You are on page 1of 15

PELAYANAN KB SUNTIK

S No Dokumen :
No Revisi :
O
Tanggal terbit :
P
Halaman :
1. Pengerti Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah kehamilan dengan
an melalui suntikan hormonal
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan tindakan suntikan KB dengan sedikit
mungkin melakukan interrvensi namun tetap menjaga keamanan
proses penyuntikan
3. Kebijaka Langkah – langkah tindakan suntik KB wajib sesuaindengan langkah-
n langkah SPO ini
4. Referens Diknas.go.id
i STIKES AL Irsyad Al islamiyah cilacap,2011-2012 .daftar tilik stasi skill
uap
A. CARA PEMBERIAN
1. Waktu pemberian
- Setelah melahirkan : 6 minggu pasca melahirkan
- Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase
atau 30 hari setelah keguguran ( pastikan ibu tidak hamil
lagi )
2. Lokasi penyuntikan dengan IM sampai daerah glutus
- Daerah bokong atau pantat
- Daerah otot lengan atas
5. prosedur B. CARA PENYUNTIKAN
1. Tutupkan gorden untuk privasi pasien
- Kilen merasa nyaman dengan asuhan yang diberikan
2. Siapkan alat yang akan digunakan dalam pemberian KB
suntik 3 bulan
- Perispan yang matang dan tepat dalam menigkatkan
kualitas dalam memberikan pelayanan kontrasepsi dan
lebih efektif dalam melakukan suatu tindakan
6. Distribus Petugas KIA KB
i
7. Unit - Poli KIA
terkait - Apotik
- Pendaftaran
3. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan penyuntikan
- Mencuci tangan merupakan langkah awal untuk
mencegah terjadinya resiko terkontaminasi silang antara
petugas kesehatan dan pasien
4. Lakukan pengocokan padd vial KB suntik 3 bulan
( medroxiprogesterone asetate 150 mg/3ml ) secara lembut
dan merata
- Pengocokan memeiliki fungsi agar baik atau larutan
maupun kandungan obat dapat bercampur menjadi
homogen dan khasiat larutan KB dapat dirasakan oleh
ibu
5. Lakukan penyedotan obat KB suntik dari vial sampai habis
dengan menggunakan spuit 3 cc
- Pemberian dosis yang tepat dapat meningkatkan
efektifitas obat lebih optimal
6. Tentukan tempat penyuntikan
- Lokasi yang tepat dalam pemberian KB suntik 3 bulan
dapat meningkatkan efektifitas kerja dari kontrasepsi
yang diberikan
7. Bersihkan lokasi kulit ibu pada daerah penyuntikan KB suntik
3 bulan dengan menggunakan alkohol
- alkohol berfungsi mematikan kuman phatogen yang ada
disekitar lokasi penyuntikan
8. lakukan penusukan pada lokasi kulit yang sudah dibersihkan
dengan jarum suntik steril dengan sudut 90 derajat, lakukan
aspirasi pada lokasi tempat penyuntikan ibu dan masukkan
obat kedalam tubuh ibu
- penusukan yang tepat mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan oleh ibu, dilakukan aspirasi mengurangi resiko
masuknya obat kedalam pembuluh vena
9. tidak melakukan penekanan yang berlebihan pada lokasi
tempat penyuntikan, beritahu ibu untuk tidak melakukan
pengusapan yang berlebihan pada lokasi tempat
penyuntikan
- pengusapan yang berlebihan menyebabkan obat lebih
cepat terserap dalam tubuh ibu dan mengurangi
efektifitas dari kontrasepsi yang diberikan
10. Buang alat suntik yang benar ditempat yang aman
- Pembuangan yang tepat melindungi petugas kebersihan
dari cidera dan penularan infeksi melalui jarum suntik
yang telah digunakan

PEMBERIAN PIL KB
No dokumen :
No revisi :
S
Tangga terbit :
O
P Halaman :

1. Pengertian Pasien yang pertama kali berkunjung di poli KB untuk


merencanakan KB dengan metode kontrasepsi pil
2. Tujuan 1. Mencegah kehamilan
2. Mengatur jarak diantara kehamilan
3. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan umur
suami dan istri
4. Pasien dapat memilih alat kontrasepsi yang sesuai
dengan pasien sendiri
5. Keinginannya kecuali pasien tertentu yang tidak dapat
memilih
6. Untuk mewujudkan terbentuknya NKKBS ( norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera )
3. Kebijakan Implementasi failure mode and effects analysis
( FMEA) di rsud
4. Prosedur A. Konseling awal
1. Sapa kilen dengan ramah dan perkenalkan diri anda
serta tanyakan tujuan dan kedatangannya
2. Berikan informasi umum tentang keluarga berencana
3. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang
tersedia dan keuntungan dari masing-masing jenis
kontrasepsi ( termasuk perbedaan antara kontap dan
metode reversible )
4. Tunjukan dimana dan alkon tersebut digunakan
5. Jelaskan bagaimana cara kerja alkon
6. Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah
kesehatan lain yang mungkin dialami
7. Jelaskan efek samping yang umumnya sering dialami
oleh klien
8. Jelaskan apa yang bisa diperoleh dari kunjungannya.
9. Berikan jaminan akan kerahasiaan yang diperlukan
klien.
B. Pencatatan dan penyuluhan
1. Kartgu rawat jalan
2. Kartu KB K-1 spidol
3. Poster penyuluhan
4. Register
5. Buku bantu
6. Spidol merah / biru
7. Surat pengantar rujukan
C. Tahap prainteraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
D. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga pasien
3. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
bertanya
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
E. Tahap kerja
1. Petugas menerima ibu tau akseptor KB dari loket
pendaftran di poli KB
2. Petugas memperisiapkan alat dan bahan medis yang
diperlukan
3. Mempersiapkan akseptor
4. Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptic
dan bilas dengan air mengalir dan keringkan
5. Petugas melakukan anamnesa
- Melnegkapi identitas pasien
- Menanyakan jumlah anak
- Menanyakan haid terakhir
- Menanyakan riwayat pemakaian kontrasepsi
- Menanykan riwayat penyakit yang diderita dan
riwayat penyakit keluarga
6. Petugas melakukan pengisian status sesuai dengan
hasil anamnesa
7. Petugas melakukan pemeriksaan :
a. Pemeriksaan umum
 Keadaan akseptor
 Mengukur berat badan
 Tanda vital sign : tensi, nadi, suhu,RR
b. Pemeriksaan khusus
 Mata : warna, sklera
 Payudar : ada benjolan atau tidak
 Leher : ada kelainan thyroid atau tidak
 Perut : pembesaran uteri / benjolan
 Exstremitas : ada tau tidak varises
8. Petugas mempersiapkan PIL KB
9. Petugas memberikan PIL KB
10. Petugas memberikan penyuluhan
 Efek samping dari pil KB
 Kontrol bila ada keluhan
 Kunjungan ulang harus tepat waktu sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
 Personal hygine
11. Petugas menyerahkan kartu KB yang sudah diisi
kepada akseptor KB ( K-1 )
12. Petugas mencatat hasil pelayanan di K-4 dan register
KB
13. Petugas mendeteksi bila ada kelainan dan rujukan
kedokter spesialis RSUD
F. Tahap eliminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Memberitahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan

PEMASANAGAN IMPLANT
No dokumen :
No revisi :
S Tanggal terbit :
O halaman :
P

1. Pengertian Suatu tindakan pemasangan kapsul implant di daerah lengan


kiri ats sebelah dalam
2. Tujuan Untuk mencegah kehamilan
3. Kebijakan SK..............Tentang penyusunan rencana pelayanan kilinis
dan pelayanan terpadu yang efektif , efisien, dan
berkesinambungan di rumah sakit umum daerah kepahiang
4. Referensi Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi 2004
5. Alat dan Bahan 1. Duk steril berlubang
2. Sarung tangan steril satu pasang
3. Trokart steril + bisturi mess steril
4. Speed disposible
5. Kasa steril dan perban
6. Patrum norplant
7. Prosedur Konseling Pra Pemasangan
1. Sapa klien dengan ramah dan hangat
2. Tanyakan pada klien tujuan pemakaian alat
kontrasepsi implant
3. Bila belum dilakukan nkonseling implant , berikan
konseling sebelum dilakukan pemasangan
4. Pastikan bahwa klien memang memilih implant
5. Periksa kembali rekam medik untuk menentukan
bahwa klien memang cocok untuk memakai implant
6. Lakukan permeriksaan fisik lanjutan atau rujuk bila
ada indikasi
7. Nilai pengetahuan klien tentangb efek samping yang
umum pada implant
8. Dengarkan kebutuhan dan kekahawatiran klien
terhadap implant
9. Jelaskan proses pemasangan implant dan apa yang
klien rasakan pada saat proses pemasangan dan
setelah pemasangan
10. Konseling dan pasien mengisi infirmed consent
Pemasangan Kapsul Implant
Persiapan :
1. Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah
mencuci lengannya sebersih mungkin dengan sabun
dan air untuk membilasnya sehingga tidak ada sabun
2. Tentukan tempat pemasangan pada bagian dalam
lengan atas
3. Berikan tanda pada tempat pemasangan
4. Pastikan bahwa peralatan yang steril atau DTT dan
kedua kapul implant sudah tersedia
Tindakan Pra Pemasangan
1. Cuci tangan dengan air dan sabun lalu keringkan
2. Pakai sarung tangan steril atau DTT
3. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptic
4. Pasang duk lobang steril disekeliling lengan klien
Pemasangan Kapsul Impalnt
1. Suntika anastesi lokal tepat dibawah kulit sampai
kulit sedikit menggelembung
2. Teruskan penusukan jarum kurang lebih 4 cm, dan
suntikan masing-masing 1cc diantara pola
pemasangan no 1 dan 2
3. Uji efek anastesinya sebelum melakukan insisi pada
kulit klien
4. Buat insisi dangkal selebar 2 mm dengan skapel
( alternatif lain tusukan trokart langsung kelapisan
dibawah kulit / subdermal )
5. Sambil memngungkit kulit, masukkan terus trokart
dan pendorongnyasampai batas tanda 1 ( pada
pangkal trokart ) tepat pada luka insisi
6. Keluarkan pendorong dan masukkan kapsul kedalam
trokart ( dengan tangan atau pinset )
7. Masukkan kembali pendorong dan tekan kapsul
kearah ujung darin trokart sampai terasa adanya
tahanan
8. Tahan pendorong ditempatnya dengan satu
tangan,dan tarik trokart keluar sampai mencapai
pasangan pendorong
9. Tarik trokart dan pendororngnya secara bersama-
sama sampai batas tanda 2 terlihat pada luka insisi
10. Raba kapsul untuk memastikan kedua kapsul implant
telah terpasang dengan benar
11. Raba daerah insisis untuk memastikan kedua kapsul
berada diposisi yang tepat jauh dari insisi

TINDAKAN PASCA PEMASANGAN


1. Dekatkan ujung insisi dan tutup dengan band aid
2. Beri pembalut tekan untuk mencegah perdarahan
dan mengurangi memar
3. Taruh alat suntik ditempat terpisah dan letakkan
semua peralatan dalam larutan klorin untuk
dekontaminasi
4. Buang bahan habis pakai yang sudah tidak terpakai
lagi
5. Lepas sarung tangan masukkan kedalam sampah
medis
6. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

KONSELING PASCA PEMASANGAN IMPLANT


1. Gambar letak kapsul pada rekamedik dan catat bila
ada hal-hal khusus
2. Beri petunjuk pada klien cara merawat luka dan
kapan klien harus datang kembali untuk kontrol
ulang
3. Yakinkan pada klien bahwa ia dapat datang kembali
kontrol ulang pada waktu dan hari yg sdh ditetapkan
atau pada waktu berikutnyanya bila klien
menginginkan pencabutan implant
4. Lakukan observasi selama 5 menit sebelum
memperbolehkan pasien pulang

7. Hal-hal yang perlu Alat didekontaminasi dengan larutan klorin 0,5 % selama 10
diperhatikan menit, kemudian dicuci dengan memakai sabun dan dibilas
sampai bersih, dikeringksn lalu disterilkan selama 30 menit.
8. Unit terkait  POLI KIA KB
9. Dokumen terkait  Rekam medis
 General consent
 Register KB

PEMASANGAN IUD
No dokumentasi :
S No revisi :
O Tanggal terbit :
P Halaman :

1. Pengertia Prusedur pemasangan iud merupakan teknik pemasangan alat


n kontrasepsi dalam rahim ( AKDR )
2. Tujuan Sebagai refensinsi untuk melakukan tindakan pemasangan AKDR
3. Kebijakan Sebagai referensi untuk pemasangan AKDR
4. Prosedur A . Perisapan Pasien dan Lingkungan
1. Konseling pra pemasangan AKDR / IUD
2. Siapkan lingkungan yang mendukung dalam pelaksanaan
tindakan, serta penerangan yang cukup dan jaga privasi pasien
B . Persiapan Alat
1. Spekulu
2. Bengkok
3. Iud
4. Kom sedang untuk larutan antisepti
5. Kain kassa
6. Baki instrument
7. Sarung tangan steril 2 pasang
8. Pester klem
9. Tenakulum
10. Sonde rahim
11. Lampu sorot
12. Serviks
13. Betadine / alkohol 70 %
C . prosedur pelaksanaan
1. Jelaskan pada klien apa yang dilakukan dan mempersilahkan
klien mengajukan pertanyaan dan sampaikan pada
klienkemungkinan merasa sedikit sakit pada beberapa langkah
waktu pemasangan dan nanti akan diberitahu bila sampai
pada langkah-langkah tersebut.pastikan klien sudah
mengosongkan kandung kemihnya.
2. Posisikan klien secara litotomi
3. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir
4. Mendekatkan ala-alat yg sudah disiapkan
5. Memakai sarung tangan steril
6. Periksa alat kelamin eksternal
7. Melakukan vulva hygine dengan laruratan klorin 70%
8. Masukan spekulum lalu usap vagina dan serviks dengan anti
septik .gunakan tenakulum untuk menjepit serviks
9. Lakukan pemeriksaan panggul
10. Masukan AKDR tembaga T380s dalam kemasan steril
11. Mengusap serviks dengan kasa betadine menggunakan
pesterklem
12. Masukkan sonde rahim untuk mengukur kedalaman rahim
13. Atur letak leher biru pada tabung penyisip sesuai kedalaman
rahim yang telah diukur dengan sonde rahim
14. Masukkan tabung penyisipnya yang sudah berisi AKDR /Iud
kedalam kanalis servikalis sampai ada tahanan
15. Memegang dan menahan tenakulum dengan satu tangan dan
tangan lain menarik tabung penyisipnya sampai pangkal
pendorong
16. Mengeluarkan pendorong dengan tetap memengang dan
menahan tabung penyisip setelah pendorong keluar
17. Mengeluarkan sebagian tabung penyisip dari kanalis servikalis,
potong benang saat tampak keluar dari lubang tabung 3-4 cm
18. Melepaskan tenakulum dan menekan bekas jepitan dengan
kasa betadine sampai perdarahan berhenti
19. Buka kunci spekulum, dan keluarkan spekulum dengan posisi
miring, lalu rendam dengan larutan klorin
20. Masukan peralatan lain kkedalam larutan klorin
21. Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir lalu keringkan
22. Catat semua hasil tindakan
23. Ajarkan klien bagaimana cara memeriksa benang AKDR / IUD
dengan cara masukkan jari tengah dan telunjuk kedalam
vagina untuk meraba benang AKDR /Iud yang terselip didepan
portio / leher rahim.
24. Melakukan observasi selama 15-30 menit setelah pemasangan
AKDR / IUD untuk mengamati klien
25. Jadwal klien untuk kontrol ulang
5. Satuan Tenaga medis ( bidan )
terkait
6. Dokumen
terkait
PERMINTAAN OBAT

Nomor Nomor Revisi : Halaman :


Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal terbit : Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSUD Kepahiang

dr . Febby Nursanda

PENGERTIAN Permintaan obat yaitu mengajukan daftar kebutuhan obat


kontrasepsi dan bahan medis pakai ( BMHP ) kepada BKKBN
kabupaten kepahiang
TUJUAN Memenuhi kebutuhan obat kontrasepsi dan bahan medis
habis pakai diklinik KB RSUD kabupaten Kepahiang
KEBIJAKAN Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Nomor 163 tahun 2016 tentang
pedoman Nomenklatur Tupoksi Dinas PP dan KB didaerah
propinsi dan kabupaten/kota
PROSEDUR 1. Membuat surat permohonan permintaan obat
kontrasepsisesuai dengan kebutuhan obat dan bahan
medis habis pakai digudang obat
2. Memimnta persetujuan kepala bidang KB dan KS dan
diketahui Kepala Dinas Pengendalian Penduduk
Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
3. Mengirim surat permintaan obat ke BBKBN
Kabupaten Kepahiang.
UNIT TERKAIT BKKBN Kabupaten Kepahiang
PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KEPAHIANG
Alamat.jln lintas Kepahiang- Bengkulu, Km.03.Tebat Monok, Kepahiang,Bengkulu 39372
Phone ( 0732 ) – 391425 Website : rsud.kepahiangkab.go.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr.Febi Nursanda


Nomor : 445 / /
TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PELAYANAN KELUARGA BERENCANA RUMAH SAKIT


( PKBRS ) DI RSUD KEPAHIANG
DIREKTUR RSUD KEPAHIANG dr.Febi Nursanda

Menimbang : a. Bahwa dengan adanya perubahan data kepegawaian di rumah sakit


umum Daerah kepahiang ,perlu dilakukan penyesuaian keanggotaan
Tim pelayanan keluarga berencana rumah sakit ( PKBRS ) dengan
menerbitkan keputusan dikrektur yang baru.

b. bahwa sesuai perkembangan keadaan sebagaimana dimaksud pada


huruf a, maka keputusan direktur Nomor 445/249/2013 tahun 2013
tentang pelayanan keluarga berencana rumah sakit ( PKBRS ) rumah
sakit umum daerah kepahiang tidak sesuai lagi.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a


dan huruf b, maka perlu ditetapka dengan keputusan direktur RSUD
Kepahiang tentang Tim pelayanan keluarga berencana rumah sakit
( PKBRS ) di RSUD Kepahiang.

Mengingat : 1 . Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan ( lembaran


negara republik indonesia, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063 ).

2 . undang – undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit ( lembaran negara republik
indonesia,tambahan lembaran negara republik indonesia nomor 5072 )

3 . peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintah


antara pemerintah,pemerintah provinsi dan pemerintah daerah
kabupaten/kota ( lembaran negara republik indonesia,tambahan lembaran
negara republik indonesia tahun 2007 nomor 82, tambahan lembaran
negara republik indonesia nomor 4737 )

4 . peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah ( lembaran negara
republik indonesia tahun 2016 nomor 20, tambahan lembaran negara
republik indonesia nomor 4609 )
5 . keputusan mentri kesehatan nomor 590/menkes/SK/VII/2009 tanggal 28 juli 2009 tentang
pedoman pelayanan keluarga berencana dirumah sakit.

6 . keputusan Bupati Kabupaten Kepahiang 188.4/501/2013 tentang penunjukan RSUD


Kabupaten Kepahiang sebagai rumah sakit PONEK 24 jam di Kabupaten
Kepahiang.

MEMUTUSKAN

Menetapkan

KESATU : Pembentukan Tim pelayanan Keluarga Berencana umah Sakit ( PKBRS ) di


RSUD Kabupaten Kepahiang sebagaimana tersebut dalam lampiran
Keputusan ini.

KEDUA : Tim sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU dalam melaksanakan


tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Direktur.

KETIGA : Tim PKBRS sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU mempunyai


tugas dan fungsi sebagai berikut :

1 . melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten dan kantor KB


dan pemberdayaan perempuan dan bagian / instansi lain yang terkait dalam
pelayanan KB dirumah sakit.

2 . membuat perencanaan kebutuhan, tanggungjawab dalam penerimaan dan


pendistribusian serta menjaga mutu, keamanan dan ketersediaan alat dan
obat kontrasepsi ( Alkon )

3 . membuat laporan penyelenggaraan pelayanan KB dirumah sakit

4 . melakukan konseling, tindakan medis dipoliklinik KB dan tindakan operatif

5 . memberikan pelayanan kontrasepsi sesuai dengan prosedur ( SOP ) serta


memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar profesi

6 . melakukan promosi pada klien dan pengantar/keluarga klien

7 . melaksanakan pencatatan dan pelaporan pelayanan KB di RS, termasuk


pencatatan dan pelaporan penggunaan Alkon.

KEEMPAT : segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya keputusan ini
dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja rumah sakit umum
daerah kabupaten kepahiang

KELIMA : dengan ditetapkannya keputusan ini maka keputusan direktur rumah sakit
umum daerah kabupaten kepahiang nomor 445/249/2013 tahun 2013 tentang
pelayanan keluarga berencana rumah sakit ( PKBRS ).dinyatakan tidak
berlaku lagi.

KEENAM : keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di : KEPAHIANG

Pada tanggal : november 2019

Direktur RSUD KEPAHIANG

Kepala Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten kepahiang

dr . Febi Nursanda

Nip198102222009042002

You might also like