You are on page 1of 16

MAKALAH

tentang
MEKANISME METABOLISME PROTEIN

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 8 :
1. Faridatul Aini
2. Doni Ahmad Kurniawan
3. Lena Windiyani
4. Iwan Aan Asnadi
5. Anisa Febriani

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN BAGU
TAHUN 2021-2022

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala


rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah mengantar manusia dari alam kegelapan ke alam terang benderang.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kami, untuk itu salam
terima kasih kami ucapkan untuk dosen pembimbing yang telah membimbing
kami dalam membuat makalah ini. Dan tak lupa juga terima kasih buat teman-
teman yang telah ikut memberi semangat pada kami.

Kami menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan.


Oleh karena itu kepada para pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran
konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini benar- benar bermanfaat bagi para mahasiswa dan
masyarakat umumnya. Amin ya robbal Alamin..

Bagu, 1 November 2021

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATAR PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metabolisme Protein........................................................... 3


B. Katabolisme Protein (Siklus Urea)....................................................... 5
C. Biosintesis Protein (Dogma Sentral).................................................... 6
D. Biosintesis Purin Pirimidin................................................................... 7

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos yang berati “yang
paling utama”. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer darimonomer-monomer Asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul Protein
mengandung karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N) dan kadang
kala sulfur (S) serta fosfor (P).
Protein berfungsi sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan
tubuh. Sebagai zat utama pembentuk maksudnya Protein merupakan zat
utama pembentuk sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi jika
berkurang karbohidrat dan lemak di dalam tubuh. Kebanyakan Protein
merupakanenzim atau subunit enzim.
Asam amino merupakan unit pembangun Protein yang dihubungkan
melalui ikatan peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H,
O, dan N, serta kadang-kadang P dan S. Dari keseluruhan Asam amino yang
terdapat di alam hanya 20 Asam amino yang yang biasa dijumpai pada
protein. Tidak semua Asam amino terdapat di dalam molekul Protein, karena
memiliki tugas lain
Sama halnya dengan proses metabolisme pada komponen lain, pada
metabolisme Protein dan Asam amino juga terjadi anabolisme dan
katabolisme yang juga membutuhkan peranan enzim. Sehingga kita harus
tahu bagaimana proses metabolisme dari Protein dan Asam amino. Maka dari
itu kami menyusun makalah ini yang di dalamnya kami berusaha
memaparkan dan menjelaskan secara rinci, bagaimana proses metabolisme
Protein dan Asam amino. Sehingga para pembaca dapat memahami secara
jelas proses metabolisme Protein dan Asam amino.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian metabolisme protein ?
2. Apa katabolisme protein (siklus urea) ?
3. Apa biosintesis protein (dogma sentral) ?
4. Apa biosintesis purin pirimidin ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian metabolisme protein
5. Untuk mengetahui katabolisme protein (siklus urea)
6. Untuk mengetahui biosintesis protein (dogma sentral)
7. Untuk mengetahui biosintesis purin pirimidin

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN METABOLISME PROTEIN


1. Pengertian Metabolisme
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di
dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi
kimia organik, katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa
organik untuk mendapatkan energi anabolisme, yaitu reaksi yang
merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap
oleh sel tubuh.
Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme
untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh
suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis)
oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia
disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan
sejumlah substrat yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-
jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat, yang merupakan
substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang
terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari
pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika.
2. Pengertian Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh sesudah air. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut
zat-zat gizi dan darah adalah protein.
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang
paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.

3
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen
dan kadang kala sulfur sertafosfor. Protein berperan penting dalam
struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis
protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti
misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein
terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali
dalam bentukhormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan
juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein
berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain
polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama
makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang
paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob
Berzelius pada tahun1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode
genetik yang dibawa DNA ditranskripsimenjadi RNA, yang berperan
sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom.
Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari
asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi,
terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.

Metabolisme Protein ialah protein yang terdapat dalam makanan kita


dicernakan dalam lambung dan usus menjadi asam-asam amino, yang
diabsorpsi dan dibawa oleh darah ke hati. Sebagian asam amino diambil oleh
hati, sebgaian lagi diedarkan ke dalam jaringan-jaringan luar hati. Protein
dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam
amino dari jumlah yang digunakan untuk biosintesis protei, kelebihan asam
amino akan diubah menjadi asam keto yang dapat masuk ke dalam siklus
asam sitrat atau diubah menjadi urea. Hati merupakan organ tubuh di mana
terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme.

4
Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari
proses katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah ke dalam jaringan
untuk digunakan. Proses anabolic maupun katabolic juga terjadi dalam
jaringan di luar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga
sumber, yaitu absorpsimelalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam
sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam
darah tergantung dari keseimbangan antara pembentukan asam amino dan
penggunaannnya. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino
dalam darah.

B. KATABOLISME PROTEIN (SIKLUS UREA)


Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam
amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan
protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak
seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus
amina. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.
Proses pelepasan gugus amin dari asam amino meliputi 2 tahap, yaitu:
1. Transaminasi
Transaminasi adalah Proses katabolisme asam amino yang
melibatkan pemindahan gugus amino ke gugus asam amino lain.
Dalam reaksi transaminasi ini, gugus amino dari suatu asam amino
dipindahkan dari salah satu dari ketiga senyawa keto, yaitu asam piruvat,
α ketoglutarat, atau oksaloasetat, sehingga senyawa-senyawa keto ini
diubah menjadi asam amino sedangkan asam amino semula diubah
menjadi asam keto. Ada 2 enzim yang berperan yaitu alanin transaminase,
dan glutamate transaminase yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi
berikut.
2. Deaminasi Oksidatif
Deaminasi oksidatif adalah Pelepasan amin dari glutamat
menghasilkan ion ammonium Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion
amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati.

5
Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal
berupa urin.

Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas


beberapa tahap yaitu:

1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi


dengan CO2 menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan
energi dari ATP
2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi
dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan.
3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan
L-aspartat menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan
energi dari ATP
4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah
menjadi fumarat dan L-arginin
5. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan
menghasilkan L-ornitin dan urea.

C. BIOSINTESIS PROTEIN (DOGMA SENTRAL)


Molekul protein terdiri atas beberapa ratus molekul asam amino yang
berikatan satu dengan yang lain melalui ikatan peptide serta memngikuti
suatu urutan tertentu. Oleh karena itu biosintesis yang terjadi didalam sel
merupakan reaksi kimia yang kompleks dan melibatkan beberapa senyawa
yang penting terutama DNA dan RNA.
Molekul DNA merupakan rantai polinukleotida yang mempunyai
beberapa jenis basa purin dan pirimidin, dan berbentuk heliks ganda. Antara
rantai satu dengan pasangannya dalam heliks ganda tersebut terdapat ikatan
hydrogen, yaitu ikatan yang terjadi antara adenine dengan timin dan antara
sitosin dengan guanin. Molekul DNA yang berbentuk heliks ganda ini
mempunyai sifat dapat membelah diri dan masing-masing rantai
polinukleotida dapat membentuk rantai baru yang merupakan pasangannya.
Dengan demikian akan terjadi heliks ganda yang baru dan proses
terbentuknya heliks ganda baru ini disebut replikasi.urutan basa purin dan

6
pirimidin pada molekul DNA menentukan urutan asam amino dalam
pembentukan protein (anna poedjiadi,1994).
Dalam proses biosintesis protein molekul DNA berperan sebagai
cetakan bagi terbentuknya RNA. Sedangkan RNA mengarahkan urutan asam
amino dalam pembentukan molekul protein yang berlangsung dalam ribosom.
Dua tahap proses yang berlangsung dalam pembentukan protein ialah
tahap pertama disebut transkripsi yaitu pembentukan molekul RNA sesuai
pesan yang diberikan oleh DNA. Pada tahap ini informasi genetik diberikan
kepada molekul RNA yang terbentukl selaku perantara dalam sintesis protein.
Tahap kedua disebut translasi yaitu molekul RNA menerjenahkan informasi
genetika kedalam proses pembentukan protein. Pada tahap ini asam-asam
amino secara berurutan diikat satu dengan yang lain, sesuai pesan yang
diberikan DNA. Biosintesis protein berlangsung dalam ribosom yaitu suatu
partikel yang terdapt dalam sitoplasma. komponen yang terlibat dalam proses
biosintesis protein adalah mRNA (messenger RNA), tRNA (transfer RNA).

D. BIOSINTESIS PURIN PIRIMIDIN


Nukleotida purin dan pirimidin terbentuk melalui sintesis de novo dan
jalur penyelamatan. Khusus pembentukan DNA dan RNA, nukleotida yang
digunakan ialah nukleotida yang trifosfat atau berfosfat tiga. Pembentuk
DNA ialah trifosfat yang menggunakan kata DNA sedangan pembentuk RNA
ialah trifosfat yang tidak menggunakan kata DNA.
1. Purin
Sintesis De Novo
Sintesis de novo ribonukleotida purin terjadi di sitoplasma dan
hampir pada semua sel, terutama hepar.
Pembentukan nukleotida purin secara de novo terjadi dalam 2
tahap:
a. Pembentukan Inosine Monofosfat
Inosine monophospate ialah nama nukleotida yang basanya
hiposantin. Metabolisme ini memerlukan 11 enzim. Bahan awalnya
ribosa 5 fosfat, Alfa dekstro ribosa 5 fosfat. Ribosa fosfat ini oleh

7
enzim pakerppsintase akan dirubah menjadi molekul yang namanya
PRTP (phospho ribosil tirophospate). Oleh molekul ATP, akan
menyerahkan 2 fosfatnya . Fosfat yang kedua terakhir akan saling
berikatan menjadi tiro fosphate. Kedua phosphate akan menginakat
lagi fosforibosa tiroo fosfat.
b. Penambahan gugus amino didapat dari asam amino yang bernama
glutamine.
Sintesis de novo purin diawali dengan penggunaan PRPP,
dan akan menghasilkan nukleotida yang pertama kali terbentuk
berupa inosin 5'-monofosfat (IMP) yang basa purinnya berupa
hipoksantin. Basa purin dibangun pada komponen ribosa-P oleh
beberapa amidotransferase dan reaksi-reaksi perpindahan gugus
formil (transformilasi). Sintesis IMP dari PRPP memerlukan 5 mol
ATP, 2 mol glutamin, 1 mo glisin, 1 mol CO2, 1 mol aspartat, 2 mol
format, dan karbon tunggal dipasok oleh koenzim tetrahidrofolat
(THF) dalam bentuk N5,N10-metenil-THF, dan N10-formil-THF.
Terbentuknya molekul IMP merupakan suatu titik percabangan
biosintesis purin de novo, karena IMP selain dapat dikonversi menjadi
AMP , dapat juga dikonversi menjadi GMP, melalui jalur metabolisme
yang berbeda.
 Jalur yang menghasilkan AMP memerlukan energi dalam bentuk
GTP;
 Jalur yang menghasilkan GMP memerlukan energi dalam bentuk
ATP.

Jalur Penyelamatan
Siklus nukleotida purin berlangsung di dalam sel otak dan sel otot.
Enzim kunci 5'-AMP aminohidrolase (AMP deaminase ) juga terdapat
dalam eritrosit dan dan banyak jaringan lain. Peningkatan aktivitas sel
otot mengkreasi suatu kebutuhan untuk meningkatkan siklus asam sitrat,
untuk mendapatkan lebih banyak NADH dalam rangka untuk produksi
ATP dalam fosforilasi oksidativ. Karena sel otot tidak mempunyai

8
hampir semua enzim utk reaksi-reaksi anaplerotik utama (major
anapleurotic reactions), intermedia TCA-cycle otot fumarat
dimunculkan melalui siklus nukleotida purin.
Timbulnya fumarat menyediakan otot skelet dengan hanya satu
sumber substrat anapleurotik untuk siklus asam sitrat (siklus Kreb).
Agar untuk siklus asam sitrat bisa terus berlanjut selama exercise, protein-
protein otot harus digunakan untuk memasok nitrogen amino untuk
timbulnya aspartat. Aspartat terbentuk dengan reaksi transaminasi asam
amino glutamat dengan asam keto oksaloasetat utk membentuk asam -
ketoglutarat dan asam amino aspartat.
Myoadenylate deaminase merupakan isoenzim AMP deaminase
yang khas otot, dan defisiensi dalam mioadenilat deaminase cenderung
menyebabkan gejala kelelahan sehabis olahraga (post-exercise fatigue),
kram-kram (cramping) dan nyeri otot (mialgia).
2. Pirimidin
Sintesis De Novo
Nukleotida pirimidin bisa disintesis secara de novo dengan
menggunakan molekul-molekul kecil seperti asam amino, CO2 dan ATP.
Reaksi pertama ialah glutamine, CO2 dan ATP.
Reaksi pertamanya ialah glutamine, CO2, ATP memiliki peran.
Glutamine menyumbangkan gugus amino, ATP menyumbangkan
fosfatnya dan CO2 menyumbangkan karbonnya membentuk karbamoil
phosphate. Karbamoil fosfat bergabung dengan aspartat, oleh enzim
aspartat transkarbamoilase membentuk karbamoil aspartat. Karbamoil
asparat dihidrotase akan mengalami penutupan oleh cincin yang disebut
struktur pirimidin. Primidin yang pertama terbentuk ialah Dihidro Orotat
atau dihidro orotic acid (DHOA).
Dihidro orotat mengalami oksidasi menjadi asam orotat (struktur
pirimidin yang sebenarnya karena memiliki ikatan rangkap yang cocok
dengan pirimidin ). Struktur ini mendapatkan tambahan Ribosa fosfat dari
PRTP. Dimana PRTP akan lepas dan ribose fosfat akan terikat pada
orotat. Sehingga orotat menjadi pirimidin, dan ada ribose fosfat

9
membentuk nukleotida. Nukleotidanya disebut orotidin monophospate,
karena basanya merupakan basa orotat yang memiliki asam karboksilat.
Karboksilat lepas, orotat berubah menjadi urasil, Orotidin monophosphat
menjadi pirimidin. Pirimidin akan mengalami proses berikutnya dan
menjadi pirimidinfosfat dan mendapat tambahan fosfat dari ATP.
Kemudian, pirimidin fosfat mengalami reduksi (gula ribosa yang terdapat
pada basanya) menjadi deoksi ribosa.
UDP dengan penambahan pospat melalui enzim UTP kinase, akan
menjadi pirimidintrifosfat, dimana urasilnya terdapat penambahan gugus
amino yang terikat pada urasil. Urasil menjadi sitosin, pirimidin menjadi
sitidin., dan pirimidin monofosfat menjadi sitidin monofosfat.
Urasil dibentuk dari orotat , kemudian ada yang membentuk
sitosin, primidin menjadi trifosfat lalu menjadi sitosin trifosfat. Urasil
akan ketambahan carbon dari etilen hidrofolat sehingga urasil menjadi
timin. Timidin gulanya selalu deoksiribosa.Analog pirimidin didalam
tubuh akan mengalami reaksi, karena ditangkap oleh enzim-enzim pada
tubuh.

Jalur Penyelamatan
Proses pembentukan bukan dari pembentuk molekul kecil tapi
bahan-bahan hasil pemecahan nukleosida. Berperan pada sintesis purin
maupun pirimidi. Untuk purin, semua basa purin sibonukleosida purin
(adenosine guanosin), deoksiribonukleosida purin bisa dijadikan
nukleotida monofosfat.
Kelainan katabolisme purin lainnya termasuk antara lain
sindroma Lesch-Nyhan, penyakit von Gierke’s dan hypouricemia. Karena
katabolit nukleotida pirimidin larut air, overproduksi mereka tidak
menimbulkan kelainan klinik. Walaupun ada kelainan defisiensi ornitin
transcarbamoilase karena kelebihan karbamoil –fosfat, yang karena
dapat digunakan untuk biosintesis pirimidin, menyebabkan peningkatan
ekskresi prekursor pirimidin, asam orotat.

10
Manifestasi klinik katabolisme purin abnormal timbul karena
ketidaklarutan hasil degradasi purin, asam urat. Akumulasi asam urat
menyebabkan hiperurisemia. Presipitasi kristal sodium urat di dalam
cairan sinovia sendi, menyebabkan inflammation hebat dan arthritis.
Keadaan ini sering disebut sebagai gout. Penyebab umum gout ialah
kelebihan purin karena cacatnya enzim PRPP sintase, atau karena
defisiensi enzim penyelamatan HGPRT. Gout dapat diobati dengan
pemberian antimetabolit, allopurinol yang merupakan suatu analog
hipoksantin yang menghambat xantin oksidase .
Sindroma Lesch-Nyhan disebabkan oleh hilangnya fungsi gen
HGPRT. Kelainan ini diturunkan sebagai suatu sex-linked trait. Gen
HGPRT terlokasi pada khromosom X (Xq26-q27.2). Enzim HGPRT
berperan dalam jalur penyelamatan purin. Enzim ini aktif di dalam sel
otak. Cacat enzim ini menyebabkan gangguan pertumbuhan otak. Basa-
basa purin gagal diselamatkan akan mengalami degradasi membentuk
asam urat, menimbulkan kadar asam urat meningkat.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Metabolisme Protein ialah protein yang terdapat dalam makanan kita
dicernakan dalam lambung dan usus menjadi asam-asam amino, yang
diabsorpsi dan dibawa oleh darah ke hati.
Proses pelepasan gugus amin dari asam amino meliputi 2 tahap, yaitu:
Transaminasi adalah Proses katabolisme asam amino yang melibatkan
pemindahan gugus amino ke gugus asam amino lain.
Deaminasi oksidatif adalah Pelepasan amin dari glutamat
menghasilkan ion ammonium Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion
amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati.
Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal
berupa urin.

B. SARAN
Adapaun ditulisnya makalah ini mungkin lebih banyak kekurangannya
di dalam pembuatan makalah ini ataupun di dalam penyampaiannya maka
dari ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk dapat
memperbaiki makalah ini agar lebih sempurna. Atas perhatiannya penulis
mengucapkan terima kasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://biodaman.blogspot.com/2017/12/makalah-metabolisme-protein.html

https://id.scribd.com/document/372297778/Makalah-Sintesis-Protein

Anna, poedjiadi, 1994, Dasar-Dasar Biokimia, Jakarta: UI-Press.


Dita, 2010, Degradasi Protein, online:
http://ditaa08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/degradasi-protein/, diakses pada 25
November 2015.

13

You might also like