You are on page 1of 135

BAB XII

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

XII. A. 1.
SPESIFIKASI TEKNIS LANTAI 1

1. SYARAT-SYARAT UMUM

1.1. Uraian Umum


Guna memperoleh pemahaman dan penguasaan secara mendetail tentang keseluruhan
pekerjaan yang akan dikerjakan nantinya, maka Penyedia Barang diwajibkan mempelajari
secara teliti seluruh gambar pelaksanaan beserta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan
Pelaksanaan seperti yang diuraikan di dalam Dokumen Pengadaan berikut ini.
Apabila Penyedia Barang menemukan hal-hal yang kurang jelas dan/atau perbedaan-
perbedaan di dalam gambar dan uraian ini, Penyedia Barang hanya dapat mengklarifikasikan
hal tersebut kepada Panitia Pengadaan Barang & Jasa pada saat pemberian penjelasan
(Aanwijzing).

1.2. Lingkup Pekerjaan


Adapun jenis pekerjaannya adalah:
Renovasi Gedung RM Notohamiprodjo Lantai 1 di Lapangan Banteng, Jakarta.

Lingkup pekerjaan Renovasi Gedung RM Notohamiprodjo Lantai 1 ini meliputi:

No. Uraian Kerja Keterangan


1 Pekerjaan Pembongkaran Pembongkaran Instalasi ME
Pembongkaran Dinding dan Partisi,
Pembongkaran Plafond, dan
Pembongkaran Lantai.

3
2 Pekerjaan Persiapan Pengukuran Lokasi
Penyiapan Kantor-kantor Proyek & Gudang
Penyiapan Kantor Konsultan Pengawas
Penyiapan Ruang Rapat Proyek,
Pembuatan Pagar Proyek
Listrik dan Air Kerja
Scaffolding dan Alat Bantu
Dokumentasi
Alat-alat Keselamatan Kerja
Dll.
3 Pekerjaan Lantai Pemasangan Lantai baru, yang terdiri atas:
• Lantai Marmer White Carara + Granit
Black Galaxy,
• Lantai Homogeneous Tile
4 Pekerjaan Dinding Pemasangan dinding bata
Pemasangan dinding partisi gypsum,
Pemasangan partisi kaca.
5 Pekerjaan Finishing Dinding Pengecatan
Lapisan Wallcovering
Lapis Granit Travertine
Dinding Panel HPL
Plint Lantai
Backdrop
Pelapisan dinding kaca dengan kaca film
sandblast.
6 Pekerjaan Pasang Logo Pemasangan logo BKF dari bahan stainless
steel, sesuai dengan yang tertera pada
gambar.
7 Pekerjaan Pintu Jendela Kusen
Daun Pintu
Architrave
Kaca dan pintu kaca tempered
8 Pekerjaan Finishing Kayu Finishing kayu dengan cat melamic
9 Pekerjaan Kaca Kaca pengambangan (floatglass)
Pekerjaan Kaca Tempered
10 Pekerjaan Langit-Langit Langit-Langit Gypsum board
List plafond
11 Pekerjaan Finishing Langit- Pengecatan
Langit
12 Pekerjaan Kunci Dan Alat-alat Pemasangan Engsel, Kunci, door closer,
Penggantung handle pintu, pemasangan access card
13 Pekerjaan Work Station Partisi
Meja

14 Pekerjaan Instalasi Listrik Pemasangan Titik Lampu


Pemasangan Titik Stopkontak
Penarikan kabel instalasi, termasuk floor duct
dan cable tray,
Pemasangan Fixtures
15 Pekerjaan Instalasi Air Reposisi dan penambahan ducting yang ada,
Conditioning Pemasangan damper baru,
Pemasangan diffuser dan return air grill baru.
16 Pekerjaan Instalasi Fire Alarm Pemasangan Instalasi Fire Alarm baru dan
koneksinya ke Terminal Box Fire Alarm.
17 Pekerjaan Instalasi Pemadam Reposisi dan penyambungan pipa lama dan

4
Kebakaran sprinkler head baru.
18 Pekerjaan Instalasi Tata Suara Pasang Instalasi Sound System baru dan
koneksinya ke Terminal Box Sound System
yang ada.
19 Pekerjaan Instalasi Telepon Pemasangan Instalasi Telepon Baru dan
koneksinya ke Terminal Box Telepon yang
ada.-
20 Pekerjaan IT. Pemasangan Instalasi Kabel Data baru,
termasuk pengadaan HABnya.
21 Pekerjaan Sistem Keamanan Lihat Detail Spesifikasi.

1.3. Sarana Kerja


Guna menunjang kelancaran kerja, Penyedia Barang wajib menyediakan:
a. Gudang bahan material
b. Kantor Proyek / Direksi keet, termasuk ruang meeting lapangan.
c. Pos Keamanan
d. Perlengkapan Kerja termasuk peralatan untuk Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
e. Tempat penampungan sementara sisa bongkaran yang di pagar secara rapi.
f. Tempat penampungan sementara material masuk.
g. Jaring pengaman bangunan.

1.4. Gambar– gambar Dokumen


a. Bilamana terjadi perbedaan dan/atau pertentangan antara gambar-gambar yang ada
dengan Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan di
lapangan, Penyedia Barang diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Konsultan
Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di Lapangan.
b. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Penyedia Barang untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.
c. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
d. Penyedia Barang tidak dibenarkan mengubah dan/atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas.
Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan timbul menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang baik dari segi biaya maupun waktu.
e. Penyedia Barang harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan,
segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, adendum, berita-berita perubahan dan
gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui di tempat pekerjaan.
f. Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Panitia Pemeriksa
Barang setiap saat sampai dengan serah terima ke-satu. Setelah serah terima ke-satu,
dokumen-dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

1.5. Gambar – gambar Pelaksanaan dan Contoh – contoh


a. Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram, ilustrasi,
jadwal, brosur atau data yang disiapkan Penyedia Barang atau Sub Penyedia Barang,
Supplier atau Produsen yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
b. Yang dimaksud dengan contoh-contoh adalah benda-benda / bahan yang disediakan
Penyedia Barang untuk menunjukkan spesifikasi bahan dimaksud, kelengkapan dan
kualitasnya sesuai dengan yang ditawarkan. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas
(untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Perencana).
c. Penyedia Barang akan mempelajari, menandatangani persetujuan dan menyerahkan
dengan segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan
dalam Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas. (Setelah berkoordinasi dengan
Konsultan Perencana)

5
d. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
dianggap
e. Penyedia Barang telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut
dengan Dokumen Kontrak.

1.6. Jaminan Kualitas


Penyedia Barang memberikan jaminan bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk
pekerjaan adalah benar-benar baru, kecuali ditentukan lain, serta Penyedia Barang
menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan
estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.
Apabila diminta, Penyedia Barang sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut
pada butir ini, termasuk dalam hal ini dukungan dari supllier atau keagenan material yang
menerangkan kebenaran harga satuan material / bahan dan jaminan ketersediaan bahan
material, sehingga menjamin kelancaran kerja Penyedia Barang.
Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa
“pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna”, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung
jawab Penyedia Barang sepenuhnya.

1.7. Nama Pabrik / Merk Yang ditentukan


Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/ merk dari satu jenis bahan/
komponen atau konsultan memberikan uraian menurut standar tertentu dari spesifikasi
material yang disyaratkan, maka Penyedia Barang wajib menguraikan secara detail item yang
ditawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan, diperkuat dengan surat
dukungan dari keagenan yang bersangkutan. Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Barang
pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi di pasaran
ataupun sukar didapat di pasaran.
Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang,
Penyedia Barang harus sesegera mungkin melakukan pemesanan pada agennya di
Indonesia.
Apabila Penyedia Barang telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan
bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Konsultan Perencana akan menentukan
sendiri alternatif merk lain dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) minggu
penunjukan pemenang, Penyedia Barang harus memberikan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada agen ataupun Importir
lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order import).

1.8. Peraturan teknis pembangunan yang digunakan


a. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Dokumen Pengadaan ini
berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya :
 Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene
Voorwaarden voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare Werken (AV) 1941.
 Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan Teknik
Pembangunan Indonesia (DTPI).
 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-1971).
 Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
 Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 2000 dan PLN setempat.
 Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalassi Pembuangan
dan Perusahaan Air Minum.
 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-1961). Peraturan Semen Portland Indonesia
NI-08.
 Standar-standar Material Nasional dan Internasional, meliputi SNI, ASTM, EN, JIS, DIN,
IEC, ISO.
 Peraturan Muatan Indonesia.

6
 Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah
setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
b. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula :
 Gambar kerja yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen, termasuk juga gambar-gambar detail (shop drawing) yang dibuat
oleh Penyedia Barang dan sudah disahkan/disetujui Konsultan Pengawas.
 Dokumen Pengadaan.
 Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
 Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
 Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
 Dokumen Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
 Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) yang telah disetujui.
 Kontrak Penyedia Barang/Jasa (KPBJ).
 Risalah Rapat.
 Surat Perintah Pekerjaan Tambah Kurang (jika ada).
 Addendum Kontrak (jika ada).

. 2. PEKERJAAN PEMBONGKARAN

2.1. UMUM
2.1.1. Ringkasan
Pasal ini menjelaskan syarat-syarat pekerjaan yang harus dipatuhi oleh Kontraktor
dalam melaksanakan pekerjaan Pembongkaran yang diminta oleh Gambar dan
Dokumen Kontrak lain, seperti:
a. Pembongkaran Instalasi ME yang ada,
b. Pembongkaran Partisi dan dinding,
c. Pembongkaran Plafond,
d. Pembongkaran Lantai,
e. Pembongkaran Kosen, Pintu dan Jendela
f. Pembongkaran Alat-alat Sanitair.
2.1.2. Pengajuan Ijin
Ijin Pembongkaran harus diajukan kepada Konsultan Pengawas dan harus
dilampiri dengan:
a. Jadwal pekerjaan yang menggambarkan urut-urutan pekerjaan pembongkaran
yang akan dilaksanakan, untuk keperluan penilaian oleh Konsultan Pengawas.
Masukkan juga keterangan tentang koordinasi yang berkaitan dengan
pemutusan, penutupan dan penyambungan dari instalasi mekanikal-elektrikal
terkait, serta cara-cara proteksi terhadap debu dan kebisingan. Lengkapi juga
dengan urut-urutan pelaksanaan pembongkaran dan pembersihannya, untuk
menjamin tidak terganggunya aktivitas yang ada.
Koordinasikan juga dengan Pengawas masalah penghunian bagian-bagian
bangunan yang ada, baik selama pekerjaan pembongkaran berlangsung,
maupun setelahnya.
b. Foto-foto kondisi existing dari permukaan struktur yang ada, peralatan-
peralatan, dan perbaikan-perbaikan atas struktur yang berdekatan. Foto-foto
tersebut harus disimpan oleh Kontraktor, Konsultan Pengawas dan Pejabat
Pembuat Komitmen.

7
2.1.3. Kondisi Pekerjaan
a. Penghunian
Kontraktor harus berusaha agar pekerjaan pembongkaran dilaksanakan
dengan gangguan sekecil mungkin atas beroperasinya kegiatan-kegiatan yang
ada.
b. Proteksi
Kontraktor harus menyiapkan pengaman-pengaman sementara untuk
melindungi orang-orang dari kecelakaan, akibat pekerjaan pembongkaran.
• Siapkan juga langkah-langkah pengaman yang diperlukan untuk
menyediakan jalan yang aman dan bebas kepada orang-orang.
• Siapkan juga penyanggah-penyanggah dan penopang-penopang,
dilamana diperlukan, untuk menjaga supaya tidak terjadi goyangan,
penurunan, atau keruntuhan struktur, atau elemen-elemen yang akan
dibongkar.
• Lindungi juga struktur-struktur existing yang akan dipertahankan,
supaya tidak terjadi kerusakan selama berlangsungnya pekerjaan
pembongkaran.
• Semua sarana perlindungan tersebut harus dibongkar sebelum
pekerjaan diserah-terimakan.
c. Kerusakan-kerusakan
Kontraktor harus segera memperbaiki struktur dan instalasi existing yang
mungkin terusakkan pada saat pekerjaan pembongkaran berlangsung.
d. Pemotongan dengan alat las
Kontraktor sama sekali tidak diperkenankan untuk melaksanakan pekerjaan
pemotongan dengan menggunakan alat las, sampai daerah kerja dapat
dibebaskan dari material-material yang mudah terbakar. Selama
berlangsungnya pekerjaan pemotongan dengan alat las, Kontraktor juga wajib
untuk menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
e. Instalasi utilitas
Kontraktor harus menjaga supaya jaringan instalasi yang ada dapat tetap
berfungsi selama berlangsungnya pekerjaan pembongkaran. Jaringan
tersebut harus dilindungi dari kemungkinan rusak.
• Kontraktor tidak boleh memutus jaringan utilitas yang melayani daerah-
daerah yang masih beroperasi. Dalam hal terpaksa dilakukan
pemutusan, maka Kontraktor wajib untuk menyediakan pelayanan
darurat selama pemutusan berlangsung.
• Alat-alat pemadam kebakaran harus disediakan oleh Kontraktor, selama
berlangsungnya pekerjaan pembongkaran.
f. Kontrol Lingkungan
Bilamana diperlukan, Kontraktor harus mengoperasikan semburan air,
penutupan sementara, dan cara proteksi lainnya, untuk mengurangi debu dan
kekotoran.

2.2. PENYELENGGARAAN PEKERJAAN


2.2.1. Persiapan
Kontraktor wajib, bilamana diperlukan, untuk memasang penunjang, penopang,
atau struktur pendukung lainnya, untuk mencegah goyangan, penurunan, atau
keruntuhan, dari daerah yang akan dibongkar, serta fasilitas yang berdekatan.

8
a. Kontraktor harus menghentikan kegiatan pembongkarannya dan segera
melaporkan kepada Konsultan Pengawas, manakala keamanan struktur
berkembang membahayakan. Kontraktor juga harus mengambil langkah-
langkah pengamanan untuk menopang struktur tersebut, sampai ada
keputusan lebih lanjut tentang pembongkaran yang akan dillaksanakan.
b. Tutup dan lindungi perabot-perabot, serta peralatan-peralatan yang ada, dari
kemungkinan kerusakan pada saat berlangsungnya pekerjaan pembongkaran,
pada daerah-daerah dimana peralatan dan perabotnya tidak dipindahkan.
c. Pasang dan pertahankan partisi yang mampu menahan debu, untuk
mencegah menjalarnya debu dan asap.
2.2.2. Pembongkaran
Kontraktor harus mengatur pekerjaan pembongkaran secara sistematis dan
menggunakan metoda-metoda yang mampu mendukung penyelesaian
pekerjaannya sesuai dengan jadwal pembongkaran. Bongkar beton dan dinding
dengan menggunakan alat potong mesin atau tangan. Jangan gunakan alat
potong mesin yang bersifat memukul.
2.2.3. Material-material yang harus diselamatkan
Bilamana diminta, bahan-bahan yang harus diselamatkan, harus dibongkar
dengan hati-hati, dengan cara-cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas,
kemudian dibersihkan, disimpan dan diserah-terimakan kepada Konsultan
Pengawas, dengan Tanda-Terima.
2.2.4. Pembuangan material-material bekas bongkaran
Kontraktor harus membuang dari lokasi proyek, semua sampah, dan barang-
barang sisa bongkaran. Bilamana terdapat bahan sisa bongkaran yang berbahaya,
pembuangannya harus dilakukan dengan cara dan prosedur yang memenuhi
ketentuan-ektentuan yang berlaku. Pembakaran bahan-bahan bekas, tidak
diperkenenkan dilakukan di areal proyek.
2.2.5. Pembersihan dan Perbaikan Kembali
Pada saat penyelesaian pekerjaan pembongkaran, Kontraktor harus
mengeluarkan semua alat, perabotan dan bahan-bahan bekas bongkaran dari
lokasi proyek. Kontraktor juga harus membuang semua proteksi-proteksi
sementara dan meninggalkan proyek dalam keadaan benar-benar

3. PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1. Pengukuran
a. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran ulang dan penggambaran kembali
lokasi renovasi dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai tanda elevasi,
letak batas-batas ruangan dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.
Kontraktor diwajibkan mengadakan pengecekan ulang dan mendata kondisi bangunan
existing (kesikuan dan elevasi kerataan air) dan melaporkan secara tertulis, lengkap
dengan foto-foto kondisi sebelum pelaksanaan.
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Perencana/Pengawas untuk dimintakan
keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/Theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.

9
d. Kontraktor harus menyediakan secara terus menerus Theodolith/ waterpass beserta
petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencanaan/ Pengawas
selama pelaksanaan proyek.
e. Pengurusan sudut siku dengan prisma atau benang secara asas Segitiga Phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh
Perencana/Pengawas.
f. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor. Alat ukur
harus sudah dikalibrasi, dan dilampirkan bukti pengecekan kalibrasi.

3.2 Kantor Kontraktor Dan Los Kerja.


a. Ukuran luas kantor Kontraktor Los Kerja serta tempat simpan bahan, disesuaikan
dengan kebutuhan Kontraktor dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan
serta dilengkapi dengan pemadam kebakaran. Kantor Kontraktor akan mengambil
tempat di salah satu lantai yang di renovasi, dan pada tahap finishing akhir, kantor
kontraktor harus segera dipindahkan ke lantai/ area yang bebas, sehingga lokasi lantai
yang di renovasi benar-benar bebas dan bersih, ruang-ruangan yang dapat terkunci
harus segera dikunci disertai deffect list.
b. Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti: paku, sekrup harus dibuatkan
kotak simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-masing
bahan tidak tercampur.

3.3 Alat Alat Keselamatan Kerja


Alat-alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus senantiasa disediakan oleh kontraktor di
lokasi kegiatan renovasi. Alat-alat Pelindung Diri (APD), Tabung Pemadam Kebakaran dan
Kotak P3K wajib disediakan oleh kontraktor di beberapa tempat, antara lain :
a. Gudang (tempat Penyimpanan) 3. Kantor Proyek (site office) 5. Pos Jaga (security) 7.
R. Unloading 8. R. Genset (pembangkit) 4. Area fabrikasi
b. Kontraktor wajib menyediakan tabung alat pemadam kebakaran (fire extinguisher)
YAMATO lengkap dengan isinya, dengan jumlah sekurang-kurangnya minimal 7 (tujuh)
tabung, masing-masing tabung berkapasitas 15 kg (disesuaikan dengan kebutuhan di
lapangan).
c. Semua Tamu/ Pekerja yang berada di lokasi Renovasi, harus mengenakan APD standar,
sesuai ketentuan K3 (safety helmet & masker)
d. Tabung alat pemadam kebakaran & P3K selanjutnya menjadi milik Pemberi Tugas
setelah proyek berakhir.

3.4 Alat Alat Bantu


Kontraktor harus menyediakan sendiri alat-alat bantu kerja yang diperlukan selama masa
pelaksanaan Renovasi dan memelihara keamanannya, selama masa itu. Alat-alat tersebut
terdiri dari :
• Scaffolding
• Travo (electric welder)
• Kompresor
• Pipe threading equipment
• Panel-panel, kabel rol untuk kerja
• Trolley
• Alat-alat Kebersihan (Sapu, blade glass cleaner, sikat, pel dll)
• Lampu-lampu untuk penerangan sementara
• Pembangkit (generator)

3.5 Pekerjaan Penyediaan Air Dan Daya Listrik Untuk Bekerja.


a. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di lokasi
proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur,

10
minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Pengawas.
b. Kontraktor wajib melakukan pemeriksaan kandungan/kualitas air kerja pada
laboratorium independent sebelum pelaksanaan pekerjaan.
c. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan. Penggunaan diesel untuk
pembangkit tenaga listrik hanyadiperkenankan untuk penggunaan sementara atas
persetujuan Pengawas.
d. Semua Peralatan yang menggunakan tenaga listrik, harus dihubungkan dengan benar
pada stop kontak-stop kontak yang menempel pada sebuah panel temporary dengan
MCB yang memadai. Panel-panel temporary (untuk bekerja) yang diperoleh dari
sambungan sementara PLN, penyambungannya melalui koordinasi dengan pengelola
gedung dan Pengguna Jasa (user).
e. Penyambungan Peralatan ke panel kerja/ sumber daya stop kontak tanpa menggunakan
steker sama sekali tidak diperbolehkan. Kontraktor harus mengawasi penggunaan
peralatan-peralatan tersebut dengan tegas.

. 4. PASANGAN BATA

4.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan syarat-syarat pekerjaan pasangan batu bata yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor, seperti yang ditunjukkan didalam gambar.

4.2. Kontrol dan Batasan


Pasangan Batu bata harus dilaksanakan dengan mengikuti Persyaratan yang tercantum di
dalam RKS ini, SII.0013-81, SII.0021-78, PUBI 1982, PUBI 1970 dan semua perintah
yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan..

4.3. Persyaratan Bahan


4.3.1. Bata Merah
Bata Merah yang akan digunakan harus merupakan bata dari tanah liat yang telah
dibakar secara cukup, yang memiliki ukuran dan bentuk yang seragam, dengan
sudut-sudut yang runcing dan mempunyai permukaan yang rata, serta tidak retak
dan memenuhi Persyaratan yang tercantum di dalam SII. 0021-78 dan PUBI 1982
pasal 27 tercantum di dalam SII.0021-78 dan PUBI 1982 pasal 27 Modul M-6 Kelas
50.
Sebelum bata merah dapat dikirim ke tempat Pekerjaan, Kontraktor harus
mengajukan contohnya kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk disetujui,
lengkap dengan keterangan tentang sumber asalnya, secara tertulis.
Pada pengajuan tersebut Kontraktor harus menjamin bahwa hanya satu sumber
yang akan ditunjuknya sebagai asal bata merah yang akan digunakan untuk seluruh
pekerjaan. Kualitas yang disyaratkan adalah seperti eks. lokal, ukuran besar atau
setaraf.
4.3.2. Semen Portland
Semen Portland yang dipakai adalah semen portland biasa seperti yang diproduksi
oleh Tiga Roda, Kujang atau Gresik, yang memenuhi syarat-syarat yang tercantum
di dalam NI-8, PBI 1971, SII.0013-81 dan PUBI 1982, type 1. Untuk seluruh
pekerjaan hanya diperkenankan satu merk semen saja, dan harus didatangkan ke
tempat pekerjaan dalam kemasan-kemasan aslinya.
Semua semen harus disimpan di gudang yang mempunyai sistim ventilasi alami dan
ditempatkan di atas landasan yang dinaikkan sekurang-kurangya 30 cm di atas
lantai, untuk menjaga semen dari air dan kelembaban yang dapat mempengaruhi
mutu semen yang bersangkutan. Sak-sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk
sampai tingginya melebihi 2 m atau max. 10 zak.

11
Semen yang telah overzak harus dikeluarkan dari tempat pekerjaan.
Penyimpanan harus diatur sedemikian rupa, sehingga semen yang disimpan paling
lama dapat dipakai paling dulu. Pemakaian semen harus menurut urutan
pengirimannya. Semen yang telah disimpan lebih lama dari 60 hari kalender, tidak
boleh dipakai.
4.3.3. Pasir Pasang
Pasir Pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi persyaratan
yang tercantum di dalam PUBI 1970 ayat 14.1. dan 14.2.
4.3.4. Air.
Air yang akan dipakai harus bersih, tidak berlumpur, berminyak atau bahan-
bahan kimia (asam alkali ), mengandung organisme yang dapat memberikan effek
merusak adukan atau beton, serta harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum
di dalam PUBI 1982 Pasal 9 dan PBI 1971 ayat 3.6.
Bilamana air yang akan digunakan ternyata meragukan, Konsultan Manajemen
Konstruksi berhak untuk memerintahkan Kontraktor untuk mengirimkannya ke
laboratorium yang disetujui untuk diperiksa dan semua biaya yang timbul karenanya
harus dipikul oleh Kontraktor .
Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.

4.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Semua batu bata yang akan dipasang harus dibasahi sebelumnya. Bata yang patah tidak
boleh dipasang pada bidang lurus.
Semua nat antar bata yang terjadi harus memiliki ketebalan yang seragam dan tidak boleh
lebih dari 1 cm.
Pasangan batu bata harus dilaksanakan oleh tukang batu yang berpengalaman.
Pekerjaan yang telah selesai dipasang harus terus dibasahi selama 10 hari sejak
selesainya pemasangan.
Bidang permukaan dari pasangan batu bata harus benar-benar vertikal dan kevertikalan
ini harus diperiksa pada setiap jarak tertentu dengan menggunakan besi lot.
Bagian atas dari dinding harus dibasahi secukupnya sebelum lapisan pasangan batu bata
yang baru diterapkan, untuk memperoleh bidang kerja yang baru.
Pasangan dinding batu bata harus dipasang keatas secara uniform dan tidak ada satu
bagianpun yang boleh dipasang keatas lebih dari 150 cm dalam seharinya, untuk
menjaga penurunan yang tidak sama dari pasangan dinding tersebut
Dalam hal terdapat pasangan dinding batubata yang cukup panjang, yang dirasakan
tidak mungkin terjangkau untuk sekali pemasangan, maka ujung pasangan harus dibuat
bertangga.
2
Sudut-sudut dinding, pertemuan-pertemuan dan setiap 6 m pasangan Batubata harus
diperkuat dengan menggunakan beton bertulang praktis ukuran 12 x 12 cm2, atau balok
horizontal beton bertulang praktis, sebagaimana yang disyaratkan di dalam ayat III.602,
butir 5, PBN 1978.
Setiap pekerjaan bata yang berhubungan dengan kolom-kolom beton, balok-balok beton,
dinding beton, harus diberi stek besi ∅12 jarak 90 cm.
Semua pasangan batu bata harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan semen-
pasir dengan komposisi seperti yang dicantumkan dibawah ini :

4.5. Adukan Rapat Air


Adukan Rapat Air yang terdiri atas 1 bagian semen : 3 bagian pasir harus dipakai untuk
semua pasangan batubata dibawah lantai sampai ketinggian 20 cm diatas lantai.
Adukan ini harus pula dipakai disemua pasangan batu bata yang ketebalannya lebih kecil
dari 1 bata (1/2 bata).

4.6. Adukan Biasa


Adukan biasa yang terdiri atas 1 bagian semen : 5 bagian pasir harus dipakai pada semua
pasangan batubata, kecuali pada kondisi-kondisi seperti yang disebutkan diatas.

12
5. PEKERJAAN PLESTERAN
5.1. Keterangan Umum
Pasal ini menguraikan syarat-syarat pekerjaan plesteran yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor pada pekerjaan dinding.

5.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan plesteran harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mengikuti syarat yang
tercantum di dalam RKS ini, PUBI 1982, SII.0013-81, PUBI 1970 dan semua
Petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama berlangsungnya
pekerjaan.

5.3. Persyaratan Bahan


5.3.1. Semen Portland
Semen Portland yang akan dipakai harus memenuhi syarat yang tercantum di
dalam RKS ini.
5.3.2. Pasir Pasang
Pasir pasang yang akan dipakai harus memenuhi syarat yang tercantum di
dalam RKS ini.
5.3.3. Air.
Air yang dipakai untuk pekerjaan plesteran ini harus memenuhi syarat yang
tercantum di dalam RKS ini.
5.3.4. Persyaratan campuran plesteran
Proporsi adukan dan campuran harus mengikuti persyaratan dibawah ini :
Portland Cement Pasir
1 Plesteran kedap air. 1 2
2 Plesteran sudut. 1 3
3 Plesteran beton biasa 1 3
4 Plesteran beton kedap air 1 2
4 Plesteran biasa. 1 5

5.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Pekerjaan plesteran harus dapat dilaksanakan, setelah semua nat pasangan bata
dikorek dan dibersihkan dengan sikat kawat.
Seluruh permukaan pasangan batu bata harus dibasahi dengan air, sebelum adukan
plesteran dapat diterapkan dan ditebarkan.
Pekerjaan plesteran harus dimulai dari sudut sebelah kiri atas dan harus diteruskan ke
sebelah kanan bawah.
Selama pemasangan harus dijaga agar tidak terjadi gelombang gelombang, dan
hasilnya harus rata dan uniform.
Sudut-sudut dan tepi plesteran harus lot.
Permukaan plesteran yang telah selesai harus diusahakan tetap basah selama 7 hari
terhitung sejak tanggal selesainya plesteran.
Adukan untuk pekerjaan plesteran ini harus sama dengan yang dipakai pada pekerjaan
pasangan batu bata.
Plesteran hanya dapat dimulai setelah pasangan bata / beton benar-benar kering.
Sebelum pekerjaan plesteran dapat dimulai, Kontraktor harus membuat/memasang
"Kepala Plesteran". Pemasangan "Kepala plesteran" harus dirancang begitu rupa,
dengan menggunakan benang-benang pembantu dan alat lot sehingga nantinya akan
diperoleh hasil plesteran yang benar-benar rata dan tegak lurus.

13
Jarak "Kepala Plesteran" tidak boleh lebih dari 1 m. "Kepala Plesteran" harus dibiarkan
mengering sebelum garis plesteran pembantu dapat dibuat.
"Garis Plesteran Pembantu" harus dibuat tegak lurus dan ditarik dengan menggunakan
kayu telah diketam rata, sedemikian rupa sehingga diperoleh garis plesteran yang rata
dan tegak lurus ( lot ).
Plesteran sesungguhnya baru dapat dimulai setelah "Garis Plesteran Pembantu" cukup
kering.

6.PEKERJAAN DINDING GRANIT

6.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan pekerjaan dinding Granit yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor,
seperti yang tertera pada gambar.

6.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan pelapisan dinding dengan bahan granit harus dilaksanakan dengan mengikuti
ketentuan yang tercantum pada PUBI 1982, RKS ini dan semua Petunjuk yang
disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

6.3. Persyaratan Bahan


Granit yang dipakai adalah granit Travertine ex Italia, dengan ukuran 80X120CM2, dengan
ketebalan minimum 18mm, yang berkualitas baik dan bebas dari cacad bawaan ataupun
cacad pengerjaan dan penanganan. Granit harus dalam keadaan mulus, dengan bidang
permukaan yang rata, licin, berkilat dan halus. Tepi-tepi dari granit harus benar-benar
tegak lurus dan rata, serta tidak boleh ada sempalan-sempalan yang akan merugikan
penampilannya. Granit yang cacad tidak boleh dipasang.
Bilamana granit telah didatangkan ketempat pekerjaan, maka granit tersebut harus
disimpan pada tempat yang terlindung dan bebas dari kemungkinan terjadinya kerusakan.
Untuk rangkanya dipakai rangka besi siku 50.50.5.

6.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Sebelum dipasang, granit harus disiapkan terlebih dahulu dengan memasang kait-kaitnya.
Untuk keperluan tersebut, Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja, dengan dasar
ukuran nyata dilapangan, yang menggambarkan struktur rangkanya dan detail
pemasangannya.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tukang marmer yang berpengalaman, yang memiliki
perangkat peralatan pemasangan marmer yang cukup lengkap. Nat antar granit harus
dibuat sekecil mungkin.
Alat-alat bantu, seperti benang, lot dan waterpas, harus disediakan oleh Kontraktor,
supaya diperoleh hasil pasangan yang lot, rata dan sipat datar.
Bidang pertemuan antar granit harus dibuat lurus, dan bidang granit yang tampak tidak
boleh terkotori oleh adukan atau kotoran melekat lain yang dapat merusak tampilannya
kelak. Setelah pemasangan selesai, seluruh bidang granit harus dibersihkan secara
memadai.

14
7. PEKERJAAN LANTAI GRANIT DAN MARMER

7.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan persyaratan-persyaratan yang harus diikuti oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan pemasangan garnit dan Marmer, seperti yang tercantum didalam
gambar.

7.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan Lantai Granit dan Marmer yang harus dipasang oleh Kontraktor, harus
dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan yang tercantum pada PUBI 1982, RKS ini, dan
semua petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama berlangsungnya
pekerjaan.

7.3. Persyaratan Bahan


Bahan granit dan marmer yang akan dipasang adalah sebagai berikut:
7.3.1. Marmer
Marmer yang dipakai adalah marmer ex Italia, jenis Carara, yang berkualitas baik,
dengan corak yang halus, dengan ketebalan minimum 18mm.
7.3.2. Granit
Granit yang dipakai adalah granit ex Italia, jenis Black Galaxy, yang berkualitas baik
dan mempunyai ketebalan minimum 18mm.
7.3.3. Adukan untuk pemasangan
Adukan untuk pemasangan lantai marmer dan granit adalah adukan 1 semen
Portland : 3 bagian pasit pasang.
7.3.4. Bahan Grouting
Bahan untuk grouting nat antar marmer/granit adalah AM Grout, dengan warna yang
akan ditentukan oleh Konsultan Perencana pada saat pelaksanaan.

7.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Sebelum pemasangan dilaksanakan, Kontraktor harus membuat gambar kerja yang
menjelaskan tentang cara-cara pemasangannya, detail-detail sambungannya, dan
keterangan lain yang diperlukan.
Lantai marmer/granit harus dipasang oleh tukang yang khusus dan berpengalaman. Semua
alat bantu, sperti benang, waterpas dan lain sebagainya, harus disediakan oleh Kontraktor,
agar mutu pekerjaan dapat benar-benar baik.
Seluruh daerah pemasangan harus disiapkan sebelumnya. Lalulintas orang/pekerja harus
diusahakan ditutup dan seluruh daerah pemasangan harus dibersihakan dulu, kemudian
disiram dengan air bersih, sampai basah.
Nat antar marmer/granit harus diusahakan sekecil mungkin dan bidang pertemuan antar
marmer/granit harus benar-benar rata. Nat tersebut harus diisi dengan bahan grouting.
Hasil pasangan harus sipat datar.
Setelah pemasangan, seluruh bidang lantai harus dibersihkan.

15
8. PEKERJAAN LANTAI HOMOGENEOUS TILE

8.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan pekerjaan lantai homogenous tile yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor ,sebagaimana tertera di dalam gambar.

8.2. Kontrol dan Batasan


Dalam melaksanakan pekerjaan homogenous tile, Kontraktor harus mengikuti semua
syarat yang tercantum di dalam SII.0023-73, SII.0243-79, PUBI 1982, spesifikasi ini
dan semua Perintah/Petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi selama berlangsungnya pekerjaan.

8.3. Persyaratan Bahan


Homogenous Tile yang dipakai adalah homogenous tile kualitas baik yang ada
dipasaran, seperti merk Indogres, Nero Granite, atau yang setaraf. Ukuran yang
dipakai adalah ukuran 60X60CM2.

8.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Pasangan homogenous tile harus dilaksanakan oleh tukang keramik yang
berpengalaman. Sebelum ubin keramik dapat dipasang, Pemborong harus memeriksa
kerataan dari beton tumbuk yang diatasnya akan dipasang ubin keramik.
Pemasangan ubin keramik untuk lantai harus dilaksanakan dengan menggunakan
adukan 1 bagian semen : 5 bagian pasir pasang.
Selama pemasangan, daerah yang sedang dipasang harus dibebaskan dari lalu lintas.
Ubin harus dipasang sedemikian rupa sehingga diperoleh nat yang seragam dan lurus,
dengan besar nat yang harus sama dengan besar nat keramik yang sudah ada.
Nat harus diisi dengan menggunakan bahan AM Grout yang warnanya akan ditentukan
pada saat pekerjaan berlangsung.
Pemotongan keramik harus dilaksanakan dengan menggunakan mesin potong keramik
yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Ubin yang cacat tidak boleh dipasang dan akan ditolak oleh Konsultan Pengawas..
Semua ubin yang tidak memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam RKS ini, baik
kualitas bahannya maupun cara pelaksanaannya harus dibongkar dan diganti tanpa
tambahan biaya dari Proyek.

9. PEKERJAAN LANTAI PARKET TYPE ENGENEERED FLOOR

9.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan syarat-syarat pekerjaan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan Lantai Parket, seperti yang tertera pada gambar.

9.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan Lantai Parket ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mengikuti semua
petunjuk dari pabrik, RKS ini dan semua petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan
Pengawas selama berlangsungnya pakerjaan.

9.3. Persyaratan Bahan


Bahan parket yang dipasang adalah engineered flooring, dengan lebar 15cm, produksi local
yang baik. Jenis kayu face veneernya akan ditentukan oleh Konsultan Perencana pada saat
pelaksanaan.

16
9.4. Penyelenggaraan Pekerjaan
Pemasangan lantai parket harus dilaksanakan oleh subkontraktor khusus yang
direkomendasi oleh pabrik pembuat parket. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus
menyiapkan gambar kerja berdasarkan ukuran lapangan yang ada. Gambar kerja tersebut
harus menggambarkan pola pemasangan dan pemotongan parket yang diusulkannya.
Pemasangan harus dilaksanakan dengan mengikuti semua petunjuk dari pabrik, baik
tentang pekerjaan persiapan yang disyaratkannya, maupun tentang bahan lem yang
dipakainya.
Sebelum pemasangan, Kontraktor harus memeriksa kerataan dari screed yang ada.
Bilamana ada permukaan screed yang tidak rata, maka kontraktor wajib untuk
memperbaikinya terlebih dahulu. Pasangan screed juga harus sudah benar-benar kering.
Disamping itu, sebelum parket dipasang, Kontraktor harus memeriksa kerapat airan dari
seluruh jendela yang berada disisi luar, untuk memastikan tidak aka nada air hujan yang
dapat masuk. Bilamana ditemui adanya bagian kosen jendela yang bocor, maka kebocoran
tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu.
Setelah pemasangan, tidak boleh ada celah antara parket dengan screed. Bilamana itu
terjadi, maka Kontraktor harus membongkar kembali pasangan parket tersebut, dan parket
yang sudah dibongkar tidak boleh dipasang kembali. Parket tersebut harus diganti dengan
yang baru.
Selama dan sesudah pemasangan, Kontraktor harus menjaga jangan sampai terjadi
genangan air, karena kondisi tersebut akan merusak pasangan parket.

10. PEKERJAAN BAJA

10.1. Ruang Lingkup


Pasal ini menguraikan persyaratan pekerjaan Baja yang harus diikuti oleh Kontraktor
dalam melaksanakan pekerjaan baja untuk rangka pemasangan dinding granit dan
kontruksi gawangan pada entrance, seperti yang tertera pada gambar.

10.2. Bahan-bahan
Baja yang dipakai harus dari baja untuk keperluran struktur, produksi Krakatau Steel
atau yang setara, dan memenuhi SII dan standard-standard internasional yang telah
disetujui. Tegangan putus baja minimum adalah 3700 kg/cm2, dan tegangan yield
stress 2400 kg/cm2.

10.3. Syarat-syarat Pelaksanaan.


10.3.1. Gambar Kerja
Sebelum pekerjaan pabrikasi dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-
gambar kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen,
panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran dan tempat baut-baut, serta detail-
detail lain yang lajimnya diperlukan untuk fabrikasi.
.
10.3.2.. Pengelasan
a). Pengelasan Kontruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi, dan
harus dibawah pengawasan personel yang memiliki persiapan teknis
untuk pekerjaan tersebut. Alat yang dipergunakan adalah las listrik.
b). Bagian Konstruksi yang akan dilas harus dibersihkan dari bekas cat,
lemak dan kotoran-kotoran lainya.
c). Pengelasan Konstruksi baja boleh dilakukan setelah diperiksa bahwa
kedudukan konstruksi, hubungan-hubungan yang akan dilas sudah
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk konstruksi itu.

17
10.3.3. Pengecatan
a). Permukaan profil harus dibersihkan dari semua debu, kotoran, minyak,
gemuk dan karat dengan mendapatkan solvent treatment, sampai bersih.
b). Paling lambat 2 jam setelah dibersihkan semua permukaan profil harus
sudah ditutup dengan cat dasar.
c). Sebelum dimulai pengecatan, Kontraktor harus memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya, untuk aplikasi
dari semua bahan cat
d). Permukaan kemudian dilapis dengan meni besi atau memakai zink
chromate primer. Pengecatan dilakukan minimum 2 (dua) kali,.
Pengecatan yang dilakukan diluar ruangan yang tidak terlindung, ketika
keadaan cuaca mendung dan hujan tidak diperkenankan.
e). Pekerjaan cat ini harus dikerjakan/dilaksanakan dengan tenaga yang
sudah ahli dan apabila diperlukan Pemborong wajib menambah
lapisan pengecatan, sehingga dianggap sempurna oleh Konsultan
Pengawas, serta diharuskan menyerahkan contoh-contoh cat untuk
mendapatkan persetujuan
f). Cat dasar yang rusak pada waktu perakitan harus segara dicat ulang
sesuai dengan persyaratan cat yang digunakan.
10.3.4. Pemasangan Akhir
a). Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaan dan harus
dalam keadaan baik. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh
para pekerja.
b). Setiap komponen harus diberi kode dengan gambar pemasangan, untuk
memudahkan pemasangan di lapangan.
c). Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan
sementara harus digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan agar
tidak menyimpang dari tegangan yang diijinkan.
d). Ketinggian dasar atau bidang pelat untuk dudukan konstruksi kuda-kuda,
harus sama antara satu dengan yang lainnya, oleh karena itu Kontraktor
wajib memberikan perhatian khusus dalam pemasangan pelat dan
angkur-angkur untuk kedudukan kuda-kuda. Kedudukan tersebut harus
juga dijaga selama pengecoran tidak terjadi pergeseran.
e). Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah fabrikasi, tidak
diperbolehkan dipakai untuk erection, dan harus diganti dengan yang
memenuhi syarat.
f). Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut,
yang akan berakibat mengurangi kekuatan baut itu sendiri. Untuk
mencegah hal tersebut, baut harus dikencangkan dengan pengencang
baut yang khusus sdengan momen torsi yang sesuai dengan buku
petunjuk untuk mengencangkan masing-masing baut.
g). Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua
sisinya.
h). Untuk menjamin pengencangan baut yang dikehendaki, maka baut-baut
yang sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna
menghindari adanya baut yang tidak dapat dikencangkan.
i). Penyimpangan pertemuan sumbu perletakan dengan sumbu kolom
tempat perletakan maksimum 0,5 cm dari kedudukan pada gambar kerja
ke arah horisontal dan 1 cm ke arah vertikal.
j). Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya, oleh sebab itu Kontraktor diminta untuk memberi perhatian
khusus pada masalah erection ini.

18
11. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUM

11.1. Keterangan Umum


Pasal ini menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan pemasangan langit-langit gypsum, seperti yang ditunjukkan
didalam gambar.

11.2. Persyaratan Bahan


Bahan yang dipakai untuk pekerjaan Langit-langit Gypsum ini adalah sebagai berikut:
a. Bahan Gypsum yang dipakai adalah Double Gypsum board ysng memenuhi
spesifikasi berikut: defleksi 1/360, kelembaban 5% - 90% kuat tekan 250 Pa. Bahan
gypsum board tersebut harus memenuhi standard ASTM C1396 dan SNI 03-6384,
seperti merk Jaya Board, Elephant, atau yang setara.
b. Besi hollow yang dipakai untuk rangka langit-langit gypsum adalah besi hollow ukuran
20X40MM dan 40X40MM, dengan ketebalan minimum 0,5MM, serta yang telah
dilapisi dengan cat zinchromate.

11.3. Cara Pemasangan


Pemasangan Lembaran Gypsum
a. Gypsum board direkatkan pada hollow dengan tapping screw.
b. Pertemuan antar lembaran gypsum ditutup dengan adhesive tape yang disediakan
khusus untuk itu, kemudian diratakan dengan plester gypsum sehingga seluruh
bidang ceilling tidak terlihat sambungan gypsum dan permukaannya rata.
c. Semua pertemuan bidang langit-langit dengan bidang vertikal, diisi dengan wall
angles type W, kecuali pada gambar ditentukan lain.
d. Di mana terjadi perubahan elevasi ceiling sehingga pada bidang langit-langit
terdapat bidang vertikal, maka pada sudut luar dan pertemuan kedua bidang ini
harus dirapikan dengan diberi metal lathing.
e. Pasangan rangka utama setiap jarak as 600mm. Setiap penyambungan rangka
utama harus diberi rod hanger dari besi qalvanized Ø 4mm jarak rod hamper hollow
rangka utama tidak boleh lebih dari 600mm.
f. Pemasangan rod hanger memakai rod angle ditempel ke plat beton menggunakan
ramset.
g.Rangka pengikat setiap jarak as 600mm atau sesuai persetujuan Konsultan
Pengawas. Sebelum pemasangan Rangka, penyedia jasa Kontraktor wajib membuat
shop drawing rangka, memperhatikan kondisi eksisting instalasi mekanikal di atas
plafond (ducting dan pipa sprinkler).

12. PEKERJAAN PARTISI GYPSUM

12.1. Keterangan Umum


Pasal ini menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan pemasangan langit-langit gypsum, seperti yang ditunjukkan
didalam gambar.

12.2. Persyaratan Bahan


Bahan yang dipakai untuk pekerjaan Langit-langit Gypsum ini adalah sebagai berikut:
a. Bahan Gypsum yang dipakai adalah Double Gypsum board ysng memenuhi
spesifikasi berikut: defleksi 1/360, kelembaban 5% - 90% kuat tekan 250 Pa. Bahan
gypsum board tersebut harus memenuhi standard ASTM C1396 dan SNI 03-6384,
seperti merk Jaya Board, Elephant, atau yang setara.

19
b. Metal furring yang dipakai adalah Metal Stud dan Track, hot dipped galvanized steel
(sistim pemanasan celup) yang memenuhi standard ASTM C 645-08a dan disetujui
oleh Konsultan Pengawas.Tebal minimum 0,5mm dengan ukuran lebar 75mm.

12.3. Penyelenggaraan Pekerjaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan
detail-detail sesuai gambar.
c. Penyedia Barang diwajibkan untuk membuat shop drawing sesuai
ukuran/bentuk/mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh Konsultan Perencana.
d. Bilamana diinginkan, Penyedia Barang wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan
dimulai dan dipasang.
e. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material yang lain di tempat pekerjaan
harus diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena
cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
f. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-
angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh
ada lubang-lubang, perbedaan karakteristik permukaan atau cacat bekas penyetelan.
g. Desain dan produksi dari sistem partisi harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Perencana dan Konsultan Pengawas.
h. Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana .
i. Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan Konsultan
Perencana dan Konsultan Pengawas.
j. Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan lurus
tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-masing bahan
yang digunakan.
k. Setelah pemasangan, Penyedia Barang wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan. Benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan,
semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Penyedia Barang sampai
pekerjaan selesai.

13. PEKERJAAN FINISHING DINDING & PARTISI

13.1. Pengecatan
13.1.1. Bahan yang dipakai
Bahan cat yang dipakai adalah bahan cat emulsi, yang baik yang ada
dipasaran, seperti ICI Catilac, Super Vinilex, atau yang setaraf.
13.1.2. Cara Pengerjaan
a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh
plesteran dalam ruangan dan permukaan partisi gypsum atau bagian-
bagian lain yang ditentukan gambar.
b. Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering,
tidak ada retak-retak dan Penyedia Barang meminta persetujuan kepada
Konsultan Pengawas.
c. Pekerjaan plamur (khusus permukaan dinding bata) dilaksanakan
dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat
setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
d. Lapisan pengecatan terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer (cat
dasar pada dinding partisi gypsum, untuk mamantau kerataan

20
sambungan gypsum) yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion
dengan kekentalan cat sebagai berikut :
− Lapis I encer (tambahan air 20% air)
− Lapis II kental
− Lapis III encer
e. Untuk warna-warna yang sejenis, Penyedia Barang diharuskan
menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor percampuran (batch
number) yang sama.
f. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang
utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga
kebersihannya.

13.2. Lapisan Wallcovering


13.2.1. Spesifikasi Wallcovering
Dipakai bahan wallpaper dengan spesifikasi sebagai berikut.
a. Vinyl Wallcovering
b. Washable
c. Paperback
d. Scratchproof
e. Type : Plain
f. Berat : Rata-rata 260 gr/m²
g. Chemical Resistant
h. Ketebalan 0,55mm sampai dengan 1mm
i. Heat Resistance UK Class 1 at 70° no chance in colour on surface
j. Perekat : adhesive (liquid) khusus untuk wallpaper
k. Memenuhi standard SI No. 390/1953
l. Motif & type, termasuk di dalamnya penentuan warna dan lain-lainnya
harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
13.2.2. Cara Pemasangan
a. Sebelum wallpaper dipasang permukaan dinding harus dibersihkan dari
kotoran debu, air, minyak dan lain-lain.
b. Sebelum wallpaper dipasang semua permukaan harus sudah dicheck
kerataannya terutama sambungan-sambungan gypsum (untuk dinding
gypsum) dan kerapian acian (untuk dinding bata).
c. Pemasangan dilakukan sebagai berikut :
d. Layout : Pola-pola harus digelarkan untuk memungkinkan setting
wallpaper dengan minimum sambungan dan potongan.
e. Lembaran wallpaper harus dipotong dengan alat potong yang sesuai.
Kerusakan atau kecacatan pada wallpaper harus diganti secara
menyeluruh; tidak diijinkan untuk menambahkan/mengisi potongan yang
salah.
f. Jangan memulai pemasangan sampai semua pekerjaan yang dilakukan
pada atau dibelakang wallpaper selesai dikerjakan.
g. Ratakanlah dinding yang kasar dan tidak rata dengan leveling coat atau
plaster semua terdiri dari portland semen dan pasir.
h. Bersihkan debu-debu dan partikel-partikel lepas; bersihkan dengan sikat
dan air bersih.
i. Pasanglah lem perekat sesuai
rekomendasi dari Fabricator, secara perlahan dan bertahap, yang akan
disesuaikan / diikuti dengan pemasangan wallpaper.
j. Bila lem dari jenis yang cepat mengering lakukan bertahap atau jangan
lakukan sekaligus yang menyebabkan wallpaper tidak dapat merekat
dengan sempurna.

21
k. Pasanglah wallpaper secara bertahap dan tidak boleh ada udara yang
terperangkap dibawah lapisan wallpaper.

13.3. Dinding Panel HPL


13.3.1. Bahan Panel HPL
Panel laminasi merupakan panel multipleks 3 mm, yang dilapisi bahan
plywood motif kayu sesuai SNI 01-5008:2-2000, ukuran tebal ± 3 mm, urat
pilihan, finishing Resin Amino Alkyd, memenuhi standard ASTM D523;
ASTM 2793-93a; ASTM D3002; ASTM 3259; ASTM D333; ASTM D1200.
13.3.2. Cara Pemasangan
Panel HPL diaplikasikan pada permukaan multipleks 18 mm. dinding partisi
single dengan bahan perekat khusus dan/atau sekrup baja (sekrup
gypsum), pola mengikuti gambar Konsultan Perencanaan. Pada detail
Panel HPL ini, sebelum memulai pekerjaan, diharapkan Penyedia Barang
berkonsultasi dengan Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.

13.4. Plint Lantai


12.4.1. Syarat Bahan
Kayu Kamper (finish-nya apa) ex. Kalimantan, Ukuran 30 x 150 mm atau
sesuai gambar; Standard yang digunakan adalah SNI 01-0608-1989.
12.4.2. Syarat Pemasangan
Syarat pemasangan sama dengan pemasangan kayu architrave.

14. PEKERJAAN STAINLESS STEEL

14.1. Keterangan Umum


Pekerjaan Stainless steel akan meliputi pekerjaan sebagai berikut :
a. Pekerjaan List Stainless Steel pada dinding granit
b. Pekerjaan cover gawangan di entrance

14.2. Bahan Stainless Steel Sheet


Dipakai Stainless Steel Sheet dari Kategori Austenitic memenuhi standar-standar berikut:
ASTM A666
ASTM A240
JIS G4305
JIS 301LN
EN 10088-2
Kecuali ditentukan lain, tampilan material stainless steel adalah hairline finished. Untuk
ketebalan, adalah 1mm.

14.3. Syarat Pekerjaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di apangan (ukuran dan lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan
detail-detail sesuai gambar.
b. Penyedia Barang diwajibkan untuk membuat shop drawing sesuai
ukuran/bentuk/mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh Konsultan Perencana.
c. Penyedia Barang diwajibkan membuat atau mengajukan ijin untuk mulai pekerjaan
pemasangan kepada konsultan Pengawas.
d. Pemotongan bahan dan pembuatan tekuk bidang harus dilaksanakan dengan
menggunakan mesin yang khusus untuk keperluan itu.
e. Harus diperhatikan semua tekukan harus terlihat lurus mistar, dan pemasangan ke
rangka konstruksi menggunakan las argon dengan media gas acetylin.

22
f. Pemasangan pelat stainless steel dengan las argon harus sedemikian hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-
bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang, perbedaan karakteristik permukaan
atau cacat bekas penyetelan. Bidang-bidang panel stainless steel harus kokoh dan
tidak diperbolehkan ada pergerakan.

15. PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA

15.1. Syarat Bahan :


Bahan untuk Kosen, Pintu dan Jendela menggunakan kayu dengan spesifikasi sebagai
berikut: Kayu Kamper yang; memenuhi standard SNI 01-0608-1989 dan PKKI 1971 dan
telah diproses dry-kiln.

15.2. Syarat Pemasangan


a. Semua permukaan kayu harus diketam halus rata, lurus dan siku. Semua ukuran
harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan pembuatan profil
kayu dilakukan oleh mesin di luar tempat pekerjaan/ pemasangan.
b. Semua bahan kayu harus dilakukan anti rayap terlebih dahulu, dengan
menggunakan bahan anti rayap kwalitas tinggi.
c. Untuk kusen-kusen yang berhubungan langsung dengan dinding-dinding partisi, maka
pemasangan dan penyetelan harus bersama-sama dengan pemasangan rangka-
rangka dinding partisi, dengan sistem perkuatan yang cukup baik.
d. Rangka-rangka dinding partisi di mana kusen menempel, harus bertumpu pada 2
bidang (di atas adalah plat beton lantai atas dan di bawah adalah plat lantai).
e. Rangka-rangka dimaksud pada point c haruslah kuat, diberi ikatan angin (bracing),
supaya kuat menahan daun pintu. Bila perlu rangka-rangka termaksud pada point d
terbuat dari besi kanal C, dengan dimensi yang disesuaikan metal stud rangka dinding
partisi secara umum
f. Pemasangan kusen-kusen harus lurus dan siku secara 3 dimensi, siku terhadap
sumbu x, y dan z.

15.3. Anti Rayap


Anti rayap yang direkomendasikan harus mengandung chlorpyrifus, atau chlorfenapyr,
atau cyfluthrin, atau Disodium Octaborate Tetrahydrate yang sudah memenuhi standard
AWPA E1-97 dan ASTM D3345-74:1999

15.4. Daun Pintu


15.4.1. Syarat Bahan
Kecuali disebutkan lain, bahan daun pintu harus sama dengan bahan kayu untuk
kosen.
15.4.2. Syarat Pemasangan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan, mekanisme
dan detail-detail sesuai gambar.
b. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu di tempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang balk, tidak terkena
cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
c. Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat
lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

23
d. Semua kayu tampak harus diketam halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain
sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk
penyetelan/pemasangan.
e. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan
dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar tempat
pekerjaan/pemasangan.
f. Semua permukaan rangka kayu dan slimar harus diketam halus rata, lurus dan
siku, finishing melamik.
g. Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu.
15.4.3. Anti Rayap
Anti rayap yang dipergunakan harus sama dengan bahan yang dipakai untuk kosen.

15.5. Architrave
15.5.1. Syarat Bahan
Bahan Architrave harus sama dengan bahan kayu untuk kosen.
15.5.2. Syarat Pemasangan
a. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan
dan pembuatan profile kayu dilakukan dengan mesin di luar tempat pekerjaan /
pemasangan.
b. Pemasangan list kayu harus memakai staples angin dengan panjang staples
sekurang-kurangnya 1 cm lebih panjang dari lebar list yang tertembus.
c. Jika terpaksa menggunakan paku, maka kepala paku harus dipotong terlebih
dahulu.
d. Titik staples paku tidak boleh teraba dari permukaan list dan harus tenggelam
dibawah permukaan bodi list.
e. Semua sambungan list lurus dilaksanakan secara verstek 45 ° baik sambungan
memanjang maupun sambungan siku.
f. Semua garis-garis profil pada setiap sambungan dan pertemuan sudut harus
benar-benar merupakan garis lurus.
15.5.3. Anti Rayap
Anti rayap yang dipergunakan harus sama dengan bahan anti rayap untuk kosen.

16. PEKERJAAN FINISHING KAYU

16.1. Syarat Bahan

Bahan yang dipakai untuk finishing kayu adalah melamic yang baik seperti yang diproduksi
oleh Ultran atau yang setaraf. Bahan-bahan pembantu lain, seperti wood stain, filler, dan
sanding sealer, harus berasal dari pabrik yang sama.

16.2. Cara pelaksanaan


a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang terlihat di
dalam bangunan utama, termasuk kusen, panel-panel, lis, Plint lantai kayu, parapet, serta
bagian-bagian lain yang ditentukan dalam gambar.
b. Semua permukaan kayu yang hendak difinis, dibersihkan dari debu minyak dan kotoran
yang mungkin melekat disitu.
c. Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh
permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada
permukaan kayu tersebut.
d. Apabila seluruh permukaaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan wood
filler secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai halus dan rata.
e. Permukaan kayu yang telah diplamur dengan wood filler tersebut, dihaluskan dengan
amplas duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut dibersihkan.

24
f. Pengunci wood filler dilakukan dengan mencampur 10 bagian sanding sealer dengan
bagian hardener dan ditambahkan dengan talk secukupnya. wood filler diaplikasikan
dengan kape sampai pori-pori tertutup sempuma dengan di amplas duco yang halus untuk
setiap lapisan.Menggunakan pewarna dari exs melamik yang dipergunakan. Warna akan
ditentukan kemudian oleh Konsultan Perencana. Sanding sealer sebagai cat dasar
dicampur dengan hardener serta diencerkan dengan thinner. Perbandingan campuran
adalah 10 bagian Sanding Sealer + 1 bagian hardener + Thinner secukupnya. Dibutuhkan
2 - 3 lapis Sanding Sealer, dan setiap lapisan harus diamplas sempuma sehingga
diperoleh permukaan yang halus dan rata. Setelah dilakukan 3 kali pelapisan sanding
sealer, selanjutnya dilakukan finishing akhir dengan menggunakan melamic laquer anti
gores (Polyurethane).

17. PEKERJAAN KACA

17.1. Kaca Pengambangan (Floatglass)


17.1.1. Syarat Bahan
Bahan kaca pengambangan yang dipergunakan untuk semua Jendela yang ada
di ruangan, baik Jendela yang menjadi kesatuan dengan pintu, maupun Jendela
lepas yang berdiri sendiri, harus merupakan kaca pengambangan yang baik
yang ada dipasaran, seperti yang diproduksi oleh Asahimas atau yang setaraf.
Jenis yang dipakai adalah kaca bening, dengan ukuran ketebalan seperti yang
ditentukan didalam gambar, atau sekurang-kurangnya mempunyai ketebalan
6mm.
17.1.2. Syarat Pelaksanaan:
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian
dan syarat pekerjaan dalam buku ini.
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
c. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh Konsultan Perencana
dan Konsultan Pengawas.
d. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan,
dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh
menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang
direkatkan dengan menggunakan lem aci.
e. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus.
f. Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 1 cm masuk
kedalam alur kaca pada kusen.
g. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak
dengan menggunakan cairan pembersih kaca bermutu tinggi.
h. Hubungan kaca dengan kaca tanpa melalui kusen harus dilakukan dengan
sistem UV. Cara pemasangan dan persiapan-persiapan pemasangan harus
mengikuti petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
i. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan
retak dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas
goresan.
j. Untuk pekerjaan kaca yang dilakukan sun-blasting harus dilakukan
secara rapi, tidak bercacat dan hasil sun-blasting tidak keruh / tetap
memiliki kejernihan yang baik.

17.2. Pekerjaan Kaca Tempered


16.2.1. Bahan Kaca Tempered
Kaca tempered yang dipasang merupakan kaca tempered yang baik yang ada
dipasaran, seperti yang diproduksi oleh Asahimas atau yang setaraf. Jenis yang

25
diminta adalah kaca bening, dengan ketebalan yang sesuai dengan yang tertera
pada gambar.

16.2.2. Pelaksanaan Pemasangan Kaca Tempered


1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan
lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola layout/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Penyedia Barang diwajibkan untuk membuat permintaan izin memulai
pekerjaan kepada Konsultan Pengawas atau liaison officer-nya.
3. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/ material yang lain di tempat
pekerjaan material harus diletakkan pada ruang/ tempat yang aman dan
diletakkan di pallet yang disediakan khusus untuk material tersebut
(penyediaan oleh Penyedia Jasa Pemborongan).
4. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan joint-joint, baut,
sealant dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya
dengan memperhatikan/ menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang
tampak tidak boleh ada lubang-lubang, perbedaan karakteristik.
5. Sebelum memulai pemasangan, penting diperhatikan adalah kondisi lokasi
pemasangan, apakah telah tersedia ruang kaca dengan baik (cukup ukuran
pembukaan, cukup ruang untuk pemasangan, bersih dari material lain yang
berpotensi destruktif, sudah dilakukan check siku dan lot dll).
6. Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan Konsultan
Perencana dan Konsultan Pengawas.
7. Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar
dan lurus tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari
masing-masing bahan yang digunakan sesuai ISO 7976-1:1989.
8. Setelah pemasangan, Penyedia Barang wajib memberikan perlindungan
terhadap benturan-benturan. Benda-benda lain dan kerusakan akibat
kelalaian pekerjaan, semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab
Penyedia Barang sampai pekerjaan selesai.

18. PEKERJAAN FINISHING LANGIT-LANGIT

18.1. Syarat-syarat material :


Langit-langit gypsum harus difinish dengan menggunakan cat emulsi yang baik, seperti
merk Catylac produksi ICI. Untuk plamir, harus dipakai bahan yang diproduksi oleh pabrik
yang sama.

18.2. Cara Pelaksanaan


Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, kondisi Langit-langit (pada satu bidang
ketinggian) harus benar-benar rata. Tidak boleh terlihat gelombang-gelombang pada
setiap sambungan gypsum.
a. Sebelum cornice dicat, kualitas level langit-langit harus dipantau dengan seksama,
sehingga cornice terlihat benar-benar lurus berikut profil-profilnya. Tidak boleh terlihat
bergelombang atau terpatah pada sambungan-sambungannya. Cornice harus
menempel secara baik dengan bidang langit-langit maupun bidang dinding.
b. Untuk pola-pola permainan naik dan turun (up-ceiling & drop-ceiling) perlu diperhatikan
dengan seksama adalah sudut-sudut yang menghadap keluar harus terlihat benar-
benar seperti garis lurus dan rata (tidak miring, atau bergelombang), dipakai corner bid
alumunium.

26
c. Lapisan pengecatan terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer (sekaligus untuk
memantau kerataan permukaan langit-langit) yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis
emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
− Lapis I encer (tambahan air 20% air)
− Lapis II kental
− Lapis III encer
d. Untuk warna - wama yang sejenis, Penyedia Barang diharuskan menggunakan
kaleng-kaleng dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
e. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang langit-langit merupakan bidang yang utuh, rata,
licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang langit-langit dijaga kebersihannya,
terutama pada saat pelubangan dan pemasangan elemen langit-langit (Lampu,
sprinkler, fire detector, speaker dan lain-lainnya).

19. PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG

19.1. Syarat Bahan


a. Semua 'hardware' yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku Spesifikasi Teknis. Bilamana tidak ditentukan lain, semua kunci dan alat
penggantung harus dari merk yang baik yang ada dipasaran, seperti merk Deksen,
Cisa atau yang setaraf. Bila terjadi perubahan atau penggantian 'hardware' akibat dari
pemilihan merek, Penyedia Barang wajib melaporkan hal tersebut kepada Konsultan
Perencana/ Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
b. Alat pengunci dan penggantung yang dipakai adalah :
• Handle pintu :
- Pintu kayu digunakan type escutheon lever handle.
- Pintu kaca digunakan type pull handle termasuk pintu doble di lobby panjang
600 – 900 mm. square type.
- Semua handles pintu yang dilapisi stainless steel Grade 304.
• Lockcase :
- Untuk semua rumah kunci dilapisi bahan stainless steel Grade 304.
- Ukuran back-plate lebar 40 mm, tinggi antara 180 sampai 240 mm., tebal 2
sampai 3 mm.
- Ukuran lockcase, lebar 36 sampai 45 mm.; tinggi 150 sampai 180 mm.; tebal
10 sampai 15 mm.
- Untuk pintu double dipakai type peluru.
• Cylinder :
Dilapisi ukuran panjang 60 - 70mm., 2 x putar, untuk semua kunci dilapisi bahan
brass satin chrom.
• Hinge/Engsel:
Dilapisi ukuran panjang 5”, tebal 3 mm., yang dilengkapi dengan ball bearing,
bahan brass satin chrom, ring metal. Setiap daun pintu dipasang 4 unit dengan
sekrup stainless steel.
• Doorcloser :
Dilapisi bahan besi, finish powder coating, garansi mekanis 3 tahun, dilampirkan
dalam penawaran.
• Flush bolt :
Dilapisi pada pintu double ukuran atas 16”, bawah 6”; panjang 5”; tebal 3 mm.
bahan brass satin chrom.
• Floor Hinge
Floor Hinge yang dipakai harus dari type yang sesuai dengan berat pintu yang
akan dipikulnya,

27
c. Untuk yang menggunakan Sistem Pengamanan Spesifikasi Teknisnya ada dihalaman
belakang

19.2. Syarat Pelaksanaan


• Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
• Engsel bawah dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
• Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
• Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan pintu,
engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
• Pull Handle dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
• Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Apabila hal
tersebut tidak tercapai, Penyedia Barang wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
• Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang
setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
• Door Closer harus terpasang dengan baik dan merekat dengan kuat pada batang
kusen dan daun pintu, dan disetel sedemikian rupa sehingga pintu selalu menutup
rapat kusen pintu.
• Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
• Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
• Untuk Access card, pemasangannya harus mengikuti semua ketentuan yang diminta
oleh pabrik pembuatnya.
• Penyedia Barang wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di
lapangan.
• Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup
secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai dengan Standar Spesifikasi
pabrik. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Konsultan
Perencana/ Konsultan Pengawas.

19A. PEKERJAAN WORK STATION

19A.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor
dalam melaksanakan pekerjaan pengadaan dan pemasangan Work Station, seperti
yang tertera pada Gambar.

19A.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan work station harus dilaksanakan dengan mengikuti semua petunjuk yang
dikeluarkan oleh Pabrik dan semua petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan
Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan. Pembuatnya. Pemasangannya sendiri
harus dilaksanakan oleh tukang yang berpengalaman, yang direkomendasi oleh pabrik.

19A.3. Persyaratan Bahan


Work Station yang dipasang harus merupakan work station yang baik yang diproduksi
oleh pabrik khusus yang cukup besar, yang memiliki patent dan peralatan perbengkelan
yang lengkap. Adapun spesifikasi bahan yang diminta adalah sebagai berikut:
19A.3.1. Spesifikasi untuk Modul Kasubag
a. Partisi

28
Partisi yang dipasang harus merupakan partisi solid system satu raceway,
dengan ketebalan 50mm, tinggi 1600mm, dengan spesifikasi sebagai berikut:
• Rangka vertical partisi, terbuat dari bahan aluminium extrusion 1,5-2mm,
dengan finishing powder coating
• Panel partisi terbuat dari partikel board dan MDF 3mm, dilapis HPL
• Top Cover dari aluminium extrusion finishing powder coating
• Raceway cover dari aluminium extrusion finishing powder coating yang
berfungsi sebagai jalur kabel (wire management) dan sebagai tempat
perletakan outlet power, telepon, dan data
• Adjustable food terbuat dari bahan nylon transparan warna hitam
• End cap atau tutup connector dan bagian sudut terbuat dari plastic
dengan warna yang disesuaikan
• Connector terbuat dari aluminium extrusion tebal 1,5-2mm, finishing
powder coating yang berfungsi untuk membuat bentuk konfigurasi L, T,
dan +
• Bagian Corridor memakai kaca bening tebal 5mm, dengan frame dari
aluminium extrusion finishing powder coating
b. Meja
• Meja Kerja ukuran 1500X750X750MM
- Top Table terbuat dari MDF 25mm
- Bagian atas dilapisi dengan HPL (high pressure laminated), edging
PVC 2mm, keliling,
- Meja-kerja didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan di
powder coating, dan kaki meja dari MDF 25mm dilapis dengan HPL 2
muka, edging PVC 2mm, yang diperkuat dengan modesty panel dari
partikel board 18mm, dilapis HPL 2 muka
- Dilengkapi dengan grommet untuk jalur kabel telepon
• Meja Samping ukuran 1000X500X750MM
- Top table terbuat dari MDF 25 mm
- Bagian atas dilapisi dengan HPL, edging PVC 2mm, keliling
- Meja samping didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan
dipowder coating, dan cantilever yang berfungsi sebagai pengikat
antara meja kerja dengan meja samping
- Dilengkapi dengan laci keyboard yang terbuat dari bahan nylon
polyurethane berwarna hitam.

19A.3.2. Spesifikasi untuk Staff


a. Partisi
Partisi yang dipasang harus merupakan partisi solid system satu raceway,
dengan ketebalan 50mm, tinggi 1600mm, dengan spesifikasi sebagai berikut:
• Rangka vertical partisi, terbuat dari bahan aluminium extrusion 1,5-2mm,
dengan finishing powder coating
• Panel partisi terbuat dari partikel board dan MDF 3mm, dilapis HPL
• Top Cover dari aluminium extrusion finishing powder coating
• Raceway cover dari aluminium extrusion finishing powder coating yang
berfungsi sebagai jalur kabel (wire management) dan sebagai tempat
perletakan outlet power, telepon, dan data
• Adjustable food terbuat dari bahan nylon transparan warna hitam
• End cap atau tutup connector dan bagian sudut terbuat dari plastic dengan
warna yang disesuaikan
• Connector terbuat dari aluminium extrusion tebal 1,5-2mm, finishing
powder coating yang berfungsi untuk membuat bentuk konfigurasi L, T,
dan +
b. Meja Kerja ukuran sesuai gambar

29
- Top Table terbuat dari MDF 25mm
- Bagian atas dilapisi dengan HPL (high pressure laminated), edging
PVC 2mm, keliling,
- Meja-kerja didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan di
powder coating, yang terletak pada posisi sudut-sudut meja kerja
- Dilengkapi dengan grommet untuk jalur kabel telepon
- Dilengkapi dengan laci keyboard yang terbuat dari bahan nylon
polyurethane berwarna hitam

20. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

20.1. Syarat-Syarat Umum


a. Penyediaan tenaga ahli/pekerja, material, perlengkapan peralatan dan melaksanakan
seluruh pekerjaan sistem listrik sehingga dapat beroperasi secara sempuma.
b. Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan
sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat.
c. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh pemborong
instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai
pekerja-pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, serta perusahaan
tersebut terdaftar sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang pas instalatir kelas
tertinggi (C) yang masih berlaku untuk tatanan terakhir yang berjalan.
d. Pada prinsipnya pekerjaan instalasi listrik pada penataan ruang kerja ini tidak merubah
sistem instalasi yang sudah ada. Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut
"Peraturan Urnum instalasi Listrik Indonesia/peraturan PLN edisi yang trakhir sebagai
petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan standard-
standard, kode-kode lainnya yang diakui (ASTM, DIN, IEC-BS, EN, JIS).
e. Pemborong atas bebannya harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan yang
dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.
f. Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan dan
instalasi sistem. Lokasi yang ditunjukkan adalah merupakan posisi-posisi perkiraan.
Pemborong memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk
mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna / baik dari peralatan-
peralatan sistem.
g. Setiap pekerjaan yang tidak disebutkan dalam Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknik
ini, tapi ditunjukkan dalam garnbar, atau sebaliknya, harus dipasang atas beban
pemborong, seperti pekerjaan lain yang disebut oleh spesifikasi dan ditunjukkan oleh
gambar.

20.2. Lingkup Pekerjaan


Pada prinsipnya pekerjaan instalasi listrik adalah mengganti semua instalasi penerangan
dan stop kontak (tenaga) di lantai 1 Gedung RM Notohamiprodjo dan lantai 6 Gedung
Radius Prawiro, termasuk penggantian armatur lampu/ stop kontak/ saklar dan termasuk
perlengkapannya pengkabelan, penggantian/penambahan MCB yang ada dan terminasi
panel.
Lingkup pekerjaan meliputi:
a. Penggantian armature lampu RM 05 yang ada dengan lampu sejenis yang baru pada
titik-titik lampu existing.
b. Pemasangan armature lampu tambahan lainnya sesuai gambar.
c. Instalasi kabel.

20.3. Shop Drawings


Setelah Perjanjian Pemborongan ditandatangani dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi
material diajukan, pemborong diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui

30
Konsultan Perencana melalui Konsultan Pengawas.
Shop drawings harus termasuk catalog data dari pabriknya, literatur mengenai uraian-uraian
diagram pengkabelan, data ukuran dimensi, data pembuatan dan nama serta alamat yang
terdekat dari service, contoh material yang akan dipakai dan group perusahaan
pemeliharaan yang tetap yang menyediakan persediaan/stock suku cadang yang terus
menerus.

20.4. Acces Opening


Pemborong harus menyediakan acces opening (bukaan) untuk instalasi dan perneliharaan
dari instalasi Listrik. Bukaan (acces opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti
dinding-dinding, langit-langit, dan seterusnya begitu pembukaan harus dilengkapi dengan
fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan, penutup harus dapat dilepaskan dan
dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada perrnukaan yang berdekatan.

20.5. Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan harus
melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh
sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan/cacat/salah harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi untuk
operasi yang sebenarnya/normal/benar.

20.6. Teknis Instalasi Kabel


Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan
PUIL / LMK dan 4 besar : Kabelindo / Kabelmetal/ Supreme/ Tranka. Semua kabel/kawat
harus baru dan harus jelas ditandai rnengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan
jenis pintalannya, sesuai standard sebagai berikut :
- Untuk Kabel NYM sesuai BS 6004: 1995; IEC 227-4:1992.
Semua kabel harus berada di dalam conduit PVC sesuai dengan standard, yang
disesuaikan dengan ukurannya. Cable tray, cable trench, kabel rack harus diklem dan
Pemborong harus memberikan shop drawing lebih dahulu sebelum pemasangan.

20.7. Instalasi Saklar dan Stop Kontak


20.7.1. Saklar – Saklar
Saklar-saklar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 5A-10A, 250 V,
memenuhi IEC/BSEN 60669, dapat dipakai merk Clipsal, ABB, MK atau yang
setara. Saklar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada
gambar. Saklar-saklar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring
yang standard terbuat dari alumunium dan dilengkapi dengan tutup persegi.
Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak yang
berdekatan.
20.7.2. Dimmer
Dimmer harus memenuhi standard IEC 60669
20.7.3. Stop Kontak
Stop kontak haruslah dengan type yang memakai earthing contact dengan
rating 6A-10A, 250 V untuk AC, 10A- 16A - 250 V, memenuhi standard BS
1363-4:1995; BS 546:1950; BS 5733:1995. Untuk stop kontak power, dapat
dipakai merk Clipsal/MK/Legrand atau setara. Semua pasangan Stop Kontak
dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke tanah (grounding). Stop
Kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30
cm dari atas lantai yang sudah selesai (kecuali ditentukan lain).
20.7.4. Kotak Kontak
Kotak kontak harus memenuhi standard BS 4662; IEC 60670.
20.7.5. Miniatur Circuit Breaker
Miniatur Circuit Breaker menggunakan bahan dengan spesifikasi :
• Rated current : sesuai gambar

31
• Operating voltage : 200 V, 380 V
• Frequency : 50 Hz
• Breaking capacity : 6 KA
Permitted ambient temp. : 55 °C
• Overload release : sesuai gambar.

20.8. Instalasi Fixtures Penerangan


20.8.1. Umum
Fixtures penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat
dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus
rapih dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk fixture minimum 0,7 mm.
Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari semua fixture yang akan
dipasang kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
20.8.2. Kabel-Kabel untuk Fixture
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus ditutup
asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5
2,
mm ,kawat-kawat harus dilindungi dengan “tape” atau tubing di semua tempat
yang mungkin ada abrasi. Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam
konstruksi armature kecuali dimana diperlukan penggantung rantai atau kalau
pemasangan /perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan
kabel dalam suatu armature dan penggantungan.
20.8.3. Lampu-Lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai
dengan persyaratan dan gambar. Lampu fluorescent haruslah dari jenis cool day
light. Semua lampu fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan
faktor daya harus dilengkapi dengan kapasitor. Dalam spesifikasi ini besamya
"microfarad" dari kapasitor untuk setiap lampu tidak terlalu ditekankan karena
yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor menjadi sekurang-kurangnya
0,95. Lampu Halogen yang digunakan harus memiliki UV filter, ketahanan
minimum 2000 jam , karakteristik penyinaran cool beam.

20.9. Armature Lampu/Fixture


20.9.1. Armature Recessed Mounting Integrated Diffuser AC
• Jumlah Lampu dan kapasitasnya sesuai dengan yang tertera pada gambar,
• Housing: Bahan plat besi 0,5 mm pembuatan harus dengan mesin, peralatan
lampu built in
• Reflector: Bahan plat besi 0,5 mm
• Semua komponen listrik berada di dalam rumah/housing (built in) lengkap
dengan reflector chrom finished
• Memakai lampholder yang merupakan kesatuan dari 3 buah lampu TL.
Konstruksi rumahnya harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa agar
mudah dapat dibuka/dilepas untuk perbaikan/penggantian komponen yang
berada didalamnya. Rumahan dan reflector harus dilengkapi dengan sekrup,
agar dapat dilepas pada waktu memerlukan perbaikan.
Pengecatan dengan cara "Stove enameled/bake enameled" (cat bakar). Seluruh
armature harus lengkap dengan rangka dudukan/gantungan.
20.9.2. Armatur Down Light 150x150 mm
• Lampu PL 1 x 18 Watt.
• List segi-empat 150x150 mm
• Tabung reflektor silinder diameter 120 mm., design minimalis dengan Lampu
PL 1 x 18 Watt..
20.9.3. Lampu TL Balok 1X36watt
Lampu TL balok yang dipasang harus merupakan lampu TL balok yang baik,
20.9.4. Starter

32
Terbuat dari high quality polycarbonate. Rating starter disesuaikan dengan rating
lampu.
20.9.5. Trafo
Dipakai Elektromagnetic Transformer. Masing-masing Trafo disesuaikan dengan
tegangan Lampu yang dipakai
20.9.6. Penyebutan Merk / Produk Pabrik
Untuk armature, dipakai armature yang baik, seperti merk Artolite atau yang
setaraf. Untuk bola lampu, trafo dan starternya harus menggunakan merk Philips
atau yang setaraf.
Pemborong wajib menyampaikan barang/material yang memenuhi persyaratan
spesifikasi yang disebutkan dalam RKS ini dan menyebutkan merk untuk
barang-barang exmanufaktur dan sesuai standard yang telah ditetapkan dalam
RKS ini.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan pada
tabel material tidak dapat diadakan oleh Penyedia Barang yang diakibatkan
oleh sesuatu alasan kuat yang diterima Konsultan Pengawas, maka dapat
dipikirkan penggantian merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada Penyedia
Barang. Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari semua fixture yang
akan dipasang kepada Perencana/Direksi Lapangan untuk disetujui.

21. PEKERJAAN PENYESUAIAN INSTALASI AIR CONDITIONING

21.1. Lingkup Pekerjaan


Pada prinsipnya pekerjaan AC ini tidak merubah sistem AC gedung yang ada karena itu
tidak termasuk di dalamnya mesin-mesin AC dan panel-panel tenaga untuk AC. Kondisi
suhu dan kelembaban relatif yang dihasilkan oleh sistem tata udara ini bukan tanggung
jawab Penyedia Barang.
Pekerjaan Air Conditioning meliputi:
a. Pengadaan dan pemasangan diffuser dan return grill AC.
b. Penambahan dan atau penggeseran diffuser baru pada ruang-ruang tertentu sesuai
gambar.
c. Reposisi ducting AC akibat penggeseran dan penambahan titik-titik air supply dan return
air serta perubahan/reposisi peil langit-langit sesuai gambar perencanaan.

21.2. Diffuser dan Grill


a. Diffuser dan Return Air Grill yang dipasang harus sesuai dengan gambar, sedangkan
penempatannya harus tepat sesuai dengan lokasi dalam gambar.
b. Semua Diffuser dan Return Air Grill harus dipasang rata dan tidak retak dengan cara
memberi penyekat atau gasket

21.3. Penyelenggaraan Pekerjaan


a. Pekerjaan ducting meliputi penyambungan ducting karena adanya pergeseran atau
penambahan diffuser dan grill serta penyesuaian level plafond.
b. Ducting tambahan dipasang dengan penggantung besi bulat Ø ¼ " dan besi siku 25 x 25
x 3 jarak 1.5 cm.
c. Ducting tambahan dibuat dari seng BJLS 50 – 60 sesuai ukuran ducting yang
ditentukan dalam gambar, penyambungan ducting dilakukan dengan sistem sisip
diflintcoat.
d. Ukuran ducting sesuai dengan Perencanaan.
e. Seluruh bidang ducting dilapis cellular glass dan dibungkus alumunium foil .
f. Kepadatan Cellular glass tidak boleh melebihi 9 Lb/cuft dan factor K = 0,38 BTU-
inch/hr.sqft.F pada suhu rata-rata 50 deg.F. Produk yang dapat diterima adalah buatan
USA/UK/Australia.

33
g. Alumunium Foil minimal terdiri atas empat lapis bahan yang dilaminasi dibawah dan
suhu tertentu sehiungga membentuk multiply flexible sheet dengan karakteristik
ketebalan 0,21 mm , permeansi 0.02 Perm max. Grammage 210 gram/m2, Funture
Resistance 1,2 J, Water Vapour transmission 0.0044 g/m2 per 24 m2 .Penyambungan
lembaran alumunium foil diisolasi dengan duct tape.
h. Kebocoran pada ducting yang ada harus diperbaiki dengan membungkus lapisan
alumunium foil sesuai dengan butir f. diatas kemudian flintcoat.
i. Dumper yang sudah tidak berfungsi dengan baik harus diganti dengan jenis dan ukuran
yang sesuai sehingga dapat diatur dan dikunci, semua dumper dicat dasar (primer
coating) dan cat tahan karat.

22. PEKERJAAN INSTALASI FIRE ALARM

22.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan Fire Alarm ini tidak merubah sistem yang ada. Master System Fire Alarm/Fire
Alarm Control Panel, Sub Announciator Panel, Battery & Charger digunakan peralatan yang
ada. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi:
a. Penggantian Heat Detector, Alarm Bell, Manual Push Button,dan Indicator Lamp,
b. Instalasi pengkabelan, dan
c. Koneksi ke Terminal Box Fire Alarm yang ada.

22.2. Peralatan yang dipakai


22.2.1. Heat Detector (Detector Panas)
Heat Detector yang dipakai adalah dari type Fixed Temperature Detector, dengan
spesifikasi sebagai berikut:
• Operating Voltage : 20 – 24 Volt, Direct Current,
• Operating Temperature (fixed) : 57˚ C
• Temperature Rate of Rise : 10˚C/menit
• Standard kualitas : Chubb Lips, Kidde, atau yang setara

22.2.2. Alarm Bell


• Type : Surface Mounted, 6”, anti karat
• Operating Voltage : 20-24 Volt, Direct Current,
• Current Consumption : 80 mA max.,
• Power Consumption : 2 VA max.,
• Sound Level : 90 dB min./1 M.
• Standard kualitas : Chubb Lips, Kidde, atau yang setara

22.2.3. Manual Push Button


Jenis yang dipakai harus merupakan jenis surface mounted dan dilengkapi dengan break
glass. Standard kualitas: Chubb Lips, Kidde, atau yang setara.
22.2.4. Indicator Lamp
Bulb Lamp (Flash Light).
21.2.5. Kabel
Kabel yang dipakai harus dari jenis NYM dengan diameter 2X1,5mm2, merk Supreme,
Tranka, atau yang setaraf, dan dipasang didalam pipa conduit.
21.2..6. Pipa Conduit
Pipa conduit yang dipakai adalah PVC, high impact conduit, dengan diameter dalam
minimum 16mm, beserta perlengkapannya. Standard kualitas yang diminta adalah seperti
merk EGA, Clipsal, atau yang setara.

34
22.3. Instalasi Pengkabelan
Koordinat tempat setiap peralatan harus dibuat sesuai dengan shop drawing yang
disiapkan oleh Kontraktor. Manual Push Button harus dipasang pada ketinggian 1,5M dari
lantai.
Semua kabel yang dipasang mendatar, harus dipasang di trunking cable. Pipa conduit
harus diklem ke struktur bangunan dengan menggunakan sadle klem.

23. PEKERJAAN INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN

23.1. Lingkup Pekerjaan


Pada prinsipnya pekerjaan instalasi pemadam kebakaran hanya dibatasi pada
penggantian Head Sprinkler sesuai rencana baru, dan penyesuaian instalasi
plambingnya dengan posisi sprinkle head yang baru.

23.2. Sprinkler Head


Sprinkler Head yang digunakan adalah dari jenis glass bulb, dengan temperatur pecah
57˚C, terbuat dari Chromium Plated Brass, yang dilengkapi dengan flushing flange. Type
yang dipakai adalah type ”pendant”.

23.3. Penyelenggaraan Pekerjaan


Penyedia Barang harus menyesuaikan level pemasangan sprinkler head menyesuaikan
dengan ketinggian plafond yang direncanakan. Penyambungan pipa-pipa yang ada
dilakukan dengan sambungan ulir dan direkat dengan isolasi sehingga tidak bocor.

24. PEKERJAAN INSTALASI TATA SUARA

24.1. Keterangan Umum


Pada prinsipnya instalasi tata suara hanya dibatasi pada penggantian seluruh Loud
Speaker dan Volume Control sesuai dengan gambar rencana beserta pengkabelannya dan
koneksinya ke Terminal Box Sound System yang ada.

24.2. Bahan-bahan
24.2.1. Loudspeaker
Speaker yang digunakan adalah type ceiling mounted.
Bentuk speaker : Round atau square flush mount 12 cm
Instalasi : Screw-in instalation
Sistem : Two-way, full range, duflex loudspeaker
Presure sensitivity : 96 dB SPL (IW.500 Hz-3 kHz)
Freq response : 85 HZ-18 kHz
Max. long term output : 107.6 dB SPL (16 W/1m)
Impedance : 8 ohm nominal, 6 ohm min. at 11 kHz
Components : 8 inch, high efficiency, low freq, driver with a
coaxial mounted; 2,5 inch coneweeter
Speaker is provided with a 70 V line
transformer that offer < 1 dB insertion loss and a selection of 4 and 8 watt taps or 3
and 6 watt taps
Disuplai lengkap dengan box/enclosure untuk 8 inch ceiling loudspeaker, lengkap
dengan material acoustic glass wool.
Standard kualitas : Toa, atau yang setara.

35
24.2.2. Volume Control
Kabel Speaker
Impedansi konduktor : < 10 ohm per 100 meter.
Kapasitansi antar kondiktor : < 155 pF per meter
Jacket : PVC Jacket
Twist pitch : > 100 mm.
Standard kualitas : TOA atau yang setara.
24.2.3. Kabel
Kabel instalasi ke speaker harus dari jenis NYM, yang dipasang didalam pipa
conduit.

24.2.4. Pipa Conduit


Pipa conduit yang dipakai adalah PVC, high impact conduit, dengan diameter dalam
minimum 16mm, beserta perlengkapannya. Standard kualitas yang diminta adalah
seperti merk EGA, Clipsal, atau yang setara

24.3. Penyelenggaraan Pekerjaan


Semua speaker harus dipasang pada tempat-tempat yang sesuai dengan gambar.
Koordinat yang tepat akan ditentukan di lapangan.
Semua kabel instalasi harus dipasang didalam pipa conduit. Pipa conduitnya harus diklem
ke struktur dengan menggunakan saddle klem.

25. PEKERJAAN INSTALASI TELEPON

25.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan Instalasi Telepon yang harus dikerjakan adalah pemasangan instalasi
pengabelan dan outlet telepon dan menyambungnya ke Terminal Box Telepon, seperti
yang ditunjukkan didalam gambar.

25.2. Syarat-syarat Bahan


25.2.1. Pesawat Telepon
Pesawat Telepon yang digunakan harus dari jenis “push Button” untuk standard
Desk Equipment, dengan jumlah pesawat seperti yang ditunjukkan didalam gambar.
Kualitas pesawat yang dipakai harus dari merk dan jenis yang telah disetujui oleh
Telkom, seperti merk Panasonic, atau yang setaraf. Warna pesawat akan ditentukan
kemudian.
25.2.2. Outlet dan roset
Outlet dari telepon harus terbuat dari bahan yang tidak berkarat dan kuat, dengan
bentuk yang cukup artistik, seperti merk Clipsal atau yang setaraf. Roset-rosetnya
harus terpasang kuat pada dinding.
25.2.3. Kabel instalasi
Kabel untuk instalasi telepon yang digunakan harus memenuhi standard STEL-K-
002 atau SII.0612-82, dimana isolasi kabel harus terdiri dari PVC insulated copper
conductor, static screen dan PVC overseath.
25.2.4. Pipa Conduit
Pipa conduit yang digunakan harus terbuat dari bahan PVC berkualitas baik, seperti
merk Clipsal atau yang setaraf.

25.3. Penyelenggaraaqn Pekerjaan


Kabel-kabel yang digunakan harus dalam keadaan baru dan berpenampang minimum
0,6mm. Instalasi diatas langit-langit harus diklem pada konstruksi langit-langit atau plat
lantai, dengan jarak pengkleman maksimum 50cm.

36
Seluruh kabel instalasi telepon harus memakai pipa conduit. Sambungan pipa harus
memakai Tee, elbow, doos dan sebagainya, yang terbuat dari bahan yang sama dengan
bahan pipanya. Semua sambungan harus dibuat dengan memenuhi ketentuan dan
peraturan dari Perumtel.
Roset harus dipasang serendah-rendah 40cm dari lantai.
Setelah pemasangan selesai, seluruh instalasi terpasang harus diuji coba, untuk
meyakinkan bahwa semua outlet baru dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

26. PEKERJAAN IT (INFORMASI TEKNOLOGI)

26.1. Lingkup Pekerjaan


26.1.1. Umum
Guna memperoleh pemahaman dan penguasaan secara mendetail tentang
keseluruhan pekerjaan yangakandikerjakan nantinya, maka Penyedia Barang
diwajibkan mempelajari secara teliti seluruh gambar pelaksanaan beserta Uraian
Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang diuraikan di dalam Dokumen
Pengadaan berikut ini.
Apabila Penyedia Barang menemukan hal-halyang kurang jelas dan/atau perbedaan-
perbedaan didalam gambar dan uraian ini, Penyedia Barang hanya
dapatmengklarifikasikan hal tersebut kepada Panitia Pengadaan Barang & Jasa pada
saat pemberian penjelasan (Aanwijzing).

26.1.2. Tujuan
Tujuan dari tender ini adalah untuk implementasi jaringan komunikasi computer yang
handal, aman dan dengan pita yang tinggi ( gigabite ) sebagai pendukung system
yang telah ada.
Peserta Tender wajib menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang berhubungan
dengan Structure Cabling System yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun
tertera dalam gambar-gambar, survey, dimana bahan-bahan dan peralatan yang
digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini dengan
menyebutkan nama, type, model, merk dan quantitinya.
Bilamana terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang disyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban
peserta tender untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai
dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya tambahan biaya.
Peserta tender wajib mengikuti Daftar material ( bill of quantity ) yang diberikan
.Peserta Tender juga harus mengisi Data Teknis yang menyatakan kesesuaian (
compliance ) dari produk yang akan dipasang, jika produk tidak sesuai dengan data
teknis maka peserta wajib memberikan penjelasan terhadap subtitusinya.
26.1.3. Lingkup Pekerjaan
i. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan akan menyakup , namun tidak terbatas pada :
- Survey lapangan / lokasi
- Jadwal Pekerjaan
- Design
- Pengadaaan material
- Pengiriman
- Installasi & terminasi
- Pekerjaan Sipil yang diperlukan ( chipping, bobokan ,dll )
- Re-install IT equipment e.g. Router, switch, Server
- Re-install utilities equipment e.g. UPS.
- Testing & commissioning

37
- AS Built Drawing dan Dokumentasi lain ( hasil Scann )
- Foto sebelum dan sesudahnya
- Un install ( Pencabutan ) Cable yang lama
- Training kepada IT Staff / administrator cabang
- Jaminan hasil installasi 2 (Dua) tahun
- Jaminan / certifikasi 20 (Dua Puluh) Tahun

ii. Detail Lingkup Pekerjaan


- Umum
o Peserta Tender harus menugaskan personel yang berkompeten sebagai
supervisor pada tiap lokasi pekerjaan installasi dan testing
o Supervisor yang ditugaskan harus selalu siap setiap saat selama pekerjaan
berlangsung untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan manajer proyek
dari BTN dan atau stafffnya dalam hal-hal yang berhubungan dengan system
yang dikerjakan dan atau yang berhubungan dengan kontrak.
o Peserta Tender harus menyerahkan daftar pekerja yang ditugaskan dalam
proyek dalam bentuk bagan organisasi proyek.
o Peserta tender harus menyerahkan jadwal pekerjaan secara keseluruhan
o Peserta tender harus menyediakan sendiri alat-alat bantu installasi yang
digunakan
o Peserta tender bertanggungjawab terhadap pengadaan /perangkat/material
yang digunakan /dipasang pada proyek, termasuk pengiriman sampai
dengan lokasi hingga serah terima pekerjaan
o Peserta tender harus melakukan pencabutan kembali jaringan kabel lama
setelah seluruh installasi baru berjalan dengan baik
o Peserta tender bertanggungjawab untuk memperbaiki /mengganti jika selama
melakukan pekerjaan ini meyebabkan adanya kerusakan pada sarana dan
prasarana gedung
o Pada saat cut over setelah installasi selesai, dibuatkan metode yg sesuai
agar active system dapat normal kembali.
- Detail Pengadaan Installasi & Terminasi
Horizontal Cable
o Peserta tender harus memastikan kabel UTP yang dipasang sebagai
horizontal tidak melebihi panjang maksimum yang direkomendasikan
standard EIA/TIA-568.
o Outlet Data yang digunakan adalah Connector RJ.45 dengan FacePlate 1
atau 2 Hole.
o Detail teknis diterangkan pada bagian Spesifikasi teknis.
Racking, PatchPanel dan Patchord
o Peserta tender menyediakan Rack dengan Type Free standing 42RU yang
ditempatkan pada ruang server
o Apabila diperlukan dengan adanya backbone ,rack yang digunakan adalah
15RU wallmounted
o Peserta Tender harus melakukan terminasi disemua outlet dan PatchPanel.
o Peserta Tender menyediakan Patchcord baik dari outlet ke Komputer
ataupun dari patchpanel ke switch /Hub.
o Peserta tender harus menyediakan wiring management unit
o Detail Teknis diterangkan pada bagian spesifikasi teknis.
Sistem Pendukung Jalur Perkabelan
o Peserta Tender harus menyediakan system pendukung jalur perkabelan
,meliputi namun tidak terbatas seperti pipa conduit high impact, cable tray
dan atau cable trunking

38
o Semua cable harus melewati system pendukung jalur perkabelan , kabel end
to end harus terproteksi
o Detail Teknis diterangkan pada bagian spesifikasi teknis.
Identifikasi dan Perlabelan
o Peserta tender bertanggungjawab dalam indentifikasi dan pelabelan dari
komponen-komponen yang relevan dengan structure cabling system
o Pelabelan meliputi pada outlet, PatchPanel dan Patchcord
o Pelabelan tertera juga dan sesuai dengan Shop drawing
Testing, Commisioning dan Dokumentasi
o Peserta Tender memastikan bahwa seluruh installasi / titik telah melawati
testing dengan menggunakan alat test yang sesuai dengan standard industri
UTP cabling system Cat.6
o Pada situasi dan kondisi dimana hasil pekerjaan installasi tidak sesuai atau
mengalami kerusakan maka peserta harus mengganti /melakukan perbaikan
tanpa adanya biaya tambahan
o Semua dokumentasi yg diberikan pemenang tender harus ditulis dalam
bahasa Indonesia dan dapat dipahami dengan mudah
o Sebagai syarat BAST maka dokumentasi dibuat dan diserahkan yang mudah
dipahami untuk keperluan perawatan oleh staff / admin BTN
o Dokumentasi yang dimaksud adalah AS Built Drawing yang diserahkan
dalam bentuk tercetak ( Hardcopy ) dan Softcopy dalam CD yg
memungkinkan untuk dibaca dengan format AutoCad.
o Dokumentasi juga meliputi hasil scan / testing cable dengan Menggunakan
FLUKE Tester UTP Cat.6.
26.1.4. Serah Terima
Serah terima pekerjaan akan ditandai dengan penandatanganan dokumen serah
terima pekerjaan oleh peserta tender dan pihak BTN dengan melampirkan dokumen-
dokumen sbb :
a. Hasil Scan / Test
b. BAST ( Berita Acara Serah Terima )
c. As Built Drawing
26.1.5. Garansi
a. Peserta Tender harus menggaransi bahwa material dan installasi mempunyai
mutu yg sesuai dengan standard industri / specifikasi pabrik dengan ditandai
dengan penerbitan Sertifikasi 20 tahun (peralatan) dan 2 tahun (jaringan sistem).
b. Peserta tender memberikan jaminan installasi selama 24 ( dua puluh empat )
bulan terhadap seluruh installasi

26.2. Persyaratan-persyaratan Teknis


Peserta harus menggunakan spesifikasi ini sebagai referensi teknis minimum dalam
design , pengadaan ,installasi , testing dan commissioning.
Spesifikasi teknis ini akan mencakup namun tidak terbatas pada spesifikasi material yang
akan dipasang dan teknsi pemasagannya.
Peserta tender mengisi formulir Data Teknis yang mengkonfirmasi kesesuaian spesifikasi
teknis dari system yang ditawarkan
26.2.1. Unshielded Twisted Pair (UTP ) Cable Category 6
a. General Specification and Features
Conductor : 24 AWG copper
Insulation : Polyethylene
Jacket : PVC
Outside diameter : 6.0mm nominal
Complies to : ISO11801, TIA/EIA 568-B.2, IEC332-3
b. Technical Specifications
• Mechanical Characteristics:
Minimum bending radius :

39
- During installation : 50mm
- After installation : 25mm
Maximum pulling tension : 108N (11kg)
Box mass, full, nominal : 12kg
• Thermal Characteristics:
Operation : -15°C to 70°C
Installation : °C to 40°C
• Electrical Performance:
Conductor DC resistance @ 20°C (max) : 9.38Ω/100m
DC resistance unbalance (max) : 5%
Mutual capacitance @ 20°C (max) : 5.6nF/100m
NVP Setting : 70%

• Frequency Performance based on TIA.EIA 568-B


Attenu Return PS ACR-
NEXT PSNEXT PS ACR-N
ation Loss ELFEXT N
(db) (db) ELFEXT (db)
(db) (db) (db)
F (MHz)
Actual Actual Actual Actual Actual Actual Actual Actual
Test Test Test Test Test Test Test Test
Value Value Value value Value Value Value Value
1.00 1.77 84.3 97.7 34.6 76.8 80.0 82.5 96.0

4.00 3.51 75.0 75.7 34.7 69.8 68.5 71.5 72.2

10.00 5.58 73.4 71.5 33.0 60.0 63.6 67.8 66.0

16.00 7.09 68.8 66.7 32.5 56.7 60.6 61.7 59.6

20.00 7.90 68.1 67.9 33.1 51.2 54.5 60.2 60.0

31.25 9.94 63.9 64.5 29.0 47.5 49.5 54.0 54.6

62.50 14.25 56.2 65.5 30.5 39.2 43.3 42.0 51.2

100.00 18.12 55.1 58.1 29.9 35.9 38.3 37.0 40.0

150.00 22.32 55.0 60.6 29.4 30.6 32.2 32.6 38.3

200.00 25.93 54.5 55.3 25.7 28.4 27.7 28.6 29.4

250.00 29.03 49.5 57.3 22.4 23.6 23.2 20.5 28.2

300.00 31.92 54.7 53.5 24.1 18.2 18.1 22.7 21.6

350.00 35.68 51.1 56.3 20.4 15.9 15.9 15.4 20.6

400.00 37.95 49.8 46.9 20.4 15.8 16.3 11.8 8.9

450.00 40.94 45.2 43.9 19.0 16.1 17.6 4.3 2.9

500.00 42.17 42.2 41.5 18.8 10.5 10.3 - -

550.00 46.48 45.6 46.0 19.2 10.0 16.0 - -

600.00 45.49 40.4 45.3 17.0 3.6 8.1 - -

26.2.2. Patch Panel 24 Port RJ-45 Category 6


a. Features
- Performance exceeds TIA/EIA Category 6 requirements
- Designed for Gigabit Ethernet transmission
- UL 1863 listed and Category 6 performance verified
- Designed for mounting in standard EIA 19-inch racks
- Includes paper labels or silk-screened area for port identification

40
- Universal wiring label for easy termination of either T568A/B
b. Specifications
Operating Temperature Range: -40º to 70 ºC (-40º to 158 ºF)
RJ Socket, 8 Positions, General Specification : FCC Part 68.500 (IEC 60603-7)
Transmission Performance and Reliability : ≥ EIA/TIA 568-B.2-1 Category 6
≥ ISO 11801 Class E Standard
Number of Plug Insertion Cycles : ≥ 750
LSA-PLUS® Insulation Displacement
Wire Diameter Range for Solid and 22-26 AWG
Stranded Copper Conductors : 0.40 mm to 0.65 mm (0.016" to 0.025")
Wire Insulation Diameter Range (PE,PVC) : 0.70 mm to 1.70 mm (0.028" to
0.067")
LSA-PLUS Contact Resistance : ≤ 1 mΩ typical
Contact Re-terminations : ≥ 200
Insulation Resistance at 40 ºC (104 ºF) and 93% RH : ≥ 500 MΩ
Safety Rating : UL 1863
Flammability Rating : UL 94 V-0

26.2.3. Modular Jack RJ-45 Category 6


Testing harus memenuhi standard koneksi yang mengacu pada ISO/IEC 11801 2nd
Edition, ANSI/TIA/EIA-568-B.2-1 and EN 50173-1:2002.
Semua koneksi hardware dilakukan testing secara satu persatu tiap channel untuk
memastikan dalam performance : Power summation, ACR, NEXT, ELFEXT and
Return Loss yang harus melebihi standard kebutuhan yang telah tertuang dalam
sepesifikasi standard international .
Menjamin bahwa Sistim Performance Category 6 harus focus pada tingkat komponen
baik performance link maupun channel link.
a. Features
- Performance melebihi Category 6 specifications up to 250MHz
- Modular jack dalam keystone format
- Design cocok untuk pemasangan di wall maupun di outlet lantai
- Product dapat dioperasikan dan kompatiel
- Sertifikasi pihak ketiga pada tingkat komponen
b. Technical Data
• Electrical Data CL
KM8
Insulation resistance > 1000MΩ ≥
500MΩ
Dielectric strength Contact / contact 1.0kV Contact / contact
1.0kV
Contact / shield 1.5kV Contact / shield 1.5kV
Current carrying capacity ≥ 1A ≥ 1A
Typical plug / jack contact resistance ≤ 20MΩ
≤ 20MΩ
• Terminations
Typical IDC contact resistance ≤ 1MΩ ≤
1MΩ
Number of re-terminations ≥ 30 ≥ 30
Shield connection Patented 360º shielding*
Patented 360º shielding*
Conductor diameter 0.5-0.65mm (AWG 24-22) 0.5-0.65mm
(AWG 24-22)
Insulation diameter 0.7-1.6mm 0.7-1.6mm
• Mechanical Data

41
Plug / jack mating cycles ≥ 750 (IEC / EN 60603-7 series)
≥ 750 (IEC / EN 60603-7 series)
Plug / jack insertion / withdrawal force ≤ 20N (IEC / EN 60603-7 series)
≤ 20N (IEC / EN 60603-7 series)
• Environmental
Operating temperature range -10º to +60ºC -10º
to +60ºC
Operating humidity range ≤ 95% R.H. Non condensing ≤ 95% R.H.
Non condensing

26.2.4. UTP Patch Cord RJ-45 to RJ-45 Category 6


Impedansi cocok untuk digunakan pada sistim struktur perkabelan , patchcord ini
dapat melebihi standard persyaratan Category 6. Plug patchcord dirancang untuk
menghilangkan Strain terpadu yang mencegah kabel dari bergerak pada titik outlet
ketika kabel tertekuk ,untuk menjaga integritas sirkuit dan menjamin kinerja yang
maksimum.
Kabel Pathcord harus pabrikasi ( bukan terminasi manual ) dan memenuhi standard
dalam LAN maupun Datacenter.

a. Features:
 Melebihi standard TIA/EIA Category 6 requirements
 Cable assemblies are available in riser or plenum solid horizontal cable versions
 Durable design to be in operation beyond 20-year product warranty
 Impedance matched patch cord for maximum throughput
 Flexible strain relief boot maintains proper bend radius to ensure peak
performance
 Up to 32 percent smaller outer diameter than other patch cords
 UL 1863 listed and Category 6 performance verified
b. Specifications
Operating Temperature Range : -10º to 60 ºC (14º to 140 ºF)
RJ45 Plug Interface According to : IEC 60603-7
Transmission Performance and Reliability: ≥ TIA/EIA 568-B.2-1 Category 6
≥ ISO 11801 Class E standard
Number of Plug Insertion Cycles : ≥ 750 (IEC/EN 60603-7)
Conductor : 23 AWG
Nominal Outer Diameter : 5.28mm (.208”) Plenum and 5.5mm (.215”) Riser
Safety Rating : UL 1863
Flammability Rating : UL 94 V-0

26.2.5. Wall Outlet / Faceplate Angled Type


Faceplate UK style faceplates fitur komponen modular jacks memenuhi standard LAN
cabling systems Category 6 .
a. Dimensions
86 high x 86 wide x 16mm deep
b. Test Specification
Specifications melebihi standard pada ISO/IEC 11801:2002, EN 50173-1:2002
and TIA/EIA 568-B

26.2.6. Racking
a. Spesifikasi Rack 42RU sbb :
• 19” 42RU Freestanding Closed Rack basic
• Acrylic front door & Steel Panel Backdoor
• Double roof fan

42
• Minimum 12 Vertical Power Strip Outlet, EURO type
• 80 Cage nut M6 + Screw
• 2 unit cantilever shelf 2RU
b. Spesifikasi Rack 15RU sbb :
- 19” 15 RU Wallmunted rack basic
- Acrylic front door
- Single roof fan
- Minimum 6 horizontal power strip, EURO style
- 50 Cage nut M6+Screw
- 1 unit Centilever Shelf

26.2.7. Lain – Lain


- Conduit / tray cable harus menggunakan type High Impact ( tidak mudah pecah )
etc. Clipsal, Ega
- Pembobokan dan perapihan tembok bila diperlukan
- Floor chipping bila diperlukan

27. PEKERJAAN SECURITY SYSTEM (SISTEM KEAMANAN)

27.1. Pemasangan Pintu Kaca Sliding Pintu Utama (Automatic Door)


 Lokasi Pekerjaan.
 Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
 Uraian Material
Mesin Automatic Door Sliding : Tormax/Besam/Geze

Ukuran : Sesuai Gambar

Kaca : Tempered tebal 12 mm


(modifikasi stiker sun blast)
Desain sesuai persetujuan PPK
Box Material : Stainless steel

Kapasitas Beban (Minimal) : 120 kg

27.2. Pemasangan Pintu Kaca Sliding Pintu Standart (Automatic Door)


 Lokasi Pekerjaan.
Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
 Uraian Material
Mesin Automatic Door Sliding : Terano/Nabco/Tormax/

Ukuran : Sesuai Gambar

Kaca : Tempered tebal 12 mm


(modifikasi stiker sun blast)
Desain sesuai persetujuan PPK
Box Material : Stainless steel

Kapasitas Beban (Minimal) : 121 kg

43
27.3. Pemasangan Flap Pedestrian Barrier
 Lokasi Pekerjaan.
Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
 Uraian Material
Mesin Flap Pedestrian Barrier : Smartmatic / Enigma / Speedlane 300
(Boonedam)
Ukuran : Sesuai Gambar

Mika : tebal 12 mm
( modifikasi stiker sun blast dengan desain sesuai
persetujuan PPK)
Box Material : Stainless steel

Tegangan Listrik : 220 V

Pass way : Single (Untuk Lokasi pemasangan di basement


menggunakan 1 unit yang pass way Double)
Cara access : Menggunakan kartu, finger print, dan remote
control, push button

27.4. Pemasangan Access Control


 Lokasi Pekerjaan.
Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
 Uraian Material
Access Control : SMART 2K WEB PROX/RFID ANVIZ OC 200/
TKS NET PROX

Ukuran : Sesuai Gambar

Relocking timer : 1-255 second

Visual sign : LCD

User Capacity : Minimal 8.000 - 50.000 proximity cards

Log data : 30,000 – 50,000 data

Keyboard : Minimal 12 digits keypad (0-9,*,#)

Software bisa diinstal pada : OS Windows

Cara access : Menggunakan kartu dan kode manual

44
27.5. Pemasangan Finger Print
 Lokasi Pekerjaan.
Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
 Uraian Material
Finger Print : SUPREMA / TKS FINGERPRINT /SMART 2K BIO

Ukuran : Sesuai Gambar

Prosesor : minimal 60 - 200 MHz

Layar : LCD

Sensor : Suprema

User registration : Fingerprint : 9000 - 50,000 persons

RF card : 9000 - 50,000 persons

Log data : 30,000 – 500,000 data

Communication : Minimal TCP/IP

Penggunaan : Stand Alone, connect ke LAN

27.6. Pekerjaan Kaca Tempered


Lokasi Pemasangan: Sesuai dengan titik-titik yang tertera pada Gambar.

27.7. Pekerjaan Stainless Steel


Lokasi Pemasangan sesuai dengan yang tertera pada gambar.

27.8. Kabel-Kabel untuk Fixture


Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus ditutup asbestos
2,
dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm ,kawat-kawat
harus dilindungi dengan “tape” atau tubing di semua tempat yang mungkin ada abrasi.
Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana
diperlukan penggantung rantai atau kalau pemasangan /perencanaan fixture menunjuk
lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu armature dan penggantungan.

27.9. Printer dan Kartu


 Kartu menggunakan EM Card 26 bit memiliki chip RF Antenna ID 125 Khz.
 Kartu dapat dicetak/diprint dengan sistem retransfer ID Print
 Kartu harus dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
 Coding antara mesin dengan kartu dapat dirubah/disesuaikan.

45
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

XII.B.1.
SPESIFIKASI TEKNIS LANTAI 2

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. SYARAT-SYARAT UMUM

1.1. Uraian Umum


Bagian ini menjelaskan syarat-syarat teknis yang harus dipenuhi oleh Penyedia Barang dan Jasa dalam
melaksanakan pekerjaannya, sesuai dengan Dokumen Pengadaan.

1.2. Lingkup Pekerjaan


Adapun lingkup pekerjaan Renovasi Gedung RM Notohamiprodjo Lantai 2, untuk Badan
Kebijakan Fiskal, di Lapangan Banteng, Jakarta, ini meliputi:
1.2.1. Pekerjaan Pembongkaran
1.2.1. Pembongkaran Instalasi ME
1.2.2. Pembongkaran Dinding dan Partisi
1.2.3. Pembongkaran Plafond, dan
1.2.4. Pembongkaran Lantai
1.2.2. Pekerjaan Persiapan
a. Pengukuran Lokasi
b. Penyiapan Kantor-kantor Proyek dan Gudang
c. Penyiapan Kantor Konsultan Pengawas
d. Penyiapan Ruang Rapat Proyek,
e. Pembuatan Pagar Proyek
f. Pengadaan Listrik dan Air Kerja
g. Pengadaan Scaffolding dan Alat Bantu
h. Dokumentasi Proyek,
i. Pengadaan Alat-alat Keselamatan Kerja,
1.2.3. Pekerjaan Lantai
Pemasangan Lantai baru yang terdiri atas:
a. Lantai Marmer type White Carara
b. Lantai parker type engineered floor
c. Lantai Keramik Kamar Mandi/WC
1.2.4. Pekerjaan Dinding
a. Pemasangan dinding partisi gypsum,
b. Pemasangan Partisi kaca.
1.2.5. Pekerjaan Finishing Dinding, yang terdiri atas:
a. Pengecatan

46
b. Lapisan Wallcovering
c. Dinding Panel HPL
d. Plint Lantai
e. Backdrop
f. Pelapisan dinding kaca dengan kaca film sandblast.
1.2.6. Pekerjaan Kosen, Pintu dan Jendela, yang terdiri atas:
a. Pembuatan dan pemasangan kosen,
b. Pembuatan dan pemasangan Daun Pintu
c. Pembuatan dan Pemasangan Architrave,
d. Pemasangan Kaca dan pintu kaca frameless
1.2.7. Pekerjaan Finishing Kayu dengan cat melamic
1.2.8. Pekerjaan Kaca
a. Supply dan pemasangan kaca ”float glass”
b. Pabrikasi dan pemasangan kaca tempered
1.2.9. Pekerjaan langit-langit
a. Pemasangan langit-langit gypsum board
b. Pemasangan List langit-langit
1.2.10. Pekerjaan Finishing Langit-langit, yang berupa pengecatan.
1.2.11. Pekerjaan Kunci dan Alat Penggantung
Yang terdiri atas pekerjaan pemasangan engsel, kunci-kunci, door closer, handle pintu, serta access
card
1.2.12. Pekerjaan Work Station, yang berupa:
a. Partisi,
b. Work Surface,
c. Mobile Drawer,
d. Credenza
1.2.13. Pekerjaan Instalasi Listrik, yang berupa:
a. Pemasangan Titik Lampu
b. Pemasangan Titik Stopkontak
c. Penarikan kabel instalasi, termasuk floor duct dan cable tray,
d. Pemasangan Fixtures/armature
1.2.14. Pekerjaan Instalasi Air Conditioning, yang berupa:
a. Reposisi dan penambahan ducting yang ada
b. Pemasangan damper baru
c. Pemasangan diffuser dan return air grill baru.
1.2.15. Pekerjaan Instalasi Fire Alarm, yang berupa:
Pemasangan Instalasi Fire Alarm baru dan koneksinya ke Terminal Box Fire Alarm.
1.2.16. Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran, yang berupa:
Reposisi dan penyambungan pipa lama dan sprinkler head baru.
1.2.17. Pekerjaan Instalasi Tata Suara, yang berupa:
Pasang Instalasi Sound System baru dan koneksinya ke Terminal Box Sound System yang ada.
1.2.18. Pekerjaan Instalasi Telepon, yang berupa:
Pemasangan Instalasi Telepon Baru dan koneksinya ke Terminal Box Telepon yang ada.-
1.2.19. Pekerjaan Instalasi IT
Pemasangan Instalasi Kabel Data baru, termasuk pengadaan HABnya.
1.2.20. Pekerjaan Plambing, yang berupa:
Pemasangan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor KM/WC, beserta fixture-nya.
1.2.21.Pekerjaan Sistem Keamanan
1.3. Sarana-sarana Kerja
Dalam melaksanakan pekerjaannya, Penyedia Barang wajib menyediakan sarana kerja berikut:
• Gudang bahan material
• Kantor Proyek / Direksi keet, termasuk ruang meeting lapangan.
• Pos Keamanan
• Perlengkapan Kerja termasuk peralatan untuk Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
• Tempat penampungan sementara sisa bongkaran yang di pagar secara rapi.

47
• Tempat penampungan sementara material masuk.
• Jaring pengaman bangunan.

1.4. Gambar-gambar Rencana


• Bilamana terjadi perbedaan dan/atau pertentangan antara gambar-gambar yang ada dengan Buku
Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan di lapangan, Penyedia Barang
diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas secara tertulis untuk
mendapatkan keputusan pelaksanaan di Lapangan.
• Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Penyedia Barang untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.
• Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai/terpasang.
• Penyedia Barang tidak dibenarkan mengubah dan/atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum
di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas. Bila hal tersebut terjadi,
segala akibat yang akan timbul menjadi tanggung jawab Penyedia Barang baik dari segi biaya
maupun waktu.
• Penyedia Barang harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan, segala
gambar-gambar, spesifikasi teknis, adendum, berita-berita perubahan dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disetujui di tempat pekerjaan.
• Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Panitia Pemeriksa Barang
setiap saat sampai dengan serah terima ke-satu. Setelah serah terima ke-satu, dokumen-dokumen
tersebut akan didokumentasikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

1.5. Shopdrawings dan Contoh–contoh material


• Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram, ilustrasi, jadwal,
brosur atau data yang disiapkan Penyedia Barang atau Sub Penyedia Barang, Supplier atau
Produsen yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
• Yang dimaksud dengan contoh-contoh adalah benda-benda / bahan yang disediakan Penyedia
Barang untuk menunjukkan spesifikasi bahan dimaksud, kelengkapan dan kualitasnya sesuai
dengan yang ditawarkan. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas (untuk menilai pekerjaan,
setelah disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Perencana).
• Penyedia Barang akan mempelajari, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan segera
semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak
atau oleh Konsultan Pengawas. (Setelah berkoordinasi dengan Konsultan Perencana)
• Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dianggap
• Penyedia Barang telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut dengan
Dokumen Kontrak.

1.6. Mutu
Penyedia Barang memberikan jaminan bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah
benar-benar baru, kecuali ditentukan lain, serta Penyedia Barang menyetujui bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.
Apabila diminta, Penyedia Barang sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada
butir ini, termasuk dalam hal ini dukungan dari supplier atau keagenan material yang menerangkan
kebenaran harga satuan material / bahan dan jaminan ketersediaan bahan material, sehingga menjamin
kelancaran kerja Penyedia Barang.
Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa “pekerjaan telah
diselesaikan dengan sempurna”, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Penyedia Barang
sepenuhnya.

1.7. Nama atau Merk


Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/ merk dari satu jenis bahan/ komponen
atau konsultan memberikan uraian menurut standar tertentu dari spesifikasi material yang disyaratkan,
maka Penyedia Barang wajib menguraikan secara detail item yang ditawarkan dan memasang sesuai
dengan yang ditentukan, diperkuat dengan surat dukungan dari keagenan yang bersangkutan. Jadi

48
tidak ada alasan bagi Penyedia Barang pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah
tidak terdapat lagi di pasaran ataupun sukar didapat di pasaran.
Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Penyedia Barang
harus sesegera mungkin melakukan pemesanan pada agennya di Indonesia.
Apabila Penyedia Barang telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan bahan/merk
tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Konsultan Perencana akan menentukan sendiri alternatif merk lain
dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) minggu penunjukan pemenang, Penyedia
Barang harus memberikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen fotocopy dari pemesanan material yang
diimport pada agen ataupun Importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah
dipesan (order import).

1.8. Standard, Ketentuan dan Peraturan


• Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Dokumen Pengadaan ini berlaku
dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwaarden
voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare Werken (AV) 1941.
- Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan Teknik
Pembangunan Indonesia (DTPI).
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-1971).
- Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 2000 dan PLN setempat.
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalassi Pembuangan dan
Perusahaan Air Minum.
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-1961). Peraturan Semen Portland Indonesia NI-08.
- Standar-standar Material Nasional dan Internasional, meliputi SNI, ASTM, EN, JIS, DIN, IEC,
ISO.
- Peraturan Muatan Indonesia.
- Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah setempat, yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
• Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula :
- Gambar kerja yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, termasuk juga gambar-gambar detail (shop drawing) yang dibuat oleh Penyedia Barang
dan sudah disahkan/disetujui Konsultan Pengawas.
- Dokumen Pengadaan.
- Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
- Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
- Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
- Dokumen Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
- Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) yang telah disetujui.
- Kontrak Penyedia Barang/Jasa (KPBJ).
- Risalah Rapat.
- Surat Perintah Pekerjaan Tambah Kurang (jika ada).
- Addendum Kontrak (jika ada).

. 2. PEKERJAAN PEMBONGKARAN

2.1. UMUM
2.1.1. Ringkasan
Pasal ini menjelaskan syarat-syarat pekerjaan yang harus dipatuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan Pembongkaran yang diminta oleh Gambar dan Dokumen Kontrak
lain, seperti:
• Pembongkaran Instalasi ME yang ada,

49
• Pembongkaran Partisi dan dinding,
• Pembongkaran Plafond,
• Pembongkaran Lantai,
• Pembongkaran Kosen, Pintu dan Jendela
• Pembongkaran Alat-alat Sanitair.

2.1.2. Pengajuan Ijin


Ijin Pembongkaran harus diajukan kepada Konsultan Pengawas dan harus dilampiri
dengan:
• Jadwal pekerjaan yang menggambarkan urut-urutan pekerjaan pembongkaran yang
akan dilaksanakan, untuk keperluan penilaian oleh Konsultan Pengawas. Masukkan
juga keterangan tentang koordinasi yang berkaitan dengan pemutusan, penutupan dan
penyambungan dari instalasi mekanikal-elektrikal terkait, serta cara-cara proteksi
terhadap debu dan kebisingan. Lengkapi juga dengan urut-urutan pelaksanaan
pembongkaran dan pembersihannya, untuk menjamin tidak terganggunya aktivitas yang
ada.
Koordinasikan juga dengan Pengawas masalah penghunian bagian-bagian bangunan
yang ada, baik selama pekerjaan pembongkaran berlangsung, maupun setelahnya.
• Foto-foto kondisi existing dari permukaan struktur yang ada, peralatan-peralatan, dan
perbaikan-perbaikan atas struktur yang berdekatan. Foto-foto tersebut harus disimpan
oleh Kontraktor, Konsultan Pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen.
2.1.3. Kondisi Pekerjaan
• Penghunian
Kontraktor harus berusaha agar pekerjaan pembongkaran dilaksanakan dengan
gangguan sekecil mungkin atas beroperasinya kegiatan-kegiatan yang ada.
• Proteksi
Kontraktor harus menyiapkan pengaman-pengaman sementara untuk melindungi
orang-orang dari kecelakaan, akibat pekerjaan pembongkaran.
- Siapkan juga langkah-langkah pengaman yang diperlukan untuk menyediakan jalan
yang aman dan bebas kepada orang-orang.
- Siapkan juga penyanggah-penyanggah dan penopang-penopang, dilamana diperlukan,
untuk menjaga supaya tidak terjadi goyangan, penurunan, atau keruntuhan struktur,
atau elemen-elemen yang akan dibongkar.
- Lindungi juga struktur-struktur existing yang akan dipertahankan, supaya tidak terjadi
kerusakan selama berlangsungnya pekerjaan pembongkaran.
- Semua sarana perlindungan tersebut harus dibongkar sebelum pekerjaan diserah-
terimakan.
• Kerusakan-kerusakan
Kontraktor harus segera memperbaiki struktur dan instalasi existing yang mungkin
terusakkan pada saat pekerjaan pembongkaran berlangsung.
• Pemotongan dengan alat las
Kontraktor sama sekali tidak diperkenankan untuk melaksanakan pekerjaan
pemotongan dengan menggunakan alat las, sampai daerah kerja dapat dibebaskan dari
material-material yang mudah terbakar. Selama berlangsungnya pekerjaan
pemotongan dengan alat las, Kontraktor juga wajib untuk menyediakan Alat Pemadam
Api Ringan (APAR).
• Instalasi utilitas

50
Kontraktor harus menjaga supaya jaringan instalasi yang ada dapat tetap berfungsi
selama berlangsungnya pekerjaan pembongkaran. Jaringan tersebut harus dilindungi
dari kemungkinan rusak.
- Kontraktor tidak boleh memutus jaringan utilitas yang melayani daerah-daerah yang
masih beroperasi. Dalam hal terpaksa dilakukan pemutusan, maka Kontraktor
wajib untuk menyediakan pelayanan darurat selama pemutusan berlangsung.
- Alat-alat pemadam kebakaran harus disediakan oleh Kontraktor, selama
berlangsungnya pekerjaan pembongkaran.
• Kontrol Lingkungan
Bilamana diperlukan, Kontraktor harus mengoperasikan semburan air, penutupan
sementara, dan cara proteksi lainnya, untuk mengurangi debu dan kekotoran.

2.2. PENYELENGGARAAN PEKERJAAN


2.2.1. Persiapan
Kontraktor wajib, bilamana diperlukan, untuk memasang penunjang, penopang, atau
struktur pendukung lainnya, untuk mencegah goyangan, penurunan, atau keruntuhan, dari
daerah yang akan dibongkar, serta fasilitas yang berdekatan.
• Kontraktor harus menghentikan kegiatan pembongkarannya dan segera melaporkan
kepada Konsultan Pengawas, manakala keamanan struktur berkembang
membahayakan. Kontraktor juga harus mengambil langkah-langkah pengamanan
untuk menopang struktur tersebut, sampai ada keputusan lebih lanjut tentang
pembongkaran yang akan dillaksanakan.
• Tutup dan lindungi perabot-perabot, serta peralatan-peralatan yang ada, dari
kemungkinan kerusakan pada saat berlangsungnya pekerjaan pembongkaran, pada
daerah-daerah dimana peralatan dan perabotnya tidak dipindahkan.
• Pasang dan pertahankan partisi yang mampu menahan debu, untuk mencegah
menjalarnya debu dan asap.
2.2.2. Pembongkaran
Kontraktor harus mengatur pekerjaan pembongkaran secara sistematis dan menggunakan
metoda-metoda yang mampu mendukung penyelesaian pekerjaannya sesuai dengan jadwal
pembongkaran. Bongkar beton dan dinding dengan menggunakan alat potong mesin atau
tangan. Jangan gunakan alat potong mesin yang bersifat memukul.
2.2.3. Material-material yang harus diselamatkan
Bilamana diminta, bahan-bahan yang harus diselamatkan, harus dibongkar dengan hati-
hati, dengan cara-cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, kemudian dibersihkan,
disimpan dan diserah-terimakan kepada Konsultan Pengawas, dengan Tanda-Terima.
2.2.4. Pembuangan material-material bekas bongkaran
Kontraktor harus membuang dari lokasi proyek, semua sampah, dan barang-barang sisa
bongkaran. Bilamana terdapat bahan sisa bongkaran yang berbahaya, pembuangannya
harus dilakukan dengan cara dan prosedur yang memenuhi ketentuan-ektentuan yang
berlaku. Pembakaran bahan-bahan bekas, tidak diperkenenkan dilakukan di areal proyek.
2.2.5. Pembersihan dan Perbaikan Kembali
Pada saat penyelesaian pekerjaan pembongkaran, Kontraktor harus mengeluarkan semua
alat, perabotan dan bahan-bahan bekas bongkaran dari lokasi proyek. Kontraktor juga harus
membuang semua proteksi-proteksi sementara dan meninggalkan proyek dalam keadaan
benar-benar

51
3. PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1. Pengukuran
a. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran ulang dan penggambaran kembali lokasi
renovasi dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai tanda elevasi, letak batas-batas
ruangan dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya. Kontraktor diwajibkan mengadakan
pengecekan ulang dan mendata kondisi bangunan existing (kesikuan dan elevasi kerataan air)
dan melaporkan secara tertulis, lengkap dengan foto-foto kondisi sebelum pelaksanaan.
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya
harus segera dilaporkan kepada Perencana/Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/Theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Kontraktor harus menyediakan secara terus menerus Theodolith/ waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencanaan/ Pengawas selama pelaksanaan
proyek.
e. Pengurusan sudut siku dengan prisma atau benang secara asas Segitiga Phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Perencana/Pengawas.
f. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor. Alat ukur harus sudah
dikalibrasi, dan dilampirkan bukti pengecekan kalibrasi.

3.2 Kantor Kontraktor Dan Los Kerja.


a. Ukuran luas kantor Kontraktor Los Kerja serta tempat simpan bahan, disesuaikan dengan
kebutuhan Kontraktor dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan serta dilengkapi
dengan pemadam kebakaran. Kantor Kontraktor akan mengambil tempat di salah satu lantai
yang di renovasi, dan pada tahap finishing akhir, kantor kontraktor harus segera dipindahkan ke
lantai/ area yang bebas, sehingga lokasi lantai yang di renovasi benar-benar bebas dan bersih,
ruang-ruangan yang dapat terkunci harus segera dikunci disertai deffect list.
b. Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti: paku, sekrup harus dibuatkan kotak simpan
yang dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-masing bahan tidak tercampur.

3.3 Alat Alat Keselamatan Kerja


Alat-alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus senantiasa disediakan oleh kontraktor di lokasi
kegiatan renovasi. Alat-alat Pelindung Diri (APD), Tabung Pemadam Kebakaran dan Kotak P3K wajib
disediakan oleh kontraktor di beberapa tempat, antara lain :
a. Gudang (tempat Penyimpanan) 3. Kantor Proyek (site office) 5. Pos Jaga (security) 7. R.
Unloading 8. R. Genset (pembangkit) 4. Area fabrikasi
b. Kontraktor wajib menyediakan tabung alat pemadam kebakaran (fire extinguisher) YAMATO
lengkap dengan isinya, dengan jumlah sekurang-kurangnya minimal 7 (tujuh) tabung, masing-
masing tabung berkapasitas 15 kg (disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan).
c. Semua Tamu/ Pekerja yang berada di lokasi Renovasi, harus mengenakan APD standar, sesuai
ketentuan K3 (safety helmet & masker)
d. Tabung alat pemadam kebakaran & P3K selanjutnya menjadi milik Pemberi Tugas setelah proyek
berakhir.

3.4 Alat Alat Bantu


Kontraktor harus menyediakan sendiri alat-alat bantu kerja yang diperlukan selama masa pelaksanaan
Renovasi dan memelihara keamanannya, selama masa itu. Alat-alat tersebut terdiri dari :
• Scaffolding
• Travo (electric welder)
• Kompresor
• Pipe threading equipment
• Panel-panel, kabel rol untuk kerja

52
• Trolley
• Alat-alat Kebersihan (Sapu, blade glass cleaner, sikat, pel dll)
• Lampu-lampu untuk penerangan sementara
• Pembangkit (generator)

3.5 Pekerjaan Penyediaan Air Dan Daya Listrik Untuk Bekerja.


• Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di lokasi proyek
atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-
bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan
Pengawas.
• Kontraktor wajib melakukan pemeriksaan kandungan/kualitas air kerja pada laboratorium
independent sebelum pelaksanaan pekerjaan.
• Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara PLN
setempat selama masa pembangunan. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik
hanyadiperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan Pengawas.
• Semua Peralatan yang menggunakan tenaga listrik, harus dihubungkan dengan benar pada stop
kontak-stop kontak yang menempel pada sebuah panel temporary dengan MCB yang memadai.
Panel-panel temporary (untuk bekerja) yang diperoleh dari sambungan sementara PLN,
penyambungannya melalui koordinasi dengan pengelola gedung dan Pengguna Jasa (user).
• Penyambungan Peralatan ke panel kerja/ sumber daya stop kontak tanpa menggunakan steker
sama sekali tidak diperbolehkan. Kontraktor harus mengawasi penggunaan peralatan-peralatan
tersebut dengan tegas.

. 4. PASANGAN BATA

4.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan syarat-syarat pekerjaan pasangan batu bata yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor di dinding KM/WC, seperti yang ditunjukkan didalam gambar.

4.2. Kontrol dan Batasan


Pasangan Batu bata harus dilaksanakan dengan mengikuti Persyaratan yang tercantum di dalam
RKS ini, SII.0013-81, SII.0021-78, PUBI 1982, PUBI 1970 dan semua perintah yang disampaikan
oleh Konsultan Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan..

4.3. Persyaratan Bahan


4.3.1. Bata Merah
Bata Merah yang akan digunakan harus merupakan bata dari tanah liat yang telah dibakar
secara cukup, yang memiliki ukuran dan bentuk yang seragam, dengan sudut-sudut yang
runcing dan mempunyai permukaan yang rata, serta tidak retak dan memenuhi Persyaratan
yang tercantum di dalam SII. 0021-78 dan PUBI 1982 pasal 27 tercantum di dalam
SII.0021-78 dan PUBI 1982 pasal 27 Modul M-6 Kelas 50.
Sebelum bata merah dapat dikirim ke tempat Pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan
contohnya kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk disetujui, lengkap dengan
keterangan tentang sumber asalnya, secara tertulis.
Pada pengajuan tersebut Kontraktor harus menjamin bahwa hanya satu sumber yang akan
ditunjuknya sebagai asal bata merah yang akan digunakan untuk seluruh pekerjaan. Kualitas
yang disyaratkan adalah seperti eks. lokal, ukuran besar atau setaraf.
4.3.2. Semen Portland
Semen Portland yang dipakai adalah semen portland biasa seperti yang diproduksi oleh
Kujang, Tiga Roda atau Indarung, yang memenuhi syarat-syarat yang tercantum di dalam
NI-8, PBI 1971, SII.0013-81 dan PUBI 1982, type 1. Untuk seluruh pekerjaan hanya

53
diperkenankan satu merk semen saja, dan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam
kemasan-kemasan aslinya.
Semua semen harus disimpan di gudang yang mempunyai sistim ventilasi alami dan
ditempatkan di atas landasan yang dinaikkan sekurang-kurangya 30 cm di atas lantai, untuk
menjaga semen dari air dan kelembaban yang dapat mempengaruhi mutu semen yang
bersangkutan. Sak-sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melebihi 2 m
atau max. 10 zak.
Semen yang telah overzak harus dikeluarkan dari tempat pekerjaan.
Penyimpanan harus diatur sedemikian rupa, sehingga semen yang disimpan paling lama
dapat dipakai paling dulu. Pemakaian semen harus menurut urutan pengirimannya. Semen
yang telah disimpan lebih lama dari 60 hari kalender, tidak boleh dipakai.
4.3.3. Pasir Pasang
Pasir Pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi persyaratan yang
tercantum di dalam PUBI 1970 ayat 14.1. dan 14.2.
4.3.4. Air.
Air yang akan dipakai harus bersih, tidak berlumpur, berminyak atau bahan-bahan kimia
(asam alkali ), mengandung organisme yang dapat memberikan effek merusak adukan atau
beton, serta harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam PUBI 1982 Pasal 9 dan
PBI 1971 ayat 3.6.
Bilamana air yang akan digunakan ternyata meragukan, Konsultan Manajemen Konstruksi
berhak untuk memerintahkan Kontraktor untuk mengirimkannya ke laboratorium yang
disetujui untuk diperiksa dan semua biaya yang timbul karenanya harus dipikul oleh
Kontraktor .
Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.

4.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Semua batu bata yang akan dipasang harus dibasahi sebelumnya. Bata yang patah tidak boleh
dipasang pada bidang lurus.
Semua nat antar bata yang terjadi harus memiliki ketebalan yang seragam dan tidak boleh lebih dari
1 cm.
Pasangan batu bata harus dilaksanakan oleh tukang batu yang berpengalaman.
Pekerjaan yang telah selesai dipasang harus terus dibasahi selama 10 hari sejak selesainya
pemasangan.
Bidang permukaan dari pasangan batu bata harus benar-benar vertikal dan kevertikalan ini harus
diperiksa pada setiap jarak tertentu dengan menggunakan besi lot.
Bagian atas dari dinding harus dibasahi secukupnya sebelum lapisan pasangan batu bata yang baru
diterapkan, untuk memperoleh bidang kerja yang baru.
Pasangan dinding batu bata harus dipasang keatas secara uniform dan tidak ada satu bagianpun
yang boleh dipasang keatas lebih dari 150 cm dalam seharinya, untuk menjaga penurunan yang
tidak sama dari pasangan dinding tersebut
Dalam hal terdapat pasangan dinding batubata yang cukup panjang, yang dirasakan tidak mungkin
terjangkau untuk sekali pemasangan, maka ujung pasangan harus dibuat bertangga.
Sudut-sudut dinding, pertemuan-pertemuan dan setiap 6 m2 pasangan Batubata harus diperkuat
dengan menggunakan beton bertulang praktis ukuran 12 x 12 cm2, atau balok horizontal beton
bertulang praktis, sebagaimana yang disyaratkan di dalam ayat III.602, butir 5, PBN 1978.
Setiap pekerjaan bata yang berhubungan dengan kolom-kolom beton, balok-balok beton, dinding
beton, harus diberi stek besi ∅12 jarak 90 cm.
Semua pasangan batu bata harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan semen-pasir dengan
komposisi seperti yang dicantumkan dibawah ini :

4.5. Adukan Rapat Air


Adukan Rapat Air yang terdiri atas 1 bagian semen : 3 bagian pasir harus dipakai untuk semua
pasangan batubata dibawah lantai sampai ketinggian 20 cm diatas lantai.
Adukan ini harus pula dipakai disemua pasangan batu bata yang ketebalannya lebih kecil dari 1 bata
(1/2 bata).

54
4.6. Adukan Biasa
Adukan biasa yang terdiri atas 1 bagian semen : 5 bagian pasir harus dipakai pada semua pasangan
batubata, kecuali pada kondisi-kondisi seperti yang disebutkan diatas.

5. PEKERJAAN PLESTERAN
5.1. Keterangan Umum
Pasal ini menguraikan syarat-syarat pekerjaan plesteran yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor pada pekerjaan dinding KM/WC.

5.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan plesteran harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mengikuti syarat yang
tercantum di dalam RKS ini, PUBI 1982, SII.0013-81, PUBI 1970 dan semua Petunjuk yang
disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

5.3. Persyaratan Bahan


5.3.1. Semen Portland
Semen Portland yang akan dipakai harus memenuhi syarat yang tercantum di dalam
RKS ini.
5.3.2. Pasir Pasang
Pasir pasang yang akan dipakai harus memenuhi syarat yang tercantum di dalam RKS
ini.
5.3.3. Air.
Air yang dipakai untuk pekerjaan plesteran ini harus memenuhi syarat yang tercantum
di dalam RKS ini.
5.3.4. Persyaratan campuran plesteran
Proporsi adukan dan campuran harus mengikuti persyaratan dibawah ini :
Portland Cement Pasir
1 Plesteran kedap air. 1 2
2 Plesteran sudut. 1 3
3 Plesteran beton biasa 1 3
4 Plesteran beton kedap air 1 2
4 Plesteran biasa. 1 5

5.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Pekerjaan plesteran harus dapat dilaksanakan, setelah semua nat pasangan bata dikorek dan
dibersihkan dengan sikat kawat.
Seluruh permukaan pasangan batu bata harus dibasahi dengan air, sebelum adukan plesteran dapat
diterapkan dan ditebarkan.
Pekerjaan plesteran harus dimulai dari sudut sebelah kiri atas dan harus diteruskan ke sebelah
kanan bawah.
Selama pemasangan harus dijaga agar tidak terjadi gelombang gelombang, dan hasilnya harus
rata dan uniform.
Sudut-sudut dan tepi plesteran harus lot.
Permukaan plesteran yang telah selesai harus diusahakan tetap basah selama 7 hari terhitung
sejak tanggal selesainya plesteran.
Adukan untuk pekerjaan plesteran ini harus sama dengan yang dipakai pada pekerjaan pasangan
batu bata.
Plesteran hanya dapat dimulai setelah pasangan bata / beton benar-benar kering.
Sebelum pekerjaan plesteran dapat dimulai, Kontraktor harus membuat/memasang "Kepala
Plesteran". Pemasangan "Kepala plesteran" harus dirancang begitu rupa, dengan menggunakan

55
benang-benang pembantu dan alat lot sehingga nantinya akan diperoleh hasil plesteran yang
benar-benar rata dan tegak lurus.
Jarak "Kepala Plesteran" tidak boleh lebih dari 1 m. "Kepala Plesteran" harus dibiarkan
mengering sebelum garis plesteran pembantu dapat dibuat.
"Garis Plesteran Pembantu" harus dibuat tegak lurus dan ditarik dengan menggunakan kayu telah
diketam rata, sedemikian rupa sehingga diperoleh garis plesteran yang rata dan tegak lurus ( lot ).
Plesteran sesungguhnya baru dapat dimulai setelah "Garis Plesteran Pembantu" cukup kering.

6.PEKERJAAN DINDING KERAMIK

6.1. Keterangan Umum


Pekerjaan ini menguraikan pekerjaan pemasangan dinding keramik yang harus dilaksanakan
oleh Kontraktor berdasarkan Kontrak, yaitu pada dinding KM/WC, seperti yang tertera pada
gambar.
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan penyediaan, pengiriman dan pemasangan dari semua ubin
keramik, sebagaimana tertera di dalam gambar.

6.2. Kontrol dan Batasan


Dalam melaksanakan semua pekerjaan pemasangan ubin keramik, Kontraktor harus mengikuti
semua syarat yang tercantum di dalam SII.0023-73, SII.0243-79, PUBI 1082, RKS ini dan
semua perintah / petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Pengawasi selama berlangsungnya
pekerjaan.

6.3. Persyaratan Bahan


Ubin keramik untuk dinding harus dipakai keramik dinding lokal kualitas nomor satu yang
memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam SII.0243-79, seperti yang diproduksi oleh
ROMAN, Super Italia, atau yang setaraf. Ukuran keramik yang dipakai adalah ukuran
20X20CM2, dan warna yang dipakai adalah warna putih. Contoh ubin yang akan dipakai harus
diajukan terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
Semua ubin keramik harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam kemasan-kemasan
aslinya yang mencatumkan tentang nama pabriknya, type/nomor produksi, dan keterangan
lainnya. Ubin yang dipakai harus bebas dari cacad dan harus merupakan ubin keramik kwalitas
I.

6.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Pasangan dinding keramik harus dilaksanakan oleh tukang keramik yang berpengalaman.
Pemasangan baru dapat dilaksanakan, setelah semua bidang pasangan diwaterproofing dan diuji
kerapat airannya. Sebelum keramik dipasang, seluruh permukaan dinding pada mana akan
dipasang keramik, harus diplester terlebih dahulu sampai diperoleh bidang dinding yang rata
dan vertikal.
Tidak boleh ada satu bagian dindingpun yang boleh dipasang keramik sebelum pemlesteran
dilaksanakan. Adukan yang dipakai untuk plesteran harus mengikuti ketentuan yang telah
disebutkan pada Pekerjaan Plesteran RKS ini.
Pemasangan/penempelan keramik dilaksanakan dengan adukan semen. Bilamana tidak
ditentukan lain, nat antar keramik harus dibuat sekecil mungkin. Penentuan besarnya nat harus
diajukan sebelumnya kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
Sebelum pemasangan dilakukan, Kontraktor wajib untuk mengukur daerah dinding yang akan
dipasang keramiknya dan berdasarkan ukuran yang diperolehnya dari lapangan, ia wajib
untuk merancang terlebih dulu tata letak dari keramik yang akan dipasang. Bilamana tidak
dicantumkan secara khusus di dalam Gambar-gambar detail, maka keramik yang terpaksa
dipotong karena keadaan bidang pemasangan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu kesan estetik dari bidang tersebut.
Rancangan pemasangan ini wajib untuk dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Konsultan
Pengawas untuk disetujui.

56
Nat antar keramik harus diisi dengan menggunakan bahan grouting yang sama dengan yang
dipakai pada pengisian nat keramik kubah dan atap.
Pemotongan keramik harus dilaksanakan dengan menggunakan mesin potong keramik yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas. Ubin yang cacat tidak boleh dipasang dan akan ditolak oleh
Konsultan Pengawas.

6A. PEKERJAAN DINDING MARMER

6A.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan pekerjaan dinding Marmer yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor di
dinding Ruang Reception, seperti yang tertera pada gambar.

6A.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan pelapisan dinding dengan bahan Marmer harus dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan
yang tercantum pada PUBI 1982, RKS ini dan semua Petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan
Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

6A.3. Persyaratan Bahan


Marmer yang dipakai adalah Marmer ex Italia dengan ketebalan minimum 18mm, yang berkualitas
baik dan bebas dari cacad bawaan ataupun cacad pengerjaan dan penanganan. Jenis dan warna
marmer yang dipakai akan dijelaskan pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan. Marmer harus dalam
keadaan mulus, dengan bidang permukaan yang rata, licin, berkilat dan halus. Tepi-tepi dari granit
harus benar-benar tegak lurus dan rata, serta tidak boleh ada sempalan-sempalan yang akan
merugikan penampilannya. Granit yang cacad tidak boleh dipasang.
Bilamana Marmer telah didatangkan ketempat pekerjaan, maka marmer tersebut harus disimpan
pada tempat yang terlindung dan bebas dari kemungkinan terjadinya kerusakan.
Untuk rangkanya dipakai rangka besi siku 50.50.5.

6A.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Sebelum dipasang, granit harus disiapkan terlebih dahulu dengan memasang kait-kaitnya.
Untuk keperluan tersebut, Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja, dengan dasar ukuran nyata
dilapangan, yang menggambarkan struktur rangkanya dan detail pemasangannya.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tukang marmer yang berpengalaman, yang memiliki
perangkat peralatan pemasangan marmer yang cukup lengkap. Nat antar granit harus dibuat sekecil
mungkin.
Alat-alat bantu, seperti benang, lot dan waterpas, harus disediakan oleh Kontraktor, supaya
diperoleh hasil pasangan yang lot, rata dan sipat datar.
Bidang pertemuan antar granit harus dibuat lurus, dan bidang granit yang tampak tidak boleh
terkotori oleh adukan atau kotoran melekat lain yang dapat merusak tampilannya kelak. Setelah
pemasangan selesai, seluruh bidang granit harus dibersihkan secara memadai.

7. PEKERJAAN LANTAI MARMER

7.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan persyaratan-persyaratan yang harus diikuti oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan pemasangan lantai Marmer, seperti yang tercantum didalam gambar.

57
7.2. Kontrol dan Batasan
Pekerjaan Lantai Granit dan Marmer yang harus dipasang oleh Kontraktor, harus dilaksanakan
dengan mengikuti ketentuan yang tercantum pada PUBI 1982, RKS ini, dan semua petunjuk yang
disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

7.3. Persyaratan Bahan


Bahan granit dan marmer yang akan dipasang adalah sebagai berikut:
7.3.1. Marmer
Marmer yang dipakai adalah marmer ex Italia, jenis Carara, yang berkualitas baik, dengan
corak yang halus, dengan ketebalan minimum 18mm.
7.3.2. Adukan untuk pemasangan
Adukan untuk pemasangan lantai marmer dan granit adalah adukan 1 semen Portland : 3
bagian pasit pasang.
7.3.3. Bahan Grouting
Bahan untuk grouting nat antar marmer/granit adalah AM Grout, dengan warna yang akan
ditentukan oleh Konsultan Perencana pada saat pelaksanaan.

7.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Sebelum pemasangan dilaksanakan, Kontraktor harus membuat gambar kerja yang menjelaskan
tentang cara-cara pemasangannya, detail-detail sambungannya, dan keterangan lain yang
diperlukan.
Lantai marmer/granit harus dipasang oleh tukang yang khusus dan berpengalaman. Semua alat
bantu, sperti benang, waterpas dan lain sebagainya, harus disediakan oleh Kontraktor, agar mutu
pekerjaan dapat benar-benar baik.
Seluruh daerah pemasangan harus disiapkan sebelumnya. Lalulintas orang/pekerja harus
diusahakan ditutup dan seluruh daerah pemasangan harus dibersihakan dulu, kemudian disiram
dengan air bersih, sampai basah.
Nat antar marmer/granit harus diusahakan sekecil mungkin dan bidang pertemuan antar
marmer/granit harus benar-benar rata. Nat tersebut harus diisi dengan bahan grouting. Hasil
pasangan harus sipat datar.
Setelah pemasangan, seluruh bidang lantai harus dibersihkan.

8. PEKERJAAN WATERPROOFING

8.1. Keterangan Umum


Pasal ini menjelaskan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan Waterproofing di lantai KM/WC.

8.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan waterproofing harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mengikuti petunjuk dari pabrik
dan Petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

8.3. Persyaratan Bahan


Bahan waterproofing yang dipakai adalah bahan waterproofing jenis coating terbaik yang
diproduksi oleh Sika. Bahan tersebut harus sesuai dengan yang tercantum didalam Penawaran
Kontraktor pada saat Pelelangan.

58
8.4. Penyelenggaraan Pekerjaan
8.4.1. Pelaksanaan waterproofing harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan cara
pemasangannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Bahan waterproofing yang dipakai adalah dari jenis coating yang terbaik yang ada dipasaran,
produksi Sika.
8.4.2. Bidang permukaan beton yang akan diberi waterproofing harus dalam keadaan kering dan
bersih dari kotoran-kotoran, lubang-lubang dan celah-celah yang ada harus ditambal dengan
adukan/acian, dan tonjolan-tonjolan harus diratakan dengan gerinda dahulu.
8.4.3. Pekerjaan yang disebut diatas harus disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas
sebelum pemasangan lapisan waterproofing dilaksanakan.
8.4.4. Apabila terdapat pipa-pipa konduit atau benda-benda lain yang menembus lapisan kedap air
atau jika floor atau roof drain keluar dari bidang waterproofing, maka pada keliling benda-
benda yang sudah terpasang itu harus diberi flashing.
8.4.5. Lapisan waterproofing harus dipasang sampai bidang-bidang vertikal yang mengelilingi lantai
toilet, lantai janitor, pelat lantai, pelat atap, hingga setinggi minimal 20 cm dari permukaan
bidang tersebut.
81.4.6. Hasil akhir dari pekerjaan lapisan waterproofing harus merupakan suatu lapisan dengan
permukaan yang rata/tidak bergelombang serta tidak berlubang-lubang atau bercelah-celah
pada sambungan-sambungannya ataupun keretakan-keretakan lainnya yang bisa
menimbulkan kebocoran.
8.4.7. Kontraktor harus mengadakan pengujian terhadap pekerjaan-pekerjaan waterproofing yang
telah dilaksanakan.
8.4.8. Pengujian dilaksanakan dengan cara pengisian air keatas bidang yang akan diuji tersebut
hingga mencapai ketinggian minimal 5 cm, kemudian dilihat hasilnya selama 3 x 24 jam.
8.4.9. Setiap permukaan waterproofing yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara yang
dianjurkan oleh pabrik. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat
perbaikan waterproofing tersebut, maka kerusakan perbaikan finishing tersebut harus segera
diperbaiki.
8.4.10. Pekerjaan waterproofing yang telah selesai dilaksanakan harus dijaga sehingga terhindar dari
kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan.

9. PEKERJAAN LANTAI PARKET TYPE ENGENEERED FLOOR

9.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan syarat-syarat pekerjaan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan Lantai Parket, seperti yang tertera pada gambar.

9.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan Lantai Parket ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mengikuti semua petunjuk
dari pabrik, RKS ini dan semua petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama
berlangsungnya pakerjaan.

9.3. Persyaratan Bahan


Bahan parket yang dipasang adalah engineered flooring, dengan lebar 15cm, produksi local yang
baik. Jenis kayu face veneernya akan ditentukan oleh Konsultan Perencana pada saat pelaksanaan.

9.4. Penyelenggaraan Pekerjaan

59
Pemasangan lantai parket harus dilaksanakan oleh subkontraktor khusus yang direkomendasi oleh
pabrik pembuat parket. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja
berdasarkan ukuran lapangan yang ada. Gambar kerja tersebut harus menggambarkan pola
pemasangan dan pemotongan parket yang diusulkannya. Pemasangan harus dilaksanakan dengan
mengikuti semua petunjuk dari pabrik, baik tentang pekerjaan persiapan yang disyaratkannya,
maupun tentang bahan lem yang dipakainya.
Sebelum pemasangan, Kontraktor harus memeriksa kerataan dari screed yang ada. Bilamana ada
permukaan screed yang tidak rata, maka kontraktor wajib untuk memperbaikinya terlebih dahulu.
Pasangan screed juga harus sudah benar-benar kering.
Disamping itu, sebelum parket dipasang, Kontraktor harus memeriksa kerapat airan dari seluruh
jendela yang berada disisi luar, untuk memastikan tidak aka nada air hujan yang dapat masuk.
Bilamana ditemui adanya bagian kosen jendela yang bocor, maka kebocoran tersebut harus
diperbaiki terlebih dahulu.
Setelah pemasangan, tidak boleh ada celah antara parket dengan screed. Bilamana itu terjadi, maka
Kontraktor harus membongkar kembali pasangan parket tersebut, dan parket yang sudah dibongkar
tidak boleh dipasang kembali. Parket tersebut harus diganti dengan yang baru.
Selama dan sesudah pemasangan, Kontraktor harus menjaga jangan sampai terjadi genangan air,
karena kondisi tersebut akan merusak pasangan parket.

10. PEKERJAAN BAJA

10.1. Ruang Lingkup


Pasal ini menguraikan persyaratan pekerjaan Baja yang harus diikuti oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan baja untuk rangka pemasangan dinding marmer dan kontruksi gawangan
pada entrance, seperti yang tertera pada gambar.

10.2. Bahan-bahan
Baja yang dipakai harus dari baja untuk keperluran struktur, produksi Krakatau Steel atau yang
setara, dan memenuhi SII dan standard-standard internasional yang telah disetujui. Tegangan
putus baja minimum adalah 3700 kg/cm2, dan tegangan yield stress 2400 kg/cm2.

10.3. Syarat-syarat Pelaksanaan.


10.3.1. Gambar Kerja
Sebelum pekerjaan pabrikasi dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-gambar
kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang serta
ukuran las, jumlah, ukuran dan tempat baut-baut, serta detail-detail lain yang lajimnya
diperlukan untuk fabrikasi.
10.3.2.. Pengelasan
a). Pengelasan Kontruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi, dan harus
dibawah pengawasan personel yang memiliki persiapan teknis untuk pekerjaan
tersebut. Alat yang dipergunakan adalah las listrik.
b). Bagian Konstruksi yang akan dilas harus dibersihkan dari bekas cat, lemak dan
kotoran-kotoran lainya.
c). Pengelasan Konstruksi baja boleh dilakukan setelah diperiksa bahwa kedudukan
konstruksi, hubungan-hubungan yang akan dilas sudah sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku untuk konstruksi itu.
10.3.3. Pengecatan
a). Permukaan profil harus dibersihkan dari semua debu, kotoran, minyak, gemuk
dan karat dengan mendapatkan solvent treatment, sampai bersih.

60
b). Paling lambat 2 jam setelah dibersihkan semua permukaan profil harus sudah
ditutup dengan cat dasar.
c). Sebelum dimulai pengecatan, Kontraktor harus memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya, untuk aplikasi dari semua
bahan cat
d). Permukaan kemudian dilapis dengan meni besi atau memakai zink chromate
primer. Pengecatan dilakukan minimum 2 (dua) kali,. Pengecatan yang
dilakukan diluar ruangan yang tidak terlindung, ketika keadaan cuaca mendung
dan hujan tidak diperkenankan.
e). Pekerjaan cat ini harus dikerjakan/dilaksanakan dengan tenaga yang sudah
ahli dan apabila diperlukan Pemborong wajib menambah lapisan
pengecatan, sehingga dianggap sempurna oleh Konsultan Pengawas, serta
diharuskan menyerahkan contoh-contoh cat untuk mendapatkan
persetujuan
f). Cat dasar yang rusak pada waktu perakitan harus segara dicat ulang sesuai
dengan persyaratan cat yang digunakan.
10.3.4. Pemasangan Akhir
a). Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaan dan harus dalam
keadaan baik. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh para pekerja.
b). Setiap komponen harus diberi kode dengan gambar pemasangan, untuk
memudahkan pemasangan di lapangan.
c). Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus
digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan agar tidak menyimpang dari
tegangan yang diijinkan.
d). Ketinggian dasar atau bidang pelat untuk dudukan konstruksi kuda-kuda, harus
sama antara satu dengan yang lainnya, oleh karena itu Kontraktor wajib
memberikan perhatian khusus dalam pemasangan pelat dan angkur-angkur untuk
kedudukan kuda-kuda. Kedudukan tersebut harus juga dijaga selama pengecoran
tidak terjadi pergeseran.
e). Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah fabrikasi, tidak diperbolehkan
dipakai untuk erection, dan harus diganti dengan yang memenuhi syarat.
f). Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut, yang akan berakibat
mengurangi kekuatan baut itu sendiri. Untuk mencegah hal tersebut, baut harus
dikencangkan dengan pengencang baut yang khusus sdengan momen torsi yang
sesuai dengan buku petunjuk untuk mengencangkan masing-masing baut.
g). Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya.
h). Untuk menjamin pengencangan baut yang dikehendaki, maka baut-baut yang
sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna menghindari adanya
baut yang tidak dapat dikencangkan.
i). Penyimpangan pertemuan sumbu perletakan dengan sumbu kolom tempat
perletakan maksimum 0,5 cm dari kedudukan pada gambar kerja ke arah
horisontal dan 1 cm ke arah vertikal.
j). Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya,
oleh sebab itu Kontraktor diminta untuk memberi perhatian khusus pada
masalah erection ini.

11. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUM


11.1. Keterangan Umum
Pasal ini menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan pemasangan langit-langit gypsum, seperti yang ditunjukkan didalam gambar.

11.2. Persyaratan Bahan

61
Bahan yang dipakai untuk pekerjaan Langit-langit Gypsum ini adalah sebagai berikut:
11.2.1. Bahan Gypsum yang dipakai adalah Double Gypsum board ysng memenuhi spesifikasi
berikut: defleksi 1/360, kelembaban 5% - 90% kuat tekan 250 Pa. Bahan gypsum board
tersebut harus memenuhi standard ASTM C1396 dan SNI 03-6384, seperti merk Jaya
Board, Elephant, atau yang setara.
11.2.2. Besi hollow yang dipakai untuk rangka langit-langit gypsum adalah besi hollow ukuran
20X40MM dan 40X40MM, dengan ketebalan minimum 0,5MM, serta yang telah
dilapisi dengan cat zinchromate.

11.3. Cara Pemasangan


Pemasangan Lembaran Gypsum
• Gypsum board direkatkan pada hollow dengan tapping screw.
• Pertemuan antar lembaran gypsum ditutup dengan adhesive tape yang disediakan khusus
untuk itu, kemudian diratakan dengan plester gypsum sehingga seluruh bidang ceilling tidak
terlihat sambungan gypsum dan permukaannya rata.
• Semua pertemuan bidang langit-langit dengan bidang vertikal, diisi dengan wall angles type
W, kecuali pada gambar ditentukan lain.
• Di mana terjadi perubahan elevasi ceiling sehingga pada bidang langit-langit terdapat bidang
vertikal, maka pada sudut luar dan pertemuan kedua bidang ini harus dirapikan dengan diberi
metal lathing.
• Pasangan rangka utama setiap jarak as 600mm. Setiap penyambungan rangka utama harus
diberi rod hanger dari besi qalvanized Ø 4mm jarak rod hamper hollow rangka utama tidak
boleh lebih dari 600mm.
• Pemasangan rod hanger memakai rod angle ditempel ke plat beton menggunakan ramset.
• Rangka pengikat setiap jarak as 600mm atau sesuai persetujuan Konsultan Pengawas. Sebelum
pemasangan Rangka, penyedia jasa Kontraktor wajib membuat shop drawing rangka,
memperhatikan kondisi eksisting instalasi mekanikal di atas plafond (ducting dan pipa
sprinkler).

12. PEKERJAAN PARTISI GYPSUM

12.1. Keterangan Umum


Pasal ini menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan pemasangan langit-langit gypsum, seperti yang ditunjukkan didalam gambar.

12.2. Persyaratan Bahan


Bahan yang dipakai untuk pekerjaan Langit-langit Gypsum ini adalah sebagai berikut:
• Bahan Gypsum yang dipakai adalah Double Gypsum board ysng memenuhi spesifikasi
berikut: defleksi 1/360, kelembaban 5% - 90% kuat tekan 250 Pa. Bahan gypsum board
tersebut harus memenuhi standard ASTM C1396 dan SNI 03-6384, seperti merk Jaya
Board, Elephant, atau yang setara.
• Metal furring yang dipakai adalah Metal Stud dan Track, hot dipped galvanized steel (sistim
pemanasan celup) yang memenuhi standard ASTM C 645-08a dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas.Tebal minimum 0,5mm dengan ukuran lebar 75mm.

12.3. Penyelenggaraan Pekerjaan


• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang), termasuk mempelajari
bentuk, pola layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai
gambar.

62
• Penyedia Barang diwajibkan untuk membuat shop drawing sesuai ukuran/bentuk/mekanisme
kerja yang telah ditentukan oleh Konsultan Perencana.
• Bilamana diinginkan, Penyedia Barang wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai
dan dipasang.
• Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material yang lain di tempat pekerjaan harus
diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
• Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang, perbedaan
karakteristik permukaan atau cacat bekas penyetelan.
• Desain dan produksi dari sistem partisi harus mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana
dan Konsultan Pengawas.
• Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana .
• Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan Konsultan Perencana dan
Konsultan Pengawas.
• Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan lurus tidak
melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-masing bahan yang
digunakan.
• Setelah pemasangan, Penyedia Barang wajib memberikan perlindungan terhadap benturan--
benturan. Benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan
yang timbul adalah tanggung jawab Penyedia Barang sampai pekerjaan selesai.

13. PEKERJAAN FINISHING DINDING & PARTISI

13.1. Pengecatan
13.1.1. Bahan yang dipakai
Bahan cat yang dipakai adalah bahan cat emulsi, yang baik yang ada dipasaran, seperti
ICI Catylac, Super Vinilex atau yang setaraf.
13.1.2. Cara Pengerjaan
• Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran dalam
ruangan dan permukaan partisi gypsum atau bagian-bagian lain yang ditentukan
gambar.
• Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak-
retak dan Penyedia Barang meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
• Pekerjaan plamur (khusus permukaan dinding bata) dilaksanakan dengan pisau
plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai
membentuk bidang yang rata.
• Lapisan pengecatan terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer (cat dasar pada
dinding partisi gypsum, untuk mamantau kerataan sambungan gypsum) yang
dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
− Lapis I encer (tambahan air 20% air)
− Lapis II kental
− Lapis III encer
• Untuk warna-warna yang sejenis, Penyedia Barang diharuskan menggunakan kaleng-
kaleng dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
• Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga kebersihannya.

13.2. Lapisan Wallcovering

63
13.2.1. Spesifikasi Wallcovering
Dipakai bahan wallpaper dengan spesifikasi sebagai berikut.
• Vinyl Wallcovering
• Washable
• Paperback
• Scratchproof
• Type : Plain
• Berat : Rata-rata 260 gr/m²
• Chemical Resistant
• Ketebalan 0,55mm sampai dengan 1mm
• Heat Resistance UK Class 1 at 70° no chance in colour on surface
• Perekat : adhesive (liquid) khusus untuk wallpaper
• Memenuhi standard SI No. 390/1953
• Motif & type, termasuk di dalamnya penentuan warna dan lain-lainnya harus
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
13.2.2. Cara Pemasanga
• Sebelum wallpaper dipasang permukaan dinding harus dibersihkan dari kotoran debu,
air, minyak dan lain-lain.
• Sebelum wallpaper dipasang semua permukaan harus sudah dicheck kerataannya
terutama sambungan-sambungan gypsum (untuk dinding gypsum) dan kerapian
acian (untuk dinding bata).
• Pemasangan dilakukan sebagai berikut :
− Layout : Pola-pola harus digelarkan untuk memungkinkan setting wallpaper
dengan minimum sambungan dan potongan.
− Lembaran wallpaper harus dipotong dengan alat potong yang sesuai. Kerusakan
atau kecacatan pada wallpaper harus diganti secara menyeluruh; tidak diijinkan
untuk menambahkan/mengisi potongan yang salah.
− Jangan memulai pemasangan sampai semua pekerjaan yang dilakukan pada atau
dibelakang wallpaper selesai dikerjakan.
− Ratakanlah dinding yang kasar dan tidak rata dengan leveling coat atau plaster
semua terdiri dari portland semen dan pasir.
− Bersihkan debu-debu dan partikel-partikel lepas; bersihkan dengan sikat dan air
bersih.
− Pasanglah lem perekat sesuai rekomendasi dari Fabricator, secara perlahan dan
bertahap, yang akan disesuaikan / diikuti dengan pemasangan wallpaper.
− Bila lem dari jenis yang cepat mengering lakukan bertahap atau jangan lakukan
sekaligus yang menyebabkan wallpaper tidak dapat merekat dengan sempurna.
− Pasanglah wallpaper secara bertahap dan tidak boleh ada udara yang
terperangkap dibawah lapisan wallpaper.

13.3. Dinding Panel HPL


13.3.1. Bahan Panel HPL
Panel laminasi merupakan panel multipleks 3 mm, yang dilapisi bahan plywood motif
kayu sesuai SNI 01-5008:2-2000, ukuran tebal ± 3 mm, urat pilihan, finishing Resin
Amino Alkyd, memenuhi standard ASTM D523; ASTM 2793-93a; ASTM D3002;
ASTM 3259; ASTM D333; ASTM D1200.
13.3.2. Cara Pemasangan
Panel HPL diaplikasikan pada permukaan multipleks 18 mm. dinding partisi single
dengan bahan perekat khusus dan/atau sekrup baja (sekrup gypsum), pola mengikuti
gambar Konsultan Perencanaan. Pada detail Panel HPL ini, sebelum memulai
pekerjaan, diharapkan Penyedia Barang berkonsultasi dengan Konsultan Perencana dan
Konsultan Pengawas.

64
13.4. Plint Lantai
13.4.1. Syarat Bahan
Kayu Kamper (finish-nya apa) ex. Kalimantan, Ukuran 30 x 150 mm atau sesuai
gambar; Standard yang digunakan adalah SNI 01-0608-1989.
13.4.2. Syarat Pemasangan
Syarat pemasangan sama dengan pemasangan kayu architrave.

14. PEKERJAAN STAINLESS STEEL

14.1. Keterangan Umum


Pekerjaan Stainless steel yang harus dikerjakan adalah Pekerrjaan cover gawangan di entrance
gedung RM Notohamiprodjo

14.2. Bahan Stainless Steel Sheet


Dipakai Stainless Steel Sheet dari Kategori Austenitic memenuhi standar-standar berikut:
ASTM A666
ASTM A240
JIS G4305
JIS 301LN
EN 10088-2
Kecuali ditentukan lain, tampilan material stainless steel adalah hairline finished. Untuk ketebalan,
adalah 1mm.

14.3. Syarat Pekerjaan


• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di apangan (ukuran dan lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-
out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
• Penyedia Barang diwajibkan untuk membuat shop drawing sesuai ukuran/bentuk/mekanisme
kerja yang telah ditentukan oleh Konsultan Perencana.
• Penyedia Barang diwajibkan membuat atau mengajukan ijin untuk mulai pekerjaan pemasangan
kepada konsultan Pengawas.
• Pemotongan bahan dan pembuatan tekuk bidang harus dilaksanakan dengan menggunakan
mesin yang khusus untuk keperluan itu.
• Harus diperhatikan semua tekukan harus terlihat lurus mistar, dan pemasangan ke rangka
konstruksi menggunakan las argon dengan media gas acetylin.
• Pemasangan pelat stainless steel dengan las argon harus sedemikian hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak
tidak boleh ada lubang-lubang, perbedaan karakteristik permukaan atau cacat bekas penyetelan.
Bidang-bidang panel stainless steel harus kokoh dan tidak diperbolehkan ada pergerakan.

15. PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA

15.1. Syarat Bahan :


Bahan untuk Kosen, Pintu dan Jendela menggunakan kayu dengan spesifikasi sebagai berikut:
Kayu Kamper yang; memenuhi standard SNI 01-0608-1989 dan PKKI 1971 dan telah diproses
dry-kiln.

15.2. Syarat Pemasangan

65
• Semua permukaan kayu harus diketam halus rata, lurus dan siku. Semua ukuran harus sesuai
gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan oleh
mesin di luar tempat pekerjaan/ pemasangan.
• Semua bahan kayu harus dilakukan anti rayap terlebih dahulu, dengan menggunakan bahan
anti rayap kwalitas tinggi.
• Untuk kusen-kusen yang berhubungan langsung dengan dinding-dinding partisi, maka
pemasangan dan penyetelan harus bersama-sama dengan pemasangan rangka-rangka dinding
partisi, dengan sistem perkuatan yang cukup baik.
• Rangka-rangka dinding partisi di mana kusen menempel, harus bertumpu pada 2 bidang (di
atas adalah plat beton lantai atas dan di bawah adalah plat lantai).
• Rangka-rangka dimaksud pada point c haruslah kuat, diberi ikatan angin (bracing), supaya
kuat menahan daun pintu. Bila perlu rangka-rangka termaksud pada point d terbuat dari besi
kanal C, dengan dimensi yang disesuaikan metal stud rangka dinding partisi secara umum
• Pemasangan kusen-kusen harus lurus dan siku secara 3 dimensi, siku terhadap sumbu x, y dan
z.

15.3. Anti Rayap


Anti rayap yang direkomendasikan harus mengandung chlorpyrifus, atau chlorfenapyr, atau
cyfluthrin, atau Disodium Octaborate Tetrahydrate yang sudah memenuhi standard AWPA E1-97
dan ASTM D3345-74:1999

15.4. Daun Pintu


15.4.1. Syarat Bahan
Kecuali disebutkan lain, bahan daun pintu harus sama dengan bahan kayu untuk kosen.
15.4.2. Syarat Pemasangan
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
• Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu di tempat pekerjaan harus ditempatkan
pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang balk, tidak terkena cuaca langsung dan
terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
• Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat lain
yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau
cacat bekas penyetelan.
• Semua kayu tampak harus diketam halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-
sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan.
• Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan
pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar tempat pekerjaan/pemasangan.
• Semua permukaan rangka kayu dan slimar harus diketam halus rata, lurus dan siku,
finishing melamik.
• Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu.
15.4.3. Anti Rayap
Anti rayap yang dipergunakan harus sama dengan bahan yang dipakai untuk kosen.

15.5. Architrave
15.5.1. Syarat Bahan
Bahan Architrave harus sama dengan bahan kayu untuk kosen.
15.5.2. Syarat Pemasangan
• Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan
pembuatan profile kayu dilakukan dengan mesin di luar tempat pekerjaan /
pemasangan.
• Pemasangan list kayu harus memakai staples angin dengan panjang staples sekurang-
kurangnya 1 cm lebih panjang dari lebar list yang tertembus.

66
• Jika terpaksa menggunakan paku, maka kepala paku harus dipotong terlebih dahulu.
• Titik staples paku tidak boleh teraba dari permukaan list dan harus tenggelam dibawah
permukaan bodi list.
• Semua sambungan list lurus dilaksanakan secara verstek 45 ° baik sambungan
memanjang maupun sambungan siku.
• Semua garis-garis profil pada setiap sambungan dan pertemuan sudut harus benar-
benar merupakan garis lurus.
15.5.3. Anti Rayap
Anti rayap yang dipergunakan harus sama dengan bahan anti rayap untuk kosen.

16. PEKERJAAN FINISHING KAYU

16.1. Syarat Bahan


Bahan yang dipakai untuk finishing kayu adalah melamic yang baik seperti yang diproduksi
oleh Ultran atau yang setaraf. Bahan-bahan pembantu lain, seperti wood stain, filler, dan
sanding sealer, harus berasal dari pabrik yang sama.

16.2. Cara pelaksanaan


• Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang terlihat di
dalam bangunan utama, termasuk kusen, panel-panel, lis, Plint lantai kayu, parapet, serta
bagian-bagian lain yang ditentukan dalam gambar.
• Semua permukaan kayu yang hendak difinis, dibersihkan dari debu minyak dan kotoran
yang mungkin melekat disitu.
• Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh permukaan
kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan kayu
tersebut.
• Apabila seluruh permukaaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan wood
filler secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai halus dan rata.
• Permukaan kayu yang telah diplamur dengan wood filler tersebut, dihaluskan dengan
amplas duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut dibersihkan.
• Pengunci wood filler dilakukan dengan mencampur 10 bagian sanding sealer dengan
bagian hardener dan ditambahkan dengan talk secukupnya. wood filler diaplikasikan
dengan kape sampai pori-pori tertutup sempuma dengan di amplas duco yang halus untuk
setiap lapisan.Menggunakan pewarna dari exs melamik yang dipergunakan. Warna akan
ditentukan kemudian oleh Konsultan Perencana. Sanding sealer sebagai cat dasar dicampur
dengan hardener serta diencerkan dengan thinner. Perbandingan campuran adalah 10
bagian Sanding Sealer + 1 bagian hardener + Thinner secukupnya. Dibutuhkan 2 - 3 lapis
Sanding Sealer, dan setiap lapisan harus diamplas sempuma sehingga diperoleh
permukaan yang halus dan rata. Setelah dilakukan 3 kali pelapisan sanding sealer,
selanjutnya dilakukan finishing akhir dengan menggunakan melamic laquer anti gores
(Polyurethane).

17. PEKERJAAN KACA

17.1.Kaca Pengambangan (Floatglass)


17.1.1. Syarat Bahan
Bahan kaca pengambangan yang dipergunakan untuk semua Jendela yang ada di
ruangan, baik Jendela yang menjadi kesatuan dengan pintu, maupun Jendela lepas yang
berdiri sendiri, harus merupakan kaca pengambangan yang baik yang ada dipasaran,
seperti yang diproduksi oleh Asahimas atau yang setaraf. Jenis yang dipakai adalah kaca

67
bening, dengan ukuran ketebalan seperti yang ditentukan didalam gambar, atau
sekurang-kurangnya mempunyai ketebalan 6mm.

17.1.2. Syarat Pelaksanaan:


• Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat
pekerjaan dalam buku ini.
• Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
• Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh Konsultan Perencana dan
Konsultan Pengawas.
• Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur. Tanda-
tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem
aci.
• Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong
kaca khusus.
• Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 1 cm masuk kedalam
alur kaca pada kusen.
• Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca bermutu tinggi.
• Hubungan kaca dengan kaca tanpa melalui kusen harus dilakukan dengan sistem
UV. Cara pemasangan dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti
petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
• Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak
dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
• Untuk pekerjaan kaca yang dilakukan sun-blasting harus dilakukan secara rapi,
tidak bercacat dan hasil sun-blasting tidak keruh / tetap memiliki kejernihan yang
baik.

17.2. Pekerjaan Kaca Tempered


17.2.1. Bahan Kaca Tempered
Kaca tempered yang dipasang merupakan kaca tempered yang baik yang ada dipasaran,
seperti yang diproduksi oleh Asahimas atau yang setaraf. Jenis yang diminta adalah kaca
bening, dengan ketebalan yang sesuai dengan yang tertera pada gambar.
17.2.2. Pelaksanaan Pemasangan Kaca Tempered
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan
detail-detail sesuai gambar.
• Penyedia Barang diwajibkan untuk membuat permintaan izin memulai pekerjaan
kepada Konsultan Pengawas atau liaison officer-nya.
• Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/ material yang lain di tempat pekerjaan
material harus diletakkan pada ruang/ tempat yang aman dan diletakkan di pallet yang
disediakan khusus untuk material tersebut (penyediaan oleh Penyedia Jasa
Pemborongan).
• Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan joint-joint, baut, sealant
dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/ menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada lubang-lubang, perbedaan karakteristik.
• Sebelum memulai pemasangan, penting diperhatikan adalah kondisi lokasi
pemasangan, apakah telah tersedia ruang kaca dengan baik (cukup ukuran
pembukaan, cukup ruang untuk pemasangan, bersih dari material lain yang berpotensi
destruktif, sudah dilakukan check siku dan lot dll).
• Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan Konsultan
Perencana dan Konsultan Pengawas.

68
• Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan lurus
tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-masing bahan
yang digunakan sesuai ISO 7976-1:1989.
• Setelah pemasangan, Penyedia Barang wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan. Benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan,
semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Penyedia Barang sampai
pekerjaan selesai.

18. PEKERJAAN FINISHING LANGIT-LANGIT

18.1. Syarat-syarat material :


Langit-langit gypsum harus difinish dengan menggunakan cat emulsi yang baik, seperti merk
Catylac produksi ICI, Super Vinilex, atau yang setara. Untuk plamir, harus dipakai bahan yang
diproduksi oleh pabrik yang sama.

18.2. Cara Pelaksanaan


• Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, kondisi Langit-langit (pada satu bidang ketinggian)
harus benar-benar rata. Tidak boleh terlihat gelombang-gelombang pada setiap sambungan
gypsum.
• Sebelum cornice dicat, kualitas level langit-langit harus dipantau dengan seksama, sehingga
cornice terlihat benar-benar lurus berikut profil-profilnya. Tidak boleh terlihat bergelombang
atau terpatah pada sambungan-sambungannya. Cornice harus menempel secara baik dengan
bidang langit-langit maupun bidang dinding.
• Untuk pola-pola permainan naik dan turun (up-ceiling & drop-ceiling) perlu diperhatikan dengan
seksama adalah sudut-sudut yang menghadap keluar harus terlihat benar-benar seperti garis lurus
dan rata (tidak miring, atau bergelombang), dipakai corner bid alumunium.
• Lapisan pengecatan terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer (sekaligus untuk memantau
kerataan permukaan langit-langit) yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan
kekentalan cat sebagai berikut :
− Lapis I encer (tambahan air 20% air)
− Lapis II kental
− Lapis III encer
• Untuk warna - wama yang sejenis, Penyedia Barang diharuskan menggunakan kaleng-kaleng
dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
• Setelah pekerjaan cat selesai, bidang langit-langit merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak
ada bagian yang belang dan bidang langit-langit dijaga kebersihannya, terutama pada saat
pelubangan dan pemasangan elemen langit-langit (Lampu, sprinkler, fire detector, speaker dan
lain-lainnya).

19. PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG

19.1. Syarat Bahan


• Semua 'hardware' yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku
Spesifikasi Teknis. Bilamana tidak ditentukan lain, semua kunci dan alat penggantung harus dari
merk yang baik yang ada dipasaran, seperti merk Deksen, Cisa, atau yang setaraf. Bila terjadi
perubahan atau penggantian 'hardware' akibat dari pemilihan merek, Penyedia Barang wajib
melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Perencana/ Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
• Alat pengunci dan penggantung yang dipakai adalah :
− Handle pintu :

69
 Pintu kayu digunakan type escutheon lever handle.
 Pintu kaca digunakan type pull handle termasuk pintu doble di lobby panjang 600 –
900 mm. square type.
 Semua handles pintu yang dilapisi stainless steel Grade 304.
− Lockcase:
 Untuk semua rumah kunci dilapisi bahan stainless steel Grade 304.
 Ukuran back-plate lebar 40 mm, tinggi antara 180 sampai 240 mm., tebal 2 sampai 3
mm.
 Ukuran lockcase, lebar 36 sampai 45 mm.; tinggi 150 sampai 180 mm.; tebal 10
sampai 15 mm.
 Untuk pintu double dipakai type peluru
− Cylinder :
Ukuran panjang 60 - 70mm., 2 x putar, untuk semua kunci dilapisi bahan brass satin chrom.
− Hinge/Engsel:
Dilapisi ukuran panjang 5”, tebal 3 mm., yang dilengkapi dengan ball bearing, bahan
brass satin chrom, ring metal. Setiap daun pintu dipasang 4 unit dengan sekrup stainless
steel.
− Doorcloser :
Dilapisi bahan besi, finish powder coating, garansi mekanis 3 tahun, dilampirkan dalam
penawaran.
− Flush bolt :
Dilapisi pada pintu double ukuran atas 16”, bawah 6”; panjang 5”; tebal 3 mm. bahan brass
satin chrom.
− Floor Hinge
Floor Hinge yang dipakai harus dari type yang sesuai dengan berat pintu yang akan
dipikulnya,
− Untuk yang menggunakan Sistem Pengamanan Spesifikasi Teknisnya ada dihalaman belakang

19.2. Syarat Pelaksanaan


• Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
• Engsel bawah dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
• Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
• Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan pintu, engsel tengah
dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
• Pull Handle dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
• Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan sesuai dengan
letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Apabila hal tersebut tidak tercapai,
Penyedia Barang wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
• Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang setinggi 90
cm dari lantai atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
• Door Closer harus terpasang dengan baik dan merekat dengan kuat pada batang kusen dan daun
pintu, dan disetel sedemikian rupa sehingga pintu selalu menutup rapat kusen pintu.
• Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian secara
kasar dan halus.
• Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
• Untuk Access card, pemasangannya harus mengikuti semua ketentuan yang diminta oleh pabrik
pembuatnya.
• Penyedia Barang wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
• Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara
lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai dengan Standar Spesifikasi pabrik. Shop

70
drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Konsultan Perencana/ Konsultan
Pengawas.

19A. PEKERJAAN WORK STATION


.
19A.1. Keterangan Umum
Pasal ini menguraikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan pengadaan dan pemasangan Work Station, seperti yang tertera pada
Gambar.

19A.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan work station harus dilaksanakan dengan mengikuti semua petunjuk yang dikeluarkan
oleh Pabrik dan semua petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama
berlangsungnya pekerjaan. Pembuatnya. Pemasangannya sendiri harus dilaksanakan oleh tukang
yang berpengalaman, yang direkomendasi oleh pabrik.

19A.3. Persyaratan Bahan


Work Station yang dipasang harus merupakan work station yang baik yang diproduksi oleh pabrik
khusus yang cukup besar, yang memiliki patent dan peralatan perbengkelan yang lengkap.
Adapun spesifikasi bahan yang diminta adalah sebagai berikut:
18A.3.1. Spesifikasi untuk Modul Kasubag
a. Partisi
Partisi yang dipasang harus merupakan partisi solid system satu raceway, dengan
ketebalan 50mm, tinggi 1600mm, dengan spesifikasi sebagai berikut:
• Rangka vertical partisi, terbuat dari bahan aluminium extrusion 1,5-2mm, dengan
finishing powder coating
• Panel partisi terbuat dari partikel board dan MDF 3mm, dilapis HPL
• Top Cover dari aluminium extrusion finishing powder coating
• Raceway cover dari aluminium extrusion finishing powder coating yang berfungsi
sebagai jalur kabel (wire management) dan sebagai tempat perletakan outlet
power, telepon, dan data
• Adjustable food terbuat dari bahan nylon transparan warna hitam
• End cap atau tutup connector dan bagian sudut terbuat dari plastic dengan warna
yang disesuaikan
• Connector terbuat dari aluminium extrusion tebal 1,5-2mm, finishing powder
coating yang berfungsi untuk membuat bentuk konfigurasi L, T, dan +
• Bagian Corridor memakai kaca bening tebal 5mm, dengan frame dari aluminium
extrusion finishing powder coating
b. Meja
• Meja Kerja ukuran 1500X750X750MM
- Top Table terbuat dari MDF 25mm
- Bagian atas dilapisi dengan HPL (high pressure laminated), edging PVC
2mm, keliling,
- Meja-kerja didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan di powder
coating, dan kaki meja dari MDF 25mm dilapis dengan HPL 2 muka, edging
PVC 2mm, yang diperkuat dengan modesty panel dari partikel board 18mm,
dilapis HPL 2 muka
- Dilengkapi dengan grommet untuk jalur kabel telepon
• Meja Samping ukuran 1000X500X750MM
- Top table terbuat dari MDF 25 mm
- Bagian atas dilapisi dengan HPL, edging PVC 2mm, keliling

71
- Meja samping didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan dipowder
coating, dan cantilever yang berfungsi sebagai pengikat antara meja kerja
dengan meja samping
- Dilengkapi dengan laci keyboard yang terbuat dari bahan nylon polyurethane
berwarna hitam.

19A.3.2. Spesifikasi untuk Staff


c. Partisi
Partisi yang dipasang harus merupakan partisi solid system satu raceway, dengan
ketebalan 50mm, tinggi 1600mm, dengan spesifikasi sebagai berikut:
• Rangka vertical partisi, terbuat dari bahan aluminium extrusion 1,5-2mm, dengan
finishing powder coating
• Panel partisi terbuat dari partikel board dan MDF 3mm, dilapis HPL
• Top Cover dari aluminium extrusion finishing powder coating
• Raceway cover dari aluminium extrusion finishing powder coating yang berfungsi
sebagai jalur kabel (wire management) dan sebagai tempat perletakan outlet power,
telepon, dan data
• Adjustable food terbuat dari bahan nylon transparan warna hitam
• End cap atau tutup connector dan bagian sudut terbuat dari plastic dengan warna
yang disesuaikan
• Connector terbuat dari aluminium extrusion tebal 1,5-2mm, finishing powder
coating yang berfungsi untuk membuat bentuk konfigurasi L, T, dan +
d. Meja
• Meja Kerja sesuai gambar
- Top Table terbuat dari MDF 25mm
- Bagian atas dilapisi dengan HPL (high pressure laminated), edging PVC
2mm, keliling,
- Meja-kerja didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan di powder
coating, yang terletak pada posisi sudut-sudut meja kerja
- Dilengkapi dengan grommet untuk jalur kabel telepon
- Dilengkapi dengan laci keyboard yang terbuat dari bahan nylon polyurethane
berwarna hitam

20. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

20.1. Syarat-Syarat Umum


• Penyediaan tenaga ahli/pekerja, material, perlengkapan peralatan dan melaksanakan seluruh
pekerjaan sistem listrik sehingga dapat beroperasi secara sempuma.
• Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan sesuatu
yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat.
• Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh pemborong instalatur
yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja yang
cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftar sebagai instalatir
resmi PLN dengan memegang pas instalatir kelas tertinggi (C) yang masih berlaku untuk tatanan
terakhir yang berjalan.
• Pada prinsipnya pekerjaan instalasi listrik pada penataan ruang kerja ini tidak merubah sistem
instalasi yang sudah ada. Kontraktor hanya melaksanakan pekerjaan pengabelan baru mulai dari
Panel Penerangan dan Daya Lantai yang bersangkutan. Lantai yang ada Seluruh pekerjaan
instalasi harus dikerjakan menurut "Peraturan Urnum instalasi Listrik Indonesia/peraturan PLN
edisi yang trakhir sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan
standard-standard, kode-kode lainnya yang diakui (ASTM, DIN, IEC-BS, EN, JIS).
• Pemborong atas bebannya harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan yang dibutuhkan
untuk melengkapi pekerjaan sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.

72
• Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan dan instalasi
sistem. Lokasi yang ditunjukkan adalah merupakan posisi-posisi perkiraan. Pemborong
memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan-
pemasangan yang sempurna / baik dari peralatan-peralatan sistem.
• Setiap pekerjaan yang tidak disebutkan dalam Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknik ini, tapi
ditunjukkan dalam garnbar, atau sebaliknya, harus dipasang atas beban pemborong, seperti
pekerjaan lain yang disebut oleh spesifikasi dan ditunjukkan oleh gambar.

20.2. Lingkup Pekerjaan


Pada prinsipnya pekerjaan instalasi listrik adalah mengganti semua instalasi penerangan dan stop
kontak (tenaga) di lantai 1 Gedung RM Notohamiprodjo dan lantai 6 Gedung Radius Prawiro,
termasuk penggantian armatur lampu/ stop kontak/ saklar dan termasuk perlengkapannya
pengkabelan, penggantian/penambahan MCB yang ada dan terminasi panel.
Lingkup pekerjaan meliputi:
• Penggantian armature lampu RM 05 yang ada dengan lampu sejenis yang baru pada titik-titik
lampu existing.
• Pemasangan armature lampu tambahan lainnya sesuai gambar.
• Instalasi kabel.

20.3. Shop Drawings


Setelah Perjanjian Pemborongan ditandatangani dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material
diajukan, pemborong diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui Konsultan Perencana
melalui Konsultan Pengawas.
Shop drawings harus termasuk catalog data dari pabriknya, literatur mengenai uraian-uraian
diagram pengkabelan, data ukuran dimensi, data pembuatan dan nama serta alamat yang terdekat
dari service, contoh material yang akan dipakai dan group perusahaan pemeliharaan yang tetap yang
menyediakan persediaan/stock suku cadang yang terus menerus.

20.4. Acces Opening


Pemborong harus menyediakan acces opening (bukaan) untuk instalasi dan perneliharaan dari instalasi
Listrik. Bukaan (acces opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti dinding-dinding,
langit-langit, dan seterusnya begitu pembukaan harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat
bagi permukaan peralatan, penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan
kerusakan pada perrnukaan yang berdekatan.

20.5. Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan harus melakukan
percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem. Peralatan, material
dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat/salah harus diganti/dibetulkan
dan percobaan diulangi untuk operasi yang sebenarnya/normal/benar.

20.6. Teknis Instalasi Kabel


Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL / LMK dan
4 besar : Kabelindo / Kabelmetal/ Supreme/ Tranka. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas
ditandai rnengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya, sesuai standard sebagai
berikut :
- Untuk Kabel NYM sesuai BS 6004: 1995; IEC 227-4:1992.
Semua kabel harus berada di dalam conduit PVC sesuai dengan standard, yang disesuaikan dengan
ukurannya. Cable tray, cable trench, kabel rack harus diklem dan Pemborong harus memberikan shop
drawing lebih dahulu sebelum pemasangan.

20.7. Instalasi Saklar dan Stop Kontak


20.7.1. Saklar – Saklar
Saklar-saklar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 5A-10A, 250 V, memenuhi
IEC/BSEN 60669, dapat dipakai merk Clipsal, ABB atau MK setara. Saklar pada umumnya

73
dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar. Saklar-saklar tersebut harus dipasang
dalam kotak-kotak dan ring yang standard terbuat dari alumunium dan dilengkapi dengan
tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak yang
berdekatan.
20.7.2. Dimmer
Dimmer harus memenuhi standard IEC 60669
20.7.3. Stop Kontak
Stop kontak haruslah dengan type yang memakai earthing contact dengan rating 6A-10A,
250 V untuk AC, 10A- 16A - 250 V, memenuhi standard BS 1363-4:1995; BS 546:1950;
BS 5733:1995. Untuk stop kontak power, dapat dipakai merk Clipsal/MK/Legrand atau
setara. Semua pasangan Stop Kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke
tanah (grounding). Stop Kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan
ketinggian 30 cm dari atas lantai yang sudah selesai (kecuali ditentukan lain).
20.7.4. Kotak Kontak
Kotak kontak harus memenuhi standard BS 4662; IEC 60670.
20.7.5. Miniatur Circuit Breaker
Miniatur Circuit Breaker menggunakan bahan dengan spesifikasi :
• Rated current : sesuai gambar
• Operating voltage : 200 V, 380 V
• Frequency : 50 Hz
• Breaking capacity : 6 KA
Permitted ambient temp. : 55 °C
• Overload release : sesuai gambar.

20.8. Instalasi Fixtures Penerangan


20.8.1. Umum
Fixtures penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat dari bahan
yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapih dan baik, tebal plat
baja yang dipakai untuk fixture minimum 0,7 mm. Pemborong harus menyediakan contoh-
contoh dari semua fixture yang akan dipasang kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
20.8.2. Kabel-Kabel untuk Fixture
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus ditutup asbestos
dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm2, ,kawat-kawat harus
dilindungi dengan “tape” atau tubing di semua tempat yang mungkin ada abrasi. Semua
kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana diperlukan
penggantung rantai atau kalau pemasangan /perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh
ada sambungan kabel dalam suatu armature dan penggantungan.
20.8.3. Lampu-Lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan persyaratan
dan gambar. Lampu fluorescent haruslah dari jenis cool day light. Semua lampu fluorescent
atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan faktor daya harus dilengkapi dengan
kapasitor. Dalam spesifikasi ini besamya "microfarad" dari kapasitor untuk setiap lampu
tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor menjadi
sekurang-kurangnya 0,95. Lampu Halogen yang digunakan harus memiliki UV filter, ketahanan
minimum 2000 jam , karakteristik penyinaran cool beam.

20.9. Armature Lampu/Fixture


20.9.1. Armature Recessed Mounting Integrated Diffuser AC
• Jumlah Lampu dan kapasitasnya sesuai dengan yang tertera pada gambar,
• Housing: Bahan plat besi 0,5 mm pembuatan harus dengan mesin, peralatan lampu built
in
• Reflector: Bahan plat besi 0,5 mm
• Semua komponen listrik berada di dalam rumah/housing (built in) lengkap dengan
reflector chrom finished

74
• Memakai lampholder yang merupakan kesatuan dari 3 buah lampu TL.
• Konstruksi rumahnya harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa agar mudah
dapat dibuka/dilepas untuk perbaikan/penggantian komponen yang berada didalamnya.
Rumahan dan reflector harus dilengkapi dengan sekrup, agar dapat dilepas pada waktu
memerlukan perbaikan.
• Pengecatan dengan cara "Stove enameled/bake enameled" (cat bakar). Seluruh armature
harus lengkap dengan rangka dudukan/gantungan.
20.9.2. Armatur Down Light 150x150 mm
• Lampu PL 1 x 18 Watt.
• List segi-empat 150x150 mm
• Tabung reflektor silinder diameter 120 mm., design minimalis dengan Lampu PL 1 x 18
Watt..
20.9.3. Lampu TL Balok 1X36watt
Lampu TL balok yang dipasang harus merupakan lampu TL balok yang baik,
20.9.4. Starter
Terbuat dari high quality polycarbonate. Rating starter disesuaikan dengan rating lampu.
20.9.5. Trafo
Dipakai Elektromagnetic Transformer. Masing-masing Trafo disesuaikan dengan tegangan
Lampu yang dipakai
20.9.6. Penyebutan Merk / Produk Pabrik
Untuk armature, dipakai armature yang baik, seperti merk Artolite atau yang setaraf. Untuk
bola lampu, trafo dan starternya harus menggunakan merk Philips atau yang setaraf.
Pemborong wajib menyampaikan barang/material yang memenuhi persyaratan spesifikasi
yang disebutkan dalam RKS ini dan menyebutkan merk untuk barang-barang exmanufaktur
dan sesuai standard yang telah ditetapkan dalam RKS ini.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan pada tabel material
tidak dapat diadakan oleh Penyedia Barang yang diakibatkan oleh sesuatu alasan kuat yang
diterima Konsultan Pengawas, maka dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan suatu
sanksi tertentu kepada Penyedia Barang. Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari
semua fixture yang akan dipasang kepada Perencana/Direksi Lapangan untuk disetujui.

21. PEKERJAAN PENYESUAIAN INSTALASI AIR CONDITIONING

21.1. Lingkup Pekerjaan


Pada prinsipnya pekerjaan AC ini tidak merubah sistem AC gedung yang ada karena itu tidak
termasuk di dalamnya mesin-mesin AC (AHU, FCU dan lainnya) dan panel-panel tenaga untuk AC.
Kondisi suhu dan kelembaban relatif yang dihasilkan oleh sistem tata udara ini bukan tanggung
jawab Penyedia Barang.
Pekerjaan Air Conditioning meliputi:
• Pengadaan dan pemasangan diffuser dan return grill AC.
• Penambahan dan atau penggeseran diffuser baru pada ruang-ruang tertentu sesuai gambar.
• Reposisi ducting AC akibat penggeseran dan penambahan titik-titik air supply dan return air serta
perubahan/reposisi peil langit-langit sesuai gambar perencanaan.

21.2. Diffuser dan Grill


• Diffuser dan Return Air Grill yang dipasang harus sesuai dengan gambar, sedangkan
penempatannya harus tepat sesuai dengan lokasi dalam gambar.
• Semua Diffuser dan Return Air Grill harus dipasang rata dan tidak retak dengan cara memberi
penyekat atau gasket

75
21.3. Penyelenggaraan Pekerjaan
• Pekerjaan ducting meliputi penyambungan ducting karena adanya pergeseran atau penambahan
diffuser dan grill serta penyesuaian level plafond.
• Ducting tambahan dipasang dengan penggantung besi bulat Ø ¼ " dan besi siku 25 x 25 x 3 jarak
1.5 cm.
• Ducting tambahan dibuat dari seng BJLS 50 – 60 sesuai ukuran ducting yang ditentukan dalam
gambar, penyambungan ducting dilakukan dengan sistem sisip diflintcoat.
• Ukuran ducting sesuai dengan Perencanaan.
• Seluruh bidang ducting dilapis cellular glass dan dibungkus alumunium foil .
• Kepadatan Cellular glass tidak boleh melebihi 9 Lb/cuft dan factor K = 0,38 BTU-inch/hr.sqft.F
pada suhu rata-rata 50 deg.F. Produk yang dapat diterima adalah buatan USA/UK/Australia.
• Alumunium Foil minimal terdiri atas empat lapis bahan yang dilaminasi dibawah dan suhu
tertentu sehiungga membentuk multiply flexible sheet dengan karakteristik ketebalan 0,21 mm ,
permeansi 0.02 Perm max. Grammage 210 gram/m2, Funture Resistance 1,2 J, Water Vapour
transmission 0.0044 g/m2 per 24 m2 .Penyambungan lembaran alumunium foil diisolasi dengan
duct tape.
• Kebocoran pada ducting yang ada harus diperbaiki dengan membungkus lapisan alumunium foil
sesuai dengan butir f. diatas kemudian flintcoat.
• Dumper yang sudah tidak berfungsi dengan baik harus diganti dengan jenis dan ukuran yang
sesuai sehingga dapat diatur dan dikunci, semua dumper dicat dasar (primer coating) dan cat tahan
karat.

22. PEKERJAAN INSTALASI FIRE ALARM

22.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan Fire Alarm ini tidak merubah sistem yang ada. Master System Fire Alarm/Fire Alarm
Control Panel, Sub Announciator Panel, Battery & Charger digunakan peralatan yang ada. Yang
termasuk dalam pekerjaan ini meliputi:
• Penggantian Heat Detector, Alarm Bell, Manual Push Button,dan Indicator Lamp,
• Instalasi pengkabelan, dan
• Koneksi ke Terminal Box Fire Alarm yang ada.

22.2. Peralatan yang dipakai


22.2.1. Heat Detector (Detector Panas)
Heat Detector yang dipakai adalah dari type Fixed Temperature Detector, dengan spesifikasi sebagai
berikut:
• Operating Voltage : 20 – 24 Volt, Direct Current,
• Operating Temperature (fixed) : 57˚ C
• Temperature Rate of Rise : 10˚C/menit
• Standard kualitas : Chubb Lips, Kidde, atau yang setara
22.2.2. Alarm Bell
• Type : Surface Mounted, 6”, anti karat
• Operating Voltage : 20-24 Volt, Direct Current,
• Current Consumption : 80 mA max.,
• Power Consumption : 2 VA max.,
• Sound Level : 90 dB min./1 M.
• Standard kualitas : Chubb Lips, Kidde, atau yang setara
22.2.3. Manual Push Button

76
Jenis yang dipakai harus merupakan jenis surface mounted dan dilengkapi dengan break glass.
Standard kualitas: Chubb Lips, Kidde, atau yang setara.
22.2.4. Indicator Lamp
Bulb Lamp (Flash Light).
21.2.5. Kabel
Kabel yang dipakai harus dari jenis NYM dengan diameter 2X1,5mm2, merk Supreme, Tranka, atau
yang setaraf, dan dipasang didalam pipa conduit.
21.2..6. Pipa Conduit
Pipa conduit yang dipakai adalah PVC, high impact conduit, dengan diameter dalam minimum
16mm, beserta perlengkapannya. Standard kualitas yang diminta adalah seperti merk EGA, Clipsal,
atau yang setara.

22.3. Instalasi Pengkabelan


Koordinat tempat setiap peralatan harus dibuat sesuai dengan shop drawing yang disiapkan oleh
Kontraktor. Manual Push Button harus dipasang pada ketinggian 1,5M dari lantai.
Semua kabel yang dipasang mendatar, harus dipasang di trunking cable. Pipa conduit harus diklem ke
struktur bangunan dengan menggunakan sadle klem.

23. PEKERJAAN INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN

23.1. Lingkup Pekerjaan


Pada prinsipnya pekerjaan instalasi pemadam kebakaran hanya dibatasi pada penggantian Head
Sprinkler sesuai rencana baru, dan penyesuaian instalasi plambingnya dengan posisi sprinkle head
yang baru.

23.2. Sprinkler Head


Sprinkler Head yang digunakan adalah dari jenis glass bulb, dengan temperatur ˚C,pecah 57
terbuat dari Chromium Plated Brass, yang dilengkapi dengan flushing flange. Type yang dipakai
adalah type ”pendant”.

23.3. Penyelenggaraan Pekerjaan


Penyedia Barang harus menyesuaikan level pemasangan sprinkler head menyesuaikan dengan
ketinggian plafond yang direncanakan. Penyambungan pipa-pipa yang ada dilakukan dengan
sambungan ulir dan direkat dengan isolasi sehingga tidak bocor.

24. PEKERJAAN INSTALASI TATA SUARA

24.1. Keterangan Umum


Pada prinsipnya instalasi tata suara hanya dibatasi pada penggantian seluruh Loud Speaker dan
Volume Control sesuai dengan gambar rencana beserta pengkabelannya dan koneksinya ke Terminal
Box Sound System yang ada.

24.2. Bahan-bahan
24.2.1. Loudspeaker
Speaker yang digunakan adalah type ceiling mounted.
Bentuk speaker : Round atau square flush mount 12 cm
Instalasi : Screw-in instalation
Sistem : Two-way, full range, duflex loudspeaker
Presure sensitivity : 96 dB SPL (IW.500 Hz-3 kHz)
Freq response : 85 HZ-18 kHz
Max. long term output : 107.6 dB SPL (16 W/1m)

77
Impedance : 8 ohm nominal, 6 ohm min. at 11 kHz
Components : 8 inch, high efficiency, low freq, driver with a
coaxial mounted; 2,5 inch coneweeter
Speaker is provided with a 70 V line transformer that offer < 1 dB insertion loss and a
selection of 4 and 8 watt taps or 3 and 6 watt taps
Disuplai lengkap dengan box/enclosure untuk 8 inch ceiling loudspeaker, lengkap dengan
material acoustic glass wool.
Standard kualitas : Toa, atau yang setara.
24.2.2. Volume Control
Kabel Speaker
Impedansi konduktor: < 10 ohm per 100 meter.
Kapasitansi antar kondiktor : < 155 pF per meter
Jacket : PVC Jacket
Twist pitch : > 100 mm.
Standard kualitas : TOA atau yang setara.
24.2.3. Kabel
Kabel instalasi ke speaker harus dari jenis NYM, yang dipasang didalam pipa conduit.
24.2.4. Pipa Conduit
Pipa conduit yang dipakai adalah PVC, high impact conduit, dengan diameter dalam
minimum 16mm, beserta perlengkapannya. Standard kualitas yang diminta adalah seperti
merk EGA, Clipsal, atau yang setara

24.3. Penyelenggaraan Pekerjaan


Semua speaker harus dipasang pada tempat-tempat yang sesuai dengan gambar. Koordinat yang tepat
akan ditentukan di lapangan.
Semua kabel instalasi harus dipasang didalam pipa conduit. Pipa conduitnya harus diklem ke struktur
dengan menggunakan saddle klem.

25. PEKERJAAN INSTALASI TELEPON

25.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan Instalasi Telepon yang harus dikerjakan adalah pemasangan instalasi pengabelan dan outlet
telepon dan menyambungnya ke Terminal Box Telepon, seperti yang ditunjukkan didalam gambar.

25.2. Syarat-syarat Bahan


25.2.1. Pesawat Telepon
Pesawat Telepon yang digunakan harus dari jenis “push Button” untuk standard Desk
Equipment, dengan jumlah pesawat seperti yang ditunjukkan didalam gambar. Kualitas
pesawat yang dipakai harus dari merk dan jenis yang telah disetujui oleh Telkom, seperti
merk Panasonic, atau yang setaraf. Warna pesawat akan ditentukan kemudian.
25.2.2. Outlet dan roset
Outlet dari telepon harus terbuat dari bahan yang tidak berkarat dan kuat, dengan bentuk yang
cukup artistik, seperti merk Clipsal atau yang setaraf. Roset-rosetnya harus terpasang kuat
pada dinding.
25.2.3. Kabel instalasi
Kabel untuk instalasi telepon yang digunakan harus memenuhi standard STEL-K-002 atau
SII.0612-82, dimana isolasi kabel harus terdiri dari PVC insulated copper conductor, static
screen dan PVC overseath.
25.2.4. Pipa Conduit
Pipa conduit yang digunakan harus terbuat dari bahan PVC berkualitas baik, seperti merk
Clipsal atau yang setaraf.

25.3. Penyelenggaraaqn Pekerjaan

78
Kabel-kabel yang digunakan harus dalam keadaan baru dan berpenampang minimum 0,6mm.
Instalasi diatas langit-langit harus diklem pada konstruksi langit-langit atau plat lantai, dengan jarak
pengkleman maksimum 50cm.
Seluruh kabel instalasi telepon harus memakai pipa conduit. Sambungan pipa harus memakai Tee,
elbow, doos dan sebagainya, yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipanya. Semua
sambungan harus dibuat dengan memenuhi ketentuan dan peraturan dari Perumtel.
Roset harus dipasang serendah-rendah 40cm dari lantai.
Setelah pemasangan selesai, seluruh instalasi terpasang harus diuji coba, untuk meyakinkan bahwa
semua outlet baru dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

26. PEKERJAAN IT (INFORMASI TEKNOLOGI)


26.1. Lingkup Pekerjaan
26.1.1. Umum
Guna memperoleh pemahaman dan penguasaan secara mendetail tentang keseluruhan
pekerjaan yangakandikerjakan nantinya, maka Penyedia Barang diwajibkan mempelajari
secara teliti seluruh gambar pelaksanaan beserta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan
Pelaksanaan seperti yang diuraikan di dalam Dokumen Pengadaan berikut ini.
Apabila Penyedia Barang menemukan hal-halyang kurang jelas dan/atau perbedaan-
perbedaan didalam gambar dan uraian ini, Penyedia Barang hanya dapatmengklarifikasikan
hal tersebut kepada Panitia Pengadaan Barang & Jasa pada saat pemberian penjelasan
(Aanwijzing).
26.1.2. Tujuan
Tujuan dari tender ini adalah untuk implementasi jaringan komunikasi computer yang handal,
aman dan dengan pita yang tinggi ( gigabite ) sebagai pendukung system yang telah ada.
Peserta Tender wajib menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang berhubungan dengan
Structure Cabling System yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun tertera dalam
gambar-gambar, survey, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini dengan menyebutkan nama, type, model, merk dan
quantitinya.
Bilamana terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang disyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban peserta tender
untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal
ini tanpa adanya tambahan biaya.
Peserta tender wajib mengikuti Daftar material ( bill of quantity ) yang diberikan .Peserta
Tender juga harus mengisi Data Teknis yang menyatakan kesesuaian ( compliance ) dari
produk yang akan dipasang, jika produk tidak sesuai dengan data teknis maka peserta wajib
memberikan penjelasan terhadap subtitusinya.
26.1.3. Lingkup Pekerjaan
• Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan akan menyakup , namun tidak terbatas pada :
- Survey lapangan / lokasi
- Jadwal Pekerjaan
- Design
- Pengadaaan material
- Pengiriman
- Installasi & terminasi
- Pekerjaan Sipil yang diperlukan ( chipping, bobokan ,dll )
- Re-install IT equipment e.g. Router, switch, Server
- Re-install utilities equipment e.g. UPS.
- Testing & commissioning
- AS Built Drawing dan Dokumentasi lain ( hasil Scann )
- Foto sebelum dan sesudahnya

79
- Un install ( Pencabutan ) Cable yang lama
- Training kepada IT Staff / administrator cabang
- Jaminan hasil installasi 2 (Dua) tahun
- Jaminan / certifikasi 20 (Dua Puluh) Tahun
• Detail Lingkup Pekerjaan
- Umum
o Peserta Tender harus menugaskan personel yang berkompeten sebagai supervisor
pada tiap lokasi pekerjaan installasi dan testing
o Supervisor yang ditugaskan harus selalu siap setiap saat selama pekerjaan
berlangsung untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan manajer proyek dari
BTN dan atau stafffnya dalam hal-hal yang berhubungan dengan system yang
dikerjakan dan atau yang berhubungan dengan kontrak.
o Peserta Tender harus menyerahkan daftar pekerja yang ditugaskan dalam proyek
dalam bentuk bagan organisasi proyek.
o Peserta tender harus menyerahkan jadwal pekerjaan secara keseluruhan
o Peserta tender harus menyediakan sendiri alat-alat bantu installasi yang digunakan
o Peserta tender bertanggungjawab terhadap pengadaan /perangkat/material yang
digunakan /dipasang pada proyek, termasuk pengiriman sampai dengan lokasi hingga
serah terima pekerjaan
o Peserta tender harus melakukan pencabutan kembali jaringan kabel lama setelah
seluruh installasi baru berjalan dengan baik
o Peserta tender bertanggungjawab untuk memperbaiki /mengganti jika selama
melakukan pekerjaan ini meyebabkan adanya kerusakan pada sarana dan prasarana
gedung
o Pada saat cut over setelah installasi selesai, dibuatkan metode yg sesuai agar active
system dapat normal kembali.
o
- Detail Pengadaan Installasi & Terminasi
Horizontal Cable
o Peserta tender harus memastikan kabel UTP yang dipasang sebagai horizontal tidak
melebihi panjang maksimum yang direkomendasikan standard EIA/TIA-568.
o Outlet Data yang digunakan adalah Connector RJ.45 dengan FacePlate 1 atau 2 Hole.
o Detail teknis diterangkan pada bagian Spesifikasi teknis.
Racking, PatchPanel dan Patchord
o Peserta tender menyediakan Rack dengan Type Free standing 42RU yang
ditempatkan pada ruang server
o Apabila diperlukan dengan adanya backbone ,rack yang digunakan adalah 15RU
wallmounted
o Peserta Tender harus melakukan terminasi disemua outlet dan PatchPanel.
o Peserta Tender menyediakan Patchcord baik dari outlet ke Komputer ataupun dari
patchpanel ke switch /Hub.
o Peserta tender harus menyediakan wiring management unit
o Detail Teknis diterangkan pada bagian spesifikasi teknis.
Sistem Pendukung Jalur Perkabelan
o Peserta Tender harus menyediakan system pendukung jalur perkabelan ,meliputi
namun tidak terbatas seperti pipa conduit high impact, cable tray dan atau cable
trunking
o Semua cable harus melewati system pendukung jalur perkabelan , kabel end to end
harus terproteksi
o Detail Teknis diterangkan pada bagian spesifikasi teknis.
Identifikasi dan Perlabelan
o Peserta tender bertanggungjawab dalam indentifikasi dan pelabelan dari komponen-
komponen yang relevan dengan structure cabling system
o Pelabelan meliputi pada outlet, PatchPanel dan Patchcord
o Pelabelan tertera juga dan sesuai dengan Shop drawing

80
Testing, Commisioning dan Dokumentasi
o Peserta Tender memastikan bahwa seluruh installasi / titik telah melawati testing
dengan menggunakan alat test yang sesuai dengan standard industri UTP cabling
system Cat.6
o Pada situasi dan kondisi dimana hasil pekerjaan installasi tidak sesuai atau
mengalami kerusakan maka peserta harus mengganti /melakukan perbaikan tanpa
adanya biaya tambahan
o Semua dokumentasi yg diberikan pemenang tender harus ditulis dalam bahasa
Indonesia dan dapat dipahami dengan mudah
o Sebagai syarat BAST maka dokumentasi dibuat dan diserahkan yang mudah
dipahami untuk keperluan perawatan oleh staff / admin BTN
o Dokumentasi yang dimaksud adalah AS Built Drawing yang diserahkan dalam
bentuk tercetak ( Hardcopy ) dan Softcopy dalam CD yg memungkinkan untuk
dibaca dengan format AutoCad.
o Dokumentasi juga meliputi hasil scan / testing cable dengan Menggunakan FLUKE
Tester UTP Cat.6.
26.1.4. Serah Terima
Serah terima pekerjaan akan ditandai dengan penandatanganan dokumen serah terima
pekerjaan oleh peserta tender dan pihak BTN dengan melampirkan dokumen-dokumen sbb :
• Hasil Scan / Test
• BAST ( Berita Acara Serah Terima )
• As Built Drawing
26.1.5. Garansi
• Peserta Tender harus menggaransi bahwa material dan installasi mempunyai mutu yg
sesuai dengan standard industri / specifikasi pabrik dengan ditandai dengan penerbitan
Sertifikasi 20 tahun (peralatan) dan 2 tahun (jaringan sistem).
• Peserta tender memberikan jaminan installasi selama 24 ( dua puluh empat ) bulan
terhadap seluruh installasi

26.2. Persyaratan-persyaratan Teknis


Peserta harus menggunakan spesifikasi ini sebagai referensi teknis minimum dalam design ,
pengadaan ,installasi , testing dan commissioning.
Spesifikasi teknis ini akan mencakup namun tidak terbatas pada spesifikasi material yang akan
dipasang dan teknsi pemasagannya.
Peserta tender mengisi formulir Data Teknis yang mengkonfirmasi kesesuaian spesifikasi teknis dari
system yang ditawarkan
26.2.1. Unshielded Twisted Pair (UTP ) Cable Category 6
• General Specification and Features
Conductor : 24 AWG copper
Insulation : Polyethylene
Jacket : PVC
Outside diameter : 6.0mm nominal
Complies to : ISO11801, TIA/EIA 568-B.2, IEC332-3
• Technical Specifications
 Mechanical Characteristics:
Minimum bending radius :
- During installation : 50mm
- After installation : 25mm
Maximum pulling tension : 108N (11kg)
Box mass, full, nominal : 12kg
 Thermal Characteristics:
Operation : -15°C to 70°C
Installation : °C to 40°C
 Electrical Performance:

81
Conductor DC resistance @ 20°C (max) : 9.38Ω/100m
DC resistance unbalance (max) : 5%
Mutual capacitance @ 20°C (max) : 5.6nF/100m
NVP Setting : 70%

 Frequency Performance based on TIA.EIA 568-B

Attenua Return PS ACR-


NEXT PSNEXT PS ACR-N
tion Loss ELFEXT N
(db) (db) ELFEXT (db)
(db) (db) (db)
F (MHz)
Actual Actual Actual Actual Actual Actual Actual Actual
Test Test Test Test Test Test Value Test Test
Value Value Value value Value Value Value
1.00 1.77 84.3 97.7 34.6 76.8 80.0 82.5 96.0

4.00 3.51 75.0 75.7 34.7 69.8 68.5 71.5 72.2

10.00 5.58 73.4 71.5 33.0 60.0 63.6 67.8 66.0

16.00 7.09 68.8 66.7 32.5 56.7 60.6 61.7 59.6

20.00 7.90 68.1 67.9 33.1 51.2 54.5 60.2 60.0

31.25 9.94 63.9 64.5 29.0 47.5 49.5 54.0 54.6

62.50 14.25 56.2 65.5 30.5 39.2 43.3 42.0 51.2

100.00 18.12 55.1 58.1 29.9 35.9 38.3 37.0 40.0

150.00 22.32 55.0 60.6 29.4 30.6 32.2 32.6 38.3

200.00 25.93 54.5 55.3 25.7 28.4 27.7 28.6 29.4

250.00 29.03 49.5 57.3 22.4 23.6 23.2 20.5 28.2

300.00 31.92 54.7 53.5 24.1 18.2 18.1 22.7 21.6

350.00 35.68 51.1 56.3 20.4 15.9 15.9 15.4 20.6

400.00 37.95 49.8 46.9 20.4 15.8 16.3 11.8 8.9

450.00 40.94 45.2 43.9 19.0 16.1 17.6 4.3 2.9

500.00 42.17 42.2 41.5 18.8 10.5 10.3 - -

550.00 46.48 45.6 46.0 19.2 10.0 16.0 - -

600.00 45.49 40.4 45.3 17.0 3.6 8.1 - -

26.2.2. Patch Panel 24 Port RJ-45 Category 6


• Features
- Performance exceeds TIA/EIA Category 6 requirements
- Designed for Gigabit Ethernet transmission
- UL 1863 listed and Category 6 performance verified
- Designed for mounting in standard EIA 19-inch racks
- Includes paper labels or silk-screened area for port identification
- Universal wiring label for easy termination of either T568A/B
• Specifications
Operating Temperature Range : -40º to 70 ºC (-40º to 158 ºF)
RJ Socket, 8 Positions, General Specification : FCC Part 68.500 (IEC 60603-7)
Transmission Performance and Reliability : ≥ EIA/TIA 568-B.2-1 Category 6
≥ ISO 11801 Class E Standard
Number of Plug Insertion Cycles : ≥ 750

82
LSA-PLUS® Insulation Displacement
Wire Diameter Range for Solid and 22-26 AWG
Stranded Copper Conductors : 0.40 mm to 0.65 mm (0.016" to 0.025")
Wire Insulation Diameter Range (PE,PVC) : 0.70 mm to 1.70 mm (0.028" to 0.067")
LSA-PLUS Contact Resistance : ≤ 1 mΩ typical
Contact Re-terminations : ≥ 200
Insulation Resistance at 40 ºC (104 ºF) and 93% RH : ≥ 500 MΩ
Safety Rating : UL 1863
Flammability Rating : UL 94 V-0

26.2.3. Modular Jack RJ-45 Category 6


Testing harus memenuhi standard koneksi yang mengacu pada ISO/IEC 11801 2nd Edition,
ANSI/TIA/EIA-568-B.2-1 and EN 50173-1:2002.
Semua koneksi hardware dilakukan testing secara satu persatu tiap channel untuk
memastikan dalam performance : Power summation, ACR, NEXT, ELFEXT and Return
Loss yang harus melebihi standard kebutuhan yang telah tertuang dalam sepesifikasi
standard international .
Menjamin bahwa Sistim Performance Category 6 harus focus pada tingkat komponen baik
performance link maupun channel link.
• Features
- Performance melebihi Category 6 specifications up to 250MHz
- Modular jack dalam keystone format
- Design cocok untuk pemasangan di wall maupun di outlet lantai
- Product dapat dioperasikan dan kompatiel
- Sertifikasi pihak ketiga pada tingkat komponen
• Technical Data
- Electrical Data CL KM8
Insulation resistance > 1000MΩ ≥
500MΩ
Dielectric strength Contact / contact 1.0kV Contact / contact
1.0kV
Contact / shield 1.5kV Contact / shield 1.5kV
Current carrying capacity ≥ 1A ≥ 1A
Typical plug / jack contact resistance ≤ 20MΩ
≤ 20MΩ
- Terminations
Typical IDC contact resistance ≤ 1MΩ ≤
1MΩ
Number of re-terminations ≥ 30 ≥ 30
Shield connection Patented 360º shielding* Patented 360º shielding*
Conductor diameter 0.5-0.65mm (AWG 24-22) 0.5-0.65mm
(AWG 24-22)
Insulation diameter 0.7-1.6mm 0.7-1.6mm
- Mechanical Data
Plug / jack mating cycles ≥ 750 (IEC / EN 60603-7 series) ≥
750 (IEC / EN 60603-7 series)
Plug / jack insertion / withdrawal force ≤ 20N (IEC / EN 60603-7 series) ≤
20N (IEC / EN 60603-7 series)
- Environmental
Operating temperature range -10º to +60ºC -10º to +60ºC
Operating humidity range ≤ 95% R.H. Non condensing ≤ 95% R.H.
Non condensing

26.2.4. UTP Patch Cord RJ-45 to RJ-45 Category 6

83
Impedansi cocok untuk digunakan pada sistim struktur perkabelan , patchcord ini dapat
melebihi standard persyaratan Category 6. Plug patchcord dirancang untuk menghilangkan
Strain terpadu yang mencegah kabel dari bergerak pada titik outlet ketika kabel tertekuk
,untuk menjaga integritas sirkuit dan menjamin kinerja yang maksimum.
Kabel Pathcord harus pabrikasi ( bukan terminasi manual ) dan memenuhi standard dalam
LAN maupun Datacenter.
• Features:
 Melebihi standard TIA/EIA Category 6 requirements
 Cable assemblies are available in riser or plenum solid horizontal cable versions
 Durable design to be in operation beyond 20-year product warranty
 Impedance matched patch cord for maximum throughput
 Flexible strain relief boot maintains proper bend radius to ensure peak performance
 Up to 32 percent smaller outer diameter than other patch cords
 UL 1863 listed and Category 6 performance verified
• Specifications
Operating Temperature Range : -10º to 60 ºC (14º to 140 ºF)
RJ45 Plug Interface According to : IEC 60603-7
Transmission Performance and Reliability: ≥ TIA/EIA 568-B.2-1 Category 6
≥ ISO 11801 Class E standard
Number of Plug Insertion Cycles : ≥ 750 (IEC/EN 60603-7)
Conductor : 23 AWG
Nominal Outer Diameter : 5.28mm (.208”) Plenum and 5.5mm
(.215”) Riser
Safety Rating : UL 1863
Flammability Rating : UL 94 V-0

26.2.5. Wall Outlet / Faceplate Angled Type


Faceplate UK style faceplates fitur komponen modular jacks memenuhi standard LAN
cabling systems Category 6 .
• Dimensions
86 high x 86 wide x 16mm deep
• Test Specification
Specifications melebihi standard pada ISO/IEC 11801:2002, EN 50173-1:2002 and
TIA/EIA 568-B

26.2.6. Racking
• Spesifikasi Rack 42RU sbb :
• 19” 42RU Freestanding Closed Rack basic
• Acrylic front door & Steel Panel Backdoor
• Double roof fan
• Minimum 12 Vertical Power Strip Outlet, EURO type
• 80 Cage nut M6 + Screw
• 2 unit cantilever shelf 2RU
• Spesifikasi Rack 15RU sbb :
- 19” 15 RU Wallmunted rack basic
- Acrylic front door
- Single roof fan
- Minimum 6 horizontal power strip, EURO style
- 50 Cage nut M6+Screw
- 1 unit Centilever Shelf
-
26.2.7. Lain – Lain
- Conduit / tray cable harus menggunakan type High Impact ( tidak mudah pecah ) etc.
Clipsal, Ega

84
- Pembobokan dan perapihan tembok bila diperlukan
- Floor chipping bila diperlukan

27. PEKERJAAN PLAMBING

27.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan persyaratan-persyaratan yang harus dipatuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan Plambing, baik untuk air bersih, maupun untuk air kotor, di areal KM/WC,
beserta pemasanganan alat-alat sanitairnya.

27.2. Pekerjaan Pemipaan:


a. Pipa Air Kotor memakai pipa Polyvinyl Chloride kelas D, memiliki kapasitas tekanan kerja =
5kg/cm2.
b. Pipa Air Bersih meliputi:
• Air Dingin menggunakan pipa Polyvinyl Chloride kelas D, memiliki kapasitas tekanan kerja =
5kg/cm2.
• Air Panas menggunakan PEX piping system, Ø(dalam)= 12mm., minimum burst pressure
6Mpa, memenuhi standard ASTM F1281; ASTM F1282; BS 7291; BS 6920.
c. Ukuran : Mulai 4”, 3”, 2½”, 2”, 1½”, ¾” dan ½”
d. Alat Bantu : Sock, T, Elbow dan Knee, Reducer, Double Napple, T Form Y, Sock Inside Thread,
Sock Outside Thread, Reducer Inside Thread, Reducer Outside Thread, Lem PVC, plumbing
celltape.

27.3.Pekerjaan Closet
27.3.1. Standard Bahan
Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai spasifikasinya adalah sebagai
berikut : tangki terpisah Wash-down Sistem, Flushing sistem mencapai flow rate 100l/min.
dalam 5,5sec, pada tekanan 0,85kgf/cm², sesuai standard JIS B2061; ASTM F1245-89:2006.
Floor Flange digunakan bahan PVC VU 100 kelas D. Closet beserta kelengkapannya yang
dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau
cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Konsultan Perencana/ Konsultan Pengawas. Dipakai
merk setara TOTO
27.3.2. Standard Pekerjaan
a. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar, waterpass.
Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran-kebocoran.
b. Setelah closet terpasang, Penyedia Barang melaksanakan uji coba kenerja sistem yang
kemudian diikuti dengan pembuatan Berita Acara serah terima pekerjaan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen melalui Konsultan Pengawas.
c. Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia Barang harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
d. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Penyedia Barang harus segera melaporkannya kepada
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
e. Penyedia Barang tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan/berbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempumaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.

85
g. Penyedia Barang wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Penyedia Barang, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

27.4.Pekerjaan Lavatory (wastafel)


27.4.1. Standard Bahan
Wastafel yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
a. Wastafel yang dipakai adalah wastafel meja dengan standard JIS B2061; ASTM F1245-
89:2006, dipakai merk setara TOTO.
b. Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi baik tidak ada
bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat Iainnya dan telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
27.4.2. Standard Pekerjaan
a. Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu serta
petunjuk-petunjuk dari produsennya dalam brosur. Pemasangan harus baik, rapi,
waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan penyambungan instalasi
plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
b. Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia Barang harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
c. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Penyedia Barang harus segera melaporkannya kepada
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
d. Penyedia Barang tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan/berbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
e. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/ pemeriksaan untuk kesempumaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.
f. Penyedia Barang wajib memperbaiki/mengulangi/ mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Penyedia Barang, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik

27.5.Pekerjaan Faucet (kran air)


27.5.1. Standard Bahan
a. Semua keran yang dipakai, kecuali disebutkan lain dalam gambar atau atas permintaan
Pengguna Jasa, adalah tipe design minimalis memenuhi standard JIS B2061; ASTM
F1245-89:2006, dengan chromed finish. Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing
sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Kran-kran tembok di pakai yang
berleher panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang menempel pada
dinding. Kran-kran yang dipasang di Dapur harus mempunyai ulir sink dan dapat
disambung dengan pipa leher angsa (extention). Dipakai merk setara San-ei atau TOTO.
b. Stop kran yang dapat digunakan adalah bahan kuningan dengan putaran berwama hijau ,
diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.
27.5.2. Standard Pekerjaan
a. Kran-kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus
sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
b. Sebelum pemasangan di mulai, Penyedia Barang harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
c. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Penyedia Barang harus segera melaporkannya kepada
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
d. Penyedia Barang tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
e. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempumaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.

86
f. Penyedia Barang wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Penyedia Barang, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik

27.6.Pekerjaan Urinoir
27.6.1. Standard Bahan
a. Urinal berikut kelengkapannya yang digunakan adalah dengan spesifikasi sebagai berikut:
jenis gantung (wall hung urinal ) tipe Muslim, ukuran lebar 300 - 400 mm.; panjang 300-
400mm.; tinggi 550 – 700 mm., memenuhi standard JIS B2061. Dipakai merk setara
TOTO.
b. Urinal yang dipasang adalah urinal yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian--
bagian yang gompal, retak dan cacat lainnya dan telah disetujui konsultan Konsultan
Pengawas.
27.6.2. Standard Pekerjaan
a. Pemasangan urinal pada tembok menggunakan Baut Fischer atau stainless steel dengan
ukuran yang cukup untuk menahan beban seberat 20 kg tiap baut.
b. Setelah urinal terpasang, letak dan ketinggian pemasangan harus sesuai gambar untuk itu,
baik waterpassnya. Semua celah-celah yang mungkin ada antara dinding dengan urinal
ditutup dengan semen berwama sama dengan urinal sempuma.
c. Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia Barang harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
d. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Penyedia Barang harus segera melaporkannya kepada
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
e. Penyedia Barang tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/berbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempumaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.
g. Penyedia Barang wajib memperbaiki/mengulangi/ mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Penyedia Barang, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

27.7.Pekerjaan Jet Shower


27.7.1. Standard Bahan
Jet Washer digunakan tipe manual, sintetic metal chromed finish panjang hose = 150 cm, yang
baik yang ada dipasaran, seperti merk San-Ei, TOTO, atau yang setaraf.
27.7.2. Standard Pekerjaan
Jet Shower harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik. Koneksi kepipa yang ada harus
dilaksanakan dengan menggunakan isolasi yang baik, supaya tidak terjadi kebocoran.

27.8.Pekerjaan Cermin
27.8.1. Standard Bahan
Bahan cermin, harus sesuai ISO 10292, EN673 dan ASTM C1036-06.
Bahan yang digunakan: Clear Float Glass, tebal 6 mm, disatu permukaannya dilapisi
(Chemical Deposited Silver) wama biru.
Permukaan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnya.
27.8.2. Standard Pekerjaan
• Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan
Konsultan Perencana/ Pemgawas.
• Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus
digurinda/dihaluskan, hingga membentuk tembereng.
• Cermin yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah diserahkan dan semua yang
terpasang harus disetujui Konsultan Perencana/Konsultan Konsultan Pengawas, jenis

87
cermin sesuai dengan yang telah disebutkan dalam syarat pemakaian bahan material dalam
uraian dan syarat pekerjaan tertulis ini type VW polished, tebal 5 mm.
• Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat potong kaca
khusus.
27.8.3. Pemasangan Cermin :
• Cermin ditempel dengan dasar kayu lapis jenis MR yang disekrupkan pada klos-klos di
dinding, kemudian dilapis dengan plastik busa tebal 1 cm. Pemasangan cermin
menggunakan penjepit aluminium siku atau sekrup-sekrup kaca yang mempunyai dop
penutup stainless steel.
• Setelah terpasang cermin harus dibersihkan dengan cairan pembersih yang mengandung
amonia.

27.9.Tempat Sabun
Tempat Sabun yang akan dipakai adalah terbuat dari rangka stainless chromed finished tipe design
minimalis.
Pemasangan tempat sabun harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu, baik percetakannya
maupun ketinggiannya. Pemasangannya harus baik, lurus dan rata air/ waterpas. Setelah dipasang
maka tempat sabun harus segera dibersihkan dari semua noda dan kotoran bekas pemasangan sampai
bersih seperti semula. Semua celah-celah yang mungkin ada diantara dinding keramik dan tempat
sabun ditutup dengan semen berwarna sama dengan warna tempat sabun dengan rapi.

27.10. Gantungan Handuk dan Baju


Gantungan handuk terbuat dari bahan stainless steel tipe design minimalis.
Finishing adalah chrom finished, kecuali ditentukan lain.
Pemasangan gantungan handuk mengikuti gambar-gambar untuk itu.

27.11. Floor Drain dan Clean Out


• Floor drain dan Clean out yang digunakan adalah metal verchroom, lobang dia. 2" dilengkapi
dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor drain dan depverchron dengan draad untuk dean
out. Dipakai merk Toto / San-Ei atau setara.
b. Floor drain dipasang ditempa-tempat sesuai gambar untuk itu.
• Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Konsultan Konsultan
Pengawas.
• Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus dilubangi dengan rapi,
menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain tersebut.
• Hubungan pipa metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton kedap air dan pada lapis
teratas setebal 5 mm diisi dengan lem yang khusus.
• Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapi waterpass, dibersihkan dari noda-
noda semen dan tidak ada kebocoran

28. PEKERJAAN SECURITY SYSTEM (SISTEM KEAMANAN)

28.1. Pemasangan Pintu Kaca Sliding Pintu Utama (Automatic Door)


 Lokasi Pekerjaan.
 Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
 Uraian Material
Mesin Automatic Door Sliding : Tormax/Besam/Geze

Ukuran : Sesuai Gambar

88
Kaca : Tempered tebal 12 mm
(modifikasi stiker sun blast)
Desain sesuai persetujuan PPK
Box Material : Stainless steel

Daya (maksimal) : 110 tt

28.2. Pemasangan Pintu Kaca Sliding Pintu Standart (Automatic Door)


 Lokasi Pekerjaan.
Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
 Uraian Material
Mesin Automatic Door Sliding : Terano/Geze/Nabco/Tormax/

Ukuran : Sesuai Gambar

Kaca : Tempered tebal 12 mm


(modifikasi stiker sun blast)
Desain sesuai persetujuan PPK
Box Material : Stainless steel

Daya (maksimal) : 110 tt

28.3. Pemasangan Flap Pedestrian Barrier


 Lokasi Pekerjaan.
Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
 Uraian Material
Mesin Flap Pedestrian Barrier : Smartmatic / Enigma / Speedlane 300 (Boonedam)

Ukuran : Sesuai Gambar

Mika : tebal 12 mm
( modifikasi stiker sun blast dengan desain sesuai
persetujuan PPK)
Box Material : Stainless steel

Daya (maksimal) : 50 watt

Flow : 10 passages/minute

Pass way : Single (Untuk Lokasi pemasangan di basement


menggunakan 1 unit yang pass way Double)
Cara access : Menggunakan kartu, finger print, dan remote control,
push button

28.4. Pemasangan Access Control


 Lokasi Pekerjaan.
Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
 Uraian Material
Access Control : MS 8800/ TKS /GEM DG-700 Proximity Reader

89
Ukuran : Sesuai Gambar

Relocking timer : 1-255 second

Visual sign : LED

Memory volume : Minimal 4.500 - 50.000 proximity cards

Keyboard : 12 digits keypad (0-9,*,#)

Read range : Minimal 5 cm

Cara access : Menggunakan kartu dan kode manual

28.5. Pemasangan Finger Print


 Lokasi Pekerjaan.
Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
 Uraian Material
Finger Print : MP 4800 / Reader finger type F20 / Cadenacio

Ukuran : Sesuai Gambar

Prosesor : minimal 60 - 200 MHz

Layar : LCD

sensor : Optikal

User registration : Fingerprint : 1800 - 3,000 persons


RF card : 5000 - 20,000 persons
Log data : 60,000 – 100,000 data
Daya (maksimal) : 20 watt

Communication : TCP/IP on board, RS-485, RS – 232

28.6. Pekerjaan Kaca Tempered


Lokasi Pemasangan: Sesuai dengan titik-titik yang tertera pada Gambar.

28.7. Pekerjaan Stainless Steel


Lokasi Pemasangan sesuai dengan yang tertera pada gambar.

28.8. Kabel-Kabel untuk Fixture


Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus ditutup asbestos dan
tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm2, ,kawat-kawat harus dilindungi
dengan “tape” atau tubing di semua tempat yang mungkin ada abrasi. Semua kabel-kabel harus
disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana diperlukan penggantung rantai atau kalau
pemasangan /perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu
armature dan penggantungan.

28.9. Printer dan Kartu

90
 Kartu menggunakan EM Card 26 bit memiliki chip RF Antenna ID 125 Khz.
 Kartu dapat dicetak/diprint dengan sistem retransfer ID Print
 Kartu harus dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
 Coding antara mesin dengan kartu dapat dirubah/disesuaikan.

XII.C.1.
SPESIFIKASI TEKNIS LANTAI 3 DAN 4

91
1. SYARAT-SYARAT UMUM

1.1. Uraian Umum


Guna memperoleh pemahaman dan penguasaan secara mendetail tentang keseluruhan pekerjaan yang
akan dikerjakan nantinya, maka Penyedia Barang diwajibkan mempelajari secara teliti seluruh gambar
pelaksanaan beserta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang diuraikan di dalam
Dokumen Pengadaan berikut ini.
Apabila Penyedia Barang menemukan hal-hal yang kurang jelas dan/atau perbedaan-perbedaan di
dalam gambar dan uraian ini, Penyedia Barang hanya dapat mengklarifikasikan hal tersebut kepada
Panitia Pengadaan Barang & Jasa pada saat pemberian penjelasan (Aanwijzing).

1.2. Lingkup Pekerjaan


Adapun lingkup pekerjaannya Renovasi Ruang Rapat Gazebo Lantai 4 dan Ruang Kerja Lantai 3
Gedung RM Notohamiprodjo, untuk Badan Kebijakan Fiskal, di Lapangan Banteng, Jakarta,
adalah meliputi:
1.2.1. Pekerjaan Pembongkaran
• Pembongkaran Instalasi ME
• Pembongkaran Dinding dan Partisi
• Pembongkaran Plafond, dan
• Pembongkaran Lantai
1.2.2. Pekerjaan Persiapan
• Pengukuran Lokasi
• Penyiapan Kantor-kantor Proyek dan Gudang
• Penyiapan Kantor Konsultan Pengawas
• Penyiapan Ruang Rapat Proyek,
• Pembuatan Pagar Proyek
• Pengadaan Listrik dan Air Kerja
• Pengadaan Scaffolding dan Alat Bantu
• Dokumentasi Proyek,
• Pengadaan Alat-alat Keselamatan Kerja,
1.2.3. Pekerjaan Struktur Baja, yang berupa pekerjaan pabrikasi dan erestion konstruksi baja,
1.2.4. Pekerjaan Lantai
Pemasangan Lantai baru yang terdiri atas:
• Lantai Homogeneous Tile
• Lantai parker type engineered floor
• Lantai Keramik Kamar Mandi/WC
• Lantai Vinyl
1.2.5. Pekerjaan Dinding
• Pemasangan Dinding Bata
• Pemasangan dinding partisi gypsum,
• Pemasangan Partisi kaca.
1.2.6. Pekerjaan Finishing Dinding, yang terdiri atas:
• Pengecatan
• Pasangan dinding keramik
• Lapisan Wallcovering
• Dinding Panel HPL
• Plint Lantai
• Backdrop
• Pelapisan dinding kaca dengan kaca film sandblast.
1.2.7. Pekerjaan Kosen, Pintu dan Jendela, yang terdiri atas:
• Pembuatan dan pemasangan kosen,
• Pembuatan dan pemasangan Daun Pintu
• Pembuatan dan Pemasangan Architrave,

92
• Pemasangan Kaca dan pintu kaca frameless
1.2.8. Pekerjaan Finishing Kayu dengan cat melamic
1.2.9. Pekerjaan Kaca
• Supply dan pemasangan kaca ”float glass”
• Pabrikasi dan pemasangan kaca tempered
• Pasangan Kaca Laminated
1.2.10. Pekerjaan langit-langit
• Pemasangan langit-langit gypsum board
• Pemasangan List langit-langit
1.2.11. Pekerjaan Finishing Langit-langit, yang berupa pengecatan.
1.2.12. Pekerjaan Kunci dan Alat Penggantung
Yang terdiri atas pekerjaan pemasangan engsel, kunci-kunci, door closer, handle pintu, serta access
card
1.2.13. Pekerjaan Work Station, yang berupa:
• Partisi,
• Work Surface,
• Mobile Drawer,
• Credenza
1.2.14. Pekerjaan Instalasi Listrik, yang berupa:
• Pemasangan Titik Lampu
• Pemasangan Titik Stopkontak
• Penarikan kabel instalasi, termasuk floor duct dan cable tray,
• Pemasangan Fixtures/armature
1.2.15. Pekerjaan Instalasi Air Conditioning, yang berupa:
• Reposisi dan penambahan ducting yang ada
• Pemasangan damper baru
• Pemasangan diffuser dan return air grill baru.
1.2.16. Pekerjaan Instalasi Fire Alarm, yang berupa:
Pemasangan Instalasi Fire Alarm baru dan koneksinya ke Terminal Box Fire Alarm.
1.2.17. Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran, yang berupa:
Reposisi dan penyambungan pipa lama dan sprinkler head baru.
1.2.18. Pekerjaan Instalasi Tata Suara, yang berupa:
Pasang Instalasi Sound System baru dan koneksinya ke Terminal Box Sound System yang ada.
1.2.19. Pekerjaan Instalasi Telepon, yang berupa:
Pemasangan Instalasi Telepon Baru dan koneksinya ke Terminal Box Telepon yang ada.-
1.2.20. Pekerjaan IT, yang berupa:
Pemasangan instalasi IT, termasuk pengadaan HABnya.
1.2.21. Pekerjaan Plambing, yang berupa:
Pemasangan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor KM/WC, beserta fixture-nya.
1.2.22. Pekerjaan Security System

1.3. Sarana Kerja


Guna menunjang kelancaran kerja, Penyedia Barang wajib menyediakan:
• Gudang bahan material
• Kantor Proyek / Direksi keet, termasuk ruang meeting lapangan.
• Pos Keamanan
• Perlengkapan Kerja termasuk peralatan untuk Keamanan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
• Tempat penampungan sementara sisa bongkaran yang di pagar secara rapi.
• Tempat penampungan sementara material masuk.
• Jaring pengaman bangunan.

1.4. Gambar–gambar Rencana


• Bilamana terjadi perbedaan dan/atau pertentangan antara gambar-gambar yang ada dengan
Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan di lapangan, Penyedia

93
Barang diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas secara tertulis untuk
mendapatkan keputusan pelaksanaan di Lapangan.
• Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Penyedia Barang untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.
• Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
• Penyedia Barang tidak dibenarkan mengubah dan/atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas. Bila hal
tersebut terjadi, segala akibat yang akan timbul menjadi tanggung jawab Penyedia Barang baik dari
segi biaya maupun waktu.
• Penyedia Barang harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan,
segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, adendum, berita-berita perubahan dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disetujui di tempat pekerjaan.
• Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Panitia Pemeriksa
Barang setiap saat sampai dengan serah terima ke-satu. Setelah serah terima ke-satu, dokumen-
dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

1.5. Shopdrawings dan Contoh–contoh Material


• Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram, ilustrasi, jadwal, brosur
atau data yang disiapkan Penyedia Barang atau Sub Penyedia Barang, Supplier atau Produsen yang
menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
• Yang dimaksud dengan contoh-contoh adalah benda-benda / bahan yang disediakan Penyedia
Barang untuk menunjukkan spesifikasi bahan dimaksud, kelengkapan dan kualitasnya sesuai dengan
yang ditawarkan. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas (untuk menilai pekerjaan, setelah
disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Perencana).
• Penyedia Barang akan mempelajari, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan segera
semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak
atau oleh Konsultan Pengawas. (Setelah berkoordinasi dengan Konsultan Perencana)
• Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dianggap
• Penyedia Barang telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut dengan
Dokumen Kontrak.

1.6. Garansi
Penyedia Barang memberikan jaminan bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah
benar-benar baru, kecuali ditentukan lain, serta Penyedia Barang menyetujui bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.
Apabila diminta, Penyedia Barang sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada
butir ini, termasuk dalam hal ini dukungan dari supplier atau keagenan material yang menerangkan
kebenaran harga satuan material / bahan dan jaminan ketersediaan bahan material, sehingga menjamin
kelancaran kerja Penyedia Barang.
Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa “pekerjaan telah
diselesaikan dengan sempurna”, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Penyedia Barang
sepenuhnya.

1.7. Nama atau Merk


Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/ merk dari satu jenis bahan/ komponen
atau konsultan memberikan uraian menurut standar tertentu dari spesifikasi material yang disyaratkan,
maka Penyedia Barang wajib menguraikan secara detail item yang ditawarkan dan memasang sesuai
dengan yang ditentukan, diperkuat dengan surat dukungan dari keagenan yang bersangkutan. Jadi
tidak ada alasan bagi Penyedia Barang pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah
tidak terdapat lagi di pasaran ataupun sukar didapat di pasaran.
Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Penyedia Barang
harus sesegera mungkin melakukan pemesanan pada agennya di Indonesia.
Apabila Penyedia Barang telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan bahan/merk
tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Konsultan Perencana akan menentukan sendiri alternatif merk lain

94
dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) minggu penunjukan pemenang, Penyedia
Barang harus memberikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen fotocopy dari pemesanan material yang
diimport pada agen ataupun Importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah
dipesan (order import).

1.8. Standard, Ketentuan dan Peraturan


• Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Dokumen Pengadaan ini berlaku
dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :
 Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwaarden
voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare Werken (AV) 1941.
 Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan Teknik
Pembangunan Indonesia (DTPI).
 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-1971).
 Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
 Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 2000 dan PLN setempat.
 Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalassi Pembuangan dan
Perusahaan Air Minum.
 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-1961). Peraturan Semen Portland Indonesia NI-08.
 Standar-standar Material Nasional dan Internasional, meliputi SNI, ASTM, EN, JIS, DIN, IEC,
ISO.
 Peraturan Muatan Indonesia.
 Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah setempat, yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
• Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula :
 Gambar kerja yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, termasuk juga gambar-gambar detail (shop drawing) yang dibuat oleh Penyedia Barang
dan sudah disahkan/disetujui Konsultan Pengawas.
 Dokumen Pengadaan.
 Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
 Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
 Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
 Dokumen Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
 Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) yang telah disetujui.
 Kontrak Penyedia Barang/Jasa (KPBJ).
 Risalah Rapat.
 Surat Perintah Pekerjaan Tambah Kurang (jika ada).
 Addendum Kontrak (jika ada).

. 2. PEKERJAAN PEMBONGKARAN

2.1. UMUM
2.1.1. Ringkasan
Pasal ini menjelaskan syarat-syarat pekerjaan yang harus dipatuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan Pembongkaran yang diminta oleh Gambar dan Dokumen Kontrak lain,
seperti:
• Pembongkaran Instalasi ME yang ada,
• Pembongkaran Partisi dan dinding,
• Pembongkaran Plafond,
• Pembongkaran Lantai,
• Pembongkaran Kosen, Pintu dan Jendela
• Pembongkaran Alat-alat Sanitair.
2.1.2. Pengajuan Ijin

95
Ijin Pembongkaran harus diajukan kepada Konsultan Pengawas dan harus dilampiri dengan:
• Jadwal pekerjaan yang menggambarkan urut-urutan pekerjaan pembongkaran yang akan
dilaksanakan, untuk keperluan penilaian oleh Konsultan Pengawas. Masukkan juga
keterangan tentang koordinasi yang berkaitan dengan pemutusan, penutupan dan
penyambungan dari instalasi mekanikal-elektrikal terkait, serta cara-cara proteksi terhadap
debu dan kebisingan. Lengkapi juga dengan urut-urutan pelaksanaan pembongkaran dan
pembersihannya, untuk menjamin tidak terganggunya aktivitas yang ada.
Koordinasikan juga dengan Pengawas masalah penghunian bagian-bagian bangunan yang
ada, baik selama pekerjaan pembongkaran berlangsung, maupun setelahnya.
• Foto-foto kondisi existing dari permukaan struktur yang ada, peralatan-peralatan, dan
perbaikan-perbaikan atas struktur yang berdekatan. Foto-foto tersebut harus disimpan oleh
Kontraktor, Konsultan Pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen.
2.1.3. Kondisi Pekerjaan
• Penghunian
Kontraktor harus berusaha agar pekerjaan pembongkaran dilaksanakan dengan gangguan
sekecil mungkin atas beroperasinya kegiatan-kegiatan yang ada.
• Proteksi
Kontraktor harus menyiapkan pengaman-pengaman sementara untuk melindungi orang-
orang dari kecelakaan, akibat pekerjaan pembongkaran.
 Siapkan juga langkah-langkah pengaman yang diperlukan untuk menyediakan jalan
yang aman dan bebas kepada orang-orang.
 Siapkan juga penyanggah-penyanggah dan penopang-penopang, dilamana diperlukan,
untuk menjaga supaya tidak terjadi goyangan, penurunan, atau keruntuhan struktur, atau
elemen-elemen yang akan dibongkar.
 Lindungi juga struktur-struktur existing yang akan dipertahankan, supaya tidak terjadi
kerusakan selama berlangsungnya pekerjaan pembongkaran.
 Semua sarana perlindungan tersebut harus dibongkar sebelum pekerjaan diserah-
terimakan.
• Kerusakan-kerusakan
Kontraktor harus segera memperbaiki struktur dan instalasi existing yang mungkin
terusakkan pada saat pekerjaan pembongkaran berlangsung.
• Pemotongan dengan alat las
Kontraktor sama sekali tidak diperkenankan untuk melaksanakan pekerjaan pemotongan
dengan menggunakan alat las, sampai daerah kerja dapat dibebaskan dari material-material
yang mudah terbakar. Selama berlangsungnya pekerjaan pemotongan dengan alat las,
Kontraktor juga wajib untuk menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
• Instalasi utilitas
Kontraktor harus menjaga supaya jaringan instalasi yang ada dapat tetap berfungsi selama
berlangsungnya pekerjaan pembongkaran. Jaringan tersebut harus dilindungi dari
kemungkinan rusak.
 Kontraktor tidak boleh memutus jaringan utilitas yang melayani daerah-daerah yang
masih beroperasi. Dalam hal terpaksa dilakukan pemutusan, maka Kontraktor wajib
untuk menyediakan pelayanan darurat selama pemutusan berlangsung.
 Alat-alat pemadam kebakaran harus disediakan oleh Kontraktor, selama
berlangsungnya pekerjaan pembongkaran.
• Kontrol Lingkungan
Bilamana diperlukan, Kontraktor harus mengoperasikan semburan air, penutupan sementara,
dan cara proteksi lainnya, untuk mengurangi debu dan kekotoran.

2.2. PENYELENGGARAAN PEKERJAAN

96
2.2.1. Persiapan
Kontraktor wajib, bilamana diperlukan, untuk memasang penunjang, penopang, atau struktur
pendukung lainnya, untuk mencegah goyangan, penurunan, atau keruntuhan, dari daerah yang
akan dibongkar, serta fasilitas yang berdekatan.
• Kontraktor harus menghentikan kegiatan pembongkarannya dan segera
melaporkan kepada Konsultan Pengawas, manakala keamanan struktur berkembang
membahayakan. Kontraktor juga harus mengambil langkah-langkah pengamanan untuk
menopang struktur tersebut, sampai ada keputusan lebih lanjut tentang pembongkaran yang
akan dillaksanakan.
• Tutup dan lindungi perabot-perabot, serta peralatan-peralatan yang ada, dari
kemungkinan kerusakan pada saat berlangsungnya pekerjaan pembongkaran, pada daerah-
daerah dimana peralatan dan perabotnya tidak dipindahkan.
• Pasang dan pertahankan partisi yang mampu menahan debu, untuk mencegah
menjalarnya debu dan asap.
2.2.2. Pembongkaran
Kontraktor harus mengatur pekerjaan pembongkaran secara sistematis dan menggunakan
metoda-metoda yang mampu mendukung penyelesaian pekerjaannya sesuai dengan jadwal
pembongkaran. Bongkar beton dan dinding dengan menggunakan alat potong mesin atau
tangan. Jangan gunakan alat potong mesin yang bersifat memukul.
2.2.3. Material-material yang harus diselamatkan
Bilamana diminta, bahan-bahan yang harus diselamatkan, harus dibongkar dengan hati-hati,
dengan cara-cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, kemudian dibersihkan, disimpan dan
diserah-terimakan kepada Konsultan Pengawas, dengan Tanda-Terima.
2.2.4. Pembuangan material-material bekas bongkaran
Kontraktor harus membuang dari lokasi proyek, semua sampah, dan barang-barang sisa
bongkaran. Bilamana terdapat bahan sisa bongkaran yang berbahaya, pembuangannya harus
dilakukan dengan cara dan prosedur yang memenuhi ketentuan-ektentuan yang berlaku.
Pembakaran bahan-bahan bekas, tidak diperkenenkan dilakukan di areal proyek.
2.2.5. Pembersihan dan Perbaikan Kembali
Pada saat penyelesaian pekerjaan pembongkaran, Kontraktor harus mengeluarkan semua alat,
perabotan dan bahan-bahan bekas bongkaran dari lokasi proyek. Kontraktor juga harus
membuang semua proteksi-proteksi sementara dan meninggalkan proyek dalam keadaan benar-
benar

3. PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1. Pengukuran
a. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran ulang dan penggambaran kembali lokasi
renovasi dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai tanda elevasi, letak batas-batas
ruangan dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya. Kontraktor diwajibkan mengadakan
pengecekan ulang dan mendata kondisi bangunan existing (kesikuan dan elevasi kerataan air)
dan melaporkan secara tertulis, lengkap dengan foto-foto kondisi sebelum pelaksanaan.
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya
harus segera dilaporkan kepada Perencana/Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/Theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Kontraktor harus menyediakan secara terus menerus Theodolith/ waterpass beserta petugas yang

97
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencanaan/ Pengawas selama pelaksanaan
proyek.
e. Pengurusan sudut siku dengan prisma atau benang secara asas Segitiga Phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Perencana/Pengawas.
f. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor. Alat ukur harus sudah
dikalibrasi, dan dilampirkan bukti pengecekan kalibrasi.

3.2 Kantor Kontraktor Dan Los Kerja.


a. Ukuran luas kantor Kontraktor Los Kerja serta tempat simpan bahan, disesuaikan dengan
kebutuhan Kontraktor dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan serta dilengkapi
dengan pemadam kebakaran. Kantor Kontraktor akan mengambil tempat di salah satu lantai
yang di renovasi, dan pada tahap finishing akhir, kantor kontraktor harus segera dipindahkan ke
lantai/ area yang bebas, sehingga lokasi lantai yang di renovasi benar-benar bebas dan bersih,
ruang-ruangan yang dapat terkunci harus segera dikunci disertai deffect list.
b. Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti: paku, sekrup harus dibuatkan kotak simpan
yang dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-masing bahan tidak tercampur.

3.3 Alat Alat Keselamatan Kerja


Alat-alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus senantiasa disediakan oleh kontraktor di lokasi
kegiatan renovasi. Alat-alat Pelindung Diri (APD), Tabung Pemadam Kebakaran dan Kotak P3K wajib
disediakan oleh kontraktor di beberapa tempat, antara lain :
a. Gudang (tempat Penyimpanan) 3. Kantor Proyek (site office) 5. Pos Jaga (security) 7. R.
Unloading 8. R. Genset (pembangkit) 4. Area fabrikasi
b. Kontraktor wajib menyediakan tabung alat pemadam kebakaran (fire extinguisher) YAMATO
lengkap dengan isinya, dengan jumlah sekurang-kurangnya minimal 7 (tujuh) tabung, masing-
masing tabung berkapasitas 15 kg (disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan).
c. Semua Tamu/ Pekerja yang berada di lokasi Renovasi, harus mengenakan APD standar, sesuai
ketentuan K3 (safety helmet & masker)
d. Tabung alat pemadam kebakaran & P3K selanjutnya menjadi milik Pemberi Tugas setelah proyek
berakhir.

3.4 Alat Alat Bantu


Kontraktor harus menyediakan sendiri alat-alat bantu kerja yang diperlukan selama masa pelaksanaan
Renovasi dan memelihara keamanannya, selama masa itu. Alat-alat tersebut terdiri dari :
• Scaffolding
• Travo (electric welder)
• Kompresor
• Pipe threading equipment
• Panel-panel, kabel rol untuk kerja
• Trolley
• Alat-alat Kebersihan (Sapu, blade glass cleaner, sikat, pel dll)
• Lampu-lampu untuk penerangan sementara
• Pembangkit (generator)

3.5 Pekerjaan Penyediaan Air Dan Daya Listrik Untuk Bekerja.


• Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di lokasi
proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak
dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk
dan persetujuan Pengawas.
• Kontraktor wajib melakukan pemeriksaan kandungan/kualitas air kerja pada laboratorium
independent sebelum pelaksanaan pekerjaan.

98
• Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara
PLN setempat selama masa pembangunan. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga
listrik hanyadiperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan Pengawas.
• Semua Peralatan yang menggunakan tenaga listrik, harus dihubungkan dengan benar pada stop
kontak-stop kontak yang menempel pada sebuah panel temporary dengan MCB yang
memadai. Panel-panel temporary (untuk bekerja) yang diperoleh dari sambungan sementara
PLN, penyambungannya melalui koordinasi dengan pengelola gedung dan Pengguna Jasa
(user).
• Penyambungan Peralatan ke panel kerja/ sumber daya stop kontak tanpa menggunakan steker
sama sekali tidak diperbolehkan. Kontraktor harus mengawasi penggunaan peralatan-peralatan
tersebut dengan tegas.

. 4. PASANGAN BATA

4.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan syarat-syarat pekerjaan pasangan batu bata yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor di dinding KM/WC, seperti yang ditunjukkan didalam gambar.

4.2. Kontrol dan Batasan


Pasangan Batu bata harus dilaksanakan dengan mengikuti Persyaratan yang tercantum di dalam
RKS ini, SII.0013-81, SII.0021-78, PUBI 1982, PUBI 1970 dan semua perintah yang disampaikan
oleh Konsultan Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan..

4.3. Persyaratan Bahan


4.3.1. Bata Merah
Bata Merah yang akan digunakan harus merupakan bata dari tanah liat yang telah dibakar
secara cukup, yang memiliki ukuran dan bentuk yang seragam, dengan sudut-sudut yang
runcing dan mempunyai permukaan yang rata, serta tidak retak dan memenuhi Persyaratan
yang tercantum di dalam SII. 0021-78 dan PUBI 1982 pasal 27 tercantum di dalam
SII.0021-78 dan PUBI 1982 pasal 27 Modul M-6 Kelas 50.
Sebelum bata merah dapat dikirim ke tempat Pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan
contohnya kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk disetujui, lengkap dengan
keterangan tentang sumber asalnya, secara tertulis.
Pada pengajuan tersebut Kontraktor harus menjamin bahwa hanya satu sumber yang akan
ditunjuknya sebagai asal bata merah yang akan digunakan untuk seluruh pekerjaan. Kualitas
yang disyaratkan adalah seperti eks. lokal, ukuran besar atau setaraf.

4.3.2. Semen Portland


Semen Portland yang dipakai adalah semen portland biasa seperti yang diproduksi oleh Tiga
Roda, Kujang atau Indarung, yang memenuhi syarat-syarat yang tercantum di dalam NI-8,
PBI 1971, SII.0013-81 dan PUBI 1982, type 1. Untuk seluruh pekerjaan hanya
diperkenankan satu merk semen saja, dan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam
kemasan-kemasan aslinya.
Semua semen harus disimpan di gudang yang mempunyai sistim ventilasi alami dan
ditempatkan di atas landasan yang dinaikkan sekurang-kurangya 30 cm di atas lantai, untuk
menjaga semen dari air dan kelembaban yang dapat mempengaruhi mutu semen yang
bersangkutan. Sak-sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melebihi 2 m
atau max. 10 zak.
Semen yang telah overzak harus dikeluarkan dari tempat pekerjaan.
Penyimpanan harus diatur sedemikian rupa, sehingga semen yang disimpan paling lama
dapat dipakai paling dulu. Pemakaian semen harus menurut urutan pengirimannya. Semen
yang telah disimpan lebih lama dari 60 hari kalender, tidak boleh dipakai.

99
4.3.3. Pasir Pasang
Pasir Pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi persyaratan yang
tercantum di dalam PUBI 1970 ayat 14.1. dan 14.2.
4.3.4. Air.
Air yang akan dipakai harus bersih, tidak berlumpur, berminyak atau bahan-bahan kimia
(asam alkali ), mengandung organisme yang dapat memberikan effek merusak adukan atau
beton, serta harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam PUBI 1982 Pasal 9 dan
PBI 1971 ayat 3.6.
Bilamana air yang akan digunakan ternyata meragukan, Konsultan Manajemen Konstruksi
berhak untuk memerintahkan Kontraktor untuk mengirimkannya ke laboratorium yang
disetujui untuk diperiksa dan semua biaya yang timbul karenanya harus dipikul oleh
Kontraktor .
Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.

4.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Semua batu bata yang akan dipasang harus dibasahi sebelumnya. Bata yang patah tidak boleh
dipasang pada bidang lurus.
Semua nat antar bata yang terjadi harus memiliki ketebalan yang seragam dan tidak boleh lebih dari
1 cm.
Pasangan batu bata harus dilaksanakan oleh tukang batu yang berpengalaman.
Pekerjaan yang telah selesai dipasang harus terus dibasahi selama 10 hari sejak selesainya
pemasangan.
Bidang permukaan dari pasangan batu bata harus benar-benar vertikal dan kevertikalan ini harus
diperiksa pada setiap jarak tertentu dengan menggunakan besi lot.
Bagian atas dari dinding harus dibasahi secukupnya sebelum lapisan pasangan batu bata yang baru
diterapkan, untuk memperoleh bidang kerja yang baru.
Pasangan dinding batu bata harus dipasang keatas secara uniform dan tidak ada satu bagianpun
yang boleh dipasang keatas lebih dari 150 cm dalam seharinya, untuk menjaga penurunan yang
tidak sama dari pasangan dinding tersebut
Dalam hal terdapat pasangan dinding batubata yang cukup panjang, yang dirasakan tidak mungkin
terjangkau untuk sekali pemasangan, maka ujung pasangan harus dibuat bertangga.
Sudut-sudut dinding, pertemuan-pertemuan dan setiap 6 m2 pasangan Batubata harus diperkuat
dengan menggunakan beton bertulang praktis ukuran 12 x 12 cm2, atau balok horizontal beton
bertulang praktis, sebagaimana yang disyaratkan di dalam ayat III.602, butir 5, PBN 1978.
Setiap pekerjaan bata yang berhubungan dengan kolom-kolom beton, balok-balok beton, dinding
beton, harus diberi stek besi ∅12 jarak 90 cm.
Semua pasangan batu bata harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan semen-pasir dengan
komposisi seperti yang dicantumkan dibawah ini :

4.5. Adukan Rapat Air


Adukan Rapat Air yang terdiri atas 1 bagian semen : 3 bagian pasir harus dipakai untuk semua
pasangan batubata dibawah lantai sampai ketinggian 20 cm diatas lantai.
Adukan ini harus pula dipakai disemua pasangan batu bata yang ketebalannya lebih kecil dari 1 bata
(1/2 bata).

4.6. Adukan Biasa


Adukan biasa yang terdiri atas 1 bagian semen : 5 bagian pasir harus dipakai pada semua pasangan
batubata, kecuali pada kondisi-kondisi seperti yang disebutkan diatas.

5. PEKERJAAN PLESTERAN
5.1. Keterangan Umum

100
Pasal ini menguraikan syarat-syarat pekerjaan plesteran yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor pada pekerjaan dinding KM/WC.

5.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan plesteran harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mengikuti syarat yang
tercantum di dalam RKS ini, PUBI 1982, SII.0013-81, PUBI 1970 dan semua Petunjuk yang
disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

5.3. Persyaratan Bahan


5.3.1. Semen Portland
Semen Portland yang akan dipakai harus memenuhi syarat yang tercantum di dalam
RKS ini.
5.3.2. Pasir Pasang
Pasir pasang yang akan dipakai harus memenuhi syarat yang tercantum di dalam RKS
ini.
5.3.3. Air.
Air yang dipakai untuk pekerjaan plesteran ini harus memenuhi syarat yang tercantum
di dalam RKS ini.
5.3.4. Persyaratan campuran plesteran
Proporsi adukan dan campuran harus mengikuti persyaratan dibawah ini :
Portland Cement Pasir
1 Plesteran kedap air. 1 2
2 Plesteran sudut. 1 3
3 Plesteran beton biasa 1 3
4 Plesteran beton kedap air 1 2
4 Plesteran biasa. 1 5

5.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Pekerjaan plesteran harus dapat dilaksanakan, setelah semua nat pasangan bata dikorek dan
dibersihkan dengan sikat kawat.
Seluruh permukaan pasangan batu bata harus dibasahi dengan air, sebelum adukan plesteran dapat
diterapkan dan ditebarkan.
Pekerjaan plesteran harus dimulai dari sudut sebelah kiri atas dan harus diteruskan ke sebelah
kanan bawah.
Selama pemasangan harus dijaga agar tidak terjadi gelombang gelombang, dan hasilnya harus
rata dan uniform.
Sudut-sudut dan tepi plesteran harus lot.
Permukaan plesteran yang telah selesai harus diusahakan tetap basah selama 7 hari terhitung
sejak tanggal selesainya plesteran.
Adukan untuk pekerjaan plesteran ini harus sama dengan yang dipakai pada pekerjaan pasangan
batu bata.
Plesteran hanya dapat dimulai setelah pasangan bata / beton benar-benar kering.
Sebelum pekerjaan plesteran dapat dimulai, Kontraktor harus membuat/memasang "Kepala
Plesteran". Pemasangan "Kepala plesteran" harus dirancang begitu rupa, dengan menggunakan
benang-benang pembantu dan alat lot sehingga nantinya akan diperoleh hasil plesteran yang
benar-benar rata dan tegak lurus.
Jarak "Kepala Plesteran" tidak boleh lebih dari 1 m. "Kepala Plesteran" harus dibiarkan
mengering sebelum garis plesteran pembantu dapat dibuat.
"Garis Plesteran Pembantu" harus dibuat tegak lurus dan ditarik dengan menggunakan kayu telah
diketam rata, sedemikian rupa sehingga diperoleh garis plesteran yang rata dan tegak lurus ( lot ).
Plesteran sesungguhnya baru dapat dimulai setelah "Garis Plesteran Pembantu" cukup kering.

101
6.PEKERJAAN DINDING KERAMIK

6.1. Keterangan Umum


Pekerjaan ini menguraikan pekerjaan pemasangan dinding keramik yang harus dilaksanakan
oleh Kontraktor berdasarkan Kontrak, yaitu pada dinding KM/WC, seperti yang tertera pada
gambar.
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan penyediaan, pengiriman dan pemasangan dari semua ubin
keramik, sebagaimana tertera di dalam gambar.

6.2. Kontrol dan Batasan


Dalam melaksanakan semua pekerjaan pemasangan ubin keramik, Kontraktor harus mengikuti
semua syarat yang tercantum di dalam SII.0023-73, SII.0243-79, PUBI 1082, RKS ini dan
semua perintah / petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Pengawasi selama berlangsungnya
pekerjaan.

6.3. Persyaratan Bahan


Ubin keramik untuk dinding harus dipakai keramik dinding lokal kualitas nomor satu yang
memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam SII.0243-79, seperti yang diproduksi oleh
ROMAN, atau yang setaraf. Ukuran keramik yang dipakai adalah ukuran 20X20CM2, dan
warna yang dipakai adalah warna putih. Contoh ubin yang akan dipakai harus diajukan terlebih
dahulu kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
Semua ubin keramik harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam kemasan-kemasan
aslinya yang mencatumkan tentang nama pabriknya, type/nomor produksi, dan keterangan
lainnya. Ubin yang dipakai harus bebas dari cacad dan harus merupakan ubin keramik kwalitas
I.

6.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Pasangan dinding keramik harus dilaksanakan oleh tukang keramik yang berpengalaman.
Pemasangan baru dapat dilaksanakan, setelah semua bidang pasangan diwaterproofing dan diuji
kerapat airannya. Sebelum keramik dipasang, seluruh permukaan dinding pada mana akan
dipasang keramik, harus diplester terlebih dahulu sampai diperoleh bidang dinding yang rata
dan vertikal.
Tidak boleh ada satu bagian dindingpun yang boleh dipasang keramik sebelum pemlesteran
dilaksanakan. Adukan yang dipakai untuk plesteran harus mengikuti ketentuan yang telah
disebutkan pada Pekerjaan Plesteran RKS ini.
Pemasangan/penempelan keramik dilaksanakan dengan adukan semen. Bilamana tidak
ditentukan lain, nat antar keramik harus dibuat sekecil mungkin. Penentuan besarnya nat harus
diajukan sebelumnya kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
Sebelum pemasangan dilakukan, Kontraktor wajib untuk mengukur daerah dinding yang akan
dipasang keramiknya dan berdasarkan ukuran yang diperolehnya dari lapangan, ia wajib
untuk merancang terlebih dulu tata letak dari keramik yang akan dipasang. Bilamana tidak
dicantumkan secara khusus di dalam Gambar-gambar detail, maka keramik yang terpaksa
dipotong karena keadaan bidang pemasangan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu kesan estetik dari bidang tersebut.
Rancangan pemasangan ini wajib untuk dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Konsultan
Pengawas untuk disetujui.
Nat antar keramik harus diisi dengan menggunakan bahan grouting yang sama dengan yang
dipakai pada pengisian nat keramik kubah dan atap.
Pemotongan keramik harus dilaksanakan dengan menggunakan mesin potong keramik yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas. Ubin yang cacat tidak boleh dipasang dan akan ditolak oleh
Konsultan Pengawas.

102
7. PEKERJAAN LANTAI HOMOGENEOUS TILE

7.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan pekerjaan lantai homogenous tile yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor ,sebagaimana tertera di dalam gambar.

7.2. Kontrol dan Batasan


Dalam melaksanakan pekerjaan homogenous tile, Kontraktor harus mengikuti semua syarat
yang tercantum di dalam SII.0023-73, SII.0243-79, PUBI 1982, spesifikasi ini dan semua
Perintah/Petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi selama
berlangsungnya pekerjaan.

7.3. Persyaratan Bahan


Homogenous Tile yang dipakai adalah homogenous tile kualitas baik yang ada dipasaran, seperti
merk Indogres atau yang setaraf. Ukuran yang dipakai adalah ukuran 60X60CM2.

7.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Pasangan homogenous tile harus dilaksanakan oleh tukang keramik yang berpengalaman.
Sebelum ubin keramik dapat dipasang, Pemborong harus memeriksa kerataan dari beton tumbuk
yang diatasnya akan dipasang ubin keramik.
Pemasangan ubin keramik untuk lantai harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan 1
bagian semen : 5 bagian pasir pasang.
Selama pemasangan, daerah yang sedang dipasang harus dibebaskan dari lalu lintas.
Ubin harus dipasang sedemikian rupa sehingga diperoleh nat yang seragam dan lurus, dengan
besar nat yang harus sama dengan besar nat keramik yang sudah ada.
Nat harus diisi dengan menggunakan bahan AM Grout yang warnanya akan ditentukan pada
saat pekerjaan berlangsung.
Pemotongan keramik harus dilaksanakan dengan menggunakan mesin potong keramik yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Ubin yang cacat tidak boleh dipasang dan akan ditolak oleh Konsultan Pengawas..
Semua ubin yang tidak memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam RKS ini, baik kualitas
bahannya maupun cara pelaksanaannya harus dibongkar dan diganti tanpa tambahan biaya dari
Proyek.

8. PEKERJAAN WATERPROOFING

8.1. Keterangan Umum


Pasal ini menjelaskan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan Waterproofing di lantai KM/WC dan Lantai Atap dilantai 4.

8.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan waterproofing harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mengikuti petunjuk dari pabrik
dan Petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

8.3. Persyaratan Bahan


Bahan waterproofing yang dipakai adalah bahan waterproofing jenis coating terbaik yang diproduksi
oleh Sika. Bahan tersebut harus sesuai dengan yang tercantum didalam Penawaran Kontraktor pada
saat Pelelangan.

103
8.4. Penyelenggaraan Pekerjaan
8.4.1. Pelaksanaan waterproofing harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan cara
pemasangannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Bahan waterproofing yang dipakai adalah dari jenis coating yang terbaik yang ada dipasaran,
produksi Sika.
8.4.2. Bidang permukaan beton yang akan diberi waterproofing harus dalam keadaan kering dan
bersih dari kotoran-kotoran, lubang-lubang dan celah-celah yang ada harus ditambal dengan
adukan/acian, dan tonjolan-tonjolan harus diratakan dengan gerinda dahulu.
8.4.3. Pekerjaan yang disebut diatas harus disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas
sebelum pemasangan lapisan waterproofing dilaksanakan.
10.4.4. Apabila terdapat pipa-pipa konduit atau benda-benda lain yang menembus lapisan kedap air
atau jika floor atau roof drain keluar dari bidang waterproofing, maka pada keliling benda-
benda yang sudah terpasang itu harus diberi flashing.
8.4.5. Lapisan waterproofing harus dipasang sampai bidang-bidang vertikal yang mengelilingi lantai
toilet, lantai janitor, pelat lantai, pelat atap, hingga setinggi minimal 20 cm dari permukaan
bidang tersebut.
8.4.6. Hasil akhir dari pekerjaan lapisan waterproofing harus merupakan suatu lapisan dengan
permukaan yang rata/tidak bergelombang serta tidak berlubang-lubang atau bercelah-celah
pada sambungan-sambungannya ataupun keretakan-keretakan lainnya yang bisa
menimbulkan kebocoran.
8.4.7. Kontraktor harus mengadakan pengujian terhadap pekerjaan-pekerjaan waterproofing yang
telah dilaksanakan.
8.4.8. Pengujian dilaksanakan dengan cara pengisian air keatas bidang yang akan diuji tersebut
hingga mencapai ketinggian minimal 5 cm, kemudian dilihat hasilnya selama 3 x 24 jam.
8.4.9. Setiap permukaan waterproofing yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara yang dianjurkan
oleh pabrik. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya. Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan
waterproofing tersebut, maka kerusakan perbaikan finishing tersebut harus segera diperbaiki.
8.4.10. Pekerjaan waterproofing yang telah selesai dilaksanakan harus dijaga sehingga terhindar dari
kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan.

9. PEKERJAAN LANTAI PARKET TYPE ENGINEERED FLOOR

9.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan syarat-syarat pekerjaan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan Lantai Parket, seperti yang tertera pada gambar.

9.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan Lantai Parket ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan mengikuti semua petunjuk
dari pabrik, RKS ini dan semua petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama
berlangsungnya pakerjaan.

9.3. Persyaratan Bahan


Bahan parket yang dipasang adalah engineered flooring, dengan lebar 15cm, produksi local yang
baik. Jenis kayu face veneernya akan ditentukan oleh Konsultan Perencana pada saat pelaksanaan.

9.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Pemasangan lantai parket harus dilaksanakan oleh subkontraktor khusus yang direkomendasi oleh
pabrik pembuat parket. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja
berdasarkan ukuran lapangan yang ada. Gambar kerja tersebut harus menggambarkan pola

104
pemasangan dan pemotongan parket yang diusulkannya. Pemasangan harus dilaksanakan dengan
mengikuti semua petunjuk dari pabrik, baik tentang pekerjaan persiapan yang disyaratkannya,
maupun tentang bahan lem yang dipakainya.
Sebelum pemasangan, Kontraktor harus memeriksa kerataan dari screed yang ada. Bilamana ada
permukaan screed yang tidak rata, maka kontraktor wajib untuk memperbaikinya terlebih dahulu.
Pasangan screed juga harus sudah benar-benar kering.
Disamping itu, sebelum parket dipasang, Kontraktor harus memeriksa kerapat airan dari seluruh
jendela yang berada disisi luar, untuk memastikan tidak aka nada air hujan yang dapat masuk.
Bilamana ditemui adanya bagian kosen jendela yang bocor, maka kebocoran tersebut harus
diperbaiki terlebih dahulu.
Setelah pemasangan, tidak boleh ada celah antara parket dengan screed. Bilamana itu terjadi, maka
Kontraktor harus membongkar kembali pasangan parket tersebut, dan parket yang sudah dibongkar
tidak boleh dipasang kembali. Parket tersebut harus diganti dengan yang baru.
Selama dan sesudah pemasangan, Kontraktor harus menjaga jangan sampai terjadi genangan air,
karena kondisi tersebut akan merusak pasangan parket.

9A. PEKERJAAN LANTAI VINYL

9A.1. Keterangan Umum


Pasal ini menjelaskan persyaratan-peersyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan pemasangan Lantai Vinyl di Ruang Rapat Utama, Ruang Rapat Sekretaris
BKF, Ruang Kerja Sekretaris BKF dan Ruang Istirahat Sekretarsis BKF di Lantai 3.

9A.2. Persyaratan Bahan


Bahan Vinyl yang dipakai untuk lantai Vinyl di lantai 3, adalah bahan vinyl lembaran yang baik yang
ada dipasaran, seperti merk Kajima atau yang setara. Contoh dari vinyl yang akan dipasang harus
diajukan terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.

9A.3. Penyelenggaraan Pekerjaan


Sebelum lantai vinyl dipassang, Kontraktor harus memeriksa kerataan dari lantai dasar yang ada.
Bilamana ditemui kenyataan bahwa lantai dasar yang ada, tidak rata, maka Kontraktor wajib untuk
memperbaikinya terlebih dahulu. Pemasangan hanya boleh dilaksanakan setelah ada ijin tertulis dari
Konsultan Pengawas, yang menyatakan bahwa kondisi lantai dasarnya sudah rata.
Sebelum dipasang, seluruh bidang lantai dasarnya harus dibersihkan dan dilap bersih, sehingga tidak
ada serbuk-serbuk pasir yang tersisa, yang dapat merusak penampilan dari vinyl yang sudah
terpasang. Pemasangannya sendiri harus dilaksanakan oleh tukang pasang vinyl yang khusus, yang
direkomendasi oleh pemasok vinyl yang bersangkutan. Vinyl harus dipasang dengan menggunakan
lem khusus yang direkomendasi oleh Pemasok.
Pemasangan harus dilaksanakan dengan mengikuti semua petunjuk yang diminta oleh pabrik.

10. PEKERJAAN BAJA

10.1. Ruang Lingkup


Pasal ini menguraikan persyaratan pekerjaan Baja yang harus diikuti oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan baja untuk struktur ruang Rapat Gazebo Lantai 4 dan rangka lantainya,
seperti yang tertera pada gambar.

105
10.2. Bahan-bahan
Baja yang dipakai harus dari baja untuk keperluran struktur, produksi Krakatau Steel atau yang
setara, dan memenuhi SII dan standard-standard internasional yang telah disetujui. Tegangan
putus baja minimum adalah 3700 kg/cm2, dan tegangan yield stress 2400 kg/cm2.

10.3. Syarat-syarat Pelaksanaan.


10.3.1. Gambar Kerja
Sebelum pekerjaan pabrikasi dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-gambar
kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang serta
ukuran las, jumlah, ukuran dan tempat baut-baut, serta detail-detail lain yang lajimnya
diperlukan untuk fabrikasi.
.
10.3.2.. Pengelasan
a). Pengelasan Kontruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi, dan harus
dibawah pengawasan personel yang memiliki persiapan teknis untuk pekerjaan
tersebut. Alat yang dipergunakan adalah las listrik.
b). Bagian Konstruksi yang akan dilas harus dibersihkan dari bekas cat, lemak dan
kotoran-kotoran lainya.
c). Pengelasan Konstruksi baja boleh dilakukan setelah diperiksa bahwa kedudukan
konstruksi, hubungan-hubungan yang akan dilas sudah sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku untuk konstruksi itu.

10.3.3. Pengecatan
a). Permukaan profil harus dibersihkan dari semua debu, kotoran, minyak, gemuk
dan karat dengan mendapatkan solvent treatment, sampai bersih.
b). Paling lambat 2 jam setelah dibersihkan semua permukaan profil harus sudah
ditutup dengan cat dasar.
c). Sebelum dimulai pengecatan, Kontraktor harus memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya, untuk aplikasi dari semua
bahan cat
d). Permukaan kemudian dilapis dengan meni besi atau memakai zink chromate
primer. Pengecatan dilakukan minimum 2 (dua) kali,. Pengecatan yang
dilakukan diluar ruangan yang tidak terlindung, ketika keadaan cuaca mendung
dan hujan tidak diperkenankan.
e). Pekerjaan cat ini harus dikerjakan/dilaksanakan dengan tenaga yang sudah
ahli dan apabila diperlukan Pemborong wajib menambah lapisan
pengecatan, sehingga dianggap sempurna oleh Konsultan Pengawas, serta
diharuskan menyerahkan contoh-contoh cat untuk mendapatkan
persetujuan
f). Cat dasar yang rusak pada waktu perakitan harus segara dicat ulang sesuai
dengan persyaratan cat yang digunakan.
10.3.4. Pemasangan Akhir
a). Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaan dan harus dalam
keadaan baik. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh para pekerja.
b). Setiap komponen harus diberi kode dengan gambar pemasangan, untuk
memudahkan pemasangan di lapangan.
c). Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus
digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan agar tidak menyimpang dari
tegangan yang diijinkan.
d). Ketinggian dasar atau bidang pelat untuk dudukan konstruksi kuda-kuda, harus
sama antara satu dengan yang lainnya, oleh karena itu Kontraktor wajib
memberikan perhatian khusus dalam pemasangan pelat dan angkur-angkur untuk
kedudukan kuda-kuda. Kedudukan tersebut harus juga dijaga selama pengecoran
tidak terjadi pergeseran.

106
e). Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah fabrikasi, tidak diperbolehkan
dipakai untuk erection, dan harus diganti dengan yang memenuhi syarat.
f). Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut, yang akan berakibat
mengurangi kekuatan baut itu sendiri. Untuk mencegah hal tersebut, baut harus
dikencangkan dengan pengencang baut yang khusus sdengan momen torsi yang
sesuai dengan buku petunjuk untuk mengencangkan masing-masing baut.
g). Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya.
h). Untuk menjamin pengencangan baut yang dikehendaki, maka baut-baut yang
sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna menghindari adanya
baut yang tidak dapat dikencangkan.
i). Penyimpangan pertemuan sumbu perletakan dengan sumbu kolom tempat
perletakan maksimum 0,5 cm dari kedudukan pada gambar kerja ke arah
horisontal dan 1 cm ke arah vertikal.
j). Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya,
oleh sebab itu Kontraktor diminta untuk memberi perhatian khusus pada
masalah erection ini.

11. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUM

11.1. Keterangan Umum


Pasal ini menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan pemasangan langit-langit gypsum, seperti yang ditunjukkan didalam gambar.

11.2. Persyaratan Bahan


Bahan yang dipakai untuk pekerjaan Langit-langit Gypsum ini adalah sebagai berikut:
11.2.1. Bahan Gypsum yang dipakai adalah Double Gypsum board ysng memenuhi spesifikasi
berikut: defleksi 1/360, kelembaban 5% - 90% kuat tekan 250 Pa. Bahan gypsum board
tersebut harus memenuhi standard ASTM C1396 dan SNI 03-6384, seperti merk Jaya
Board, Elephant, atau yang setara.
11.2.2. Besi hollow yang dipakai untuk rangka langit-langit gypsum adalah besi hollow ukuran
20X40MM dan 40X40MM, dengan ketebalan minimum 0,5MM, serta yang telah
dilapisi dengan cat zinchromate.

11.3. Cara Pemasangan


Pemasangan Lembaran Gypsum
11.3.1. Gypsum board direkatkan pada hollow dengan tapping screw.
11.3.2. Pertemuan antar lembaran gypsum ditutup dengan adhesive tape yang disediakan khusus
untuk itu, kemudian diratakan dengan plester gypsum sehingga seluruh bidang ceilling
tidak terlihat sambungan gypsum dan permukaannya rata.
11.3.3. Semua pertemuan bidang langit-langit dengan bidang vertikal, diisi dengan wall angles
type W, kecuali pada gambar ditentukan lain.
11.3.4. Di mana terjadi perubahan elevasi ceiling sehingga pada bidang langit-langit terdapat
bidang vertikal, maka pada sudut luar dan pertemuan kedua bidang ini harus dirapikan
dengan diberi metal lathing.
11.3.5. Pasangan rangka utama setiap jarak as 600mm. Setiap penyambungan rangka utama
harus diberi rod hanger dari besi qalvanized Ø 4mm jarak rod hamper hollow rangka
utama tidak boleh lebih dari 600mm.
11.3.6. Pemasangan rod hanger memakai rod angle ditempel ke plat beton menggunakan ramset.
11.3.7. Rangka pengikat setiap jarak as 600mm atau sesuai persetujuan Konsultan Pengawas.
Sebelum pemasangan Rangka, penyedia jasa Kontraktor wajib membuat shop drawing
rangka, memperhatikan kondisi eksisting instalasi mekanikal di atas plafond (ducting dan
pipa sprinkler).

107
12. PEKERJAAN PARTISI GYPSUM

12.1. Keterangan Umum


Pasal ini menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan pemasangan langit-langit gypsum, seperti yang ditunjukkan didalam gambar.

12.2. Persyaratan Bahan


Bahan yang dipakai untuk pekerjaan Langit-langit Gypsum ini adalah sebagai berikut:
• Bahan Gypsum yang dipakai adalah Double Gypsum board ysng memenuhi spesifikasi
berikut: defleksi 1/360, kelembaban 5% - 90% kuat tekan 250 Pa. Bahan gypsum board
tersebut harus memenuhi standard ASTM C1396 dan SNI 03-6384, seperti merk Jaya Board,
Elephant, atau yang setara.
• Metal furring yang dipakai adalah Metal Stud dan Track, hot dipped galvanized steel (sistim
pemanasan celup) yang memenuhi standard ASTM C 645-08a dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas.Tebal minimum 0,5mm dengan ukuran lebar 75mm.

12.3. Penyelenggaraan Pekerjaan


• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang), termasuk mempelajari bentuk,
pola layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
• Penyedia Barang diwajibkan untuk membuat shop drawing sesuai ukuran/bentuk/mekanisme
kerja yang telah ditentukan oleh Konsultan Perencana.
• Bilamana diinginkan, Penyedia Barang wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai
dan dipasang.
• Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material yang lain di tempat pekerjaan harus
diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung
dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
• Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang, perbedaan
karakteristik permukaan atau cacat bekas penyetelan.
• Desain dan produksi dari sistem partisi harus mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana
dan Konsultan Pengawas.
• Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana .
• Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan Konsultan Perencana dan
Konsultan Pengawas.
• Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan lurus tidak
melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-masing bahan yang
digunakan.
• Setelah pemasangan, Penyedia Barang wajib memberikan perlindungan terhadap benturan--
benturan. Benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan yang
timbul adalah tanggung jawab Penyedia Barang sampai pekerjaan selesai.

13. PEKERJAAN FINISHING DINDING & PARTISI

13.1. Pengecatan
13.1.1. Bahan yang dipakai
Bahan cat yang dipakai adalah bahan cat emulsi, yang baik yang ada dipasaran, seperti
ICI Dulux atau yang setaraf.

108
13.1.2. Cara Pengerjaan
• Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran dalam
ruangan dan permukaan partisi gypsum atau bagian-bagian lain yang ditentukan
gambar.
• Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak-
retak dan Penyedia Barang meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
• Pekerjaan plamur (khusus permukaan dinding bata) dilaksanakan dengan pisau
plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai
membentuk bidang yang rata.
• Lapisan pengecatan terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer (cat dasar pada
dinding partisi gypsum, untuk mamantau kerataan sambungan gypsum) yang
dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
− Lapis I encer (tambahan air 20% air)
− Lapis II kental
− Lapis III encer
• Untuk warna-warna yang sejenis, Penyedia Barang diharuskan menggunakan kaleng-
kaleng dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
• Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga kebersihannya.

13.2. Lapisan Wallcovering


13.2.1. Spesifikasi Wallcovering
Dipakai bahan wallpaper dengan spesifikasi sebagai berikut.
• Vinyl Wallcovering
• Washable
• Paperback
• Scratchproof
• Type : Plain
• Berat : Rata-rata 260 gr/m²
• Chemical Resistant
• Ketebalan 0,55mm sampai dengan 1mm
• Heat Resistance UK Class 1 at 70° no chance in colour on surface
• Perekat : adhesive (liquid) khusus untuk wallpaper
• Memenuhi standard SI No. 390/1953
• Motif & type, termasuk di dalamnya penentuan warna dan lain-lainnya harus
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
13.2.2. Cara Pemasanga
• Sebelum wallpaper dipasang permukaan dinding harus dibersihkan dari kotoran debu,
air, minyak dan lain-lain.
• Sebelum wallpaper dipasang semua permukaan harus sudah dicheck kerataannya
terutama sambungan-sambungan gypsum (untuk dinding gypsum) dan kerapian acian
(untuk dinding bata).
• Pemasangan dilakukan sebagai berikut :
a. Layout : Pola-pola harus digelarkan untuk memungkinkan setting wallpaper
dengan minimum sambungan dan potongan.
b. Lembaran wallpaper harus dipotong dengan alat potong yang sesuai. Kerusakan
atau kecacatan pada wallpaper harus diganti secara menyeluruh; tidak diijinkan
untuk menambahkan/mengisi potongan yang salah.
c. Jangan memulai pemasangan sampai semua pekerjaan yang dilakukan pada atau
dibelakang wallpaper selesai dikerjakan.
d. Ratakanlah dinding yang kasar dan tidak rata dengan leveling coat atau plaster
semua terdiri dari portland semen dan pasir.
e. Bersihkan debu-debu dan partikel-partikel lepas; bersihkan dengan sikat dan air
bersih.

109
f. Pasanglah lem perekat sesuai rekomendasi dari Fabricator, secara perlahan dan
bertahap, yang akan disesuaikan / diikuti dengan pemasangan wallpaper.
g. Bila lem dari jenis yang cepat mengering lakukan bertahap atau jangan lakukan
sekaligus yang menyebabkan wallpaper tidak dapat merekat dengan sempurna.
h. Pasanglah wallpaper secara bertahap dan tidak boleh ada udara yang terperangkap
dibawah lapisan wallpaper.

13.3. Dinding Panel HPL


13.3.1. Bahan Panel HPL
Panel laminasi merupakan panel multipleks 3 mm, yang dilapisi bahan plywood motif
kayu sesuai SNI 01-5008:2-2000, ukuran tebal ± 3 mm, urat pilihan, finishing Resin
Amino Alkyd, memenuhi standard ASTM D523; ASTM 2793-93a; ASTM D3002;
ASTM 3259; ASTM D333; ASTM D1200.
13.3.2. Cara Pemasangan
Panel HPL diaplikasikan pada permukaan multipleks 18 mm. dinding partisi single
dengan bahan perekat khusus dan/atau sekrup baja (sekrup gypsum), pola mengikuti
gambar Konsultan Perencanaan. Pada detail Panel HPL ini, sebelum memulai pekerjaan,
diharapkan Penyedia Barang berkonsultasi dengan Konsultan Perencana dan Konsultan
Pengawas.

13.4 Plint Lantai


13.4.1. Syarat Bahan
Kayu Kamper (finish-nya apa) ex. Kalimantan, Ukuran 30 x 150 mm atau sesuai gambar;
Standard yang digunakan adalah SNI 01-0608-1989.
13.4.2. Syarat Pemasangan
Syarat pemasangan sama dengan pemasangan kayu architrave.

14. PEKERJAAN ATAP

14.1. Keterangan Umum


Pekerjaan atap yang harus dikerjakan adalah pekerjaan pemasangan atap Kaca laminated dan atap
Metal deck, di lantai 4.

14.2. Bahan yang dipakai


Bahan yang dipakai untuk pekerjaan atap adalah:
a. Atap kaca laminated
Kaca laminated yang dipasang harus merupakan kaca laminated yang baik yang ada dipasaran,
seperti yang diproduksi oleh Asahimas. Ketebelan kaca yang diminta adalah 12mm. Kaca
yang dipakai adalah kaca warna (tintedglass) yang warnanya akan ditentukan pada saat
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Atap Metal Deck
Atap Metal Deck yang dipakai adalah sejenis atap Kliplok Colorbond, dengan ketebalan
minimum 0,5mm, seperti yang diproduksi oleh BRC Lysaght, atau yang setaraf. Dibawah
atap, harus dipasang aluminium foil dua muka, yang berkualitas baik yang ada dipasaran.

14.3. Syarat Pekerjaan


• Atap laminated glass harus dipasang oleh tukang yang berpengalaman. Sambungan
antar kaca harus disealant dengan sealant yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
• Sebelum atap laminated dipasang, Kontraktor harus memeriksa semua konstruksi atap
yang sudah terpasang. Kemiringan dan kesipat-datarannya harus benar-benar diperiksa, supaya
sesuai dengan gambar rencana yang ada.
• Semua kelengkapan pemasangan yang dibutuhkan harus disediakan oleh kontraktor.

110
• Atap Kliplok harus dipasang oleh Subkontraktor khusus yang direkomendasi oleh
pabrik.
• Sebelum pemasangan, seluruh rangka atap harus diperiksa, baik kemiringannya maupun
kesipat-datarannya, untuk memastikan bahwa air hujan dapat mengalir dengan lancar seperti
yang direncanakan.
• Semua talang tegak dan talang datar dan listplanknya harus sudah disiapkan. Bahan
untuk talang harus sesuai dengan yang tertera didalam gambar. Bahan untuk listplank harus
sesuai dengan bahan atap yang akan dipakai.
• Pemasangan Kliplok harus dilaksanakan dengan mengikuti semua ketentuan yang
dikeluarkan oleh pabrik, terutama untuk overlappingnya dan jenis pakunya.
• Semua kelengkapan pemasangan, meskipun tidak diuraikan secara khusus pada RKS
ini, seperti kelengkapan pemasangan aluminium foil, harus disediakan oleh Kontraktor.

15. PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA KAYU

15.1. Syarat Bahan :


Bahan untuk Kosen, Pintu dan Jendela menggunakan kayu dengan spesifikasi sebagai berikut:
Kayu Kamper Samarinda (dryobalanops sp.) yang; memenuhi standard SNI 01-0608-1989 dan
PKKI 1971 dan telah diproses dry-kiln.

15.2. Syarat Pemasangan


• Semua permukaan kayu harus diketam halus rata, lurus dan siku. Semua ukuran harus sesuai
gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan oleh
mesin di luar tempat pekerjaan/ pemasangan.
• Semua bahan kayu harus dilakukan anti rayap terlebih dahulu, dengan menggunakan bahan
anti rayap kwalitas tinggi.
• Untuk kusen-kusen yang berhubungan langsung dengan dinding-dinding partisi, maka
pemasangan dan penyetelan harus bersama-sama dengan pemasangan rangka-rangka dinding
partisi, dengan sistem perkuatan yang cukup baik.
• Rangka-rangka dinding partisi di mana kusen menempel, harus bertumpu pada 2 bidang (di
atas adalah plat beton lantai atas dan di bawah adalah plat lantai).
• Rangka-rangka dimaksud pada point c haruslah kuat, diberi ikatan angin (bracing), supaya
kuat menahan daun pintu. Bila perlu rangka-rangka termaksud pada point d terbuat dari besi
kanal C, dengan dimensi yang disesuaikan metal stud rangka dinding partisi secara umum
• Pemasangan kusen-kusen harus lurus dan siku secara 3 dimensi, siku terhadap sumbu x, y dan
z.

15.3. Anti Rayap


Anti rayap yang direkomendasikan harus mengandung chlorpyrifus, atau chlorfenapyr, atau
cyfluthrin, atau Disodium Octaborate Tetrahydrate yang sudah memenuhi standard AWPA E1-97
dan ASTM D3345-74:1999

15.4. Daun Pintu


15.4.1. Syarat Bahan
Kecuali disebutkan lain, bahan daun pintu harus sama dengan bahan kayu untuk kosen.
15.4.2. Syarat Pemasangan
• Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-
detail sesuai gambar.

111
• Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu di tempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang balk, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
• Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat lain
yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau
cacat bekas penyetelan.
• Semua kayu tampak harus diketam halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-
sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan.
• Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan
pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar tempat pekerjaan/pemasangan.
• Semua permukaan rangka kayu dan slimar harus diketam halus rata, lurus dan siku,
finishing melamik.
• Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu.
15.4.3. Anti Rayap
Anti rayap yang dipergunakan harus sama dengan bahan yang dipakai untuk kosen.

15.5. Architrave
15.5.1. Syarat Bahan
Bahan Architrave harus sama dengan bahan kayu untuk kosen.
15.5.2. Syarat Pemasangan
• Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan
pembuatan profile kayu dilakukan dengan mesin di luar tempat pekerjaan /
pemasangan.
• Pemasangan list kayu harus memakai staples angin dengan panjang staples sekurang-
kurangnya 1 cm lebih panjang dari lebar list yang tertembus.
• Jika terpaksa menggunakan paku, maka kepala paku harus dipotong terlebih dahulu.
• Titik staples paku tidak boleh teraba dari permukaan list dan harus tenggelam
dibawah permukaan bodi list.
• Semua sambungan list lurus dilaksanakan secara verstek 45 ° baik sambungan
memanjang maupun sambungan siku.
• Semua garis-garis profil pada setiap sambungan dan pertemuan sudut harus benar-
benar merupakan garis lurus.
15.5.3. Anti Rayap
Anti rayap yang dipergunakan harus sama dengan bahan anti rayap untuk kosen.

15A. PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM


15A.1. Keterangan Umum
Pasal ini menjelaskan semua pekerjaan kosen, pintu dan jendela alluminium yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor..

15A.2. Kontrol dan Batasan


Dalam melaksanakan Pekerjaan ini, Kontraktor harus mengikuti RKS ini, PKKI 1961,
SII.0458-81, SII.079-83, SII.0404-80, SII.0797-83, PUBI 1982 dan semua petunjuk yang
diberikan oleh Pengawas selama berlangsungnya Pekerjaan.

15A.3. Persyaratan Pekerjaan


Seluruh pekerjaan aluminium ini harus dilaksanakan berdasarkan syarat-syarat : Kwalitas,
harus dipakai kwalitas yang terbaik yang diproduksi di Indonesia (Rekomendasi dari pabrik
harus disertakan ), terbaik dipasaran atau setara ex. Alexindo..
Warna, akan ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi ( hard coated anodize of
bronze ), dengan ketebalan anodized 12 mikron.

112
Perlengkapan (Accessories), seluruhnya harus memakai perlengkapan yang khusus untuk
pekerjaan kosen, pintu dan jendela aluminium. Dan untuk pemakaian profil aluminium harus
dipakai yang khusus untuk perlindungan terhadap gangguan cuaca. Cara pemasangan, harus
mengikuti instruksi/petunjuk-petunjuk dari pabrik. Sealant dari bahan "Poly sulphide-based non
hardening"

15A.4. Gambar Kerja / Shop-drawing


Sebelum dimulai pekerjaan, maka Pemborong harus membuat dan mengajukan gambar kerja
pelaksanaan dari seluruh pekerjaan yang tercakup didalamnya, kepada Manajemen Konstruksi
untuk mendapatkan persetujuan. Gambar harus dapat menunjukan ukuran-ukuran, bentuk-bentuk
pro film perlengkapan-perlengkapan yang dipakai dan cara-cara pelaksanaannya.

15A.5. Perlindungan Hasil Pekerjaan


Semua aluminium yang didatangkan ke dalam proyek harus dilindungi/dibungkus dengan sejenis
plastik (lacquer film). Pembungkus ini baru dibuka pada waktu pekerjaan secara keseluruhan
telah selesai. Aluminium yang telah terpasang juga harus dilindungi terhadap kemungkinan
benturan-benturan dari benda-benda lain, sehingga tidak akan ada cacat-cacat lain yang
diakibatkannya. Tepi-tepi kosen harus dilindungi dengan plastic tape atau zinc chromatic primer
(pernis transparant) ketika pekerjaan plester dilaksanakan.
Penggunaan pernis tadi pada permukaan yang akan diberikan canching atau sealant tidak
diperkenankan.

15A.6. Weather Seal


Sepanjang sisi kosen harus dilengkapi dengan weather seal (backing strip), di dalam dan di
luar sebagai lapisan pengisi sehingga tebal sealant tidak lebih dari 1 mm. Hindarkan sealant dari
permukaan aluminium dan plester dinding.

15A.7. Pengujian
Sebagian atau semua harisi pekerjaan ini apabila dianggap perlu oleh Manajemen
Konstruksi, akan dilakukan pengujian-pengujian terhadap kebenaran-kebenaran dari : .
a). Bahan aluminium secara keseluruhan
b). Ketebalan, berat, test korasi
c). Pemasangan yang kedap air terhadap cuaca
Bilamana sampai akhir masa pemeliharaanm akhli berpendapat bahwa curah hujan masih
kurang untuk menguji kedapan air, maka akhli diizinkan menguji jendela dengan penyemprotan
air secara kontinyu. Bilamana terjadi keretakan, kebocoran, dsb. akibat hujan maupun
penyemprotan, harus diperbaiki kembali sehingga sempurna.

15A.8. Operationil/Fungsionil
Accessories : Kaca clear-glass 5 mm ( ex. Asahimas), kunci merk Cisa, Door-closer ex. Cisa,
engsel, Moher, karet kaca, brush.

16. PEKERJAAN FINISHING KAYU

16.1. Syarat Bahan


Bahan yang dipakai untuk finishing kayu adalah melamic yang baik seperti yang diproduksi oleh
Ultran atau yang setaraf. Bahan-bahan pembantu lain, seperti wood stain, filler, dan sanding
sealer, harus berasal dari pabrik yang sama.

16.2. Cara pelaksanaan


• Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang terlihat di
dalam bangunan utama, termasuk kusen, panel-panel, lis, Plint lantai kayu, parapet, serta
bagian-bagian lain yang ditentukan dalam gambar.

113
• Semua permukaan kayu yang hendak difinis, dibersihkan dari debu minyak dan kotoran
yang mungkin melekat disitu.
• Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh permukaan
kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan kayu
tersebut.
• Apabila seluruh permukaaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan wood
filler secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai halus dan rata.
• Permukaan kayu yang telah diplamur dengan wood filler tersebut, dihaluskan dengan
amplas duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut dibersihkan.
• Pengunci wood filler dilakukan dengan mencampur 10 bagian sanding sealer dengan
bagian hardener dan ditambahkan dengan talk secukupnya. wood filler diaplikasikan
dengan kape sampai pori-pori tertutup sempuma dengan di amplas duco yang halus untuk
setiap lapisan.Menggunakan pewarna dari exs melamik yang dipergunakan. Warna akan
ditentukan kemudian oleh Konsultan Perencana. Sanding sealer sebagai cat dasar dicampur
dengan hardener serta diencerkan dengan thinner. Perbandingan campuran adalah 10
bagian Sanding Sealer + 1 bagian hardener + Thinner secukupnya. Dibutuhkan 2 - 3 lapis
Sanding Sealer, dan setiap la6pisan harus diamplas sempuma sehingga diperoleh
permukaan yang halus dan rata. Setelah dilakukan 3 kali pelapisan sanding sealer,
selanjutnya dilakukan finishing akhir dengan menggunakan melamic laquer anti gores
(Polyurethane).

16A. PEKERJAAN FOLDING PARTITION

16A.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan pemasangan Folding Partition, seperti yang tertera pada gambar.

16A.2. Syarat-syarat Bahan


Folding partition yang harus dipasang harus dibuat sesuai dengan yang tertera pada gambar.
Semua accessories yang dipakai harus merupakan accessories yang sesuai dengan yang diminta
oleh gambar, seperti merk Sandei atau yang setaraf. Bahan pengisinya harus dibuat sesuai dengan
gambar, dengan rangka kayu Kamper Samarinda (dryobalanops sp) yang dilapis dengan plywood
6mm + teakwood, dipasang dikedua muka dari partisi.
Untuk finishing dari permukaan partisinya, harus dilaksanakan dengan bahan melamic, yang
syarat bahan dan pelaksanaannya harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada RKS ini,
untuk pekerjaan finishing kay.

16A.3. Penyelenggaraan Pekerjaan


Pekerjaan folding partition harus dirakit oleh tukang kayu sekelas tukang meubeul yang
berpengalaman, dan memiliki perangkat peralatan pertukangan kayu yang lengkap. Perakitan
harus dilaksanakan dengan mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh pabrik pembuat
accessoriesnya. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan ketelitian yang tinggi, supaya semua
sambungan harus rapih, dengan celah yang terjadi sekecil mungkin.
Partisi harus dipasang tegak lurus dan lot. Rel harus diangker ke konstruksi diatasnya yang cukiup
kuat. Bilamana konstruksi yang ada dirasa kurang kuat, maka Kontraktor wajib untukmengadakan
perkuatan-perkuatan yang diperlukan, sampai disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Rongga antara plywood, pada panel partisinya, harus diisi dengan glasswool, supaya diperoleh
kualitas partisi yang soundproof, secara memadai.
Pekerjaan baru dapat dianggap selesai, setelah pekerjaan ini dapat diterima baik oleh Konsultan
Pengawas.

114
17. PEKERJAAN KACA

17.1. Kaca Pengambangan (Floatglass)


17.1.1. Syarat Bahan
Bahan kaca pengambangan yang dipergunakan untuk semua Jendela yang ada di
ruangan, baik Jendela yang menjadi kesatuan dengan pintu, maupun Jendela lepas yang
berdiri sendiri, harus merupakan kaca pengambangan yang baik yang ada dipasaran,
seperti yang diproduksi oleh Asahimas atau yang setaraf. Jenis yang dipakai adalah kaca
bening, dengan ukuran ketebalan seperti yang ditentukan didalam gambar, atau
sekurang-kurangnya mempunyai ketebalan 6mm.
17.1.2. Syarat Pelaksanaan:
k. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat
pekerjaan dalam buku ini.
l. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
m. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh Konsultan Perencana dan
Konsultan Pengawas.
n. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur. Tanda-
tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem
aci.
o. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong
kaca khusus.
p. Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 1 cm masuk kedalam
alur kaca pada kusen.
q. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca bermutu tinggi.
r. Hubungan kaca dengan kaca tanpa melalui kusen harus dilakukan dengan sistem
UV. Cara pemasangan dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti
petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
s. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak
dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
t. Untuk pekerjaan kaca yang dilakukan sun-blasting harus dilakukan secara rapi,
tidak bercacat dan hasil sun-blasting tidak keruh / tetap memiliki kejernihan yang
baik.

17.2. Pekerjaan Kaca Tempered


16.2.1. Bahan Kaca Tempered
Kaca tempered yang dipasang merupakan kaca tempered yang baik yang ada dipasaran,
seperti yang diproduksi oleh Asahimas atau yang setaraf. Jenis yang diminta adalah kaca
bening, dengan ketebalan yang sesuai dengan yang tertera pada gambar.
16.2.2. Pelaksanaan Pemasangan Kaca Tempered
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan
detail-detail sesuai gambar.
2. Penyedia Barang diwajibkan untuk membuat permintaan izin memulai pekerjaan
kepada Konsultan Pengawas atau liaison officer-nya.
3. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/ material yang lain di tempat pekerjaan
material harus diletakkan pada ruang/ tempat yang aman dan diletakkan di pallet yang
disediakan khusus untuk material tersebut (penyediaan oleh Penyedia Jasa
Pemborongan).
4. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan joint-joint, baut, sealant
dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan

115
memperhatikan/ menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada lubang-lubang, perbedaan karakteristik.
5. Sebelum memulai pemasangan, penting diperhatikan adalah kondisi lokasi
pemasangan, apakah telah tersedia ruang kaca dengan baik (cukup ukuran
pembukaan, cukup ruang untuk pemasangan, bersih dari material lain yang berpotensi
destruktif, sudah dilakukan check siku dan lot dll).
6. Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan Konsultan
Perencana dan Konsultan Pengawas.
7. Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan lurus
tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-masing bahan
yang digunakan sesuai ISO 7976-1:1989.
8. Setelah pemasangan, Penyedia Barang wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan. Benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan,
semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Penyedia Barang sampai
pekerjaan selesai.

18. PEKERJAAN FINISHING LANGIT-LANGIT

18.1. Syarat-syarat material :


Langit-langit gypsum harus difinish dengan menggunakan cat emulsi yang baik, seperti merk
Dulux produksi ICI. Untuk plamir, harus dipakai bahan yang diproduksi oleh pabrik yang sama.

18.2. Cara Pelaksanaan


• Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, kondisi Langit-langit (pada satu bidang
ketinggian) harus benar-benar rata. Tidak boleh terlihat gelombang-gelombang pada setiap
sambungan gypsum.
• Sebelum cornice dicat, kualitas level langit-langit harus dipantau dengan seksama, sehingga
cornice terlihat benar-benar lurus berikut profil-profilnya. Tidak boleh terlihat bergelombang
atau terpatah pada sambungan-sambungannya. Cornice harus menempel secara baik dengan
bidang langit-langit maupun bidang dinding.
• Untuk pola-pola permainan naik dan turun (up-ceiling & drop-ceiling) perlu diperhatikan
dengan seksama adalah sudut-sudut yang menghadap keluar harus terlihat benar-benar seperti
garis lurus dan rata (tidak miring, atau bergelombang), dipakai corner bid alumunium.
• Lapisan pengecatan terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer (sekaligus untuk
memantau kerataan permukaan langit-langit) yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion
dengan kekentalan cat sebagai berikut :
− Lapis I encer (tambahan air 20% air)
− Lapis II kental
− Lapis III encer
• Untuk warna - wama yang sejenis, Penyedia Barang diharuskan menggunakan kaleng-kaleng
dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
• Setelah pekerjaan cat selesai, bidang langit-langit merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang langit-langit dijaga kebersihannya, terutama pada
saat pelubangan dan pemasangan elemen langit-langit (Lampu, sprinkler, fire detector, speaker
dan lain-lainnya).

116
19. PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG

19.1. Syarat Bahan


19.1.1. Semua 'hardware' yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
buku Spesifikasi Teknis. Bilamana tidak ditentukan lain, semua kunci dan alat
penggantung harus dari merk yang baik yang ada dipasaran, seperti merk Deksen atau
yang setaraf. Bila terjadi perubahan atau penggantian 'hardware' akibat dari pemilihan
merek, Penyedia Barang wajib melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Perencana/
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
19.1.2. Alat pengunci dan penggantung yang dipakai adalah :
• Handle pintu :
- Pintu kayu digunakan type escutheon lever handle.
- Pintu kaca digunakan type pull handle termasuk pintu doble di lobby panjang 600 –
900 mm. square type.
- Semua handles pintu yang dilapisi stainless steel Grade 304.
• Lockcase:
- Untuk semua rumah kunci dilapisi bahan stainless steel Grade 304.
- Ukuran back-plate lebar 40 mm, tinggi antara 180 sampai 240 mm., tebal 2 sampai
3 mm.
- Ukuran lockcase, lebar 36 sampai 45 mm.; tinggi 150 sampai 180 mm.; tebal 10
sampai 15 mm.
- Untuk pintu double dipakai type peluru
• Cylinder :
Dilapisi ukuran panjang 60 - 70mm., 2 x putar, untuk semua kunci dilapisi bahan
brass satin chrom.
• Hinge/Engsel:
Dilapisi ukuran panjang 5”, tebal 3 mm., yang dilengkapi dengan ball bearing,
bahan brass satin chrom, ring metal. Setiap daun pintu dipasang 4 unit dengan sekrup
stainless steel.
• Doorcloser :
Dilapisi bahan besi, finish powder coating, garansi mekanis 3 tahun, dilampirkan
dalam penawaran.
• Flush bolt :
Dilapisi pada pintu double ukuran atas 16”, bawah 6”; panjang 5”; tebal 3 mm. bahan
brass satin chrom.
• Floor Hinge
Floor Hinge yang dipakai harus dari type yang sesuai dengan berat pintu yang akan
dipikulnya,
• Untuk yang menggunakan Sistem Pengamanan Spesifikasi Teknisnya ada dihalaman
belakang

19.2. Syarat Pelaksanaan


• Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
• Engsel bawah dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
• Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
• Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan pintu,
engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
• Pull Handle dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
• Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan sesuai
dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Apabila hal tersebut
tidak tercapai, Penyedia Barang wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.

117
• Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang setinggi
90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
• Door Closer harus terpasang dengan baik dan merekat dengan kuat pada batang kusen dan
daun pintu, dan disetel sedemikian rupa sehingga pintu selalu menutup rapat kusen pintu.
• Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus.
• Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
• Untuk Access card, pemasangannya harus mengikuti semua ketentuan yang diminta oleh
pabrik pembuatnya.
• Penyedia Barang wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
• Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara
lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai dengan Standar Spesifikasi pabrik. Shop
drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Konsultan Perencana/ Konsultan
Pengawas.

19A. PEKERJAAN WORK STATION

19A.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan pengadaan dan pemasangan Work Station, seperti yang tertera pada
Gambar.

19A.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan work station harus dilaksanakan dengan mengikuti semua petunjuk yang dikeluarkan
oleh Pabrik dan semua petunjuk yang disampaikan oleh Konsultan Pengawas selama
berlangsungnya pekerjaan. Pembuatnya. Pemasangannya sendiri harus dilaksanakan oleh tukang
yang berpengalaman, yang direkomendasi oleh pabrik.

19A.3. Persyaratan Bahan


Work Station yang dipasang harus merupakan work station yang baik yang diproduksi oleh pabrik
khusus yang cukup besar, yang memiliki patent dan peralatan perbengkelan yang lengkap.
Adapun spesifikasi bahan yang diminta adalah sebagai berikut:
19A.3.1. Spesifikasi untuk Modul Kasubag
• Partisi
Partisi yang dipasang harus merupakan partisi solid system satu raceway, dengan
ketebalan 50mm, tinggi 1600mm, dengan spesifikasi sebagai berikut:
 Rangka vertical partisi, terbuat dari bahan aluminium extrusion 1,5-2mm, dengan
finishing powder coating
 Panel partisi terbuat dari partikel board dan MDF 3mm, dilapis HPL
 Top Cover dari aluminium extrusion finishing powder coating
 Raceway cover dari aluminium extrusion finishing powder coating yang
berfungsi sebagai jalur kabel (wire management) dan sebagai tempat perletakan
outlet power, telepon, dan data
 Adjustable food terbuat dari bahan nylon transparan warna hitam
 End cap atau tutup connector dan bagian sudut terbuat dari plastic dengan warna
yang disesuaikan
 Connector terbuat dari aluminium extrusion tebal 1,5-2mm, finishing powder
coating yang berfungsi untuk membuat bentuk konfigurasi L, T, dan +
 Bagian Corridor memakai kaca bening tebal 5mm, dengan frame dari aluminium
extrusion finishing powder coating

118
• Meja
 Meja Kerja ukuran 1500X750X750MM
- Top Table terbuat dari MDF 25mm
- Bagian atas dilapisi dengan HPL (high pressure laminated), edging PVC
2mm, keliling,
- Meja-kerja didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan di powder
coating, dan kaki meja dari MDF 25mm dilapis dengan HPL 2 muka, edging
PVC 2mm, yang diperkuat dengan modesty panel dari partikel board 18mm,
dilapis HPL 2 muka
- Dilengkapi dengan grommet untuk jalur kabel telepon
 Meja Samping ukuran 1000X500X750MM
- Top table terbuat dari MDF 25 mm
- Bagian atas dilapisi dengan HPL, edging PVC 2mm, keliling
- Meja samping didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan dipowder
coating, dan cantilever yang berfungsi sebagai pengikat antara meja kerja
dengan meja samping
- Dilengkapi dengan laci keyboard yang terbuat dari bahan nylon polyurethane
berwarna hitam.

19A.3.2. Spesifikasi untuk Staff


• Partisi
 Partisi yang dipasang harus merupakan partisi solid system satu raceway, dengan
ketebalan 50mm, tinggi 1600mm, dengan spesifikasi sebagai berikut:
 Rangka vertical partisi, terbuat dari bahan aluminium extrusion 1,5-2mm, dengan
finishing powder coating
 Panel partisi terbuat dari partikel board dan MDF 3mm, dilapis HPL
 Top Cover dari aluminium extrusion finishing powder coating
 Raceway cover dari aluminium extrusion finishing powder coating yang
berfungsi sebagai jalur kabel (wire management) dan sebagai tempat perletakan
outlet power, telepon, dan data
 Adjustable food terbuat dari bahan nylon transparan warna hitam
 End cap atau tutup connector dan bagian sudut terbuat dari plastic dengan warna
yang disesuaikan
 Connector terbuat dari aluminium extrusion tebal 1,5-2mm, finishing powder
coating yang berfungsi untuk membuat bentuk konfigurasi L, T, dan +
• Meja
 Meja Kerja ukuran 1500X750X750MM
- Top Table terbuat dari MDF 25mm
- Bagian atas dilapisi dengan HPL (high pressure laminated), edging PVC
2mm, keliling,
- Meja-kerja didukung dengan bracket yang terbuat dari baja dan di powder
coating, yang terletak pada posisi sudut-sudut meja kerja
- Dilengkapi dengan grommet untuk jalur kabel telepon
- Dilengkapi dengan laci keyboard yang terbuat dari bahan nylon polyurethane
berwarna hitam
 Body dan pintu terbuat dari MDF 18mm, dengan finishing HPL pada bagian luar,
dan untuk bagian dalam dilapisi melaminto
 Top credenza dari MDF 25mm, dengan finishing HPL, edging PVC 2mm
 Credenza terdiri dari kombinasi pintu swing yang terdiri dari 4 pintu swing
 Tarikan laci atau handle terbuat dari bahan stainless steel.

119
20. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

20.1. Syarat-Syarat Umum


• Penyediaan tenaga ahli/pekerja, material, perlengkapan peralatan dan melaksanakan seluruh
pekerjaan sistem listrik sehingga dapat beroperasi secara sempuma.
• Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan sesuatu
yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat.
• Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh pemborong
instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-
pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftar
sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang pas instalatir kelas tertinggi (C) yang masih
berlaku untuk tatanan terakhir yang berjalan.
• Pada prinsipnya pekerjaan instalasi listrik pada penataan ruang kerja ini tidak merubah sistem
instalasi yang sudah ada. Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut "Peraturan
Urnum instalasi Listrik Indonesia/peraturan PLN edisi yang trakhir sebagai petunjuk dan juga
peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan standard-standard, kode-kode lainnya yang
diakui (ASTM, DIN, IEC-BS, EN, JIS).
• Pemborong atas bebannya harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan yang
dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.
• Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan dan instalasi
sistem. Lokasi yang ditunjukkan adalah merupakan posisi-posisi perkiraan. Pemborong
memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk mendapatkan
pemasangan-pemasangan yang sempurna / baik dari peralatan-peralatan sistem.
• Setiap pekerjaan yang tidak disebutkan dalam Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknik ini, tapi
ditunjukkan dalam garnbar, atau sebaliknya, harus dipasang atas beban pemborong, seperti
pekerjaan lain yang disebut oleh spesifikasi dan ditunjukkan oleh gambar.

20.2. Lingkup Pekerjaan


Pada prinsipnya pekerjaan instalasi listrik adalah mengganti semua instalasi penerangan dan stop
kontak (tenaga) di lantai 1 Gedung RM Notohamiprodjo dan lantai 6 Gedung Radius Prawiro,
termasuk penggantian armatur lampu/ stop kontak/ saklar dan termasuk perlengkapannya
pengkabelan, penggantian/penambahan MCB yang ada dan terminasi panel.
Lingkup pekerjaan meliputi:
• Penggantian armature lampu RM 05 yang ada dengan lampu sejenis yang baru pada titik-titik
lampu existing.
• Pemasangan armature lampu tambahan lainnya sesuai gambar.
• Instalasi kabel.

20.3. Shop Drawings


Setelah Perjanjian Pemborongan ditandatangani dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material
diajukan, pemborong diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui Konsultan Perencana
melalui Konsultan Pengawas.
Shop drawings harus termasuk catalog data dari pabriknya, literatur mengenai uraian-uraian
diagram pengkabelan, data ukuran dimensi, data pembuatan dan nama serta alamat yang terdekat
dari service, contoh material yang akan dipakai dan group perusahaan pemeliharaan yang tetap
yang menyediakan persediaan/stock suku cadang yang terus menerus.

20.4. Acces Opening


Pemborong harus menyediakan acces opening (bukaan) untuk instalasi dan perneliharaan dari
instalasi Listrik. Bukaan (acces opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti dinding-
dinding, langit-langit, dan seterusnya begitu pembukaan harus dilengkapi dengan fasilitas penutup
yang tepat bagi permukaan peralatan, penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa
mengakibatkan kerusakan pada perrnukaan yang berdekatan.

120
20.5. Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan harus melakukan
percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem. Peralatan, material
dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat/salah harus
diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi untuk operasi yang sebenarnya/normal/benar.

20.6. Teknis Instalasi Kabel


Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL / LMK
dan 4 besar : Kabelindo / Kabelmetal/ Supreme/ Tranka. Semua kabel/kawat harus baru dan harus
jelas ditandai rnengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya, sesuai standard
sebagai berikut :
- Untuk Kabel NYM sesuai BS 6004: 1995; IEC 227-4:1992.
Semua kabel harus berada di dalam conduit PVC sesuai dengan standard, yang disesuaikan dengan
ukurannya. Cable tray, cable trench, kabel rack harus diklem dan Pemborong harus memberikan
shop drawing lebih dahulu sebelum pemasangan.

20.7. Instalasi Saklar dan Stop Kontak


20.7.1. Saklar – Saklar
Saklar-saklar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 5A-10A, 250 V, memenuhi
IEC/BSEN 60669, dapat dipakai merk Clipsal atau MK setara. Saklar pada umumnya
dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar. Saklar-saklar tersebut harus
dipasang dalam kotak-kotak dan ring yang standard terbuat dari alumunium dan
dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara
kotak-kotak yang berdekatan.
20.7.2. Dimmer
Dimmer harus memenuhi standard IEC 60669
20.7.3. Stop Kontak
Stop kontak haruslah dengan type yang memakai earthing contact dengan rating 6A-10A,
250 V untuk AC, 10A- 16A - 250 V, memenuhi standard BS 1363-4:1995; BS 546:1950;
BS 5733:1995. Untuk stop kontak power, dapat dipakai merk Clipsal/MK/Legrand atau
setara. Semua pasangan Stop Kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke
tanah (grounding). Stop Kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan
ketinggian 30 cm dari atas lantai yang sudah selesai (kecuali ditentukan lain).
20.7.4. Kotak Kontak
Kotak kontak harus memenuhi standard BS 4662; IEC 60670.
20.7.5. Mini Circuit Breaker
Mini Circuit Breaker menggunakan bahan dengan spesifikasi :
• Rated current : sesuai gambar
• Operating voltage : 200 V, 380 V
• Frequency : 50 Hz
• Breaking capacity : 6 KA
Permitted ambient temp. : 55 °C
• Overload release : sesuai gambar.

20.8. Instalasi Fixtures Penerangan


20.8.1. Umum
Fixtures penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat dari bahan
yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapih dan baik, tebal plat
baja yang dipakai untuk fixture minimum 0,7 mm. Pemborong harus menyediakan
contoh-contoh dari semua fixture yang akan dipasang kepada Konsultan Pengawas untuk
disetujui.
20.8.2. Kabel-Kabel untuk Fixture
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus ditutup
asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm2, ,kawat-
kawat harus dilindungi dengan “tape” atau tubing di semua tempat yang mungkin ada

121
abrasi. Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana
diperlukan penggantung rantai atau kalau pemasangan /perencanaan fixture menunjuk
lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu armature dan penggantungan.
20.8.3. Lampu-Lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan
persyaratan dan gambar. Lampu fluorescent haruslah dari jenis cool day light. Semua lampu
fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan faktor daya harus dilengkapi
dengan kapasitor. Dalam spesifikasi ini besamya "microfarad" dari kapasitor untuk setiap
lampu tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor
menjadi sekurang-kurangnya 0,95. Lampu Halogen yang digunakan harus memiliki UV
filter, ketahanan minimum 2000 jam , karakteristik penyinaran cool beam.

20.9. Armature Lampu/Fixture


20.9.1. Armature Recessed Mounting Integrated Diffuser AC
• Jumlah Lampu dan kapasitasnya sesuai dengan yang tertera pada gambar,
• Housing: Bahan plat besi 0,5 mm pembuatan harus dengan mesin, peralatan lampu
built in
• Reflector: Bahan plat besi 0,5 mm
• Semua komponen listrik berada di dalam rumah/housing (built in) lengkap dengan
reflector chrom finished
• Memakai lampholder yang merupakan kesatuan dari 3 buah lampu TL.
Konstruksi rumahnya harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa agar mudah
dapat dibuka/dilepas untuk perbaikan/penggantian komponen yang berada didalamnya.
Rumahan dan reflector harus dilengkapi dengan sekrup, agar dapat dilepas pada waktu
memerlukan perbaikan.
Pengecatan dengan cara "Stove enameled/bake enameled" (cat bakar). Seluruh armature
harus lengkap dengan rangka dudukan/gantungan.
20.9.2.Armatur Down Light 150x150 mm
• Lampu PL 1 x 18 Watt.
• List segi-empat 150x150 mm
• Tabung reflektor silinder diameter 120 mm., design minimalis dengan Lampu PL 1 x
18 Watt..
20.9.3. Lampu TL Balok 1X36watt
Lampu TL balok yang dipasang harus merupakan lampu TL balok yang baik,
20.9.4. Starter
Terbuat dari high quality polycarbonate. Rating starter disesuaikan dengan rating lampu.
20.9.5. Trafo
Dipakai Elektromagnetic Transformer. Masing-masing Trafo disesuaikan dengan
tegangan Lampu yang dipakai
20.9.6. Penyebutan Merk / Produk Pabrik
Untuk armature, dipakai armature yang baik, seperti merk Artolite atau yang setaraf.
Untuk bola lampu, trafo dan starternya harus menggunakan merk Philips atau yang
setaraf.
Pemborong wajib menyampaikan barang/material yang memenuhi persyaratan
spesifikasi yang disebutkan dalam RKS ini dan menyebutkan merk untuk barang-barang
exmanufaktur dan sesuai standard yang telah ditetapkan dalam RKS ini.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang disebutkan pada tabel
material tidak dapat diadakan oleh Penyedia Barang yang diakibatkan oleh sesuatu
alasan kuat yang diterima Konsultan Pengawas, maka dapat dipikirkan penggantian
merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada Penyedia Barang. Pemborong harus
menyediakan contoh-contoh dari semua fixture yang akan dipasang kepada
Perencana/Direksi Lapangan untuk disetujui.

122
21. PEKERJAAN PENYESUAIAN INSTALASI AIR CONDITIONING

21.1. Lingkup Pekerjaan


Pada prinsipnya pekerjaan AC ini tidak merubah sistem AC gedung yang ada karena itu tidak
termasuk di dalamnya mesin-mesin AC dan panel-panel tenaga untuk AC. Kondisi suhu dan
kelembaban relatif yang dihasilkan oleh sistem tata udara ini bukan tanggung jawab Penyedia
Barang.
Pekerjaan Air Conditioning meliputi:
• Pengadaan dan pemasangan diffuser dan return grill AC.
• Penambahan dan atau penggeseran diffuser baru pada ruang-ruang tertentu sesuai gambar.
• Reposisi ducting AC akibat penggeseran dan penambahan titik-titik air supply dan return air
serta perubahan/reposisi peil langit-langit sesuai gambar perencanaan.

21.2. Diffuser dan Grill


• Diffuser dan Return Air Grill yang dipasang harus sesuai dengan gambar, sedangkan
penempatannya harus tepat sesuai dengan lokasi dalam gambar.
• Semua Diffuser dan Return Air Grill harus dipasang rata dan tidak retak dengan cara memberi
penyekat atau gasket

21.3. Penyelenggaraan Pekerjaan


• Pekerjaan ducting meliputi penyambungan ducting karena adanya pergeseran atau
penambahan diffuser dan grill serta penyesuaian level plafond.
• Ducting tambahan dipasang dengan penggantung besi bulat Ø ¼ " dan besi siku 25 x 25 x 3 jarak
1.5 cm.
• Ducting tambahan dibuat dari seng BJLS 50 – 60 sesuai ukuran ducting yang ditentukan dalam
gambar, penyambungan ducting dilakukan dengan sistem sisip diflintcoat.
• Ukuran ducting sesuai dengan Perencanaan.
• Seluruh bidang ducting dilapis cellular glass dan dibungkus alumunium foil .
• Kepadatan Cellular glass tidak boleh melebihi 9 Lb/cuft dan factor K = 0,38 BTU-
inch/hr.sqft.F pada suhu rata-rata 50 deg.F. Produk yang dapat diterima adalah buatan
USA/UK/Australia.
• Alumunium Foil minimal terdiri atas empat lapis bahan yang dilaminasi dibawah dan suhu
tertentu sehiungga membentuk multiply flexible sheet dengan karakteristik ketebalan 0,21 mm
, permeansi 0.02 Perm max. Grammage 210 gram/m2, Funture Resistance 1,2 J, Water Vapour
transmission 0.0044 g/m2 per 24 m2 .Penyambungan lembaran alumunium foil diisolasi
dengan duct tape.
• Kebocoran pada ducting yang ada harus diperbaiki dengan membungkus lapisan alumunium
foil sesuai dengan butir f. diatas kemudian flintcoat.
• Dumper yang sudah tidak berfungsi dengan baik harus diganti dengan jenis dan ukuran yang
sesuai sehingga dapat diatur dan dikunci, semua dumper dicat dasar (primer coating) dan cat
tahan karat.

22. PEKERJAAN INSTALASI FIRE ALARM

22.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan Fire Alarm ini tidak merubah sistem yang ada. Master System Fire Alarm/Fire Alarm
Control Panel, Sub Announciator Panel, Battery & Charger digunakan peralatan yang ada. Yang
termasuk dalam pekerjaan ini meliputi:
• Penggantian Heat Detector, Alarm Bell, Manual Push Button,dan Indicator Lamp,
• Instalasi pengkabelan, dan
• Koneksi ke Terminal Box Fire Alarm yang ada.

123
22.2. Peralatan yang dipakai
22.2.1. Heat Detector (Detector Panas)
Heat Detector yang dipakai adalah dari type Fixed Temperature Detector, dengan spesifikasi
sebagai berikut:
• Operating Voltage : 20 – 24 Volt, Direct Current,
• Operating Temperature (fixed) : 57˚ C
• Temperature Rate of Rise : 10˚C/menit
• Standard kualitas : Chubb Lips, Kidde, atau yang setara
22.2.2. Alarm Bell
• Type : Surface Mounted, 6”, anti karat
• Operating Voltage : 20-24 Volt, Direct Current,
• Current Consumption : 80 mA max.,
• Power Consumption : 2 VA max.,
• Sound Level : 90 dB min./1 M.
• Standard kualitas : Chubb Lips, Kidde, atau yang setara
22.2.3. Manual Push Button
Jenis yang dipakai harus merupakan jenis surface mounted dan dilengkapi dengan break glass.
Standard kualitas: Chubb Lips, Kidde, atau yang setara.
22.2.4. Indicator Lamp
Bulb Lamp (Flash Light).
21.2.5. Kabel
Kabel yang dipakai harus dari jenis NYM dengan diameter 2X1,5mm2, merk Supreme, Tranka,
atau yang setaraf, dan dipasang didalam pipa conduit.
21.2..6. Pipa Conduit
Pipa conduit yang dipakai adalah PVC, high impact conduit, dengan diameter dalam minimum
16mm, beserta perlengkapannya. Standard kualitas yang diminta adalah seperti merk EGA,
Clipsal, atau yang setara.

22.3. Instalasi Pengkabelan


Koordinat tempat setiap peralatan harus dibuat sesuai dengan shop drawing yang disiapkan oleh
Kontraktor. Manual Push Button harus dipasang pada ketinggian 1,5M dari lantai.
Semua kabel yang dipasang mendatar, harus dipasang di trunking cable. Pipa conduit harus diklem
ke struktur bangunan dengan menggunakan sadle klem.

23. PEKERJAAN INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN

23.1. Lingkup Pekerjaan


Pada prinsipnya pekerjaan instalasi pemadam kebakaran hanya dibatasi pada penggantian Head
Sprinkler sesuai rencana baru, dan penyesuaian instalasi plambingnya dengan posisi sprinkle
head yang baru.

23.2. Sprinkler Head


˚C,
Sprinkler Head yang digunakan adalah dari jenis glass bulb, dengan temperatur pecah 57
terbuat dari Chromium Plated Brass, yang dilengkapi dengan flushing flange. Type yang
dipakai adalah type ”pendant”.

23.3. Penyelenggaraan Pekerjaan


Penyedia Barang harus menyesuaikan level pemasangan sprinkler head menyesuaikan dengan
ketinggian plafond yang direncanakan. Penyambungan pipa-pipa yang ada dilakukan dengan
sambungan ulir dan direkat dengan isolasi sehingga tidak bocor.

124
24. PEKERJAAN INSTALASI TATA SUARA

24.1. Keterangan Umum


Pada prinsipnya instalasi tata suara hanya dibatasi pada penggantian seluruh Loud Speaker dan
Volume Control sesuai dengan gambar rencana beserta pengkabelannya dan koneksinya ke
Terminal Box Sound System yang ada.

24.2. Bahan-bahan
24.2.1. Loudspeaker
Speaker yang digunakan adalah type ceiling mounted.
Bentuk speaker : Round atau square flush mount 12 cm
Instalasi : Screw-in instalation
Sistem : Two-way, full range, duflex loudspeaker
Presure sensitivity : 96 dB SPL (IW.500 Hz-3 kHz)
Freq response : 85 HZ-18 kHz
Max. long term output : 107.6 dB SPL (16 W/1m)
Impedance : 8 ohm nominal, 6 ohm min. at 11 kHz
Components : 8 inch, high efficiency, low freq, driver with a
coaxial mounted; 2,5 inch coneweeter
Speaker is provided with a 70 V line transformer that offer < 1 dB insertion loss and a
selection of 4 and 8 watt taps or 3 and 6 watt taps
Disuplai lengkap dengan box/enclosure untuk 8 inch ceiling loudspeaker, lengkap
dengan material acoustic glass wool.
Standard kualitas : Toa, atau yang setara.
24.2.2. Volume Control
Kabel Speaker
Impedansi konduktor: < 10 ohm per 100 meter.
Kapasitansi antar kondiktor : < 155 pF per meter
Jacket : PVC Jacket
Twist pitch : > 100 mm.
Standard kualitas : TOA atau yang setara.
24.2.3. Kabel
Kabel instalasi ke speaker harus dari jenis NYM, yang dipasang didalam pipa conduit.
24.2.4. Pipa Conduit
Pipa conduit yang dipakai adalah PVC, high impact conduit, dengan diameter dalam
minimum 16mm, beserta perlengkapannya. Standard kualitas yang diminta adalah seperti
merk EGA, Clipsal, atau yang setara

24.3. Penyelenggaraan Pekerjaan


Semua speaker harus dipasang pada tempat-tempat yang sesuai dengan gambar. Koordinat yang
tepat akan ditentukan di lapangan.
Semua kabel instalasi harus dipasang didalam pipa conduit. Pipa conduitnya harus diklem ke
struktur dengan menggunakan saddle klem.

125
25. PEKERJAAN INSTALASI TELEPON

25.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan Instalasi Telepon yang harus dikerjakan adalah pemasangan instalasi pengabelan dan
outlet telepon dan menyambungnya ke Terminal Box Telepon, seperti yang ditunjukkan didalam
gambar.

25.2. Syarat-syarat Bahan


25.2.1. Pesawat Telepon
Pesawat Telepon yang digunakan harus dari jenis “push Button” untuk standard Desk
Equipment, dengan jumlah pesawat seperti yang ditunjukkan didalam gambar. Kualitas
pesawat yang dipakai harus dari merk dan jenis yang telah disetujui oleh Telkom, seperti
merk Panasonic, atau yang setaraf. Warna pesawat akan ditentukan kemudian.
25.2.2. Outlet dan roset
Outlet dari telepon harus terbuat dari bahan yang tidak berkarat dan kuat, dengan bentuk
yang cukup artistik, seperti merk Clipsal atau yang setaraf. Roset-rosetnya harus
terpasang kuat pada dinding.
25.2.3. Kabel instalasi
Kabel untuk instalasi telepon yang digunakan harus memenuhi standard STEL-K-002
atau SII.0612-82, dimana isolasi kabel harus terdiri dari PVC insulated copper
conductor, static screen dan PVC overseath.
25.2.4. Pipa Conduit
Pipa conduit yang digunakan harus terbuat dari bahan PVC berkualitas baik, seperti merk
Clipsal atau yang setaraf.

25.3. Penyelenggaraaqn Pekerjaan


Kabel-kabel yang digunakan harus dalam keadaan baru dan berpenampang minimum 0,6mm.
Instalasi diatas langit-langit harus diklem pada konstruksi langit-langit atau plat lantai, dengan
jarak pengkleman maksimum 50cm.
Seluruh kabel instalasi telepon harus memakai pipa conduit. Sambungan pipa harus memakai Tee,
elbow, doos dan sebagainya, yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipanya. Semua
sambungan harus dibuat dengan memenuhi ketentuan dan peraturan dari Perumtel.
Roset harus dipasang serendah-rendah 40cm dari lantai.
Setelah pemasangan selesai, seluruh instalasi terpasang harus diuji coba, untuk meyakinkan
bahwa semua outlet baru dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

26. PEKERJAAN IT (INFORMASI TEKNOLOGI)

26.1. Lingkup Pekerjaan


26.1.1. Umum
Guna memperoleh pemahaman dan penguasaan secara mendetail tentang keseluruhan
pekerjaan yangakandikerjakan nantinya, maka Penyedia Barang diwajibkan mempelajari
secara teliti seluruh gambar pelaksanaan beserta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan
Pelaksanaan seperti yang diuraikan di dalam Dokumen Pengadaan berikut ini.
Apabila Penyedia Barang menemukan hal-halyang kurang jelas dan/atau perbedaan-
perbedaan didalam gambar dan uraian ini, Penyedia Barang hanya
dapatmengklarifikasikan hal tersebut kepada Panitia Pengadaan Barang & Jasa pada saat
pemberian penjelasan (Aanwijzing).
26.1.2. Tujuan
Tujuan dari tender ini adalah untuk implementasi jaringan komunikasi computer yang
handal, aman dan dengan pita yang tinggi ( gigabite ) sebagai pendukung system yang
telah ada.

126
Peserta Tender wajib menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang berhubungan dengan
Structure Cabling System yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun tertera
dalam gambar-gambar, survey, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini dengan menyebutkan nama, type,
model, merk dan quantitinya.
Bilamana terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang disyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban peserta tender
untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada
pasal ini tanpa adanya tambahan biaya.
Peserta tender wajib mengikuti Daftar material ( bill of quantity ) yang diberikan .Peserta
Tender juga harus mengisi Data Teknis yang menyatakan kesesuaian ( compliance ) dari
produk yang akan dipasang, jika produk tidak sesuai dengan data teknis maka peserta
wajib memberikan penjelasan terhadap subtitusinya.
26.1.3. Lingkup Pekerjaan
• Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan akan menyakup , namun tidak terbatas pada :
- Survey lapangan / lokasi
- Jadwal Pekerjaan
- Design
- Pengadaaan material
- Pengiriman
- Installasi & terminasi
- Pekerjaan Sipil yang diperlukan ( chipping, bobokan ,dll )
- Re-install IT equipment e.g. Router, switch, Server
- Re-install utilities equipment e.g. UPS.
- Testing & commissioning
- AS Built Drawing dan Dokumentasi lain ( hasil Scann )
- Foto sebelum dan sesudahnya
- Un install ( Pencabutan ) Cable yang lama
- Training kepada IT Staff / administrator cabang
- Jaminan hasil installasi 2 (Dua) tahun
- Jaminan / certifikasi 20 (Dua Puluh) Tahun
• Detail Lingkup Pekerjaan
- Umum
o Peserta Tender harus menugaskan personel yang berkompeten sebagai
supervisor pada tiap lokasi pekerjaan installasi dan testing
o Supervisor yang ditugaskan harus selalu siap setiap saat selama pekerjaan
berlangsung untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan manajer proyek
dari BTN dan atau stafffnya dalam hal-hal yang berhubungan dengan system
yang dikerjakan dan atau yang berhubungan dengan kontrak.
o Peserta Tender harus menyerahkan daftar pekerja yang ditugaskan dalam
proyek dalam bentuk bagan organisasi proyek.
o Peserta tender harus menyerahkan jadwal pekerjaan secara keseluruhan
o Peserta tender harus menyediakan sendiri alat-alat bantu installasi yang
digunakan
o Peserta tender bertanggungjawab terhadap pengadaan /perangkat/material yang
digunakan /dipasang pada proyek, termasuk pengiriman sampai dengan lokasi
hingga serah terima pekerjaan
o Peserta tender harus melakukan pencabutan kembali jaringan kabel lama
setelah seluruh installasi baru berjalan dengan baik
o Peserta tender bertanggungjawab untuk memperbaiki /mengganti jika selama
melakukan pekerjaan ini meyebabkan adanya kerusakan pada sarana dan
prasarana gedung
o Pada saat cut over setelah installasi selesai, dibuatkan metode yg sesuai agar
active system dapat normal kembali.

127
- Detail Pengadaan Installasi & Terminasi
Horizontal Cable
o Peserta tender harus memastikan kabel UTP yang dipasang sebagai horizontal
tidak melebihi panjang maksimum yang direkomendasikan standard EIA/TIA-
568.
o Outlet Data yang digunakan adalah Connector RJ.45 dengan FacePlate 1 atau
2 Hole.
o Detail teknis diterangkan pada bagian Spesifikasi teknis.
Racking, PatchPanel dan Patchord
o Peserta tender menyediakan Rack dengan Type Free standing 42RU yang
ditempatkan pada ruang server
o Apabila diperlukan dengan adanya backbone ,rack yang digunakan adalah
15RU wallmounted
o Peserta Tender harus melakukan terminasi disemua outlet dan PatchPanel.
o Peserta Tender menyediakan Patchcord baik dari outlet ke Komputer ataupun
dari patchpanel ke switch /Hub.
o Peserta tender harus menyediakan wiring management unit
o Detail Teknis diterangkan pada bagian spesifikasi teknis.
Sistem Pendukung Jalur Perkabelan
o Peserta Tender harus menyediakan system pendukung jalur perkabelan
,meliputi namun tidak terbatas seperti pipa conduit high impact, cable tray dan
atau cable trunking
o Semua cable harus melewati system pendukung jalur perkabelan , kabel end to
end harus terproteksi
o Detail Teknis diterangkan pada bagian spesifikasi teknis.
Identifikasi dan Perlabelan
o Peserta tender bertanggungjawab dalam indentifikasi dan pelabelan dari
komponen-komponen yang relevan dengan structure cabling system
o Pelabelan meliputi pada outlet, PatchPanel dan Patchcord
o Pelabelan tertera juga dan sesuai dengan Shop drawing
Testing, Commisioning dan Dokumentasi
o Peserta Tender memastikan bahwa seluruh installasi / titik telah melawati
testing dengan menggunakan alat test yang sesuai dengan standard industri
UTP cabling system Cat.6
o Pada situasi dan kondisi dimana hasil pekerjaan installasi tidak sesuai atau
mengalami kerusakan maka peserta harus mengganti /melakukan perbaikan
tanpa adanya biaya tambahan
o Semua dokumentasi yg diberikan pemenang tender harus ditulis dalam bahasa
Indonesia dan dapat dipahami dengan mudah
o Sebagai syarat BAST maka dokumentasi dibuat dan diserahkan yang mudah
dipahami untuk keperluan perawatan oleh staff / admin BTN
o Dokumentasi yang dimaksud adalah AS Built Drawing yang diserahkan dalam
bentuk tercetak ( Hardcopy ) dan Softcopy dalam CD yg memungkinkan untuk
dibaca dengan format AutoCad.
o Dokumentasi juga meliputi hasil scan / testing cable dengan Menggunakan
FLUKE Tester UTP Cat.6.
26.1.4. Serah Terima
Serah terima pekerjaan akan ditandai dengan penandatanganan dokumen serah terima
pekerjaan oleh peserta tender dan pihak BTN dengan melampirkan dokumen-dokumen
sbb :
• Hasil Scan / Test
• BAST ( Berita Acara Serah Terima )
• As Built Drawing

128
26.1.5. Garansi
• Sesuai dengan standard industri / specifikasi pabrik dengan ditandai dengan
penerbitan Sertifikasi 20 tahun (peralatan) dan 2 tahun (jaringan sistem).
• Peserta tender memberikan jaminan installasi selama 24 ( dua puluh empat ) bulan
terhadap seluruh installasi

26.2. Persyaratan-persyaratan Teknis


Peserta harus menggunakan spesifikasi ini sebagai referensi teknis minimum dalam design ,
pengadaan ,installasi , testing dan commissioning.
Spesifikasi teknis ini akan mencakup namun tidak terbatas pada spesifikasi material yang akan
dipasang dan teknsi pemasagannya.
Peserta tender mengisi formulir Data Teknis yang mengkonfirmasi kesesuaian spesifikasi teknis
dari system yang ditawarkan
26.2.1. Unshielded Twisted Pair (UTP ) Cable Category 6
• General Specification and Features
Conductor : 24 AWG copper
Insulation : Polyethylene
Jacket : PVC
Outside diameter : 6.0mm nominal
Complies to : ISO11801, TIA/EIA 568-B.2, IEC332-3
• Technical Specifications
 Mechanical Characteristics:
Minimum bending radius :
- During installation : 50mm
- After installation : 25mm
Maximum pulling tension : 108N (11kg)
Box mass, full, nominal : 12kg
 Thermal Characteristics:
Operation : -15°C to 70°C
Installation : °C to 40°C
 Electrical Performance:
Conductor DC resistance @ 20°C (max) : 9.38Ω/100m
DC resistance unbalance (max) : 5%
Mutual capacitance @ 20°C (max) : 5.6nF/100m
NVP Setting : 70%

 Frequency Performance based on TIA.EIA 568-B

Attenua Return PS ACR-


NEXT PSNEXT PS ACR-N
tion Loss ELFEXT N
(db) (db) ELFEXT (db)
(db) (db) (db)
F (MHz)
Actual Actual Actual Actual Actual Actual Actual Actual
Test Test Test Test Test Test Value Test Test
Value Value Value value Value Value Value
1.00 1.77 84.3 97.7 34.6 76.8 80.0 82.5 96.0

4.00 3.51 75.0 75.7 34.7 69.8 68.5 71.5 72.2

10.00 5.58 73.4 71.5 33.0 60.0 63.6 67.8 66.0

16.00 7.09 68.8 66.7 32.5 56.7 60.6 61.7 59.6

20.00 7.90 68.1 67.9 33.1 51.2 54.5 60.2 60.0

31.25 9.94 63.9 64.5 29.0 47.5 49.5 54.0 54.6

62.50 14.25 56.2 65.5 30.5 39.2 43.3 42.0 51.2

129
100.00 18.12 55.1 58.1 29.9 35.9 38.3 37.0 40.0

150.00 22.32 55.0 60.6 29.4 30.6 32.2 32.6 38.3

200.00 25.93 54.5 55.3 25.7 28.4 27.7 28.6 29.4

250.00 29.03 49.5 57.3 22.4 23.6 23.2 20.5 28.2

300.00 31.92 54.7 53.5 24.1 18.2 18.1 22.7 21.6

350.00 35.68 51.1 56.3 20.4 15.9 15.9 15.4 20.6

400.00 37.95 49.8 46.9 20.4 15.8 16.3 11.8 8.9

450.00 40.94 45.2 43.9 19.0 16.1 17.6 4.3 2.9

500.00 42.17 42.2 41.5 18.8 10.5 10.3 - -

550.00 46.48 45.6 46.0 19.2 10.0 16.0 - -

600.00 45.49 40.4 45.3 17.0 3.6 8.1 - -

26.2.2. Patch Panel 24 Port RJ-45 Category 6


• Features
- Performance exceeds TIA/EIA Category 6 requirements
- Designed for Gigabit Ethernet transmission
- UL 1863 listed and Category 6 performance verified
- Designed for mounting in standard EIA 19-inch racks
- Includes paper labels or silk-screened area for port identification
- Universal wiring label for easy termination of either T568A/B
• Specifications
Operating Temperature Range : -40º to 70 ºC (-40º to 158 ºF)
RJ Socket, 8 Positions, General Specification: FCC Part 68.500 (IEC 60603-7)
Transmission Performance and Reliability : ≥ EIA/TIA 568-B.2-1 Category 6
≥ ISO 11801 Class E Standard
Number of Plug Insertion Cycles : ≥ 750
LSA-PLUS® Insulation Displacement
Wire Diameter Range for Solid and 22-26 AWG
Stranded Copper Conductors : 0.40 mm to 0.65 mm (0.016" to 0.025")
Wire Insulation Diameter Range (PE,PVC) : 0.70 mm to 1.70 mm (0.028" to 0.067")
LSA-PLUS Contact Resistance : ≤ 1 mΩ typical
Contact Re-terminations : ≥ 200
Insulation Resistance at 40 ºC (104 ºF) and 93% RH : ≥ 500 MΩ
Safety Rating : UL 1863
Flammability Rating : UL 94 V-0

26.2.3. Modular Jack RJ-45 Category 6


Testing harus memenuhi standard koneksi yang mengacu pada ISO/IEC 11801 2nd
Edition, ANSI/TIA/EIA-568-B.2-1 and EN 50173-1:2002.
Semua koneksi hardware dilakukan testing secara satu persatu tiap channel untuk
memastikan dalam performance : Power summation, ACR, NEXT, ELFEXT and Return
Loss yang harus melebihi standard kebutuhan yang telah tertuang dalam sepesifikasi
standard international .
Menjamin bahwa Sistim Performance Category 6 harus focus pada tingkat komponen
baik performance link maupun channel link.
• Features
- Performance melebihi Category 6 specifications up to 250MHz
- Modular jack dalam keystone format

130
- Design cocok untuk pemasangan di wall maupun di outlet lantai
- Product dapat dioperasikan dan kompatiel
- Sertifikasi pihak ketiga pada tingkat komponen
• Technical Data
 Electrical Data CL KM8
Insulation resistance > 1000MΩ ≥ 500MΩ
Dielectric strength Contact / contact 1.0kV Contact / contact 1.0kV
Contact / shield 1.5kV Contact / shield 1.5kV
Current carrying capacity ≥ 1A ≥ 1A
Typical plug / jack contact resistance ≤ 20MΩ ≤ 20MΩ
 Terminations
Typical IDC contact resistance ≤ 1MΩ ≤ 1MΩ
Number of re-terminations ≥ 30 ≥ 30
Shield connection Patented 360º shielding* Patented 360º shielding*
Conductor diameter 0.5-0.65mm (AWG 24-22) 0.5-0.65mm (AWG 24-22)
Insulation diameter 0.7-1.6mm 0.7-1.6mm
 Mechanical Data
Plug / jack mating cycles ≥750 (IEC/EN60603-7series) ≥ 750 (IEC / EN 60603-7
series)
Plug / jack insertion / withdrawal force ≤ 20N (IEC / EN 60603-7 series) ≤ 20N
(IEC / EN 60603-7 series)
 Environmental
Operating temperature
range- 10º to +60ºC - 10º to +60ºC
Operating humidity
range ≤ 95% RHNon condensing ≤ 95% RH.Non condensing

26.2.4. UTP Patch Cord RJ-45 to RJ-45 Category 6


Impedansi cocok untuk digunakan pada sistim struktur perkabelan , patchcord ini dapat
melebihi standard persyaratan Category 6. Plug patchcord dirancang untuk
menghilangkan Strain terpadu yang mencegah kabel dari bergerak pada titik outlet ketika
kabel tertekuk ,untuk menjaga integritas sirkuit dan menjamin kinerja yang maksimum.
Kabel Pathcord harus pabrikasi ( bukan terminasi manual ) dan memenuhi standard
dalam LAN maupun Datacenter
• Features:
 Melebihi standard TIA/EIA Category 6 requirements
 Cable assemblies are available in riser or plenum solid horizontal cable versions
 Durable design to be in operation beyond 20-year product warranty
 Impedance matched patch cord for maximum throughput
 Flexible strain relief boot maintains proper bend radius to ensure peak
performance
 Up to 32 percent smaller outer diameter than other patch cords
 UL 1863 listed and Category 6 performance verified
• Specifications
Operating Temperature Range : -10º to 60 ºC (14º to 140 ºF)
RJ45 Plug Interface According to : IEC 60603-7
Transmission Performance and Reliability : ≥ TIA/EIA 568-B.2-1 Category 6
≥ ISO 11801 Class E standard
Number of Plug Insertion Cycles : ≥ 750 (IEC/EN 60603-7)
Conductor : 23 AWG
Nominal Outer Diameter : 5.28mm (.208”) Plenum and 5.5mm (.215”) Riser
Safety Rating : UL 1863
Flammability Rating : UL 94 V-0

131
26.2.5. Wall Outlet / Faceplate Angled Type
Faceplate UK style faceplates fitur komponen modular jacks memenuhi standard LAN
cabling systems Category 6 .
• Dimensions
86 high x 86 wide x 16mm deep
• Test Specification
Specifications melebihi standard pada ISO/IEC 11801:2002, EN 50173-1:2002 and
TIA/EIA 568-B

26.2.6. Racking
• Spesifikasi Rack 42RU sbb :
 19” 42RU Freestanding Closed Rack basic
 Acrylic front door & Steel Panel Backdoor
 Double roof fan
 Minimum 12 Vertical Power Strip Outlet, EURO type
 80 Cage nut M6 + Screw
 2 unit cantilever shelf 2RU
• Spesifikasi Rack 15RU sbb :
- 19” 15 RU Wallmunted rack basic
- Acrylic front door
- Single roof fan
- Minimum 6 horizontal power strip, EURO style
- 50 Cage nut M6+Screw
- 1 unit Centilever Shelf

26.2.7. Lain – Lain


- Conduit / tray cable harus menggunakan type High Impact ( tidak mudah pecah ) etc.
Clipsal, Ega
- Pembobokan dan perapihan tembok bila diperlukan
- Floor chipping bila diperlukan

27. PEKERJAAN PLAMBING

27.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan persyaratan-persyaratan yang harus dipatuhi oleh Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan Plambing, baik untuk air bersih, maupun untuk air kotor, di areal KM/WC,
beserta pemasanganan alat-alat sanitairnya.

27.2. Pekerjaan Pemipaan:


 Pipa Air Kotor memakai pipa Polyvinyl Chloride kelas D, memiliki kapasitas tekanan kerja =
5kg/cm2.
 Pipa Air Bersih meliputi:
• Air Dingin menggunakan pipa Polyvinyl Chloride kelas D, memiliki kapasitas tekanan kerja =
5kg/cm2.
• Air Panas menggunakan PEX piping system, Ø(dalam)= 12mm., minimum burst pressure
6Mpa, memenuhi standard ASTM F1281; ASTM F1282; BS 7291; BS 6920.
 Ukuran : Mulai 4”, 3”, 2½”, 2”, 1½”, ¾” dan ½”
 Alat Bantu : Sock, T, Elbow dan Knee, Reducer, Double Napple, T Form Y, Sock Inside Thread,
Sock Outside Thread, Reducer Inside Thread, Reducer Outside Thread, Lem PVC, plumbing
celltape.

132
27.3. Pekerjaan Closet

27.3.1. Standard Bahan


Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai spasifikasinya adalah sebagai
berikut : tangki terpisah Wash-down Sistem, Flushing sistem mencapai flow rate 100l/min.
dalam 5,5sec, pada tekanan 0,85kgf/cm², sesuai standard JIS B2061; ASTM F1245-89:2006.
Floor Flange digunakan bahan PVC VU 100 kelas D. Closet beserta kelengkapannya yang
dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau
cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Konsultan Perencana/ Konsultan Pengawas. Dipakai
merk setara TOTO
27.3.2. Standard Pekerjaan
• Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar, waterpass.
Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran-kebocoran.
• Setelah closet terpasang, Penyedia Barang melaksanakan uji coba kenerja sistem yang
kemudian diikuti dengan pembuatan Berita Acara serah terima pekerjaan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen melalui Konsultan Pengawas.
• Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia Barang harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
• Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Penyedia Barang harus segera melaporkannya kepada
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
• Penyedia Barang tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan/berbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
• Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempumaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.
• Penyedia Barang wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Penyedia Barang, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

27.4. Pekerjaan Lavatory (wastafel)


27.4.1. Standard Bahan
Wastafel yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
• Wastafel yang dipakai adalah wastafel meja dengan standard JIS B2061; ASTM F1245-
89:2006, dipakai merk setara TOTO.
• Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi baik tidak ada
bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat Iainnya dan telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
27.4.2. Standard Pekerjaan
• Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu serta
petunjuk-petunjuk dari produsennya dalam brosur. Pemasangan harus baik, rapi,
waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan penyambungan instalasi
plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
• Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia Barang harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
• Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Penyedia Barang harus segera melaporkannya kepada
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
• Penyedia Barang tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan/berbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
• Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/ pemeriksaan untuk kesempumaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.

133
• Penyedia Barang wajib memperbaiki/mengulangi/ mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Penyedia Barang, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik

27.5. Pekerjaan Faucet (kran air)


27.5.1. Standard Bahan
• Semua keran yang dipakai, kecuali disebutkan lain dalam gambar atau atas permintaan
Pengguna Jasa, adalah tipe design minimalis memenuhi standard JIS B2061; ASTM
F1245-89:2006, dengan chromed finish. Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing
sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Kran-kran tembok di pakai yang
berleher panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang menempel pada
dinding. Kran-kran yang dipasang di Dapur harus mempunyai ulir sink dan dapat
disambung dengan pipa leher angsa (extention). Dipakai merk setara San-ei atau TOTO.
• Stop kran yang dapat digunakan adalah bahan kuningan dengan putaran berwama hijau ,
diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.
27.5.2. Standard Pekerjaan
• Kran-kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus
sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
• Sebelum pemasangan di mulai, Penyedia Barang harus meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
• Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Penyedia Barang harus segera melaporkannya kepada
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
• Penyedia Barang tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
• Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempumaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.
• Penyedia Barang wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Penyedia Barang, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik

27.6. Pekerjaan Jet Shower


27.6.1. Standard Bahan
Jet Washer digunakan tipe manual, sintetic metal chromed finish panjang hose = 150 cm,
yang baik yang ada dipasaran, seperti merk San-Ei, TOTO, atau yang setaraf.
27.6.2. Standard Pekerjaan
Jet Shower harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik. Koneksi kepipa yang ada
harus dilaksanakan dengan menggunakan isolasi yang baik, supaya tidak terjadi kebocoran.

27.7. Pekerjaan Cermin


27.7.1. Standard Bahan
Bahan cermin, harus sesuai ISO 10292, EN673 dan ASTM C1036-06.
Bahan yang digunakan: Clear Float Glass, tebal 6 mm, disatu permukaannya dilapisi
(Chemical Deposited Silver) wama biru.
Permukaan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnya.
27.7.2. Standard Pekerjaan
• Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat
persetujuan Konsultan Perencana/ Pemgawas.
• Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus
digurinda/dihaluskan, hingga membentuk tembereng.
• Cermin yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah diserahkan dan semua yang
terpasang harus disetujui Konsultan Perencana/Konsultan Konsultan Pengawas, jenis
cermin sesuai dengan yang telah disebutkan dalam syarat pemakaian bahan material
dalam uraian dan syarat pekerjaan tertulis ini type VW polished, tebal 5 mm.

134
• Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat potong kaca
khusus.
27.7.3. Pemasangan Cermin :
• Cermin ditempel dengan dasar kayu lapis jenis MR yang disekrupkan pada klos-klos di
dinding, kemudian dilapis dengan plastik busa tebal 1 cm. Pemasangan cermin
menggunakan penjepit aluminium siku atau sekrup-sekrup kaca yang mempunyai dop
penutup stainless steel.
• Setelah terpasang cermin harus dibersihkan dengan cairan pembersih yang mengandung
amonia.

27.8. Tempat Sabun


Tempat Sabun yang akan dipakai adalah terbuat dari rangka stainless chromed finished tipe design
minimalis.
Pemasangan tempat sabun harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu, baik percetakannya
maupun ketinggiannya. Pemasangannya harus baik, lurus dan rata air/ waterpas. Setelah dipasang
maka tempat sabun harus segera dibersihkan dari semua noda dan kotoran bekas pemasangan sampai
bersih seperti semula. Semua celah-celah yang mungkin ada diantara dinding keramik dan tempat
sabun ditutup dengan semen berwarna sama dengan warna tempat sabun dengan rapi.

27.9. Gantungan Handuk dan Baju


Gantungan handuk terbuat dari bahan stainless steel tipe design minimalis.
Finishing adalah chrom finished, kecuali ditentukan lain.
Pemasangan gantungan handuk mengikuti gambar-gambar untuk itu.

27.10. Floor Drain dan Clean Out


• Floor drain dan Clean out yang digunakan adalah metal verchroom, lobang dia. 2" dilengkapi
dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor drain dan depverchron dengan draad untuk dean
out. Dipakai merk Toto / San-Ei atau setara.
• Floor drain dipasang ditempa-tempat sesuai gambar untuk itu.
• Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Konsultan Konsultan
Pengawas.
• Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus dilubangi dengan rapi,
menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain tersebut.
• Hubungan pipa metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton kedap air dan pada lapis
teratas setebal 5 mm diisi dengan lem yang khusus.
• Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapi waterpass, dibersihkan dari noda-
noda semen dan tidak ada kebocoran

28. PEKERJAAN SECURITY SYSTEM (SISTEM KEAMANAN)

28.1. Pemasangan Pintu Kaca Sliding Pintu Standart (Automatic Door)


 Lokasi Pekerjaan.
Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
 Uraian Material
Mesin Automatic Door Sliding : Terano/Geze/Nabco/Tormax/

Ukuran : Sesuai Gambar

Kaca : Tempered tebal 12 mm


(modifikasi stiker sun blast)
Desain sesuai persetujuan PPK

135
Box Material : Stainless steel

Daya (maksimal) : 111 tt

28.2. Pemasangan Access Control


 Lokasi Pekerjaan.
Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
 Uraian Material
Access Control : MS 8800/ TKS /GEM DG-700 Proximity Reader

Ukuran : Sesuai Gambar

Relocking timer : 1-255 second

Visual sign : LED

Memory volume : Minimal 4.500 - 50.000 proximity cards

Keyboard : 12 digits keypad (0-9,*,#)

Read range : Minimal 5 cm

Cara access : Menggunakan kartu dan kode manual

28.3. Pemasangan Finger Print


 Lokasi Pekerjaan.
Titik - Titik yang dipasang sesuai gambar.
 Uraian Material
Finger Print : MP 4800 / Reader finger type F20 / Cadenacio

Ukuran : Sesuai Gambar

Prosesor : minimal 60 - 200 MHz

Layar : LCD

sensor : Optikal

User registration : Fingerprint : 1800 - 3,000 persons


RF card : 5000 - 20,000 persons
Log data : 60,000 – 100,000 data
Daya (maksimal) : 20 watt

Communication : TCP/IP on board, RS-485, RS – 232

28.4. Pekerjaan Kaca Tempered


Lokasi Pemasangan: Sesuai dengan titik-titik yang tertera pada Gambar.

28.5. Pekerjaan Stainless Steel


Lokasi Pemasangan sesuai dengan yang tertera pada gambar.

136
28.6. Kabel-Kabel untuk Fixture
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus ditutup asbestos dan
tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm2, ,kawat-kawat harus dilindungi
dengan “tape” atau tubing di semua tempat yang mungkin ada abrasi. Semua kabel-kabel harus
disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana diperlukan penggantung rantai atau kalau
pemasangan /perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu
armature dan penggantungan.

28.7. Printer dan Kartu


 Kartu menggunakan EM Card 26 bit memiliki chip RF Antenna ID 125 Khz.
 Kartu dapat dicetak/diprint dengan sistem retransfer ID Print
 Kartu harus dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
 Coding antara mesin dengan kartu dapat dirubah/disesuaikan.

137

You might also like