yang Digunakan metode analisis data sesuai dengan jenis data yang didapatkan yaitu tahapan analisis, peneliti dengan menggunakan SPSS versi 20 dengan langkah awal dlakukan analisis univariat dahulu kemudian dilanjutkan dengan analisis bivariat menggunakan t paired test 3. Hasil Penelitian Hasil penelitian sesuai dan menjawab tujuan penelitian dengan hasil yang memperlihatkan adanya perbedaan skor ratarata kualitas hidup anak (p value 0,001) antara sebelum dan setelah perlakuan skor rata-rata kualitas hidup anak penderita leukemia sebelum penerapan intervensi adalah 65,21. Sedangkan skor rata-rata kualitas hidup anak penderita leukemia setelah penerapan intervensi adalah 75,19. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa dimensi mual pada kualitas hidup setelah intervensi mengalami peningkatan skor rata-rata dari 66,13 menjadi 75,65. Hal ini berarti terdapat peningkatan sebesar 9,52 poin dibandingkan dengan penilaian sebelum intervensi. 4. Diskusi Terdapat argumentasi antara hasil dan teori dengan argumentasi yang tepat yaitu menurit Hockenberry et al.(4) juga menyatakan bahwa masalah fisik yang banyak terjadi sebagai efek samping kemoterapi pada anak adalah meningkatnya kerentanan terhadap infeksi dan perdarahan, lemah, lesu, rambut rontok sehingga timbul kebotakan, mual, muntah, diare, konstipasi, nafsu makan menurun, neuropati, sistitis hemoragika, retensi urine, wajah yang membulat dan chubby (moonface) serta gangguan tidur . hasil yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner PedsQL Modul Kanker 3.0 didapatkan data bahwa dari 31 orang anak penderita leukemia yang menjalani kemoterapi memiliki ratarata nilai kualitas hidup 65,12. Hasil ratarata skor ini jauh lebih tinggi dari hasil penelitian Nurhidayah, dkk(23) yang memiliki rata-rata skor kualitas hidup 49,23 dengan menggunakan kuesioner yang sama serta Penelitian Chaudhry dan Siddiqui(13) yang menunjukkan skor kualitas hidup 46,11. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas hidup anak dengan leukemia saat ini lebih baik dibandingkan dengan dua penelitian terdahulu. Data ini memberikan penjelasan bahwa anakanak yang mengalami leukemia dan sedang menjalani kemoterapi memiliki kualitas hidup yang lebih baik pada dimensi ini bila dibanding kan dengan dimensi kognitif dan kondisi mual. Hal ini sejalan dengan hasil riset Nurhidayah(23)yang memiliki skor ratarata tinggi pada dimensi penampilan fisik yaitu 58,33 dan komunikasi yaitu 54,44. 5. Kesimpulan dan rekomendasi kesimpulan merangkum penelitian ini, kesimpulan bahwa skor rata-rata kualitas hidup anak penderita leukemia sebelum penerapan intervensi adalah 65,21. Sedangkan skor rata- rata kualitas hidup anak penderita leukemia setelah penerapan intervensi adalah 75,19. Secara spesifik dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan skor rata-rata kualitas hidup anak penderita leukemia yang bermakna antara sebelum dan setelah penerapan intervensi (p value 0,001). Oleh karena itu disarankan kepada perawat di rumah sakit dan orangtua untuk dapat menerapkan intervensiintervensi ini secara terintegrasi dalam melakukan perawatan kepada anak penderita leukemia yang menjalani kemotherapi. Selain itu, peneliti yang lain disarankan untuk dapat melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan design yang berbeda, atau menggali lebih jauh manfaat antocyanin dalam menurunkan radikal bebas dampak kemotherapi. Dan dihasilkan intervensi play, eat, spiritual dan akupresure memberikan pengaruh yang positif terhadap kualitas anak penderita leukemia sehingga dapat dipergunakan sebagai bagian dari tindakan keperawatan. 6. Keterbatasan Keterbatasan penelitian ini menggunakan desain satu kelompok dengan pre test dan post test, artinya tidak menggunakan kelompok kontrol. Hal ini dapat menjadikan tidak adanya pembanding yang akurat terhadap kelompok intervensi. Adanya faktor lain yang tidak terdeteksi dapat juga ikut memberikan pengaruh terhadap intervensi.
B. Level Artikel
Level Artikel III Based on Experiential and non-research evidence
Kesimpulan Kualitas Artikel
▪ Kualitas sangat baik □ Kualitas baik □ Kualitas rendah Alasannya adalah Tujuan dan sasaran yang jelas,hasil yang konsisten, peningkatan kualitas formal, kesimpulan yang pasti rekomendasi yang konsisten dengan referensi menyeluruh ke bukti ilmiah. Manfaat Bagi Keperawatan
Dapat dijadikan bagian dari evidence-based practice untuk perawatan anak dengan leukemia yang menjalani kemoterapi