Professional Documents
Culture Documents
Sindikat Kmo Hmi - Affiq Malik Azhar - Cabang Semarang
Sindikat Kmo Hmi - Affiq Malik Azhar - Cabang Semarang
(SINDIKAT)
KEPEMIMPINAN MANAJEMEN ORGANISASI
Diajukan Sebagai Syarat Mengikuti
Senior Course HMI Cabang Sukoharjo Tahun 2022
Disusun Oleh:
AFFIQ MALIK AZHAR
CABANG SEMARANG
2022
SINDIKAT KMO HMI
Sistem Pendidikan Singkat Kepemimpinan Manajemen Organisasi
Himpunan Mahasiswa Islam
A. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami pengertian, sifat dan fungsi Kepemimpinan,
Manajemen dan Organisasi.
B. Tujuan Khusus
1. Agar dapat menjelaskan pengertian, sifat dan fungsi kepemimpinan
2. Agar dapat menjelaskan pentingnya fungsi kepemimpinan dan
manajemen dalam organisasi.
3. Agar dapat menjelaskan karakteristik kepemimpinan, serta dapat
membedakan pemimpin dan manajer.
C. Metode, Waktu, dan Alat
Metode:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
4. Analogi
5. Studi Kasus
6. Simulasi
7. Games
Waktu : 3 Jam (180 menit)
Alat dan Bahan: Papan Tulis, Spidol, Kertas HVS
D. Aktivitas Pembelajaran
No. Aktivitas Metode Waktu
1. PEMBUKAAN Diskusi 20 Menit
1. Memberi salam
2. Pengelola menanyakan kabar peserta
3. Pengeloloa menaanyakan materi yang
dibahas sebelumnya
4. Menanyakan kesiapan sebelum
memulai materi KMO
5. Menginformasikan tujuan pembahasan
materi
AKTIVITAS UTAMA 125
Pemateri menjelaskan garis besar materi Menit
KMO (Kepemimpinan, Manajemen,
Organisasi)
Ceramah 30 Menit
Materi KMO
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan menuru Islam
Tujuan Kepemimpinan
Fungsi Kepemimpinan
Karakteristikk Kepemimpinan
Tipe-tipe Kepemimpinan
Tanya jawab
Games 5 Menit
Ice Breaking
Ceramah 30 Menit
Manajemen
Pengertian Manajemen
Pola Umum Manajemen
Unsur-unsur Manajemen
Unsur manusia dalam Manajemen
Tingkatan Manajemen
Tanya Jawab
Ceramah 30 Menit
Organisasi
Pengertian Organisasi
Fungsi Organisasi
Unsur-unsur Organisasi
Tipe-tipe Organisasi
Ceramah 30 Menit
Hubungan antara Kepemimpinan,
Manajemen, dan Organisasi Diskusi 30 Menit
Tanya jawab
E. Indikator
1. Afektif : Peserta dapat bersikap taat pada atura, jujur,
obyektif, kreatif, dan bertanggung jawab.
2. Kognitif : Peserta dapat mengetahui pengertian, dasar-dasar,
sifat serta fugsi kepemimpinan serta upaya pencapaian karakteristik
kepemimpinan dalam islam.
3. Psikomotorik : peserta dapat berargumentasi ilmiah dan
menjalankan nilai nilai serta memahami pengertian, dasar-dasar,
sifat dan fungsi Kepemimpinan, Manajemen, Organisasi; dan sebagai
kader HMI dengan baik
KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN, ORGANISASI (KMO)
c) Tujuan Kepemimpinan
d) Fungsi Kepemimpinan
e) Karakteristik Kepemimpinan
i) Sifat-Sifat Rasul Sebagai Etos Kerja
Dalam Islam, kepemimpinan adalah bagian dari kepribadian
Islam itu sendiri; Rasulullah SAW pernah bersabda, “Setiap orang
dari kamu adalah pemimpin dan kamu bertanggngjawab terhadap
kepemimpinan itu”. (Shahih Bukhari & Muslim). Setiap manusia pasti
memerankan suatu kepemimpinan; Hadis Rasulullah SAW
mengatakan, “Setiap anda adalah pengasuh dan bertanggungjawab
terhadap rakyatnya. Pemimpin adalah pengasuh dan
bertanggungjawab terhadap rakyat. Laki-laki adalah pengasuh
dikeluarganya dan bertanggungjawab terhadap asuhannya. Wanita
adalah pengasuh di rumah suaminya dan bertanggungjawab pada
asuhannya, pembantu adalah pengasuh harta majikannya dan
bertanggungjawab pada asuhannya”. (H.R. Imam Bukhari & Muslim).
f) Tipe-Tipe Kepemimpinan
Bertolak dari prilaku pemimpindalam sekelompok manusia
organisasional, kita dapat mengelompokkan kepemimpinan seseorang
dalam tipe-tipe tertentu yang masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri.
Adapun tipe-tipe kepemimpinan tersebut adalah seperti tersebut dibawah
ini :
i) Otoriter
Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada
bawahannya. Cenderung melakukan pemaksaan dalam
menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan adalah
untuk mengikuti dan menjalankan perintah. Tak boleh ada saran dan
bantahan dari bawahan. Mereka diharuskan patuh dan setia secara
mutlak kepada pemimpinnya. Kendali penuh ada pada pemimpin
(bersifat satu arah).
ii) Demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari
pemimpin otoriter. Disini pemimpin ikut berbaur dan berada
ditengah-tengah anggotanya. Hubungan yang tercipta juga tidaklah
kaku seperti majikan dengan bawahan, melainkan seperti saudara
sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya
dan mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam
mengerjakan tugas. Pemimpin juga mau menerima masukan dan
saran dari bawahannya.
iii) Kharismatik
Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya
tarik yang luar biasa untuk dapat mempengaruhi orang lain, maka
tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau masa yang jumlahnya
besar. Sifat kharismatik yang dimiliki adalah karunia dari tuhan.
Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara mereka berbicara,
berjalan maupun bertindak.
iv) Paternalistik
Tipe pemimpin ini memiliki sifat kebapakan, mereka
menganggap bahwa bawahan tidak bisa bersifat mandiri dan perlu
dorongan dalam melakukan sesuatu. Pemimpin ini selalu melindungi
bawahannya. Pemimpin paternalistik memiliki sifat maha tahu yang
besar sehingga jarang memberikan kesempatan pada bawahan
untuk mengambil keputusan.
v) Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik adalah tipe pemimpin yang
memiliki disiplin tinggi dan biasanya menyukai hal-hal yang formal.
Menerapkan sistem komando dalam menggerakkan bawahannya
untuk melakukan perintah. Menggunakan pangkat dan jabatan
dalam mempengaruhi bawahan untuk bertindak.
vi) Laiesses-Faire
Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan instruksi dan
perintah, mereka membiarkan bawahannya untuk berbuat
sekehendaknya. Tak ada kontrol dan koreksi. Tentu saja dalam
kepemimpinan inisangatlah mudah terjadi kekacauan dan
bentrokan. Pemimpin tak menjalankan perannya dengan baik.
2) MANAJEMEN
a) Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Atau lebih jelasnya manajemen
dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan
menginterpretasikan, dan pengorganisasian (organizing), penyusunan
personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan
(leading), dan pengawasan (controlling).
b) Pola Umum Manajemen
i) Manajemen pada dasarnya adalah alat atau sarana daripada
administrasi;
ii) Sebagai alat administrasi, fungsi manajemen adalah
menggerakkan unsur statik daripada administrasi yaitu,
organisasi;
iii) Dalam fungsinya menggerakkan organisasi, manajemen
merupakan suatu proses dinamika yang meliputi fungsi planning,
organizing, actuating dan lain-lain;
iv) Proses manajemen selalu diarahkan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu;
v) Dalam mencapai tujuan tersebut manajer sebagai pelaksana
manajemen menggunakan berbagai unsur yang tersedia dalam
organisasi ;
vi) Penggunaan unsur-unsur manajemen tersebut selalu
dilaksanakan dengan seefisien mungkin berdasarkan prinsip-
prinsip manajemen.
c) Unsur-Unsur Manajemen
Unsur dasar yang merupakan sumber yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan dalam manajemen adalah :
i) Man (manusia)
ii) Material (bahan)
iii) Machine (mesin / alat)
iv) Methods (tata kerja)
v) Money (uang)
vi) Market (pasar)
e) Tingkatan Manajemen
Manajemen dalam organisasi, Pemimpin (manajer) dapat dibedakan
menurut tingkatan dan jenis pekerjaannya, yakni :
i) Menurut tingkatannya (hierarchie), pimpinan dalam organisasi
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
(1) Manajemen Puncak (Top Management)
(2) Manajemen Media (Middle Management)
(3) Manajemen Rendah (Lower Management)
ii) Apabila dilihat dari Pembagian Kerjanya, Yaitu antara kerja “pikir”
dan kerja “fisik”, dapat dikelompokkan sebagai berikut:
(1) Admistrative Management, pada tingkat “Top Management”.
(2) Middle Management, pada tingkat “Pimpinan Menengah”.
(3) Supervisory Management, ada di tingkat “Paling Bawah”.
3) ORGANISASI
a) Pengertian Organisasi
Menurut Chester Bernard, Organisasi adalah sistem kegiatan
kerjasama (cooperative activities) dari dua orang atau lebih. Menurut
Dwight Waldo, Organisasi adalah struktur antar hubngan pribadi yang
berdasarkan atas wewenang formal dan kebiasaan- kebiasaan di dalam
suatu system adminstrasi. Menurut G.R. Terry, Organisasi adalah berasal
dari kata organism yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian yang
demikian dintegrasi hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi
oleh hubungan mereka dengan keseluruhan orang terdiri dua bagian pokok
yaitu bagian-bagian dan hubungan-hubungan.
Jadi Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah
manusia yang terkait dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari beberapa pengertian di
atas ada tiga unsur yang menonjol dan perlu diperhatikan, yakni :
i) Bahwa organisasi bukanlah tujuan, melainkan hanya alat untuk
mencapai tujuan atau alat untuk melaksanakan tugas pokok.
Berhubungan dengan itu susunan organisasi haruslah selalu
disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau perkembangan tugas
pokok.
ii) Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia
yang terikat dalam hubungan formal.
iii) Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya dalam
suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa
yang dinamakan bawahan.
b) Fungsi-Fungsi Organisasi
i) Mengatur tugas dan kegiatan kerjasama sebaik-baiknya;
ii) Mencegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan yang
dihadapi;
iii) Mencegah kesimpangan kerja;
iv) Menentukan pedoman-pedoman kerja.
c) Unsur-Unsur Organisasi
Organisasi dapat dibentuk apabila telah memenuhi unsur-unsur berikut :
i) Manusia (human factor), artinya organisasi baru ada jika ada unsur
manusia yang bekerja sama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin.
ii) Tempat kedudukan, artinya organisasi baru ada, jika ada ada tempat
kedudukannya.
iii) Tujuan, artinya oraginasi baru ada jika ada tujuan yang ingin dicapai.
iv) Pekerjaan, artinya organisasi baru ada, jika ada pekerjaan yang akan
dikerjakan serta adanya pembagian kerja.
v) Struktur, artinya organisasi baru ada jika ada hubungan kerja sama
antara manusia satu dengan lainnya.
vi) Teknologi, unsur ini cukup vital agar nanti adanya unsur teknis
dalam sebuah organisasi.
vii) Lingkungan, artinya organisasi baru ada, jika ada lingkungan yang
saling mempengaruhi misalnya ada sistem kerja sama sosial.
d) Tipe-Tipe Organisasi
Ada berbagai macam tipe organisasi, yang umum dikenal yakni :
i) Bentuk Lini
Yang pertama ini sering pula dinamakan :bentuk lurus”, “bentuk
jalur” dan “bentuk militer”. Bentuk lini ini mula-mula diperkenalkan oleh
seorang ahli adminstrasi berkebangsaan Perancis, Henry Fayol. Bentuk
lini dipandang sebagai bentuk yang paling tua dan dipergunakan secara
luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi ini banyak
dipergunakan di lingkungan militer dan perusahaan-perusahaan kecil.
(1) Ciri-cirinya :
(a) Garis komando langsung dari atasan ke bawahan atau dari
pimpinan tertinggi ke berbagai tingkat operasional.
(b) Masing-masing pekerja bertanggungjawab penuh terhadap
semua kegiatannya.
(c) Otoritas dan tangungjawab tertinggi pada puncak makin
lama makin berkurang menurut jenjang.
(d) Organisasinya kecil, begitu pula karyawannya sedikit.
(e) Hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan bersifat
langsung.
(f) Tujuan, alat-alat yang digunakan dan struktur organisasinya
masih sederhana.
(g) Pemilik organisasi biasanya menjadi pimpinan tertinggi.
(2) Keuntungan organisasi yang berbentuk lini :
(a) Kekuasaan dan tanggungjawab dapat ditetapkan secara
definitive.
(b) Orang yang mempunyai kekuasaan dan tanggungjawab
diketahui oleh semua pihak.
(c) Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat,
karena jumlah orang yang perlu diajak berembuk tidak
begitu banyak.
(d) Disiplin mudah dipertahankan.
(e) Solidaritas para anggota masih besar, karena masih saling
kenal mengenal.
(f) Tersedianya kesempatan yang baik bagi pimpinan organisasi
untuk mengembangkan bakat-bakat pemimpin.
Perlu dihayati bahwa manajemen dan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya
alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Karena tujuan yang ingin dicapai itu
adalah pelayanan atau profit.
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, Djamaludin. 2012. Psikologi Kepemimpinan & Inovasi. Jakarta: Erlangga.
Atmadja, Stanley S. 2009. Making The Giant Leap: How to Unleash The Extraordinary
Human Potential. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Rahman, Fazalur. 1991. Nabi Muhammad saw. Sebagai Seorang Pemimpin Militer,
terj. Annas Siddik. Jakarta. Bumi Aksara.