You are on page 1of 6

Nama: Valerina Azzahra

Kelas: XII MIPA 2

H. Uji kompetensi

1. Jelaskan mengapa dalam menjalankan dakwahnya para Walisanga nyaris tidak pernah mengalami
konflik dengan masyarakat setempat?

2. Bagaimanakah cara yang dilakukan oleh para Walisanga dalam mendakwahkan Islam di pulau Jawa?

3. Berikanlah contoh bentuk toleransi dakwah yang dilakukan oleh Sunan Kudus kepada masyarakat
yang beragama lain?

4. Mengapa sunan kudus disebut sebagai Waliyul Ilmi?

5. Sebutkan ajaran suluk petuah yang di ajarkan oleh Sunan Drajat?

6. Bagaimana cara berdakwah yang tepat pada era yang serba canggih ini, jika dikaitkan dengan
keteladanan, cara dakwah yang dilakukan Walisanga?

7. Apa inti ajaran yang disampaikan oleh Sunan Bonang?

8. Bagaimanakah cara dakwah yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga?

9. Bagaimana peran Walisanga dalam membangun kerajaan Islam di tanah Jawa?

10. Menurut kalian, mengapa sistem pondok pesantren yang dikembangkan oleh Sunan Ampel dalam
menyebarkan Islam di tanah Jawa menjadi sistem yang masih berkembang dan relevan hingga sekarang?

Jawab

1. Ini dikerenakan :

a). Faktor pribadi Wali songo, yang langsung bersentuhan dengn masyrakat, para wali mampu hadir
ditengah masyarakat sebagai sosok yang teduh, berahlak mulia dan sangat dicintai oleh siapapun yang
sempat berinteraksi. Selain itu, kepiawaian dan pendalaman ilmu kelslaman yang mereka miliki
terpancar dalam laku hidup sehari-hari di tengah masyarakat Jawa.

b). Para wah sebagai pribadi juga merupakan orang-orang dengan kemampuan intelektual dan ekonomi
yang baik. Dari segi ekonomi, para wali pada umumnya hidup berkecukupan karena latar belakang
mereka sebagai pedagang.

c). Ajaran Islam merupakan ajaran yang bersifat simpel, mudah, murah serta jauh dari kerumitan dan
kemewahan Islam juga merupakan sebuah agama dengan konsep yang egaliter, tidak ada pembagian
kasta. Satu-satunya penentu derajat seorang hamba di hadapan Tuhannya adalah ketaqwaan yang
mereka lakukan, bukan karena harta, juga bukan karena faktor garis keturunan. Seorang budak bisa jadi
lebih mulia dari tuannya jika ia mampu beribadah lebih giat

d). Masyarakat Jawa mempunyai budaya yang sangat kuat terutama wayang, dari wayang inilah strategi
kebudayaan secara lebih sistematis, bagaimana menghadapi kebudayaan Jawa yang sudah sangat tua,
kuat, dan sangat mapan, maka dakwah di masukkan dalam cerita pewayangan.

e). metode dakwah yang sangat bijak. Mereka memperkenalkan Islam tidak serta merta, tidak ada cara
instan, sehingga Wali Songo merumuskan strategi jangka panjang. Tidak masalah bagi mereka jika harus
mengenalkan Islam pada anak anak karena mereka merupakan masa depan bangsa.

f). Selain itu dalam berdakwah para wali mengambil juga langkah-langkah pertama tadrij (bertahap).
Misalnya, ketika pribumi meminum tuak atau makan daging babi, maka secara bertahap para wali akan
meluruskan perilaku mereka tersebut sesuai dengan ajaran Islam. Kedua, adamul haraj (tidak menyakiti)
tapi dengan lemah lembut.

2. Cara berdakwah mereka berbeda-beda. Ada yang melalui pendekatan kekeluargaan, melalui
pendidikan dengan cara membangun pesatren, dan dengan cara kesenian.

3. Sunan kudus merupakan sosok yang sangat menghargai kearifan lokal, beliau melarang
penyembelihan lembu bagi masyarakat muslim di Kudus. Larangan ini adalah bentuk toleransi terhadap
adat istiadat serta watak masyarakat setempat yang sebelumnya masih kuat dengan agama Hindunya.
Dalam keyakinan Hindu, lembu termasuk binatang yang dikeramatkan dan suci.

4. Sunan Kudus dikenal sebagai wali yang memiliki banyak ilmu. Dia menguasai ilmu tauhid, hadis, tafsir,
fikih, sampai sastra. Oleh karena itulah, Sunan Kudus juga disebut sebagai "Waliyul Ilmi".

5. - Berilah makan kepada orang yang kelaparan (sejahterakan kehidupan rakyat yang miskin (kurang
makan)

-Berilah pakaian kepada orang yang telanjang (ajarkanlah budi pekerti (etika) kepada orang yang tidak
tahu malu atau belum punya peradaban tinggi)

- Berilah tempat berteduh kepada orang yang kehujanan (berilah perlindungan kepada orang-orang
yang menderita atau ditimpa bencana)

6. Sebagai muslim yang beriman, kita diwajibkan untuk melaksanakan dakwah walaupun hanya satu
ayat. Apalagi di era globalisasi yang serba kecukupan saat ini, banyak strategi, metode, dan media yang
dapat kita lakukan untuk melaksanakan dakwah. Hadirnya media-media baru seperti surat kabar,
majalah, sosial media. jurnal, film, televisi, radio, lukisan, iklan, lagu, dan sebagainya mempercepat
penyebaran aktivitas dan materi dakwah. Ini sejalan dengan cara dakwah walisanga yang memanfaatkan
tradisi yang ada sekarang untuk berdakwah.

7. Sunan Bonang menciptakan tembang atau syair yang berisi ajaran tauhid dan peribadatan. Setiap bait
selalu diselingi dengan syahadatain (dua kalimat syahadat), sehingga kita sekarang mengenal gamelan
sekaten, yaitu pengucapan masyarakat Jawa terhadap syahadatain. Salah satu tembang ciptaan Sunan
Bonang adalah tembang durma, sejenis macapat yang menggambarkan suasana tegang, bengis, dan
penuh amarah dalam kehidupan dunia yang fana.

8. Sunan Kalijaga sebagai orang yang paling berjasa menggunakan pendekatan kultural dalam
berdakwah, termasuk di antaranya wayang dan gamelan sebagai mediu dakwah. Sunan Kalijaga
mengarang berbagai cerita wayang yang Islami, khususnya yang bertemakan akhlak atau budi pekerti.
Hobi masyarakat Jawa terhadap wayang dapat dimanfaatkan Sunan Kalijaga sebagai media
menyebarkan dakwah Islam.

9. ketika kerajaan-kerajaan Islam mengalami masa kejayaan, banyak sekali unsur politik Islam yang
berpengaruh dalam sistem politik pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam. Misalnya tentang
konsepkhalifatullah fil ardli dan dzillullah fi ardli. Kedua konsep ini diterapkan pada pemerintah kerajaan
Islam Aceh Darussalam dan kerajaan Islam Mataram. Di samping itu pada tata kota wilayah Indonesia
banyak mengadaptasi sistem tata kotan Islam yang memadukan antara keraton sebagai tempat aktivitas
pemerintahan, masjid sebagai tempat ibadah, pasar sebagai pusat ekonomi masyarakat dan alunalun
sebagai tempat berkumpulnya masyarakat.

10. Karena masih banyak orang tua diluar sana yang masih antusias untuk memondokkan anaknya,
ditambah lagi sekarang banyak pondok-pondok modern yang ada di tanah jawa. Sehingga ketika
seseorang masuk pondok, pengetahuan agama dan pengetahuan umumnya dapat seimbang.

K. Uji Kompetensi
1. Jelaskan mengapa pendirian kerajaan Islam menjadi hal yang penting dalam menyebarluaskan Islam
di Nusantara?

Jawaban:

a) Ketika agama Islam di anut oleh Raja atau Sultan dan juga para pejabat Istana serta para bangsawan
dan diikuti seluruh keluarganya maka di ikuti pula lapisan masyarakat secara umum. b) Kegiatan politik
dan ekonomi dari kerajaan Islam menjadi sarana dalam melaksanakan dakwah.

2. Berikan contoh peranan kerajaan Islam Demak dalam menyebarkan Islam di Pulau Jawa? Jawaban:

a) Pada periode Demak banyak masjid yang dibangun, seperti masjid Demak, Kudus, Ampel, Giri, dan
sebagainya.

b) Mendirikan pesantren

c) Menggabungkan unsur islam di dalam pertunjukan, adat istiadat dan kebudayaan.

3. Siapakah raja dari kerajaan Demak yang mengalami masa kejayaan dalam memimpin? Jawaban:

Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Trenggono.

4. Apa yang menjadi penyebab berdirinya kerajaan Demak?

Jawaban:

Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Fatah (1500-1518 M). Mulanya, ia adalah seorang adipati di
Bintoro, Demak. Raden Fatah secara terang terangan memutuskan ikatan dengan Majapahit, yang kala
itu tengah mengalami masa kemunduran. Dan atas prakarsa para wali, la mendirikan kerajaan Islam
yang beribu kota Demak, sehingga lebih dikenal dengan Kerajaan Demak.

5. Mengapa pada masa Sultan Ageng Tirtayasa kerajaan Banten mengalami masa kejayaan? Jawaban:

Saat itu Pelabuhan Banten telah menjadi pelabuhan internasional sehingga perekonomian Banten maju
pesat. Piagam Bojong menunjukkan bahwa tahun 1500 hingga 1800 Masehi Lampung dikuasai oleh
kesultanan Banten.

6. Sebutkan kerajaan Islam yang terbentuk karena perjanjian Giyanti?

Jawaban:

Perjanjian Giyanti yang berlangsung di Desa Jantiharjo, Karanganyar, Jawa Tengah menghasilkan
keputusan penting berupa pembagian kerajaan Mataram menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta
Hadiningrat dan Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat.
7. Jelaskan persekutuan daerah antar kerajaan terkait dengan adanya persaingan penguasaan dagang di
Maluku?

Jawaban:

a) Uli Lima

Uli lima adalah persekutuan lima saudara yang dipimpin oleh ternate yang meliputi ternate, obi, ambon,
bacan, dan seram.

b) Uli Syiwa

Uli siwa adalah persekutuan 9 saudara yang meliputi jailolo, makyan,tidore, halmahera, sampai papua

8. Jelaskan tatanan kehidupan masyarakat setelah adanya kerajaan Islam dalam memandang perbedaan
budaya?

Jawaban:

Pengaruh kerajaan Islam pada tatanan kehidupan masyarakat yakni bercampurnya dua kebudayaan atau
terjadinya akulturasi Budaya. seperti penamaan sistem kalender Jawa dan adat istiadat yang dimasukkan
unsur kebudayaan Islam.

9. Sebutkan peranan penting kerajaan Islam di Nusantara?

Jawaban:

a) Dakwah Islam menjadi motivasi dan spirit dalam mengusir penjajah dari bumi nusantara

b) Memudahkan transaksi perdagangan dengan para pedagang dari kawasan Timur Tengah.

c) Mengubah budaya upeti yang banyak digunakan di zaman kerajaan sebelumnya.

d) Setelah Agama Islam menjadi agama resmi kerajaan maka perubahan perubahan tampak dalam
sendi-sendi kehidupan kerajaan, bisa di lihat dari aspek sosial politik dan budaya.

e) Menciptakan tata kehidupan baru yang lebih sesuai dengan apa yang ada pada ajaran Islam

f) Dalam bidang keamanan, kerajaan Islam memiliki kewajiban untuk menciptakan kedamaian kepada
seluruh rakyat, sehingga dalam melakukan kegiatan sehari-hari tidak akan terganggu dengan ancaman
keselamatan.

10. Mengapa Sultan Hasanudin menyerahkan kekuasaan kepada putranya Mapasomba? Jawaban:
Karena pada saat melakukan perlawanan balik terhadap belanda Sultan Hasanudin tertangkap oleh
belanda dan dipaksa turun tahkta. Belanda merekomendasikan bahwa Putanya, I Mappasomba Daeng
Nguraga bergelar Sultan Amir Hamzah yang baru berumur 13 tahun ditunjuk sebagai penerus tahta
kerajaan.

You might also like