You are on page 1of 4

A.

Identitas Jurnal 4
- Judul : Confidence in prior knowledge, self-efficacy, interest and prior knowledge:
Influences on conceptual change
- Penulis : Jacqueline R. Cordovaa, Gale M. Sinatrab, Suzanne H. Jonesc, Gita
Taasoobshirazid,Doug Lombardie
- Afiliasi : a University of Nevada, Las Vegas, United States
b
University of Southern California, United States
c
Utah State University, United States
d
Kennesaw State University, United States
e
Temple University, United States
- Nama Jurnal, Volume, Nomor, dan Tahun Terbit : Contemporary Educational
Psychology, Vol. 39, No.-, 2014

B. Analisis Jurnal 4
- Introduction
Beberapa variabel afektif dan motivasi dihopetisis memainkan peran penting dalam
pembelajaran perubahan konsepsi. Peran dari variabel-variabel ini cukup rumit. Sebagai
contoh, pengaruh efikasi diri terhadap perubahan konsepsi telah digambarkan sebagai
sebuah paradoks (Pintrich, Marx, & Boyle, 1993). Pada satu sisi, efikasi diri dalam
pembelajaran tentang topik tertentu telah dihipotesis akan memudahkan perubahan
konsepsi melalui pengembangan kepercayaan diri akan kemampuan seseorang untuk
memperoleh pemahaman dan mengubah pemikiran seseorang. Sedankan pada sisi yang
lain, efikasi diri dihipotesis akan menghambat perubahan konsepsi melalui peningkatan
kepercayaan diri terhadap konsepsi yang dimiliki seseorang hingga pada titik keengganan
untuk mengubah pemikiran alternatif tersebut (Pintrich et al., 1993). Beberapa peneliti
mengindikasikan bahwa ketika hanya mempertimbangkan efikasi diri, maka tidak akan
terlihat dampak dari efikasi diri terhadap perubahan konsepsi (Linnenbrink-Garcia, Pugh,
Koskey, & Stewart, 2012). Tapi, ketika dipertimbangkan secara kombinasi menggunakan
variabel-variabel individual lainnya seperti minat dan pengetahuan sebelumnya, efikasi
diri sangat mempengaruhi perubahan konsepsi (Linnenbrink-Garcia et al., 2012).
Selain itu, rasa percaya diri mengenai pengetahuan sebelumnya jarang diuji dalam
konteks pembelajaran perubahan konsepsi dan tidak pernah dalam kombinasi dengan
variabel lain meskipun peneliti menyatakan bahwa sikap ini bukanlah karakter seseorang
yang berdiri sendiri, melainkan hal yang unik, yakni paduan dinamis dari karakter pelajar
yang mungkin alasan terbaik mengenai perbedaan capaian perubahan konsepsi s
(Linnenbrink-Garcia et al., 2012; Mason, Gava, & Boldrin, 2008). . Linnenbrink-Garcia
et al. (2012) menemukan bahwa efikasi diri akademis, minat individu, dan pengetahuan
sebelumnya secara mandiri tidak mempengaruhi perbedaan dalam perubahan konsepsi.
Variasi kombinasi dari karakter-karakter pelajar ini sangat berpengaruh dalam perbedaan
perubahan konsepsi menurut gender.
Potensi keterkaitan di antara rasa percaya diri terhadap pengetahuan sebelumnya,
efikasi diri, minat, dan pengetahuan sebelumnya memang sudah didiskusikan oleh
peneliti perubahan konsepsi (Pintrich et al., 1993; Sinatra, 2005), tapi penelitian yang
telah ada belum menguji secara empiric bagaimana kombinasi unik dari variabel-variabel
spesifik ini akan berdampak terhadap rekonstruksi pengetahuandan apakah karakter-
karakter pelajar ini memaikan peran yang sama dalam pembelajaran perubahan konsepsi
sebagaimana yang sudah dinyatakan dalam literatur sebelumnya. Hubungan yang
kompleks tampaknya masih ada antara kepercayaan diri mengenai pengetahuan
sebelumnya, efikasi diri, minat, dan pengetahuan sebelumnya dalam pembelajaran
perubahan konsepsi sebagaimana yang telah dihipotesis (Dole & Sinatra, 1998; Pintrich
et al., 1993). Oleh karena itu, pertanyaan penelitian yang penelitian ini adalah : (1) profil
(percaya diri terhadap pengetahuan sebelumnya, efikasi diri, minat, pemahaman saintifik
sebelumnya, miskonsepsi sebelumnya) seperti apa yang muncul pada konteks
pembelajaran perubahan konsepsi? (2) apakah profil-profil ini mempengaruhi perbedaan
capaian pembelajaran perubahan konsepsi?

- Method
Peserta penelitian ini adalah 160 mahasiswa sebuah universitas di US. Instrument
yang digunakan adalah 6 soal kuesioner dengan 5 skala Likert untuk mengukur efikasi
diri, 4 soal kuesioner dengan 5 skala Likert untuk mengukur minat, tes pengetahuan
tentang perubahan musim berupa 3 soal terbuka dan 5 pilihan berganda yang diuji pada
pre test-post test-delayed test, rasa percaya diri diukur dengan menambahkan tier tingkat
kepercayaan diri pada insturmen tes dengan 7 tingkatan. Teks sanggahan digunakan
dalam treatement ini yang kemudian diikuti dengan pertanyaan tingkat kekagetan peserta
mengenai isi teks dengan 5 tingkatan. Penelitian dilakukan secara online melalui the
SurveyTool. Penelitian dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama berlangsung sekitar 60
menit dan sesi kedua berlangsung selama 30 menit.

- Results & Discussion


Hanya 116 data yang memenuhi kriteria untuk dianalisis. Terdapat perbedaan yang
signifikan secara statistik antara peserta baik ketika variabel-variabel uji dinilai secara
kombinasi maupun secara terpisah. Terdapat tigas profil kelompok siswa yang
teridentifikasi, yaitu (1) rendah (rendah dalam efikasi diri, minat, ide saintifik
sebelumnya, percaya diri dan tinggi dalam miskonsepsi sebelumnya) (2) gabungan (tinggi
dalam efikasi diri, minat, miskonsepsi sebe;umnya, percaya diri dan rendah dalam
pemahaman saintifik sebelumnya) (3) tinggi (tinggi dalam efikasi diri, minat, pemahaman
saintifik sebelumnya, percaya diri dan rendah dalam miskonsepsi sebelumnya).
Perbandingan post hoc menyatakan bahwa peserta di level gabungan lebih kaget secara
statistic setelah membaca teks sanggahan daripada peserta pada level rendah atau level
tinggi. Sedangkan tidak ada perbedaan signifikan dalam hal kekagetan antar peserta pada
level rendah dan tinggi. Hasil pengukuran ANOVA model 3 x 3 berulang
mengindikasikan bahwa interaksi antara profil dan waktu terhadap jumlah pemkiran
saintifik secara statistik signifikan. Ketika kelompok memiliki perbedaan secara statistic
pada pre test. Pada immediate post test, peserta pada level gabungan sudah memperkecil
kesenjangan kondisi pemahaman saintifik dan peserta pada level tinggi sudah tidak lagi
berbeda dengan level rendah dan campuran pada immediate post test. Pada delayed post
test, hasil tes kelompok rendah secara signifikan lebih rendah dari kelompok gabungan
dan tinggi. Perubahan jumlah miskonsepsi dilihat menggunakan pendekatan pengukuran
generalized estimating equations (GEE) berulang. Hasil GEE menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara kelompok dan waktu terhadap jumlah
miskonsepsi.

- Conclusion
Penelitian ini menunjukkan bahwa rasa percaya diri mengenai pengetahuan
sebelumnya mungkin tidak merugikan pembelajaran peruabahan konsepsi. Rasa percaya
diri mungkin bermanfaat dalam beberapa kasus ketika dipasangkan dengan karakter lain
pada pelajar dan penggunaan intervensi yang didasarkan pada perubahan konsepsi.
Penelitian ini juga menunjukkan dampak positif dari efikasi diri dan minat dalam
memperoleh perubahan konsepsi bagi siswa dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi
terhadap pengetahuan sebelumnya.

- Comment
Penelitian ini membuka jalan bagi peneliti berikutnya untuk mengkaji secara empiric
mengenai optimalisasi perpaduan berbagai karakter individu dalam meningkatkan
pemahaman individu.

- References

- Lampiran

You might also like