You are on page 1of 4

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3767-3770 http://j-ptiik.ub.ac.id

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Pada Sapi Menggunakan Metode


Dempster-Shafer Berbasis Android
Atha Milzam1, Nurul Hidayat2, Moch. Cholil Mahfud3
12
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
3
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Badan Litbang Pertanian
Email: athamilzam19@gmail.com, 2ntayadih@ub.ac.id, 3cholil_mohammad@yahoo.com
1

Abstrak
Salah satu masalahan yang sedang terjadi di dalam beternak sapi adalah terjaring virus penyakit.Virus
penyakit yang sering timbul pada setiap sapi tidak pernah sama atau dapat dikatakan berbeda sehingga
di dalam hal ini diperlukannya sebuah ketelitian untuk melakukan diagnosis. Banyak sapi yang
mengalami penyakit yang diakibatkan karena makanan dan minuman yang dikonsumsi itu sendiri.
Peternak sapi sering kali merasa sulit di dalam mengetahui gejala penyakit sapi karena terbatas dengan
pengetahuan peternak sapi terhadap penyakit pada hewan ternaknya. Sulitnya untuk menemukan pekerja
medis di daerah terpencil atau susah terjangkau seperti halnya untuk mencari dokter hewan termasuk
salah satu yang menjadi masalah peternak karena tidak mampu secara cepat dalam menangani sapi yang
diduga sedang terjangkit penyakit. Jika saja seekor sapi terinfeksi penyakit, ahli ataupun pakarnya
seperti halnya seorang dokter hewan sangat diperlukan di dalam mengatasi masalah tersebut. Sehingga
dengan adanya sebuah permasalahan ini maka diperlukan system pakar .Berdasarkan pada penjelasan
tetang masalah tersebut maka akan dilakukannya rancangan sebuah sistem dengan menggabungkan
obyek penelitian penyakit sapi dengan metode Dempster-Shafer. Teori Demspter-Shafer ini
menggunakan sebuah nilai kepercayaan dan akan dikombinasikan dengan penilaian menggunakan suatu
pernyataan belief-plausibility dan banyaknya informasi yang dijelaskan didalamnya bisa menggunakan
nilai q (theta).Telah didapatkan 11 Jenis penyakit pada sapi dimana meliputi Abses, Ascariasis, Bloat,
Bovine Ephemeral Fever (BEF), Endometritis, Entritis, Mastitis, Omphalitis, Pneumonia, Rentensio,
dan Scabies serta 20 Gejala penyakitnya. Dalam sistem diagnosis penyakit pada sapi ini dimiliki proses
utamanya yaitu proses dalam menghitung nilai densitas suatu gejala terhadap penyakit,yang dimana
nilai densitas penyakit tertinggi merupakan hasil keluaran dari sistem,dimana yang akurasinya sebesar
75,17 % ysng dikeluarkan dari hasil perhitungan tersebut.
Kata kunci: Sistem Pakar, Dempster-Shafer, Penyakit Sapi, Android
Abstract
One of the problems that are going on in raising cattle is netted virus disease. Virus diseases that often
arise in each cow is never the same or can be said differently so that in this case required a thoroughness
to make a diagnosis. Many cows are experiencing illness caused by food and drink consumed itself.
Cattle ranchers often find it difficult to know the symptoms of cattle disease because it is limited to the
knowledge of cattle ranchers on diseases in their animals. It is difficult to find medical workers in remote
or hard-to-reach areas as well as to find a veterinarian, including one that is a problem for farmers
because they can not afford to deal quickly with cows that are suspected of contracting the disease. If a
cow is infected with the disease, the expert or expert as a veterinarian is indispensable in addressing
the problem. So with the existence of a problem is needed expert system. Based on the explanation of
the problem, it will do the design of a system by combining the object of cow disease research with
Dempster-Shafer method. This Demspter-Shafer theory uses a trust value and will be combined with an
assessment using a belief-plausibility statement and the amount of information described therein can
use the value of q (theta). There have been 11 types of diseases in cattle which include Abscess,
Ascariasis, Bloat, Bovine Ephemeral Fever (BEF), Endometritis, Entritis, Mastitis, Omphalitis,
Pneumonia, Rentensio, and Scabies and 20 Symptoms of the disease. In the cow disease diagnosis
system, the main process is the process of calculating the density value of a symptom to the disease,
where the highest disease density value is the output of the system, where the accuracy of 75.17% is

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 3767
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3768

removed from the calculation


Keywords: Expert System, Dempster-Shafer, Cow Disease, Android

menangaini penyakit pada sapi. Namun, dengan


1. PENDAHULUAN jumlah pakar ternak sapi atau dokter hewan saat
Indonesia adalah negara agraris yang ini memiliki jumlah yang terbatas, terutama di
memiliki jumlah penduduk yang cukup besar pedesaan. Biaya yang harus dikeluarkan juga
serta mempunyai potensi peternakan yang cukup terbilang tidak sedikit dikarenakan para pakar
besar khususnya sapi perah dan sapi potong. ternak sapi ataupun dokter hewan akan bekerja
Menurut data Direktorat Jenderal Peternakan dengan secara on call (Wahyu Ardianto,2012)
dan Kesehatan Hewan, populasi dan produksi Penulisan skripsi ini membahas teknik
sapi perah mengalami peningkatan sebesar penalaran (reasoning), yakni teknik
2,93% pada tahun 2015-2016, sedangkan sapi penyelesaian masalah dengan
potong mengalami peningkatan 4,36% pada mempresentasikan masalah ke dalam basis
tahun 2015-2016 (Direktorat Jenderal, 2016). pengetahuan (knowledge), dan melakukan
Maka, kebutuhan akan protein hewani di penalaran untuk menemukan solusi. Penalaran
Indonesia semakin meningkat. Dengan adanya untuk menemukan solusi pada hewan ternak
peningkatan kesadaran masyarakat umum khususnya sapi adalah salah satu metode
terhadap pentingnya akan kesehatan gizi bagi pendekatan berbasis pengetahuan, untuk
mereka, hewan ternak khususnya pada sapi yang mempelajari dan memecahkan masalah
sehat akan menjadi hal yang penting agar sapi berdasarkan data-data yang dikumpulkan dan
mampu bereproduksi sesuai yang diharapkan. disimpan.
Susu dan daging yang berasal dari sapi Metode yang akan digunakan di dalam
adalah produk dari sektor peternakan yang perlu penelitian ini adalah Dempster-shafer.
mendapatkan perhatian. yang diperlukan oleh Dempster-shafer sendiri merupakan teori
masyarakat terhadap susu dan daging meningkat matematika dari evidence. Di dalam teori
setiap tahun, dan belum dapat dipenuhi dari tersebut akan memberikan sebuah cara dalam
industri susu dan daging nasional. menggabungkan evidence dari beberapa sumber
Rendahnya kemampuan peternakan untuk dan mendatangkan atau memberikan tingkat
mencukupi kebutuhan akan daging dan susu sapi kepercayaan (direpresentasikan di dalam fungsi
disebabkan oleh banyak permasalahan. Bisa jadi kepercayaan) dimana mengambil dari seluruh
salah satunya adalah penyakit. Seperti penyakit evidence yang tersedia.
Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR), Di dalam penulisan penelitian ini dibahas
Brucellosis, Bovine Viral Diarrhea (BVD), mangenai informasi jenis penyakit dan gejala
Anthrax, Salmonellosis yang merupakan yang timbul pada sapi. Sistem memberikan
penyebab turunnya tingkat produksi daging dan analisis dan memberi informasi dari gejala
susu sapi oleh peternak (Agribisnis, penyakit yang diderita oleh sapi (Sibagariang,
2017).Kerugian ekonomi yang cukup besar bagi 2015).
peternak pada umunya dan seluruh masyarakat Mengidentifikasikan masalah kehamilan
Indonesia pada sebagian besar bisa saja berdasarkan gejala-gejala yang mungkin terjadi
disebabkan oleh penyakit. Yang menjadi salah menggunakan metode Dempster-Shafer (Ashari,
satu hal penting di dalam penanganan kesehatan 2015).
ternak yaitu dengan melakukan pengamatan Aplikasi ini dapat mendeteksi penyakit sapi
khusus terhadap ternak yang sakit dengan yang merupakan sebuah software yang berguna
melakukan pemeriksaan terhadap ternak yang untuk merancang suatu program aplikasi sistem
diduga sedang sakit. Namun di dalam hal ini, pakar, yang mampu memberikan diagnosis yang
pengetahuan peternak sapi yang rendah akurat akan kemungkinan pada ternak sapi
mengenai hal-hal dalam pemeliharaan sapi menderita penyakit beserta cara pengobatannya.
seperti mutu pakan, perkandangan, dan Dengan menggunakan mobile android peternak
kesehatan atau penyakit sapi. Keadaan tersebut bisa langsung mengirim data-data sapi ke server
mengakibatkan para peternak memiliki sehingga konsumen dapat melihat kriteria sapi
ketergantungan yang tinggi terhadap pakar yang sesuai diinginkan. Dari uraian di atas maka
ternak sapi atau dokter hewan yang ahli dalam penulis tertarik untuk membangun sebuah

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3769

aplikasi “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Pada START

Sapi Menggunakan Metode Dempster-shafer integer : jumlahgejala


double : pla, bel, hasil, mi, nilaimax, hasildempster

Berbasis Android”.
array : mx, my, mix, miy, mthetax, mthetay

Fakta gejala (bel)

Nilai maksimal bel


belmax = max (bel)

Menghitung nilai plausibility


pla = (1 - belmax)

2. Dempster-Shafer
jumlahgejala > 1

Teori Dempster-Shafer adalah teori yang Ya

i ← 1 to mi

mampu menangani berbagai kemungkinan yang


mengkombinasikan satu kemungkinan dengan Subset antara mix ∩ miy Tidak mix ∩ miy = Ø

Ya
fakta yang ada. Dalam Dempster-Shafer Theory Nilai mx dikalikan nilai my

(DST) ada berbagai konflik yang dipersatukan Nilai mx dikalikan dengan


mthetay
Nilai mix dikalikan nilai miy

Tidak
untuk mengkombinasikan dari berbagai Nilai my dikalikan dengan
mthetax
informasi yang ada. Kumpulan informasi yang Nilai mthetax dikalikan dengan

bersifat berbeda dan menyeluruh dalam teori ini mthetay

x  y  mix xmiy

dikenal dengan frame discernment yang nilai mi 


1x  y  mix xmiy

dinotasikan dengan q (theta) (Hartati, 2008). i

Teori Dempster-Shafer ini melakukan Nilai maksimal densitas


nilaimax = max (mi)

pembuktian berdasarkan belief functionand Hasil diagnosa

plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan penyakit

Tampilkan hasil diagnosa


pemikiran yang masuk akal) yang digunakan dan solusi pengobatan

untuk mengkombinasikan potongan informasi END

yang terpisah untuk mengkalkulasikan


kemungkinan dari suatu peristiwa. Gambar 1. Flowchart Dempster Shafer
Jika diketahui X adalah sub-set dari q
3. PENGUJIAN DAN ANALISIS
dengan m1 sebagai fungsi densitasnya, dan Y
juga merupakan sub-set dari q dengan m2 Pengujian tingkat akurasi dilakukan untuk
sebagai fungsi densitasnya, maka dapat dibentuk mendapatkan hasil dari sistem identifikasi
suatu fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3, penyakit sapi menggunakan metode Dempster-
ditunjukkan pada persamaan (1) : Shafer. Pengujian akurasi dilakukan dengan cara
∑ 𝑋 ∩ 𝑌 = 𝑍 𝑚1 (𝑋). 𝑚2 (𝑌) membandingkan data hasil identifikasi sistem
𝑚3 (𝑧) = dengan hasil diagnosa pakar. Pengujian akurasi
1− ∑ 𝑋∩𝑌=∅ 𝑚1 (𝑋). 𝑚2 (𝑌)
dilakukan menggunakan 24 data uji yang
Berikut ini adalah Flowchart dari alur diperoleh dari data kasus penyakit sapi. Dari 24
Dempster-Shafer yang ditunjukkan pada data uji yang ada kemudian akan dilakukannya
Gambar 1. analisis kecocokan ataupun kesesuaian di antara
hasil identifikasi sistem dengan hasil diagnosa
yang dilakukan pakar. Pengujian yang dilakukan
akan menghasilkan akurasi sistem sebagai
ukuran performa sistem pakar yang telah dibuat.
Jika hasil dari akurasi bernilai 1 maka
artinya keluaran dari perhitungan sistem sama
dengan hasil diagnosa pakar, sebaliknya jika
hasil akurasi bernilai 0 maka berarti keluaran
dari diagnosa sistem tidak sama dengan diagnosa
pakar.

18.042
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 𝑥100% = 75.175%
24

Akurasi pada system pakar berdasarkan 24


data yang diuji adalah 75.175% dapat
disimpulkan bahwa system identifikasi ini akan
bekerja dengan semampunya dan sangat baik
sesuai dengan system pakar diagnosis pakarnya

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3770

tapi di system ini mempunyai kelemahan seperti Setiawan, S. 2003. Perancangan Dan Pembuatan
100% tidak benar walaupun sudah bertanya Sistem Pakar Pada Pengobatan Penyakit Umum
kepada Pakarnya. dengan Tanaman Obat pada Manusia. Skripsi.
Surabaya: Universitas Kristen Petra
Sibagariang, Swono, 2015. Sistem Pakar Diagnosa
4. KESIMPULAN Penyakit Sapi Dengan Metode Certainty Factor
Berbasis Android. Universitas Sumatera Utara.
Pemodelan sistem pakar diagnosis penyakit
sapi dengan metode Dempster-Shafer Turban, 2005. Manfaat, Keterbatasan, dan Faktor
merupakan solusi alternatif untuk mengetahui Sukses Sistem Berbasis Pengetahuan.
penyakit yang menyerang pada sapi. Sistem
yang dibangun mengolah data penyakit sapi
berdasarkan data gejala yang diinputkan dan
dihitung dengan metode Dempster-Shafer
sehingga menghasilkan klarifikasi penyakit
pada sapi. Hasil dari pengujian didapatkan nilai
akurasi sebesar 75,17%.. Berdasarkan dari
akurasi yang didapat dapat disimpulkan bahwa
metode Dempster-Shafer cukup baik digunakan
untuk diagnosa penyakit sapi.

5. DAFTAR PUSTAKA
Agribisnis, 2017. Jenis Penyakit Yang Bisa Muncul
Pada Ternak Sapi. Tersedia di:
<http://agribisnis.co.id/ini-jenis-penyakit-yang-
biasa-muncul-pada-ternak-sapi/> [Diakses 8
Februari 2017]
Ashari, 2015. Penerapan Sistem Pakar Untuk
Mengidentifikasi Kehamilan Dengan Metode
Dempster-Shafer. Teknik Informatika, STMIK
AKBA Makassar
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan, 2016. Statistik Populasi dan Produksi
Peternakan di Indonesia. Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan, Jakarta.
Hartati, S. 2008 . Sistem Pakar dan
Pengembangannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kusumadewi, Sri. 2003. Artifical Intelligence
(Teknik dan Aplikasinya).Graha ilmu
Yogyakarta.
Kusrini, 2006, Sistem Pakar “Teori dan
Aplikasinya”,Penerbit Andi. Yogyakarta.
Prihastuti, M., 2013. Aplikasi Sistem Pakar Untuk
Pendeteksian dan Penanganan Dini Pada
Penyakit Sapi Dengan Metode Dempster-Shafer
Berbasis Web. Malang. Filkom, Universitas
Brawijaya.
PUSKESWAN., 2012. Penyakit Infeksi Pada Sapi,
[online],
(https://puskeswanpasirian.wordpress.com,
diakses tanggal 25 Februari 2017)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

You might also like