Professional Documents
Culture Documents
Jbptunikompp GDL Yatnasupri 19150 10 Pertemua)
Jbptunikompp GDL Yatnasupri 19150 10 Pertemua)
MODUL C
KALORIMETER : Mengukur Kalor Jenis Zat
1. Tujuan
Memahami azas Black secara teori praktek
Dapat mengenal cara kerja Kalorimeter
Dapat mengukur dan menghitung kalor jenis suatu zat (padat)
2. Waktu
Agar dapat mencapai tujuan dengan baik maka diperlukan pemahaman teori selama 1
jam-2 jam di rumah dan praktikum 2 jam -2,5 jam di laboratorium
3. Alat-alat
1. Perangkat Kalorimeter
2. Dua buah termometer
3. Air (H2O)
4. Bahan/Zat yang akan diukur kalor jenisnya
5. Pemanas (Water heater/kompor listrik)
6. Gelas ukur
7. Stopwatch
8. Neraca Timbangan
4. DASAR TEORI
PENDAHULUAN : AZAS BLACK
Azas Black menyatakan bahwa apabila dua jenis zat A dan B temperaturnya berbeda
maka setelah dicampurkan zat yang bertemperatur lebih tinggi (tA) akan memberikan kalor
(panas) pada benda yang bertemperatur lebih rendah (tB) terus-menerus sampai dicapai
temperatur kesetimbangan tc(konstan).
Dalam sebuah persamaan matematis dan dalam keadaan ideal dimana tidak ada zat lain
yang terlibat dalam proses ini, maka azas Black dapat dituliskan sebagai berikut :
(1)
Azas ini juga berlaku untuk lebih dari pencampuran dua zat, sehingga secara umum azas
Black dapat dituliskan sebagai berikut :
(2)
Artinya Jumlah kalor yang dilepas oleh zat yang bertemperatur lebih tinggi akan
seluruhnya diterima oleh zat yang bersuhu lebih rendah. Jika zat/benda yang menerima
kalor lebih dari satu jenis, maka seberapa besar satu zat menerima kalor dibanding zat lain
ditentukan oleh kalor jenis benda (selain oleh massanya).
Kalor jenis benda merupakan karakter/sifat/properties suatu benda yang unik (berbeda
dari yang lain) yang menunjukan seberapa sulit zat/benda tersebut dapat menerima kalor.
Sebuah benda yang memiliki kalor jenis kecil cenderung akan mudah panas dibanding zat
yang memilki kalor jenis besar. Hal ini dimiliki biasanya oleh logam yang cenderung
lebih mudah panas, karena memang logam pada umumnya memiliki kalor jenis kurang
dari 0,5 (Kalor jenis tertinggi adalah 1 dimiliki oleh air (H2O))
Dalam praktikum yang akan dilakukan kita akan menghitung kalor jenis dari sebuah
bahan yang akan diberikan di laboratrium, melalui prinsip Black melalui kalorimeter.
Dengan menggunakan referensi tabel kalor jenis di bawah, anda diminta mencocokkan
hasil yang anda peroleh dan mengira-ngira nama logam dari bahan yang anda ukur.
Perak 0.056
Seng 0.093
Tembaga 0.093
Timbal 0.031
KALORIMETER
Kalorimeter susungguhnya “hanyalah” sebuah wadah di mana pencampuran dua zat atau
lebih dapat berlangsung pada keadaan yang mendekati keadaan ideal, yaitu keadaan yang
tidak memungkinkan zat lain (atau lingkungan) berinteraksi ke dalam sistem
pencampuran tersebut, sehingga menjamin pertukaran kalor mendekati sempurna, di mana
kalor yang dilepas seluruhnya (atau mendekati 100 %) bisa diserap oleh benda lain yang
diharapkan. Hal ini agar azas Black dapat digunakan dalam perhitungannya nanti.
Untuk menjamin kondisi ideal, di mana lingkungan (udara) tidak berinteraksi ke dalam
sistem diperlukan suatu isolator temperatur supaya kalor sistem tidak keluar, demikian
juga kalor yang mungkin ada di luar sistem tidak masuk ke dalam. Selain itu temperatur
yang ada di dalam sistem harus bisa teramati dengan baik. Untuk inilah keperluan inilah
Kalorimeter dirancang.
Termometer
Gabus
Isolator Isolator
Plastik
Ruang/wadah
pencampuran zat
Pengaduk Isolator
Perhatikan gambar kalorimeter di atas. Isolator berbentuk silinder yang biasanya terbuat
dari logam berfungsi supaya udara luar tidak mempengaruhi campuran zat (sistem) dalam
ruang pencampuran, sehingga kalor di dalam sistem dapat dianggap konstan. Begitu
pula fungsi dari gabus isolator dan penutup plastik. Dengan cara seperti ini dapat
Laboratorium Fisika-UNIKOM Page 30
MODUL C Kalorimeter : Mengukur Kalor Jenis Zat
diharapkan untuk waktu yang relatif singkat tidak ada kalor yang masuk atau keluar
sistem (wadah/ruang pencampuran). Termometer pada Kalorimeter digunakan untuk
mengamati perubahan temperatur selama proses serah-terima kalor antar zat berlangsung
dalam ruang/wadah pencampuran. Pengaduk berfungsi untuk meratakan campuran.
5. CARA KERJA
Untuk mendapatkan kalor jenis suatu benda/zat, diperlukan dua tahap percobaan :
1. Tahap I : Percobaan mengukur kalor jenis kalorimeter (ck)
2. Tahap II : Percobaan mengukur kalor jenis benda/zat (cb)
6. PENGOLAHAN DATA
TAHAP I
Dari data yang diperoleh pada tahap I anda bisa menghitung kalor jenis Kalorimeter
dengan memanfaatkan azas Black. Dalam hal ini benda/zat yang melepas kalor adalah air
panas karena bertemperatur lebih tinggi. Sedangkan benda yang menerima kalor adalah
wadah pencampuan kalorimeter dan pengaduknya. Sehingga :
(3)
TAHAP II
Nilai ck di atas yang didapatkan akan digunakan untuk pengolah data berikutnya. Pada
percobaan tahap II bahan/zat yang melepas kalor adalah bahan/zat yang telah kita
panaskan, sedangkan yang menerima kalor adalah wadah Kalorimeter + pengaduknya dan
100 cc air yang ada dalam wadah. Sehingga bisa kita formulasikan sesuai azas Black
(4)
Dari nilai cb yang kita peroleh, maka dengan merujuk pada tabel kalor jenis, kita bisa
mencari jenis bahan dengan mencocokan cb dengan tabel jenis bahan tersebut.
BERILAH TANDA SILANG (X) PADA PILIHAN JAWABAN YANG ANDA ANGGAP
PALING BENAR
WAKTU PRE-TEST : 10 MENIT
PRE-TEST NAMA :
NIM :
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I KELAS :
MODUL C