Professional Documents
Culture Documents
Bab Xii Spesifikasi Teknis
Bab Xii Spesifikasi Teknis
XII. A. 1.
SPESIFIKASI TEKNIS LANTAI 1
1. SYARAT-SYARAT UMUM
3
2 Pekerjaan Persiapan Pengukuran Lokasi
Penyiapan Kantor-kantor Proyek & Gudang
Penyiapan Kantor Konsultan Pengawas
Penyiapan Ruang Rapat Proyek,
Pembuatan Pagar Proyek
Listrik dan Air Kerja
Scaffolding dan Alat Bantu
Dokumentasi
Alat-alat Keselamatan Kerja
Dll.
3 Pekerjaan Lantai Pemasangan Lantai baru, yang terdiri atas:
• Lantai Marmer White Carara + Granit
Black Galaxy,
• Lantai Homogeneous Tile
4 Pekerjaan Dinding Pemasangan dinding bata
Pemasangan dinding partisi gypsum,
Pemasangan partisi kaca.
5 Pekerjaan Finishing Dinding Pengecatan
Lapisan Wallcovering
Lapis Granit Travertine
Dinding Panel HPL
Plint Lantai
Backdrop
Pelapisan dinding kaca dengan kaca film
sandblast.
6 Pekerjaan Pasang Logo Pemasangan logo BKF dari bahan stainless
steel, sesuai dengan yang tertera pada
gambar.
7 Pekerjaan Pintu Jendela Kusen
Daun Pintu
Architrave
Kaca dan pintu kaca tempered
8 Pekerjaan Finishing Kayu Finishing kayu dengan cat melamic
9 Pekerjaan Kaca Kaca pengambangan (floatglass)
Pekerjaan Kaca Tempered
10 Pekerjaan Langit-Langit Langit-Langit Gypsum board
List plafond
11 Pekerjaan Finishing Langit- Pengecatan
Langit
12 Pekerjaan Kunci Dan Alat-alat Pemasangan Engsel, Kunci, door closer,
Penggantung handle pintu, pemasangan access card
13 Pekerjaan Work Station Partisi
Meja
4
Kebakaran sprinkler head baru.
18 Pekerjaan Instalasi Tata Suara Pasang Instalasi Sound System baru dan
koneksinya ke Terminal Box Sound System
yang ada.
19 Pekerjaan Instalasi Telepon Pemasangan Instalasi Telepon Baru dan
koneksinya ke Terminal Box Telepon yang
ada.-
20 Pekerjaan IT. Pemasangan Instalasi Kabel Data baru,
termasuk pengadaan HABnya.
21 Pekerjaan Sistem Keamanan Lihat Detail Spesifikasi.
5
d. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
dianggap
e. Penyedia Barang telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut
dengan Dokumen Kontrak.
6
Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah
setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
b. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula :
Gambar kerja yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen, termasuk juga gambar-gambar detail (shop drawing) yang dibuat
oleh Penyedia Barang dan sudah disahkan/disetujui Konsultan Pengawas.
Dokumen Pengadaan.
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Dokumen Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) yang telah disetujui.
Kontrak Penyedia Barang/Jasa (KPBJ).
Risalah Rapat.
Surat Perintah Pekerjaan Tambah Kurang (jika ada).
Addendum Kontrak (jika ada).
. 2. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
2.1. UMUM
2.1.1. Ringkasan
Pasal ini menjelaskan syarat-syarat pekerjaan yang harus dipatuhi oleh Kontraktor
dalam melaksanakan pekerjaan Pembongkaran yang diminta oleh Gambar dan
Dokumen Kontrak lain, seperti:
a. Pembongkaran Instalasi ME yang ada,
b. Pembongkaran Partisi dan dinding,
c. Pembongkaran Plafond,
d. Pembongkaran Lantai,
e. Pembongkaran Kosen, Pintu dan Jendela
f. Pembongkaran Alat-alat Sanitair.
2.1.2. Pengajuan Ijin
Ijin Pembongkaran harus diajukan kepada Konsultan Pengawas dan harus
dilampiri dengan:
a. Jadwal pekerjaan yang menggambarkan urut-urutan pekerjaan pembongkaran
yang akan dilaksanakan, untuk keperluan penilaian oleh Konsultan Pengawas.
Masukkan juga keterangan tentang koordinasi yang berkaitan dengan
pemutusan, penutupan dan penyambungan dari instalasi mekanikal-elektrikal
terkait, serta cara-cara proteksi terhadap debu dan kebisingan. Lengkapi juga
dengan urut-urutan pelaksanaan pembongkaran dan pembersihannya, untuk
menjamin tidak terganggunya aktivitas yang ada.
Koordinasikan juga dengan Pengawas masalah penghunian bagian-bagian
bangunan yang ada, baik selama pekerjaan pembongkaran berlangsung,
maupun setelahnya.
b. Foto-foto kondisi existing dari permukaan struktur yang ada, peralatan-
peralatan, dan perbaikan-perbaikan atas struktur yang berdekatan. Foto-foto
tersebut harus disimpan oleh Kontraktor, Konsultan Pengawas dan Pejabat
Pembuat Komitmen.
7
2.1.3. Kondisi Pekerjaan
a. Penghunian
Kontraktor harus berusaha agar pekerjaan pembongkaran dilaksanakan
dengan gangguan sekecil mungkin atas beroperasinya kegiatan-kegiatan yang
ada.
b. Proteksi
Kontraktor harus menyiapkan pengaman-pengaman sementara untuk
melindungi orang-orang dari kecelakaan, akibat pekerjaan pembongkaran.
• Siapkan juga langkah-langkah pengaman yang diperlukan untuk
menyediakan jalan yang aman dan bebas kepada orang-orang.
• Siapkan juga penyanggah-penyanggah dan penopang-penopang,
dilamana diperlukan, untuk menjaga supaya tidak terjadi goyangan,
penurunan, atau keruntuhan struktur, atau elemen-elemen yang akan
dibongkar.
• Lindungi juga struktur-struktur existing yang akan dipertahankan,
supaya tidak terjadi kerusakan selama berlangsungnya pekerjaan
pembongkaran.
• Semua sarana perlindungan tersebut harus dibongkar sebelum
pekerjaan diserah-terimakan.
c. Kerusakan-kerusakan
Kontraktor harus segera memperbaiki struktur dan instalasi existing yang
mungkin terusakkan pada saat pekerjaan pembongkaran berlangsung.
d. Pemotongan dengan alat las
Kontraktor sama sekali tidak diperkenankan untuk melaksanakan pekerjaan
pemotongan dengan menggunakan alat las, sampai daerah kerja dapat
dibebaskan dari material-material yang mudah terbakar. Selama
berlangsungnya pekerjaan pemotongan dengan alat las, Kontraktor juga wajib
untuk menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
e. Instalasi utilitas
Kontraktor harus menjaga supaya jaringan instalasi yang ada dapat tetap
berfungsi selama berlangsungnya pekerjaan pembongkaran. Jaringan
tersebut harus dilindungi dari kemungkinan rusak.
• Kontraktor tidak boleh memutus jaringan utilitas yang melayani daerah-
daerah yang masih beroperasi. Dalam hal terpaksa dilakukan
pemutusan, maka Kontraktor wajib untuk menyediakan pelayanan
darurat selama pemutusan berlangsung.
• Alat-alat pemadam kebakaran harus disediakan oleh Kontraktor, selama
berlangsungnya pekerjaan pembongkaran.
f. Kontrol Lingkungan
Bilamana diperlukan, Kontraktor harus mengoperasikan semburan air,
penutupan sementara, dan cara proteksi lainnya, untuk mengurangi debu dan
kekotoran.
8
a. Kontraktor harus menghentikan kegiatan pembongkarannya dan segera
melaporkan kepada Konsultan Pengawas, manakala keamanan struktur
berkembang membahayakan. Kontraktor juga harus mengambil langkah-
langkah pengamanan untuk menopang struktur tersebut, sampai ada
keputusan lebih lanjut tentang pembongkaran yang akan dillaksanakan.
b. Tutup dan lindungi perabot-perabot, serta peralatan-peralatan yang ada, dari
kemungkinan kerusakan pada saat berlangsungnya pekerjaan pembongkaran,
pada daerah-daerah dimana peralatan dan perabotnya tidak dipindahkan.
c. Pasang dan pertahankan partisi yang mampu menahan debu, untuk
mencegah menjalarnya debu dan asap.
2.2.2. Pembongkaran
Kontraktor harus mengatur pekerjaan pembongkaran secara sistematis dan
menggunakan metoda-metoda yang mampu mendukung penyelesaian
pekerjaannya sesuai dengan jadwal pembongkaran. Bongkar beton dan dinding
dengan menggunakan alat potong mesin atau tangan. Jangan gunakan alat
potong mesin yang bersifat memukul.
2.2.3. Material-material yang harus diselamatkan
Bilamana diminta, bahan-bahan yang harus diselamatkan, harus dibongkar
dengan hati-hati, dengan cara-cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas,
kemudian dibersihkan, disimpan dan diserah-terimakan kepada Konsultan
Pengawas, dengan Tanda-Terima.
2.2.4. Pembuangan material-material bekas bongkaran
Kontraktor harus membuang dari lokasi proyek, semua sampah, dan barang-
barang sisa bongkaran. Bilamana terdapat bahan sisa bongkaran yang berbahaya,
pembuangannya harus dilakukan dengan cara dan prosedur yang memenuhi
ketentuan-ektentuan yang berlaku. Pembakaran bahan-bahan bekas, tidak
diperkenenkan dilakukan di areal proyek.
2.2.5. Pembersihan dan Perbaikan Kembali
Pada saat penyelesaian pekerjaan pembongkaran, Kontraktor harus
mengeluarkan semua alat, perabotan dan bahan-bahan bekas bongkaran dari
lokasi proyek. Kontraktor juga harus membuang semua proteksi-proteksi
sementara dan meninggalkan proyek dalam keadaan benar-benar
3. PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1. Pengukuran
a. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran ulang dan penggambaran kembali
lokasi renovasi dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai tanda elevasi,
letak batas-batas ruangan dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.
Kontraktor diwajibkan mengadakan pengecekan ulang dan mendata kondisi bangunan
existing (kesikuan dan elevasi kerataan air) dan melaporkan secara tertulis, lengkap
dengan foto-foto kondisi sebelum pelaksanaan.
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Perencana/Pengawas untuk dimintakan
keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/Theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
9
d. Kontraktor harus menyediakan secara terus menerus Theodolith/ waterpass beserta
petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencanaan/ Pengawas
selama pelaksanaan proyek.
e. Pengurusan sudut siku dengan prisma atau benang secara asas Segitiga Phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh
Perencana/Pengawas.
f. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor. Alat ukur
harus sudah dikalibrasi, dan dilampirkan bukti pengecekan kalibrasi.
10
minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Pengawas.
b. Kontraktor wajib melakukan pemeriksaan kandungan/kualitas air kerja pada
laboratorium independent sebelum pelaksanaan pekerjaan.
c. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan. Penggunaan diesel untuk
pembangkit tenaga listrik hanyadiperkenankan untuk penggunaan sementara atas
persetujuan Pengawas.
d. Semua Peralatan yang menggunakan tenaga listrik, harus dihubungkan dengan benar
pada stop kontak-stop kontak yang menempel pada sebuah panel temporary dengan
MCB yang memadai. Panel-panel temporary (untuk bekerja) yang diperoleh dari
sambungan sementara PLN, penyambungannya melalui koordinasi dengan pengelola
gedung dan Pengguna Jasa (user).
e. Penyambungan Peralatan ke panel kerja/ sumber daya stop kontak tanpa menggunakan
steker sama sekali tidak diperbolehkan. Kontraktor harus mengawasi penggunaan
peralatan-peralatan tersebut dengan tegas.
. 4. PASANGAN BATA
11
Semen yang telah overzak harus dikeluarkan dari tempat pekerjaan.
Penyimpanan harus diatur sedemikian rupa, sehingga semen yang disimpan paling
lama dapat dipakai paling dulu. Pemakaian semen harus menurut urutan
pengirimannya. Semen yang telah disimpan lebih lama dari 60 hari kalender, tidak
boleh dipakai.
4.3.3. Pasir Pasang
Pasir Pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi persyaratan
yang tercantum di dalam PUBI 1970 ayat 14.1. dan 14.2.
4.3.4. Air.
Air yang akan dipakai harus bersih, tidak berlumpur, berminyak atau bahan-
bahan kimia (asam alkali ), mengandung organisme yang dapat memberikan effek
merusak adukan atau beton, serta harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum
di dalam PUBI 1982 Pasal 9 dan PBI 1971 ayat 3.6.
Bilamana air yang akan digunakan ternyata meragukan, Konsultan Manajemen
Konstruksi berhak untuk memerintahkan Kontraktor untuk mengirimkannya ke
laboratorium yang disetujui untuk diperiksa dan semua biaya yang timbul karenanya
harus dipikul oleh Kontraktor .
Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.
12
5. PEKERJAAN PLESTERAN
5.1. Keterangan Umum
Pasal ini menguraikan syarat-syarat pekerjaan plesteran yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor pada pekerjaan dinding.
13
Jarak "Kepala Plesteran" tidak boleh lebih dari 1 m. "Kepala Plesteran" harus dibiarkan
mengering sebelum garis plesteran pembantu dapat dibuat.
"Garis Plesteran Pembantu" harus dibuat tegak lurus dan ditarik dengan menggunakan
kayu telah diketam rata, sedemikian rupa sehingga diperoleh garis plesteran yang rata
dan tegak lurus ( lot ).
Plesteran sesungguhnya baru dapat dimulai setelah "Garis Plesteran Pembantu" cukup
kering.
14
7. PEKERJAAN LANTAI GRANIT DAN MARMER
15
8. PEKERJAAN LANTAI HOMOGENEOUS TILE
16
9.4. Penyelenggaraan Pekerjaan
Pemasangan lantai parket harus dilaksanakan oleh subkontraktor khusus yang
direkomendasi oleh pabrik pembuat parket. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus
menyiapkan gambar kerja berdasarkan ukuran lapangan yang ada. Gambar kerja tersebut
harus menggambarkan pola pemasangan dan pemotongan parket yang diusulkannya.
Pemasangan harus dilaksanakan dengan mengikuti semua petunjuk dari pabrik, baik
tentang pekerjaan persiapan yang disyaratkannya, maupun tentang bahan lem yang
dipakainya.
Sebelum pemasangan, Kontraktor harus memeriksa kerataan dari screed yang ada.
Bilamana ada permukaan screed yang tidak rata, maka kontraktor wajib untuk
memperbaikinya terlebih dahulu. Pasangan screed juga harus sudah benar-benar kering.
Disamping itu, sebelum parket dipasang, Kontraktor harus memeriksa kerapat airan dari
seluruh jendela yang berada disisi luar, untuk memastikan tidak aka nada air hujan yang
dapat masuk. Bilamana ditemui adanya bagian kosen jendela yang bocor, maka kebocoran
tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu.
Setelah pemasangan, tidak boleh ada celah antara parket dengan screed. Bilamana itu
terjadi, maka Kontraktor harus membongkar kembali pasangan parket tersebut, dan parket
yang sudah dibongkar tidak boleh dipasang kembali. Parket tersebut harus diganti dengan
yang baru.
Selama dan sesudah pemasangan, Kontraktor harus menjaga jangan sampai terjadi
genangan air, karena kondisi tersebut akan merusak pasangan parket.
10.2. Bahan-bahan
Baja yang dipakai harus dari baja untuk keperluran struktur, produksi Krakatau Steel
atau yang setara, dan memenuhi SII dan standard-standard internasional yang telah
disetujui. Tegangan putus baja minimum adalah 3700 kg/cm2, dan tegangan yield
stress 2400 kg/cm2.
17
10.3.3. Pengecatan
a). Permukaan profil harus dibersihkan dari semua debu, kotoran, minyak,
gemuk dan karat dengan mendapatkan solvent treatment, sampai bersih.
b). Paling lambat 2 jam setelah dibersihkan semua permukaan profil harus
sudah ditutup dengan cat dasar.
c). Sebelum dimulai pengecatan, Kontraktor harus memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya, untuk aplikasi
dari semua bahan cat
d). Permukaan kemudian dilapis dengan meni besi atau memakai zink
chromate primer. Pengecatan dilakukan minimum 2 (dua) kali,.
Pengecatan yang dilakukan diluar ruangan yang tidak terlindung, ketika
keadaan cuaca mendung dan hujan tidak diperkenankan.
e). Pekerjaan cat ini harus dikerjakan/dilaksanakan dengan tenaga yang
sudah ahli dan apabila diperlukan Pemborong wajib menambah
lapisan pengecatan, sehingga dianggap sempurna oleh Konsultan
Pengawas, serta diharuskan menyerahkan contoh-contoh cat untuk
mendapatkan persetujuan
f). Cat dasar yang rusak pada waktu perakitan harus segara dicat ulang
sesuai dengan persyaratan cat yang digunakan.
10.3.4. Pemasangan Akhir
a). Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaan dan harus
dalam keadaan baik. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh
para pekerja.
b). Setiap komponen harus diberi kode dengan gambar pemasangan, untuk
memudahkan pemasangan di lapangan.
c). Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan
sementara harus digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan agar
tidak menyimpang dari tegangan yang diijinkan.
d). Ketinggian dasar atau bidang pelat untuk dudukan konstruksi kuda-kuda,
harus sama antara satu dengan yang lainnya, oleh karena itu Kontraktor
wajib memberikan perhatian khusus dalam pemasangan pelat dan
angkur-angkur untuk kedudukan kuda-kuda. Kedudukan tersebut harus
juga dijaga selama pengecoran tidak terjadi pergeseran.
e). Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah fabrikasi, tidak
diperbolehkan dipakai untuk erection, dan harus diganti dengan yang
memenuhi syarat.
f). Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut,
yang akan berakibat mengurangi kekuatan baut itu sendiri. Untuk
mencegah hal tersebut, baut harus dikencangkan dengan pengencang
baut yang khusus sdengan momen torsi yang sesuai dengan buku
petunjuk untuk mengencangkan masing-masing baut.
g). Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua
sisinya.
h). Untuk menjamin pengencangan baut yang dikehendaki, maka baut-baut
yang sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna
menghindari adanya baut yang tidak dapat dikencangkan.
i). Penyimpangan pertemuan sumbu perletakan dengan sumbu kolom
tempat perletakan maksimum 0,5 cm dari kedudukan pada gambar kerja
ke arah horisontal dan 1 cm ke arah vertikal.
j). Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya, oleh sebab itu Kontraktor diminta untuk memberi perhatian
khusus pada masalah erection ini.
18
11. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUM
19
b. Metal furring yang dipakai adalah Metal Stud dan Track, hot dipped galvanized steel
(sistim pemanasan celup) yang memenuhi standard ASTM C 645-08a dan disetujui
oleh Konsultan Pengawas.Tebal minimum 0,5mm dengan ukuran lebar 75mm.
13.1. Pengecatan
13.1.1. Bahan yang dipakai
Bahan cat yang dipakai adalah bahan cat emulsi, yang baik yang ada
dipasaran, seperti ICI Catilac, Super Vinilex, atau yang setaraf.
13.1.2. Cara Pengerjaan
a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh
plesteran dalam ruangan dan permukaan partisi gypsum atau bagian-
bagian lain yang ditentukan gambar.
b. Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering,
tidak ada retak-retak dan Penyedia Barang meminta persetujuan kepada
Konsultan Pengawas.
c. Pekerjaan plamur (khusus permukaan dinding bata) dilaksanakan
dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat
setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
d. Lapisan pengecatan terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer (cat
dasar pada dinding partisi gypsum, untuk mamantau kerataan
20
sambungan gypsum) yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion
dengan kekentalan cat sebagai berikut :
− Lapis I encer (tambahan air 20% air)
− Lapis II kental
− Lapis III encer
e. Untuk warna-warna yang sejenis, Penyedia Barang diharuskan
menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor percampuran (batch
number) yang sama.
f. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang
utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga
kebersihannya.
21
k. Pasanglah wallpaper secara bertahap dan tidak boleh ada udara yang
terperangkap dibawah lapisan wallpaper.
22
f. Pemasangan pelat stainless steel dengan las argon harus sedemikian hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-
bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang, perbedaan karakteristik permukaan
atau cacat bekas penyetelan. Bidang-bidang panel stainless steel harus kokoh dan
tidak diperbolehkan ada pergerakan.
23
d. Semua kayu tampak harus diketam halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain
sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk
penyetelan/pemasangan.
e. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan
dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar tempat
pekerjaan/pemasangan.
f. Semua permukaan rangka kayu dan slimar harus diketam halus rata, lurus dan
siku, finishing melamik.
g. Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu.
15.4.3. Anti Rayap
Anti rayap yang dipergunakan harus sama dengan bahan yang dipakai untuk kosen.
15.5. Architrave
15.5.1. Syarat Bahan
Bahan Architrave harus sama dengan bahan kayu untuk kosen.
15.5.2. Syarat Pemasangan
a. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan
dan pembuatan profile kayu dilakukan dengan mesin di luar tempat pekerjaan /
pemasangan.
b. Pemasangan list kayu harus memakai staples angin dengan panjang staples
sekurang-kurangnya 1 cm lebih panjang dari lebar list yang tertembus.
c. Jika terpaksa menggunakan paku, maka kepala paku harus dipotong terlebih
dahulu.
d. Titik staples paku tidak boleh teraba dari permukaan list dan harus tenggelam
dibawah permukaan bodi list.
e. Semua sambungan list lurus dilaksanakan secara verstek 45 ° baik sambungan
memanjang maupun sambungan siku.
f. Semua garis-garis profil pada setiap sambungan dan pertemuan sudut harus
benar-benar merupakan garis lurus.
15.5.3. Anti Rayap
Anti rayap yang dipergunakan harus sama dengan bahan anti rayap untuk kosen.
Bahan yang dipakai untuk finishing kayu adalah melamic yang baik seperti yang diproduksi
oleh Ultran atau yang setaraf. Bahan-bahan pembantu lain, seperti wood stain, filler, dan
sanding sealer, harus berasal dari pabrik yang sama.
24
f. Pengunci wood filler dilakukan dengan mencampur 10 bagian sanding sealer dengan
bagian hardener dan ditambahkan dengan talk secukupnya. wood filler diaplikasikan
dengan kape sampai pori-pori tertutup sempuma dengan di amplas duco yang halus untuk
setiap lapisan.Menggunakan pewarna dari exs melamik yang dipergunakan. Warna akan
ditentukan kemudian oleh Konsultan Perencana. Sanding sealer sebagai cat dasar
dicampur dengan hardener serta diencerkan dengan thinner. Perbandingan campuran
adalah 10 bagian Sanding Sealer + 1 bagian hardener + Thinner secukupnya. Dibutuhkan
2 - 3 lapis Sanding Sealer, dan setiap lapisan harus diamplas sempuma sehingga
diperoleh permukaan yang halus dan rata. Setelah dilakukan 3 kali pelapisan sanding
sealer, selanjutnya dilakukan finishing akhir dengan menggunakan melamic laquer anti
gores (Polyurethane).
25
diminta adalah kaca bening, dengan ketebalan yang sesuai dengan yang tertera
pada gambar.
26
c. Lapisan pengecatan terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer (sekaligus untuk
memantau kerataan permukaan langit-langit) yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis
emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
− Lapis I encer (tambahan air 20% air)
− Lapis II kental
− Lapis III encer
d. Untuk warna - wama yang sejenis, Penyedia Barang diharuskan menggunakan
kaleng-kaleng dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
e. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang langit-langit merupakan bidang yang utuh, rata,
licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang langit-langit dijaga kebersihannya,
terutama pada saat pelubangan dan pemasangan elemen langit-langit (Lampu,
sprinkler, fire detector, speaker dan lain-lainnya).
27
c. Untuk yang menggunakan Sistem Pengamanan Spesifikasi Teknisnya ada dihalaman
belakang
28
Partisi yang dipasang harus merupakan partisi solid system satu raceway,
dengan ketebalan 50mm, tinggi 1600mm, dengan spesifikasi sebagai berikut:
• Rangka vertical partisi, terbuat dari bahan aluminium extrusion 1,5-2mm,
dengan finishing powder coating
• Panel partisi terbuat dari partikel board dan MDF 3mm, dilapis HPL
• Top Cover dari aluminium extrusion finishing powder coating
• Raceway cover dari aluminium extrusion finishing powder coating yang
berfungsi sebagai jalur kabel (wire management) dan sebagai tempat
perletakan outlet power, telepon, dan data
• Adjustable food terbuat dari bahan nylon transparan warna hitam
• End cap atau tutup connector dan bagian sudut terbuat dari plastic
dengan warna yang disesuaikan
• Connector terbuat dari aluminium extrusion tebal 1,5-2mm, finishing
powder coating yang berfungsi untuk membuat bentuk konfigurasi L, T,
dan +
• Bagian Corridor memakai kaca bening tebal 5mm, dengan frame dari
aluminium extrusion finishing powder coating
b. Meja
• Meja Kerja ukuran 1500X750X750MM
- Top Table terbuat dari MDF 25mm
- Bagian atas dilapisi dengan HPL (high pressure laminated), edging
PVC 2mm, keliling,
- Meja-kerja didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan di
powder coating, dan kaki meja dari MDF 25mm dilapis dengan HPL 2
muka, edging PVC 2mm, yang diperkuat dengan modesty panel dari
partikel board 18mm, dilapis HPL 2 muka
- Dilengkapi dengan grommet untuk jalur kabel telepon
• Meja Samping ukuran 1000X500X750MM
- Top table terbuat dari MDF 25 mm
- Bagian atas dilapisi dengan HPL, edging PVC 2mm, keliling
- Meja samping didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan
dipowder coating, dan cantilever yang berfungsi sebagai pengikat
antara meja kerja dengan meja samping
- Dilengkapi dengan laci keyboard yang terbuat dari bahan nylon
polyurethane berwarna hitam.
29
- Top Table terbuat dari MDF 25mm
- Bagian atas dilapisi dengan HPL (high pressure laminated), edging
PVC 2mm, keliling,
- Meja-kerja didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan di
powder coating, yang terletak pada posisi sudut-sudut meja kerja
- Dilengkapi dengan grommet untuk jalur kabel telepon
- Dilengkapi dengan laci keyboard yang terbuat dari bahan nylon
polyurethane berwarna hitam
30
Konsultan Perencana melalui Konsultan Pengawas.
Shop drawings harus termasuk catalog data dari pabriknya, literatur mengenai uraian-uraian
diagram pengkabelan, data ukuran dimensi, data pembuatan dan nama serta alamat yang
terdekat dari service, contoh material yang akan dipakai dan group perusahaan
pemeliharaan yang tetap yang menyediakan persediaan/stock suku cadang yang terus
menerus.
20.5. Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan harus
melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh
sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi untuk
operasi yang sebenarnya/normal/benar.
31
• Operating voltage : 200 V, 380 V
• Frequency : 50 Hz
• Breaking capacity : 6 KA
Permitted ambient temp. : 55 °C
• Overload release : sesuai gambar.
32
Terbuat dari high quality polycarbonate. Rating starter disesuaikan dengan rating
lampu.
20.9.5. Trafo
Dipakai Elektromagnetic Transformer. Masing-masing Trafo disesuaikan dengan
tegangan Lampu yang dipakai
20.9.6. Penyebutan Merk / Produk Pabrik
Untuk armature, dipakai armature yang baik, seperti merk Artolite atau yang
setaraf. Untuk bola lampu, trafo dan starternya harus menggunakan merk Philips
atau yang setaraf.
Pemborong wajib menyampaikan barang/material yang memenuhi persyaratan
spesifikasi yang disebutkan dalam RKS ini dan menyebutkan merk untuk
barang-barang exmanufaktur dan sesuai standard yang telah ditetapkan dalam
RKS ini.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan pada
tabel material tidak dapat diadakan oleh Penyedia Barang yang diakibatkan
oleh sesuatu alasan kuat yang diterima Konsultan Pengawas, maka dapat
dipikirkan penggantian merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada Penyedia
Barang. Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari semua fixture yang
akan dipasang kepada Perencana/Direksi Lapangan untuk disetujui.
33
g. Alumunium Foil minimal terdiri atas empat lapis bahan yang dilaminasi dibawah dan
suhu tertentu sehiungga membentuk multiply flexible sheet dengan karakteristik
ketebalan 0,21 mm , permeansi 0.02 Perm max. Grammage 210 gram/m2, Funture
Resistance 1,2 J, Water Vapour transmission 0.0044 g/m2 per 24 m2 .Penyambungan
lembaran alumunium foil diisolasi dengan duct tape.
h. Kebocoran pada ducting yang ada harus diperbaiki dengan membungkus lapisan
alumunium foil sesuai dengan butir f. diatas kemudian flintcoat.
i. Dumper yang sudah tidak berfungsi dengan baik harus diganti dengan jenis dan ukuran
yang sesuai sehingga dapat diatur dan dikunci, semua dumper dicat dasar (primer
coating) dan cat tahan karat.
34
22.3. Instalasi Pengkabelan
Koordinat tempat setiap peralatan harus dibuat sesuai dengan shop drawing yang
disiapkan oleh Kontraktor. Manual Push Button harus dipasang pada ketinggian 1,5M dari
lantai.
Semua kabel yang dipasang mendatar, harus dipasang di trunking cable. Pipa conduit
harus diklem ke struktur bangunan dengan menggunakan sadle klem.
24.2. Bahan-bahan
24.2.1. Loudspeaker
Speaker yang digunakan adalah type ceiling mounted.
Bentuk speaker : Round atau square flush mount 12 cm
Instalasi : Screw-in instalation
Sistem : Two-way, full range, duflex loudspeaker
Presure sensitivity : 96 dB SPL (IW.500 Hz-3 kHz)
Freq response : 85 HZ-18 kHz
Max. long term output : 107.6 dB SPL (16 W/1m)
Impedance : 8 ohm nominal, 6 ohm min. at 11 kHz
Components : 8 inch, high efficiency, low freq, driver with a
coaxial mounted; 2,5 inch coneweeter
Speaker is provided with a 70 V line
transformer that offer < 1 dB insertion loss and a selection of 4 and 8 watt taps or 3
and 6 watt taps
Disuplai lengkap dengan box/enclosure untuk 8 inch ceiling loudspeaker, lengkap
dengan material acoustic glass wool.
Standard kualitas : Toa, atau yang setara.
35
24.2.2. Volume Control
Kabel Speaker
Impedansi konduktor : < 10 ohm per 100 meter.
Kapasitansi antar kondiktor : < 155 pF per meter
Jacket : PVC Jacket
Twist pitch : > 100 mm.
Standard kualitas : TOA atau yang setara.
24.2.3. Kabel
Kabel instalasi ke speaker harus dari jenis NYM, yang dipasang didalam pipa
conduit.
36
Seluruh kabel instalasi telepon harus memakai pipa conduit. Sambungan pipa harus
memakai Tee, elbow, doos dan sebagainya, yang terbuat dari bahan yang sama dengan
bahan pipanya. Semua sambungan harus dibuat dengan memenuhi ketentuan dan
peraturan dari Perumtel.
Roset harus dipasang serendah-rendah 40cm dari lantai.
Setelah pemasangan selesai, seluruh instalasi terpasang harus diuji coba, untuk
meyakinkan bahwa semua outlet baru dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
26.1.2. Tujuan
Tujuan dari tender ini adalah untuk implementasi jaringan komunikasi computer yang
handal, aman dan dengan pita yang tinggi ( gigabite ) sebagai pendukung system
yang telah ada.
Peserta Tender wajib menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang berhubungan
dengan Structure Cabling System yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun
tertera dalam gambar-gambar, survey, dimana bahan-bahan dan peralatan yang
digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini dengan
menyebutkan nama, type, model, merk dan quantitinya.
Bilamana terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang disyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban
peserta tender untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai
dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya tambahan biaya.
Peserta tender wajib mengikuti Daftar material ( bill of quantity ) yang diberikan
.Peserta Tender juga harus mengisi Data Teknis yang menyatakan kesesuaian (
compliance ) dari produk yang akan dipasang, jika produk tidak sesuai dengan data
teknis maka peserta wajib memberikan penjelasan terhadap subtitusinya.
26.1.3. Lingkup Pekerjaan
i. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan akan menyakup , namun tidak terbatas pada :
- Survey lapangan / lokasi
- Jadwal Pekerjaan
- Design
- Pengadaaan material
- Pengiriman
- Installasi & terminasi
- Pekerjaan Sipil yang diperlukan ( chipping, bobokan ,dll )
- Re-install IT equipment e.g. Router, switch, Server
- Re-install utilities equipment e.g. UPS.
- Testing & commissioning
37
- AS Built Drawing dan Dokumentasi lain ( hasil Scann )
- Foto sebelum dan sesudahnya
- Un install ( Pencabutan ) Cable yang lama
- Training kepada IT Staff / administrator cabang
- Jaminan hasil installasi 2 (Dua) tahun
- Jaminan / certifikasi 20 (Dua Puluh) Tahun
38
o Semua cable harus melewati system pendukung jalur perkabelan , kabel end
to end harus terproteksi
o Detail Teknis diterangkan pada bagian spesifikasi teknis.
Identifikasi dan Perlabelan
o Peserta tender bertanggungjawab dalam indentifikasi dan pelabelan dari
komponen-komponen yang relevan dengan structure cabling system
o Pelabelan meliputi pada outlet, PatchPanel dan Patchcord
o Pelabelan tertera juga dan sesuai dengan Shop drawing
Testing, Commisioning dan Dokumentasi
o Peserta Tender memastikan bahwa seluruh installasi / titik telah melawati
testing dengan menggunakan alat test yang sesuai dengan standard industri
UTP cabling system Cat.6
o Pada situasi dan kondisi dimana hasil pekerjaan installasi tidak sesuai atau
mengalami kerusakan maka peserta harus mengganti /melakukan perbaikan
tanpa adanya biaya tambahan
o Semua dokumentasi yg diberikan pemenang tender harus ditulis dalam
bahasa Indonesia dan dapat dipahami dengan mudah
o Sebagai syarat BAST maka dokumentasi dibuat dan diserahkan yang mudah
dipahami untuk keperluan perawatan oleh staff / admin BTN
o Dokumentasi yang dimaksud adalah AS Built Drawing yang diserahkan
dalam bentuk tercetak ( Hardcopy ) dan Softcopy dalam CD yg
memungkinkan untuk dibaca dengan format AutoCad.
o Dokumentasi juga meliputi hasil scan / testing cable dengan Menggunakan
FLUKE Tester UTP Cat.6.
26.1.4. Serah Terima
Serah terima pekerjaan akan ditandai dengan penandatanganan dokumen serah
terima pekerjaan oleh peserta tender dan pihak BTN dengan melampirkan dokumen-
dokumen sbb :
a. Hasil Scan / Test
b. BAST ( Berita Acara Serah Terima )
c. As Built Drawing
26.1.5. Garansi
a. Peserta Tender harus menggaransi bahwa material dan installasi mempunyai
mutu yg sesuai dengan standard industri / specifikasi pabrik dengan ditandai
dengan penerbitan Sertifikasi 20 tahun (peralatan) dan 2 tahun (jaringan sistem).
b. Peserta tender memberikan jaminan installasi selama 24 ( dua puluh empat )
bulan terhadap seluruh installasi
39
- During installation : 50mm
- After installation : 25mm
Maximum pulling tension : 108N (11kg)
Box mass, full, nominal : 12kg
• Thermal Characteristics:
Operation : -15°C to 70°C
Installation : °C to 40°C
• Electrical Performance:
Conductor DC resistance @ 20°C (max) : 9.38Ω/100m
DC resistance unbalance (max) : 5%
Mutual capacitance @ 20°C (max) : 5.6nF/100m
NVP Setting : 70%
40
- Universal wiring label for easy termination of either T568A/B
b. Specifications
Operating Temperature Range: -40º to 70 ºC (-40º to 158 ºF)
RJ Socket, 8 Positions, General Specification : FCC Part 68.500 (IEC 60603-7)
Transmission Performance and Reliability : ≥ EIA/TIA 568-B.2-1 Category 6
≥ ISO 11801 Class E Standard
Number of Plug Insertion Cycles : ≥ 750
LSA-PLUS® Insulation Displacement
Wire Diameter Range for Solid and 22-26 AWG
Stranded Copper Conductors : 0.40 mm to 0.65 mm (0.016" to 0.025")
Wire Insulation Diameter Range (PE,PVC) : 0.70 mm to 1.70 mm (0.028" to
0.067")
LSA-PLUS Contact Resistance : ≤ 1 mΩ typical
Contact Re-terminations : ≥ 200
Insulation Resistance at 40 ºC (104 ºF) and 93% RH : ≥ 500 MΩ
Safety Rating : UL 1863
Flammability Rating : UL 94 V-0
41
Plug / jack mating cycles ≥ 750 (IEC / EN 60603-7 series)
≥ 750 (IEC / EN 60603-7 series)
Plug / jack insertion / withdrawal force ≤ 20N (IEC / EN 60603-7 series)
≤ 20N (IEC / EN 60603-7 series)
• Environmental
Operating temperature range -10º to +60ºC -10º
to +60ºC
Operating humidity range ≤ 95% R.H. Non condensing ≤ 95% R.H.
Non condensing
a. Features:
Melebihi standard TIA/EIA Category 6 requirements
Cable assemblies are available in riser or plenum solid horizontal cable versions
Durable design to be in operation beyond 20-year product warranty
Impedance matched patch cord for maximum throughput
Flexible strain relief boot maintains proper bend radius to ensure peak
performance
Up to 32 percent smaller outer diameter than other patch cords
UL 1863 listed and Category 6 performance verified
b. Specifications
Operating Temperature Range : -10º to 60 ºC (14º to 140 ºF)
RJ45 Plug Interface According to : IEC 60603-7
Transmission Performance and Reliability: ≥ TIA/EIA 568-B.2-1 Category 6
≥ ISO 11801 Class E standard
Number of Plug Insertion Cycles : ≥ 750 (IEC/EN 60603-7)
Conductor : 23 AWG
Nominal Outer Diameter : 5.28mm (.208”) Plenum and 5.5mm (.215”) Riser
Safety Rating : UL 1863
Flammability Rating : UL 94 V-0
26.2.6. Racking
a. Spesifikasi Rack 42RU sbb :
• 19” 42RU Freestanding Closed Rack basic
• Acrylic front door & Steel Panel Backdoor
• Double roof fan
42
• Minimum 12 Vertical Power Strip Outlet, EURO type
• 80 Cage nut M6 + Screw
• 2 unit cantilever shelf 2RU
b. Spesifikasi Rack 15RU sbb :
- 19” 15 RU Wallmunted rack basic
- Acrylic front door
- Single roof fan
- Minimum 6 horizontal power strip, EURO style
- 50 Cage nut M6+Screw
- 1 unit Centilever Shelf
43
27.3. Pemasangan Flap Pedestrian Barrier
Lokasi Pekerjaan.
Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
Uraian Material
Mesin Flap Pedestrian Barrier : Smartmatic / Enigma / Speedlane 300
(Boonedam)
Ukuran : Sesuai Gambar
Mika : tebal 12 mm
( modifikasi stiker sun blast dengan desain sesuai
persetujuan PPK)
Box Material : Stainless steel
44
27.5. Pemasangan Finger Print
Lokasi Pekerjaan.
Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
Uraian Material
Finger Print : SUPREMA / TKS FINGERPRINT /SMART 2K BIO
Layar : LCD
Sensor : Suprema
45
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
XII.B.1.
SPESIFIKASI TEKNIS LANTAI 2
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. SYARAT-SYARAT UMUM
46
b. Lapisan Wallcovering
c. Dinding Panel HPL
d. Plint Lantai
e. Backdrop
f. Pelapisan dinding kaca dengan kaca film sandblast.
1.2.6. Pekerjaan Kosen, Pintu dan Jendela, yang terdiri atas:
a. Pembuatan dan pemasangan kosen,
b. Pembuatan dan pemasangan Daun Pintu
c. Pembuatan dan Pemasangan Architrave,
d. Pemasangan Kaca dan pintu kaca frameless
1.2.7. Pekerjaan Finishing Kayu dengan cat melamic
1.2.8. Pekerjaan Kaca
a. Supply dan pemasangan kaca ”float glass”
b. Pabrikasi dan pemasangan kaca tempered
1.2.9. Pekerjaan langit-langit
a. Pemasangan langit-langit gypsum board
b. Pemasangan List langit-langit
1.2.10. Pekerjaan Finishing Langit-langit, yang berupa pengecatan.
1.2.11. Pekerjaan Kunci dan Alat Penggantung
Yang terdiri atas pekerjaan pemasangan engsel, kunci-kunci, door closer, handle pintu, serta access
card
1.2.12. Pekerjaan Work Station, yang berupa:
a. Partisi,
b. Work Surface,
c. Mobile Drawer,
d. Credenza
1.2.13. Pekerjaan Instalasi Listrik, yang berupa:
a. Pemasangan Titik Lampu
b. Pemasangan Titik Stopkontak
c. Penarikan kabel instalasi, termasuk floor duct dan cable tray,
d. Pemasangan Fixtures/armature
1.2.14. Pekerjaan Instalasi Air Conditioning, yang berupa:
a. Reposisi dan penambahan ducting yang ada
b. Pemasangan damper baru
c. Pemasangan diffuser dan return air grill baru.
1.2.15. Pekerjaan Instalasi Fire Alarm, yang berupa:
Pemasangan Instalasi Fire Alarm baru dan koneksinya ke Terminal Box Fire Alarm.
1.2.16. Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran, yang berupa:
Reposisi dan penyambungan pipa lama dan sprinkler head baru.
1.2.17. Pekerjaan Instalasi Tata Suara, yang berupa:
Pasang Instalasi Sound System baru dan koneksinya ke Terminal Box Sound System yang ada.
1.2.18. Pekerjaan Instalasi Telepon, yang berupa:
Pemasangan Instalasi Telepon Baru dan koneksinya ke Terminal Box Telepon yang ada.-
1.2.19. Pekerjaan Instalasi IT
Pemasangan Instalasi Kabel Data baru, termasuk pengadaan HABnya.
1.2.20. Pekerjaan Plambing, yang berupa:
Pemasangan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor KM/WC, beserta fixture-nya.
1.2.21.Pekerjaan Sistem Keamanan
1.3. Sarana-sarana Kerja
Dalam melaksanakan pekerjaannya, Penyedia Barang wajib menyediakan sarana kerja berikut:
• Gudang bahan material
• Kantor Proyek / Direksi keet, termasuk ruang meeting lapangan.
• Pos Keamanan
• Perlengkapan Kerja termasuk peralatan untuk Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
• Tempat penampungan sementara sisa bongkaran yang di pagar secara rapi.
47
• Tempat penampungan sementara material masuk.
• Jaring pengaman bangunan.
1.6. Mutu
Penyedia Barang memberikan jaminan bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah
benar-benar baru, kecuali ditentukan lain, serta Penyedia Barang menyetujui bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.
Apabila diminta, Penyedia Barang sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada
butir ini, termasuk dalam hal ini dukungan dari supplier atau keagenan material yang menerangkan
kebenaran harga satuan material / bahan dan jaminan ketersediaan bahan material, sehingga menjamin
kelancaran kerja Penyedia Barang.
Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa “pekerjaan telah
diselesaikan dengan sempurna”, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Penyedia Barang
sepenuhnya.
48
tidak ada alasan bagi Penyedia Barang pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah
tidak terdapat lagi di pasaran ataupun sukar didapat di pasaran.
Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Penyedia Barang
harus sesegera mungkin melakukan pemesanan pada agennya di Indonesia.
Apabila Penyedia Barang telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan bahan/merk
tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Konsultan Perencana akan menentukan sendiri alternatif merk lain
dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) minggu penunjukan pemenang, Penyedia
Barang harus memberikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen fotocopy dari pemesanan material yang
diimport pada agen ataupun Importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah
dipesan (order import).
. 2. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
2.1. UMUM
2.1.1. Ringkasan
Pasal ini menjelaskan syarat-syarat pekerjaan yang harus dipatuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan Pembongkaran yang diminta oleh Gambar dan Dokumen Kontrak
lain, seperti:
• Pembongkaran Instalasi ME yang ada,
49
• Pembongkaran Partisi dan dinding,
• Pembongkaran Plafond,
• Pembongkaran Lantai,
• Pembongkaran Kosen, Pintu dan Jendela
• Pembongkaran Alat-alat Sanitair.
•
50
Kontraktor harus menjaga supaya jaringan instalasi yang ada dapat tetap berfungsi
selama berlangsungnya pekerjaan pembongkaran. Jaringan tersebut harus dilindungi
dari kemungkinan rusak.
- Kontraktor tidak boleh memutus jaringan utilitas yang melayani daerah-daerah yang
masih beroperasi. Dalam hal terpaksa dilakukan pemutusan, maka Kontraktor
wajib untuk menyediakan pelayanan darurat selama pemutusan berlangsung.
- Alat-alat pemadam kebakaran harus disediakan oleh Kontraktor, selama
berlangsungnya pekerjaan pembongkaran.
• Kontrol Lingkungan
Bilamana diperlukan, Kontraktor harus mengoperasikan semburan air, penutupan
sementara, dan cara proteksi lainnya, untuk mengurangi debu dan kekotoran.
51
3. PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1. Pengukuran
a. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran ulang dan penggambaran kembali lokasi
renovasi dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai tanda elevasi, letak batas-batas
ruangan dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya. Kontraktor diwajibkan mengadakan
pengecekan ulang dan mendata kondisi bangunan existing (kesikuan dan elevasi kerataan air)
dan melaporkan secara tertulis, lengkap dengan foto-foto kondisi sebelum pelaksanaan.
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya
harus segera dilaporkan kepada Perencana/Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/Theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Kontraktor harus menyediakan secara terus menerus Theodolith/ waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencanaan/ Pengawas selama pelaksanaan
proyek.
e. Pengurusan sudut siku dengan prisma atau benang secara asas Segitiga Phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Perencana/Pengawas.
f. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor. Alat ukur harus sudah
dikalibrasi, dan dilampirkan bukti pengecekan kalibrasi.
52
• Trolley
• Alat-alat Kebersihan (Sapu, blade glass cleaner, sikat, pel dll)
• Lampu-lampu untuk penerangan sementara
• Pembangkit (generator)
. 4. PASANGAN BATA
53
diperkenankan satu merk semen saja, dan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam
kemasan-kemasan aslinya.
Semua semen harus disimpan di gudang yang mempunyai sistim ventilasi alami dan
ditempatkan di atas landasan yang dinaikkan sekurang-kurangya 30 cm di atas lantai, untuk
menjaga semen dari air dan kelembaban yang dapat mempengaruhi mutu semen yang
bersangkutan. Sak-sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melebihi 2 m
atau max. 10 zak.
Semen yang telah overzak harus dikeluarkan dari tempat pekerjaan.
Penyimpanan harus diatur sedemikian rupa, sehingga semen yang disimpan paling lama
dapat dipakai paling dulu. Pemakaian semen harus menurut urutan pengirimannya. Semen
yang telah disimpan lebih lama dari 60 hari kalender, tidak boleh dipakai.
4.3.3. Pasir Pasang
Pasir Pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi persyaratan yang
tercantum di dalam PUBI 1970 ayat 14.1. dan 14.2.
4.3.4. Air.
Air yang akan dipakai harus bersih, tidak berlumpur, berminyak atau bahan-bahan kimia
(asam alkali ), mengandung organisme yang dapat memberikan effek merusak adukan atau
beton, serta harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam PUBI 1982 Pasal 9 dan
PBI 1971 ayat 3.6.
Bilamana air yang akan digunakan ternyata meragukan, Konsultan Manajemen Konstruksi
berhak untuk memerintahkan Kontraktor untuk mengirimkannya ke laboratorium yang
disetujui untuk diperiksa dan semua biaya yang timbul karenanya harus dipikul oleh
Kontraktor .
Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.
54
4.6. Adukan Biasa
Adukan biasa yang terdiri atas 1 bagian semen : 5 bagian pasir harus dipakai pada semua pasangan
batubata, kecuali pada kondisi-kondisi seperti yang disebutkan diatas.
5. PEKERJAAN PLESTERAN
5.1. Keterangan Umum
Pasal ini menguraikan syarat-syarat pekerjaan plesteran yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor pada pekerjaan dinding KM/WC.
55
benang-benang pembantu dan alat lot sehingga nantinya akan diperoleh hasil plesteran yang
benar-benar rata dan tegak lurus.
Jarak "Kepala Plesteran" tidak boleh lebih dari 1 m. "Kepala Plesteran" harus dibiarkan
mengering sebelum garis plesteran pembantu dapat dibuat.
"Garis Plesteran Pembantu" harus dibuat tegak lurus dan ditarik dengan menggunakan kayu telah
diketam rata, sedemikian rupa sehingga diperoleh garis plesteran yang rata dan tegak lurus ( lot ).
Plesteran sesungguhnya baru dapat dimulai setelah "Garis Plesteran Pembantu" cukup kering.
56
Nat antar keramik harus diisi dengan menggunakan bahan grouting yang sama dengan yang
dipakai pada pengisian nat keramik kubah dan atap.
Pemotongan keramik harus dilaksanakan dengan menggunakan mesin potong keramik yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas. Ubin yang cacat tidak boleh dipasang dan akan ditolak oleh
Konsultan Pengawas.
57
7.2. Kontrol dan Batasan
Pekerjaan Lantai Granit dan Marmer yang harus dipasang oleh Kontraktor, harus dilaksanakan
dengan mengikuti ketentuan yang tercantum pada PUBI 1982, RKS ini, dan semua petunjuk yang
disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.
8. PEKERJAAN WATERPROOFING
58
8.4. Penyelenggaraan Pekerjaan
8.4.1. Pelaksanaan waterproofing harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan cara
pemasangannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Bahan waterproofing yang dipakai adalah dari jenis coating yang terbaik yang ada dipasaran,
produksi Sika.
8.4.2. Bidang permukaan beton yang akan diberi waterproofing harus dalam keadaan kering dan
bersih dari kotoran-kotoran, lubang-lubang dan celah-celah yang ada harus ditambal dengan
adukan/acian, dan tonjolan-tonjolan harus diratakan dengan gerinda dahulu.
8.4.3. Pekerjaan yang disebut diatas harus disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas
sebelum pemasangan lapisan waterproofing dilaksanakan.
8.4.4. Apabila terdapat pipa-pipa konduit atau benda-benda lain yang menembus lapisan kedap air
atau jika floor atau roof drain keluar dari bidang waterproofing, maka pada keliling benda-
benda yang sudah terpasang itu harus diberi flashing.
8.4.5. Lapisan waterproofing harus dipasang sampai bidang-bidang vertikal yang mengelilingi lantai
toilet, lantai janitor, pelat lantai, pelat atap, hingga setinggi minimal 20 cm dari permukaan
bidang tersebut.
81.4.6. Hasil akhir dari pekerjaan lapisan waterproofing harus merupakan suatu lapisan dengan
permukaan yang rata/tidak bergelombang serta tidak berlubang-lubang atau bercelah-celah
pada sambungan-sambungannya ataupun keretakan-keretakan lainnya yang bisa
menimbulkan kebocoran.
8.4.7. Kontraktor harus mengadakan pengujian terhadap pekerjaan-pekerjaan waterproofing yang
telah dilaksanakan.
8.4.8. Pengujian dilaksanakan dengan cara pengisian air keatas bidang yang akan diuji tersebut
hingga mencapai ketinggian minimal 5 cm, kemudian dilihat hasilnya selama 3 x 24 jam.
8.4.9. Setiap permukaan waterproofing yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara yang
dianjurkan oleh pabrik. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat
perbaikan waterproofing tersebut, maka kerusakan perbaikan finishing tersebut harus segera
diperbaiki.
8.4.10. Pekerjaan waterproofing yang telah selesai dilaksanakan harus dijaga sehingga terhindar dari
kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan.
59
Pemasangan lantai parket harus dilaksanakan oleh subkontraktor khusus yang direkomendasi oleh
pabrik pembuat parket. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja
berdasarkan ukuran lapangan yang ada. Gambar kerja tersebut harus menggambarkan pola
pemasangan dan pemotongan parket yang diusulkannya. Pemasangan harus dilaksanakan dengan
mengikuti semua petunjuk dari pabrik, baik tentang pekerjaan persiapan yang disyaratkannya,
maupun tentang bahan lem yang dipakainya.
Sebelum pemasangan, Kontraktor harus memeriksa kerataan dari screed yang ada. Bilamana ada
permukaan screed yang tidak rata, maka kontraktor wajib untuk memperbaikinya terlebih dahulu.
Pasangan screed juga harus sudah benar-benar kering.
Disamping itu, sebelum parket dipasang, Kontraktor harus memeriksa kerapat airan dari seluruh
jendela yang berada disisi luar, untuk memastikan tidak aka nada air hujan yang dapat masuk.
Bilamana ditemui adanya bagian kosen jendela yang bocor, maka kebocoran tersebut harus
diperbaiki terlebih dahulu.
Setelah pemasangan, tidak boleh ada celah antara parket dengan screed. Bilamana itu terjadi, maka
Kontraktor harus membongkar kembali pasangan parket tersebut, dan parket yang sudah dibongkar
tidak boleh dipasang kembali. Parket tersebut harus diganti dengan yang baru.
Selama dan sesudah pemasangan, Kontraktor harus menjaga jangan sampai terjadi genangan air,
karena kondisi tersebut akan merusak pasangan parket.
10.2. Bahan-bahan
Baja yang dipakai harus dari baja untuk keperluran struktur, produksi Krakatau Steel atau yang
setara, dan memenuhi SII dan standard-standard internasional yang telah disetujui. Tegangan
putus baja minimum adalah 3700 kg/cm2, dan tegangan yield stress 2400 kg/cm2.
60
b). Paling lambat 2 jam setelah dibersihkan semua permukaan profil harus sudah
ditutup dengan cat dasar.
c). Sebelum dimulai pengecatan, Kontraktor harus memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya, untuk aplikasi dari semua
bahan cat
d). Permukaan kemudian dilapis dengan meni besi atau memakai zink chromate
primer. Pengecatan dilakukan minimum 2 (dua) kali,. Pengecatan yang
dilakukan diluar ruangan yang tidak terlindung, ketika keadaan cuaca mendung
dan hujan tidak diperkenankan.
e). Pekerjaan cat ini harus dikerjakan/dilaksanakan dengan tenaga yang sudah
ahli dan apabila diperlukan Pemborong wajib menambah lapisan
pengecatan, sehingga dianggap sempurna oleh Konsultan Pengawas, serta
diharuskan menyerahkan contoh-contoh cat untuk mendapatkan
persetujuan
f). Cat dasar yang rusak pada waktu perakitan harus segara dicat ulang sesuai
dengan persyaratan cat yang digunakan.
10.3.4. Pemasangan Akhir
a). Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaan dan harus dalam
keadaan baik. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh para pekerja.
b). Setiap komponen harus diberi kode dengan gambar pemasangan, untuk
memudahkan pemasangan di lapangan.
c). Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus
digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan agar tidak menyimpang dari
tegangan yang diijinkan.
d). Ketinggian dasar atau bidang pelat untuk dudukan konstruksi kuda-kuda, harus
sama antara satu dengan yang lainnya, oleh karena itu Kontraktor wajib
memberikan perhatian khusus dalam pemasangan pelat dan angkur-angkur untuk
kedudukan kuda-kuda. Kedudukan tersebut harus juga dijaga selama pengecoran
tidak terjadi pergeseran.
e). Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah fabrikasi, tidak diperbolehkan
dipakai untuk erection, dan harus diganti dengan yang memenuhi syarat.
f). Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut, yang akan berakibat
mengurangi kekuatan baut itu sendiri. Untuk mencegah hal tersebut, baut harus
dikencangkan dengan pengencang baut yang khusus sdengan momen torsi yang
sesuai dengan buku petunjuk untuk mengencangkan masing-masing baut.
g). Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya.
h). Untuk menjamin pengencangan baut yang dikehendaki, maka baut-baut yang
sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna menghindari adanya
baut yang tidak dapat dikencangkan.
i). Penyimpangan pertemuan sumbu perletakan dengan sumbu kolom tempat
perletakan maksimum 0,5 cm dari kedudukan pada gambar kerja ke arah
horisontal dan 1 cm ke arah vertikal.
j). Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya,
oleh sebab itu Kontraktor diminta untuk memberi perhatian khusus pada
masalah erection ini.
61
Bahan yang dipakai untuk pekerjaan Langit-langit Gypsum ini adalah sebagai berikut:
11.2.1. Bahan Gypsum yang dipakai adalah Double Gypsum board ysng memenuhi spesifikasi
berikut: defleksi 1/360, kelembaban 5% - 90% kuat tekan 250 Pa. Bahan gypsum board
tersebut harus memenuhi standard ASTM C1396 dan SNI 03-6384, seperti merk Jaya
Board, Elephant, atau yang setara.
11.2.2. Besi hollow yang dipakai untuk rangka langit-langit gypsum adalah besi hollow ukuran
20X40MM dan 40X40MM, dengan ketebalan minimum 0,5MM, serta yang telah
dilapisi dengan cat zinchromate.
62
• Penyedia Barang diwajibkan untuk membuat shop drawing sesuai ukuran/bentuk/mekanisme
kerja yang telah ditentukan oleh Konsultan Perencana.
• Bilamana diinginkan, Penyedia Barang wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai
dan dipasang.
• Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material yang lain di tempat pekerjaan harus
diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
• Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang, perbedaan
karakteristik permukaan atau cacat bekas penyetelan.
• Desain dan produksi dari sistem partisi harus mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana
dan Konsultan Pengawas.
• Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana .
• Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan Konsultan Perencana dan
Konsultan Pengawas.
• Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan lurus tidak
melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-masing bahan yang
digunakan.
• Setelah pemasangan, Penyedia Barang wajib memberikan perlindungan terhadap benturan--
benturan. Benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan
yang timbul adalah tanggung jawab Penyedia Barang sampai pekerjaan selesai.
13.1. Pengecatan
13.1.1. Bahan yang dipakai
Bahan cat yang dipakai adalah bahan cat emulsi, yang baik yang ada dipasaran, seperti
ICI Catylac, Super Vinilex atau yang setaraf.
13.1.2. Cara Pengerjaan
• Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran dalam
ruangan dan permukaan partisi gypsum atau bagian-bagian lain yang ditentukan
gambar.
• Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak-
retak dan Penyedia Barang meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
• Pekerjaan plamur (khusus permukaan dinding bata) dilaksanakan dengan pisau
plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai
membentuk bidang yang rata.
• Lapisan pengecatan terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer (cat dasar pada
dinding partisi gypsum, untuk mamantau kerataan sambungan gypsum) yang
dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
− Lapis I encer (tambahan air 20% air)
− Lapis II kental
− Lapis III encer
• Untuk warna-warna yang sejenis, Penyedia Barang diharuskan menggunakan kaleng-
kaleng dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
• Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga kebersihannya.
63
13.2.1. Spesifikasi Wallcovering
Dipakai bahan wallpaper dengan spesifikasi sebagai berikut.
• Vinyl Wallcovering
• Washable
• Paperback
• Scratchproof
• Type : Plain
• Berat : Rata-rata 260 gr/m²
• Chemical Resistant
• Ketebalan 0,55mm sampai dengan 1mm
• Heat Resistance UK Class 1 at 70° no chance in colour on surface
• Perekat : adhesive (liquid) khusus untuk wallpaper
• Memenuhi standard SI No. 390/1953
• Motif & type, termasuk di dalamnya penentuan warna dan lain-lainnya harus
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
13.2.2. Cara Pemasanga
• Sebelum wallpaper dipasang permukaan dinding harus dibersihkan dari kotoran debu,
air, minyak dan lain-lain.
• Sebelum wallpaper dipasang semua permukaan harus sudah dicheck kerataannya
terutama sambungan-sambungan gypsum (untuk dinding gypsum) dan kerapian
acian (untuk dinding bata).
• Pemasangan dilakukan sebagai berikut :
− Layout : Pola-pola harus digelarkan untuk memungkinkan setting wallpaper
dengan minimum sambungan dan potongan.
− Lembaran wallpaper harus dipotong dengan alat potong yang sesuai. Kerusakan
atau kecacatan pada wallpaper harus diganti secara menyeluruh; tidak diijinkan
untuk menambahkan/mengisi potongan yang salah.
− Jangan memulai pemasangan sampai semua pekerjaan yang dilakukan pada atau
dibelakang wallpaper selesai dikerjakan.
− Ratakanlah dinding yang kasar dan tidak rata dengan leveling coat atau plaster
semua terdiri dari portland semen dan pasir.
− Bersihkan debu-debu dan partikel-partikel lepas; bersihkan dengan sikat dan air
bersih.
− Pasanglah lem perekat sesuai rekomendasi dari Fabricator, secara perlahan dan
bertahap, yang akan disesuaikan / diikuti dengan pemasangan wallpaper.
− Bila lem dari jenis yang cepat mengering lakukan bertahap atau jangan lakukan
sekaligus yang menyebabkan wallpaper tidak dapat merekat dengan sempurna.
− Pasanglah wallpaper secara bertahap dan tidak boleh ada udara yang
terperangkap dibawah lapisan wallpaper.
64
13.4. Plint Lantai
13.4.1. Syarat Bahan
Kayu Kamper (finish-nya apa) ex. Kalimantan, Ukuran 30 x 150 mm atau sesuai
gambar; Standard yang digunakan adalah SNI 01-0608-1989.
13.4.2. Syarat Pemasangan
Syarat pemasangan sama dengan pemasangan kayu architrave.
65
• Semua permukaan kayu harus diketam halus rata, lurus dan siku. Semua ukuran harus sesuai
gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan oleh
mesin di luar tempat pekerjaan/ pemasangan.
• Semua bahan kayu harus dilakukan anti rayap terlebih dahulu, dengan menggunakan bahan
anti rayap kwalitas tinggi.
• Untuk kusen-kusen yang berhubungan langsung dengan dinding-dinding partisi, maka
pemasangan dan penyetelan harus bersama-sama dengan pemasangan rangka-rangka dinding
partisi, dengan sistem perkuatan yang cukup baik.
• Rangka-rangka dinding partisi di mana kusen menempel, harus bertumpu pada 2 bidang (di
atas adalah plat beton lantai atas dan di bawah adalah plat lantai).
• Rangka-rangka dimaksud pada point c haruslah kuat, diberi ikatan angin (bracing), supaya
kuat menahan daun pintu. Bila perlu rangka-rangka termaksud pada point d terbuat dari besi
kanal C, dengan dimensi yang disesuaikan metal stud rangka dinding partisi secara umum
• Pemasangan kusen-kusen harus lurus dan siku secara 3 dimensi, siku terhadap sumbu x, y dan
z.
15.5. Architrave
15.5.1. Syarat Bahan
Bahan Architrave harus sama dengan bahan kayu untuk kosen.
15.5.2. Syarat Pemasangan
• Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan
pembuatan profile kayu dilakukan dengan mesin di luar tempat pekerjaan /
pemasangan.
• Pemasangan list kayu harus memakai staples angin dengan panjang staples sekurang-
kurangnya 1 cm lebih panjang dari lebar list yang tertembus.
66
• Jika terpaksa menggunakan paku, maka kepala paku harus dipotong terlebih dahulu.
• Titik staples paku tidak boleh teraba dari permukaan list dan harus tenggelam dibawah
permukaan bodi list.
• Semua sambungan list lurus dilaksanakan secara verstek 45 ° baik sambungan
memanjang maupun sambungan siku.
• Semua garis-garis profil pada setiap sambungan dan pertemuan sudut harus benar-
benar merupakan garis lurus.
15.5.3. Anti Rayap
Anti rayap yang dipergunakan harus sama dengan bahan anti rayap untuk kosen.
67
bening, dengan ukuran ketebalan seperti yang ditentukan didalam gambar, atau
sekurang-kurangnya mempunyai ketebalan 6mm.
68
• Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan lurus
tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-masing bahan
yang digunakan sesuai ISO 7976-1:1989.
• Setelah pemasangan, Penyedia Barang wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan. Benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan,
semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Penyedia Barang sampai
pekerjaan selesai.
69
Pintu kayu digunakan type escutheon lever handle.
Pintu kaca digunakan type pull handle termasuk pintu doble di lobby panjang 600 –
900 mm. square type.
Semua handles pintu yang dilapisi stainless steel Grade 304.
− Lockcase:
Untuk semua rumah kunci dilapisi bahan stainless steel Grade 304.
Ukuran back-plate lebar 40 mm, tinggi antara 180 sampai 240 mm., tebal 2 sampai 3
mm.
Ukuran lockcase, lebar 36 sampai 45 mm.; tinggi 150 sampai 180 mm.; tebal 10
sampai 15 mm.
Untuk pintu double dipakai type peluru
− Cylinder :
Ukuran panjang 60 - 70mm., 2 x putar, untuk semua kunci dilapisi bahan brass satin chrom.
− Hinge/Engsel:
Dilapisi ukuran panjang 5”, tebal 3 mm., yang dilengkapi dengan ball bearing, bahan
brass satin chrom, ring metal. Setiap daun pintu dipasang 4 unit dengan sekrup stainless
steel.
− Doorcloser :
Dilapisi bahan besi, finish powder coating, garansi mekanis 3 tahun, dilampirkan dalam
penawaran.
− Flush bolt :
Dilapisi pada pintu double ukuran atas 16”, bawah 6”; panjang 5”; tebal 3 mm. bahan brass
satin chrom.
− Floor Hinge
Floor Hinge yang dipakai harus dari type yang sesuai dengan berat pintu yang akan
dipikulnya,
− Untuk yang menggunakan Sistem Pengamanan Spesifikasi Teknisnya ada dihalaman belakang
70
drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Konsultan Perencana/ Konsultan
Pengawas.
71
- Meja samping didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan dipowder
coating, dan cantilever yang berfungsi sebagai pengikat antara meja kerja
dengan meja samping
- Dilengkapi dengan laci keyboard yang terbuat dari bahan nylon polyurethane
berwarna hitam.
72
• Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan dan instalasi
sistem. Lokasi yang ditunjukkan adalah merupakan posisi-posisi perkiraan. Pemborong
memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan-
pemasangan yang sempurna / baik dari peralatan-peralatan sistem.
• Setiap pekerjaan yang tidak disebutkan dalam Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknik ini, tapi
ditunjukkan dalam garnbar, atau sebaliknya, harus dipasang atas beban pemborong, seperti
pekerjaan lain yang disebut oleh spesifikasi dan ditunjukkan oleh gambar.
20.5. Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan harus melakukan
percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem. Peralatan, material
dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat/salah harus diganti/dibetulkan
dan percobaan diulangi untuk operasi yang sebenarnya/normal/benar.
73
dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar. Saklar-saklar tersebut harus dipasang
dalam kotak-kotak dan ring yang standard terbuat dari alumunium dan dilengkapi dengan
tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak yang
berdekatan.
20.7.2. Dimmer
Dimmer harus memenuhi standard IEC 60669
20.7.3. Stop Kontak
Stop kontak haruslah dengan type yang memakai earthing contact dengan rating 6A-10A,
250 V untuk AC, 10A- 16A - 250 V, memenuhi standard BS 1363-4:1995; BS 546:1950;
BS 5733:1995. Untuk stop kontak power, dapat dipakai merk Clipsal/MK/Legrand atau
setara. Semua pasangan Stop Kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke
tanah (grounding). Stop Kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan
ketinggian 30 cm dari atas lantai yang sudah selesai (kecuali ditentukan lain).
20.7.4. Kotak Kontak
Kotak kontak harus memenuhi standard BS 4662; IEC 60670.
20.7.5. Miniatur Circuit Breaker
Miniatur Circuit Breaker menggunakan bahan dengan spesifikasi :
• Rated current : sesuai gambar
• Operating voltage : 200 V, 380 V
• Frequency : 50 Hz
• Breaking capacity : 6 KA
Permitted ambient temp. : 55 °C
• Overload release : sesuai gambar.
74
• Memakai lampholder yang merupakan kesatuan dari 3 buah lampu TL.
• Konstruksi rumahnya harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa agar mudah
dapat dibuka/dilepas untuk perbaikan/penggantian komponen yang berada didalamnya.
Rumahan dan reflector harus dilengkapi dengan sekrup, agar dapat dilepas pada waktu
memerlukan perbaikan.
• Pengecatan dengan cara "Stove enameled/bake enameled" (cat bakar). Seluruh armature
harus lengkap dengan rangka dudukan/gantungan.
20.9.2. Armatur Down Light 150x150 mm
• Lampu PL 1 x 18 Watt.
• List segi-empat 150x150 mm
• Tabung reflektor silinder diameter 120 mm., design minimalis dengan Lampu PL 1 x 18
Watt..
20.9.3. Lampu TL Balok 1X36watt
Lampu TL balok yang dipasang harus merupakan lampu TL balok yang baik,
20.9.4. Starter
Terbuat dari high quality polycarbonate. Rating starter disesuaikan dengan rating lampu.
20.9.5. Trafo
Dipakai Elektromagnetic Transformer. Masing-masing Trafo disesuaikan dengan tegangan
Lampu yang dipakai
20.9.6. Penyebutan Merk / Produk Pabrik
Untuk armature, dipakai armature yang baik, seperti merk Artolite atau yang setaraf. Untuk
bola lampu, trafo dan starternya harus menggunakan merk Philips atau yang setaraf.
Pemborong wajib menyampaikan barang/material yang memenuhi persyaratan spesifikasi
yang disebutkan dalam RKS ini dan menyebutkan merk untuk barang-barang exmanufaktur
dan sesuai standard yang telah ditetapkan dalam RKS ini.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan pada tabel material
tidak dapat diadakan oleh Penyedia Barang yang diakibatkan oleh sesuatu alasan kuat yang
diterima Konsultan Pengawas, maka dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan suatu
sanksi tertentu kepada Penyedia Barang. Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari
semua fixture yang akan dipasang kepada Perencana/Direksi Lapangan untuk disetujui.
75
21.3. Penyelenggaraan Pekerjaan
• Pekerjaan ducting meliputi penyambungan ducting karena adanya pergeseran atau penambahan
diffuser dan grill serta penyesuaian level plafond.
• Ducting tambahan dipasang dengan penggantung besi bulat Ø ¼ " dan besi siku 25 x 25 x 3 jarak
1.5 cm.
• Ducting tambahan dibuat dari seng BJLS 50 – 60 sesuai ukuran ducting yang ditentukan dalam
gambar, penyambungan ducting dilakukan dengan sistem sisip diflintcoat.
• Ukuran ducting sesuai dengan Perencanaan.
• Seluruh bidang ducting dilapis cellular glass dan dibungkus alumunium foil .
• Kepadatan Cellular glass tidak boleh melebihi 9 Lb/cuft dan factor K = 0,38 BTU-inch/hr.sqft.F
pada suhu rata-rata 50 deg.F. Produk yang dapat diterima adalah buatan USA/UK/Australia.
• Alumunium Foil minimal terdiri atas empat lapis bahan yang dilaminasi dibawah dan suhu
tertentu sehiungga membentuk multiply flexible sheet dengan karakteristik ketebalan 0,21 mm ,
permeansi 0.02 Perm max. Grammage 210 gram/m2, Funture Resistance 1,2 J, Water Vapour
transmission 0.0044 g/m2 per 24 m2 .Penyambungan lembaran alumunium foil diisolasi dengan
duct tape.
• Kebocoran pada ducting yang ada harus diperbaiki dengan membungkus lapisan alumunium foil
sesuai dengan butir f. diatas kemudian flintcoat.
• Dumper yang sudah tidak berfungsi dengan baik harus diganti dengan jenis dan ukuran yang
sesuai sehingga dapat diatur dan dikunci, semua dumper dicat dasar (primer coating) dan cat tahan
karat.
76
Jenis yang dipakai harus merupakan jenis surface mounted dan dilengkapi dengan break glass.
Standard kualitas: Chubb Lips, Kidde, atau yang setara.
22.2.4. Indicator Lamp
Bulb Lamp (Flash Light).
21.2.5. Kabel
Kabel yang dipakai harus dari jenis NYM dengan diameter 2X1,5mm2, merk Supreme, Tranka, atau
yang setaraf, dan dipasang didalam pipa conduit.
21.2..6. Pipa Conduit
Pipa conduit yang dipakai adalah PVC, high impact conduit, dengan diameter dalam minimum
16mm, beserta perlengkapannya. Standard kualitas yang diminta adalah seperti merk EGA, Clipsal,
atau yang setara.
24.2. Bahan-bahan
24.2.1. Loudspeaker
Speaker yang digunakan adalah type ceiling mounted.
Bentuk speaker : Round atau square flush mount 12 cm
Instalasi : Screw-in instalation
Sistem : Two-way, full range, duflex loudspeaker
Presure sensitivity : 96 dB SPL (IW.500 Hz-3 kHz)
Freq response : 85 HZ-18 kHz
Max. long term output : 107.6 dB SPL (16 W/1m)
77
Impedance : 8 ohm nominal, 6 ohm min. at 11 kHz
Components : 8 inch, high efficiency, low freq, driver with a
coaxial mounted; 2,5 inch coneweeter
Speaker is provided with a 70 V line transformer that offer < 1 dB insertion loss and a
selection of 4 and 8 watt taps or 3 and 6 watt taps
Disuplai lengkap dengan box/enclosure untuk 8 inch ceiling loudspeaker, lengkap dengan
material acoustic glass wool.
Standard kualitas : Toa, atau yang setara.
24.2.2. Volume Control
Kabel Speaker
Impedansi konduktor: < 10 ohm per 100 meter.
Kapasitansi antar kondiktor : < 155 pF per meter
Jacket : PVC Jacket
Twist pitch : > 100 mm.
Standard kualitas : TOA atau yang setara.
24.2.3. Kabel
Kabel instalasi ke speaker harus dari jenis NYM, yang dipasang didalam pipa conduit.
24.2.4. Pipa Conduit
Pipa conduit yang dipakai adalah PVC, high impact conduit, dengan diameter dalam
minimum 16mm, beserta perlengkapannya. Standard kualitas yang diminta adalah seperti
merk EGA, Clipsal, atau yang setara
78
Kabel-kabel yang digunakan harus dalam keadaan baru dan berpenampang minimum 0,6mm.
Instalasi diatas langit-langit harus diklem pada konstruksi langit-langit atau plat lantai, dengan jarak
pengkleman maksimum 50cm.
Seluruh kabel instalasi telepon harus memakai pipa conduit. Sambungan pipa harus memakai Tee,
elbow, doos dan sebagainya, yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipanya. Semua
sambungan harus dibuat dengan memenuhi ketentuan dan peraturan dari Perumtel.
Roset harus dipasang serendah-rendah 40cm dari lantai.
Setelah pemasangan selesai, seluruh instalasi terpasang harus diuji coba, untuk meyakinkan bahwa
semua outlet baru dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
79
- Un install ( Pencabutan ) Cable yang lama
- Training kepada IT Staff / administrator cabang
- Jaminan hasil installasi 2 (Dua) tahun
- Jaminan / certifikasi 20 (Dua Puluh) Tahun
• Detail Lingkup Pekerjaan
- Umum
o Peserta Tender harus menugaskan personel yang berkompeten sebagai supervisor
pada tiap lokasi pekerjaan installasi dan testing
o Supervisor yang ditugaskan harus selalu siap setiap saat selama pekerjaan
berlangsung untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan manajer proyek dari
BTN dan atau stafffnya dalam hal-hal yang berhubungan dengan system yang
dikerjakan dan atau yang berhubungan dengan kontrak.
o Peserta Tender harus menyerahkan daftar pekerja yang ditugaskan dalam proyek
dalam bentuk bagan organisasi proyek.
o Peserta tender harus menyerahkan jadwal pekerjaan secara keseluruhan
o Peserta tender harus menyediakan sendiri alat-alat bantu installasi yang digunakan
o Peserta tender bertanggungjawab terhadap pengadaan /perangkat/material yang
digunakan /dipasang pada proyek, termasuk pengiriman sampai dengan lokasi hingga
serah terima pekerjaan
o Peserta tender harus melakukan pencabutan kembali jaringan kabel lama setelah
seluruh installasi baru berjalan dengan baik
o Peserta tender bertanggungjawab untuk memperbaiki /mengganti jika selama
melakukan pekerjaan ini meyebabkan adanya kerusakan pada sarana dan prasarana
gedung
o Pada saat cut over setelah installasi selesai, dibuatkan metode yg sesuai agar active
system dapat normal kembali.
o
- Detail Pengadaan Installasi & Terminasi
Horizontal Cable
o Peserta tender harus memastikan kabel UTP yang dipasang sebagai horizontal tidak
melebihi panjang maksimum yang direkomendasikan standard EIA/TIA-568.
o Outlet Data yang digunakan adalah Connector RJ.45 dengan FacePlate 1 atau 2 Hole.
o Detail teknis diterangkan pada bagian Spesifikasi teknis.
Racking, PatchPanel dan Patchord
o Peserta tender menyediakan Rack dengan Type Free standing 42RU yang
ditempatkan pada ruang server
o Apabila diperlukan dengan adanya backbone ,rack yang digunakan adalah 15RU
wallmounted
o Peserta Tender harus melakukan terminasi disemua outlet dan PatchPanel.
o Peserta Tender menyediakan Patchcord baik dari outlet ke Komputer ataupun dari
patchpanel ke switch /Hub.
o Peserta tender harus menyediakan wiring management unit
o Detail Teknis diterangkan pada bagian spesifikasi teknis.
Sistem Pendukung Jalur Perkabelan
o Peserta Tender harus menyediakan system pendukung jalur perkabelan ,meliputi
namun tidak terbatas seperti pipa conduit high impact, cable tray dan atau cable
trunking
o Semua cable harus melewati system pendukung jalur perkabelan , kabel end to end
harus terproteksi
o Detail Teknis diterangkan pada bagian spesifikasi teknis.
Identifikasi dan Perlabelan
o Peserta tender bertanggungjawab dalam indentifikasi dan pelabelan dari komponen-
komponen yang relevan dengan structure cabling system
o Pelabelan meliputi pada outlet, PatchPanel dan Patchcord
o Pelabelan tertera juga dan sesuai dengan Shop drawing
80
Testing, Commisioning dan Dokumentasi
o Peserta Tender memastikan bahwa seluruh installasi / titik telah melawati testing
dengan menggunakan alat test yang sesuai dengan standard industri UTP cabling
system Cat.6
o Pada situasi dan kondisi dimana hasil pekerjaan installasi tidak sesuai atau
mengalami kerusakan maka peserta harus mengganti /melakukan perbaikan tanpa
adanya biaya tambahan
o Semua dokumentasi yg diberikan pemenang tender harus ditulis dalam bahasa
Indonesia dan dapat dipahami dengan mudah
o Sebagai syarat BAST maka dokumentasi dibuat dan diserahkan yang mudah
dipahami untuk keperluan perawatan oleh staff / admin BTN
o Dokumentasi yang dimaksud adalah AS Built Drawing yang diserahkan dalam
bentuk tercetak ( Hardcopy ) dan Softcopy dalam CD yg memungkinkan untuk
dibaca dengan format AutoCad.
o Dokumentasi juga meliputi hasil scan / testing cable dengan Menggunakan FLUKE
Tester UTP Cat.6.
26.1.4. Serah Terima
Serah terima pekerjaan akan ditandai dengan penandatanganan dokumen serah terima
pekerjaan oleh peserta tender dan pihak BTN dengan melampirkan dokumen-dokumen sbb :
• Hasil Scan / Test
• BAST ( Berita Acara Serah Terima )
• As Built Drawing
26.1.5. Garansi
• Peserta Tender harus menggaransi bahwa material dan installasi mempunyai mutu yg
sesuai dengan standard industri / specifikasi pabrik dengan ditandai dengan penerbitan
Sertifikasi 20 tahun (peralatan) dan 2 tahun (jaringan sistem).
• Peserta tender memberikan jaminan installasi selama 24 ( dua puluh empat ) bulan
terhadap seluruh installasi
81
Conductor DC resistance @ 20°C (max) : 9.38Ω/100m
DC resistance unbalance (max) : 5%
Mutual capacitance @ 20°C (max) : 5.6nF/100m
NVP Setting : 70%
82
LSA-PLUS® Insulation Displacement
Wire Diameter Range for Solid and 22-26 AWG
Stranded Copper Conductors : 0.40 mm to 0.65 mm (0.016" to 0.025")
Wire Insulation Diameter Range (PE,PVC) : 0.70 mm to 1.70 mm (0.028" to 0.067")
LSA-PLUS Contact Resistance : ≤ 1 mΩ typical
Contact Re-terminations : ≥ 200
Insulation Resistance at 40 ºC (104 ºF) and 93% RH : ≥ 500 MΩ
Safety Rating : UL 1863
Flammability Rating : UL 94 V-0
83
Impedansi cocok untuk digunakan pada sistim struktur perkabelan , patchcord ini dapat
melebihi standard persyaratan Category 6. Plug patchcord dirancang untuk menghilangkan
Strain terpadu yang mencegah kabel dari bergerak pada titik outlet ketika kabel tertekuk
,untuk menjaga integritas sirkuit dan menjamin kinerja yang maksimum.
Kabel Pathcord harus pabrikasi ( bukan terminasi manual ) dan memenuhi standard dalam
LAN maupun Datacenter.
• Features:
Melebihi standard TIA/EIA Category 6 requirements
Cable assemblies are available in riser or plenum solid horizontal cable versions
Durable design to be in operation beyond 20-year product warranty
Impedance matched patch cord for maximum throughput
Flexible strain relief boot maintains proper bend radius to ensure peak performance
Up to 32 percent smaller outer diameter than other patch cords
UL 1863 listed and Category 6 performance verified
• Specifications
Operating Temperature Range : -10º to 60 ºC (14º to 140 ºF)
RJ45 Plug Interface According to : IEC 60603-7
Transmission Performance and Reliability: ≥ TIA/EIA 568-B.2-1 Category 6
≥ ISO 11801 Class E standard
Number of Plug Insertion Cycles : ≥ 750 (IEC/EN 60603-7)
Conductor : 23 AWG
Nominal Outer Diameter : 5.28mm (.208”) Plenum and 5.5mm
(.215”) Riser
Safety Rating : UL 1863
Flammability Rating : UL 94 V-0
26.2.6. Racking
• Spesifikasi Rack 42RU sbb :
• 19” 42RU Freestanding Closed Rack basic
• Acrylic front door & Steel Panel Backdoor
• Double roof fan
• Minimum 12 Vertical Power Strip Outlet, EURO type
• 80 Cage nut M6 + Screw
• 2 unit cantilever shelf 2RU
• Spesifikasi Rack 15RU sbb :
- 19” 15 RU Wallmunted rack basic
- Acrylic front door
- Single roof fan
- Minimum 6 horizontal power strip, EURO style
- 50 Cage nut M6+Screw
- 1 unit Centilever Shelf
-
26.2.7. Lain – Lain
- Conduit / tray cable harus menggunakan type High Impact ( tidak mudah pecah ) etc.
Clipsal, Ega
84
- Pembobokan dan perapihan tembok bila diperlukan
- Floor chipping bila diperlukan
27.3.Pekerjaan Closet
27.3.1. Standard Bahan
Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai spasifikasinya adalah sebagai
berikut : tangki terpisah Wash-down Sistem, Flushing sistem mencapai flow rate 100l/min.
dalam 5,5sec, pada tekanan 0,85kgf/cm², sesuai standard JIS B2061; ASTM F1245-89:2006.
Floor Flange digunakan bahan PVC VU 100 kelas D. Closet beserta kelengkapannya yang
dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau
cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Konsultan Perencana/ Konsultan Pengawas. Dipakai
merk setara TOTO
27.3.2. Standard Pekerjaan
a. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar, waterpass.
Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran-kebocoran.
b. Setelah closet terpasang, Penyedia Barang melaksanakan uji coba kenerja sistem yang
kemudian diikuti dengan pembuatan Berita Acara serah terima pekerjaan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen melalui Konsultan Pengawas.
c. Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia Barang harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
d. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Penyedia Barang harus segera melaporkannya kepada
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
e. Penyedia Barang tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan/berbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempumaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.
85
g. Penyedia Barang wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Penyedia Barang, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.
86
f. Penyedia Barang wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Penyedia Barang, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik
27.6.Pekerjaan Urinoir
27.6.1. Standard Bahan
a. Urinal berikut kelengkapannya yang digunakan adalah dengan spesifikasi sebagai berikut:
jenis gantung (wall hung urinal ) tipe Muslim, ukuran lebar 300 - 400 mm.; panjang 300-
400mm.; tinggi 550 – 700 mm., memenuhi standard JIS B2061. Dipakai merk setara
TOTO.
b. Urinal yang dipasang adalah urinal yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian--
bagian yang gompal, retak dan cacat lainnya dan telah disetujui konsultan Konsultan
Pengawas.
27.6.2. Standard Pekerjaan
a. Pemasangan urinal pada tembok menggunakan Baut Fischer atau stainless steel dengan
ukuran yang cukup untuk menahan beban seberat 20 kg tiap baut.
b. Setelah urinal terpasang, letak dan ketinggian pemasangan harus sesuai gambar untuk itu,
baik waterpassnya. Semua celah-celah yang mungkin ada antara dinding dengan urinal
ditutup dengan semen berwama sama dengan urinal sempuma.
c. Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia Barang harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
d. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Penyedia Barang harus segera melaporkannya kepada
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
e. Penyedia Barang tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/berbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempumaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.
g. Penyedia Barang wajib memperbaiki/mengulangi/ mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Penyedia Barang, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.
27.8.Pekerjaan Cermin
27.8.1. Standard Bahan
Bahan cermin, harus sesuai ISO 10292, EN673 dan ASTM C1036-06.
Bahan yang digunakan: Clear Float Glass, tebal 6 mm, disatu permukaannya dilapisi
(Chemical Deposited Silver) wama biru.
Permukaan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnya.
27.8.2. Standard Pekerjaan
• Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan
Konsultan Perencana/ Pemgawas.
• Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus
digurinda/dihaluskan, hingga membentuk tembereng.
• Cermin yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah diserahkan dan semua yang
terpasang harus disetujui Konsultan Perencana/Konsultan Konsultan Pengawas, jenis
87
cermin sesuai dengan yang telah disebutkan dalam syarat pemakaian bahan material dalam
uraian dan syarat pekerjaan tertulis ini type VW polished, tebal 5 mm.
• Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat potong kaca
khusus.
27.8.3. Pemasangan Cermin :
• Cermin ditempel dengan dasar kayu lapis jenis MR yang disekrupkan pada klos-klos di
dinding, kemudian dilapis dengan plastik busa tebal 1 cm. Pemasangan cermin
menggunakan penjepit aluminium siku atau sekrup-sekrup kaca yang mempunyai dop
penutup stainless steel.
• Setelah terpasang cermin harus dibersihkan dengan cairan pembersih yang mengandung
amonia.
27.9.Tempat Sabun
Tempat Sabun yang akan dipakai adalah terbuat dari rangka stainless chromed finished tipe design
minimalis.
Pemasangan tempat sabun harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu, baik percetakannya
maupun ketinggiannya. Pemasangannya harus baik, lurus dan rata air/ waterpas. Setelah dipasang
maka tempat sabun harus segera dibersihkan dari semua noda dan kotoran bekas pemasangan sampai
bersih seperti semula. Semua celah-celah yang mungkin ada diantara dinding keramik dan tempat
sabun ditutup dengan semen berwarna sama dengan warna tempat sabun dengan rapi.
88
Kaca : Tempered tebal 12 mm
(modifikasi stiker sun blast)
Desain sesuai persetujuan PPK
Box Material : Stainless steel
Mika : tebal 12 mm
( modifikasi stiker sun blast dengan desain sesuai
persetujuan PPK)
Box Material : Stainless steel
Flow : 10 passages/minute
89
Ukuran : Sesuai Gambar
Layar : LCD
sensor : Optikal
90
Kartu menggunakan EM Card 26 bit memiliki chip RF Antenna ID 125 Khz.
Kartu dapat dicetak/diprint dengan sistem retransfer ID Print
Kartu harus dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
Coding antara mesin dengan kartu dapat dirubah/disesuaikan.
XII.C.1.
SPESIFIKASI TEKNIS LANTAI 3 DAN 4
91
1. SYARAT-SYARAT UMUM
92
• Pemasangan Kaca dan pintu kaca frameless
1.2.8. Pekerjaan Finishing Kayu dengan cat melamic
1.2.9. Pekerjaan Kaca
• Supply dan pemasangan kaca ”float glass”
• Pabrikasi dan pemasangan kaca tempered
• Pasangan Kaca Laminated
1.2.10. Pekerjaan langit-langit
• Pemasangan langit-langit gypsum board
• Pemasangan List langit-langit
1.2.11. Pekerjaan Finishing Langit-langit, yang berupa pengecatan.
1.2.12. Pekerjaan Kunci dan Alat Penggantung
Yang terdiri atas pekerjaan pemasangan engsel, kunci-kunci, door closer, handle pintu, serta access
card
1.2.13. Pekerjaan Work Station, yang berupa:
• Partisi,
• Work Surface,
• Mobile Drawer,
• Credenza
1.2.14. Pekerjaan Instalasi Listrik, yang berupa:
• Pemasangan Titik Lampu
• Pemasangan Titik Stopkontak
• Penarikan kabel instalasi, termasuk floor duct dan cable tray,
• Pemasangan Fixtures/armature
1.2.15. Pekerjaan Instalasi Air Conditioning, yang berupa:
• Reposisi dan penambahan ducting yang ada
• Pemasangan damper baru
• Pemasangan diffuser dan return air grill baru.
1.2.16. Pekerjaan Instalasi Fire Alarm, yang berupa:
Pemasangan Instalasi Fire Alarm baru dan koneksinya ke Terminal Box Fire Alarm.
1.2.17. Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran, yang berupa:
Reposisi dan penyambungan pipa lama dan sprinkler head baru.
1.2.18. Pekerjaan Instalasi Tata Suara, yang berupa:
Pasang Instalasi Sound System baru dan koneksinya ke Terminal Box Sound System yang ada.
1.2.19. Pekerjaan Instalasi Telepon, yang berupa:
Pemasangan Instalasi Telepon Baru dan koneksinya ke Terminal Box Telepon yang ada.-
1.2.20. Pekerjaan IT, yang berupa:
Pemasangan instalasi IT, termasuk pengadaan HABnya.
1.2.21. Pekerjaan Plambing, yang berupa:
Pemasangan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor KM/WC, beserta fixture-nya.
1.2.22. Pekerjaan Security System
93
Barang diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas secara tertulis untuk
mendapatkan keputusan pelaksanaan di Lapangan.
• Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Penyedia Barang untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.
• Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
• Penyedia Barang tidak dibenarkan mengubah dan/atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas. Bila hal
tersebut terjadi, segala akibat yang akan timbul menjadi tanggung jawab Penyedia Barang baik dari
segi biaya maupun waktu.
• Penyedia Barang harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan,
segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, adendum, berita-berita perubahan dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disetujui di tempat pekerjaan.
• Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Panitia Pemeriksa
Barang setiap saat sampai dengan serah terima ke-satu. Setelah serah terima ke-satu, dokumen-
dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
1.6. Garansi
Penyedia Barang memberikan jaminan bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah
benar-benar baru, kecuali ditentukan lain, serta Penyedia Barang menyetujui bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.
Apabila diminta, Penyedia Barang sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada
butir ini, termasuk dalam hal ini dukungan dari supplier atau keagenan material yang menerangkan
kebenaran harga satuan material / bahan dan jaminan ketersediaan bahan material, sehingga menjamin
kelancaran kerja Penyedia Barang.
Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa “pekerjaan telah
diselesaikan dengan sempurna”, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Penyedia Barang
sepenuhnya.
94
dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) minggu penunjukan pemenang, Penyedia
Barang harus memberikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen fotocopy dari pemesanan material yang
diimport pada agen ataupun Importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah
dipesan (order import).
. 2. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
2.1. UMUM
2.1.1. Ringkasan
Pasal ini menjelaskan syarat-syarat pekerjaan yang harus dipatuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan Pembongkaran yang diminta oleh Gambar dan Dokumen Kontrak lain,
seperti:
• Pembongkaran Instalasi ME yang ada,
• Pembongkaran Partisi dan dinding,
• Pembongkaran Plafond,
• Pembongkaran Lantai,
• Pembongkaran Kosen, Pintu dan Jendela
• Pembongkaran Alat-alat Sanitair.
2.1.2. Pengajuan Ijin
95
Ijin Pembongkaran harus diajukan kepada Konsultan Pengawas dan harus dilampiri dengan:
• Jadwal pekerjaan yang menggambarkan urut-urutan pekerjaan pembongkaran yang akan
dilaksanakan, untuk keperluan penilaian oleh Konsultan Pengawas. Masukkan juga
keterangan tentang koordinasi yang berkaitan dengan pemutusan, penutupan dan
penyambungan dari instalasi mekanikal-elektrikal terkait, serta cara-cara proteksi terhadap
debu dan kebisingan. Lengkapi juga dengan urut-urutan pelaksanaan pembongkaran dan
pembersihannya, untuk menjamin tidak terganggunya aktivitas yang ada.
Koordinasikan juga dengan Pengawas masalah penghunian bagian-bagian bangunan yang
ada, baik selama pekerjaan pembongkaran berlangsung, maupun setelahnya.
• Foto-foto kondisi existing dari permukaan struktur yang ada, peralatan-peralatan, dan
perbaikan-perbaikan atas struktur yang berdekatan. Foto-foto tersebut harus disimpan oleh
Kontraktor, Konsultan Pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen.
2.1.3. Kondisi Pekerjaan
• Penghunian
Kontraktor harus berusaha agar pekerjaan pembongkaran dilaksanakan dengan gangguan
sekecil mungkin atas beroperasinya kegiatan-kegiatan yang ada.
• Proteksi
Kontraktor harus menyiapkan pengaman-pengaman sementara untuk melindungi orang-
orang dari kecelakaan, akibat pekerjaan pembongkaran.
Siapkan juga langkah-langkah pengaman yang diperlukan untuk menyediakan jalan
yang aman dan bebas kepada orang-orang.
Siapkan juga penyanggah-penyanggah dan penopang-penopang, dilamana diperlukan,
untuk menjaga supaya tidak terjadi goyangan, penurunan, atau keruntuhan struktur, atau
elemen-elemen yang akan dibongkar.
Lindungi juga struktur-struktur existing yang akan dipertahankan, supaya tidak terjadi
kerusakan selama berlangsungnya pekerjaan pembongkaran.
Semua sarana perlindungan tersebut harus dibongkar sebelum pekerjaan diserah-
terimakan.
• Kerusakan-kerusakan
Kontraktor harus segera memperbaiki struktur dan instalasi existing yang mungkin
terusakkan pada saat pekerjaan pembongkaran berlangsung.
• Pemotongan dengan alat las
Kontraktor sama sekali tidak diperkenankan untuk melaksanakan pekerjaan pemotongan
dengan menggunakan alat las, sampai daerah kerja dapat dibebaskan dari material-material
yang mudah terbakar. Selama berlangsungnya pekerjaan pemotongan dengan alat las,
Kontraktor juga wajib untuk menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
• Instalasi utilitas
Kontraktor harus menjaga supaya jaringan instalasi yang ada dapat tetap berfungsi selama
berlangsungnya pekerjaan pembongkaran. Jaringan tersebut harus dilindungi dari
kemungkinan rusak.
Kontraktor tidak boleh memutus jaringan utilitas yang melayani daerah-daerah yang
masih beroperasi. Dalam hal terpaksa dilakukan pemutusan, maka Kontraktor wajib
untuk menyediakan pelayanan darurat selama pemutusan berlangsung.
Alat-alat pemadam kebakaran harus disediakan oleh Kontraktor, selama
berlangsungnya pekerjaan pembongkaran.
• Kontrol Lingkungan
Bilamana diperlukan, Kontraktor harus mengoperasikan semburan air, penutupan sementara,
dan cara proteksi lainnya, untuk mengurangi debu dan kekotoran.
96
2.2.1. Persiapan
Kontraktor wajib, bilamana diperlukan, untuk memasang penunjang, penopang, atau struktur
pendukung lainnya, untuk mencegah goyangan, penurunan, atau keruntuhan, dari daerah yang
akan dibongkar, serta fasilitas yang berdekatan.
• Kontraktor harus menghentikan kegiatan pembongkarannya dan segera
melaporkan kepada Konsultan Pengawas, manakala keamanan struktur berkembang
membahayakan. Kontraktor juga harus mengambil langkah-langkah pengamanan untuk
menopang struktur tersebut, sampai ada keputusan lebih lanjut tentang pembongkaran yang
akan dillaksanakan.
• Tutup dan lindungi perabot-perabot, serta peralatan-peralatan yang ada, dari
kemungkinan kerusakan pada saat berlangsungnya pekerjaan pembongkaran, pada daerah-
daerah dimana peralatan dan perabotnya tidak dipindahkan.
• Pasang dan pertahankan partisi yang mampu menahan debu, untuk mencegah
menjalarnya debu dan asap.
2.2.2. Pembongkaran
Kontraktor harus mengatur pekerjaan pembongkaran secara sistematis dan menggunakan
metoda-metoda yang mampu mendukung penyelesaian pekerjaannya sesuai dengan jadwal
pembongkaran. Bongkar beton dan dinding dengan menggunakan alat potong mesin atau
tangan. Jangan gunakan alat potong mesin yang bersifat memukul.
2.2.3. Material-material yang harus diselamatkan
Bilamana diminta, bahan-bahan yang harus diselamatkan, harus dibongkar dengan hati-hati,
dengan cara-cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, kemudian dibersihkan, disimpan dan
diserah-terimakan kepada Konsultan Pengawas, dengan Tanda-Terima.
2.2.4. Pembuangan material-material bekas bongkaran
Kontraktor harus membuang dari lokasi proyek, semua sampah, dan barang-barang sisa
bongkaran. Bilamana terdapat bahan sisa bongkaran yang berbahaya, pembuangannya harus
dilakukan dengan cara dan prosedur yang memenuhi ketentuan-ektentuan yang berlaku.
Pembakaran bahan-bahan bekas, tidak diperkenenkan dilakukan di areal proyek.
2.2.5. Pembersihan dan Perbaikan Kembali
Pada saat penyelesaian pekerjaan pembongkaran, Kontraktor harus mengeluarkan semua alat,
perabotan dan bahan-bahan bekas bongkaran dari lokasi proyek. Kontraktor juga harus
membuang semua proteksi-proteksi sementara dan meninggalkan proyek dalam keadaan benar-
benar
3. PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1. Pengukuran
a. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran ulang dan penggambaran kembali lokasi
renovasi dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai tanda elevasi, letak batas-batas
ruangan dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya. Kontraktor diwajibkan mengadakan
pengecekan ulang dan mendata kondisi bangunan existing (kesikuan dan elevasi kerataan air)
dan melaporkan secara tertulis, lengkap dengan foto-foto kondisi sebelum pelaksanaan.
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya
harus segera dilaporkan kepada Perencana/Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/Theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Kontraktor harus menyediakan secara terus menerus Theodolith/ waterpass beserta petugas yang
97
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencanaan/ Pengawas selama pelaksanaan
proyek.
e. Pengurusan sudut siku dengan prisma atau benang secara asas Segitiga Phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Perencana/Pengawas.
f. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor. Alat ukur harus sudah
dikalibrasi, dan dilampirkan bukti pengecekan kalibrasi.
98
• Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara
PLN setempat selama masa pembangunan. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga
listrik hanyadiperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan Pengawas.
• Semua Peralatan yang menggunakan tenaga listrik, harus dihubungkan dengan benar pada stop
kontak-stop kontak yang menempel pada sebuah panel temporary dengan MCB yang
memadai. Panel-panel temporary (untuk bekerja) yang diperoleh dari sambungan sementara
PLN, penyambungannya melalui koordinasi dengan pengelola gedung dan Pengguna Jasa
(user).
• Penyambungan Peralatan ke panel kerja/ sumber daya stop kontak tanpa menggunakan steker
sama sekali tidak diperbolehkan. Kontraktor harus mengawasi penggunaan peralatan-peralatan
tersebut dengan tegas.
. 4. PASANGAN BATA
99
4.3.3. Pasir Pasang
Pasir Pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi persyaratan yang
tercantum di dalam PUBI 1970 ayat 14.1. dan 14.2.
4.3.4. Air.
Air yang akan dipakai harus bersih, tidak berlumpur, berminyak atau bahan-bahan kimia
(asam alkali ), mengandung organisme yang dapat memberikan effek merusak adukan atau
beton, serta harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam PUBI 1982 Pasal 9 dan
PBI 1971 ayat 3.6.
Bilamana air yang akan digunakan ternyata meragukan, Konsultan Manajemen Konstruksi
berhak untuk memerintahkan Kontraktor untuk mengirimkannya ke laboratorium yang
disetujui untuk diperiksa dan semua biaya yang timbul karenanya harus dipikul oleh
Kontraktor .
Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.
5. PEKERJAAN PLESTERAN
5.1. Keterangan Umum
100
Pasal ini menguraikan syarat-syarat pekerjaan plesteran yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor pada pekerjaan dinding KM/WC.
101
6.PEKERJAAN DINDING KERAMIK
102
7. PEKERJAAN LANTAI HOMOGENEOUS TILE
8. PEKERJAAN WATERPROOFING
103
8.4. Penyelenggaraan Pekerjaan
8.4.1. Pelaksanaan waterproofing harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan cara
pemasangannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Bahan waterproofing yang dipakai adalah dari jenis coating yang terbaik yang ada dipasaran,
produksi Sika.
8.4.2. Bidang permukaan beton yang akan diberi waterproofing harus dalam keadaan kering dan
bersih dari kotoran-kotoran, lubang-lubang dan celah-celah yang ada harus ditambal dengan
adukan/acian, dan tonjolan-tonjolan harus diratakan dengan gerinda dahulu.
8.4.3. Pekerjaan yang disebut diatas harus disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas
sebelum pemasangan lapisan waterproofing dilaksanakan.
10.4.4. Apabila terdapat pipa-pipa konduit atau benda-benda lain yang menembus lapisan kedap air
atau jika floor atau roof drain keluar dari bidang waterproofing, maka pada keliling benda-
benda yang sudah terpasang itu harus diberi flashing.
8.4.5. Lapisan waterproofing harus dipasang sampai bidang-bidang vertikal yang mengelilingi lantai
toilet, lantai janitor, pelat lantai, pelat atap, hingga setinggi minimal 20 cm dari permukaan
bidang tersebut.
8.4.6. Hasil akhir dari pekerjaan lapisan waterproofing harus merupakan suatu lapisan dengan
permukaan yang rata/tidak bergelombang serta tidak berlubang-lubang atau bercelah-celah
pada sambungan-sambungannya ataupun keretakan-keretakan lainnya yang bisa
menimbulkan kebocoran.
8.4.7. Kontraktor harus mengadakan pengujian terhadap pekerjaan-pekerjaan waterproofing yang
telah dilaksanakan.
8.4.8. Pengujian dilaksanakan dengan cara pengisian air keatas bidang yang akan diuji tersebut
hingga mencapai ketinggian minimal 5 cm, kemudian dilihat hasilnya selama 3 x 24 jam.
8.4.9. Setiap permukaan waterproofing yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara yang dianjurkan
oleh pabrik. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya. Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan
waterproofing tersebut, maka kerusakan perbaikan finishing tersebut harus segera diperbaiki.
8.4.10. Pekerjaan waterproofing yang telah selesai dilaksanakan harus dijaga sehingga terhindar dari
kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan.
104
pemasangan dan pemotongan parket yang diusulkannya. Pemasangan harus dilaksanakan dengan
mengikuti semua petunjuk dari pabrik, baik tentang pekerjaan persiapan yang disyaratkannya,
maupun tentang bahan lem yang dipakainya.
Sebelum pemasangan, Kontraktor harus memeriksa kerataan dari screed yang ada. Bilamana ada
permukaan screed yang tidak rata, maka kontraktor wajib untuk memperbaikinya terlebih dahulu.
Pasangan screed juga harus sudah benar-benar kering.
Disamping itu, sebelum parket dipasang, Kontraktor harus memeriksa kerapat airan dari seluruh
jendela yang berada disisi luar, untuk memastikan tidak aka nada air hujan yang dapat masuk.
Bilamana ditemui adanya bagian kosen jendela yang bocor, maka kebocoran tersebut harus
diperbaiki terlebih dahulu.
Setelah pemasangan, tidak boleh ada celah antara parket dengan screed. Bilamana itu terjadi, maka
Kontraktor harus membongkar kembali pasangan parket tersebut, dan parket yang sudah dibongkar
tidak boleh dipasang kembali. Parket tersebut harus diganti dengan yang baru.
Selama dan sesudah pemasangan, Kontraktor harus menjaga jangan sampai terjadi genangan air,
karena kondisi tersebut akan merusak pasangan parket.
105
10.2. Bahan-bahan
Baja yang dipakai harus dari baja untuk keperluran struktur, produksi Krakatau Steel atau yang
setara, dan memenuhi SII dan standard-standard internasional yang telah disetujui. Tegangan
putus baja minimum adalah 3700 kg/cm2, dan tegangan yield stress 2400 kg/cm2.
10.3.3. Pengecatan
a). Permukaan profil harus dibersihkan dari semua debu, kotoran, minyak, gemuk
dan karat dengan mendapatkan solvent treatment, sampai bersih.
b). Paling lambat 2 jam setelah dibersihkan semua permukaan profil harus sudah
ditutup dengan cat dasar.
c). Sebelum dimulai pengecatan, Kontraktor harus memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya, untuk aplikasi dari semua
bahan cat
d). Permukaan kemudian dilapis dengan meni besi atau memakai zink chromate
primer. Pengecatan dilakukan minimum 2 (dua) kali,. Pengecatan yang
dilakukan diluar ruangan yang tidak terlindung, ketika keadaan cuaca mendung
dan hujan tidak diperkenankan.
e). Pekerjaan cat ini harus dikerjakan/dilaksanakan dengan tenaga yang sudah
ahli dan apabila diperlukan Pemborong wajib menambah lapisan
pengecatan, sehingga dianggap sempurna oleh Konsultan Pengawas, serta
diharuskan menyerahkan contoh-contoh cat untuk mendapatkan
persetujuan
f). Cat dasar yang rusak pada waktu perakitan harus segara dicat ulang sesuai
dengan persyaratan cat yang digunakan.
10.3.4. Pemasangan Akhir
a). Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaan dan harus dalam
keadaan baik. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh para pekerja.
b). Setiap komponen harus diberi kode dengan gambar pemasangan, untuk
memudahkan pemasangan di lapangan.
c). Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus
digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan agar tidak menyimpang dari
tegangan yang diijinkan.
d). Ketinggian dasar atau bidang pelat untuk dudukan konstruksi kuda-kuda, harus
sama antara satu dengan yang lainnya, oleh karena itu Kontraktor wajib
memberikan perhatian khusus dalam pemasangan pelat dan angkur-angkur untuk
kedudukan kuda-kuda. Kedudukan tersebut harus juga dijaga selama pengecoran
tidak terjadi pergeseran.
106
e). Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah fabrikasi, tidak diperbolehkan
dipakai untuk erection, dan harus diganti dengan yang memenuhi syarat.
f). Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut, yang akan berakibat
mengurangi kekuatan baut itu sendiri. Untuk mencegah hal tersebut, baut harus
dikencangkan dengan pengencang baut yang khusus sdengan momen torsi yang
sesuai dengan buku petunjuk untuk mengencangkan masing-masing baut.
g). Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya.
h). Untuk menjamin pengencangan baut yang dikehendaki, maka baut-baut yang
sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna menghindari adanya
baut yang tidak dapat dikencangkan.
i). Penyimpangan pertemuan sumbu perletakan dengan sumbu kolom tempat
perletakan maksimum 0,5 cm dari kedudukan pada gambar kerja ke arah
horisontal dan 1 cm ke arah vertikal.
j). Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya,
oleh sebab itu Kontraktor diminta untuk memberi perhatian khusus pada
masalah erection ini.
107
12. PEKERJAAN PARTISI GYPSUM
13.1. Pengecatan
13.1.1. Bahan yang dipakai
Bahan cat yang dipakai adalah bahan cat emulsi, yang baik yang ada dipasaran, seperti
ICI Dulux atau yang setaraf.
108
13.1.2. Cara Pengerjaan
• Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran dalam
ruangan dan permukaan partisi gypsum atau bagian-bagian lain yang ditentukan
gambar.
• Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak-
retak dan Penyedia Barang meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
• Pekerjaan plamur (khusus permukaan dinding bata) dilaksanakan dengan pisau
plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai
membentuk bidang yang rata.
• Lapisan pengecatan terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer (cat dasar pada
dinding partisi gypsum, untuk mamantau kerataan sambungan gypsum) yang
dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
− Lapis I encer (tambahan air 20% air)
− Lapis II kental
− Lapis III encer
• Untuk warna-warna yang sejenis, Penyedia Barang diharuskan menggunakan kaleng-
kaleng dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
• Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga kebersihannya.
109
f. Pasanglah lem perekat sesuai rekomendasi dari Fabricator, secara perlahan dan
bertahap, yang akan disesuaikan / diikuti dengan pemasangan wallpaper.
g. Bila lem dari jenis yang cepat mengering lakukan bertahap atau jangan lakukan
sekaligus yang menyebabkan wallpaper tidak dapat merekat dengan sempurna.
h. Pasanglah wallpaper secara bertahap dan tidak boleh ada udara yang terperangkap
dibawah lapisan wallpaper.
110
• Atap Kliplok harus dipasang oleh Subkontraktor khusus yang direkomendasi oleh
pabrik.
• Sebelum pemasangan, seluruh rangka atap harus diperiksa, baik kemiringannya maupun
kesipat-datarannya, untuk memastikan bahwa air hujan dapat mengalir dengan lancar seperti
yang direncanakan.
• Semua talang tegak dan talang datar dan listplanknya harus sudah disiapkan. Bahan
untuk talang harus sesuai dengan yang tertera didalam gambar. Bahan untuk listplank harus
sesuai dengan bahan atap yang akan dipakai.
• Pemasangan Kliplok harus dilaksanakan dengan mengikuti semua ketentuan yang
dikeluarkan oleh pabrik, terutama untuk overlappingnya dan jenis pakunya.
• Semua kelengkapan pemasangan, meskipun tidak diuraikan secara khusus pada RKS
ini, seperti kelengkapan pemasangan aluminium foil, harus disediakan oleh Kontraktor.
111
• Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu di tempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang balk, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
• Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat lain
yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau
cacat bekas penyetelan.
• Semua kayu tampak harus diketam halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-
sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan.
• Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan
pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar tempat pekerjaan/pemasangan.
• Semua permukaan rangka kayu dan slimar harus diketam halus rata, lurus dan siku,
finishing melamik.
• Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu.
15.4.3. Anti Rayap
Anti rayap yang dipergunakan harus sama dengan bahan yang dipakai untuk kosen.
15.5. Architrave
15.5.1. Syarat Bahan
Bahan Architrave harus sama dengan bahan kayu untuk kosen.
15.5.2. Syarat Pemasangan
• Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan
pembuatan profile kayu dilakukan dengan mesin di luar tempat pekerjaan /
pemasangan.
• Pemasangan list kayu harus memakai staples angin dengan panjang staples sekurang-
kurangnya 1 cm lebih panjang dari lebar list yang tertembus.
• Jika terpaksa menggunakan paku, maka kepala paku harus dipotong terlebih dahulu.
• Titik staples paku tidak boleh teraba dari permukaan list dan harus tenggelam
dibawah permukaan bodi list.
• Semua sambungan list lurus dilaksanakan secara verstek 45 ° baik sambungan
memanjang maupun sambungan siku.
• Semua garis-garis profil pada setiap sambungan dan pertemuan sudut harus benar-
benar merupakan garis lurus.
15.5.3. Anti Rayap
Anti rayap yang dipergunakan harus sama dengan bahan anti rayap untuk kosen.
112
Perlengkapan (Accessories), seluruhnya harus memakai perlengkapan yang khusus untuk
pekerjaan kosen, pintu dan jendela aluminium. Dan untuk pemakaian profil aluminium harus
dipakai yang khusus untuk perlindungan terhadap gangguan cuaca. Cara pemasangan, harus
mengikuti instruksi/petunjuk-petunjuk dari pabrik. Sealant dari bahan "Poly sulphide-based non
hardening"
15A.7. Pengujian
Sebagian atau semua harisi pekerjaan ini apabila dianggap perlu oleh Manajemen
Konstruksi, akan dilakukan pengujian-pengujian terhadap kebenaran-kebenaran dari : .
a). Bahan aluminium secara keseluruhan
b). Ketebalan, berat, test korasi
c). Pemasangan yang kedap air terhadap cuaca
Bilamana sampai akhir masa pemeliharaanm akhli berpendapat bahwa curah hujan masih
kurang untuk menguji kedapan air, maka akhli diizinkan menguji jendela dengan penyemprotan
air secara kontinyu. Bilamana terjadi keretakan, kebocoran, dsb. akibat hujan maupun
penyemprotan, harus diperbaiki kembali sehingga sempurna.
15A.8. Operationil/Fungsionil
Accessories : Kaca clear-glass 5 mm ( ex. Asahimas), kunci merk Cisa, Door-closer ex. Cisa,
engsel, Moher, karet kaca, brush.
113
• Semua permukaan kayu yang hendak difinis, dibersihkan dari debu minyak dan kotoran
yang mungkin melekat disitu.
• Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh permukaan
kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan kayu
tersebut.
• Apabila seluruh permukaaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan wood
filler secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai halus dan rata.
• Permukaan kayu yang telah diplamur dengan wood filler tersebut, dihaluskan dengan
amplas duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut dibersihkan.
• Pengunci wood filler dilakukan dengan mencampur 10 bagian sanding sealer dengan
bagian hardener dan ditambahkan dengan talk secukupnya. wood filler diaplikasikan
dengan kape sampai pori-pori tertutup sempuma dengan di amplas duco yang halus untuk
setiap lapisan.Menggunakan pewarna dari exs melamik yang dipergunakan. Warna akan
ditentukan kemudian oleh Konsultan Perencana. Sanding sealer sebagai cat dasar dicampur
dengan hardener serta diencerkan dengan thinner. Perbandingan campuran adalah 10
bagian Sanding Sealer + 1 bagian hardener + Thinner secukupnya. Dibutuhkan 2 - 3 lapis
Sanding Sealer, dan setiap la6pisan harus diamplas sempuma sehingga diperoleh
permukaan yang halus dan rata. Setelah dilakukan 3 kali pelapisan sanding sealer,
selanjutnya dilakukan finishing akhir dengan menggunakan melamic laquer anti gores
(Polyurethane).
114
17. PEKERJAAN KACA
115
memperhatikan/ menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada lubang-lubang, perbedaan karakteristik.
5. Sebelum memulai pemasangan, penting diperhatikan adalah kondisi lokasi
pemasangan, apakah telah tersedia ruang kaca dengan baik (cukup ukuran
pembukaan, cukup ruang untuk pemasangan, bersih dari material lain yang berpotensi
destruktif, sudah dilakukan check siku dan lot dll).
6. Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan Konsultan
Perencana dan Konsultan Pengawas.
7. Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan lurus
tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-masing bahan
yang digunakan sesuai ISO 7976-1:1989.
8. Setelah pemasangan, Penyedia Barang wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan. Benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan,
semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Penyedia Barang sampai
pekerjaan selesai.
116
19. PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG
117
• Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang setinggi
90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
• Door Closer harus terpasang dengan baik dan merekat dengan kuat pada batang kusen dan
daun pintu, dan disetel sedemikian rupa sehingga pintu selalu menutup rapat kusen pintu.
• Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus.
• Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
• Untuk Access card, pemasangannya harus mengikuti semua ketentuan yang diminta oleh
pabrik pembuatnya.
• Penyedia Barang wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
• Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara
lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai dengan Standar Spesifikasi pabrik. Shop
drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Konsultan Perencana/ Konsultan
Pengawas.
118
• Meja
Meja Kerja ukuran 1500X750X750MM
- Top Table terbuat dari MDF 25mm
- Bagian atas dilapisi dengan HPL (high pressure laminated), edging PVC
2mm, keliling,
- Meja-kerja didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan di powder
coating, dan kaki meja dari MDF 25mm dilapis dengan HPL 2 muka, edging
PVC 2mm, yang diperkuat dengan modesty panel dari partikel board 18mm,
dilapis HPL 2 muka
- Dilengkapi dengan grommet untuk jalur kabel telepon
Meja Samping ukuran 1000X500X750MM
- Top table terbuat dari MDF 25 mm
- Bagian atas dilapisi dengan HPL, edging PVC 2mm, keliling
- Meja samping didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan dipowder
coating, dan cantilever yang berfungsi sebagai pengikat antara meja kerja
dengan meja samping
- Dilengkapi dengan laci keyboard yang terbuat dari bahan nylon polyurethane
berwarna hitam.
119
20. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
120
20.5. Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan harus melakukan
percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem. Peralatan, material
dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat/salah harus
diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi untuk operasi yang sebenarnya/normal/benar.
121
abrasi. Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana
diperlukan penggantung rantai atau kalau pemasangan /perencanaan fixture menunjuk
lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu armature dan penggantungan.
20.8.3. Lampu-Lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan
persyaratan dan gambar. Lampu fluorescent haruslah dari jenis cool day light. Semua lampu
fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan faktor daya harus dilengkapi
dengan kapasitor. Dalam spesifikasi ini besamya "microfarad" dari kapasitor untuk setiap
lampu tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor
menjadi sekurang-kurangnya 0,95. Lampu Halogen yang digunakan harus memiliki UV
filter, ketahanan minimum 2000 jam , karakteristik penyinaran cool beam.
122
21. PEKERJAAN PENYESUAIAN INSTALASI AIR CONDITIONING
123
22.2. Peralatan yang dipakai
22.2.1. Heat Detector (Detector Panas)
Heat Detector yang dipakai adalah dari type Fixed Temperature Detector, dengan spesifikasi
sebagai berikut:
• Operating Voltage : 20 – 24 Volt, Direct Current,
• Operating Temperature (fixed) : 57˚ C
• Temperature Rate of Rise : 10˚C/menit
• Standard kualitas : Chubb Lips, Kidde, atau yang setara
22.2.2. Alarm Bell
• Type : Surface Mounted, 6”, anti karat
• Operating Voltage : 20-24 Volt, Direct Current,
• Current Consumption : 80 mA max.,
• Power Consumption : 2 VA max.,
• Sound Level : 90 dB min./1 M.
• Standard kualitas : Chubb Lips, Kidde, atau yang setara
22.2.3. Manual Push Button
Jenis yang dipakai harus merupakan jenis surface mounted dan dilengkapi dengan break glass.
Standard kualitas: Chubb Lips, Kidde, atau yang setara.
22.2.4. Indicator Lamp
Bulb Lamp (Flash Light).
21.2.5. Kabel
Kabel yang dipakai harus dari jenis NYM dengan diameter 2X1,5mm2, merk Supreme, Tranka,
atau yang setaraf, dan dipasang didalam pipa conduit.
21.2..6. Pipa Conduit
Pipa conduit yang dipakai adalah PVC, high impact conduit, dengan diameter dalam minimum
16mm, beserta perlengkapannya. Standard kualitas yang diminta adalah seperti merk EGA,
Clipsal, atau yang setara.
124
24. PEKERJAAN INSTALASI TATA SUARA
24.2. Bahan-bahan
24.2.1. Loudspeaker
Speaker yang digunakan adalah type ceiling mounted.
Bentuk speaker : Round atau square flush mount 12 cm
Instalasi : Screw-in instalation
Sistem : Two-way, full range, duflex loudspeaker
Presure sensitivity : 96 dB SPL (IW.500 Hz-3 kHz)
Freq response : 85 HZ-18 kHz
Max. long term output : 107.6 dB SPL (16 W/1m)
Impedance : 8 ohm nominal, 6 ohm min. at 11 kHz
Components : 8 inch, high efficiency, low freq, driver with a
coaxial mounted; 2,5 inch coneweeter
Speaker is provided with a 70 V line transformer that offer < 1 dB insertion loss and a
selection of 4 and 8 watt taps or 3 and 6 watt taps
Disuplai lengkap dengan box/enclosure untuk 8 inch ceiling loudspeaker, lengkap
dengan material acoustic glass wool.
Standard kualitas : Toa, atau yang setara.
24.2.2. Volume Control
Kabel Speaker
Impedansi konduktor: < 10 ohm per 100 meter.
Kapasitansi antar kondiktor : < 155 pF per meter
Jacket : PVC Jacket
Twist pitch : > 100 mm.
Standard kualitas : TOA atau yang setara.
24.2.3. Kabel
Kabel instalasi ke speaker harus dari jenis NYM, yang dipasang didalam pipa conduit.
24.2.4. Pipa Conduit
Pipa conduit yang dipakai adalah PVC, high impact conduit, dengan diameter dalam
minimum 16mm, beserta perlengkapannya. Standard kualitas yang diminta adalah seperti
merk EGA, Clipsal, atau yang setara
125
25. PEKERJAAN INSTALASI TELEPON
126
Peserta Tender wajib menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang berhubungan dengan
Structure Cabling System yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun tertera
dalam gambar-gambar, survey, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini dengan menyebutkan nama, type,
model, merk dan quantitinya.
Bilamana terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang disyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban peserta tender
untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada
pasal ini tanpa adanya tambahan biaya.
Peserta tender wajib mengikuti Daftar material ( bill of quantity ) yang diberikan .Peserta
Tender juga harus mengisi Data Teknis yang menyatakan kesesuaian ( compliance ) dari
produk yang akan dipasang, jika produk tidak sesuai dengan data teknis maka peserta
wajib memberikan penjelasan terhadap subtitusinya.
26.1.3. Lingkup Pekerjaan
• Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan akan menyakup , namun tidak terbatas pada :
- Survey lapangan / lokasi
- Jadwal Pekerjaan
- Design
- Pengadaaan material
- Pengiriman
- Installasi & terminasi
- Pekerjaan Sipil yang diperlukan ( chipping, bobokan ,dll )
- Re-install IT equipment e.g. Router, switch, Server
- Re-install utilities equipment e.g. UPS.
- Testing & commissioning
- AS Built Drawing dan Dokumentasi lain ( hasil Scann )
- Foto sebelum dan sesudahnya
- Un install ( Pencabutan ) Cable yang lama
- Training kepada IT Staff / administrator cabang
- Jaminan hasil installasi 2 (Dua) tahun
- Jaminan / certifikasi 20 (Dua Puluh) Tahun
• Detail Lingkup Pekerjaan
- Umum
o Peserta Tender harus menugaskan personel yang berkompeten sebagai
supervisor pada tiap lokasi pekerjaan installasi dan testing
o Supervisor yang ditugaskan harus selalu siap setiap saat selama pekerjaan
berlangsung untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan manajer proyek
dari BTN dan atau stafffnya dalam hal-hal yang berhubungan dengan system
yang dikerjakan dan atau yang berhubungan dengan kontrak.
o Peserta Tender harus menyerahkan daftar pekerja yang ditugaskan dalam
proyek dalam bentuk bagan organisasi proyek.
o Peserta tender harus menyerahkan jadwal pekerjaan secara keseluruhan
o Peserta tender harus menyediakan sendiri alat-alat bantu installasi yang
digunakan
o Peserta tender bertanggungjawab terhadap pengadaan /perangkat/material yang
digunakan /dipasang pada proyek, termasuk pengiriman sampai dengan lokasi
hingga serah terima pekerjaan
o Peserta tender harus melakukan pencabutan kembali jaringan kabel lama
setelah seluruh installasi baru berjalan dengan baik
o Peserta tender bertanggungjawab untuk memperbaiki /mengganti jika selama
melakukan pekerjaan ini meyebabkan adanya kerusakan pada sarana dan
prasarana gedung
o Pada saat cut over setelah installasi selesai, dibuatkan metode yg sesuai agar
active system dapat normal kembali.
127
- Detail Pengadaan Installasi & Terminasi
Horizontal Cable
o Peserta tender harus memastikan kabel UTP yang dipasang sebagai horizontal
tidak melebihi panjang maksimum yang direkomendasikan standard EIA/TIA-
568.
o Outlet Data yang digunakan adalah Connector RJ.45 dengan FacePlate 1 atau
2 Hole.
o Detail teknis diterangkan pada bagian Spesifikasi teknis.
Racking, PatchPanel dan Patchord
o Peserta tender menyediakan Rack dengan Type Free standing 42RU yang
ditempatkan pada ruang server
o Apabila diperlukan dengan adanya backbone ,rack yang digunakan adalah
15RU wallmounted
o Peserta Tender harus melakukan terminasi disemua outlet dan PatchPanel.
o Peserta Tender menyediakan Patchcord baik dari outlet ke Komputer ataupun
dari patchpanel ke switch /Hub.
o Peserta tender harus menyediakan wiring management unit
o Detail Teknis diterangkan pada bagian spesifikasi teknis.
Sistem Pendukung Jalur Perkabelan
o Peserta Tender harus menyediakan system pendukung jalur perkabelan
,meliputi namun tidak terbatas seperti pipa conduit high impact, cable tray dan
atau cable trunking
o Semua cable harus melewati system pendukung jalur perkabelan , kabel end to
end harus terproteksi
o Detail Teknis diterangkan pada bagian spesifikasi teknis.
Identifikasi dan Perlabelan
o Peserta tender bertanggungjawab dalam indentifikasi dan pelabelan dari
komponen-komponen yang relevan dengan structure cabling system
o Pelabelan meliputi pada outlet, PatchPanel dan Patchcord
o Pelabelan tertera juga dan sesuai dengan Shop drawing
Testing, Commisioning dan Dokumentasi
o Peserta Tender memastikan bahwa seluruh installasi / titik telah melawati
testing dengan menggunakan alat test yang sesuai dengan standard industri
UTP cabling system Cat.6
o Pada situasi dan kondisi dimana hasil pekerjaan installasi tidak sesuai atau
mengalami kerusakan maka peserta harus mengganti /melakukan perbaikan
tanpa adanya biaya tambahan
o Semua dokumentasi yg diberikan pemenang tender harus ditulis dalam bahasa
Indonesia dan dapat dipahami dengan mudah
o Sebagai syarat BAST maka dokumentasi dibuat dan diserahkan yang mudah
dipahami untuk keperluan perawatan oleh staff / admin BTN
o Dokumentasi yang dimaksud adalah AS Built Drawing yang diserahkan dalam
bentuk tercetak ( Hardcopy ) dan Softcopy dalam CD yg memungkinkan untuk
dibaca dengan format AutoCad.
o Dokumentasi juga meliputi hasil scan / testing cable dengan Menggunakan
FLUKE Tester UTP Cat.6.
26.1.4. Serah Terima
Serah terima pekerjaan akan ditandai dengan penandatanganan dokumen serah terima
pekerjaan oleh peserta tender dan pihak BTN dengan melampirkan dokumen-dokumen
sbb :
• Hasil Scan / Test
• BAST ( Berita Acara Serah Terima )
• As Built Drawing
128
26.1.5. Garansi
• Sesuai dengan standard industri / specifikasi pabrik dengan ditandai dengan
penerbitan Sertifikasi 20 tahun (peralatan) dan 2 tahun (jaringan sistem).
• Peserta tender memberikan jaminan installasi selama 24 ( dua puluh empat ) bulan
terhadap seluruh installasi
129
100.00 18.12 55.1 58.1 29.9 35.9 38.3 37.0 40.0
130
- Design cocok untuk pemasangan di wall maupun di outlet lantai
- Product dapat dioperasikan dan kompatiel
- Sertifikasi pihak ketiga pada tingkat komponen
• Technical Data
Electrical Data CL KM8
Insulation resistance > 1000MΩ ≥ 500MΩ
Dielectric strength Contact / contact 1.0kV Contact / contact 1.0kV
Contact / shield 1.5kV Contact / shield 1.5kV
Current carrying capacity ≥ 1A ≥ 1A
Typical plug / jack contact resistance ≤ 20MΩ ≤ 20MΩ
Terminations
Typical IDC contact resistance ≤ 1MΩ ≤ 1MΩ
Number of re-terminations ≥ 30 ≥ 30
Shield connection Patented 360º shielding* Patented 360º shielding*
Conductor diameter 0.5-0.65mm (AWG 24-22) 0.5-0.65mm (AWG 24-22)
Insulation diameter 0.7-1.6mm 0.7-1.6mm
Mechanical Data
Plug / jack mating cycles ≥750 (IEC/EN60603-7series) ≥ 750 (IEC / EN 60603-7
series)
Plug / jack insertion / withdrawal force ≤ 20N (IEC / EN 60603-7 series) ≤ 20N
(IEC / EN 60603-7 series)
Environmental
Operating temperature
range- 10º to +60ºC - 10º to +60ºC
Operating humidity
range ≤ 95% RHNon condensing ≤ 95% RH.Non condensing
131
26.2.5. Wall Outlet / Faceplate Angled Type
Faceplate UK style faceplates fitur komponen modular jacks memenuhi standard LAN
cabling systems Category 6 .
• Dimensions
86 high x 86 wide x 16mm deep
• Test Specification
Specifications melebihi standard pada ISO/IEC 11801:2002, EN 50173-1:2002 and
TIA/EIA 568-B
26.2.6. Racking
• Spesifikasi Rack 42RU sbb :
19” 42RU Freestanding Closed Rack basic
Acrylic front door & Steel Panel Backdoor
Double roof fan
Minimum 12 Vertical Power Strip Outlet, EURO type
80 Cage nut M6 + Screw
2 unit cantilever shelf 2RU
• Spesifikasi Rack 15RU sbb :
- 19” 15 RU Wallmunted rack basic
- Acrylic front door
- Single roof fan
- Minimum 6 horizontal power strip, EURO style
- 50 Cage nut M6+Screw
- 1 unit Centilever Shelf
132
27.3. Pekerjaan Closet
133
• Penyedia Barang wajib memperbaiki/mengulangi/ mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Penyedia Barang, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik
134
• Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat potong kaca
khusus.
27.7.3. Pemasangan Cermin :
• Cermin ditempel dengan dasar kayu lapis jenis MR yang disekrupkan pada klos-klos di
dinding, kemudian dilapis dengan plastik busa tebal 1 cm. Pemasangan cermin
menggunakan penjepit aluminium siku atau sekrup-sekrup kaca yang mempunyai dop
penutup stainless steel.
• Setelah terpasang cermin harus dibersihkan dengan cairan pembersih yang mengandung
amonia.
135
Box Material : Stainless steel
Layar : LCD
sensor : Optikal
136
28.6. Kabel-Kabel untuk Fixture
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus ditutup asbestos dan
tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm2, ,kawat-kawat harus dilindungi
dengan “tape” atau tubing di semua tempat yang mungkin ada abrasi. Semua kabel-kabel harus
disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana diperlukan penggantung rantai atau kalau
pemasangan /perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu
armature dan penggantungan.
137