Professional Documents
Culture Documents
Diskusi 2 Kimia Dasar
Diskusi 2 Kimia Dasar
Bilangan kuantum utama (n) merupakan bilangan bulat dengan nilai 1,2,3, . . . dan
seterusnya yang menyatakan ukuran tingkat energi utama secara kasar. Pada atom hidrogen yang
hanya memiliki satu elektron, nilai n menentukan tingkat energi orbitalnya. Semakin besar nilai n
semakin besar pula tingkat energinya. Akan tetapi, nanti akan kita lihat bahwa hal ini tidak selalu
berlaku untuk atom berelektron banyak. Bilangan kuantum utama juga berhubungan dengan jarak
rata-rata elektron pada orbital tertentu terhadap inti. Semakin besar n semakin besar pula jarak
rata-rata elektron dalam orbital dari intinya schingga semakin besar pula orbitalnya. Selain
dinyatakan dengan angka, bilangan kuantum utama juga kadang-kadang dinotasikan dengan
huruf K, L, M, N, dan seterusnya untuk menggantikan nilai n = 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.
Bilangan kuantum azimut (l) atau bilangan kuantum momentum sudut memberikan
informasi mengenai bentuk orbital. Nilai l bergantung pada nilai n. Untuk nilai tertentu ada
nilai l yang bersesuaian, yang nilainya berupa bilangan bulat dari 0 sampai dengan (n - 1). Jika n =
1, hanya ada satu nilai l yang mungkin yakni 0. Untuk n = 2, ada dua nilai l, yakni 0 dan 1.
Untuk n = 3, ada tiga nilai l, yakni 0, 1 dan 2; demikian seterusnya. Nilai l biasanya dinotasikan
dengan huruf s, p, d, f, . . ., seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Nilai l 0 1 2 3 4 ...
Huruf yang digunakan S P d f g ...
Sekumpulan orbital dengan nilai n sama disebut kulit elektron. Sebagai contoh, semua orbital yang
mempunyai n = 3 dikatakan ada pada kulit ketiga. Satu atau lebih orbital dengan nilai n dan l yang
sama disebut subkulit. Setiap subkulit ditandai dengan suatu bilangan (yang menunjukkan nilai n)
dan huruf s, p, d atau f (sesuai dengan nilai l). Sebagai contoh orbital-orbital yang mempunyai
nilai n = 3 dan l =1 disebut orbital-orbital 3p dan terletak pada subkulit 3p.
Bilangan kuantum magnetik (m1) menggambarkan orientasi (arah) orbital dalam ruang.
Pada suatu subkulit, nilai m1 bergantung pada nilai bilangan kuantum momentum sudut l. Untuk
suatu nilai l tertentu, m1 bernilai -l sampai dengan +l, termasuk nol. Dengan demikian untuk l =
0, m1 berharga 0; untuk l = 1, m1 berharga -1, 0 dan +1; untuk harga l = 2, m1 berharga -2, -1, 0,
+1 dan +2. Jadi, untuk nilai l tertentu ada (2l + 1) nilai m1. Jumlah m1 menunjukkan jumlah orbital
pada suatu subkulit dengan nilai l tertentu. Pada subkulit s (l = 0) terdapat satu orbital, pada
subkulit p (l = 1) terdapat tiga orbital, pada subkulit d (l = 2) terdapat lima orbital, dan seterusnya.
Hubungan antara orbital atom dengan bilangan kuantumnya dapat dilihat pada Tabel berkut