Disusun untuk memenuhi tugas Akuntansi Sektor Publik Lanjutan
Disusun Oleh :
Rosmayanti (A062221054)
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
PASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN AKADEMIK 2022/2023 AKUNTANSI RUMAH SAKIT A. Pengertian Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan data dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan Rumah Sakit. Yang menjadi kendala pada Rumah Sakit Swadana dan belum terpecahkan sampai saat ini adalah Rumah Sakit melakukan dua sistem pencatatan dan pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim (Accrual Basis) dan Basis Kas (Cash Basis) untuk memenuhi ketentuan yang berlaku yang diharapkan dapat berjalan secara paralel, independen dan tercipta mekanisme saling kontrol diantaranya (kontrol internal), namun dirasakan menjadi beban petugas Rumah Sakit. Berdasarkan peraturannya, rumah sakit di kelompokkan menjadi : 1. Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Swasta (Private Hospital), Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang dikembangkan oleh Financial Accounting Standards oard-FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) khusunya dalam pernyataan (FASB Statement) no 17tentang Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba. 2. Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Pemerintah (Public Hospital), Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi yang dikembangkan oleh Governmental Accounting Standards Board-GASB (Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan).
B. Pertanggungjawaban Pelayanan Rumah Sakit
Pembangunan kesehatan dimasa mendatang sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusia yang ada di daerah. Kecenderungan yang terjadi adalah meningkatnya peran pihak ketiga dalam mengatur pembiayaan kesehatan melalui sistem asuransi, baik publik maupun swasta. Keadaan ini juga akan semakin berkembang di Indonesia dimasa yang akan datang bila perdagangan antar Negara menjadi semakin bebas. Sebagai bukti pertanggungjawaban unit pelayanan rumah sakit pemerintah daerah, setiap unit rumah sakit berkewajiban memberikan laporan akhir sebagai bukti pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan usaha selam periode pelaporan. Laporan tersebut meliputi laporan alokasi dana, laporan pendapatan, dan laporan pengeluaran ke pemerintah daerah setempat. Secara lebih luas, tergantung pada sumber daya yang dipunyai, sebuah rumah sakit dapat mempunyai siklus aktivitas sebagai berikut : 1) Menyelenggarakan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan kepada umum. 2) Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga medis, ahli dan para medis,baik yang diselenggarakan sendiri maupun bersama dengan instansi lainnya. 3) Mengadakan dan melakukan penelitian
C. Jenis – Jenis Rumah Sakit
Berdasarkan Kepemilikannya Rumah Sakit dibedakan menjadi : 1. Rumah Sakit Pemerintah Rumah sakit milik pemerintah ini dibedakan menjadi rumah sakit milik pemerintah pusat yang dikenal Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dan rumah sakit milik pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota yaitu RSUD. Perbedaan keduanya ada pada kepemilikan dimana RSUP merupakan milik pemerintah pusat yang mengacu pada Departemen Kesehatan (DepKes),sedangkan RSUD merupakan milik pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota dengan pembinaan urusan kerumahtanggaan dari Departemen Dalam Negeri.Namun, RSUD tetap berada di bawah koordinasi Departemen Kesehatan.Berikut dua jenis rumah sakit milik pemerintah : a) Rumah sakit milik pemerintah yang tidak dipisahkan Adalah rumah sakit yang dimiliki oleh kekayaan pemerintah. Contoh :RSUD Banyumas dan RSUD Tangerang. b) Rumah sakit milik pemerintah yang dipisahkan Adalah rumah sakit yang dimiliki oleh kekayaan pemerintah yang dipisahkan, misalnya milik BUMN PT Aneka Tambang, PT Pelni dan beberapa perusahaan perkebunan Karena rumah sakit tersebut merupakan bagian dari BUMN, keadaannya sangat bergantung pada kondisi keuangan BUMN yang menjadi induknya. 2. Rumah Sakit berbentuk Badan Layanan Umum BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.Tujuan BLU adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas dan penerapan praktik yang sehat (PP No. 23/2005 tentang pengelolaan keuangan BLU). Rumah sakit berbentuk BLU antara lain, RSCM, RS Jantung Harapan Kita, RSHasan Sadikin Bandung, RS Makassar, RS Karyadi Semarang, RS Sanglah Denpasar,RS Padang, RS palembang, dan RS Dr. Sadjito Yogyakarta. Sedangkan RSUD yangsudah dialihkan menjadi BLUD antara lain RSUD Budi Asih, RSUD Tarakan , Koja,Duren Sawit, RSUD Haji, dan RSUD Pasar Rebo. 3. Rumah Sakit Swasta Adalah rumah sakit yang dimiliki oleh perorangan atau badan hukum. Rumah sakit swasta ada yang dimiliki oleh yayasan keagamaan dan kemanusiaan ataupun dimiliki oleh perusahaan.
D. Jenis-Jenis Anggaran Rumah Sakit
1. Anggaran modal Adalah anggaran yang terdaftar dan tergambar dalam perencanaan penambahan modal. Anggaran ini berisi daftar modal proyek yang diajukan selama tahun yang akan datang. Dampak anggaran tersebut mencakup seluruh pengeluaran aktivaitas yang terencana selama setahun. 2. Anggaran kas Adalah anggaran yang tercatat dalam rencana penerimaan dan pengeluaran kas.Kas meliputi saldo tunai dan saldo rekening giro bank yang dimiliki entitas, serta elemen-elemen lainnya yang dapat dipersamakan dengan kas. Anggaran kas sangat terkait dengan komponen kas dari aktivitas opersai, investasi, dan pembiayaan. 3. Anggaran pelaksanaan Adalah anggaran yang telah tergambar dalam perencanaan aktivitas pelaksanaan. Anggaran pelaksanaan terdiri dari tiga komponen : Penerimaan Biaya dan pengeluaran Pengukuran hasi
E. Struktur Dana Rumah Sakit
1. Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund) adalah dana yang tidak dibatasi penggunaanya pada suatu tujuan tertentu. Dana ini seperti halnya Dana Umum (General Fund) di pemerintahan atau Dana Lancar Tidak Terikat (Unrestricted Current Fund)dalam akuntansi universitas yang dibentuk untuk menjalankan operasi organisasi sehari-hari. 2. Dana Terikat (Restricted Fund) adalah dana yang dibatasi penggunaannya pada suatu tujuan tertentu yang biasanya muncul karena permintaan dari pihak eksternal yang memberikan sumbangan. Menurut sifat pembatasannya, dana ini dibedakan menjadi (1) Dana Terikat Sementara Waktu (Temporarily RestrictedFund), yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat sementara, dan (2) Dana Terikat Permanen (Permanently Restricted Fund), yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat permanen. Aktiva yang tergolong terikat dicatat pada Dana Umum, sementara satu atau lebih dana yang lain digunakan untuk mencatat aktiva yang terikat sementara waktu dan terikat permanen. Dana Umum Dana Umum (General Funds) digunakan untuk mencatat sumberdaya/dana yang diterima dan dibelanjakan dalam menjalankan kegiatanoperasional utama dari rumah sakit. Dalam Dana mum, direksi rumah sakitdapat menetapkan pembatasan berupa penyisihan atas sumber dayatertentu.Dalam hal ini, dana yang disisihkan tetap dianggap sebagai DanaTerikat namun pencatatannya harus mencantumkan tujuan penyisihan danatersebut. Hal ini disebabkan oleh karena dana yang disishkan berbeda dengandana yang dibatasi penggunaannya. Penyisihan dana berasal dari inisiatifinternal direksi rumah sakit, sedangkan pembatasan penggunaan danaberasal dari pihak eksternal rumah sakit yang mensponsori dana tersebut Dana Terikat Kelompok dana (funds groups) yang digolongkan sebagai dana terikatdigunakan untuk mencatat dana yang penggunaannya dibatasi oleh donoratau pihak yang mensponsori dana tersebut. Secara garis besar, sepertidijelaskan sebelumnya kelompok Dana Terikat ini dapat dibagi menjadi duayaitu yang pembatasannya bersifat sementara (temporarily restricted) danyang pembatasannya bersifat tetap (permanently restricted).
F. Siklus Transaksi Akuntansi Rumah Sakit
Siklus transaksi dalam rumah sakit berawal dari transaksi atau peristiwa ekonomi, jika di dalam rumah sakit misalnya ketika ada pasien. Lalu berlanjut ke siklus pendapatan, pengeluaran, pelayanan dan keuangan. Selanjutnya siklus pelaporan keuangan dan berakhir di laporan keuangan. G. Laporan Keuangan Rumah Sakit 1. Neraca Neraca Rumah Sakit tidak mempunyai perbedaan mendasar, baik isi maupunproses penyusunan, dari sudut pandang ilmu akuntansi dibandingkan denganneraca perusahaan yang sering kita kenal di sektor komersial. Namun demikianada beberapa hal yang secvara khusus perlu diperhatikan antara lain:a. Kas Jumlah kas yang tercatat di neraca tidak termasuk jumlah kas pada DanaTerikat yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi, misalnya kas yangterdapat pada Dana Pembangunan dan Dana Abadi. Piutang Piutang harus dilaporkan pada jumlah yang diperkirakan dapat direalisasi.Dengan demikian, dibuat penyajian tentang “penyisihan piutang tak tertagih.” Investasi Investasi awal dicatat pada harga perolehan pada saat pembelian, atau padanilai wajar pada saat penerimaan jika investasi diterima sebagai pemberian.Hasil dari investasi yang tidak dibatasi harus diklasifikasikan sebagaiperubahan saldo dana pada laporan operasi rumah sakit. Aktiva Tetap Aktiva tetap dilaporkan bersama dengan akumulasi depresiasinya dalam DanaUmum. Hal ini berbeda dengan kebanyakan entitas pemerintahan yangmelakukan pencatatan aktivannya dalam suatu dana atau kelompok dana tertentu. Aktiva yang Disisihkan Klasifikasi aktiva terikat diberikan pada dana yang penggunaannya dibatasioleh pihak eksternal rumah sakit yang mensponsori dana tersebut. Utang Jangka Panjang Utang jangka panjang dilaporkan pada neraca. Hal ini berbeda kebanyakanentitas pemerintahan yang melakukan pencatatan utang jangka panjangnyadalam suatu dana atau kelompok dana tertentu. Saldo Dana Sesuai dengan kaidah pembagian dana yang telah dijelaskan, saldo dana yangdimiliki oleh Rumah Sakit dipisahkan menjadi (1) terikat, yang dapatdigunakan dengan bebas sesuai kebijaksanaan dari rimah sakit, (2) terikatsementara waktu, yang baru dapat digunakan ketika kriteria tertentu daripihak sponsor terpenuhi, dan (3) terikar permanen, yang dikelola dan hanyadapat digunakan hasilnya saja. 2. Laporan Operasi Untuk Rumah Sakit, hasil dari kegiatan operasinya dilaporkan dalamlaporan operasi. Laporan ini mencakup pendapatan, beban, untung dan rugi,serta transaksi lainnya yang mempengaruhi saldo dana selama periode berjalan.Berikut ini adalah pos-pos yang juga perlu menjadi perhatian: Pendapatan Jasa Pasien Pendapatan dari pasien dihitung pada jumlah bruto denganmenggunakan tarif standar. Jumlah tersebut kemudian dikurangi denganpenyesuaian kontraktual menjadi pendapatan bersih jasa atas pasien. Penyesuaian Kontraktual Penyesuaian kontraktual berasal dari keterlibatan pihak ketiga dalamproses penggantian pembayaran medis. Pendapatan dari Kegiatan Lainnya Pendapatan dari kegiatan lainnya mencerminkan pendapatan darisumber-sumber bukan pasien, seperti kantin dan sewa parkir. Transfer Antardana Tidaklah tepat untuk tetap mengelola aktiva tetap dalam dana terikat ketika persyaratan yang ditetapkan oleh pihak sponsor/donor sudah terpenuhi. Beban Dana Umum Beban-beban dalam dana umum diakui secara akrual, seperti halnya pada entitas komersial. Sumbangan Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang berbentuk jasa danberbentuk aktiva. Karena sering kali sulit untuk menetapkan nilai dari donasiyang berbentuk jasa, maka nilai dari donasi ini biasanya tidak dicatat. 3. Laporan Perubahan Aktiva BersihLaporan ini menyajikan perubahan dalam ketiga kategori ak tiva bersih, yaitutidak terikat, terikat sementara, dan terikat permanen 4. Laporan Arus Kas Format dari laporan ini serupa dengan yang digunakan untuk entitas yang komersial.