You are on page 1of 9

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU: Dr. Mahfud Mahmud Gamar. S.Pd.,M.pd

DI SUSUN OLEH:

NAMA : ANDI TALHA

NIM : A31121056

KELAS : C

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVRSITAS TADULAKO

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun pembuatan
makalah ini adalah sebagai tugas kelompok yang diberikan oleh dosen dalam mata kuliah Profesi
Kependidikan. Dengan selesainya makalah ini, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kemajuan dalam hal Penyusunan Makalah di kemudian
hari. Akhir kata,kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Tidak lupa juga saya ucapkan terima
kasih banyak kepada dosen yang sudah memberikan tugas makalah ini kepada kami.
DAFTAR ISI

SAMPUL……………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR……………………………………………………………...

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………….

B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………….

BAB II PEMABASAN……………………………………………………………..
A. PENGERTIAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN………………………………………….

B. PENGERTIAN PENDIDIKAN PROFESI GURU……………………………………..

C. PROFESI SEBAGAI GURU……………………………………………………………..

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………..

A. SAMPUL…………………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSATAKA……………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELEKANG

Pendidikan adalah hal mutlak yang ada dalam kehidupan. Tanpa pendidikan maka
masyarakat dan individu akan terus terbelenggu dalam kebodohan dan kevakuman sehingga
sulit untuk berbuat sesuatu yang berguna demi meningkatkan kualitas diri. Pendidikan bisa
dilakukan oleh lembaga formal dan informal. Lembaga formal penyelenggara pendidikan
meliputi lembaga-lembaga pendidikan yang terdaftar. Lembaga informal dimulai dri
pendidikan orang tua dan lainnya diluar pendidikan formal. Pendidikan formal akan sangat
berperan penting dalam membentuk kepribadian dan kualitas individu. Seorang tenaga pendidik
yang melatih dan mendidik individu harus benar-benar terlatih. Dengan kata lain seorang
pendidik harus profesional.
Guru sebagai profesi menjadi tenaga pendidik yang diharuskan memiliki kompetensi-
kompetensi tertentu seperti kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
personal dan kompetensi sosial. Semua kompetensi itu berkaitan dengan upaya peningkatan
kualitas dan keprofesionalan guru.
Mendidik bukanlah hal yang mudah terutama dilembaga formal. Perlu cara khusus
untuk menangani masing-masing perbedaan karakteristik setiap peserta didik. Oleh karena itu.,
perlu dilakukan upaya untuk peningkatan mutu tenaga kependidikan, karena pendidikan disuatu
negara akan menentukan kualiatas dari negara tersebut. Di Indonesia sendiri banyak melakukan
program Diklat bagi tenaga kependidikan untuk menunjang keberhasilan dalam mendidik
peserta didik. Dan hal mutlak yang harus dipikirkan adalah bahwasanya tenaga pendidik harus
mendapat perlindungan dan jaminan hukum dari pemerintah yang pada teorinya sudah terdapat
dalam UU tentang guru dan dosen, terlepas dari realisasinya yang masih diragukan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaiaman pengertian kebijakan profesi
2. Bagaimana pengertian pendidikan profesi guru?
3. Bagaimana profesi sebagai guru?
BAB II

PEMBAHASAN

D. PENGERTIAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN

Kebijakan pendidikan tidak bisa lepas dari hakikat pendidikan, yaitu usaha untuk
memanusiakan anak manusia dan menyiapkannya menjadi generasi penerus yang cerdas lagi
pancasilais serta beriman kepada Tuhan yang Maha Esa sebagaimana yang termaktub dalam
pembukaan UUD 1945 alenia keempat (Bakry, 2010:3).

Kebijakan pendidikan merupakan bagian dari kebijakan publik yang merupakan


keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan tindakan yang secara langsung dibuat oleh pihak
tertentu (dalam hal ini pemerintah) guna mengatur pengelolaan dan pendistribusian sumber daya
alam, finansial dan manusia demi kepentingan publik, yakni rakyat banyak, penduduk,
masyarakat atau warga negara (Bakry, 2010:1).

Negara Indonesia dalam kaitannya tentang pendidikan, pemerintah telah memberikan


perhatian khusus mengenai pendidikan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang di dalamnya memuat berbagai hal yang
berkenaan dengan pendidikan yang dikehendaki oleh negara. Namun kebijakan yang terkandung
dalam UU tersebut dianggap masih sangat umum dan mengikat setiap daerah untuk mengikuti
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga sulit diterapkan terlebih lagi disebabkan
banyaknya permasalahan yang muncul dalam implementasi kebijakan yang dikehendaki, mulai
dari pemerataan kebijakan, pelaksanaan hingga pada proses evaluasi kebijakan pendidikan.

Seiring berjalannya waktu pemerintah mengeluarkan suatu kebijaksanaan baru yang


terdapat dalam UU No. 2 tahun 1999 tentang Pemerintah otonomi daerah yang berisikan tentang
isyarat bagi setiap wilayah maupun daerah agar mampu mengoptimalkan setiap kemampuan dan
kelebihan yang dimiliki guna menciptakan lingkungan masyarakat yang lebih baik. Salah
satunya adalah kebebasan dalam mengembangkan potensi pendidikan yang dimiliki setiap
wilayah atau daerah, sehingga munculah kebijakan yang disebut desentarlisasi pendidikan (Chan
dan Sam, 2005: 1).

salah satu dampak nyata dari adanya desentralisasi pendidikan adalah memberi
kesempatan kepada setiap kepala dinas pendidikan untuk mengambil alih kewenangan dalam
pengambilan keputusan (decision making), tentunya selama kebijakan yang diambil tidak
bertentangan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Lebih mengerucut lagi,
dampak diterapkannya desentralisasi pendidikan adalah memberikan wewenang khusus bagi
setiap lembaga pendidikan untuk membuat kebijakan sendiri guna meningkatkan kualitas.
pendidikan dan menumbuhkan daya saing yang lebih mumpuni pada lembaga pendidikan
tersebut (Chan dan Sam, 2005: 8).

E. PENGERTIAN PENDIDIKAN PROFESI GURU

Pengertian Profesi Howard M Vollmer dan Donald L Mills (1996) menyatakan bahwa
profesi berarti suatu kompetensi khusus yang memerlukan kemampuan intelektual tinggi. Yang
mencangkup penguasaan atau didasari pengetahuan tertentu. Selanjutnya dikatakan pula bahwa
profesi guru adalah sebuah jabatan yang memerlukan kemampuan intelektual khusus yang
diperoleh melalui kegiatan belajar dan pelatihan yang bertujuan untuk menguasai keterampilan
atau keahlian dalam melayani atau memberikan advis pada orang lain. Dengan memperoleh upah
atau gaji dalam jumlah tertentu. Pengertian lain dikemukakan oleh Moh Uzer Usman (1991)
bahwa Guru merupakan suatu profesi yang di artikan suatu jabatan atau pekerjaan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru.

Profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai,
keahlia guru dalam melaksanakan tugas pendidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan
guru tertentu.

a. Tujuan Pelaksanaan Profesi Guru (PPG)


Tujuan dilaksanakan pendidikan profesi guru adalah untuk menghasilkan calon guru yang
mampu mewujudkan tujuan pendidikan. Tujuan umum PPG tersebut tertuang dalam UU
NO. 20 Tahun 2003 Pasal 3, yaitu menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman bertakwa kepada Allah SWT, berahlak mulia, sehat
berilmu, cakep, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

F. PROFESI SEBAGAI GURU

Guru digolongkan sebagai sebuah profesi, karena guru menentut peran sebagai teladan
(panutan)ilmuan, motivator, dan bersikap bijak bagi peserta didiknya. Guru juga harus mampu
menjadi sebagai sumber tempat bertanya peserta didiknya. Guru merupakan profesi tertua
didunia seumur dengan keberadan manusia, profesi guru dianggap dapat dilakukan oleh semua
orang. Guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa
yang tidak mungkin digantikan oleh unsur manapundalam kehidupan sebuah bangsa sejak
dahulu. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan tugas semakain
terjaminterciptanya kehandalan dan terbianya kesiapan seseorang. (Sosanto, 2020: 20).

Peran, hak, dan kewajiban guru merupakan sutu diantara profesi dibidang pendidikan,
dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005, dikatakan guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasipeserta didik, pada pendidikan anak usia dini jalut pendidikan formal, pendidikan
dasar, pendidikan menegah. Guru dapat dirtikan sebagai seorang yang tugasnya terkait dengan
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan semua aspeknya, baik spiritual dan emosional,
intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya.
Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan
profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mendidik, mengajar,
dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai suatu profesi,. Tugas guru sebagai pendidik
berarti meneruskan dan mengambangkan nilai-nilaihidup kepada peserta didik. Tugas guru
sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan dan menerapkan dalam kehidupan demi
masa depan peserta didik (Djamarah,2000:37). Dalam menjalankan tugas dan profesinya , guru
memiliki hak dan kewajibaan yang harus dilaksanakan dan diperhatikan. Hak guru berarti suatu
yang harus didapatkan olehnya setelah ia melaksanakan sejumlah kewajiban sebagai guru.
Kewajiban guru adalah suatu yang harus patut dilaksanakan oleh guru didalam menjalankan
profesinya. (Susanto, 2020:37-44)

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

pendidikan tidak bisa lepas dari hakikat pendidikan, yaitu usaha untuk memanusiakan anak
manusia dan menyiapkannya menjadi generasi penerus yang cerdas lagi pancasilais serta
beriman kepada Tuhan yang Maha Esa sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan UUD
1945 alenia keempat (Bakry, 2010:3). Negara Indonesia dalam kaitannya tentang pendidikan,
pemerintah telah memberikan perhatian khusus mengenai pendidikan yang tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang di dalamnya
memuat berbagai hal yang berkenaan dengan pendidikan yang dikehendaki oleh Negara.

Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan
profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mendidik, mengajar,
dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai suatu profesi,. Tugas guru sebagai pendidik
berarti meneruskan dan mengambangkan nilai-nilaihidup kepada peserta didik. Tugas guru
sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan dan menerapkan dalam kehidupan demi
masa depan peserta didik (Djamarah,2000:37). Dalam menjalankan tugas dan profesinya , guru
memiliki hak dan kewajibaan yang harus dilaksanakan dan diperhatikan. Hak guru berarti suatu
yang harus didapatkan olehnya setelah ia melaksanakan sejumlah kewajiban sebagai guru.
Kewajiban guru adalah suatu yang harus patut dilaksanakan oleh guru didalam menjalankan
profesinya. (Susanto, 2020:37-44)

DAFTAR PUSTAKA
Danim Sudarwan, Kahiril. H, 2010. Profesi Kependidikan. Bandung : ALFABETA.

Nur Hamzah, 2009. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN. Jurnal METDEK. Volume
1,Nomor 2.

Getteng, Abd. Rahman. Menuju guru professional dan Beretika. Cet.I; Yogyakarta: Graha
Guru,2009

Anim Sudarwan, Kahiril. H, 2010. Profesi Kependidikan. Bandung : ALFABETA. Nur Hamzah,
2009. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN. Jurnal METDEK. Volume 1, Nomor 2.

You might also like