You are on page 1of 20

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/338688562

Max Havelaar Milenial di Indonesia dan Belanda

Chapter · January 2020

CITATIONS READS

0 25,469

1 author:

Achmad Sunjayadi
University of Indonesia
36 PUBLICATIONS   24 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

The Dynamics of Dutch Culture and Language in Indonesia 1950's - 2000's View project

Data registration of in Dutch-written text about Depok in Indonesia View project

All content following this page was uploaded by Achmad Sunjayadi on 20 January 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Membaca Ulang
Max Havelaar

. Peber Careg . YusriFqjar . Bubh lndiah Rahagu

* A*hmmd Su..sr'$mry*efi * &EFkx b4awfur;**6


* ffisrdl&a*E$* ffiar*dza;rz * Y*#Eg ffi*?ts:.e*m
* ***znwmfu ffi*-ahmra:mmd ffi*ra Fn$ga$mz*km
"
* ffi*S*E*g * $ffiy*m"l*m ffimrmm Fffihre
* $rsmcr ff*r:m&l'xB Yia*ra * ffi*mhusni
* ffiumhxh Ah#* &ag ffigmitE$ ?4i*m ?nEsnr*6a
"
* #a*r{eer$ * W*hgur trfEd*#*
Dafbar Isi

ffir $ffir ffiffr


Sekadar SisEem Mendua di
Penganbar Tanam Paksa Hindia Belanda:
Edibor (Culbuursbelsel) Ambivalensi dalam
(1830-1870) dan Sang NovelMax Havelaar
Algojo Kolonialisme: Karga MulbaEuli
Max Havelaar (1860) Yusri Fajar
dalam Konbeks
Sejarah Jawa di
Abad ke-19
Peter Carey

Sffir rhffi I Hffir


Membaca Max Havelaar DiAnEara Lebak
Kembali Mulbabuli: Milenialdi dan Lamuri:
Perbarungan lndonesia dan Kebudagaan lndis
Ebis Abad ke-19 Belanda dalam Mebafiksi*
benEang Kapibal, Achmad Sunjayadi
Keadilan Sosial, dan Alpha Hambally
Perempuan
Ruth Indiah Rahayu
10 Membaca Ulang Max Havelaar

ffiWI ##r .fi$#


r
Kesalehan Makelar "Secangkir Kopi Max l'lavelaar
Kopi: KonsEruksi Pahib dariMax dan H.B. Jassin:
BeligiosiEas dan Havelaar": Kopidan dari Korespondensi
Moralibas dalam lroniKolonialisme di Hingga Biografi
Novel Max Hauelaar lndonesia
HamzahMuhammad
Endi Aulia Garadian Fadly Rahman

$#ffi r €ffir $ffiffi r


Diskursus Ekologi, MulEabulidan Legasi Baru
Flora, dan Fauna Max Havelaar: Mulbabuli: dari
dalam Max Havelaar Phanhasmagoria Sasbrawan meqiadi
lkon PariwisaEa
Heri Priyatmoko Hudjolly Pascakolonial
I Nyoman Darma Putra

Kffiffi T $ffi# r X"T-ffi r


Kqjian Pascakolonial Dari Lebak Buang, Susasbra,
dalam Kurbilas di ke Surabaga: dan Wacana
SMAI Sedeqjab: Perbandingan Koloniat Arsibekbur
Desain dan Sbrabegi Kesadaran Buang dan HierarkiSpasial
Pembelqjaran Kolonial dalamMax di Tanah Jqjahan
Sejarah Max Havelaar dengan
Bumi Manusia Mushab Abdu Asy Syahid
Havelaar
Iman Zanatul Haeri Mashuri

#ffiffi r ffi#ffi r Xv#ffi I


Menafsir Ulang Cibra Perempuan Yang Terampas dan
Kebaga dan Kain Pribumi, Eropa, dan Yang Lupui (Max
dalam Kisah SaiQiah lndo (Campuran) Havelaar dalam
dan Adinda Sebagai diEropa Maupun LinEasan Perjalanan
ldenEibas Budaga Hindia-Belanda pada KesusasEraan
dan Kebangsaan Abad ke-19 lndonesia)

Nita Trismaya Wahyu Widodo


Suriani
58

Max Havelaar
Milenial di Indonesia
dan Belanda

I Pendahuluan
Achmad Suqjagadi
Departemen Sejarah,
A du jarak waklu yang terbentauq sa-
Fakultas lLmu Pengetahuan .l \ngat jauh sejak roman AIax Huvelaar
Budaya, Universitas
Indonesi. achmad.
karya Multatuli nama samaran clari
sunjayadi(agmaiLcom Eduard Douwes Dekker (1882-1887) diter-
jemahkan dari bahaser Belanda ke clalam
balrasa Indonesia. Roman A,[ax Hayelaar
diterbitkan pertama kali pada 1860 clan
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
pada 7972. Penerjemah roman tersebut
ke dalam bahasa Indonesia adalah Paus
Sastra Indonesia, Hans Bague Jassin
(1917
-2000). Penerjemahan rornan terse-
but mendapatkan dukungan dari pemerin-
tah Belanda yang memberikan subsidi se-
besar 13.500 gulden dan dicetak sebanyak
5000 eksemplar dengan rnaksud dapat di-
jual seharga 3 gulden (Limburgs Dagblad,
2-2-1972).
Berkat karya terjemahan Max Havel-
aar, Jassin mendapatkan underngetn me-
ngunjungi Beianda kurang lebih setahun
dan menerima hadiah lVlartinus Nijhoff
dari Prins Bernard Fonds (De Volkskrant,
30112 1972). Alasan mengapa begitu larna
penerjemahan roman tersebut sejak diter-
Achmad Su{agadi 59

bitkan pada akhir abad ke-19, Jassin menyatakan bahwa baru sejak masa
Soekarno, para penulis Indonesia merasa lebih bebas (Leeuwarder Courant,
81311973). Dalam hal iniJassin kemungkinan mengaitkan dengan
masa se-
belum Soekarno yaitu masa kolonialisme ketika kebebasan mengeluarkan
pendapat dan gagasan masih terbatas. Namun, mengapa roman Max Have-
laar secara utuh tidak diterjemahkan pada masa Soekarno masih menjadi
pertanyaan. Sebenarnya, ada bagian cerita dalam roman Max Havelaaryai-
tu Saidjah dan Adinda sebelumnya telah disadur ke daiam bahasa sunda
pada 7932 oleh Raden Tumenggung Aria sunarya (1s9s-1965) dan dalam
bahasa Indonesia oleh Bakri Siregar (1922*tgg4), salah seorang anggota
Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) pada 1954.
sejak diterjemahkan pertama kali ke dalam bahasa Indonesia pada
1972 dan dicetak ulang pada 1973, roman Max Haveraarbanyak menjadi
inspirasi, baik sebagai objek penelitian maupun dalam bentuk atau genre
baru. Perkembangan dari era milenium kedua pada abad ke-20 tersebut
semakin marak sejak era milenium ketiga yaitu pada 2000-an. Dalam artikel
ini ditelusuri bentuk ata,. genre baru yang terinspirasi oleh Max Hayelaar,
baik di Belanda maupun di Indonesia daram dua dekade era milenium ketiga
(pada 2000-2018). Tujuannya adalah ingin mengetahui sejauh mana roman
Max Havelaar dimaknai pada era milenium ketiga. I\{etode yang digunakan
adalah metode ala milenial yaitu pencarian secara digitai sumber dalam
jaringan dengan kata kunci 'Max Havelaar' dan 'Multatuli'. Metode tersebut
dipadu dengan metode sejarah, terutama pada tahap kritik sumber untuk
memverifikasi sumber yang diperoleh.

Berbagai Geme gang Terinsptasi Max Haveraar diEra Mireniar

Era milenium ketiga yaitu pasca 2000-an ditandai dengan perkembangan


teknologi yang luar biasa. Faktor kecepatan dan jarak tidal lagi menjadi
masalah. Informasi dapat diperoleh dengan lebih cepat dibandingkan
dengan periode sebelumnya. Jika pada masa sebelumnya, informasi digali
dan diperoleh hanya dari perpustakaan fisik, pada era milenium ketiga,
informasi dapat diperoleh secara dalam jaringan (daring).
Melimpahnya informasi dalam jaringan menimburkan persoalan,
terutama cara mengetahui informasi yang tepat dan menyeleksinya.
Jika
kita tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai informasi yang dicari,
maka dalam proses memverifikasi akan mengalami kesulitan. persoalan lain
adalah tidak semua sumber informasi telah diubah bentuknya secara digital
dan dapat diakses dalam jaringan. oleh karena itu, berdasarkan pengalaman,
kerap kita mendengar dari beberapa generasi mirenial bahwa mereka tidak
dapat memperoleh sumber yang dicari. Setelah diterusuri, mereka rupanya
hanya mengandalkan pada sumber dalam jaringan sehingga jika sumber
60 Membaca Ulang Max Havelaar

tersebut belum diunggah, mereka tidak akan menemukannya. Persoalan


lain adalah demi alasan kepraktisan. Dengan hanya mengandalkan jari,
mereka berharap semua sumber dengan cepat dapat tersaji. Alasan lain
adalah rasa malas untuk menelusuri sumber di perpustakaan fisik yang
juga belum tentu mereka Peroleh.
Salah satu gerbang pencari sumber dalam jaringan adalah worldcat.
org. untuk keperluan artikel ini kata kunci yang digunakan di mesin
pencari worldcat.org adalah 'Max Havelaar' dan 'Multatuli'' Untuk kata
Lunci 'Multatuli' diperoleh 4.227 bentuk sumber dari 1860 hingga 2017.
Bentuk sumber dalam berbagai bahasa yang diperoleh adalah artikel,
gambar, majalah, jurnal, buku, CD, buku audio, arsip, video, ensiklopedi'
Bahara yang paling banyak adalah bahasa Belanda (2269 sumber), Jerman
(315 sumber), Inggris (313 sumber), Rusia (85 sumber), Prancis (74 sumber),
Indonesia (54 sumber), Fris (28 sumber), Spanyol (24 sumber), Polandia
(23 sumber), Afrika (22 sumber). Selebihnya dengan jumlah di bawah 20
sumber, seperti bahasa Ceko, Denmark, Yidis, Hongaria, Jepang, Esperanto'
Slovenia, Swedia, Ibrani, China, Italia, Portugis, Kroasia, Korea, Jawa, Latin,
Hindi, dan sebagainya. Apabila dilihat dari tahun, terutama pasca 2000 ada
sebanyak 384 sumber mengenai 'Multatuli'. Jika pencarian lebih dipersempit
hanya yang berbahasa Belanda diperoleh 160 sumber (2003-2010) dan yang
berbahasa Indonesia diperoleh 9 sumber (2005-2015)'
'Max Havelaar' di worldcat.org
Jika kita memasukkan kata kunci
diperoleh 1307 sumber dari 1860 hingga 2017. Seperti jika kita memasukkan
kata kunci 'lv1ultatuli' bentuk sumber dalam berbagai bahasa pun serupa.
Bahasa yang paling banyak adalah Belanda (432 sumber) disusui oleh
bahasa Inggris (231 sumber), Jerman (118 sumber), Prancis (96 sumber),
Spanyol (47 sumber), dan Indonesia (32 sumber). Apabila dilihat dari kurun
waktu, pasca 2000 diperoleh 612 sumber, mulai dari 2000 hingga 201'7.Jlka
cara pencarian dipersempit hanya yang berbahasa Belanda diperoleh 70
srrmber (2010-201.7) dan untuk yang berbahasa Indonesia diperoleh 15
sumber (2000-2016).
Angka-angka untuk jumlah sumber yang disebutkan oleh worldcat.org
di atas perlu diverifikasi kembali karena kemungkinan besar, ada sumber
yang sama atau dicantumkan lebih dari satu sehingga jumlah keseluruhan
sebenarnya suatu sumber dapat saja kurang dari yang disebutkan' Untuk
mengetahui lebih mendalam tentang suatu sumber, setelah menelusuri
melalui worldcat.org, dapat digunakan mesin pencari Google atau jika
ingin mengetahui sumber dalam bentuk tulisan ilmiah dapat digunakan
Giogle Scholar. Metode ala milenial ini akan semakin bermanfaat jika
dipadu dengan metode sejarah, terutama pada tahap kritik sumber, untuk
memverifikasi sumber yang ditemukan.
Achmad Suqjagadi

Berbagai genre EenEang Max Havelaar di lndonesia

Ragam genre yang berliubungan derrgan 'N{ax Havelaar' atau 'X,lultatu}i'


di Indonesia pada periode ketiga rnilenial cukup ben,ariasi. Genre yang
tlitenrukan antara lain berupa terjemahan dari roman hlax Hayelaar,
penelitian mengenai L,[ax Hayelaar ditinjau dari nilai sastra, sosial, budaya,
pascakolonial. Terjemahan A,Iax lTayelaar dari penerbit Djambatan vang
diterjemahkan pertama kali oleh H.B. Jassin pada 7972, pada periode
milenium kembali dicetak. Pada 2000 rornan terjemahan X,Iax Havelaar
memasuki cetakan kedelapan. Selain daiam bentuk buku, pacla periode ini
ditemukan pula bentuk drama tari Gitawerta Saidjah dan Adinda (2001)
karya penata tari S. Kardjono dari lbgyakarta yang ditampilkan di Gedung
Kesenian Jakarta pada akhir bulan September 2002 bekerja sama dengan
\,Iax Havelaar Indonesia Foundation Jakarta.
Ada pula b:ku Buruh, Politik, dan Max Hayelaar: Catatan dan Opini
karya Soeganda Pril.atna (2002). Buku ini merupakan kumpulan opini
Prof. Soeganda Priyatna, guru besar Fakultas IImu Komunikasi Universitas
Padjajaran, Bandung. Bahasan mengenai l4ax Havelaar terdapat di bagian
keempat dengan subj udul' A,[ax Havelaar dan Perpustakaan Saidj ah-Adinda:
132 Tahun l\'Iultatuii'
Dalarn roman Hidupku Sesudah N[ax Ilavelaar (2003) karya A,Iayon
Soetrisno, N{ax Havelaar muncul sebagai figuran. Tokoh utama roman ini
adalah Karti, putri bupati Lebak, yang memberontak dari adat feodal Jawa
dan nielarikan diri ke Batavia karena akan dinikahkan dengan seorang
rvedana yang memiliki kesempatan menjadi bupati Rembang. Karti sempat
menyeiesaikan Europese Lagere School (ELS), tempat ia bergaul dengan
orang-orang Eropa. Salah satunya adalah Everdine yang memperkenal-
kannya dengan A.,[ax Havelaar.
Pacla 2005 clitemukanbuku Multatuli: Pengarang Besar, Pembela Rakyat
Kecil, Pencari Keadilan dan Kebenaran karya N,lochtar yang merupakan
buku biografi. Pada 2005 terjemahan Max Hayelaar dari penerbit Djambatan
memasuki cetakan ke-9. Pada 2008 terbit terjemahan Max Havelaar oleh.
penerbit Narasi Yogyakarta dengan penerjemah Andi Tenri W. Genre
iain adalah dalam bentuk karya ilmiah berupa tesis di Universitas Gadjah
N4ada Yogyakarta 'A,Iax Havelaar dan Citra Antikolonial: Sebuah Tinjauan
Poskolonial' karya Christina Dewi. Selain tesis, pada 2008 ditemukan
pula skripsi dalam bahasa Inggris berjudul 'Colonialism in Indonesia: A
Comparative Study of Pramoedya Ananta Toer's Child of All Nations and
Multatuli's A.,lax Havelaar' dari Letyzia Taufani yang merupakan skripsi di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada akhir 2009 Ubaidilah N,{uchtar yang ketika itu ditugaskan menjadi
guru di SN{PN Satu Atap 3 Sobang mendirikan Taman Baca Nlultatuli di
Membaca Ulang Max Havelaar

Ciseel. Dalam taman baca tersebut terdapat Reading Group Max Hayelaar,
Reading Group Saidjah dalam bahasa Sunda, pemutaran film A.{ax Havelaar.
Ketika itu gerakan literasi ini jauh dari hiruk-pikuk selebrasi dan fasilitas.
Pada201.2 terbit buku Rumah A.Lultatuli-Kumpulan Catatan 2011 Menyusuri
Jejak Multatuli dengan editor Ubaidilah Muchtar yang diterbitkan oleh
Taman Baca Alultatuli.
Pada 2010 terdapat komik Saijah dan Adinda, kisah yang terdapat
dalam roman Max Havelaar. Komik tersebut diterbitkan oleh Pustaka Lebah
dengan ilustrator NBC Sukma dan kawan-kawan. Karya ilmiah lainnya
ditemukan pada2072 berupa skripsi bidang linguistik di FIB UI karya Hasta
Dwi Pradana yang membahas perbandingan kalimat-kalimat dari ltlax
Havelaar versi 1881 dengan versi 2010. Selain itu ada puia artikel iimiah
'Hibriditas dalam Novel d'Iar Havelaar karangan l\{ultatuli: Sebuah Kajian
Poskolonial' (2012) karya Dwi Suprabowo di Universitas Negeri Jakarta.
A{ultatuli juga menjadi bagian dari otobiografi Djoko Sri A,{oeljono
(1938-2018) dalam Banten seabad setelah A.4ultatuli: Catatan seorang tapol
12 tahun dalam tahanan, kerja rodi, dan pembuangan (201.3). Djoko pria
kelahiran Banyuwangi yang kuliah di ITB jurusan pertambangan (tesz-
1960) dan A.,ietalurgi di X,loskwa, Uni Soviet (1960) sempat bekerja setahun
di pembangunan proyek baja Cilegon. Sebelum dijebloskan dalam penjara.
ia pernah bekerja selama enam tahun dalam rehabilitasi jaringan jalan raya
seluruh Banten. Pada 1971 ia diberangkatkan ke Pulau Buru dan bebas pada
1978.
Selain penerbit Djambatan dan Narasi, penerbit lain yang mener-
jemahkan roman Max Havelaar adalah penerbit Padasan. Ciputat pada
2013. A,{ereka menggunakan terjemahan H.B. Jassin disertai dengan
tambahan anotasi dari editor. Pada 2074 terbit terjemahan komik seri
Suske dan Wiske Setengah Hayelaar karya Willy Vandersteen (2010)
yang menampilkan Eduard Douwes Dekker sebagai salah satu tokoh
dalam komik tersebut. Diceritakan bahwa Wiske mendapatkan tugas dari
sekolah untuk mempresentasikan sebuah topik. Ia mendapatkan masu-
kan dari keluarganya untuk membahas kopi. Ia lalu mencari informasi
mengenai perkebunan kopi pada zanTtan Hindia-Belanda. Dengan bantuan
mesin telewaktu milik Profesor Barnabas, ia memutuskan mengunjungi
perkebunan kopi pada zaman Hindia-Belanda ditemani Suske.
Di periode masa kolonial inilah Suske dan Wiske bertemu dengan
tokoh Eduard Douwes Dekker, seorang Asisten Residen Lebak yang menulis
sebuah buku mengenai ketidakadilan di Lebak (Vandersteen, 201,4: 9*10).
Douwes Dekker hendak mengirimkan naskahnya pada Droogstoppel, teman
sekolahnya yang seorang pedagang kopi. Suske dan Wiske menawarkan
diri untuk mengantarkan naskah tersebut tetapi tidak semudah itu. Mereka
harus menghadapi tokoh-tokoh yang juga menginginkan naskah buku
Achmad Suqjagadi

iersebut. Dalam petualangan ini, muncul tokoh-tokoh antagonis seperti


3.ahrvana yang ternyata adalah tokoh Adipati, lalu tokoh Syalman yang
ternyata Eduard Douwes Dekker yang menyamar. Judul Setengah Havelaar
n-rengacu pada situasi ketika Wiske memperebutkan naskah tersebut dengan
Droogstoppel di hutan sehingga naskah tersebut sobek terbagi menjadi dua
Dagian (Vandersteen, 201.4: 33).
Pada 2014 terbit terjemahan Max Havelaar dari bahasa Inggris yang
.literbitkan oleh Qanita, Bandung. Penerjemahnya adalah Ingrid Dwijani
\irnpoeno. Selain terjemahan, pada 2015 kembali diterbitkan buku Multatuli:
pengarang besar, pembela rakyat kecil, pencari keadilan dan kebenarankarya
-\loechtar yang pertama kali terbit pada 2005. Berikutnya ditemukan buku
.1nak-Anak Multatuli: Sebuah Catatan Pembacaan Novel Max Havelaar
r2015) karya Ubaidilah Muchtar. Buku ini merupakan catatan Ubaidilah
saat memandu dalam Reading Group Multatuli di Taman Baca Multatuli,
I..ampung Ciseel, Lebak sejak 23 Maret 2010 hingga 21 Februari 2011.
Dengan tekun, anak-anak Kampung Ciseel 'mengaji' novel Max Havelaar
dipandu oleh Guru Ubai yang membacakan paragraf demi paragraf dengan
nr.aring. Terkadang, anak-anak itu membaca secara bergantian. Mereka
tidak hanya membaca tetapi juga bermain peran dan diajak membayangkan
berbagai hal yang terdapat dalam roman tersebut.
Genre lain yang muncul terkait N[ax Havelaar adalah nama kelompok
rnusik. Pada bulan Februari 2016 diluncurkan album perdana kelompok
rnusik beraliran rock progresif asal Jakarta bernama Max Havelaar dengan
tudul album seperti nama kelompok band tersebut. Pilihan menggunakan
nama A,Iax Havelaar, menurut Asra salah seorang anggota band tersebut
tidak ada kaitan dengan roman Max Havelaar. Menurutnya, pilihan nama
tersebut hanya karena lebih enak diucapkan saja (www.revi.us diakses
8 Juli 2019). Kelompok ini pada 2012 meluncurkan sing/e berlirik puitis
'Suara Kita Suara Tuhan'. Salah satu lagu dalam album Max Havelaaryang
bersinggungan dengan sejarah terdapat dalam lirik yang berjudul 'Jas
-\lerah'. Judul ini mengingatkan kita pada pidato terakhir Bung Karno pada
17Agustus 1966 'Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah'.
Selain band tr{ax Havelaar dari Jakarta, di Yogyakarta muncul band
beraliran grunge dengan nama Multatuli. Band ini mengeluarkan album
berjudul 'Satire' pada2077 yang memuat tujuh buah lagu (wwwkrjogja.com
diakses 9 Juli 2019). Berbeda dengan band Max Havelaar, band Multatuli
vang mengambil nama samaran Eduard Douwes Dekker, penulis roman
satir ll4ax Havelaar sengala memilih nama tersebut. Menurut mereka, novel
satir tersebut sebagai 'rasa kepedihan yang telah dilalui'. Mereka berharap
rnelalui musik I'lultatuli, dapat membawa rasa 'pedih' untuk dibawa ke
Iautan lepas hingga kepedihan itu sirna. Selain itu juga nama Multatuli
sebagai pengingat yang lahir di era modern dengan membawa spirit
Membaca Ulang Max Havelaar

A,lultatuli atau Douwes Dekker pada masa lalu (wrvwmusikeras.com dan


\vww.mavemagz.com, diakses 9 Juli 2019).
Berbagai karya ilmiah mengenai hlax Hayelaar diterbitkan pada 20 16-
2017 berkaitan dengan sejarah dan sastra. Satu bentuk lain yang terinspirasi
dari llax Hayelaar dan A,Iultatuli adalah dalam bentuk museum. pada
tanggal 11 Februari 2018 diresmikan N,tuseum Ntultatuli di Rangkasbitung,
Lebak (https:/hvww.cnnindonesia. com, diakses 10 .fuli 2019). Proses
pembentukan museum tersebut berlangsung sejak 2010. Seiring dengan
keberadaan museum tersebut yang dapat dijadikan sebagai tempat rnerawat
ingatan kejamnya kolonialisme dan upava perjuangan melepaskan diri dari
belenggu penjajahan, museum tersebut juga menjadi objek turisme baru di
Rangkasbitung (https://travel.tempo.co diakses 10 Juli 2019). Sejak dibuka
pada bulan Februari 2018, museum tersebut sudah menarik puluhan ribu
pengunjung (hnps://www.pikiran-rakyat.com; hftps:/lwww.antaranews.
com diakses 12 Juli 2019). Namun, dalam perjalanannya, proses pendirian
mlrseum tersebut tidak mulus karena sempat mendapatkan kecaman
dan kritik. Terutama dari mereka yang mengaitkan nama museum yaitu
Ilultatuii, sebagai seorang Belanda yang merupakan penjajah. A.rlereka
meminta pemerintah setempat menghentikan penggunaan nama A,{ultatuli
untuk fasilitas ulnum (https://kumparan.com/ dan http://orbitbanten.co.id/
diakses 10 Juli 2019).
Pada tahun yang sama terbit antologi puisi Kepada Toean Dekker (ZO1S)
yang memuat 203 puisi dari 142 penyair Nusantara. Antologi tersebut
bertema dan mengambii inspirasi dari N,Iultatuli dan roman Max Hayelaar
dalam Festivai seni X,,lultatuli 2018. Antologi puisi ini memperlihatkan bahwa
A.,lultatuli dan karyanya |t4ax Hayelaar menginspirasi penulisan dalam
genre selain prosa. Genre lain yang muncul pada 2018 adalah dalam bentuk
opera yaitu Opera Saidjah-Adinda yang ditampilkan pada 8 September
2018 di A4useum Muitatuli, Rangkasbitung. Opera tersebut rnerupakan
karya Ananda Sukarlan, didukung oleh koreografer dan sutradara Chendra
Panatan yang menjadi bagian dalam rangkaian acara Festival Seni x,lultatuli
2018 (https://kompas.id diakses 19 Juli 2019).

Berbagai genre benbang Max Havelaar di Belanda

Pasca 2000, di Belanda genre yang muncul berkaitan dengan roman X,[ax
Hayelaar didominasi dengan karya ilmiah dan roman adaptasi. Berikut
beberapa contoh genre tersebut. Pada 2000 terdapat artikel 'Rob Roy en
Ntlax Havelaar: over de invloed van Walter Scott op N4ultatuli' karya GJ.
Johannes yang dimuat clalam Over Multatuli,Vol. 22,No. 45. pada 2002 terbit
buku biografi Multatuli. Leyen en werk yan Eduard Douwes Dekker karya
Dik van der N'leulen yang terdiri dari dua jilid. Lalu pada 2003 terdapat
Achmad Suqjagadi 65

ruku yang merupakan fragmen dalam Max Havelaar karya Multatuli yaitu
:,tidjah's vader had een buffel waarmede hy zyn veld bewerkte. Pada 2005
:erdapat naskah drama lt4ax Havelaaryang ditulis oleh Ger Thijs dengan
sutradara Ignace Cornelissen, dan diproduksi oleh Hummelinck Stuurman
Theaterbureau. Dalam drama ini dititikberatkan pada tokoh Droogstoppel
rian Sjaalman.
Pada 2007 terbit buku yang ditujukan untuk siswa sekolah menengah
lang diambil dari fragmen Max Havelaar berjudul Saidjah en Adinda,
itet beroemde liefdesverhaal uit Max Havelaar. Pada 2010 terdapat buku
'.\lisschien is niets geheel waar...en zelfs dat niet': Multatuli: inspiratiebron
'''oor vijdenker en humanistenkarya Bert Gasenbeek. Dalam buku ini ada
dua karya tentang N{ultatuli. Salah satunya dari pemikir bebas H.C. Muller
i 1883) dan karya lainnya dari seorang anarkis dan pemikir bebas Ferdinand

Domela Nieuwenhuis (1909). Selain dua artikel tersebut, buku ini disertai
penjelasan oleh Philip Vermoortel dan Homme Wedman mengenai makna
dan pengaruh Multatuli sekitar 1900.
Buku-buku lain yang terbit pada 2010 adalah 150 jaar Max Havelaar,
buku Max Hayelaar yang diolah kembali oleh Gijsbert van Es ke dalam
bahasa Belanda modern (hertaling), buku untuk siswa sekolah Max
Ifayelaar: Multatuli (leerlingenboek) dengan editor Peter van Zonneveld.
Selain dalam bentuk buku ada juga dalam bentuk komik yang terinspirasi
dari N[ax Hayelaar yaitu serial Suske en Wiske berjudul Halve Havelaar
karya Willy Vandersteen. Komik ini diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia pada 201.4. Ada pula buku Het pak van Sjaalman (2010) karya
Jaap van den Born yang merupakan kumpulan puisi khusus dalam rangka
150 tahun Max Havelaar. Buku Over Max Havelaar: een gids (ZOf O) karya T.
Bohm, Tom Phijffer, dan Philip Vermoortel. Buku ini merupakan kumpulan
tulisan mengenai Max Havelaar, kota Serang dan Rangkasbitung, drama
Lebak, para tokoh dalam roman Max Havelaar. Dapal dikatakan, seperti
tercantum dalam judulnya merupakan semacam panduan singkat mengenai
.\[ax Hayelaar. Selain dalam bentuk cetak terdapat pula dalam bentuk CD
yatlu L[ax Havelaar-luisterboekyang dibacakan oleh Marius J. Cohen.
Pada 2010 terdapat artikel-artikel ilmiah mengenai Max Havelaar dan
X'lultatuli yang berkaitan dengan sejarah dan susastra. Pada 2013 terbit
Spreken als ltlax Havelaar, Hoe houd je een vlammende toespraakZ buku cara
berpidato karyaJaap deJong. Sebuah buku MaxHavelaar met zombieskarya
Iiartijn Adelmunt terbit pada 2016. Adelmunt menggabungkan dua karya
besar yaitu Multatuli (Max Havelaar) dan Louis Couperus (De Stille Kracht).
Namun, Adelmunt tetap mempertahankan jalinan cerita dari Max Havelaar
dan hanya menambahkan para zombi yang dibangkitkan oleh dukun atas
perintah pejabat kolonial Belanda. Tokoh utama Max Havelaar adalah
komandan garnisun di Labuwangi. Hal menarik dalam buku tersebut, tokoh
Membaca Ulang Max Havelaar

Tine lebih banyak muncul dan digambarkan mahir bela diri pencak silat
untuk melarvan zombi bersama Niax Havelaar dan Saidjah'
Pacia 2017 terbit bukr,r Pax Havelaar of het theeleuten der Nederlandse
handel- & wandelmaatschappii karya Multaboni (Chris van de Ven)'
Gijsbert van Es, Jan Terlouw. Berbeda dengan Max Havelaar met zombies
(zolo), pax Hayelaar memuat sebuah kisah baru dan nyata tentang delapan
tahun pertama yayasan Flope XXL. Seluruh kisah tentang yayasan ferse-
but termasuk interpretasi yang rumit dari ide-ide mereka' kegagalan
dibahas
mereka dan dukungan (finansial) yung berhasil mereka dapatkan,
yang karakternya dipinjam dari
dalam Pax Hayelaar disertai tokoh-tokoh
roman hlax Havelear. Nlisalnya tokoh Gerardus Gortstro (Droogstoppel),
makelar bincang-bincang teh dan bir, sekaligus spindoctor ]un:rtk Partij
yoor Chronisch verongelijkren (PClvc) - Partai cedera kronis, yang tinggal
di Rozenstraat 37 dan tokoh Petmans (sjaalman) yu.g meminta bantuan
Gortstro menerbitkan buku mengenai gagasan Hope XXL'
Pada 201.7 terdapat Volledige werken/17, Beschouwend werk' de
raadselachtige l\tultatuli, hlax Havelaar of de kffie t,eilingen der
Handels-
maatschappij yang merupakan karya lengkap dari ]v{ultatuli, willem
Frederik Hermans, H.A des van Amorie van der Hoeven. Lalu pada
2018

terbit bunde! lilultatuti lJu, nomor khusus majalah Indische Letteren dengan
judul lrllealn'e Perspectieven op Eduard Douwes Dekker en zijn werk'

Kekeliruan visual dan Tulisan Eenbang Max Havelaar di Era Milenial

SebenarnlrakekeliruanvisualdantulisantentanglfiqxHavelacr'terutama
Douwes Dekker tidak perlu terjadi, jika diterapkan kritik sumber untuk
memverifikasi. Seringkali yang terjadi adalah si pencari sumber tidak lagi
melakukan verifikasi dan langsung mengambilnya. Kekeliruan ini berkaitan
dengan sumber yang diperoleh dalam jaringan atau secara digital. sebagai
pada
contoh jika kita mengetikkan kata 'Douwes Dekker' yang akan muncul
bagian ieratas adalah Ernest Dou,uves Dekker (Dr. Setiabudi) (1879-1950).
ne*mii.iun pula untuk gambarnva yang mengacu pada sepupu
jauh Eduard
'Max Havelaar'
Douwes Dekker. Hal ini berbeda jika kita mengetikkan kata
atau'Multatuii' di mesin pencari yang akan iangsung menunjukkan pada
roman lv[ax Havelaar dan sosok Eduard Douwes Dekker'
Contoh kekeliruan tersebut ada dalam situs ww-,v.bobo.grid.id yaitu
gambar wajah Eduard Douwes Dekker menjadi ilustrasi untuk artikel
,Douwes
Dekker, Keturunan Belanda yang Nlembantu Pergerakan Nasional'
yang seharusnya gambar Ernest Dourn es Dekker (Dr. Setiabudi). Lalu dalam
blog walkinourmoon.blogspot.com dengan judul'sejarah-A'Iax Havelaar'
tetapi isinya mengenai Ernest Douwes Dekker. Kekeliruan lainnya adalah
ilusirasi yang digunakan untuk artikel tersebut adalah gambar Eduard
Achmad Su4jagadi 67 [-
ru\\res Dekker.
Kekeliruan Iain terdapat dalam situs www.sejarahlengkap.com dengan
-Ju1 'Sejarah Indische Partij-Awai Pendirian dan Perkembangannya'. pada
.'.',-.r1 tulisan mengenai tiga serangkai tidak ditemukan kekeliruan, tetapi di

.:'rgah-tengah tulisan terdapat uraian:

r.::;irrt\,.1 ijgnc;:r-t i'cberat-ri:it.l rri:rraii!l!LrnLJ itsiilc r::cr'1i;ctr [turcnalt poLi:,,i Br.>li.lr.rii,,;


i i.f Drll Iter!; Llr>kk*i rrlulai ni+trqqt-ii'1.:il\an 11,-irTiJ a,.illtaron. 1;-r |rtetitiltit ;'t..tn',i
r"iliiaLuLr y.ji'r'J bermJktti cianlJ
i/.ti1cl rn{}tlanqcunq F{.rl'tul kcrs,::nqsi:ra::n. Dcngi:ri
r;rma lLrLai: i,Jou';ves L)ekks- yang nterr:pakan ala( ha-cit perl{avir-raii aarnllitrer)
iari i;r,,.lnr-r',,;,i SeLar':da i:itlgon rbr.tnya i.l':i-ii:-[:]elancla r::iil;ri r-ler':gkril.r:,:i hai-ris-
irai-rrs;ll hor:ir'.qi .rosiaL i'jal r:i.ritlth cli r-itasarlva.'

Di dalam tulisan tersebut, Ernest Douwes Dekker 'dikacaukan' dengan


i duard Douwes Dekker atau N{ultatuli.
Kekeliruan lain terdapat dalam buku Bahas Tuntas 1001 Soal lPS SD
:,elas 1,5 6. Untuk tema pergerakan nasional. Kekeliruan terdapat dalam
:'-rlisan. Di bawah nama 'Douwes Dekker' dengan gambar atau foto Dr.
Setiabudi disebutkan:

aclai;ih rnanian re:ic*n Lebak, ic lrenults i:uku l'isx iaveicct Cengan nai-i-:.:
iiinr,ti;it iluli;rtuii lii buku rrienceniakarr ceiiclerit;r:n i"aky;lt seiar.la j1 iah,-in
iewail,itil cririlks;:n.-tl,lan tait.:nr paks;r. 5r;kr-i ttlt rlenC!]eqerl.,an vJJiiJal Beiani;
.lkhirn,va l;:l|railr nakc- dtbUi::irl,.;rn. []OLt.,/"/eS Deltk-.rlr-iOa tj.tr,.it rn,^irCjirii'l:tn iirdjSrhe
i:aiiii' i[orur'ir Teirtc!", :lclj ?+).

Seharusnya uraian tersebut mengenai Ernest Douwes Dekker (Dr.


Setiabudi) bukan Eduard Douwes Dekker atau trIultatuli penulis roman
.\[ax Hayelaar. Bahkan dalam uraian ada kekeliruan mengenai jabatan
Eduard Douwes Dekker. ia bukanlah residen melainkan asisten residen.
Kekeliruan-kekeliruan ini tidak akan terjadi jika dalam proses penyusunan
rnelalui tahap kritik sumber untuk memverifikasi sumber yang diperoleh.

Penubup: MaxHavelaar diMasa Depan

Berbagai genre yang terinspirasi oleh Max Hayelaar, Multatuli, dan


Eduard Douwes Dekker banyak ditemukan pada era milenium ketiga di
Belanda dan Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Max Havelaar masih
relevan dengan situasi sekarang. Oleh karena itu tidak ada salahnya jika
kita memproduksi kembali film Max Hayelaar dengan sentuhan kekinian.
Tujuannya adalah untuk menarik semangat literasi generasi milenial
supaya mau membaca karya Hasik Max Hayelaar dan belajar dari karya
tersebut. Untuk ini dibutuhkan pihak yang berani mengambil risiko untuk
memproduksi film tersebut.
Demikian pula genre berbentuk komik. Di Indonesia terdapat banyak
68 Membaca Ulang Max Havelaar

ilustrator dengan karya-karya yang luar biasa. Mereka dapat diajak bekerja
sama untuk menghasilkan karya komik lr,lax Havelaar. selain
itu, dapat
juga dirancang permainan (game) dengan inspirasi dati Max Havelaan
Tujuannya sama seperti memproduksi fiIm Max Havelaar yatt:u untuk
menarik dan rnenggugah semangat literasi generasi milenial terhadap
roman ini.
N'telihat beragam genre Yang muncul sejak era milenium ketiga
abad ke-20 terinspirasi oleh Max Havelaar dan Multatuli tidak
tertutup
Revolusi 4.0
kemungkina, g.r.i. di masa mendatang akan lebih bervariasi.
betapa
yung uf,ur,t tergantikan dengan revolusi 5'0 semakin mengukuhkan
pentingnva penguasaan teknologi. Namun, penguasaan teknologi tanpa
iia.*""g oteh pemahaman sejarah dan budaya sama artinya melepaskan
musa deparl kepada bangsa lain yang mungkin akan lebih memahami
sejarah dan budaya kita.
Halyangterpentingadalahkelaksetelahgenerasimilenialmembaca
Max Havelaar tidak hanya terhenti sebatas kenangan dalam ingatan
dalam
mereka. Nilai-ni1ai perjuangan dan semangat melawan kolonialisme
roman tersebut diharapkan merasuk dalam jiwa generasi milenial dan
pasca milenial. Generasi tersebutlah yang kelak akan menjadi
pemimpin
menyerah menjadi
du, *"rrg.rrus bangsa ini. Sikap kritis dan tidak mudah
landasan penting untuk menjalankan semua ikhtiar ini'

CabaEan Akhir:

Belanda
1. Dr. Jueiarie Soegiarto, ketika itu salah seorang mahasisrva Jurusan Seksi
angkitan 1973 mengungkapkan bahwa
Fakultas Sastra Uni.,.ersitas Indonesia
(Percakapan
mereka diminta membeli buku terjemahan NIax Havelaar tersebut
pribadi. i Juli 20lq).
milenial adalah istilah yang diperkenalkan oleh Neil Flowe dan wiilem
'Generasi
2. I1lereka membagi
Strauss. pakar sejarah dan penulis emerika dalam buku mereka.
k..u*oan rentang w-aktu kelahiran dan kesamaan kejadian-
generasi'berdarurku,
usia, geuerasi milen_ia1 adalah mereka yang
iejadian historis. Berdasarka, kategori
lahir pada rentang 1980-1990-an atiu pada awal ZOOO-an (Howe & Strauss, 2000)'
3. Situsivorldcat.org merupakan kumpulan katalog dari koleksi 72.600 perpustakaan
dilT0rr"garu,lantermasukteritoriyangtergabungdalamOnlineComputer
LibraryCenter(oCLC).Gerbanginiakanmengarahkankitapadasumberyang
menjadikoleksiperpustakaan-vangadadidekatv',ilayahkitaberada.
4. tfliialah T"mpo m.ngomentari pementasan sendratari tersebut menarik tetapi
kurang greget: (llajalih Tempo,30 September 2002). Bentuk sendratari terutama
Sastra
LiraU Saidlatr dan Adinda ini pernah dipentaskan dalam Kongres Konfernas
cian Seni Revolusioner (KSSR) pada 1964 yang merupakan hasil
koreografi Bambang
Max Havelaar
Sokarvati berdasarkan adaptasi fragmen saidjah-Adinda dari roman
oleh Bakri Siregar (Bodden, 2072:474)'
Beberapa karya
5. A,{ayon Soetrisno irsss_zoos) adalah seorang penulis prod,rktif.
memang berlatarkan sejarah, seperti Cermin Ka9a,.S1^e]<arno' Arus
romannya
pusaran soekarno, E,andanein:r (wrvw.goodreads.com diakses 24 Juli 2019).
Asranur
6. Ban6 NIax Havelaar terdiri atas Dedidude (vocal dan gitar), l\{uhammad
(k"yboard), David Q Lintang (gitaris), Teddv Satrio (bass)' dan Timur Segara

.
i
Achmad Suqjagadi 69

-:-:inr ($-ww.provoke-online.com diakses 8 Juli 2019). Lirik lagr-r 'Jas N,lerah' NIax
:,.. . eiaar sebagai berikut: Kita tak tiba tiba di titik inii Deblr masa lalu masih ada di
..:.- Teqap menjulang tak khianati luka{atuh berdarah bertanda tanya/Nleskipun
-:..sastr diukir sang jtiara/N1eski bukumu ditulis sang pemenangfangan lupakan
--.rLL Iang tersisaiKarna datang nya mampu menyimpan semua,fangan lupakan
:..rkan kan terus ada/N{eskipun prasasti diukir sang juara/ A1eski bukumu ditulis
,.i:rr.- pemenang{angan lupakan debu yang tersisarKarna datangnya malnpu
::.e nvimpan semua{angan lupakan triakan kan terus ada/Karna tutup matamu tak
:::enuntun luka.
.nd fiultatuli,vang berdiri pada buian Oktober 2016 terdiri dari tiga anggota yaitu
..hmad 'Omet' (voka1), Danurseto 'Seto' Brahmana Adi (gitar), dan Andri 'Nyong'
' idiasmara (bass).
liarva ilmiah tersebut adalah 'Persepsi A'Iahasiswa Seiarah terhadap l{r-ratan Nlateri
lakta dan Fiksi dalam Novel Sejarah "A,{ax Havelaar" kar_va N{ultatuli 1860' tesis
\,l.rcharnmad N. Lukmanul Khakim cli Universitas Negeri Nlalang. Laiu pada 2017
:erdapat artikel 'Dominasi Sosial dalam Novel N'lax Havelaar karya N{ultatuli
Kajian Dominasi Simbolik Pierre Bourdieu) kar-va Dani Alfianto dtJwnal Bapala
\'o1..1, No.1 lJniversitas Negeri Surabaya, 'Postcolonial Analysls on tr{ultatuli's
\lax Haveiaar' karya Herminus Efrando Pabur di Journal of English Language and
Literature Teaching, Vo1. 2. No. 2 Universitas Negeri X,{a1ang.
-{rtikel-artikel tersebut adalah 'Een gedeelde mentale wereld: lvlultatuli en Kartini'
karva Jean Gelman Taylor, beberapa artikel dalam Orrer LluLtatuLi, Vol. 33, No.
66. seperti 'Een toch heeft hy gelyk: een contemporaine reactie \)an twee Lebakse
,tmbtgenoten op |rlultatuli's lllax Havelaar karya Henk Zoomers, 'lv[ax Hayelaar
en het wereldwijde web' karva A Kets-Vree, 'lrlax Havelaar. le Hollandais de
StLmatra: op de planken voor een eerlijke handel'kaq,a Kim Andringa. 'Beelden van
JIax Havelaar in Over Nlultatuli'karya Guide Leerdam. 'Rechnaardigheid bestaat
niet en de u,aarheid is altijd een onvoltooid karwei: llax Havelaar in international
perspectief' karya Fransisca van Vloten. 'Llax HayeLaar en de t*-eede generatie ran
Indische schrijters' karya Ol{' Praamstra, 'l.lax Havelaar: oterpeinzingen \)an een
totok'karva Chiem van Houwenlnge, 'l\'[ax Havelaar in Indonesid: constanten en
variabelen'karya Kees Snoek, ',,\,fcx Havelaar: held of bestrijder van v'indmolens'
karya Frank H. de long.
Labuwangi adalah latar untuk novel Stl1e Kracht karl'a Louis Couperus.
-1 Yayasan Hope XX didirikan pada 2006 di Liemers, Gelderland Tirnur dan merupakan
vayasan untuk dunia yang iebih baik. Tujuannya adalah semua orang di dunia
menilai kehidupan mereka lebih baik pada akhir abad ini. Untuk mencapai tujuan
tersebut orang-orang muda dari seluruh dunia telah terlibat dalarn menyusun
perspektifmasa depan dengan saran dan tindakan dari para senior. Beberapa poin
aksi tercantum dalamLiemerslls/(Daftar Liemers) pada akhir 2015 yang mencakup
bidang keberlanjuian sosial, keberlanjutan ekonomi, perdamaian dan keamanan
berkelanjutan, serta kerja sama internasional yang berkelanjutan. Pada 2015.
mereka kemudian mencapai tujuan pertama mereka dengan mempresentasikan
daftar ini kepada PBB di New York. Ketika daftar ini seperti vang mereka sesali
tidak meledak seperti 'bom' di PBB, Hope XXL mulai bekerja di bau'ah slogan thlnk
global, act local untuk mengimplementasikan poin aksi mereka dalam delapan
puluh kebijakan loka1 yang disebut proyek TR8 (https:ilhope-xx1.com,, dan http://
multaboni.nl diakses 30 Juli 2019).
12 Bundel ini memuat berbagai artikel mengenai roman A,lax Havelaar dari berbagai
perspektif susastra. Selain itu terdapat artikel resensi dari Philip Vermoortel
'lvlultatuli in Zombieland' (2017) tentanp! buku .4{ax If avelaar met zombies (2076)
karya Martijn Adeimunt, artikel 'Irysten lezen: de codering ran lllax Havelaar' (201.7'1,
artikel 'Hzrmor? Check. Humor en lijsten in itloby Dick (1851) en lvlax Hayelaai
(1860) karya Couder O.
70 Membaca Ulang Max Havelaar

DafEar PusEaka

Adelmunt, Ntartijn. 2016. Max Hayelaar met zombies. Amsterdam: Luiting-Sijthoff BV.
Bodden, N,Iichaei, 20i2. Dynamics and Tension of Lekra's N{odern National Theatre',
dalam Jennifer Lindsay cian l{aya H.T. Liem (eds), Helrs to World Culture. Being
Indonesian 1950-1965. Leiden: KITLV Press, 453-48i'
chamim, Nlardiyah. 2002. Saidjah -Adinda darl Yogya. lvlaialah Tempo,30 September.
De Volks;krant.1972. Nijhoff-pii;r uoor Peter Verstegen en H.B. Jassin, 30 Desember.
Djoko Sri N,{oe1jono. zotz. ginten seabad setelah Multatuli: Catatan seorang Tapol 12
tihun dalam tahanan, kerja rodi, dan pembuangan. Bandlmg: Ultimus'
Forum Tentor. 2A09. Bahas Tuntas 1b01 Soal IPS SD Kelas 1, 5, 6. Yogyakarta: Pustaka
Widyatama.
Howe, Neii & Strauss, William. 2000. Millenials Rlsing; The Next Great Generation. Ne-,v
York: \'intage Books.
Jong, Jaap de."201.2. spreken als trlax Hayelaar, Hoe houd
je een dammende
to e spraak?Amsterdam: Nieuw Amsterdam.
Limburgs Dagblad. 1972. Vertaling t,an Max Hayelaar i.n lndoneslsclr. 2 Februari.
T.eerrwardet Courant. 7973. Weekbladen. 8 N{aret.
N{oechtar. 2015. l,'tultatuli: pengarang besar, pembela rakyat kecil, pencari keadilan dan
kebenaran. Jakarta: Pustaka JaYa.
N,{u1tatu1i. 2008. LIax Hayelaar. Andt Tenri W (penerjemah). Yogvakarta: Narasr
N,iultatuli. 2010. ivlaxHayelaar, dituJrs ulang oleh Gijsbert van Es. Amsterdam: Uitgeverij
Nieuw Amsterdam.
N,{ultatuli.2013. l\4axHayelaar.H.B.Jassin(penerjemah).Rempoa-ciputat: Padasan.
h\lultatu1i. 2014. lftax Havelaar.Ingrid Drvijani (penerjemah). Bandung: Qanita.
l.,Iultatuli. 2015. trIax Havelaai atau lelang kopi maskapai dagang' H'B Jassin
(penerj emah). Cetakan ke-9, Jakarta: Dj ambatan.
I\,Iultaboni. 2017. Pax Hayelaar of het theeleuten der Nederlandse handel- &
w andelmaat sc hoppU. Amsterdam: Uitgeverij Orlando'
Siregar, Bakri. 1954. Saidjah dan Adinda. N{edan: Sasterau'an'
Soelanda Priyana. 2002. Buruh, politik, dan NIax Havelaar: catatan dan opini Pusat
pengkajian Komunikasi dan Pembangunan, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universltas
Padjadjaran Bandung.
Ubaldilah Niuchtar. 2Ol5.Anak-Anak ltlultatuli: Sebuah Catatan Pembacaan Novel Jvlax
Hat,elaar. Jakarta: PT Artha Kreasi Aksara (Arkea books)'
vandersteen, wi11y. 2014. Suske & Wiske. setengah Hayelaar. Jakarta: Elex lrledia.

Sibus

. https://wwt'. goodreads.com/author/show/49 1 258.i\layon-Soetrisno

. http:i /u.rvur.unpad.ac.id/buku/buruh-politik-dan-max-havelaar/2-40l
. https://u,,rvw.provoke-online.com/index.php/mrrsic/musicnervs/7236-max-
havelaar-rock-puitis-jakarta-merilis-video-klip-manusia-pemberani
. https://krjogja.com/web/news/read/38646/N{u1tatu1i-Band-Grunge,Yogva-
Nlenjanjikan
. hftp;/musikeras.com/20 17 107 l0g lm]jJtatuli-penyatuan-kebebasan-rock-pelibas-
kepedihan/
. http://mavemagz.com/multatuli-riiis-debut-album-bertajuk-satire'html
. https,//www.cnnindonesia.com/hiburanl20780217170713-241-275446/museum-
anti-kolonialisme-pertama-di-indonesia
. https://kompas.id/6aca/nusantara/20 1 8 109 I 07 I ananda-sukarlan-pentaskan-opera-
saidjah-adinda/
Achmad Suqjagadi 71

https:ii travel.tempo.co,'readi'10 77 235/rnuseum-multatuli-lebak-mulai-dilirik-


pelajar-dan-turis-asing/'f u11&vielr'= ok
https:i/u,rvu,.pikiran-rakl,at.corni nasionali 2018i 09i 25/upaya-pemkab-1ebak-
rnenjaga-ingatan-tentanE{-mnltatuli-patLrt-diacungi-j emirol
https:/h,u'rvn .antaraneu's.com/berita/806923/puiuhan-ribu-peiajar-telah-kunjungi-
mrrseum-mrrltatrrli
https://kunparan. comi @kurnparannervs/kepala-museum-multatuii-mendobrak-
tabu- 1 55 i443 1 89530850658
http://orbitbanten. co.id/rvaduh-peringatan-l'rari-pahlau'an-dirvarnai-aksi-unj uk-
rasa/
https:i /bobo. grid.id/readi086753 54i douu,'es-dekker-keturunan-belanda-yang-
rnembantu-pergerakan-nasional?page=all
http://walkinourmoon.blogspot.comi 2014/10/sejarah-max-har.elaar.html
https://multaboni.n1/

View publication stats

You might also like