FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER Email : Leginac01@gmail.com
ABSTRAK
Kepatuhan merupakan perilaku pasien dalam menajalani pengobatan dengan
mengikuti anjuran terapi dan kesehatan yang di berikan oleh profesional kesehatan. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepatuhan pengobatan pasien hipertensi di wilayah Desa Jatisari Dan Kelurahan Patrang Jember. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini komparatif kuantitatif dimana populasi dalam penelitian ini adalah pasien dengan hipertensi di wilayah desa Jatisari dan Kelurahan patrang yang berjumlah 85 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunkan non probability sampling dengan jenis consecutive sampling sebanyak 43 responden Desa Jatisari dan 42 responden Kelurahan Patrang. Pengumpulan data dalam penilitian ini menggunakan kuisioner MMAS-8 untuk mendapatkan data kepatuhan dan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data tentang, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan menggunakan lembar kuisioner. Uji yang di lakukan pada penilitian ini secara bivariat dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini di dapat di desa Jatisari tingkat kepatuhan desa Jatisari, rendah 22 responden (51.2%), sedang 14 responden (32.6%), tinggi 7 responden (16.2%), untuk hasil Kelurahan Patrang di dapat tingkat kepatuhan Kelurahan Patrang rendah 10 responden (23.8%), sedang 22 responden (52.4%), tinggi 10 responden (23.8%). Dari hasil Uji bivariat Mann Whitney interpretasi nilai signifikansi (ρ-value) atau α = 0,023 <0,05. Sehingga dapat di simpulkan ada perbedaan tingkat kepatuhan pengobatan hipertensi di wilayah Desa Jatisari dan kelurahan Patrang. Di saran pada pasien dengan hipertensi minum obat anti hipertnesi secara rutin dan memperbaiki pola hidup bersih dan sehat serta mengurangi tingkat stress.
Kata Kunci: Kepatuhan, MMAS-s8, tingkat kepatuhan.
Riskesdas, (2018). Menurut Kemenkes RI (2014). Yulianti & Anggraini, (2020).