You are on page 1of 3

Nama : Sakti Surya Asmara

Kelas : XII.IPA 4

Identitas Buku :
Judul Novel : Garis Waktu
Penulis : Fiersa Besari
Jumlah halaman : 212 halaman
Ukuran buku : 13×19 cm
Penerbit : Mediakita
Kategori : novel
Tahun Terbit : 2016

Sinopsis
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan
satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya. Pada sebuah garis waktu yang merangkak
maju, akan ada saatnya kau terluka dan kehilangan pegangan. Pada sebuah garis waktu yang
merangkak maju, akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada titik-titik kenangan
tertentu. Maka, ikhlaskan saja kalau begitu. Karena sesungguhnya, yang lebih menyakitkan dari
melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan.
Dapat di simpulkan dari seluruh isi cerita novel “Garis Waktu” karya Fiersa Besari ini
menceritakan curahan hati tentang perjumpaan, kasmaran, patah hati, serta keikhlasan dalam
melepaskan.
Kemudian berakhir tokoh “Aku” menguraikan perasan-perasaannya pada “Kau” dalam
bentuk surat dari April tahun pertama hingga Maret tahun kelima. Dari awal berjumpa dan saling
tatap hingga tak saling menetap. Karena sebuah pengkhianatan yang di lakukan oleh “Kau”
tersebut dan membat “Aku” patah hati. Selain berkisah Aku, Kamu dan Dia buku ini juga
terselip kisah tentang keluarga, cita-cita, dan harapan hingga perenungan tentang kematian.
Pesan yang disampaikan buku ini cukup menyentuh hati terlebih saat bab akhir yaitu oktober
tahun kedua dimana tokoh Aku menceritakan kerinduannya terhadap orang tuanya terutama
ibunya.

Unsur Intrinsik
Berikut merupakan unsur intrinsik dari novel Garis Waktu karya Fiersa Besari, diantaranya
adalah:
1. Tema
Tema yang diangkat dalam novel ini adalah tentang perjalanan seseorang dalam menghapus
luka.
2. Tokoh dan Penokohan
 Aku, adalah tokoh utama dalam novel ini yang memiliki sifat egois, jujur, munafik,
tangguh, angkuh, gengsian, dan ikhlas.
 Kau, merupakan sosok tambahan. Sosok wanita yang dicintai oleh “Aku”. Kemudian
memberikan harapan lalu pergi meninggalkannya dan memilih untuk menikah dengan
orang lain. memiliki sifat gengsi, munafik dan egois.
 Ibu, adalah tokoh tambahan yang memiliki sifat penyayang dan selalu mendo’akan anak-
anaknya dan juga rela berkorban.
 Bapak, tokoh yang selalu berjuang sekuat tenaga agar mampu menyekolahkan anak-
anaknya. Sifatnya yang pekerja keras dan juga rela berkorban, serta penyayang.
 Sahabat, tokoh yang selalu memberi motivasi kepada “Aku” yang selalu ada dalam
keadaan senang maupun susah. Ia memiliki sifat pendengar yang baik dan setia kawan.
3. Alur
Alur yang digunakan dalam novel Garis Waktu ini menggunakan alur maju. Dimana konflik di
sajikan secara beruntun dan terstruktur sesuai dengan penyelesaiannya.
4. Latar Tempat
latar tepat dari novel Garis Waktu ini adalah Rumah Aku, Kampus, jalan raya dan lain-lain.
5. Latar Waktu
latar waktu yang terdapat dalam novel Garis Waktu ini adalah pagi, siang dan malam hari.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah menggunakan sudut pandang orang
pertama yaitu “Aku” yang memposisikan dirinya sebagai tokoh utama.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Garis Waktu yaitu menggunakan gaya bahasa
perbandingan berupa perumpamaan/simile, metafora, personifikasi, dipersonifikasi, alegori,
pleonasme, dan perifrasis.
8. Amanat
Novel ini tak hanya memberikan pesan-pesan tentang percintaan, tetapi juga pesan untuk
menjadi diri sendiri. Bagaimana agar mampu menikmati hidup dan meluangkan waktu untuk
melakukan hal yang kita sukai.
Hidup hanya sekali maka dari itu jangan tenggelam dalam kepopuleran, tidak membahas
kebencian, dan tidak larut dalam dendam.
Unsur Ekstrinsik
Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari novel Garis Waktu karya Fiersa Besari, diantaranya
adalah:
1. Nilai Sosial
Nilai sosial yang terkandung dalam novel Garis Waktu ini terdapat dalam sosok sahabat yang
selalu ada ketika tokoh Aku merasakan kesusahan. Dan sahabat selalu membantunya.
Sikapnya yang setia kawan sangat patut di contoh karena merupakan sikap sosial yang baik.
Selain itu sikap Ibu yang selalu mendo’akan anak-anaknya sangat membuat haru pembaca.
Sikap ayah yang rela bekerja keras agar anak-anaknya mendapatkan pendidikan juga merupakan
tindakan yang sangat terpuji. Karena tidak sedikit ayah yang acuh terhadap anaknya.
2. Nilai Moral
Nilai moral yang terkandung dalam novel Garis waktu ini mengajarkan kita untuk lebih
mencintai diri sendiri, serta jangan memiliki dendam terhadap siapapun termasuk terhadap orang
pernah menyakiti kita.
Selain itu luangkanlah waktu untuk menikmati hidup lakukan hal yang kamu sukai. Jangan paksa
diri untuk terus memikirkan hal yang tak penting apa lagi larut dalam sebuah patah hati.
Kelebihan
Berikut merupakan kelebihan dari novel Garis Waktu, diantaranya adalah:
 Gaya bahasa dan penataan kalimat-kalimat oleh penulis sangat indah sehingga pembaca
merasakan suasana yang terjadi dalam novel tersebut.
 Kalimat yang ditulis terasa hidup dan sangat mewakili perasaan baik saat galau, jatuh
cinta, bahkan patah hati.
Kekurangan
Sama halnya dengan novel lainnya bahwa novel Garis Waktu ini juga memiliki beberapa
kekurangannya yaitu adalah:
 Alur yang digunakan dalam novel Garis Waktu hanya menggunakan alur maju
 Ada beberapa kata yang tidak di mengerti atau mungkin memerlukan pemahaman yang
lebih tinggi dalam memaknai kata tersebut
 Secara keseluruhan novel Garis waktu ini sangat recomended untuk bacaan kamu di
rumah di tambah novel ini cocok untuk semua jenis kalangan. Baik remaja atau pun
dewasa
Kesimpulan
Kesimpulan dari resensi buku Garis Waktu karya Fiersa Besari adalah cerita-cerita yang ada
pada buku Garis Waktu karya Fiersa Besari digambarkan oleh dua tokoh utama yaitu “Aku” dan
“Kamu”. Kedua tokoh itu menggambarkan kisah cinta awalnya manis dan saling berkomitmen,
tetapi di tengah jalan harus merasakan perih karena adanya sebuah pengkhianatan. Dengan cerita
seperti itu, perasaan pembaca akan bercampur aduk, sehingga bisa merasakan apa yang dirasakan
oleh “Aku”.

You might also like