You are on page 1of 30

SURAT BERHARGA DERIVATIF

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Matakuliah Manajemen


Investasi
DOSEN PENGAMPU NICHEN, SE., M.Si.,CTA.,ACPA

Oleh :
Andi Anugerah Rahma Akip_201820739
Nur Halima_201820760

PROGAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
Papper ini. Dalam papper ini mengulas tentang Surat Berharga Derivatif
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan paper ini,
maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
ibu Nichen, SE., M.Si.,CTA., ACPA selaku dosen Pengampu mata kuliah
Analisis Investasi dan portofolio, yang memberikan bimbingan serta ilmu yang
sangat bermanfaat untuk kami.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan paper pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

                                                                                       Popalia, Oktober 2022

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULIAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Pengertian Opsi..............................................................................................3
2.2 Jenis-Jenis Opsi..............................................................................................3
2.2.1 Call Option...............................................................................................3
2.2.2 Put Option................................................................................................7
2.3 Gaya Opsi.....................................................................................................11
2.4 Terminologi Opsi.........................................................................................11
2.5 Mekanisme Perdagangan Opsi....................................................................11
2.6 Strategi Perdagangan Opsi...........................................................................12
2.7 Future............................................................................................................14
2.8 Kontrak Pada Future.....................................................................................15
2.9 Pengertian Warrant.......................................................................................18
2.10 Karakteristik Warrant.................................................................................19
2.11 Keuntungan Membeli Warrant...................................................................20
2.12 Resiko Investasi Warrant............................................................................20
2.13 Pendapatan Yang Diperoleh Investasi Warrant..........................................21
2.14 Jenis-Jenis Warrant.....................................................................................22
BAB III..................................................................................................................26
PENUTUP..............................................................................................................26
3.1 Kesimpulan...................................................................................................26
3.2 Saran.........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam hal investasi, para investor  menginginkan tingkat pengembalian
tertentu atas sejumlah risiko tertentu yang ditanggungnya. Saham umumnya
menawarkan tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi daripada obligasi.
Pada  return yang tinggi ini juga melekat adanya tingkat risiko yang relatif
tinggi, dimana untuk saham tidak terdapat adanya janji pembayaran dividen
setiap periode dan harga yang relatif ditentukan oleh pergerakan pasar modal.
Investor yang risk-averse, atau tidak menyukai risiko, cenderung lebih suka
berinvestasi di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang menjanjikan tingkat risiko
dan pengembalian yang relatif lebih rendah.
Keinginan investor untuk melindungi dirinya dari adanya resiko investasi di
pasar modal dapat diakomodasikan dengan adanya sekuritas derivatif, seperti
futures/forwards, options dan Warrant. Instrumen derivatif ini sebagai inovasi
baru di pasar modal yang perannya sangat diperhatikan. Instrumen derivatif
bukan sebuah klaim atas arus pendapatan seperti layaknya saham dan obligasi.
Sebaliknya, instrumen derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua
pihak untuk menjual atau membeli sejumlah barang (baik itu aktiva finansial
maupun komoditas) pada tanggal tertentu di masa datang dengan harga yang
telah disepakati saat ini. jenis instrumen derivatif adalah option contract
(kontrak opsi), futures/forward contrac dan Warrant.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas ini, maka dapat dirumuskan


rumusan papper ini sebagai berikut :

1. Apa itu Option (Opsi)


2. apa saja jenis-jenis opsi ?
3. apa saja gaya opsi

1
4. Strategi Perdagangan Opsi
5. Bagaimana kah terminologi opsi
6. Bagaimana kah perdagangannya
7. Apa itu Future
8. Kontrak pada Future
9. Pengertian Warrant
10. Karakteristik Warrant
11. Keuntungan membeli Warrant
12. Resiko Investasi Warrant
13. Pendapatan Yang Diperoleh Investor Warrant
14.  Jenis-Jenis Warrant

1.3   Tujuan penulisan

Papper ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah analisis investasi dan
portofolio, namun selain bertujuan memenuhi tugas mata kuliah juga
memberikan pengetahuan agar lebih memahami mengenai surat berharga
derivatif diantaranya option contract (kontrak opsi), futures/forward contrac
dan Warrant.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Opsi

Option atau opsi adalah suatu perjanjian kontrak antara penjual opsi
dengan pembeli opsi, dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu
kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada
waktu dan harga yang telah ditetapkan. Pihak-pihak yang terlibat dalam opsi
adalah para investor dengan investor lainnya, sehingga perusahaan yang
merupakan emiten dari saham yang dijadikan patokan tersebut tidak mempunyai
kepentingan dalam transaksi opsi tersebut. Emiten saham bersangkutan tidak
bertanggung jawab terhadap pembuatan, pelaksanaan kontrak opsi. Dalam
prateknya, jenis sekuritas yang bisa dijadikan patokan dalam opsi tidak hanya
saham saja tetapi bisa berbentuk yang lainnya, seperti indeks pasar.
2.2 Jenis-jenis opsi
Opsi saham diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor
lainnya, perusahaan yang merupakan emiten dari saham yang dijadikan patokan
tersebut tidak terlibatdalam transaksi opsi tersebut. Berdasarkan bentuk hak yang
terjadi, opsi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

2.2.1Call option
adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegannya untuk membeli
saham dalam jumlah tertentu pada waktu dan harga yang telah
ditentukan.

3
Ilustrasi Call Option

Si B mau menjual rumahnya sebesar Rp.500 juta. Kemudian si A


menghubungi si B sebagai pemilik rumah dan si A berniat untuk
membeli rumah si B dengan harga yang ditawarkan. Kemudian
mereka bertemu dan mengadakan perjanjian.

”Pak B, saya bersedia membeli rumah anda seharga Rp 500 juta,


namun saya tidak memiliki uang tunai sebesar itu sekarang. Kalau Pak
B bersedia menunggu dua bulan, saya akan melunasinya sebesar Rp.
500. Saat ini sebagai tanda jadi saya akan membayar sebesar Rp 25
juta. Uang tersebut sebagai tanda keseriusan saya dan sebagai
kompensasinya, karena anda harus menunggu 2 bulan. Dengan
demikian Pak B akan menerima Rp. 525 juta, yang berasal dari Rp. 25
juta uang tanda jadi, ditambah Rp. 500 juta lagi yang akan dibayarkan
dalam dua bulan kemudian. Jika ternyata dalam waktu dua bulan A
tidak menyelesaikan pembayaran sebesar Rp. 500 juta, maka uang
tanda jadi yang telah diberikan hangus dan menjadi milik si B.”

Setelah kedua belah pihak sepakat kemudian mereka membuat Surat


Perjanjian/Kontrak Resmi. Selama kontrak itu sudah sah maka dalam
waktu 2 bulan rumah tersebut adalah menjadi hak si A

Skenario Pertama

Ternyata kemudian diketahui, di dalam rumah tersebut mengandung


“gas beracun”, yang mengakibatkan harga pasaran rumah tersebut
menjadi turun jauh, misalnya menjadi Rp 100 juta.

Maka A bisa memutuskan untuk tidak jadi membeli rumah tersebut,


karena lebih baik baginya membiarkan uang tanda jadi Rp 25 juta tadi

4
hangus dan menjadi milik si B daripada menanggung kerugian yang
lebih besar lagi

Skenario Kedua

Ternyata kemudian diketahui, di bawah lantai salah satu kamar rumah


tersebut ada “kandungan emas”, sehingga harga pasaran rumah
tersebut naik menjadi mahal sekali, misalnya menjadi Rp 1 Milyar.

Karena rumah tersebut masih menjadi hak si A maka si A berhak


untuk menjual rumah tersebut dengan harga sebesar 1 Milyar. Si A
mendapat keuntungan sebesar Rp.1 Miyar (dikurangi) Rp. 525 juta =
Rp. 475 juta dalam waktu paling lama 2 bulan.

Uang tanda jadi tersebut di dunia Options disebut dengan PREMI.

Ilustrasi Call Options Pada Saham

Misalkan harga saham Yahoo Inc (simbol : YHOO) saat ini berada
pada harga US$30 per-lembar. A ingin membeli YHOO, sebanyak
100 lembar. Maka dibuatlah kontrak antara A dan penjual (B) sebagai
berikut :

Kontrak call options

o Pembeli call options : A (hak membeli)

o Penjual call options : B (wajib menjual)

o Nama aset : Saham Yahoo Inc (YHOO)


o Jumlah kontrak : 1 kontrak (100 lembar saham)
o Masa berlaku : 2 bulan dari sekarang

5
A membayar kepada B premi sejumlah :

US$ 0,6 per lembar x 100 lembar = US$ 60

Apa yang terjadi jika kemudian harga YHOO naik ataupun turun?

Skenario pertama: Harga YHOO naik

Misalkan Yahoo Inc mengumumkan ke publik akan meluncurkan


produk baru yang sangat inovatif misalnya layanan e-mail dengan
kapasitas sebesar 100 GB / account, peluncuran baru itu berakibat
pada harga saham Yahoo dan kemudian naik menjadi US$ 50 / lembar
saham.

Maka sebagai call option buyer, A memperoleh keuntungan, karena ia


mempunyai hak untuk membeli saham Yahoo Inc di harga US$ 30,
sedangkan saat ini harga saham Microsoft di pasar bernilai US$ 50.
Dengan kata lain A dapat membeli saham Yahoo Inc di harga US$ 30
dan kemudian menjualnya dengan harga US$ 50 (profit = US$ 20 per
lembar).

Keuntungan bersih A (net profit) adalah US$ 20 dikurangi premi yang


telah dibayar sebesar US$ 0,6 per lembar = US$ 19,4 per lembar.

Karena 1 kontrak option mewakili 100 lembar saham, maka total net
profit = US$ 19,4 X 100 = US$ 1.940.

Semakin naik harga saham Yahoo Inc, A sebagai call option buyer
akan semakin besar keuntungannya.

Sedangkan B sebagai call option seller, yang menerima premi US$ 0,6
per lembar mempunyai kewajiban menjual Yahoo Inc di harga US$ 30

6
per lembar. Semakin naik harga saham Yahoo Inc, B akan
menanggung kerugian semakin besar.

Jika harga saham naik:

o Call options buyer semakin untung,


o Call options seller semakin rugi.

o Skenario kedua: Harga YHOO turun

Misalkan harga saham Yahoo Inc turun drastis menjadi US$ 10.

Maka sebagai call option buyer, A tidak memiliki kewajiban untuk


membeli. Karena lebih menguntungkan baginya untuk membeli saham
Yahoo Inc di pasar dengan harga US$ 10 daripada membeli dari B
dengan harga US$30. Maka A lebih baik membiarkan haknya.

Dalam hal ini kerugian A adalah sebesar premi yang telah dibayarkan,
yaitu US$ 0,6 per lembar x 100 lembar = US$ 60. Berapapun
penurunan harga saham Yahoo Inc, maksimum kerugian yang bisa
dialami A adalah sebesar US$ 0,6 per lembar.

Sebaliknya, keuntungan maksimum yang bisa diperoleh B adalah


sebesar premi yang diterima, sedangkan potensi kerugiannya tak
terbatas.

Kita membeli call options jika memperkirakan harga saham akan naik.

2.2.2 Put option
adalah opsi yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual
saham tertentu pada jumlah, waktu dan harga yang telah ditentukan.

7
Ilustrasi Put Option

Misalkan A telah membeli rumah seharga Rp 500 juta. Karena ia ingin


mendapatkan perlindungan atas rumah tersebut, ia membayar premi
sebesar Rp 5 juta untuk asuransi rumahnya secara all-risk selama 1
tahun.

Perusahaan asuransi yang menerima uang premi tersebut memberikan


jaminan perlindungan dengan wajib mengganti jumlah kerugian yang
mungkin terjadi atas rumah tersebut selama masa kontrak sampai
senilai maksimal Rp 500 juta.

Skenario Pertama:

Terjadi musibah kebakaran atas rumah yang diasuransikan sehingga


nilai rumah turun menjadi Rp 100 juta, atau terjadi kerugian sebesar
Rp. 400 juta.

Maka A berhak melakukan klaim dan perusahaan asuransi wajib


untuk mengganti kerugiannya sebesar Rp 400 juta. Dengan kata lain,
nilai polis yang dibayarkan senilai Rp 5 juta tadi, sekarang bernilai Rp
400 juta.

Skenario Kedua:

Satu tahun kemudian rumah tersebut tidak terjadi apa-apa, malah


harganya naik menjadi Rp 800 juta. Maka keuntungan dari kenaikan
ini adalah hak A sebagai pemilik rumah.

Sedangkan premi yang telah dibayarkan kepada perusahaan asuransi


tidak bisa diminta kembali

Ilustrasi Put Options Pada Saham

8
Misalkan A memperkirakan bahwa harga saham yang perusahaan
bergerak dalam bisnis Gold Barrick Gold Corp (simbol : ABX), akan
turun harganya. Oleh karena itu A membeli put option dari B, yang
memberikan hak kepadanya untuk menjual saham ABX di harga US$
40 per lembar selama jangka waktu satu tahun, untuk itu A membayar
premi sebesar US$ 3 per lembar.

Kontrak Put Options

o Pembeli put options : A (hak jual)


o Penjual put options : B (wajib beli)

o Nama aset : Saham Barrick Gold Corp (ABX)


o Jumlah kontrak : 1 kontrak (100 lembar saham)
o Masa berlaku : 1 tahun dari sekarang

A membayar premi kepada B sebesar :

US$ 3 per lembar x 100 lembar = US$ 300

Apa yang terjadi jika kemudian ABX naik ataupun turun?

Skenario pertama: Harga ABX turun.

Karena suatu alasan harga saham ABX turun menjadi US$ 20.

Maka A sebagai put option buyer berhak menjual saham ABX di


harga US$40, dimana saat ini saham di pasar hanya bernilai US$ 20.
Dengan kata lain A dapat membeli saham ABX di harga US$ 20 dan
kemudian menjualnya dengan harga US$ 40 (profit = US$ 20 per
lembar).

Keuntungan bersih A (net profit) adalah US$ 20 dikurangi premi yang


telah dibayar sebesar US$ 3 per lembar = US$ 17 per lembar.

9
Karena 1 kontrak option mewakili 100 lembar saham, maka total net
profit = US$ 17 X 100 = US$ 1.700.

Semakin turun harga saham ABX, A sebagai put option buyer akan
semakin besar keuntungannya.

Sedangkan B sebagai put option seller, yang menerima premi US$ 3


per lembar mempunyai kewajiban membeli ABX di harga US$ 40 per
lembar. Semakin turun harga saham ABX, B akan menanggung
kerugian semakin besar.

Jika harga saham turun:

o Put options buyer semakin untung,


o Put options seller semakin rugi.

o Skenario kedua: Harga ABX naik.

Misalkan tiba-tiba terjadi lonjakan tajam terhadap permintaan di


bidang perhiasan yang terdapat dimana-mana, maka permintaan akan
perhiasan dan pernak-perniknya meningkat tajam, sehingga membuat
harga saham ABX sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
perhiasan naik tinggi sekali, misalkan menjadi US$ 100 per lembar.

Jika A menggunakan haknya untuk menjual saham ABX di harga US$


40 per lembar, sedangkan harga ABX sekarang di pasar bernilai US$
100 per lembar, maka A akan mengalami kerugian sebesar US$ 60 per
lembar. Maka A lebih baik memutuskan untuk membiarkan haknya
hangus (Expired Worthless).

Dapat disimpulkan maksimum kerugian A sebagai put option buyer


adalah sebesar premi yang dibayarkan.

10
Sebaliknya, keuntungan maksimum yang bisa diperoleh B adalah
sebesar premi yang diterima, sedangkan potensi kerugiannya tak
terbatas sampai harga saham ABX menjadi nol.

Kita membeli put options jika memperkirakan harga saham akan turun

2.3 Gaya Opsi


Dilihat dari cara pelaksanaan sebuah opsi maka terdapat 2 gaya yang
dikenal saat ini yaitu :
o Opsi Eropa
Suatu kontrak opsi yang hanya bisa di laksanakan pada hari
terakhir saat tanggal jatuh tempo masa berlakunya opsi tersebut.
o Opsi Amerika
Suatu kontrak opsi yang bisa dilaksanakan kapan saja di dalam
masa berlakunya kontrak opsi.
2.4 Teriminologi Opsi
Untuk memahami sekuritas opsi, maka terlebih dahulu perlu diketahui
beberapa terminilogi penting yang berhubungan dengan sekuritas opsi. Istilah-
istilah penting yang terkait dengan sekuritas opsi, antara lain : Exercise price,
yaitu harga per lembar saham yang dijadikan patokan pada saat jatuh tempo.
Untuk call option, exercise price berarti harga yang harus dibayar (dibeli)
pemilik opsi beli pada saat jatuh tempo. Sedangkan pemegang put option,
exercise price berarti harga yang akan diterima oleh pemilik dari penjual put
option.

2.5 Mekanisme Perdagangan Opsi


Pada perdagangan opsi, ada sejenis lembaga kliring opsi (Option Clearing
Corporation/OCC) yang berfungsi sebagai perantara antara broker yang
mewakili pembeli dengan pihak yang menjual opsi. Lembaga kliring opsi
tersebut bertugas untuk memastikan bahwa masing-masing pihak
memenuhinya.

11
Dalam mekanisme perdagangan opsi, pihak penjual call option melalui
broker yang ditunjuk meyerahkan sejumlah saham yang dijadikan patokan
kepada OCC dan pembeli opsi yang akan melaksanakan call option membeli
saham tersebut dari OCC, sehingga transaksi pelaksanaan opsi dilakukan
dengan menggunakan perantara OCC dimana OCC menjadi pembeli untuk
semua penjual dan sekaligus menjadi penjual untuk setiap pembeli. Oleh
karena itu OCC dapat menjamin bahwa semua hak dapat terpenuhi sesuai
dengan yang ditetapkan dalam kontrak opsi.
Selanjutnya investor yang akan melaksanakan opsi akan menghubungi
broker mereka, dan broker tersebut akan menghubungi OCC untuk
melaksanakan opsi tersebut. Kemudian OCC secara random akan memilih
broker yang menjual opsi tersebut dan menunjuk mereka untuk melakukan
kewajibannya.
2.6 Strategi Perdagangan Opsi
Ada banyak strategi perdagangan opsi yang bisa dilakukan oleh investor,
tetapi strategi-strategi tersebut pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi
lima, yaitu :
a. Naked Strategy, merupakan strategi perdagangan opsi yang memilih satu
dari empat posisi diatas, yaitu pembeli call, penjual call, pembeli put
ataukah penjual put option. Disebut dengan naket strategy karena strategi
tersebut tidak melakukan tindakan yang berlawanan atau mengambil posisi
lain yang dapat mengurangi kerugian dengan cara memiliki saham yang
dijadikan patokan.
b. Hedge Strategy berada dengan Naked Strategy karena pada hedge strategy,
investor selain mengambil satu posisi dalam perdagangan opsi, ia juga
mengambil posisi yang lain dalam perdagangan saham yang dijadikan
patokan dalam opsi tersebut. Tujuan opsi strategi adalah untuk mengurangi
kerugian jika terjadi pergerakan harga tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Ada 2 macam jenis hedge strategy yang umum dikenal :
c. Covered call writing strategy, untuk melindungi portofolio yang dimiliki
terhadap penurunan harga saham dengan cara menjual call option terhadap

12
saham yang telah dimiliki dalam portofolio. Jika harga saham mengalami
penurunan, maka investor akan mengalami kerugian, tetapi ia masih
mempunyai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi
kembali pendapatan yang diperoleh dari penjualan call option.
d. Protective put buying strategy, dilakukan oleh investor yang ingin
melindungi portofolio yang dimiliki terhadap resiko penurunan nilai pasar
dengan cara membeli put option terhadap saham yang ada dalam
portofolio tersebut.
e. Straddle strategy, dilakukan dengan cara membeli atau menjual baik
berupa call option maupun put option yang mempunyai saham patokan,
expiration date dan strike price yang sama. Penerapan strategi ini akan
melibatkan dua opsi yang memilih karateristik yang sama, tetapi diantara
kedua opsi tersebut, salah satunya adalah call option dan yang lainnya
adalah put option. Strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara :
f. Strategi long straddle, akan memberikan keuntungan jika terjadi
pergerakan harga saham yang memadai, baik untuk kenaikan harga
maupun penurunan harga. Sebagai contoh seorang investor X
mengestimasikan bahwa saham XYZ akan mengalami perubahan, tetapi X
tidak begitu yakin apakah pergerakan harga itu akan naik atau turun.
Investor tersebut dapat menerapkan long strategy dengan cara membeli
call dan put option terhadap saham XYZ, dan kedua opsi tersebut
mempunyai expiration date dan strike price yang sama.
g. Strategi short straddle, dilakukan oleh investor yang mempunyai estimasi
bahwa pergerakan harga saham tidak terlalu besar atau harga saham relatif
tidak berubah.
h. Strategi kombinasi, sama seperti strategi straddle, yaitu
mengkombinasikan call dan put option dengan patokan saham yang sama
tetapi strike price dan expiration date masing-masing opsi tersebut
berbeda. Strategi kombinasi bisa dilakukan dengan cara membeli (long
position) atau menjual (short position) kedua jenis opsi (call dan put)
secara bersama-sama.

13
i. Spread strategy, investor membeli satu seri dalam suatu jenis option dan
secara simultan menjual seri lain dalam kelas Option yang sama. Dengan
kata lain stratedi spread merupakan strategi dimana pembeli sebuah kelas
opsi dibiayai secara keseluruhan atau oleh hasil penjualan opsi yang lain.
2.7 Futures
Latar belakang munculnya perdagangan futures pada dasarnya bisa
dijelaskan dari teori evolusi pasar, seperti yang sering dibahas dalam dasar-
dasar ilmu ekonomi seperti barter. Barter akan terjadi jika ada dua pihak yang
memiliki kepentingan dan minat yang sama untuk melakukan pertukaran
barang. Sistem perdagangan seperti ini seringkali menemui kegagalan akibat
tidak adanya hubungan informasi dan transportasi yang memungkinkan
pertemuan kepentingan pihak-pihak yang ingin melakukan barter.
Seringkali, akibat kendala komunikasi dan transportasi yang belum
memadai diantara pembeli dan penjual, menyebabkan munculnya hambatan-
hambatan dalam perdagangan. Hal ini tentu saja bisa merugikan pihak pembeli
maupun penjual. Barang yang terlalu lama disimpan atau tidak laku, akan bisa
menyebabkan produk yang dijual membusuk ataupun harganya menjadi
rendah. Kondisi seperti ini, dahulu memunculkan inisiatif dari para petani di
Amerika dan Eropa untuk menemukan suatu mekanisme perdagangan komiditi
pertanian yang bisa mengatasi masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah
tersebut, mereka selanjutnya menemukan suatu mekanisme perdagangan
dengan menggunakan instrumen yang disebut kontrak forward. Dalam kontak
forward ini, dua belah penjual dan pembeli bernegosiasi dan menandatangani
kontrak tertulis, yang berisi kesanggupan kedua belah pihak untuk mengurangi
resiko ketidakpastian harga komoditi dimasa datang.
Selanjutnya untuk mengatasi masalah tersebut, kontrak forward ini banyak
di perjual-belikan dipasar yang terorganisir sebagai bentuk sekuritas surat
berharga yang bisa di perjual-belikan, yang sudah memuat spesifikasi
komoditif yang sudah memenuhi standar yang ditetapkan, melalui mekanisme
pasar yang terorganisir ini selanjutnya menimbulkan bentuk sekuritas derivatif
baru yang disebut sebagai kontrak futures.

14
Dalam beberapa hal kontrak forward dan kontrak futures memiliki
kesamaan, meskipun bisa ditarik dua perbedaan yang mendasar. Perbedaan
pertama adalah bahwa kontrak forward merupakan kontrak yang
dinegosiasikan oleh dua belah pihak dan diperjualbelikan dipasar nonreguler.
Sedangkan future merupakan kontrak yang dilakukan oleh dua pihak yang
memuat spesifikasi yang terstandarisir pada pasar reguler yang terorganisir.
Perbedaan kedua, terkait dengan bagaimana memperlakukan perubahan
harga dan arus kas yang terjadi. Pada kontrak forward, nilai dan arus kas
ditentukan pada tanggal penyerahan/pelunasan kontrak. Nilai ini bisa negatif
atau positif tergantung dari selisih harga pasar komoditif yang disepakati dalam
bentuk kontrak forward. Sedangkan dalam bentuk kontrak futures, nilai futures
dan arus kas disesuaikan setiap hari sesuai dengan perubahan harga pasar
komoditif yang terjadi setiap harinya.
2.8 Kontrak pada Future
Seperti yang kita ketahui di atas, sistem perdagangan barter seringkali
menemui kegagalan akibat tidak adanya hubungan informasi dan transportasi
yang memungkinkan pertemuan kepentingan pihak-pihak yang ingin
melakukan barter. Seringkali, akibat kendala komunikasi dan transportasi yang
belum memadai diantara pembeli dan penjual, menyebabkan munculnya
hambatan-hambatan dalam perdagangan. Hal ini tentu saja bisa merugikan
pihak pembeli maupun penjual. Dari sini lah muncul dua kontrak perjanjian
yaitu kontrak Futures dan Forward.
a. Kontrak  futures
Sebuah perjanjian atau komitmen dua pihak, untuk mengirimkan atau
menerima instrumen finansial atau komoditas pada tanggal tertentu di masa
datang, dengan harga yang telah ditentukan pada waktu penandatanganan
kontrak. Pihak yang telah setuju untuk mengirim sesuatu dinamakan pihak
yang menjual kontrak atau “go short”.  Sedangkan pihak lain yang setuju
untuk menerima dinamakan pihak yang membeli kontrak atau  “go long”.
Berbeda dengan kontrak opsi dimana individu yang terlibat pada kontrak
mempunyai hak, bukan kewajiban, untuk membeli dan menjual aktiva

15
finansial, kontrak  futures mengatur bahwa individu yang terlibat kontrak
berkewajiban melakukan pengiriman dan penerimaan. Transaksi  futures atau 
forwards juga berbeda dari transaksi “spot” yang mana mewajibkan pihak
bertransaksi untuk melakukan  pengiriman segera atau delivery “on the spot”
pada harga spot.
Futures adalah kontrak berjangka panjang yang bersifat mengikat atau
memberi kewajiban kepada kedua belah pihak untuk membeli atau menjual
underlying asset tertentu (berupa valuta asing, tingkat bunga, ekuitas, atau
komoditas) berdasarkan tingkat harga yang ditetapkan saat ini yang
penyelesaian transaksinya dilakukan secara cash settelement di masa yang akan
datang sesuai dengan expiration date yang ditetapkan di dalam kontrak
tersebut.
Harga atas underlying assets dibedakan menjadi initial futures price (harga
awal) dan terminal future price (harga pada saar kontrak futures di exercise)
apabila terminal futures price lebih rendah daripada initial futures ketika
dilaksanakan exercise, maka penjual akan mendapat profit. Sebaliknya, jika
pada saat dilaksanakan exercise, terminal future price-nya dari underlying
assets lebih tinggi dari pada initial futures pricenya, maka penjual yang akan
memperoleh keuntungan.
Kondisi ini menunjukan bahwa kedua belah pihak di dalam kontrak futures
ini memiliki symetric exposure, mengingat adanya potential loss dan profit
function yang seimbang antara penjual dan pembeli.
Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk
mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu
pihak ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu instrumen  futures ini
menawarkan suatu cara untuk mangatur tingkat risiko yang ada di pasar
finansial.
b. Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract
Suatu persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli
suatu aset (atau bentuk apapun juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan
sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal penjualan dan tanggal penyerahan barang

16
dilakukan berbeda. Kontrak serah ini digunakan untuk mengendalikan dan
meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata uang
(contoh: kontrak forward untuk transaksi mata uang) atau transaksi komoditi
(contoh: kontrak serah untuk minyak bumi).
Transaksi forward adalah transaksi berjangka dengan penyerahan valuta
pada suatu tanggal tertentu dengan menggunakan kurs yang disepakati pada
tanggal transaksi. Transaksi forward digunakan untuk mengantisipasi :
a. Kebutuhan pembayaran hutang dalam mata uang asing
b. Mengantisipasi fluktuasi kurs valuta asing
c. Pembiayaan Eksport dan Import dalam valuta asing
d. Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga
yang telah disetujui sebelumnya.
Saat terjadi transaksi forward, belum terjadi pertukaran atau pembayaran
uang. Pembayaran dan pengiriman barang dilakukan sesuai dengan jadwal dan
aturan yang telah disepakati. Harga forward berbeda dengan harga spot atau
harga pada saat asset tersebut berpindah tangan pada waktu tersebut (spot),
biasanya dua hari kerja.
Di Indonesia contract forward (kontrak serah) dibuat atas dasar
kesepakatan dua belah pihak yang bertransaksi dan dapat dilakukan dimana
saja, sedangkan kontrak berjangka telah ditetapkan secara standar dan hanya
dapat diperdagangkan di bursa berjangka. Kontrak forward selalu diakhiri
dengan penyerahan barang secara fisik, sedangkan kontrak berjangka dapat
ditutup dengan tiga cara yaitu penyerahan barang atau penyerahan secara tunai,
mengambil posisi sebaliknya dari posisi yang dimiliki sekarang, dan pertukaran
dengan transaksi fisik (exchange for physical). Kemudian, transaksi kontrak
berjangka dilakukan dengan penyerahan margin yang relatif kecil dibanding
dengan nilai kontrak dan dijamin serta diselesaikan oleh Lembaga Kliring
setiap hari.

17
2.9 Pengertian Warrant

Warrant diterbitkan oleh bank dan institusi-institusi keuangan yang


diperdagangkan dalam pasar saham dengan tujuan agar investor tertarik membeli
obligasi atau saham yang diterbitkan emiten. Pada keadaan tertentu, misalnya
pada saat suku bunga bank tinggi, tentu pemodal lebih suka menginvestasikan
dananya ke bank, tentu memberatkan keuangan emiten. Sebaliknya, jika
menerbitkan obligasi dengan bunga rendah, kemungkinan kurang laku. Agar
obligasi berbunga rendah itu menarik bagi investor, obligasi disertai warrant.
Warrant merupakan salah satu bentuk derivative, artinya warrant
mendapatkan nilainya dari instrument yang lain (atau menjual) instrument yang
mendasari. Sebagian warrant member pemegang hak untuk membeli (atau
menjual) instrument yang mendasari (yaitu saham) dari (atau ke) penerbit warrant
pada harga yang telah ditentukan dalam persyaratan penerbitan. Sebagian warrant
yang lain memberi pemegang untuk menerima pembayaran kas yang berhubungan
dengan nilai dari instrument yang mendasari pada waktu tertentu (misalnya,
warrant indeks).
Warrant (dalam bahasa Indonesia disebut “waran”) adalah suatu opsi yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk membeli sejumlah lembar saham pada harga yang telah ditentukan. Warrant
serupa dengan opsi jenis call (call option)[3] yang diterbitkan oleh perusahaan.
Biasanya warrant diterbitkan bersama dengan penerbitan atau penjualan obligasi
(surat tanda hutang) suatu perusahaan. Pembeli obligasi akan memperoleh
sejumlah warrant sebagai bonus[4]. Waktu untuk pembelian saham atau exercise
warrant biasanya  dapat dilakukan kapan saja selama masih dalam suatu periode
yang telah ditentukan. Jika model exercise sewaktu-waktu sebelum tanggal jatuh
tempo. Perusahaan juga mungkin menerbitkan warrant yang hanya dapat di-
exercise pada waktu yang telah ditentukan atau meniru model “European call
option”. Pada pembahasan ini, penulis mengasumsikan warrant dapat di-exercise
sewaktu-waktu selama periode yang telah ditentukan.

18
2.10 Karakteristik Warrant

1. Exercise price (X)


Exercise price adalah harga yang telah tertera pada warrant. Pemegang
warrant dapat membeli sejumlah lembar saham pada harga ini. Seperti telah
dibahas pada teori option, pemegang warrant hanya akan menggunakan hak-nya
jika harga saham di pasar (S) lebih tinggi dari exercise price (X). pada dasarnya
hanya ada satu exercise price pada suatu warrant. Namun demikian, ada juga
warrant yang memiliki exercise price yang semakin tinggi (stpped exercise price).
Misalnya, untuk warrant dengan maturity 10 tahun untuk 5 tahun pertama exercise
price-nya adalah 10.000,- dan untuk 5 tahun kedua exercise price-nya naik
menjadi Rp. 15.000,- stepped-up exercise price ini digunakan untuk mendorong
pemilik warrant untuk segera menukarkan warantnya dengan saham jika nilai
perusahaan meningkat dan diperkirakan akan terus meningkat.
2. Expiration Date
Meskipun ada beberapa warrant yang tidak memiliki batas usia, pada
umumnya warrant memiliki tanggal jatuh tempo. Misalnya warrant dengan usia
10 tahun, pemegang warrant ini hanya memiliki hak membeli saham pada harga
yang telah ditetapkan selama 10 tahun. Jika selama 10 tahun tersebut harga saham
(S) tidak pernah melebihi exercise price (X), pemegang warrant tidak akan pernah
menikmati keuntungan dari exercise warrant. Seperti halnya stpped-up exercise
price, expiration date juga merupakan alat bagi perusahaan penerbit warrant untuk
memaksa pemegang warrant melakukan exercise. Misalnya sehari menjelang
expiration date harga sahamlebih tinggi dari exercise price, pemegang warrant
tidak punya pilihan lain kecuali segera menggunakan haknya untuk memperoleh
keuntungan yang lebih besar dari kenaikan harga saham yang lebih tinggi lagi.
3.  Detachability
Meski dijual bersama obligasi atau sekuritas lainya (attached), warrant
dapat diperjual belikan secara terpisah dari sekuritas tersebut. Jadi pemodal
memiliki alternative untuk menjual warrant sendiri, obligasi sendiri, atau
kombinasi keduanya. Non-attachable warrant adalah warrant yang tidak dapat

19
dijual secara terpisah. Warrant semacam ini hanya dapat dipisahkan dari sekuritas
induk jika warrant diexcercise (ditukar dengan saham).
4. Exercise ratio
Exercise ratio menyatakan berapa lembar saham yang dapat dibeli pada
exercise price untuk satu lembar warrant. Misalnya, exercise ratio 2 berarti 1
warant dapat digunakan untuk membeli 2 lembar saham pada exercise price.

2.11 Keuntungan Membeli Warrant

a. Membeli warrant seperti menabung. Perbedaanya adalah surat tanda


menabung tidak dapat diperjual belikan, sedangkan warrant dapat
diperjualbelikan. Selain itu warrant bias diubah menjadi saham. Pilihan
terhadap alat investasi ini karena kemampuanya memberikan
penghasilan ganda, terutama warrant yang menyertai obligasi.
Disamping itu, akan dapat bunga obligasi, kelak setelah warrant
dikonversi menjadi saham, akan mendapatkan deviden dan capital
gain.
b. Dengan membeli satu paket obligasi yang disertai warrant, berarti
investor akan mendapat penghasilan dari dua sumber, yaitu dari bunga
obligasi dan dari deviden saham biasa. Akan tetapi, hanya pemegang
warrant yang menggunakan haknya, yang akan menerima deviden.
Pemegang obligasi yang disertai warrant kemungkinan akan mendapat
keuntungan dari capital gain.

2.12   Resiko Investasi Warrant

1. Investor (pembeli warrant) akan menerima bunga yang lebih


rendah.
2. Kesempatan mendapatkan capital gain hilang.
3. Merunya EPS (earning per shar/pendapatan per saham).
4. Penambahan jumlah saham yang beredr juga akan menurunkan
EPS.

20
2.13  Pendapatan Yang Diperoleh Investor Warrant

1. Bunga warrant
Pendapat berupa bunga akan diperoleh investor yang membeli
warrant yang menyertai obligasi. Dengan membeli obligasi, otomatis
investor akan mendpatkan bunga. Obligasi yang disertaiwarant yang bias
dikonversi menjadi saham sewaktu-waktu mendatang, tidak berpengaruh
terhadap hak investor atas bunga obligasi.suku bunga obligasi yang
disertai warrant biasanya lebih rendah dari suku bunga bank. Bunga
diperoleh sebagai imbalan pembelian obligasi, maka ketika investor
memutuskan membeli obligasi, akan mendapatkan bunga yang
pembayaranya tergantung perjanjian yang disepakati bersama. Dalam
praktiknya, ada yang menawarkan pembayaran bunga, bulanan,
semesteran, atau tahunan.

2. Deviden
Warrant adalah hak untuk membeli saham pada harga dan waktu
tertentu. Karena ini merupakan hak, jika investor menggunakan haknya,
berarti akan mendapatkan saham. Sebagai pemegang saham, akan
mendapatkan dividen. Besarnya dividen ditentukan oleh rapat umum
pemegang saham. Jika ingin mendapatkan dividen, harus bersedia menahan
saham yang dibeli dalam waktu yang relative lama. Setidaknya satu tahun
karena emiten telah menerbitkan laporan tahunan dan membagikan dividen.
Menahan saham saham tidak perlu terlalu lama untuk mendapatkan dividen
karena pembelian saham bias dilakukan menjelang emiten akan membayar
dividen.
3. Capital gain
Capital gain bias diperoleh bila pemegang obligasi yang disertai
warrant menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga ketika
memperolehnya. Capital gain bias diperoleh jika pemegang obligasi yang
disertai warrant mendapat diskon pada saat melakukan pembelian. Oleh karena
itu, pada saat jatuh tempo, akan mendapatkan pelunasan sebesar harga pari

21
dengan syarat investor tidak menggunakan haknya. Capital gain juga bias
diperoleh bila setelah melakukan konversi menjadi saham biasa, investor bias
menjual sahamnya diatas harga perolehan. Capital gain obligasi yang disertai
warrant bias dating dari tiga kesempatan berikut ini:
a.Pada saat terjadi penjualan obligasi yang disertai warrant, capital
gain bisa datang kapan saja, asalkan setiap penjualan berhasil
menjual di atas harga pembelianya.
b. Saat jatuh tempo. Untuk mendapatkan capital gain harus dipenuhi
dua syarat, yaitu pemegang warrant memutuskan tidak menggunakan
haknya melakukan konvensi dan pemegang warrant
mendapat  diskon saat membelinya
c.Saat terjadi penjualan saham, dengan syarat pemegang warrant
melakukan konversi dan berhasil mejual sahamnya.

2.14   Jenis-Jenis Warrant

1. Warrant ekuitas
Warrant call ekuitas dan warrant put ekuitas diterbitkan atas sekuritas-
sekuritas (dalam sebagian kasus, sekuritas-sekuritas yang didaftarkan dalam
pasar modal diluar negeri). Harga exercise umumnya ditentukan mendekati
nilai sekuritas pada saat penertiban. Jangka jatuh tempo umumnya nilai dari
sekitar tiga bulan sampai tiga tahun dari tanggal penertiban (rata-rata
Sembilan bulan). Warrant ekuitas dapat bergaya exercise Amerika serikat atau
eropa dan jika di-exercise, di-settle dengan menyampaikan sekuritas yang
mendasarinya. Warrant ekuitas umumnya diperdagangkan secara tinggi,
khususnya untuk mereka yang mempunyai jangka jatuh tempo yang pendek.
2. Warrant ekuitas internasional
Warrant ekuitas internasional adalah warrant call ekuitas dan
warrant put ekuitas atas sekuritas-sekuritas yang didaftarkan dalam pasar
mpdal diluar negeri, ini membangkitkan isu-isu yang lain yang mesti anda
pertimbangkan. Anda semestinya berbicara ke panasihat terakeditasi
tentang kekompleksan tambahan dari warrant ekuitas international.

22
3. Warrant halangan ekuitas
Warant halangan ekuitas adalah warrant ekuitas dengan karakteristik
halangan yang umumnya menyebabkan warrant berakhir sebelum tanggal
jatuh tempo. Dalam sebagian kasus memicu tingkat halangan mungkin
menyebabkan harga exercise dan halangan direset.
4. Warrant indeks
Warrant indeks dihubungkan dengan unjuk kerja dari indeks harga
saham, misalnya IHSG atau indeks-indeks harga saham diluar negeri. Tingkat
exercise (daripada harga exercise) diekspresikan dalam titik indeks, warrant-
warant ini di-settle secara kas pada exercise atau jatuh tempo. Secara umum,
warrant indeks diperdagangkan secara tinggi dan ditanggali secara pendek
(rata-rata tiga bulan).
5. Warrant indeks halangan
Sebagian warrant indeks mempunyai tingkat halangan. Konsekuensi
dari memicu halangan didefinisikan dalam kondisi penerbitan dari seri warrant
tersebut.
6. Warrant indeks asing
Warrant indeks dapat juga diterbitkan atas indeks-indeks  asing yang
mewakili gerakan pada pasar-pasar modal asing. Warrant ini mempunyai
multiplier indeks dalam mata uang local atau mata uang asing (dengan jumlah
asing dikonversikan ke jumlah local pada saat settlement). Anda semestinya
berbicara pada nasihat derivative terakreditasi tentang karakteristik unik dari
warrant indeks asing.
7. Warrant installement (cicilan)
Warrant installement adalah warrant call yang dapat bergaya exercise
eropa atau emorika dan umumnya mempunyai masa hidup antara duabelas
bulan dan sepuluh tahun.
8. Warrant endowment
Warrant endowment adalah warrant jangka panjang dengan masa hidup
sepuluh tahun. Warrant ini umumnya atas sekuritas (atau sekumpulan
sekuritas) yang terdaftar pada pasar modal di tempat anda dan bergaya jenis

23
exercise eropa. Warrant endownment dipromosikan sebagai produk investasi
yang dibeli oleh investor dan dipegang sampai jatuh tempo.
9. Warrant modal terlindung (capital protected)
Warrant capital plus mempunyai jaminan modal, artinya anda dijamin
mendapatkan kembali paling tidak modal awal anda saat warant jatuh tempo.
10. Warrant harga exercise rendah
Warrant harga exercise rendah umumnya adalah warrant call ekuitas
dengan exercise yang sangat rendah relative terhadap harga pasar dari
instrument yang mendasarinya pada waktu penerbitan (misalnya, satu sen).
Pembeli warrant harga exercise rendah secara efektif membayar secara penuh
dari nilai instrument yang mendasarinya dimuka
11. Warrant terbatas
Warrant terbatas dipasarkan dibawah banyak nama meskipun
strukturnya mungkin sama/mirip. Call terbatas, bloc, COS, DYNO, disco
adalah sebagian dari nama-nama tersebut. Warrant ini membatasi potensi
keuntungan untuk pemegang warrant, tetapi member keuntungan-keuntungan
yang lain sebagai imbalanya. Warrant ini juga mempunyai harga exercise yang
rendah relative terhadap harga dari instrument yang mendasarinya dan
umumnya bergaya exercise eropa.
12. Warrant pendapatan premi (premium income warrant/PIE)
Jenis warrant terbatasi yang lain menawarkan pendapatan premi
sebagai imbalan dari menyerahkan sebagian potensi keuntungan. Warrant ini
berisi sebagian dari karakteristik warrant terbatasi yang disebutkan diatas, juga
sebagian dari karakteristik warrant installment. Warrant ini diterbitkan atas
sekumpulan saham sehingga warrant mempunyai nilai wajah yang tinggi.
13. Warrant mata uang
Pemegang warrant mata uang mungkin menukar sejumlah mata uang
asing kemata uang local atau seblum tanggal jatuh tempo. Nilai warrant naik
dan turun sesuai dengan gerakan dalam nilai tukar antara mata uang asing dan
local. Sebagai contoh pemegang warrant call AUD/USD mendapat
keuntungan dari kenaikan dalam nilai tukar AUD/USD dan pemegang warrant

24
put AUD/USD mendapatkan keuntungan dari penurunan dalam niali tukar
AUD/USD.

25
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Option atau opsi adalah suatu perjanjian kontrak antara penjual opsi
dengan pembeli opsi, dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu
kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada
waktu dan harga yang telah ditetapkan.
Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk
mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu
pihak ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu instrumen  futures ini
menawarkan suatu cara untuk mengatur tingkat risiko yang ada di pasar
finansial.
Warrant (dalam bahasa Indonesia disebut “waran”) adalah suatu opsi
yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli sejumlah lembar saham pada harga yang telah
ditentukan

3.2 Saran
Dengan selesainya paper ini diharapkan agar pembaca dapat memberikan
kritik dan sarannya kepada kami mengenai paper ini. Karena kami memaklumi
bahwa kami selaku penulis memiliki kekurangan-kekurangan dalam
penyusunan paper ini.

26
DAFTAR PUSTAKA
Tandelilin eduardus. 1956. portofolio dan investasi. yogyakarta: UGM.
Buletin Institute Bisnis Indonesia, (1996), “Perkembangan Pasar Uang an
Pasar Modal di Indonesia”.
Gitman, Lawrence J and Joehnk, Michael D (1990), Fundamentals of
investing, fourth editing, Harper Collins Publisher, New York.
Himpunan Peraturan Pasar Modal Indonesia, Badan Pengawas Pasar
Modal, Departemen Keuangan, Agustus 1997:
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-18/PJ.42/1996 tanggal
30 April 1996.
Mahmud, HZ, (1996) “Kapitalisasi Pasar”, Media Indonesia, 15 Juli 1996. 
            Samsul, Mohamad.  Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio. Jakarta :
Erlangga. 2006.
            Sartono, Agus. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi
4. Yogyakarta : BPFE YOGYAKARTA. 2010.

https://www.academia.edu/10023730/A._Pengertian_Opsi_Option
http://boardcreations.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-obligasi-saham-dan-
warrant.html
https://www.academia.edu/30490167/

Bab_2_Akuntansi_untuk_Instrumen_Derivatif

http://anthoposthink02.blogspot.com/2014/02/makalah-opsi-keuangan_1html?

m=1

http://id.m.wikipedia.org/wiki/opsi_(keuangan)

http://pengertian-pasar-futures-danoption.blogspot.com/2012/07/option-adalah-

perjanjian-yang.html?m=1

27

You might also like