Professional Documents
Culture Documents
Bab Iv
Bab Iv
1 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan dengan pedoman wawancara dan
observasi, hasil yang didapat bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 14
Medan telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan perencanaan program yang telah
dilakukan. Pelayanan dilakukan secara teprogram dan berkelanjutan. Hal ini yang membuktikan
bahwa layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan baik dan sesuai perencanaan
program. Bentuk pelayanan berupa bidang pribadi, sosial, karir dan belajar. Yang mana bidang
pribadi berkenaan dengan permasalahan pribadi peserta didik dalam menilai dan memahami
potensi dalam dirinya. Pada bidang sosial berkenaan dengan membantu peserta didik dalam
mengembangkan kehidupan sosial berupa hubungan yang sehat dengan keluarga, lingkungan
serta teman sebaya. Pada bidang karir berkenaan dengan membantu peserta didik dalam upaya
pemilihan jenjang karir serta bidang keahlian berdasarkan minat dan bakatnya. Pada bidang
belajar berkenaan dengan membantu peserta didik dalam mencapai prestasi akademik serta non-
akademik berupa mengikuti olimpiade-olimpiade serta kegiatan non-akademik berupa
pertandingan futsal, PASKIBRA dan volli. Guru BK membantu peserta didik dalam mengatasi
permasalahan, memahami diri dan mengembangkan kemampuan yang ada pada diri peserta
didik. Berbagai masalah dibantu Guru BK sebagai bagian dari program layanan. Layanan yang
paling sering terjadi dan diberikan kepada siswa berupa layanan konseling individual yang mana
permasalahan-permasalahan yang dihadapi peserta didik langsung dirujuk ke ruang BK agar
dapat teratasi. Yang mana sering terjadi surat perjanjian untuk tidak diulangi dan pemanggilan
orang tua ketika permasalahan-permasalahan peserta didik dirasa sudah harus dipantau
perkembangannya melalui orang tua.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan dengan pedoman wawancara dan
observasi, hasil yang didapat bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 17
Medan telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan perencanaan program yang telah
dilakukan. Program dijalankan secara menyeluruh dari berbagai aspek, seperti pribadi, sosial,
karir, belajar yang di rancang dengan sedemikian rupa sehingga dapat membantu peserta didik
dalam mengentaskan masalah, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan. Bimbingan
Konseling di SMA N 17 Medan tidak memiliki jadwal di mata pelajaran sehingga menyulitkan
untuk memberikan layanan, tetapi guru BK mengatasinya dengan cara mengganti kan guru yang
tidak datang, lalu waktunya dipakai untuk di berikan layanan, itu dilakukan agar guru BK bisa
memberikan layanan klasikal ataupun layanan laimnya, selalin melakukan layanan d an program
Bimbingan dan Konseling guru BK juga bertugas sebagai penjaga gerbang untuk mengecek
atribut dan keterlambatan lalu dihukum untuk membersihkan lingkungan, ataupun tempat-tempat
di sekolah, ada juga rekap absen untuk melihat kehadiran siswa, guru BK juga sigap dan tanggap
saat masalah terjadi, langsung diberikan konseling di ruang BK jika masalah yang terus berulang
ataupun sulit untuk ditangani ,guru BK meminta untuk memanggil orang tua,dan mengalih
tangankan kasus jika masalah sudah dirasa tidak bisa ditangain oleh seorang guru BK.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan di Panti Asuhan Vania Anak
Indonesia, maka ditemukan hasil bahwa tidak adanya konselor di panti asuhan vania anak
Indonesia. Namun untuk pembinaan dilakukan oleh pengasuh yang ada di panti asuhan. Selain
menjadi Pembina, seorang pengasuh juga mengurus keperluan anak-anak seperti makan,
kebutuhan sehari-hari, beres-beres, terkadang ikut bermain dan lain-lain. Pembinaan yang biasa
dilakukan adalah mengenai kegiatan yang ada di panti dan pembinaan religi atau keagamaan.
Pembinaan di panti asuhan bertujuan untuk menangani anak yang sering berantam, sakit, saling
mengejek, dan lain sebagainya. Teknik yang biasa digunakan oleh pengasuh untuk memberikan
pembinaan kepada anak panti adalah dengan ceramah dan memberi nasihan ataupun bermain
bersama. Walaupun pembinaan yang dilakukan bukan diberikan oleh seorang konselor tetapi
pengasuh tetap memiliki pengaruh bagi anak panti asuhan. Mereka dapat mulai merefleksi diri
secara pelan-pelan jika diberi nasihat walaupun nantinya akan terulang kembali masalah tersebut.
Jadi hasil yang didapat bahwa SMA Negeri 14 Medan dan SMA Negeri 17 Medan
melaksanakan layanan Bimbingan Konseling dengan baik dan terprogram yang berkelanjutan.
Mengentaskan sesuai dengan masalah yang siswa alami dan butuhkan sehingga layanan BK di
kedua sekolah dapat dikatakan berjalan dengan baik. Namun, untuk sarana dan prasana masih
dalam kata kurang baik. Dimana belum adanya privasi untuk layanan individual. Ruangan BK
tidak memiliki sekat atau ruang khusus yang ditujukan untuk kegiatan layanan individual.
Sehingga privasi masih belum terjaga. Selain itu penyusunan berkas peserta didik tidak pada
folder/rak yang tersusun rapih. Masih besar kemungkinan dapat diketahui oleh orang lain yang
tidak berkepentingan. Sedangkan untuk panti asuhan sama sekali tidak memiliki Konselor. Panti
asuhan hanya memiliki Pembina atau Pengurus Panti. Dimana keperluan anak-anak panti seperti
sandang dan pangan diurus oleh Pembina atau Pengurus Panti saja. Hal ini tentu sangat
disayangkan, Diperlukan adanya penanganan dan pengasuhan yang tepat untuk mengatasi
kondisi anak panti. Sehingga penyesuaian diri dengan lingkungan dan nilai/aturan yang berlaku
di panti dapat diterima dan menyesuaikan dirinya dapat berhasil.