Professional Documents
Culture Documents
Laporan Identifikasi Zat Aditif Dan Adiktif Serta Kegunaannya - Kelompok 5 - 5D
Laporan Identifikasi Zat Aditif Dan Adiktif Serta Kegunaannya - Kelompok 5 - 5D
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS MATARAM
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga berkat rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul “IDENTIFIKASI ZAT
ADITIF DAN ADIKTIF PADA MAKANAN SERTA KEGUNAANNYA”.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Fitri Puji Astria, S.Pd.,M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Kealamiahan Dasar yang telah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk membuat laporan ini. Laporan ini telah kami susun
semaksimal mungkin sesuai dengan format laporan yang telah dikirimkan. Namun, tidak
menutup kemungkinan akan terdapat kesalahan dalam penulisannya. Untuk itu, kami
mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Kami juga
berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan bagi kami khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering membeli makanan cepat saji atau
snack-snack yang dijual baik di supermarket maupun di toko–toko klontong. Pada
bungkus atau kemasan makanan tersebut pasti terdapat paparan komposisi dan gizi
yang terkandung dalam makanan tersebut. Makanan – makanan tersebut tidak hanya
mengandung karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral makanan tersebut juga
mengandung zat–zat aditif seperti pengawet, penyedap rasa (MSG), pemanis buatan,
dan pengembang. Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan sebagai
penambah cita rasa, pewarna, penyedam bahkan pengawet makanan. Zat adiktif ini
dibagi menjadi dua macam, yaitu zat adiktif alami dan zat adiktif buatan. Zat adiktif
alami merupakan zat adiktif yang berasal dari alam sekitar seperti tumbuhan dan
hewan. Contohnya daun pandan, daun suji, buah kakao, kunyit, wortel, dan ubi ungu.
Sedamgkan untuk zat aditif buatan merupakan zat aditif yang berasal dari zat kimia
dibuat melalui proses kimia. Contohnya MSG/Micin, Natrium Inosinat, dinatrium
Guanilat, dan lain-lain.
Selain zat aditif, makanan dan minuman yang sering kita konsumsi dan
gunakan dalam kehidupan sehari-hari juga mengandung zat adiktif seperti kafein,
alkohol dan nikotin. Berdasarkan hasil identifikasi terhadap beberapa produk, pada
Laporan ini kami akan menguraikan beberapa contoh produk yang mengandung zat
aditif alami dan buatan (sintetik) serta zat adiktif bukan psikotropika.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja contoh zat aditif alami dan buatan (sintetis) yang terdapat dalam
produk yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa saja contoh zat adiktif yang bukan psikotropika yang terdapat dalam
produk yang sering kita temui dalam kehidupan – sehari-hari?
3. Apa saja keguanaan dan dampak dari penggunaan zat aditif alami dan buatan?
4. Apa saja kegunaan dan dampak dari penggunaan zat adiktif?
1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tujuan dari penyusunan laporan ini yaitu:
1. Mengetahui contoh, kegunaan serta dampak dari penggunaan zat aditif alami
dan buatan (sintetis).
2. Mengetahui contoh, kegunaan dan dampak dari penggunaan zat adiktif dalam
kehidupan sehari-hari.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Gula Tebu
3 Gula aren merupakan bahan yang digunakan
sebagai pemanis alami dalam membuat makanan
atau minuman. Gula aren berasal dari air nira yang
dipanaskan sampai mengental dan dicetak hingga
mengeras menjadi padatan gula. Gula aren lebih
sehat dikonsumsi dari pada gula tebu dkarenakan
mengandung fruktosa lebih rendah dibanding gula
tebu/gula pasir.
Gula Aren
3
4 Kunyit dikenal sebagai pewarna alami kuning
pada makanan. Pigmen aktif yang ada pada kunyit
yang bisa memberikan warna kuning adalah
kurkumin. Tidak hanya dapat digunakan sebagai
pewarna saja, kurkumin yang ada dalam kunyit
juga memiliki banyak khasiat diantaranya yaitu
sebagai pencegah penyakit kanker (antikanker),
meningkatkan kekebalan tubuh, mengendalikan
produksi asam lambung dan empedu berlebihan
sehingga membantu mengurangi kambuhnya
Kunyit
gejala maagh dan masih banyak lagi manfaat
kunyit lainnya.
5
Daun pandan digunakan sebagai pewarna alami
hijau karena mengandung klorofil. Daun pandan
biasanya digunakan untuk membuat makanan
menjadi berwarna hijau seperti membuat cendol
dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, daun pandan
termasuk sebagai zat aditif alami.
Daun Pandan
6 Buah naga tidak hanya bisa dikonsumsi sebagai
buah saja. Akan tetapi, buah naga juga dapat
dimanfaatkan sebagai pewarna alami merah
pada makanan. Buah naga mengandung antosianin
sehingga membuatnya berwarna merah.
Kandungan antosianin pada buah naga dapat
berfungsi sebagai antioksidan juga.
Buah Naga
4
8 Penambahan lada pada masakan dapat membuat
makanan terasa lebih pedas. Namun, rasa
pedasnya berbeda dengan pedas cabai. Rasa
pedasnya terasa lebih khas dan dapat membuat
tubuh terasa lebih hangat. Tak hanya sebagai
penyedap rasa, lada juga seringkali digunakan
sebagai tambahan bumbu rendam untuk
menghilangkan bau amis pada daging ayam, sapi
Lada maupun ikan.
9
Lengkuas digunakan sebagai penyedap alami
masakan serta penghilang bau amis pada daging,
seperti daging ayam, sapi dan kambing. Selain itu,
lengkuas juga memiliki manfaat lain yaitu sebagai
pemberi aroma yang khas dan menghangatkan
juga.
Lengkuas
10
Garam dapat digunakan sebagai pengawet alami
pada bahan makanan. Garam dapat menjadi
pengawet karena menarik air pada bahan makanan
tersebut, sehingga mikroorganisme pembusuk
tidak dapat berkembangbiak cepat karena
menurunnya aktivitas air. Hal ini membuat bahan
makanan membutuhkan waktu yang cukup lama
Garam untuk mengalami pembusukan.
5
B. Zat Aditif Buatan
Beberapa contoh produk yang mengandung zat aditif buatan yang sering kita temukan
dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:
Jenis Zat yang
No Produk Kegunaan
Terkandung
1 1) Antioksidan TBHQ Sebagai pengawet
(E319) untuk
memperpanjang
umur simpan
makanan dan
mencegah bau
tengik pada produk
ini.
6
bahan makanan atau
melindungi dari
kelembapan serta
memperpanjang
masa simpan produk
Sebagai pengatur
6) Natrium Sitrat
keasaman pada
(E331)
makanan.
7
konsumen
8
memecah
karbohidrat, protein,
dan lemak.
Sebagai pewarna
7) Karmoisin Cl 14720
makanan yang
memberi warna
merah hingga marun
9
8) Cokelat HT Cl Sebagai pewarna
20285 makanan yang
memberi warna
coklat
10
5 1) Aspartam Sebagai pemanis
buatan atau untuk
menghasilkan rasa
manis pada makanan
11
2. Di dalam kehidupan sehari-hari, konsumsi zat aditif buatan tidak bisa/sulit untuk kita
hindari penggunannya. Uraikan jumlah konsumsi yang disarankan untuk penggunaan
berbagai bahan zat aditif tersebut!
Jawaban:
Dalam Permenkes Nomor 033 tahun 2012 tentang zat aditif dinyatakan bahwa zat
aditif yang digunakan dalam pangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Zat aditif tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi secara langsung dan/atau tidak
diperlakukan sebagai bahan baku pangan.
b. Zat aditif dapat mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang sengaja
ditambahkan ke dalam pangan untuk tujuan teknologis pada pembuatan,
pengolahan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan dan atau
pengangkutanpangan untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan
suatu komponen atau mempengaruhi sifat pangan tersebut, baik secara
langsung atau tidak langsung.
c. Zat aditif tidak termasuk cemaran atau bahan yang ditambahkan ke dalam
pangan untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai gizi
3. Uraikan secara spesifik dampak negatif yang ditimbulkan apabila zat aditif buatan
(pewarna buatan, pemanis buatan dsb) dikonsumsi secara berlebihan.
Jawaban:
Zat aditif buatan memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi,
zat aditif juga dapat menimbulkan dampak negatif apabila dikonsumsi atau
digunakakan secara berlebihan. Berikut beberapa dampak negatif yang dapat
ditimbulkan apabila zat aditif buatan digunakan secara berlebihan:
Pengawet
Bahan pengawet merupakan bahan yang digunakan agar produk dapat bertahan
lebih lama dan tidak cepat busuk atau basi. Akan tetapi, Penggunaan bahan
pengawet secara berlebihan juga dapat menimbulkan bahaya seperti penggunaan
garam dapat mengganggu fungi ginjal sehingga dapat menyebabkan penyakit
gagal ginjal.
Pewarna
Bahan pewarna tartrazine memberikan warna kuning pada produk makanan juga
mengindikasikan karsinogenik. Pemberian pewarna tartrazine memberikan reaksi
alergi. Pewarna sintetik dan beberapa penghasil aroma seperti metil salysilat
menyebabkan hiperaktif pada anak- anak. Bahan kimiawi tersebut mempengaruhi
system saraf pusat yang menyebabkan kerusakan sel otak.
Pemanis
Pemanis buatan (biang gula) sering ditambahkan pada produk makanan seperti
sakarin dan siklamat dan aspartam merupakan pemicu kanker (mutagen). Sakarin
memberikan 300 sampai 500 kali manis dibandingkan gula biasa. Sakarin dapat
menyebabkan kanker kandung kemih, kanker ginjal dan kanker Rahim,8 migrain,
kanker otak, gangguan fungsi seksual, iritasi, asma, hipertensi, diare, gangguan
pencernaan, insomnia, berkurangnya ingatan, rambut rontok. Siklamat
mempunyai resiko terhadap penyakit kanker perut. Sakarin dan siklamat banyak
12
ditemukan pada produk yang mengandung pemanis seperti sirup, sari buah dan
lain sebagainya.
Penyedap rasa
Penyedap rasa yang sering kita temukan dan gunakan dalam kehidupan sehari-
hari adalah MSG. MSG merupakan salah satu penyedap yang paling banyak
digunakan yang banyak dijual dipasaran. Penggunaan MSG berbahaya dan
berdampak buruk bagi kesehatan. Beberapa penyakit yang dapat timbul seperti
kanker, merusak syaraf otak, Chinese Restaurant Syndrom. Dampak MSG bagi
tubuh manusia dapat berakibat merusak otak anak-anak terutama pada masa
pertumbuhannya, anak-anak tersebut akan mengalami kesulitan secara emisional
dan lemah dalam belajar. Salah satu bentuk kerusakan permanen yang dapat
ditimbulkan yaitu, pada bagian otak berupa kerusakan pada pengendalian
hormon.
Selain itu, pada makanan juga sering terdapat antioksidan seperti TBHQ dan
BHA yang berfungsi sebagai penghambat ketengikan pada produk pangan
berminyak. Penggunaan bahan ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi
kesehatan seperti kerusakan hati.
C. Zat Adiktif (Bukan Narkotoka dan Psikotropika)
Rokok
2
13
Posh Parfum Hijab
4
Natur- E
(Hand and Body Lotion)
5
14
parfum diatas yang mengandung alkohol. Alkohol sepintas terdengar
berbahaya bagi tubuh, akan tetapi ternyata alkohol dalam beberapa produk
juga memiliki manfaat baik. Seperti pada parfum diatas, alkohol bermanfaat
untuk membuat wangi parfum lebih tahan lama ditubuh. Tak hanya alkohol
pada parfum, jika dilihat dari sudut pandang para perokok, rokok yang
mengandung nikotin bermanfaat untuk memberikan rasa relaks atau
menenangkannya, bahkan membuat mereka lebih berenergi dan semangat
dalam melakukan berbagai aktifitas. Akan tetapi, kandungan tersebut
memberikan efek ketagihan terutama pada kafein yang membuat para perokok
merasa kurang tenang jika tidak mengonsumsinya.
2. Uraikan secara spesifik dampak negatif yang ditimbulkan apabila makanan,
minuman dan produk tertentu yang mengandung zat adiktif dikonsumsi secara
berlebihan!
Jawaban:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dampak negatif yang ditimbulkan
apabila makanan, minuman dan produk tertentu yang mengandung zat adiktif
dikonsumsi secara berlebihan yaitu menimbulkan efek ketergantungan bagi si
pemakai atau penggunanya. Hal ini dapat membuat orang yang sudah terlanjur
ketergantungan pada zat adiktif tersebut, maka dapat menimbulkan masalah
pada kesehatan tubuhnya seperti kerusakan pada syaraf, ginjal, hati, dan
berbagai fungsi organ dalamnya berkurang. Apabila penyakit yang
ditimbulkan tidak disembuhkan dengan cepat, maka hal ini dapat
menimbulkan resiko kematian bagi penggunanya. Oleh sebab itu, setiap orang
harus dapat mengontrol dirinya agar tidak mengonsumsi produk yang
mengandung zat adiktif secara berlebihan. Lebih baiknya lagi, jika tidak
mencoba mengonsumsinya atau menghindari penggunaan produk yang banyak
dampak buruknya bagi kesehatan atau bagi tubuh.
3. Mengonsumsi produk yang mengandung zat adiktif sering menyebabkan
kecanduan. Berikan saran agar kita terhindar dari efek kecanduan yang
ditimbulkan.
Jawaban:
Apabila kita mengonsumsi produk yang mengandung zat adiktif akan tetapi
kita ingin terhindar dari efek kecanduannya, maka hal yang bisa kita lakukan
adalah dengan menumbuhkan rasa kesadaran pada diri sendiri bahwa apa yang
dilakukan adalah hal yang kurang baik bagi kesehatan fisik maupun pikiran.
Oleh sebab itu, menghindari pemakaiannya secara perlahan adalah salah satu
solusi yang tepat dilakukan. Hal itu, dapat didukung dengan menjauhi diri dari
tempat atau lingkungan yang dapat membuat rasa ingin menggunakan produk
mengandung zat adiktif tersebut semakin membara. Jika sudah terlanjur, maka
yang bisa dilakukan untuk terhindar dari efek kecanduan tersebut yaitu dengan
melakukan rehabilitasi baik itu rehabilitasi sosial, medis atau agamis.
Rehabilitasi sosial dilakukan dengan memberikan pengetahuan atau konseling
secara individu atau kelompok. Sedangkan rehabilitasi medis dilakukan
dengan memberikan bantuan medis kepada penderita tersebut, ini dilakukan
15
oleh dokter atau ahli kesehatan. Dan untuk rehabilitasi agamis dilakukan
dengan memberikan pengetahuan tentang agama bahwa buruknya
mengonsumsi barang-barang yang tidak baik bagi kesehatan.
16
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zat Aditif merupakan zat yang ditambahkan dalam makanan untuk menjaga
nilai gizi dalam makanan, penyedap rasa, pewarna, pengawet dan pemanis.
Contohnya Garam, Pemanis buatan, misalnya gula dan sirop jagung, Asam sitrat,
Monosodium glutamat atau MSG , asam askorbat, Vitamin C dan vitamin E, serta
Butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT). Selain zat
aditif buatan dan alami, pada beberapa produk juga terdapat zat adiktif (bukan
narkotika dan psikotropika) seperti, alkohol, kafein, dan nikotin.
Mengonsumsi zat adiktif dan zat aditif secara berlebihan dapat
menimbulkandampak negatif terhadap kesehatan. Dampak yang paling besar yaitu
dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, dalam mengonsumsi makanan atau
produk-produk yang mengandung zat adiktif dan zat aditif tersebut haru sesuai
dengan takaran yang telah disarankan Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan agar
kita terhindar dari efek samping dari penggunaan zat tersebut yang dapat
membahayakan kesehatan.
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan kepada pembaca ialah jangan terlalu
berlebihan mengkonsumsi makanan – makanan instan yang ada di pasaran. Kita boleh
mengkonsumsi makanan – makanan yang mengandung zat aditif buatan tetapi harus
tetap sesuai dengan porsinya agar tidak membahayakan kesehatan tubuh kita.
Selain itu, laporan yang kami susun masih terdapat banyak sekali kekurangan.
Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran dari berbagai
pinak dalam hal penyempurnaan laporan ini. Sekian dan terimakasih.
17
DAFTAR PUSTAKA
Cut, K. (2016). Dampak Kesehatan Penggunaan Zat aditif Makanan Ditinjau dari Aspek
Manfaat dan Kehalalannya. Syarah, 5(1), 27-40.
Permenkes, R. I. (2012). Permenkes No. 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan.
Menteri Kesehaan Republik Indonesia: Jakarta.
18