You are on page 1of 9

UJIAN MITDS SEMESTER : MATA KULIAH PENYAKIT DEGENERATIF

NAMA DEMARCE MAURI NIM 2020075015009

PEMINATAN KESPRO IKM UNCEN 2020-2021

JAWABAN SOAL I

1. A. Prevalensi dan kondisi kanker payudara di Indonesia yaitu :


 Di Indonesia kanker payudara merupakan kanker dengan angka
prevalensi kejadian 0,5% atau sekitar 61.628 pada tahun 2013.
 Peningkatan angka kejadian kanker cukup meresahkan , salah
satunya adalah kanker payudara.

B. Kasus kanker payudara lebih banyak pada wanita di banding pria

Karena :

 Angka kejadian perempuan yang tinggi adalah kanker payudara


sebesar 42.1 per 100.000 penduduk dan kanker leher Rahim
sebeasr 23.4 per 100.000 penduduk.
 Untuk laki-laki adalah kanker paru yaitu 19.4 per 100.000
penduduk, kemudian diikuti dengan kanker hati sebesar 12.4 per
100.000 penduduk.
C. Kasus di Indonesia lebih meningkat di banding Negara-Negara lain
 Angka kejadian kanker di Indonesia terjadi pada 136.6 per
100.000 penduduk, berada pada urutan ke-8 se- Asia Tenggara
dan ke-23 di Asia untuk jenis kanker yang paling banyak
menyerang masyarakat di Indonesia berbeda pada tiap jenis
kelamin.
 Menurut Globocan 2012 angka kejadian kanker payudara
tertinggi di Asia dimiliki oleh Indonesia yaitu sebesar 48.998 dan
40.3 per 100.000 wanita, ( AISR/ Age Standardize Incidence Rate)
diikuti oleh Filipina sebesar 18.327 ( 47 ), Thailand 13.656 ( 29.3 )
dan Malasya sebesar 5.410 ( 38.7 ).

2. A. Faktor Resiko kejadian kanker payudara yang di alami Rina


 Kurang istirahat dengan baik karena dia adalah pengusaha
yang sukses sehingga tidak ada waktu istirahat.
 Tidak menyusui karena sibuk dengan kariernya
 Tidak menjaga pola makan dengan baik , selalu memesan
makanan dari ketering langganan sesuai keinginannya.
 Obesitas karena memikili status gizi dengan IMT 28.1 Kg dan
tampak gemuk.
 Stress karena problem Rumah Tangga karena suaminya
berurusan dengan Polisi atas pencemaran nama baik.

3. Rina menolak untuk di operasi oleh dokter dia memili pengobatan


Alternatif yang di sarankan oleh kolagenya .
 Memang ada pengobatan Alternatif yang membantu
pengobatan kanker payudara seperti : Mengkonsumsi
K-Maricata,Mazon B dan Madu, sesuai dosis yang dianjurkan.
 Penyebab utama banyak orang takut operasi karena
kurangnya pengetahuan tentang operasi.
 Merasa cemas karena tidak mempunyai gambaran mengenai
situasi yang akan dihadapi setelah operasi dan kemoterapi.
4. Herbal adalah salah satu pilihan yang banyak digunakan oleh
penderita kanker payudara, ini adalah
a. 10 jenis herbal yang dapat di gunakan untuk pengobatan kanker.
1. K-Muricata & Mazon B
2. Daun Sirsak
3. Keladi Tikus
4. Racun Lebah Madu
5. Bawang Putih
6. Daun Kenikir
7. Madu Hitam Pahit
8. Kunyit Putih
9. Daun Sirih Merah
10.Mengkudu
b. 10 jenis makanan yang dapat di gunakan untuk penanganan kanker
1. Brokoli
2. Tomat
3. Ikan seperi salmon
4. Walnut
5. Buah naga
6. Wortel
7. Kacang kedelai
8. Kembang kol
9. Pare
10. Bayam
5. Apa bila Rina sembuh dari penderita kanker, maka yang kita anjurkan
adalah : 1. Pastikan cukup tidur
2. Makan makanan yang kaya akan folat,vit.C dan vit.B, serta
makan makanan dalam porsi sedikit namun lebih sering.
3. Batasi minuman alkohol dan kurangi garam atau bumbu
pedas serta makanan yang di bakar dan tinggi lemak jenuh.
4. Cuci makanan hingga bersih dengan air mengalir untuk
membersihkan bakteri dan pestisida
5. Hindari konsumsi makanan mentah karena kemungkinan ada
bakteri di dalamnya
6. Hindari stress
7. Jaga kehidupan seks tetap sehat

JAWABAN SOAL II

1. Penyakit Diabetes adalah penyakit Degeneratif yang terus-menerus


meningkat jumlahnya di Indonesia. Penyakit yang di derita Ratna terkait
dengan kondisi bayi saat dalam kandungan ibunya untuk itu :
 Masa kehamilan merupakan saat yang paling rentan bagi
kesehatan seorang perempuan, terutama dalam penularan
infeksi. Jika seorang ibu hamil terkena infeksi,bayi yang sedang
tumbuh di dalam kandunganpun sangat rentan untuk terkena
dampaknya. Untuk itu penting bagi ibu hamil selalu menjaga
kesehatannya jangan sampai membahayakan janinnya.
 1000 HPK adalah masa Hari Pertama Kehidupan terdiri dari 270
hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama
kehidupan buah hati kita. Hari Pertama Kehidupan berkaitan erat
dengan pemenuhan gizi di awal kehidupan buah hati kita. Masa
1000 HPK sanagat penting bagi tumbuh kembang buah hati kita
dan dapat menentukan perkembangan,kecerdasan secara jangka
panjang.

2. Pada umumnya penderita diabetes tidak menyadari penyakitnya , sama


halnya dengan Ratna walaupun sibuk sebagai Artis, dia dikabarkan
bahwa kondisi kesehatannya kurang baik karena bermasalah dengan
perutnya yang semakin membesar, dia mengeluh adanya sesak nafas
saat beraktifitas . Menurutnya pembengkatkan terjadi karena ada cairan
yang menumpuk di rongga perutnya , sehingga perutnya semakin
membesar dan terlihat seperti hamil 8 bulan . Tapi ternyata di balik
perutnya yang besar , Ratna sedang hamil . Hal itu di ketahui setelah
memeriksakan dirinya ke dokter kandungan .
3. Ratna pernah menderita diabetes gestasional adalah diabetes yang
muncul pada masa kehamilan dan hanya berlangsung hingga proses
melahirkan . Kondisi ini dapat disebabkan tingginya kadar gula darah
sebagai hormone didalam tubuh saat hamil sehingga menghambat
kerjanya insulin,yang terjadi diusia kehamilan 24 -28 minggu.
 Anjuran yang harus dilakukan oleh ratna setelah mengetahui
penyakit yang dideritanya yaitu : Memeriksakan kadar gula 4-5
kali sehari secara rutin,terutama dipagi hari dan setiap selesai
makan. Banyak mengkonsumsi makanan berserat tinggi seperti :
buah,sayuran,dan biji-bijian. Membatasi makan makanan manis
serta makanan dengan mengandung lemak dan kalori tinggi. Olah
raga ringan untuk dapat merangsang tubuh memindahkan gula
dari darah ke dalam sel untuk diubah menjadi tenaga.
4. Penyakit degeneratif dapat bersifat Transgenerasi merupakan pola
peralihan dari generasi sebelumnya( generasi tua) ke generasi
selanjutnya (generasi muda). Agar keturunan Ratna tidak akan
memperoleh penyakit ini adalah memperbaiki asupan gizi yang baik
bahwa kelalaian atau kelengahan memperbaiki gizi pada awal
kehidupan, yakni pemenuhan asupan gizi (makro dan mikro) secara
seimbang, yang diperoleh dari saat tumbuh dalam rahim ibunya,
menyusui (ASI) eksklusif sampai 6 bulan, dan diteruskan dengan ASI dan
makanan peralihan ASI (MP-ASI), akan menentukan masa depan anak di
kemudian hari. Pertumbuhan bayi yang sehat akan menjadikannya anak
yang sehat dan produktif, dan terus berkembang menjadi orang dewasa
yang mampu membangun keluarga yang juga sehat dan produktif. Jika
ini terjadi, rantai kemiskinan berhasil diputus, dan diharapkan keluarga
yang sehat akan tumbuh. Jika asupan gizi bayi yang dibutuhkan tak
terpenuhi, karena orangtuanya miskin, maka sangat mungkin anak akan
menderita gizi buruk. Jika kondisi ini memungkinkan anak dapat
bertahan hidup, pertumbuhannya akan mengalami hambatan, termasuk
perkembangan otaknya. Ditambah lagi, karena daya tahan tubuhnya
lemah, anak akan sering sakit-sakitan. Kondisi ini tidak memungkinkan
anak tersebut menjadi sehat dan produktif, kompetitif dan siap
bersaing, bahkan hingga ia dewasa. Bila kondisi ini terulang kembali
pada si anak sampai dewasa, maka akan muncul keluarga miskin baru
generasi kedua dari keluarga yang miskin dan kurang gizi. Mereka pun
akan mengalami kesulitan yang lebih kurang sama untuk menjadikan
anak-anak mereka sehat dan produktif. Kondisi ini jelas menghilangkan
kesempatan untuk memperbaiki generasi (lost generation) dan
kemiskinan akan diwariskan ke generasi berikutnya. Keadaan ini
ternyata tidak hanya bersifat antar-generasi (dari ibu ke anak) tetapi
bersifat trans-generasi (dari nenek ke cucunya). Sehingga diperkirakan
dampak yang ditimbulkannya dapat mecapai kurun waktu 100 tahun,
artinya risiko tersebut berasal dari masalah yang terjadi sekitar 100
tahun yang lalu, dan dampaknya akan berkelanjutan pada 100 tahun
berikutnya.
5. Kondisi Paoua dan Papua Barat juga cukup bermasalah dengan penyakit
Diabetes Militus maka program yang dilakukan adalah Penyakit Tidak
Menular (PTM) ini merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh proses
infeksi (tidak infeksius), seperti penyakit kardiovaskuler, stroke, kanker,
diabetes melitus (DM). PTM telah mengalami peningkatan kejadian dengan
cepat yang berdampak pula pada peningkatan angka kecacatan dan
kematian. Hal ini juga berlaku di wilayah Puskesmas, sebagian masyarakat
menderita hipertensi, DM dan juga hiperkolesterolemia. Didapatkan beberapa
faktor yang memicu peningkatan risiko PTM antara lain kurang aktivitas fisik,
pola konsumsi makanan tidak sehat, merokok, konsumsi alkohol dan
obesitas. Untuk mengetahui apakah masyarakat memiliki faktor risiko PTM
tentunya diperlukan pemeriksaan seperti pemeriksaan tekanan darah dan
kadar gula darah. Namun, yang menjadi kendala saat ini adalah masyarakat
masih belum menyadari pentingnya cek kesehatan secara rutin. Apabila
belum ada gejala kesehatan yang berat mereka tidak mengganggap bahwa
dirinya butuh pemeriksaan kesehatan ataupun butuh pengobatan.
Masyarakat cenderung datang setelah mengalami keluhan-keluhan yang
berat, di mana saat diperiksa tekanan darah sudah tinggi atau kadar gula
darah sangat tinggi. Di mana setelah mendapat pengobatan dan merasa
sudah sembuh mereka tidak merasa perlu kembali untuk kontrol
kesehatannya kembali. Kondisi-kondisi seperti ini yang tentunya akan
menyumbang kejadian komplikasi dari PTM itu sendiri.Lalu, bagaimana
solusinya? Upaya pencegahan dan penanggulangan PTM akan menjadi
lebih efektif dan efisien jika faktor risiko tersebut dapat dikendalikan. Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM merupakan salah satu solusi
pengendalian faktor risiko PTM. Posbindu PTM merupakan kerjasama
Puskesmas dengan masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan
monitoring terhadap faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya (dalam bentuk
konseling dan rujukan ke fasyankes dasar) yang dilaksanakan secara
terpadu, rutin dan periodik.

Pemeriksaan darah di Posbindu PTM.


Apakah Puskesmas sudah memiliki Posbindu PTM? Saat ini Puskesmas

sudah memiliki dua kampung yang menyelenggarakan Posbindu PTM yaitu

Kampung Manted dan Kampung Wamfaura. Untuk penyediaan alat dan bahan

pemeriksaannya sudah dianggarkan dari dana kampung. Pelaksanaan kegiatan

sudah rutin dilaksanakan setiap bulan meliputi pemeriksaan kesehatan (sesuai

KMS PTM), senam, konseling dan pengobatan.

Pemeriksaan tekanan darah dan konsultasi kesehatan  di Posbindu PTM.

Bagaimana respon masyarakat terhadap Posbindu PTM? Masyarakat

menyambut baik dengan adanya Posbindu PTM. Mereka merasa dengan


Posbindu PTM lebih mendekatkan akses masyarakat untuk mendapatkan

layanan kesehatan. Masyarakat mengaku senang dengan Posbindu karena:

 Bisa mengontrol gula darahnya (penderita DM).

 Bisa mengetahui kalau ternyata tekanan darahnya tinggi (sebelumnya tidak pernah
periksa).

 Bisa mengontrol tekanan darah (penderita hipertensi).

 Bisa olahraga rutin.

 Bisa konsultasi dengan dokter.

Posbindu PTM juga akan mendekatkan akses penderita hipertensi untuk selalu

mendapat pelayanan rutin, sehingga membantu peningkatan Indeks Keluarga

Sehat dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK).

Dengan demikian, sangat perlu untuk menginisiasi pembentukan Posbindu PTM

di tempat lainnya dan meningkatkan kualitas pelayanan Posbindu PTM yang

sudah ada.

You might also like