You are on page 1of 2

PENDAHULUAN

Pisang berasal dari asia tenggara. Kini tanaman pisang telah menyebar keseluruhan
dunia, termasuk Indonesia. Buah pisang sangat popular dan digemari oleh semua lapisan
masyarakat. Banyak jenis buah-buahan tropis dihasilkan di berbagai wilayah Indonesia. Namun,
buah-buahan tersebut kebanyakan membanjiri pasar local hanya pada saat panen raya. Baru
sedikit buah pisang khususnya yang menempati pasar swalayan atau pasar dunia.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu adanya pengkajian mengenaibudidaya tanaman pisang
yang berorientasi pada pasar. Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari
kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika
(Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan Cau, di Jawa
Tengah dan Jawa Timur dinamakan Gedhang.

Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga
karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit
pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam
cuka. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional Indonesia.
Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb. Batang pisang yang telah
dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing)
pada saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia.

Oleh karena adanya beberapa manfaat dari pisang tersebut maka penting sekiranya kita
melakukan observasi terhadap petani pisang agar kita dapat mengetahui bagaimana cara
budidaya pisang yang sebenarnya agar pisang yang bermanfaat tersebut dapat terus ada bagi kita
yang membutuhkannya dan agar hasil pertanian juga akan pisang semakin meningkat.

LOKASI OBSERVASI

Tempat observasi: Pusat Pengembangan Pembelajaran Hortikultura(PPPH) di Sanur, Denpasar.

Waktu : Jum’at, 19 April 2019

Nama petani : Made Sudi Artane

Umur : 59 tahun

Pendidikan terakhir : Sekolah Menengah Atas (SMA)

Tanaman yang diusahakan : Pisang, buah naga, dan semangka

Luas lahan tanaman pisang: 50 are


Umur tanaman saat observasi : ada yang 4 – 5 bulan

Lokasi tanaman : kebun

TAHAPAN BUDIDAYA TANAMAN

1. Bibit : tahap pertama dalam menanam pisang yaitu pembibitan. Bibit yang digunakan
adalah yang ketinggiannya 100-150 cm dengan diameter batangnya 15-20 cm. bibit
pisang yang baik yaitu bibit yang berhelai sempit.
2. Persiapan lahan: lahan dibersihkan dari gulma lalu digemburkan, kemudian dibuat lubang
untuk menanam bibit pisang dan dalam lubang itu dcampurkan pupuk kandang.
3. Penanaman dan jarak tanam : penanaman tanaman pisang dilakukan menjelang musim
penghujan agar bibit/tunas yang baru ditanam mendapat pasokan air yang cukup. Saat
penanaman, tunas/bibit pisang dimasukkan ke dalam lubang tanam dan diusahakan agar
bibit/tunas pisang dalam keadaan tegak agar tidak mudah roboh kemudian ditutup dengan
tanah yang sudah tercampur dengan pupuk kandang. Jarak tanam bibit pisang yaitu 4
meter.
4. Pemupukan : menurut petani yang telah diwawancarai, dalam menanam pisang tidak
perlu ada pemupukan yang ekstra. Petani cukup hanya memberi pupuk kandang dan
menyiraminya dengan air saat penanaman pertama saja karena petani menanam pisang
pada musim hujan jadi dia tidak perlu lagi menyiraminya setiap hari.
5. Pengendalian hama dan penyakit serta gulma : beberapa hama yang sering menyerang
pisang adalah ulat yang biasanya menggulung daun pisang dan penyakit yang sering
menyerang adalah penyakit layu fusarium dimana penyakit ini biasanya menyerang pada
daun yang berupa menguningnya daun lalu diikuti dengan layunya pelepah. Jika terjadi
menguningnya daun disertai layunya pelepah ini biasanya petani menanggulanginya
dengan memotong bagian yang terkena penyakit tersebut.
6. Pemeliharaan lainnya : setelah anakan pisang tumbuh banyak maka dilakukan
pemotongan terhadap anakan pisang tersebut hingga menyisakan 3-4 batang pada satu
rumpun.
7. Panen dan pasca panen : biasanya petani akan memanen pisang setelah pisang berumur 6
bulan atau bisa dibilang petani meakukan pemanenan setiap 6 bulan sekali. Buah yang
dipanen yaitu buah yang matang dimana buah yang matang ditandai dengan adanya
perubahan warna dari warna hijau muda menjadi hijau tua, atau agak kekuning-kuningan.
Biasanya saat panen, petani akan memotong buah pisang dari tandannya dengsan pisau.
Agar proses pematangan pisang merata ,maka petani biasanya meransangnya
menggunakan karbit sekitar 10-12 jam. Setelah panen, menurut petani yang kami
wawancarai, beliau menjual hasil panen tersebut ke pasar dan toko. Biasanya jika
menjual ke pasar, ada datang orang yang dari pasar ke kebun beliau untuk membeli
pisang beliau yang dimana beliau menjual per tandannya seharga Rp 150.000 dan kalau
ke toko biasanya ke Tiara Dewata dimana beliau menjualnya dengan per biji seharga Rp
2.000.

You might also like