You are on page 1of 22

SISTEM PENDIDIKAN SINGKAT

(SINDIKAT)
KEPEMIMPINAN MANAJEMEN ORGANISASI
Diajukan Sebagai Syarat Mengikuti
Senior Course HMI Cabang Sukoharjo Tahun 2022

Disusun Oleh:
AFFIQ MALIK AZHAR

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)

CABANG SEMARANG
2022
SINDIKAT KMO HMI
Sistem Pendidikan Singkat Kepemimpinan Manajemen Organisasi
Himpunan Mahasiswa Islam

Jenjang Training Materi Alokasi Waktu


Latihan Kader 1 (LK 1) KMO 3 Jam (180 Menit)

A. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami pengertian, sifat dan fungsi Kepemimpinan,
Manajemen dan Organisasi.
B. Tujuan Khusus
1. Agar dapat menjelaskan pengertian, sifat dan fungsi kepemimpinan
2. Agar dapat menjelaskan pentingnya fungsi kepemimpinan dan
manajemen dalam organisasi.
3. Agar dapat menjelaskan karakteristik kepemimpinan, serta dapat
membedakan pemimpin dan manajer.
C. Metode, Waktu, dan Alat
Metode:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
4. Analogi
5. Studi Kasus
6. Simulasi
7. Games
Waktu : 3 Jam (180 menit)
Alat dan Bahan: Papan Tulis, Spidol, Kertas HVS
D. Aktivitas Pembelajaran
No. Aktivitas Metode Waktu
1. PEMBUKAAN Diskusi 20 Menit
1. Memberi salam
2. Pengelola menanyakan kabar peserta
3. Pengeloloa menaanyakan materi yang
dibahas sebelumnya
4. Menanyakan kesiapan sebelum
memulai materi KMO
5. Menginformasikan tujuan pembahasan
materi
AKTIVITAS UTAMA 125
Pemateri menjelaskan garis besar materi Menit
KMO (Kepemimpinan, Manajemen,
Organisasi)
Ceramah 30 Menit
Materi KMO
 Pengertian Kepemimpinan
 Kepemimpinan menuru Islam
 Tujuan Kepemimpinan
 Fungsi Kepemimpinan
 Karakteristikk Kepemimpinan
 Tipe-tipe Kepemimpinan
 Tanya jawab
Games 5 Menit
Ice Breaking
Ceramah 30 Menit
Manajemen
 Pengertian Manajemen
 Pola Umum Manajemen
 Unsur-unsur Manajemen
 Unsur manusia dalam Manajemen
 Tingkatan Manajemen
 Tanya Jawab
Ceramah 30 Menit
Organisasi
 Pengertian Organisasi
 Fungsi Organisasi
 Unsur-unsur Organisasi
 Tipe-tipe Organisasi
Ceramah 30 Menit
Hubungan antara Kepemimpinan,
Manajemen, dan Organisasi Diskusi 30 Menit
 Tanya jawab

PENUTUP Ceramah 5 Menit


1. Pemateri memberikan motivasi
terhadap para peserta
2. Pemateri memberikan dorongan
kepada pesserta untuk
mengamalkannya
3. Memberi salam penutup

E. Indikator
1. Afektif : Peserta dapat bersikap taat pada atura, jujur,
obyektif, kreatif, dan bertanggung jawab.
2. Kognitif : Peserta dapat mengetahui pengertian, dasar-dasar,
sifat serta fugsi kepemimpinan serta upaya pencapaian karakteristik
kepemimpinan dalam islam.
3. Psikomotorik : peserta dapat berargumentasi ilmiah dan
menjalankan nilai nilai serta memahami pengertian, dasar-dasar,
sifat dan fungsi Kepemimpinan, Manajemen, Organisasi; dan sebagai
kader HMI dengan baik
KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN, ORGANISASI (KMO)

A. PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN DAN


ORGANISASI
1) KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai
cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut
Stoner, Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses
pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari
sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Sedangkan, Oteng
Sutisna (1983) Mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
mengambil inisiatif dalam situasi sosial untuk menciptakan bentuk dan
prosedur baru, merancang dan mengatur perbuatan, dan dengan berbuat
begitu membangkitkan kerja sama ke arah tercapainya tujuan.

a) Ada 3 (Tiga) implikasi penting dari definisi tersebut:


Pertama, Kepemimpinan meyangkut orang lain; bawahan atau
pegikut. Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin,
para anggota kelompok membantu menentukan status / kedudukan
pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa
bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan menjadi
tidak relevan.
Kedua, Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaa
yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Para
pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan
para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat
mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung, meskipun
dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung.
Ketiga, Selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan
atau pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan
kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang
harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan
melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh, seorang manajer dapat
mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu,
tetapi dia dapat juga mempengaruhi bawahan dalam menentukan cara
bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat. Kepemimpinan adalah
bagian penting manajemn, tetap tidak sama dengan manajemen.
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk
mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi-fungsi
lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.

b) Kepemimpinan menurut islam


Dalam Islam, suri teladan yang paling sempurna terdapat pada diri
Nabi Muhammad SAW. Seorang yang mempunyai sifat-sifat yang selalu
terjaga dan dijaga oleh Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 21, yang artinya
“Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
Sifat yang dimaksud dikenal dengan sebutan sifat wajib Rasul. Sifat
wajib Rasul merupakan pencerminan karakter Nabi Muhammad SAW.
dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin umat. Secara rinci sifat-
sifat tersebut sebagai berikut:
 Shiddiq.
 Amanah.
 Fathanah.
 Tabliqh.

c) Tujuan Kepemimpinan

Nampaknya sukar dibedakan antara tujuan dan fungsi


kepemimpinan, lebih-lebih kalau dikaji secara praktis kedua-duanya
mempunyai maksud yang sama dalam menyukseskan proses
kepemimpinan namun secara definitif kita dapat menganalisanya secara
berbeda. Tujuan kepemimpinan merupakan kerangka ideal/filosofis yang
dapat memberikan pedoman bagi setiap kegiatan pemimpin, sekaligus
menjadi patokan yang harus dicapai. Sehingga tujuan kepemimpinan agar
setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang inginkan
secara efektif dan efisien.

d) Fungsi Kepemimpinan

Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus


melaksanakan dua fungsi utama; (1) fungsi-fungsi yang berhubungan
dengan tugas (“task-related”) atau pemecahan masalah, dan (2) fungsi-
fungsi pemeliharaan kelompok (“group-maintenance”) atau sosial. Fungsi
pertama menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan
pendapat. Fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang dapat membantu
kelompok berjalan lebih lancar - dengan persetujuan kelompok lain,
penengahan perberdaan pendapat, dan sebagainya.

e) Karakteristik Kepemimpinan
i) Sifat-Sifat Rasul Sebagai Etos Kerja
Dalam Islam, kepemimpinan adalah bagian dari kepribadian
Islam itu sendiri; Rasulullah SAW pernah bersabda, “Setiap orang
dari kamu adalah pemimpin dan kamu bertanggngjawab terhadap
kepemimpinan itu”. (Shahih Bukhari & Muslim). Setiap manusia pasti
memerankan suatu kepemimpinan; Hadis Rasulullah SAW
mengatakan, “Setiap anda adalah pengasuh dan bertanggungjawab
terhadap rakyatnya. Pemimpin adalah pengasuh dan
bertanggungjawab terhadap rakyat. Laki-laki adalah pengasuh
dikeluarganya dan bertanggungjawab terhadap asuhannya. Wanita
adalah pengasuh di rumah suaminya dan bertanggungjawab pada
asuhannya, pembantu adalah pengasuh harta majikannya dan
bertanggungjawab pada asuhannya”. (H.R. Imam Bukhari & Muslim).

ii) Dimensi Moral Kepemimpinan


Akhlak seorang muslim adalah tidak mengejar kepemimpinan
untuk dirinya. Tidak merebut kepemimpinan dari orang yang layak
memiliki kepemimpinan itu. Apabila diberi tanggungjawab
kepemimpinan, sementara dia lemah dan sanggup memikul,
hendaknya dia menolak tanggungjawab itu. Kecuali, pabila dia yang
harus memegangnya maka dia wajib melaksanakannya. Bila
menghinda berarti berdosa, dan bila dia melaksanakan kewajiban itu
dia mendapat pahala. Nash-nash berikut ini menjelaskan hal
tersebut di atas :

 Jangan meminta dan jangan memberikan amanah kepada


orang yang berambisi/meminta dijadikan pemimpin. Dari
Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya
kalian akan berambisi memperoleh kepemimpinan dan itu
akan menjadi penyesalan nanti pada hari kiamat.
Alangkahnya bahagianya orang yang terus menyusui
(melaksanakan tugasnya) dan alangkah buruknya orang yang
menyapinya (melalaikan tugasnya)”. (H.R Bukhari & Nasai).

 Jangan menolak bila diberi amanah / kepercayaan Dari Abu


Dzar katanya “Aku masuk menemui Nabi bersama-sama
dengan dua orang anak, pamanku, satu diantaranya ”Wahai
Abu Dzar Sesungguhnya mu lemah dan tugas itu amanah dan
(dapat mengakibatkan) kehinaan dan penyesalan pada hari
kiamat. Kecuali bagi orang yang mengambil dengan benar dan
melaksanakan amanah yang diberikan kepada” (H.R. Muslim).

f) Tipe-Tipe Kepemimpinan
Bertolak dari prilaku pemimpindalam sekelompok manusia
organisasional, kita dapat mengelompokkan kepemimpinan seseorang
dalam tipe-tipe tertentu yang masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri.
Adapun tipe-tipe kepemimpinan tersebut adalah seperti tersebut dibawah
ini :
i) Otoriter
Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada
bawahannya. Cenderung melakukan pemaksaan dalam
menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan adalah
untuk mengikuti dan menjalankan perintah. Tak boleh ada saran dan
bantahan dari bawahan. Mereka diharuskan patuh dan setia secara
mutlak kepada pemimpinnya. Kendali penuh ada pada pemimpin
(bersifat satu arah).

ii) Demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari
pemimpin otoriter. Disini pemimpin ikut berbaur dan berada
ditengah-tengah anggotanya. Hubungan yang tercipta juga tidaklah
kaku seperti majikan dengan bawahan, melainkan seperti saudara
sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya
dan mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam
mengerjakan tugas. Pemimpin juga mau menerima masukan dan
saran dari bawahannya.
iii) Kharismatik
Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya
tarik yang luar biasa untuk dapat mempengaruhi orang lain, maka
tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau masa yang jumlahnya
besar. Sifat kharismatik yang dimiliki adalah karunia dari tuhan.
Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara mereka berbicara,
berjalan maupun bertindak.
iv) Paternalistik
Tipe pemimpin ini memiliki sifat kebapakan, mereka
menganggap bahwa bawahan tidak bisa bersifat mandiri dan perlu
dorongan dalam melakukan sesuatu. Pemimpin ini selalu melindungi
bawahannya. Pemimpin paternalistik memiliki sifat maha tahu yang
besar sehingga jarang memberikan kesempatan pada bawahan
untuk mengambil keputusan.
v) Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik adalah tipe pemimpin yang
memiliki disiplin tinggi dan biasanya menyukai hal-hal yang formal.
Menerapkan sistem komando dalam menggerakkan bawahannya
untuk melakukan perintah. Menggunakan pangkat dan jabatan
dalam mempengaruhi bawahan untuk bertindak.
vi) Laiesses-Faire
Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan instruksi dan
perintah, mereka membiarkan bawahannya untuk berbuat
sekehendaknya. Tak ada kontrol dan koreksi. Tentu saja dalam
kepemimpinan inisangatlah mudah terjadi kekacauan dan
bentrokan. Pemimpin tak menjalankan perannya dengan baik.

2) MANAJEMEN
a) Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Atau lebih jelasnya manajemen
dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan
menginterpretasikan, dan pengorganisasian (organizing), penyusunan
personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan
(leading), dan pengawasan (controlling).
b) Pola Umum Manajemen
i) Manajemen pada dasarnya adalah alat atau sarana daripada
administrasi;
ii) Sebagai alat administrasi, fungsi manajemen adalah
menggerakkan unsur statik daripada administrasi yaitu,
organisasi;
iii) Dalam fungsinya menggerakkan organisasi, manajemen
merupakan suatu proses dinamika yang meliputi fungsi planning,
organizing, actuating dan lain-lain;
iv) Proses manajemen selalu diarahkan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu;
v) Dalam mencapai tujuan tersebut manajer sebagai pelaksana
manajemen menggunakan berbagai unsur yang tersedia dalam
organisasi ;
vi) Penggunaan unsur-unsur manajemen tersebut selalu
dilaksanakan dengan seefisien mungkin berdasarkan prinsip-
prinsip manajemen.

c) Unsur-Unsur Manajemen
Unsur dasar yang merupakan sumber yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan dalam manajemen adalah :
i) Man (manusia)
ii) Material (bahan)
iii) Machine (mesin / alat)
iv) Methods (tata kerja)
v) Money (uang)
vi) Market (pasar)

d) Unsur Manusia dalam Manajemen


Manusia salah satu dari unsur manajemen yang merupakan motor
penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat baik yang bersifat “Human
Resources “ maupun “Non-Human Resources” dalam suatu organisasi.

e) Tingkatan Manajemen
Manajemen dalam organisasi, Pemimpin (manajer) dapat dibedakan
menurut tingkatan dan jenis pekerjaannya, yakni :
i) Menurut tingkatannya (hierarchie), pimpinan dalam organisasi
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
(1) Manajemen Puncak (Top Management)
(2) Manajemen Media (Middle Management)
(3) Manajemen Rendah (Lower Management)
ii) Apabila dilihat dari Pembagian Kerjanya, Yaitu antara kerja “pikir”
dan kerja “fisik”, dapat dikelompokkan sebagai berikut:
(1) Admistrative Management, pada tingkat “Top Management”.
(2) Middle Management, pada tingkat “Pimpinan Menengah”.
(3) Supervisory Management, ada di tingkat “Paling Bawah”.

Pada tingkatan Admistrative Pemimpin lebih banyak menggunakan


kerja pikir daripada kerja fisik dalam memipin organisasinya, misalnya
menentukan tujuan organisasi, perumuan kebijakan, penggerakkan
kelompok pimpinan pada tingkat lebih rendah dan memikirkan hal- hal
yang sifatnya lebih menyeluruh. Untuk itu “Managerial Skill” lebih
dibutuhkan. Pada tingkat Middle Management, dalam tugas kegiatannya
sehari-hari antara kegiatan pikir dan fisik hampir sepadan; kedua-duanya
dilaksanakan hampir serentak dan bersama-sama. Sebaliknya pada tingkat
Supervisory Management, dalam tugasnya sehari- hari pimpinan lebih
banyak mempergunakan kerja fisik dari pada kerja pikir. Untuk itu ia lebih
banyak membutuhkan “technical Skills” daripada “Managerial Skills”.

3) ORGANISASI
a) Pengertian Organisasi
Menurut Chester Bernard, Organisasi adalah sistem kegiatan
kerjasama (cooperative activities) dari dua orang atau lebih. Menurut
Dwight Waldo, Organisasi adalah struktur antar hubngan pribadi yang
berdasarkan atas wewenang formal dan kebiasaan- kebiasaan di dalam
suatu system adminstrasi. Menurut G.R. Terry, Organisasi adalah berasal
dari kata organism yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian yang
demikian dintegrasi hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi
oleh hubungan mereka dengan keseluruhan orang terdiri dua bagian pokok
yaitu bagian-bagian dan hubungan-hubungan.
Jadi Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah
manusia yang terkait dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari beberapa pengertian di
atas ada tiga unsur yang menonjol dan perlu diperhatikan, yakni :
i) Bahwa organisasi bukanlah tujuan, melainkan hanya alat untuk
mencapai tujuan atau alat untuk melaksanakan tugas pokok.
Berhubungan dengan itu susunan organisasi haruslah selalu
disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau perkembangan tugas
pokok.
ii) Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia
yang terikat dalam hubungan formal.
iii) Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya dalam
suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa
yang dinamakan bawahan.

b) Fungsi-Fungsi Organisasi
i) Mengatur tugas dan kegiatan kerjasama sebaik-baiknya;
ii) Mencegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan yang
dihadapi;
iii) Mencegah kesimpangan kerja;
iv) Menentukan pedoman-pedoman kerja.

c) Unsur-Unsur Organisasi
Organisasi dapat dibentuk apabila telah memenuhi unsur-unsur berikut :
i) Manusia (human factor), artinya organisasi baru ada jika ada unsur
manusia yang bekerja sama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin.
ii) Tempat kedudukan, artinya organisasi baru ada, jika ada ada tempat
kedudukannya.
iii) Tujuan, artinya oraginasi baru ada jika ada tujuan yang ingin dicapai.
iv) Pekerjaan, artinya organisasi baru ada, jika ada pekerjaan yang akan
dikerjakan serta adanya pembagian kerja.
v) Struktur, artinya organisasi baru ada jika ada hubungan kerja sama
antara manusia satu dengan lainnya.
vi) Teknologi, unsur ini cukup vital agar nanti adanya unsur teknis
dalam sebuah organisasi.
vii) Lingkungan, artinya organisasi baru ada, jika ada lingkungan yang
saling mempengaruhi misalnya ada sistem kerja sama sosial.

d) Tipe-Tipe Organisasi
Ada berbagai macam tipe organisasi, yang umum dikenal yakni :
i) Bentuk Lini
Yang pertama ini sering pula dinamakan :bentuk lurus”, “bentuk
jalur” dan “bentuk militer”. Bentuk lini ini mula-mula diperkenalkan oleh
seorang ahli adminstrasi berkebangsaan Perancis, Henry Fayol. Bentuk
lini dipandang sebagai bentuk yang paling tua dan dipergunakan secara
luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi ini banyak
dipergunakan di lingkungan militer dan perusahaan-perusahaan kecil.
(1) Ciri-cirinya :
(a) Garis komando langsung dari atasan ke bawahan atau dari
pimpinan tertinggi ke berbagai tingkat operasional.
(b) Masing-masing pekerja bertanggungjawab penuh terhadap
semua kegiatannya.
(c) Otoritas dan tangungjawab tertinggi pada puncak makin
lama makin berkurang menurut jenjang.
(d) Organisasinya kecil, begitu pula karyawannya sedikit.
(e) Hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan bersifat
langsung.
(f) Tujuan, alat-alat yang digunakan dan struktur organisasinya
masih sederhana.
(g) Pemilik organisasi biasanya menjadi pimpinan tertinggi.
(2) Keuntungan organisasi yang berbentuk lini :
(a) Kekuasaan dan tanggungjawab dapat ditetapkan secara
definitive.
(b) Orang yang mempunyai kekuasaan dan tanggungjawab
diketahui oleh semua pihak.
(c) Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat,
karena jumlah orang yang perlu diajak berembuk tidak
begitu banyak.
(d) Disiplin mudah dipertahankan.
(e) Solidaritas para anggota masih besar, karena masih saling
kenal mengenal.
(f) Tersedianya kesempatan yang baik bagi pimpinan organisasi
untuk mengembangkan bakat-bakat pemimpin.

ii) Bentuk Lini dan Staf


Di dalam organisasi-organisasi kecil, semua karyawan
supervisor adalah merupakan orang-orang lini (line personnel). Tetapi
ketika organisasi melai membesar, maka semakin terasa pentingnya
penyediaan tenaga spesialis mampu memberikan nasihat-nasihat teknis
dan memberikan jasa-jasa kepada unit-unit operasional lainnya. Orang-
orang inilah yang biasanya disebut “staf personnel” (orang- orang staf
yang melaksanakan fungsi-fungsi staf). Dan orang-orang staf ini dapat
digolongkan menjadi dua macam, yaitu: (1)para penasihat dan
(2)“auxiliary personnel”, bertugas melakukan kegiatan-kegiatan
penunjang demi lancarnya meknisme organisasi.
(1) Ciri-Ciri Pokok
(a) Organisasinya besar dan kompleks.
(b) Jumlah karyawannya banyak.
(c) Terdapat dua kelompok karyawan (lini dan staf) sebagaimana
dijelaskan di atas.
(d) Karena organisasi sudah semakin besar / kompleks, maka
hubungan langsung di sini sudah tidak mungkin lagi terjadi
antar anggota maupun antara pemimpin dan bawahan.
(e) Nampak adanya spesialisasi yang dikembangkangkan dan
dipergunakan secara optimal
(2) Kebaikan-kebaikannya
(a) Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang
melaksanakan tugas pokok organisasi, dan kelompok staf
yang melaksanakan kegiatan penunjang.
(b) Asas spesialisasi dapat dijalankan, menurut bakat bawahan
yang berbeda-beda.
(c) Prinsip “the right man in the right place” dapat diterapkan
dengan mudah.
(d) Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap unit kegiatan.
(e) Tipe organisasi demikian dapat dipergunakan oleh
organisasi-organisasi yang lebih besar / kompleks.
(3) Keburukannya
(a) Pemimpin lini sering mengabaikan advis staf.
(b) Pimpinan staf sering mengabaikan gagasan-gagasan.
(c) Ada kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan
stafnya.
(d) Perintah-perintah lini, nasihat-nasihat dan perintah-perintah
staf.
sering agak membingungkan anggota. Hal ini dapat terjadi,
karena kedua jenis hirarki ini tidak selalu seirama dalam
memandang sesuatu. Meskipun terdapat kelemahan -kelemahan
organisasi tipe lini dan staf ini, namun untuk organisasi yang
semakin kompleks seperti dewasa ini lebih cenderung menggunakan
bentuk lini dan staf.

iii) Bentuk Fungsional


Organisasi Fungsional adalah suatu organisasi dimana
kekuasaan dari pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang
memimpin satuan-satuan dibawahnya dalam suatu bidang pekerjaan
tertentu. Tiap-tiap kepala dari satuan ini mempunyai kekuasaan untuk
memerintah semua pejabat bawahan sepanjang mengenai bidangnya.
Ciri lain dari organisasi demikian adalah bahwa didalam organisasi tidak
terlalu menekankan pada hirarki struktural, akan lebih banyak
didasarkan pada sifat dan macam fungsi yang harus dijalankan.
Sebenarnya bentuk ini tidak populer, dan kebanyakan hanya
dipergunakan dalam lingkungan usaha swasta seperti toko serba ada,
dan yang sejenisnya.
(1) Kebaikan-kebaikannya
(a) Ada pembagian yang tegas antara kerja pikir dan fisik.
(b) Dapat dicapai spesialisasi yang baik.
(c) Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi
yang sama pada umumnya tinggi.
(d) Moral serta disiplin kerja tinggi.
(e) Koordinasi antara orang-orang yang ada dalam satu fungsi
mudah dijalankan
(2) Kelemahannya
(a) Sulit mengadakan pertukaran tugas, karena terlalu
menspesialisasikan diri dalam satu bidang saja.
(b) Koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar diadakan, karena
orang-orang yang bergerak dalam satu bidang mementingkan
fungsi saja.
(c) Inisiatif perorangan mudah tertekan, karena sudah dibatasi
pada suatu fungsi.

iv)Organisasi Tipe Panitia


Bentuk organisasi ini adalah suatu tipe di mana pimpinan dan
para pelaksana dibentuk dalam kelompok-kelompok yang bersifat
panitia. Maksudnya, pada tingkat pimpinan, keseluruhan unsur
pimpinan menjadi panitia dan para pelaksana dibagi ke dalam
kelompok-kelompok yang disebut “task force” atau satuan tugas.
(1) Ciri-cirinya
(a) Struktur organisasinya tidak begitu kompleks. Biasanya
hanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua seksi
dan para petugas.
(b) Struktur organisasinya secaa relatif tidak permanen.
Organisasi tipe panitia hanya dipakai sewaktu-waktu ada
kegiatan khusus (proyek-proyek tertentu), dan setelah
kegiatan-kegiatan itu selesai dikerjakan, maka panitia
dibubarkan
(c) Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif.
(d) Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan
tanggungjawab yang sama.
(e) Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu
dalam bentuk satuan tugas (task force).
(2) Keuntungan Tipe Panitia
(a) Keputusan yang diambil selalu berhasil dengan baik dan
tepat, karena sudah dibicarakan secara kolektif.
(b) Kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari
pimpinan kecil sekali.
(c) Usaha kerjasama bawahan mudah digalang
(3) Kelemahannya
(a) Proses pengambilan keputusan agak lambat karena segala
sesuatunya harus dibicarakan lebih dulu dengan para anggota
organisasi.
(b) Apabila ada kemacetan kerja, tak seorang pun yang mau
diminta pertanggungjawabannya melebihi dari yang lain.
(c) Para pelaksana sering bingung karena perintah tidak datang
dari satu orang pimpinan saja.
(d) Kreativitas nampaknya sukar dikembangka, karena
pelaksanaan didasarkan pada kolektifitas.

B. HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Setelah penjelasan diatas sangat jelas bahwa dengan kepemimpinan yang


baik, dan dengan manajemen yang maksimal maka organisasi akan berjalan
dengan baik. Tegasnya pengaturan hanya dapat dilakukan didalam suatu
organisasi ( wadah/tempat ), sebab dalam wadah (organisasi) inilah tempat
kerjasama, proses manajemen, pembagian kerja, koordinasi, integrasi dilakukan
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Perlu dihayati bahwa manajemen dan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya
alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Karena tujuan yang ingin dicapai itu
adalah pelayanan atau profit.

Walaupun manajemen dan organisasi hanya merupakan “alat dan wadah”


saja, tetapi harus diatur dengan sebaik-baiknya. Karena dengan manajemen ini
baik maka tujuan dapat optimal diwujudkan, pemborosan terhindari dan semua
potensi yang dimiliki akan lebih bermanfaat.

Mismanajemen (salah urus) harus dihindari, karena mismanajemen akan


menimbulkan kerugian, pemborosan bahkan tujuan tidak akan tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Ancok, Djamaludin. 2012. Psikologi Kepemimpinan & Inovasi. Jakarta: Erlangga.

Amin Wijaya T, Manajemen Strategik, PT. Gramedia, 1996.

Atmadja, Stanley S. 2009. Making The Giant Leap: How to Unleash The Extraordinary
Human Potential. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Fisher, Alec. 2009. berpikir Kritis ( Sebuah Pengantar ). Jakarta. Erlangga.

James. L. Gibson, Manajement, Erlangga, 1986

Keating, Charles J. 1995. Kepemimpinan dalam manajemen, Rajawali Pers.

Ndraha, Taliziduhu. September 2003. Budaya Organisasi. Jakarta. Rineka cipta.

Rahman, Fazalur. 1991. Nabi Muhammad saw. Sebagai Seorang Pemimpin Militer,
terj. Annas Siddik. Jakarta. Bumi Aksara.

Richard M. Streers. 1985. Efektifitas Organisasi: Sari Manajemen. Jakarta: Erlangga

Winardi, Kepemimpinan Manajemen, Rineka Cipta, 1990

You might also like