Professional Documents
Culture Documents
Laporan Akhir Embedded System
Laporan Akhir Embedded System
Oleh:
1. Cut Fahrani Dhania (195150307111016)
2. Desi Rosda Arum Sari (195150301111019)
3. Mochammad Zava Abbiyansyah (195150300111023)
4. Muhammad Fadhel Haidar (195150307111028)
5. Muhammad Nur Arssy (195150301111026)
6. Muhammad Raihan Wardana Budiarto (195150307111030)
7. Mutiara Pramesti Utami (195150301111028)
Dosen Pengampu:
Dahnial Syauqy, S.T.,M.T.,M.Sc.
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat........................................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 3
2.1 Sensor MQ-2 (Pendeteksi Gas) ................................................................................... 3
2.2 NodeMCU ................................................................................................................... 3
2.3 Shield NodeMCU ........................................................................................................ 4
2.4 Buzzer Low Level Trigger ........................................................................................... 5
2.5 LED ............................................................................................................................. 5
2.6 Relay Single Channel .................................................................................................. 6
BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN .............................................................. 7
3.1 Spesifikasi Sistem dan Prinsip Kerja .......................................................................... 7
3.2 Blok diagram ............................................................................................................... 8
3.3 Perancangan sistem ..................................................................................................... 8
3.4 Sequence Diagram ..................................................................................................... 12
3.5 Diagram Skematik ..................................................................................................... 13
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................................... 15
4.1 Flowchart pemrograman ........................................................................................... 15
4.2 Implementasi dan Hasil uji ........................................................................................ 16
BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 19
5.1 Kesimpulan................................................................................................................ 19
5.2 Saran .......................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 20
LAMPIRAN I: SOURCE CODE .......................................................................................... 21
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah menjadi
sebagai berikut:
a. Bagaimana penerapan alat ‘Gas Leak Detector / Pendeteksi Kebocoran
Gas’ dalam mengatasi kebocoran gas LPG penyebab kebakaran?
b. Bagaimana cara kerja dari alat ‘Gas leak Detector / Pendeteksi Kebocoran
Gas’?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penggunaan ‘Gas Leak Detector / Pendeteksi Kebocoran Gas’ ialah:
a. Untuk menjabarkan penerapan alat ‘Gas Leak Detector / Pendeteksi
Kebocoran Gas’ dalam mengatasi kebocoran gas LPG penyebab
kebakaran.
b. Untuk mengetahui cara kerja dari alat ‘Gas leak Detector / Pendeteksi
Kebocoran Gas’.
1.4 Manfaat
Adapun pelaksanaan projek ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
Projek ini diharapkan dapat menjadi alternatif dan solusi bagi masyarakat
dalam mendeteksi jika adanya kebocoran gas pada lingkungan sekitar.
2. Bagi Mahasiswa
Projek ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melakukan
penelitian dan pengembangan terhadap alat ‘Gas leak Detector /
Pendeteksi Kebocoran Gas’ agar dapat digunakan oleh masyarakat luas.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 NodeMCU
NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat open source (Dewi).
Terdiri dari perangkat keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan
Espressif System, yang menggunakan bahasa pemrograman scripting Lua. Istilah
NodeMCU secara default mengacu pada firmware yang digunakan daripada
perangkat keras development kit. Karena komponen utama dari NodeMCU adalah
ESP8266 (khususnya seri ESP-12, termasuk ESP-12E) maka fitur-fitur yang
dimiliki NodeMCU akan kurang lebih sama ESP-12 (juga ESP-12E untuk
3
NodeMCU v.2 dan v.3) diantaranya adalah 10 Port GPIO dari D0 – D10,
fungsionalitas PWM, antarmuka I2C dan SPI, antarmuka 1 wire, dan ADC kecuali
NodeMCU telah dibungkus oleh API sendiri yang dibangun berdasarkan bahasa
pemrograman eLua, yang cukup mirip dengan javascript.
4
2.4 Buzzer Low Level Trigger
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara (Sarmidi, 2019). Buzzer terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga
menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, karena
kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan
menggerakkan diafragma secara bolak balik sehingga membuat udara bergetar yang
menghasilkan suara dengung. Modul buzzer bekerja pada tegangan 3.5V ~ 5.5V
pada arus 30mA dengan pemicu berjenis active low. Frekuensi suara yang mampu
dihasilkan oleh buzzer ini sebesar 2500Hz dengan tingkat kebisingan 85dB.
2.5 LED
LED akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward)
dari anoda menuju ke katoda.
5
2.6 Relay Single Channel
Relay adalah salah satu piranti yang beroperasi berdasarkan prinsip
elektromagnetik untuk menggerakkan kontaktor guna memindahkan posisi ON ke
OFF atau sebaliknya dengan memanfaatkan tenaga listrik (Dewi). Sumber tegangan
yang dibutuhkan relay single channel untuk bekerja sebesar 3.75V ~ 6V dengan
arus listrik sebesar 2mAsaat keadaan idle dan 70mA saat aktif.
6
BAB III
METODOLOGI DAN PERANCANGAN
7
dibuat dan menggunakan shield nodeMCU untuk memudahkan pengerjaan
dan pencarian jika terjadi masalahnya. sensor gas MQ-2 akan melakukan
pembacaan gas dan akan mengirimkan ke mikrokontroler yang nantinya
akan diolah jika data dari sensor mendeteksi sebesar 900 ppm lebih maka
akan membunyikan buzzer dan akan mengirimkan notifikasi kemudian
menyalakan led dan relay-nya untuk mematikannya. prinsip kerja dari
pada sensor MQ-2 dilakukan secara analog untuk pembacaannya dan
dikirimkan ke mikrokontrolernya.
Jalannya sistem ini berdasarkan pemaparan blok diagram diatas (Gambar 3.1)
adalah mikrokontroler akan menerima input berupa baterai, switch, dan sensor sebelum
mendeteksi adanya gas bocor yang nantinya akan diteruskan ke arduino yang sudah
terprogram, lalu program akan melakukan pengecekan pada program melalui kondisi
yang sudah ditentukan. jika nantinya memenuhi syarat kondisi, maka sistem akan
berlanjut ke output yaitu switch, buzzer, relay, dan LED setelah terdeteksi gas bocor.
8
• Bagian Sensor MQ-2
9
kelebihan dibanding dengan mikrokontroler lainnya, yaitu memiliki
kemampuan untuk dapat dijadikannya perangkat IOT yang terhubung
langsung dengan wifi, sehingga user dapat melakukan komunikasi dengan
Node MCU secara jarak jauh. Berikut pin-pin yang digunakan pada sistem
Gas Leak Detector:
- Pin A0 terhubung dengan pin pada sensor gas MQ-2.
- Pin D0 terhubung dengan pin pada relay 1 switch.
- Pin D1 terhubung dengan pin pada buzzer.
- Pin D2 terhubung dengan LED.
- Pin 3V dihubungkan dengan semua sensor, buzzer, switch, dan LED.
- Pin gnd dihubungkan dengan semua sensor, buzzer, switch, dan
LED.
Pada shield Node MCU terdapat komponan yang memiliki semua pin
untuk dapat lebih digunakan sebagai percobaan. Shield digunakan untuk
merangkai elektronika yang bersifat sementara untuk uji coba. Komponen
yang ada pada shield node MCU sebagai berikut.
- Power input yang dapat digunakan sebagai masukan daya alternatif
selain pada micro USB pada node MCU.
- Shield memiliki banyak input, ground, dan input 3V sebagai
masukan yang memudahkan pada saat melakukan percobaan.
- Shield memiliki pin input untuk dapat dihubungkan dengan node
MCU sesuai dengan pin-pin bawaannya.
10
Relay 1 switch memiliki 3 buah kaki yang dipresentasikan menjadi
kabel hijau, biru, dan ungu.
- Pin hijau terhubung dengan shield node MCU pada pin D0.
- Pin biru terhubung dengan ground pada shield node MCU.
- Pin ungu terhubung dengan input 3 volt pada shield node MCU.
• Bagian Buzzer
11
• LED
12
yang diproses. Jika lebih dari 800 ppm maka akan ada notifikasi berupa
ada kebocoran gas, sedangkan jika kurang dari 800 ppm, maka
dikembalikan ke sensor. Namun saat ada notifikasi, maka akan menerima
output pada LED, relay, dan buzzer. Jika gas tidak terdeteksi bocor atau
sudah terdeteksi, maka buzzer, relay, dan LED dimatikan.
13
Gambar 3.8 Diagram Skematik
14
BAB IV
PEMBAHASAN
15
4.2 Implementasi dan Hasil uji
Implementasi adalah tindakan atau sebuah proses gagasan yang sudah disusun
sedemikian rupa dengan cermat dan detail. Berikut merupakan gambaran
implementasi dari Gas Leak Detector, tetapi untuk melakukan percobaan
menggunakan gas LPG asli merupakan hal yang berbahaya, maka proses
implementasi akan digambarkan dengan menggunakan gas pada korek api. Bentuk
dari alat Gas Leak Detector ketika diimplementasikan didunia nyata dapat dilihat
pada Gambar 4.2.
Sensor diletakkan sedikit keluar seperti pada Gambar 4.3. Hal ini bertujuan
untuk memperoleh pembacaan data besaran gas oleh sensor agar dapat men-trigger
node MCU.
16
Implementasi dari Gas Leak Detector ketika sensor MQ-2 mendeteksi gas
dengan besaran lebih dari 800 ppm dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Implementasi dari Gas Leak Detector ketika sensor MQ-2 mendeteksi gas
dengan besaran kurang dari 800 ppm dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Hasil pengujian projek dilakukan dengan cara meng-compile source code yang
tertera, dimana hasilnya tidak terjadi error dan program berhasil dijalankan dengan
baik. Pada saat gas terdeteksi memiliki besar ppm lebih dari 800 ppm, maka
terindikasi adanya kebocoran gas pada lingkungan yang selanjutnya akan
mengirimkan notifikasi kepada smartphone dan memberikan peringatan dini
dengan menggunakan buzzer, LED, dan relay yang terhubung dengan kipas atau
17
blower. Sedangkan pada saat sensor tidak mendeteksi gas dengan nilai kurang dari
800 ppm, maka hal tersebut menandakan bahwa tidak adanya kebocoran gas.
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengambilan judul project “Gas Leak Detector menggunakan Sensor Gas MQ-
2” ini berdasarkan dari masih banyaknya rasa kurang waspada terhadap kebocoran
gas LPG yang terjadi di lingkungan masyarakat. Kebocoran gas ini dapat
mengkibatkan terjadinya ledakan yang dapat menimbulkan korban jiwa. Atas
penggunaan dasar tersebut, penulis membuat suatu perencanaan blok diagram,
sequence diagram, skematik diagram, beserta dengan cara untuk
mengimplementasikannya. Pada saat melakukan percobaan, 3D printer akan
digunakan untuk membuat sebuah prototype yang memudahkan penulis saat
melakukan debugging, serta pengujian alat akan dilakukan dengan menggunakan
gas yang terdapat pada korek api.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk pengembangkan projek selanjutnya adalah
dengan mendesain kembali bentuk alat menjadi lebih kecil agar lebih efisien,
sehingga akan memudahkan pengguna dalam memakai alat “Gas Leak Detector”
19
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN I: SOURCE CODE
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <BlynkSimpleEsp8266.h>
#define RELAY_1 D0
#define RELAY_ON 0
#define RELAY_OFF 1
int pembacaansensor = 0;
void setup()
{
Serial.begin(115200);
Blynk.begin(auth, ssid, pass);
pinMode(RELAY_1, OUTPUT);
pinMode(pinBuzzer, OUTPUT);
pinMode(LED, OUTPUT);
digitalWrite(RELAY_1, RELAY_OFF);
}
void loop()
{
pembacaansensor = analogRead(A0);
Serial.println(pembacaansensor, DEC);
else
{
Blynk.notify("ADA KEBOCORAN GAS LPG");
digitalWrite(RELAY_1, RELAY_ON);
digitalWrite(pinBuzzer, LOW);
digitalWrite(LED, HIGH);
}
Blynk.run();
}
21