You are on page 1of 10

Hasil

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan yang mengkonsumsi rokok di


Universitas Muhammadiyah Makassar

Konsumsi Rokok Frekuensi Persen (%)


Ya 20 43,48
Tidak 26 56,52
Total 46 100
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 47 responden, sebanyak 20 orang
(43,48%) mengkonsumsi rokok, dan sebanyak 26 orang (56,52%) tidak
mengkonsumsi rokok.

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan banyak rokok yang konsumsi dalam


sehari di Universitas Muhammadiyah Makassar

Banyak Rokok yang Frekuensi Persen (%)


Dikonsumsi Dalam
Sehari
Kurang dari 3 kali sehari 7 35
Lebih dari 3 kali sehari 13 65
Total 20 100
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 20 responden yang merokok, sebanyak 7
orang (35%) mengkonsumsi rokok kurang dari 3 kali sehari, dan sebanyak 13
orang (65%) mengkonsumsi rokok lebih dari 3 kali sehari.

Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan banyak rokok yang konsumsi dalam


sehari (Bungkus) di Universitas Muhammadiyah Makassar

Banyak Rokok yang Frekuensi Persen (%)


Dikonsumsi Dalam Sehari
(Bungkus)
Satu bungkus 15 75
Lebih dari satu bungkus 5 25
Total 20 100
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 20 responden yang merokok, sebanyak
15 orang (75%) mengkonsumsi satu bungkus rokok dalam sehari, dan sebanyak 5
orang (25%) mengkonsumsi lebih satu bungkus rokok dalam sehari.

Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan jenis rokok yang konsumsi di


Universitas Muhammadiyah Makassar

Jenis rokok yang Frekuensi Persen (%)


konsumsi
Rokok filter 19 95
Rokok kretek 1 5
Total 20 100
Tabel 4 menunjukkkan bahwa dari 20 responden yang merokok, sebanyak
19 orang (95%) mengkonsumsi rokok filter, dan 1 orang lainnya (5%)
mengkonsumsi rokok filter.

Table 5. Distribusi responden berdasarkan lama merokok di Universitas


Muhammadiyah Makassar

Lama merokok Frekuensi Persen (%)


Kurang dari 10 tahun 18 90
Lebih dari 10 tahun 2 10
Total 20 100
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 20 responden yang merokok, sebanyak
18 orang (90%) yang merokok kurang dari 10 tahun dan sebanyak 2 orang (10%)
yang merokok lebih dari 10 tahun.
Table 6. Distribusi responden berdasarkan yang mengonsumsi kopi di
Universitas Muhammadiyah Makassar

Konsumsi Kopi Frekuensi Persen (%)


Ya 37 80,4
Tidak 9 19,6
Total 46 100
Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 46 responden, sebanyak 37 orang
(80,4%) yang mengkonsumsi kopi dan sebanyak 9 orang (19,6%) yang tidak
mengkonsumsi kopi.

Table 7. Distribusi responden berdasarkan jenis kopi yang dikonsumsi di


Universitas Muhammadiyah Makassar

Jenis Minuman kopi Frekuensi Persen (%)

Espresso 4 10,8
Americano 5 13,5

Cappucino 25 67,6

Latte 3 8,1

Total 37 100

Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 37 responden yang mengkonsumsi kopi,


Jenis kopi yang paling banyak diminati responden yaitu Cappucino yakni 25
orang (67,6%), Americano yakni 5 orang (13,5%), Espresso yakni 4 orang
(10,8%) dan Latte yakni 3 orang (8,1%).

Table 8. Distribusi responden berdasarkan jumlah cangkir kopi yang


dikonsumsi dalam sehari di Universitas Muhammadiyah Makassar

Jumlah Cangkir yang


Frekuensi Persetase(%)
Dikonsumsi
1-2 cangkir sehari 35 94,59
Lebih dari 3 cangkir
2 5,41
sehari
Total 37 100
Table 8 menunjukkan bahwa dari 37 responden yang mengkonsumsi kopi,
terdapat responden yang mengkonsumsi 1 sampai 2 cangkir kopi dalam sehari
berjumlah 35 orang (94,59%) dan yang mengkonsumsi lebih dari 3 cangkir kopi
dalam sehari berjumlah 2 orang (5,41%).

Table 9. Distribusi responden berdasarkan lama mengkonsumsi kopi di


Universitas Muhammadiyah Makassar
Lama Konsumsi Frekuensi Persentase(%)
Kurang dari 10 tahun 27 72,97
Lebih dari 10 tahun 10 27,03
Total 37 100
Tabel 9 menunjukkan bahwa dari 37 responden yang mengkonsumsi kopi,
terdapat responden yang mengkonsumsi kopi kurang dari 10 tahun berjumlah 27
orang (72,97%) dan yang mengkonsumsi kopi lebih dari 10 tahun berjumlah 10
orang (27,03%).

Table 10. Distribusi responden yang mengkonsumsi kopi dan rokok secara
bersamaan di Universitas Muhammadiyah Makassar

Mengonsumsi Rokok
dan Kopi Secara Frekuensi Persentase(%)
Bersamaan
Ya 15 32,61
Tidak 31 67,39
Total 46 100
Table 10 menunjukkan bahwa dari 46 responden, terdapat 15 orang
(32,61%) yang mengkonsumsi rokok dan kopi secara bersamaan, dan 31 orang
(67,39%) hanya mengkonsumsi salah satunya.

Table 11. Distribusi responden pada indeks massa tubuh di Universitas


Muhammadiyah Makassar

Indeks Massa Tubuh Frekuensi Persentase(%)


Kurus 10 21,74
Normal 34 73,91
Gemuk 2 4,35
Total 46 100
Table 11 menunjukkan dari 46 responden terdapat 10 orang (21,74%)
dengan indeks massa tubuh kurus, 34 orang (73,91%) dengan indeks massa tubuh
normal, dan 2 orang (4,35%) dengan indeks massa tubuh gemuk.
Tabel 12. Distribusi responden berdasarkan Riwayat penyakit di Universitas
Muhammadiyah Makassar

Riwayat Penyakit Frekuensi Persen (%)

Ya 9 19,57

Tidak 37 80,43

Total 46 100

Table 12 menunjukkan bahwa responden yang memiliki riwayat penyakit


berjumlah 9 orang (19,57%) dan yang tidak memiliki riwayat penyakit berjumlah
37 orang (80,43%).
Table 13. Distribusi responden berdasarkan gangguan tidur di Universitas
Muhammadiyah Makassar

Gangguan Tidur Frekuensi Persen (%)

Ya 19 41,30
Tidak 27 58,70
Total 46 100
Table 13 menunjukkan bahwa responden yang memiliki gangguan tidur
berjumlah 19 orang (41,30%) dan yang tidak memiliki gangguan tidur berjumlah
27 orang (58,70%).
Table 14. Distribusi responden berdasarkan gangguan saat mengawali tidur pada
malam hari di Universitas Muhammadiyah Makassar
Gangguan saat
mengawali tidur pada Frekuensi Persen (%)
malam hari
Ya 18 39,13
Tidak 28 60,87
Total 46 100
Tabel 14 menunjukkan bahwa responden yang memiliki gangguan saat
mengawali tidur pada malam hari berjumlah 18 orang (39,13%) dan yang tidak
memiliki gangguan saat mengawali tidur pada malam hari berjumlah 28 orang
(60,87%).

Table 15. Distribusi responden Jam berapa responden tidur pada malam hari

Aktivitas fisik Frek uensi (f) Persen (%)

Tidak tidur 4 8,70

Dibawah jam 10 2 4,35

Diatas jam 10 40 86,95

Total 46 100

Pada table 15 responden berdasarkan jam berapa responden tidur pada


malam hari terbagi menjadi tiga yaitu responden yang tidak tidur berjumlah 4
orang (8,70%), responden yang jam tidurnya dibawah jam 10 sedang berjumlah 2
orang ( 4,35%), dan responden yang memiliki jam tidur diatas jam 10 berjumlah
40 orang ( 86,95% ).

Table 16. Distribusi jam tidur responden pada malam hari

Perasaan Frekuensi (f) Persen (%)

kurang dari 5 jam 16 34,78

lebih dari 5 jam 30 65,22

Total 46 100

Pada table 16 responden yang memiliki tidur yang kurang dari 5 jam pada
malam hari berjumlah 16 orang (34,78%) dan responden lebih dari 5 jam pada
malam hari berjumlah 30 orang (65,22%)

Table 17. Distribusi jam tidur responden pada siang hari.

Jam Tidur Frekuensi (f) Persen (%)

Kurang dari 5 jam 40 86,96

Lebih dari 5 jam 6 13,04


Total 46 100

Table 17 menunjukkan jam tidur responden pada saat siang hari yang
kurang dari 5 jam berjumlah 40 (86,96%) orang dan yang lebih dari 5 jam
berjumlah 6 orang (13,04%).

Tabel 18. Distribusi responden berdasarkan perasaan lesu/lelah dipagi hari di


Universitas Muhammadiyah Makassar

Lesu/lelah Frekuensi Persen (%)


Ya 18 39,13
Tidak 28 60,87
Total 46 100
Tabel 18 Menunjukkan bahwa responden yang merasa lelah di pagi hari
berjumlah 18 orang (39,13%), dan yang tidak merasa letih dipagi hari berjumlah
28 orang (60,87%).

Tabel 19. Distribusi responden berdasarkan emosional di Universitas


Muhammadiyah Makassar

Cemas dan depresi Frekuensi Persen (%)


Ya 18 39,13
Tidak 28 60,87
Total 46 100
Tabel 19 Menunjukkan bahwa responden yang sering merasa cemas dan
depresi berjumlah 19 orang (39,13%), dan yang tidak sering merasa cemas dan
depresi berjumlah 28 orang (60,87%).

Tabel 20. Distribusi responden berdasarkan aktivitas di Universitas


Muhammadiyah Makassar

Aktivitas fisik dalam Frekuensi Persen (%)


sehari
Rendah 8 17,39

Sedang 33 71,74

Tinggi 5 10,87

Total 46 100

Tabel 20 Menunjukkan bahwa responden yang melakukan aktivitas


keseharian dengan tingkat rendah berjumlah 8 orang (17,39%), tingkat sedang
berjumlah 34 orang (71,74%) dan tingkat tinggi berjumlah 5 orang (10,87%).

Pembahasan
Berdasarkan analisis pertanyaan terhadap tekanan darah mahasiswa yang

dilihat dari gejala berupa perasaan lelah atau lesu, cemas, serta aktifitas fisik,

menunjukkan bahwa konsumsi kopi dan rokok memiliki pengaruh terhadap

tekanan darah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar.

Berdasarkan hasil dari analisis uji statistik pada tabel 10 yang

dibandingkan dengan tabel 18-20 dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi kopi

dan rokok secara bersamaan dapat mempengaruhi tekanan darah. Responden

penelitian ini 57,4% tidak mengonsumsi kopi secara bersamaan. Hal ini sebanding

dengan hasil pada tabel 18-20 yang menunjukan gejala perubahan tekanan darah

lebih rendah.

Kopi memiliki kafein yang dapat memicu tekanan darah namun pada kopi

juga terdapat zat komponen yang dapat menyeimbangkan efek pada tekanan

darah. Polifenol pada kopi mampu menurunkan tekanan darah karena


mengandung zat antioksidan dan kalium. Sehingga mengonsumsi kopi saja tidak

memiliki pengaruh yang berarti terhadap tekanan darah (Wahyuni, 2020).

Namun apabila rokok dan kopi dikonsumsi secara bersamaan maka akan

memicu terjadinya hipertensi. Hal ini dikarenakan rokok dapat mengakibatkan

rusaknya dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh kandungan nikotin dan

karbon monoksida. Ransangan pada nikotin terhadap saraf simpatif menyebabkan

adanya peningkatan terhadap denyut jantung dan tekanan darah sistolik sehingga

menyebabkan kekakuan pembuluh darah dikarenakan meningkatnya pelepasan

epinerin dan kerusakan pada lapisan endotel (Kurnia, 2020).

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurnia et al (2020)

yang menyatakan terdapat hubungan signifikan terhadap peningkatan tekann

darah antara jumlah rokok perhari dan lama konsumsi kopi.

Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa mengonsumsi kopi dan

rokok secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap insomnia pada mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Makassar. Hasil statistik antara jumlah mahasiswa

yang mengonsumsi kopi dan rokok secara bersamaan berbanding lurus dengan

gejala-gejala insomnia. Mahasiswa yang tidak mengonsumsi kopi dan rokok

secara bersamaan cenderung tidak menunjukkan adanya gejala insomnia. Paduan

antara kafein dan rokok merupakan stimulant yang menyebabkan sesorang sulit

untuk tidur.

Hasil ini sejalan dengan penelitian oleh Wahyuni et al (2020) yang

menyatakan bahwa konsumsi kopi dengan rokok memiliki hubungan berarti

terhadap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pare-Pare.

You might also like