You are on page 1of 21

LAPORAN

IDENTIFIKASI ZAT ADITIF DAN ADIKTIF PADA MAKANAN SERTA


KEGUNAANNYA

ILMU KEALAMIAHAN DASAR

Dosen Pengampu:

- Fitri Puji Astria, S.Pd.,M.Pd.


- Aisa Nikmah Rahmatih, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 5

1. Lalu Alfi Sandi Kusuma (E1E020100)


2. Leniya Dayu Rizkia (E1E020107)
3. Liza Ayu Anggriani (E1E020112)

UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga berkat rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul “IDENTIFIKASI ZAT
ADITIF DAN ADIKTIF PADA MAKANAN SERTA KEGUNAANNYA”.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Fitri Puji Astria, S.Pd.,M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Kealamiahan Dasar yang telah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk membuat laporan ini. Laporan ini telah kami susun
semaksimal mungkin sesuai dengan format laporan yang telah dikirimkan. Namun, tidak
menutup kemungkinan akan terdapat kesalahan dalam penulisannya. Untuk itu, kami
mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Kami juga
berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan bagi kami khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.

Lombok Barat, 25 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Zat Aditif Alami .................................................................................................... 3
B. Zat Aditif Buatan .................................................................................................. 6
C. Zat Adiktif (bukan narkotika dan psikotropika)............................................... 13
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................. 17
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 17
B. Saran ...................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 18

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering membeli makanan cepat saji atau
snack-snack yang dijual baik di supermarket maupun di toko–toko klontong. Pada
bungkus atau kemasan makanan tersebut pasti terdapat paparan komposisi dan gizi
yang terkandung dalam makanan tersebut. Makanan – makanan tersebut tidak hanya
mengandung karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral makanan tersebut juga
mengandung zat–zat aditif seperti pengawet, penyedap rasa (MSG), pemanis buatan,
dan pengembang. Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan sebagai
penambah cita rasa, pewarna, penyedam bahkan pengawet makanan. Zat adiktif ini
dibagi menjadi dua macam, yaitu zat adiktif alami dan zat adiktif buatan. Zat adiktif
alami merupakan zat adiktif yang berasal dari alam sekitar seperti tumbuhan dan
hewan. Contohnya daun pandan, daun suji, buah kakao, kunyit, wortel, dan ubi ungu.
Sedamgkan untuk zat aditif buatan merupakan zat aditif yang berasal dari zat kimia
dibuat melalui proses kimia. Contohnya MSG/Micin, Natrium Inosinat, dinatrium
Guanilat, dan lain-lain.
Selain zat aditif, makanan dan minuman yang sering kita konsumsi dan
gunakan dalam kehidupan sehari-hari juga mengandung zat adiktif seperti kafein,
alkohol dan nikotin. Berdasarkan hasil identifikasi terhadap beberapa produk, pada
Laporan ini kami akan menguraikan beberapa contoh produk yang mengandung zat
aditif alami dan buatan (sintetik) serta zat adiktif bukan psikotropika.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja contoh zat aditif alami dan buatan (sintetis) yang terdapat dalam
produk yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa saja contoh zat adiktif yang bukan psikotropika yang terdapat dalam
produk yang sering kita temui dalam kehidupan – sehari-hari?
3. Apa saja keguanaan dan dampak dari penggunaan zat aditif alami dan buatan?
4. Apa saja kegunaan dan dampak dari penggunaan zat adiktif?

1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tujuan dari penyusunan laporan ini yaitu:
1. Mengetahui contoh, kegunaan serta dampak dari penggunaan zat aditif alami
dan buatan (sintetis).
2. Mengetahui contoh, kegunaan dan dampak dari penggunaan zat adiktif dalam
kehidupan sehari-hari.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Zat Aditif Alami dan Kegunaannya


Beberapa contoh zat aditif alami yang sering kita temukan dan gunakan dalam
kehidupan sehari-hari diantaranya:

No Zat Aditif Alami Kegunaan


1 Madu merupakan salah satu pemanis alami yang
digunakan dalam bidang pangan atau pembuatan
makanan. Madu berasal dari lebah madu yang
berbentuk cairan kental dan mengandung berbagai
macam molekul seperti glukosa, fruktosa, air,
protein dan asam amino. Selain sebagai pemanis
buatan dalam makanan atau minuman, madu juga
banyak digunakan dalam bidang kesehatan.
Madu
2 Gula tebu sering digunakan sebagai pemanis
alami dalam membuat makanan atau minuman.
Gula tebu merupakan hasil olahan dari tanaman
tebu yang diambil cairannya lalu dikeringkan
menggunakan alat sehingga membentuk butiran-
butiran seperti pasir.

Gula Tebu
3 Gula aren merupakan bahan yang digunakan
sebagai pemanis alami dalam membuat makanan
atau minuman. Gula aren berasal dari air nira yang
dipanaskan sampai mengental dan dicetak hingga
mengeras menjadi padatan gula. Gula aren lebih
sehat dikonsumsi dari pada gula tebu dkarenakan
mengandung fruktosa lebih rendah dibanding gula
tebu/gula pasir.
Gula Aren

3
4 Kunyit dikenal sebagai pewarna alami kuning
pada makanan. Pigmen aktif yang ada pada kunyit
yang bisa memberikan warna kuning adalah
kurkumin. Tidak hanya dapat digunakan sebagai
pewarna saja, kurkumin yang ada dalam kunyit
juga memiliki banyak khasiat diantaranya yaitu
sebagai pencegah penyakit kanker (antikanker),
meningkatkan kekebalan tubuh, mengendalikan
produksi asam lambung dan empedu berlebihan
sehingga membantu mengurangi kambuhnya
Kunyit
gejala maagh dan masih banyak lagi manfaat
kunyit lainnya.

5
Daun pandan digunakan sebagai pewarna alami
hijau karena mengandung klorofil. Daun pandan
biasanya digunakan untuk membuat makanan
menjadi berwarna hijau seperti membuat cendol
dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, daun pandan
termasuk sebagai zat aditif alami.
Daun Pandan
6 Buah naga tidak hanya bisa dikonsumsi sebagai
buah saja. Akan tetapi, buah naga juga dapat
dimanfaatkan sebagai pewarna alami merah
pada makanan. Buah naga mengandung antosianin
sehingga membuatnya berwarna merah.
Kandungan antosianin pada buah naga dapat
berfungsi sebagai antioksidan juga.

Buah Naga

7 Asam jawa merupakan tanaman yang daging


buahnya digunakan sebagai zat aditif alami yaitu
sebagai pemberi rasa asam alami pada makanan.
Lebih dari pada itu, penggunaan asam jawa pun
bisa membuat hidangan lebih gurih, khususnya
pada makanan bertekstur renyah. Asam jawa pun
bisa digunakan untuk menghilangkan bau amis
pada bahan masakan seperti ikan dan bahan laut
Asam Jawa lainnya.

4
8 Penambahan lada pada masakan dapat membuat
makanan terasa lebih pedas. Namun, rasa
pedasnya berbeda dengan pedas cabai. Rasa
pedasnya terasa lebih khas dan dapat membuat
tubuh terasa lebih hangat. Tak hanya sebagai
penyedap rasa, lada juga seringkali digunakan
sebagai tambahan bumbu rendam untuk
menghilangkan bau amis pada daging ayam, sapi
Lada maupun ikan.

9
Lengkuas digunakan sebagai penyedap alami
masakan serta penghilang bau amis pada daging,
seperti daging ayam, sapi dan kambing. Selain itu,
lengkuas juga memiliki manfaat lain yaitu sebagai
pemberi aroma yang khas dan menghangatkan
juga.

Lengkuas
10
Garam dapat digunakan sebagai pengawet alami
pada bahan makanan. Garam dapat menjadi
pengawet karena menarik air pada bahan makanan
tersebut, sehingga mikroorganisme pembusuk
tidak dapat berkembangbiak cepat karena
menurunnya aktivitas air. Hal ini membuat bahan
makanan membutuhkan waktu yang cukup lama
Garam untuk mengalami pembusukan.

5
B. Zat Aditif Buatan
Beberapa contoh produk yang mengandung zat aditif buatan yang sering kita temukan
dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:
Jenis Zat yang
No Produk Kegunaan
Terkandung
1 1) Antioksidan TBHQ  Sebagai pengawet
(E319) untuk
memperpanjang
umur simpan
makanan dan
mencegah bau
tengik pada produk
ini.

2) Mononatrium  Sebagai penguat cita

Glutamat (E621) rasa makanan atau


penyeimbang dan
penyempurna rasa
pada suatu masakan.

3) Dinatrium Guanilat  Sebagai penyedap


(E627) rasa untuk
Tictac rasa Original
menguatkan rasa
olahan makanan.

4) Dinatrium Inosinat  Sebagai penyedap


(E631) rasa untuk
memberikan rasa
umami (gurih).

5) Antikempal Silikon  Sebagai agen


Dioksida (E551) anticaking untuk
mencegah
penggumpalan pada

6
bahan makanan atau
melindungi dari
kelembapan serta
memperpanjang
masa simpan produk

 Sebagai pengatur
6) Natrium Sitrat
keasaman pada
(E331)
makanan.

7) Glikosida Steviol  Sebagai pemanis


(E960) dengan kandungan
non kalori

8) Aspartam (E951)  Sebagai pemanis


buatan atau untuk
menghasilkan rasa
manis pada makanan

2 1) Antioksidan TBHQ  Sebagai pengawet


untuk
memperpanjang
umur simpan
makanan dan
mencegah bau
tengik pada produk
ini.

2) Asam Askorbat  Sebagai salah satu


Indomie Rasa Kebab dan bentuk vitamin C
Rendang pada makanan
sehingga membuat
makanan tampak
lebih bergizi bagi

7
konsumen

 Sebagai salah satu


3) Alfa Tokoferol
vitamin E untuk
mencegah kerusakan
makanan karena
oksidasi lemak oleh
radikal bebas.

4) Mononatrium  Sebagai penguat cita


Glutamat rasa makanan atau
penyeimbang dan
penyempurna rasa
pada suatu masakan.

5) Dinatrium Inosinat  Sebagai penyedap


rasa untuk
memberikan rasa
umami (gurih).

6) Dinatrium Guanilat  Sebagai penyedap


rasa untuk
menguatkan rasa
olahan makanan.

7) Asam Folat  Sebagai salah satu


jenis vitamin B
kompleks yang larut
dalam air untuk
kesehatan sel-sel
tubuh.

8) Pantotenat  Sebagai salah satu


vitamin B5 untuk
membantu tubuh

8
memecah
karbohidrat, protein,
dan lemak.

3 1) Sulfit  Sebagai pengawet


kimia pada makanan
agar dapat disimpan
lebih lama

2) Baking Powder  Sebagai bahan


pengembang agar
Pondan BlackForest
kue empuk dan
nikmat

3) Perisa Sintetik  Sebagai penambah


Coklat rasa dan aroma
coklat pada makanan

4) Perisa Sintetik  Sebagai penambah

Vanila rasa dan aroma


vanila pada makanan
5) Biru Berlian FCF Cl  Sebagai pewarna
42090 makanan yang
memberi warna biru

6) Tartrazin Cl 19140  Sebagai pewarna


makanan yang
memberi warna
kuning lemon

 Sebagai pewarna
7) Karmoisin Cl 14720
makanan yang
memberi warna
merah hingga marun

9
8) Cokelat HT Cl  Sebagai pewarna
20285 makanan yang
memberi warna
coklat

4 1) MSG  Sebagai penyedap


rasa

2) Dinatrium inosinat  Sebagai penyedap


rasa untuk
memberikan rasa
umami (gurih).
Chitato Rasa Sapi Panggang

3) Asam Askorbat  Sebagai salah satu


bentuk vitamin C
pada makanan
sehingga membuat
makanan tampak
lebih bergizi bagi
konsumen

 Sebagai salah satu


4) Alfa Tokoferol
vitamin E untuk
mencegah kerusakan
makanan karena
oksidasi lemak oleh
radikal bebas.

5) BHA  Sebagai antioksidan


untuk mencegah
makanan dari
kerusakan oksidatif

10
5 1) Aspartam  Sebagai pemanis
buatan atau untuk
menghasilkan rasa
manis pada makanan

2) Asesulfam-K  Sebagai pemanis


buatan untuk
Pop Ice Blueberry mengontrol gula
darah

3) Biru Berlian FCF Cl  Sebagai pewarna


42090 makanan yang
memberi warna biru

4) Karmoisin Cl 14720  Sebagai pewarna


makanan yang
memberi warna
merah hingga marun

5) Ekstrak Blueberry  Sebagai penambah


rasa buah bleberry

Pertanyaan beserta jawaban:

1. Berdasarkan identifikasi bahan yang terkandung dalam berbagai produk di atas.


Menurut pendapat Saudara, apakah bahan atau zat tersebut aman dikonsumsi?
Jelaskan pendapat Saudara!
Jawaban:
Bahan atau zat-zat tersebut aman dikonsumsi oleh tubuh dikarenakan apabila sudah
dicampurkan ke dalam sebuah produk seperti produk-produk diatas dan sudah
mendapatkan izin atau label BPOM, ini berarti bahwa produk tersebut sudah lolos uji
tes keamanan apabila dikonsumsi oleh tubuh. Namun, hal tersebut dapat berlaku
apabila selagi masih dikonsumsi sebatas wajar. Karena memang segala sesuatu yang
berlebih itu pasti tidak baik. Oleh sebab itu, dalam mengonsumsi produk terutama
produk yang mengandung zat aditif buatan, maka harus tetap mengontrol diri.

11
2. Di dalam kehidupan sehari-hari, konsumsi zat aditif buatan tidak bisa/sulit untuk kita
hindari penggunannya. Uraikan jumlah konsumsi yang disarankan untuk penggunaan
berbagai bahan zat aditif tersebut!
Jawaban:
Dalam Permenkes Nomor 033 tahun 2012 tentang zat aditif dinyatakan bahwa zat
aditif yang digunakan dalam pangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Zat aditif tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi secara langsung dan/atau tidak
diperlakukan sebagai bahan baku pangan.
b. Zat aditif dapat mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang sengaja
ditambahkan ke dalam pangan untuk tujuan teknologis pada pembuatan,
pengolahan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan dan atau
pengangkutanpangan untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan
suatu komponen atau mempengaruhi sifat pangan tersebut, baik secara
langsung atau tidak langsung.
c. Zat aditif tidak termasuk cemaran atau bahan yang ditambahkan ke dalam
pangan untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai gizi

3. Uraikan secara spesifik dampak negatif yang ditimbulkan apabila zat aditif buatan
(pewarna buatan, pemanis buatan dsb) dikonsumsi secara berlebihan.
Jawaban:
Zat aditif buatan memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi,
zat aditif juga dapat menimbulkan dampak negatif apabila dikonsumsi atau
digunakakan secara berlebihan. Berikut beberapa dampak negatif yang dapat
ditimbulkan apabila zat aditif buatan digunakan secara berlebihan:
 Pengawet
Bahan pengawet merupakan bahan yang digunakan agar produk dapat bertahan
lebih lama dan tidak cepat busuk atau basi. Akan tetapi, Penggunaan bahan
pengawet secara berlebihan juga dapat menimbulkan bahaya seperti penggunaan
garam dapat mengganggu fungi ginjal sehingga dapat menyebabkan penyakit
gagal ginjal.
 Pewarna
Bahan pewarna tartrazine memberikan warna kuning pada produk makanan juga
mengindikasikan karsinogenik. Pemberian pewarna tartrazine memberikan reaksi
alergi. Pewarna sintetik dan beberapa penghasil aroma seperti metil salysilat
menyebabkan hiperaktif pada anak- anak. Bahan kimiawi tersebut mempengaruhi
system saraf pusat yang menyebabkan kerusakan sel otak.
 Pemanis
Pemanis buatan (biang gula) sering ditambahkan pada produk makanan seperti
sakarin dan siklamat dan aspartam merupakan pemicu kanker (mutagen). Sakarin
memberikan 300 sampai 500 kali manis dibandingkan gula biasa. Sakarin dapat
menyebabkan kanker kandung kemih, kanker ginjal dan kanker Rahim,8 migrain,
kanker otak, gangguan fungsi seksual, iritasi, asma, hipertensi, diare, gangguan
pencernaan, insomnia, berkurangnya ingatan, rambut rontok. Siklamat
mempunyai resiko terhadap penyakit kanker perut. Sakarin dan siklamat banyak

12
ditemukan pada produk yang mengandung pemanis seperti sirup, sari buah dan
lain sebagainya.
 Penyedap rasa
Penyedap rasa yang sering kita temukan dan gunakan dalam kehidupan sehari-
hari adalah MSG. MSG merupakan salah satu penyedap yang paling banyak
digunakan yang banyak dijual dipasaran. Penggunaan MSG berbahaya dan
berdampak buruk bagi kesehatan. Beberapa penyakit yang dapat timbul seperti
kanker, merusak syaraf otak, Chinese Restaurant Syndrom. Dampak MSG bagi
tubuh manusia dapat berakibat merusak otak anak-anak terutama pada masa
pertumbuhannya, anak-anak tersebut akan mengalami kesulitan secara emisional
dan lemah dalam belajar. Salah satu bentuk kerusakan permanen yang dapat
ditimbulkan yaitu, pada bagian otak berupa kerusakan pada pengendalian
hormon.
Selain itu, pada makanan juga sering terdapat antioksidan seperti TBHQ dan
BHA yang berfungsi sebagai penghambat ketengikan pada produk pangan
berminyak. Penggunaan bahan ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi
kesehatan seperti kerusakan hati.
C. Zat Adiktif (Bukan Narkotoka dan Psikotropika)

No Produk Jenis Zat yang Terkandung


1

Mengandung Nikotin dan Kafein. Nikotin


membuat si perokok merasa relaks, lebih energik,
dan bersemangat. Sedangkan kafein pada rokok
menyebabkan kecanduan bagi perokok.

Rokok
2

Mengandung Kafein yang membuat para


penikmat kopi merasa kecanduan untuk
meminumnya.

Kopi Kapal Api


3 Mengandung Alkohol yaitu Ethanol untuk
meratakan atau menyebarkan wangi parfum.

13
Posh Parfum Hijab
4

Mengandung Alkohol yaitu Cetearyl Alcohol


sebagai pengental, penstabil, dan pengemulsi
dengan kata lain yaitu sebagai pelembab untuk
melindungi kulit kering, kasar, bersisik atau iritasi.

Natur- E
(Hand and Body Lotion)
5

Mengandung Kafein yang membuat para


penikmat teh ketagihan untuk meminumnya. Jadi
kafein tidak hanya ada pada rokok atau kopi saja,
pada teh juga ada, namun kadarnya lebih sedikit.

Teh Sari Wangi

Pertanyaan dan jawaban:

1. Berdasarkan identifikasi zat adiktif (bukan narkotika-psikotropika) yang


terkandung dalam produk tertentu tersebut di atas, diketahui ada produk
tertentu yang memiliki manfaat baik bagi tubuh apabila dikonsumsi dalam
batas wajar. Jelaskan hal tersebut!
Jawaban:
Berdasarkan dari 5 produk yang mengandung zat adiktif (non narkotika-
psikotropika) diatas, dapat kita lihat bahwa ada 3 macam zat adiktif yang
ditemukan diantaranya yaitu nikotin, kafein, dan alkohol. Nah salah satu
produk diatas memiliki manfaat baik apabila dikonsumsi/ dipakai seperti pada

14
parfum diatas yang mengandung alkohol. Alkohol sepintas terdengar
berbahaya bagi tubuh, akan tetapi ternyata alkohol dalam beberapa produk
juga memiliki manfaat baik. Seperti pada parfum diatas, alkohol bermanfaat
untuk membuat wangi parfum lebih tahan lama ditubuh. Tak hanya alkohol
pada parfum, jika dilihat dari sudut pandang para perokok, rokok yang
mengandung nikotin bermanfaat untuk memberikan rasa relaks atau
menenangkannya, bahkan membuat mereka lebih berenergi dan semangat
dalam melakukan berbagai aktifitas. Akan tetapi, kandungan tersebut
memberikan efek ketagihan terutama pada kafein yang membuat para perokok
merasa kurang tenang jika tidak mengonsumsinya.
2. Uraikan secara spesifik dampak negatif yang ditimbulkan apabila makanan,
minuman dan produk tertentu yang mengandung zat adiktif dikonsumsi secara
berlebihan!
Jawaban:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dampak negatif yang ditimbulkan
apabila makanan, minuman dan produk tertentu yang mengandung zat adiktif
dikonsumsi secara berlebihan yaitu menimbulkan efek ketergantungan bagi si
pemakai atau penggunanya. Hal ini dapat membuat orang yang sudah terlanjur
ketergantungan pada zat adiktif tersebut, maka dapat menimbulkan masalah
pada kesehatan tubuhnya seperti kerusakan pada syaraf, ginjal, hati, dan
berbagai fungsi organ dalamnya berkurang. Apabila penyakit yang
ditimbulkan tidak disembuhkan dengan cepat, maka hal ini dapat
menimbulkan resiko kematian bagi penggunanya. Oleh sebab itu, setiap orang
harus dapat mengontrol dirinya agar tidak mengonsumsi produk yang
mengandung zat adiktif secara berlebihan. Lebih baiknya lagi, jika tidak
mencoba mengonsumsinya atau menghindari penggunaan produk yang banyak
dampak buruknya bagi kesehatan atau bagi tubuh.
3. Mengonsumsi produk yang mengandung zat adiktif sering menyebabkan
kecanduan. Berikan saran agar kita terhindar dari efek kecanduan yang
ditimbulkan.
Jawaban:
Apabila kita mengonsumsi produk yang mengandung zat adiktif akan tetapi
kita ingin terhindar dari efek kecanduannya, maka hal yang bisa kita lakukan
adalah dengan menumbuhkan rasa kesadaran pada diri sendiri bahwa apa yang
dilakukan adalah hal yang kurang baik bagi kesehatan fisik maupun pikiran.
Oleh sebab itu, menghindari pemakaiannya secara perlahan adalah salah satu
solusi yang tepat dilakukan. Hal itu, dapat didukung dengan menjauhi diri dari
tempat atau lingkungan yang dapat membuat rasa ingin menggunakan produk
mengandung zat adiktif tersebut semakin membara. Jika sudah terlanjur, maka
yang bisa dilakukan untuk terhindar dari efek kecanduan tersebut yaitu dengan
melakukan rehabilitasi baik itu rehabilitasi sosial, medis atau agamis.
Rehabilitasi sosial dilakukan dengan memberikan pengetahuan atau konseling
secara individu atau kelompok. Sedangkan rehabilitasi medis dilakukan
dengan memberikan bantuan medis kepada penderita tersebut, ini dilakukan

15
oleh dokter atau ahli kesehatan. Dan untuk rehabilitasi agamis dilakukan
dengan memberikan pengetahuan tentang agama bahwa buruknya
mengonsumsi barang-barang yang tidak baik bagi kesehatan.

16
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Zat Aditif merupakan zat yang ditambahkan dalam makanan untuk menjaga
nilai gizi dalam makanan, penyedap rasa, pewarna, pengawet dan pemanis.
Contohnya Garam, Pemanis buatan, misalnya gula dan sirop jagung, Asam sitrat,
Monosodium glutamat atau MSG , asam askorbat, Vitamin C dan vitamin E, serta
Butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT). Selain zat
aditif buatan dan alami, pada beberapa produk juga terdapat zat adiktif (bukan
narkotika dan psikotropika) seperti, alkohol, kafein, dan nikotin.
Mengonsumsi zat adiktif dan zat aditif secara berlebihan dapat
menimbulkandampak negatif terhadap kesehatan. Dampak yang paling besar yaitu
dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, dalam mengonsumsi makanan atau
produk-produk yang mengandung zat adiktif dan zat aditif tersebut haru sesuai
dengan takaran yang telah disarankan Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan agar
kita terhindar dari efek samping dari penggunaan zat tersebut yang dapat
membahayakan kesehatan.

B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan kepada pembaca ialah jangan terlalu
berlebihan mengkonsumsi makanan – makanan instan yang ada di pasaran. Kita boleh
mengkonsumsi makanan – makanan yang mengandung zat aditif buatan tetapi harus
tetap sesuai dengan porsinya agar tidak membahayakan kesehatan tubuh kita.
Selain itu, laporan yang kami susun masih terdapat banyak sekali kekurangan.
Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran dari berbagai
pinak dalam hal penyempurnaan laporan ini. Sekian dan terimakasih.

17
DAFTAR PUSTAKA

Cut, K. (2016). Dampak Kesehatan Penggunaan Zat aditif Makanan Ditinjau dari Aspek
Manfaat dan Kehalalannya. Syarah, 5(1), 27-40.

Permenkes, R. I. (2012). Permenkes No. 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan.
Menteri Kesehaan Republik Indonesia: Jakarta.

18

You might also like