Professional Documents
Culture Documents
Bab 11
Bab 11
BAB 11
ANALISIS BIAYA VOLUME LABA: ALAT PERENCANAAN
MANAJERIAL
1. Titik Impas dalam Unit
Break even point atau titik impas adalah titik di mana total pendapatan sama dengan
total biaya, titik di mana laba sama dengan nol. Keputusan awal perusahaan dalam
mengimplementasikan pendekatan unit yang terjual pada analisis CVP adalah
menentukan apa yang dimaksud dengan sebuah unit. Keputusan kedua terpusat pada
pemisahan biaya menjadi komponen tetap dan variabel. Analisis CVP fokus pada faktor
yang mempengaruhi perubahan dalam komponen laba.
1.1 Penggunaan Laba Operasi Dalam Analisis CVP
Laporan laba rugi berguna untuk mengorganisasikan biaya yang dipakai dalam
kategori tetap dan variabel. Laba operasi mencakup pendapatan dan beban dari
operasional normal perusahaan. Laba bersih adalah laba operasi dikurangi pajak
penghasilan.
Laba operasi = pendapatan penjualan - beban variabel - beban tetap
atau
Laba operasi = (harga x unit yang terjual) - (biaya variabel per unit x unit yang
terjual) - biaya tetap
Keunggulan dari pendekatan laba operasi adalah seluruh persamaan CVP
berikutnya diturunkan dari laporan laba rugi menurut perhitungan biaya variabel
sehingga dapat memecahkan setiap persoalan CVP dengan pendekatan ini.
1.2 Jalan Pintas Untuk Menghitung Unit Impas
Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya variabel. Pada
impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap.
Jumlah unit = biaya tetap/margin kontribusi per unit
Menghitung margin kontribusi dapat dilakukan dengan 2 cara, yang pertama adalah
membagi total margin kontribusi dengan unit yang terjual. Yang kedua adalah dengan
menghitung harga dikurangi biaya variabel per unit. Jawabannya akan sama dengan
perhitungan yang menggunakan laporan laba rugi.
Cara lain untuk memeriksa jumlah unit ini adalah dengan menggunakan titik
impas. Sebagai baru saja ditunjukkan, Whittier harus menjual 1.400 mesin
pemotong rumput, atau 800 lebih banyak daripada titik impas volume 600
unit, untuk mendapatkan keuntungan $ 60.000. Hasil ini menunjukkan kontribusi
itu margin per unit untuk setiap unit di atas titik impas setara dengan keuntungan
per unit. Secara umum, dengan asumsi bahwa biaya tetap tetap sama, berdampak
pada perusahaan keuntungan yang dihasilkan dari perubahan jumlah unit yang
terjual dapat dinilai dengan mengalikannya margin kontribusi unit dengan
perubahan unit yang terjual. Perubahan unit yang terjual adalah peningkatan 100
mesin pemotong rumput, dan kontribusi unit margin adalah $75.
Berikut laporan Laba rugi berdasarkan penjualan 1600 mesin pemotong rumput.
Penjualan (1.600 @ $ 400) $ 640.000
Dikurangi: Beban variabel 520.000
Margin kontribusi $ 120.000
Dikurangi: Beban tetap 45.000
Laba operasional $ 75.000
Dikurangi:Pajak penghasilan(tarif pajak 35%) 26.250
Laba bersih $ 48.750
Rasio biaya variabel adalah 0,8125 ($325.000/$400.000), rasio margin kontribusi adalah
0,1875 (dihitung dari 1 – 0,8125 atau $75.000/$400.000). Biaya tetap adalah $45.000.
Berdasarkan informasi dalam laporan laba rugi ini, berapakah pednapatan penjualan
yang harus dihasilkan Whittier untuk mencapai impas
Laba operasi = Penjualan – Biaya tetap
0 = Penjalan – (Rasio biaya variable x Penjualan) – Biaya tetap
0 = Penjualan (1 – Rasio biaya variable) – Biaya tetap
0 = Penjualan (1 – 0,8125) - $45.000
Penjualan (0,1875) = $45.000
Penjualan = $240.000
Berikut ini adalah rumus titik impas dalam unit berikut:
Unit impas = Biaya tetap/(Harga – Biaya variabel per unit)
Jika kita mengalikan kedua sisi persamaan dengan harga, maka sisi kiri akan sama
dengan pendapatan penjualan saat impas.
Unit impas x Harga = Harga x [Biaya tetap/(Harga – Biaya variable per unit)]
Penjualan impas = Biaya tetap x [Harga/(Harga – Biaya variable per unit)]
Penjualan impas = Biaya tetap x (Harga/Margin kontribusi)
Penjualan impas = Biaya tetap/Rasio margin kontribusi
3. Analisis Multiproduk
Analisis biaya-volume-laba cukup sederhana dalam pengaturan produk tunggal. Namun,
sebagian besar perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk atau jasa.
Meskipun kompleksitas konseptual analisis CVP meningkat dengan beberapa produk,
pengoperasiannya cukup mudah. Berikut contoh Whittier Company.
Whittier Company telah memutuskan untuk menawarkan dua model mesin pemotong
rumput: mesin pemotong rumput manual dengan harga jual $400 dan mesin pemotong
rumput otomatis dengan harga jual $800. Departemen Pemasaran yakin bahwa 1.200
mesin pemotong rumput manual dan 800 mesin pemotong rumput otomatis dapat dijual
selama tahun depan. Pengawas perusahaan telah menyusun proyeksi laporan laba rugi
berikut berdasarkan ramalan penjualan:
Mesin Manual Mesin Otomatis Total
Penjualan $480.000 $640.000 $1.120.000
Dikurangi: Biaya variabel 390.000 480.000 870.000
Margin kontribusi $90.000 $160.000 $250.000
Dikurangi: Biaya tetap 30.000 40.000 70.000
Margin produk $60.000 $120.000 $180.000
Dikurangi: Biaya tetap umum 26.250
Laba operasi $153.750
Perhatikan bahwa pengawas telah memisahkan biaya tetap langsung dari biaya tetap
umum. Itu biaya tetap langsung adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri ke setiap
produk dan akan dihindari jika produk tersebut tidak ada. Biaya tetap umum adalah
biaya tetap yang tidak dapat dilacak ke produk dan akan tetap ada bahkan jika salah satu
produk dieliminasi.
3.1 Titik Impas Dalam Unit
Unit impas mesin manual = biaya tetap / (harga – biaya variabel per unit)
= $30.000 / $75 = 400 unit
Impas untuk mesin pemotong rumput otomatis
Unit impas mesin otomatis = biaya tetap / (harga – biaya variabel per unit)
= $40.000 / $200 = 200 unit
Jadi, 400 mesin pemotong rumput manual dan 200 mesin pemotong rumput
otomatis harus dijual untuk mencapai margin produk impas. Namun, margin produk
impas hanya menutup biaya tetap langsung. Sementara itu, biaya tetap umum masih
belum tertutupi. Penjualan kedua mesin pemotong rumput dalam umlah tersebut akan
menimbulkan kerugian sebesar biaya tetap umum. Titik impas perusahaan belum ada
yang diidentifikasikan secara keseluruhan. Bagaimanapun, biaya tetap umum masih
harus diperhitungkan dalam analisis. Pengalokasian biaya tetap umum ke setiap lini
produk sebelum menghitung titik impas dapat mengatasi kesulitan ini. Permasalahan
dalam pendekatan ini adalah alokasi biaya tetap umum bersifat acak. Jadi tidak ada
volume impas yang tampak secara langsung.Kemungkinan pemecahan lainnya adalah
mengonversikan masalah multiproduk menjadi masalah produk tunggal. Kunci dari
konversi ini adalah mengidentifikasikan bauran penjualan yang diharapkan dalam unit
dari produk-produk yang dipasarkan. Baura penjualan (sales mix) adalah kombinasi
relatif dari berbagai produk yang dijual perusahaaan.
3.1.1 Penentuan Bauran Penjualan
Bauran penjualan dapat diukur dalam unit yang terjual atau bagian dari
pendapatan. Contohnya jika whittier berencana menjual 1.200 mesin pemotong
rumput manual dan 800mesin pemotong rumput otomatis, maka bauran penjualan
dalam unit adalah 1200 : 800. Jadi bauran relatif 1200:800 dapat diturunkan
menjadi 3:2. Dengan kata lain untuk setiap tiga mesin pemotong rumput manual
yang terjual, ada dua mesin pemotong rumput otomatis terjual. Alternatif lainnya,
bauran penjualan juga dapat dinyatakan dalam presentase dari total pendapatan
yang didistribusikan oleh setiap produk. Bauran penjualan dalam pendapatan
menggunakan bauran penjualan dalam unit dan memberikannya bobot menurut
harganya. Jadi,meskipun proporsi yang mendasari mesin yang terjual tetap 3:2,
mesin pemotong rumput manual yang harganya lebih rendah diberi bobot lebih
ringan saat harga dimasukkandalam penghitungan. Untuk analisis CVP kita harus
menggunakan bauran penjualan yang dinyatakan dalam unit.
3.1.2 Bauran penjualan dan analisis CVP
Dengan menetapkan produk tersebut sebagai suatu paket, masalah
multiproduk dikonversi menjadi masalah produk tunggal. Untuk menggunakan
pendekatan titik impas dalam unit, harga jual per paket dan biaya variabel per paket
harus diketahui. Untuk menghitung nilai nila paket tersebut, diprlukan bauran
penjualan, harga setiap produk, dan setiap biaya variabel. Menurut data produk
individu yang disajikan dalam proyeksi laporan laba rugi, nilai paket dapat dihitung
sebagai berikut.
Berdasarkan margin kontribusi per paket diatas, maka :
Paket impas = biaya tetap / margin kontribusi per paket
= $96.250 / $625 = 154 paket
3.1.3 Pendekatan Dolar Penjualan
Dalam titik impas dalam dolar penjualan, contoh halnya dalam kesamaan
akan dipergunakan. Akan tetapi, satu-satunya informasi yang diperlukan adalah
proyeksi laporan laba rugi whittier company secara keseluruhan. Titik impas dalam
dolar penjualan secara implisit menggunakan asumsi bauran penjualan, tetapi
mengabaikan persyaratan perhitungan margin kontribusi per paket. Upaya
perhitungannya mirip dengan yang digunakan dalam pengaturan produk tunggal.
Selain itu jawabannya masih dinyatakan dalam pendapatan penjualan. Titik seperti
titik impas dalam unit, jawaban atas pertanyaan CVP yang menggunakan dolar
penjualan tetap dinyatakan dalam ukuran ikhtisar tunggal. Pendekatan pendapatan
penjualan mengorbankan informasi yang berkaitan dengan kinerja tiap-tiap produk.
Untuk menggambarkan kedua persamaan dalam grafik yang sama, sumbu vertikal
diukur dalam dolar dan sumbu horizontal dalam satuan yang terjual. Dua titik
diperlukan untuk membuat grafik setiap persamaan.
Grafik CVP memberikan informasi pendapatan dan biaya yang tidak disediakan
oleh grafik volume laba. Berbeda dengan grafik volume laba, beberapa perhitungan
diperlukan untuk menentukan laba yang terkait dengan volume penjualan tertentu.
Meskipun demikian, karena konten informasi yang lebih banyak, manajer cenderung
menganggap grafik CVP sebagai alat yang lebih berguna.
pengambilan keputusan bisnis dan bagaimananpun hal itu harus ditangani. Secara
formal, risiko berbeda dengan ketidak pastian. Distribusi probabilitas variable pada
risiko dapat diketahui, sedangkan distribusi probabilitas variable pada ketidakpastian
tidak diketahui. Namun, kedua istilah tersebut akan digunakan secara bergantian.
5.1.1 Margin pengaman ( margin of safety )
Adalah unit yang terjual atau diharapkan terjual atau pendapatan yang
dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan yang melebihi volume impas. Sebagai
contoh jika volume impas perusahaan adalah 200 unit dan perusahaan saat ini
menjual 500 unit, maka margin pengamannya adalah 300 unit (500-200). Margin
pengaman juga dapat dinyatakan dalam pendapatan penjualan. Jika penjualan impas
adalah $200.000 dan pendapatan saat ini adalah $350.000, maka margin
pengamannya adalah $150.000.
Rasio margin pengaman dapat dinyatakan dalam (pendapatan penjualan yang
dianggarkanpendapatan penjualan impas)/pendapatan penjualan x 100%. Dalam
contoh di atas, rasio margin pengamannya yaitu sebesar (350.000-
200.000)/200.000= 75%.
Margin pengaman dapat dipandang sebagai ukuran kasar dari risiko. Pada
kenyataannya peristiwa yang tidak diketahui selalu muncul ketika rencana disusun.
Hal itu dapat menurunkan penjualan di bawah jumlah yang diharapkan. Apabila
margin pengaman perusahaan adalah besar atas penjualan tertentu yang diharapkan
tahun depan, maka risiko menderita kerugian jika penjualan menurun lebih kecil
daripada margin pengamannya kecil. Manager yang menghadapi margin pengaman
yang rendah mungkin ingin mempertimbangkan berbagai tindakan untuk
meningkatkan penjualan atau mengurangi biaya.
5.1.2 Langkah-langkah Pengungkit Operasi
Dalam ilmu fisika, alat pengungkit adalah mesin sederhana yang digunakan
untuk melipatgandakan kekuatan. Pada dasarnya, pengungkit tersebut
melipatgandakan kekuatan tenaga yang dikeluarkan untuk menghasilkan lebih
banyak pekerjaan. Semakin besar beban yang digerakkan oleh sejumlah tertentu
tenaga, semakin besar keunggulan mekanis dari alat tersebut. Dalam bidang
keuangan pengungkit operasi berkaitan dengan bauran relative dari biaya tetap dan
biaya variable dalam suatu organisasi. Pertukaran antara biaya tetap dengan biaya
variable adalah suatu hal yang mungkin dilakukan. Tingkat pengungkit operasi
(degree of operating leverage – DOL) untuk tingkat penjualan tertentu dapat diukur
dengan menggunakan rasio margin kontribusi terhadap laba. Tingkat pengungkit.
Total biaya = Biaya tetap + (Satuan biaya variabel x Jumlah unit) + (biaya
pengaturan x jumlah pengaturan) + (biaya rekayasa x jumlah rekayasa)