Professional Documents
Culture Documents
Jenis Jenis Ateisme Dan Letak Kesalahan Dalam Pemikirannya
Jenis Jenis Ateisme Dan Letak Kesalahan Dalam Pemikirannya
PEMIKIRANNYA
OLEH :SAID BAWAZIER, BADRUN NAFI, RAHMAT RIZKY NAUVALDY
tentu saja pemikiran Nietzsche tentang ateisme optimisme samasekali tidak benar.
Bagaimana membuktikan pemikiran Nietzsche samasekali tidak benar? "Mudah saja, begini,
Nietzsche begitu optimis akan mukjizat ilmu pengetahuan yang dengan kekuatannya menusia
dapat menguasai alam, dan bilademikian, maka Tuhan tidak diperlukan lagi. Benarkah ilmu
pengetahuan dapat menjanjikan optimisme yang diyakininya bahwa manusiaakan dapat
menguasai alam? Tidak diragukan lagi, manusia dengan ilmu dan teknologinya telah mencapai
kemajuan yang luar biasa. Sekali peristiwa terjadi di ujung dunia,pada saat yang sama dapat
dimonitor pada ujungdunia yang lain. Sekali gagang telpon diangkat,komunikasi antarbenua
dapat terlaksana.Manusia telah berhasil melakukan cangkok ginjal, cangkok jantung dan
bahkan mampu menggandakan makhluk hidup dengan cara cloning.Berbagai penyakit
berbahaya seperti TBC, infeksi, raja singa bisa diatasi. Manusia merasa semakin maju ilmu
pengetahuan dan teknologinya,semakin kecil masalah yang tidak bisa diatasinya,sehingga pada
suatu saat akan sampai pada batas di mana semua masalah akan dapat diatasi. Tetapi apa yang
terjadi tidaklah demikian.Batas di mana manusia ingin mencapainya ternyata selalu mundur
sejalan dengan kemajuanyang dicapai oleh ilmu pengetahuan. Suatu masalah dapat ditangani,
masalah lain muncul.Demikianlah! Maka selamanya manusia tidak akan dapat mencapai batas
itu. Ilmu pengetahuantidak dapat mendeteksi kapan persisnya gempaterjadi. Kalau pun bisa
mendeteksi, tetap saja ilmu pengetahuan tidak dapat menolak terjadinya gempa. Demikian
pula untuk selamanya manusia tidak akan melepaskan diri dari ketuaan dan kematian.
Kenyataan ini menyadarkan dia sebagai makhluk lemah. Membawa dia kepada keyakinan akan
adanya suatu Dzat yang kuasa sepenuhnya, yang dapat mengobati segala penyakit. Yang dapat
menghidupkan dan mematikan. Yang tidak terbatas kekuasaannya. Tidak terpengaruh oleh
waktu. Yang kekal abadi tidak terkalahkan oleh kematian, sebab Dialah pencipta kematian.
Dialah Tuhan! Dialah Allah,Tuhan seru sekalian alam."Jadi hanya orang gila yang mengatakan
Tuhan telah mati atau telah sirna. Sebagaimana sejarah mencatat Nietzsche pada akhirnya
adalah gila. Dia mati mengenaskan dalam keadaan gila! Tak ada yang membantah kenyataan
ini. Maka agar kalian tidak gila, kalian jangan mengikuti Nietzsche!"
"Mari kita bahas letak kesalahan dari atheisme materialisme. Mereka meniadakan Tuhan
dengan alasan Tuhan bukan materi. Tuhan tidak ada karena tidak bisa ditangkap panca indera,
Alasan para penganut faham materialisme itu sangat lemah. Pada kenyataannya manusia
mengakui adanya sesuatu yang bukan materi.Misalnya hukum. Hukum itu non materi. Dan
hukum itu ada. Diakui semua manusia termasuk para pengikut materialisme. Contoh lain adalah
ide. Siapa bisa mengindera ide? Ide diakui ada begitu saja dalam pikiran manusia. Ide. Tapi ide
itu ada. Juga spirit. Spirit ada begitu saja, masuk dalam jiwa manusia. Sama seperti ide, spirit
tidak bisa dilihat, disentuh, dicium atau dirasa dengan panca indera. Tapi spirit itu ada, tak ada
yang mengingkarinya." Contoh lainnya lagi 'waktu. Siapa bisa melihat waktu? Waktu bukan
benda. Bukan materi.Tidak bisa ditangkap indera manusia. Dengan kamera secanggih apa pun
manusia tidak bisa memotret waktu, bentuknya seperti apa. Sebab waktu memang bukan
benda, bukan materi. Tapi waktu itu ada, tak ada yang menyangkalnya.Otak manusia meyakini
begitu saja waktu itu ada.Jadi, banyak sekali hal-hal yang non materi yang diakuikeberadaannya
oleh manusia. Jika mereka bisa mengakui adanya hukum, ide, spirit dan waktu yang bukan
materi, yang tidak bisa ditangkap panca indera, kenapa mereka mengingkari adanya Tuhan?
Jadi, alasan mereka mengingkari adanya Tuhan itu sangat lemah.Tuhan itu ada, sebagaimana
waktu ada. Bahkan,Tuhanlah yang menciptakan waktu dan segala yang ada!
Kalau atheisme psikologi yang dibawa Freud dan Feuerbach lemahnya dari sisi apanya? Dari
segala sisinya lemah. Dari awal sampai akhir dasar falsafah mereka lemah. Kita tanya pada
anak-anak kecil di sekitar kita tentang Tuhan, mereka akan menjawab Tuhan itu ada.Jadi
pengalaman psikologi seperti yang digambarkan Freud sangat jauh dari kebenaran.
Freudmenggambarkan, ketika orang sudah dewasa dia menciptakan Tuhan dalam benaknya.
Yaitu Tuhan yang dia sebut dalam doanya untuk memenuhi keinginan-keinginannya. Persis
waktu ia kecil dulu saat minta tolong ayahnya. Ini sungguh gambaran yang sangat lucu sekali.
Bagaimana dengan orang yang sejak kecil telah mengenal Tuhan, dan mengakui Tuhan itu ada?
Atau bagaimana dengan anak yatim piatu yang tidak punya bapak dan tidak punya ibu. Hidup
sebatangkara sejak kecil, namun ketika dewasa mengakui adanya Tuhan. Apakah Tuhan yang
diakuinya terlahir dalam benaknya sekadar untuk memenuhi keinginan-keinginannya, persis
waktu ia kecil dulu saat minta tolong ayahnya. Bagaimana ia punya pengalaman minta tolong
pada ayahnya padahal ia tidak punya ayah?" "Freud dan Feuerbach sama-sama meyakini bahwa
agama tak lain hanyalah cerminan keinginan manusia. Karenanya, agama juga khayalan otak
manusia belaka. Pertanyaannya, benarkah agama itu merupakan keinginankeinginan? Kodrat
manusia menghendaki terpenuhi secara baik kebutuhan jasmani dan ruhaninya. Nafsu seks
manusia menghendaki perhenuhan dengan wanita mana saja tanpa batasan atau larangan.
Demikian pula nafsu perutnya. Tetapi agama melarang pemenuhan demikian.Manusia wajib
memenuhi tuntutan perut dan seksnya dengan beberapa aturan. Manusia wajibmenjaga
dorongan seksnya. Manusia tidak boleh melampiaskan keinginan seksnya kecuali pada
pasangannya yang sah. Manusia tidak boleh mengisi perutnya kecuali dengan yang halal.
Manusia harus mengerjakan shalat, puasa, membayar zakat, shadaqah dan itu bukan suatu
keinginan. Tapi kewajiban dan tuntutan yang diajarkan agama.Jika manusia merupakan
keinginan, mengapa banyak rasul yang membawa agama itu justru menderita, disingkirkan,
diteror, bahkan ada yang dibunuh. Jika agama cerminan keinginan, seharusnya semua rasul
diterima dengan penuh sukacita oleh kaumnya. Kenyataannya adalah sebaliknya. Jadi tidak
benar agama merupakan keinginan-keinginan. Dan tidak benar anggapan Tuhan hanya rekaan
benak manusia. Tuhan memang benar-benar ada. Dan agama yang benar seperti Islam adalah
agama yang diwahyukan Tuhan. Bukan cermin keinginan-keinginan manusia!"
Dan yg terakhir tentang letak kesalahan pemikiran karl marx tentang ateisme marxisme
yaitu Marx mendasarkan falsafahnya pada materialisme dan pemikiran Freuerbach. Dan satu
per satu telah kita runtuhkan di depan. Kita tinggal melihat alasan kebenciannya pada agama.
Marxmengatakan agama adalah candu yang meninabobokan manusia kepada kehidupan
khayali.Pernyataannya itu tidak berlaku untuk semua agama, terutama Islam. Islam itu tidak
hanya membangun kebahagiaan di akhirat, tetapi jugakehidupan di dunia. Bahkan dunia ini
dijadikan sebagai ladang kebahagiaan akhirat.Rasul Islam yaitu Muhammad Saw. Menyeru
kepada umatnya untuk bekerja keras membangun kejayaan duniawi, sebagaimana menyeru
umatnya beribadah sebaik-baiknya untuk membangun surga ukhrawi. Islam sendiri dengan
terang dan tegas memerintahkan pemeluknya agar berkerja untuk dunianya seakan-akan
mereka akan hidup selamanya, dan beribadah untuk akhiratnya seolah-olah^ mereka akan mati
besok pagi! Dalam hadis yang lain Rasul memberitahukan, seseorang yang bekerja untuk anak-
anaknya, maka pahalanya sama dengan berjuang di jalan Allah. Beliau juga menjelaskan, harta
yang diinfakkan untuk jihadfi sabilillah, harta yang digunakan untuk memerdekakan budak,
harta yang diberikan pada fakir miskin dan harta yang dibelanjakan untuk keluarga, di antara
semua itu,maka yang paling besar keutamaannya adalah harta yang dibelanjakan untuk
keluarga. Betapa Islam mengajak manusia mencapai kebahagiaan dunia.Lalu Rasulullah
menegaskan, 'Dunia adalah ladang akhirat!' Kaitan dunia dengan akhirat begitu eratnya. Yang
dipetik di akhirat adalah apayang ditanam di dunia.Tanpa keberhasilan seseorangmenempatkan
dirinya di dunia ia tidak akan berjaya di akhirat. Islam mengajarkan keseimbangan dunia dan
akhirat. Tidak boleh adayang timpang salah satunya. Begitu Islam mengajarkan.
Oleh karena itu kesimpulan dari tulisan ini adalah jika kita sudah mengetahui jenis jenis
pemikiran ateisme dan letak kesalahan dari pemikirannya jangan sampai kita sebagai umat
beragama meragukan atau tidak mempercayai adanya tuhan dan janganlah pula kita
terpengaruh dan memasukkan pemikiran mereka dalam pemahaman kita tentang agama agar
kita sebagai umat beragama dapat beribada dengan tenang dan nyaman serta memperbaiki
hubungan kita dengan sang pencipta dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun
orang bijak mengatakan janganlah kalian jatuh kedalam lubang yg sama 2 kali semoga kita
dapat memaahaminya melalui tulisan ini sekian dan terima kasih .