You are on page 1of 12

MAKALAH

Bahasa dan Pikiran

Dibuat Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Logika

Dosen Pengampu : Riza Zahriyal Falah, M.PD.I.

Kelas : PAI B-REG

Disusun Oleh :

1. Shofin Zakiyatin Nida’ (2210110053)


2. Yanuba Arifatul Cofsoh (2210110057)
3. Fatimah Nur Halizah (2210110058)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk mata kuliah Logika yang
membahas tentang “Bahasa dan Pikiran”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat tantangan serta hambatan, akan tetapi
dengan kerja sama satu kelompok hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman sekelompok yang telah
bekerja sama dengan baik dalam penyusunan makalah ini, semoga kerja sama kami mendapat
rida dari Allah SWT.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan
pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu.

Dengan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan kami miliki, kami menyadari


sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap
segala bentuk saran serta masukan maupun kritikan dari bebagai pihak untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Kudus, 15 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................................2
A. Pengertian Bahasa dan Pikiran......................................................................................................2
B. Pemrosesan Bahasa dan Pikiran Menurut Teori Para Ahli............................................................3
a. Teori Sapir-Whorf......................................................................................................................3
c. Teori Jean Piaget........................................................................................................................4
d. Teori L.S Vygotsky....................................................................................................................4
e. Teori Noam Chomsky................................................................................................................4
f. Teori Eric Lenneberg..................................................................................................................4
g. Teori Bruner..............................................................................................................................4
C. Keterkaitan Antara Bahasa dan Pikiran.........................................................................................4
a. Bahasa mempengaruhi pikiran...................................................................................................5
b. Pikiran mempengaruhi bahasa...................................................................................................5
c. Bahasa dan pikiran saling mempengaruhi..................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................................................7
B. Saran.............................................................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam berbicara tentunya kita membutuhkan sebuah ungkapan yang terstktur


agar dapat dipahami oleh pendengar. Ungkapan tersebut dinamakan dengan bahasa.
Bahasa hanya dimiliki oleh manusia dan binatang, sehingga hal tersebut
membedakannya dengan makhluk hidup yang lain.
Dalam pengungkapan bahasa, manusia akan melewati proses berpikir sebelum
di ungkapkan. Sedangkan binatang dalam pengungkapan bahasanya tidak melewati
proses berpikir. Tanpa bahasa manusia akan sama dengan binatang; tidak dapat
berpikir.
Bahasa dan pikiran tidak dapat dipisahkan. Bagi manusia, sebuah bahasa akan
buruk jika tidak melewati proses berpikir, dan pikiran akan tetap menjadi angan-
angan dan tidak berarti jika tidak diungkapkan dengan bahasa.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian bahasa dan pikiran?
2. Bagaimana pemrosesan bahasaa menjadi pikran menurut para ahli?
3. Bagaimana keterkaitan antara bahasa dan pikiran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bahasa dan pikiran.
2. Untuk mengetahui beberapa teori dasar dari para ahli.
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara bahasa dan pikiran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa dan Pikiran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem lambang bunyi
yang arbiter, yang dipergunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengindetifikasi diri. Ernst Cassirer berpendapat bahwa manusia
berkedudukan sebagai animal symbolicum yaitu makhluk yang menggunakan simbol.
Secara generik ungkapan tersebut lebih luas daripada sekadar homo sapiens.
Menurutnya, keunikan manusia terletak pada kemampuan berbahasa bukan pada
kemampuan berpikir.1
Hans Georg Gadamer mengatakan bahwa manusia tidak dapat melakukan apa-
apa tanpa menggunakan bahasa.2 Sedangkan menurut Ludwid Von Wittgenstein,
batas dunia manusia adalah bahasa mereka. 3 Bahasa juga dapat diartikan sebagai
rangkaian bunyi yang dalam pemikirannya tidak terlepas satu sama yang lain. Kata
yang digunakan harus sesuai dengan sistem yang terpola. Dalam artian, saling
berkaitan antara satu kata dengan kata yang lain sehingga proses komunikasi berjalan
dengan baik. Secara garis besar bahasa dapat diartikan sebagai media penyampaian
yang dengannya dapat tersampaikan sebuah tujuan.
Sedangkan pikiran berasal dari kata pikir. Kemudian mendapat tambahan –an
yang berubah menjadi pikiran. Pikiran adalah akal budi atau ingatan, sedangkan
berpikir adalah aktivitas mental manusia yang menghubungkan satu proposisi yang
satu dengan lainnya sehingga.4 Berpikir juga dapat diartikan sebagai proses kerja otak
dalam menghadapi masalah untuk mendapatkan ilmu yang benar.
Proses berpikir melalui tiga langkah, yaitu pembentukan pikiran,
pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan. Pada tahap pembentukan pikiran,
manusia menganalisis dari ciri-ciri dari sejumlah objek. Pada objek tersebut kita akan
memperhatikan unsur-unsurnya. Seperti jika kita akan membentuk pengertian
manusia maka kita akan menganalisis ciri-ciri manusia.

1
Ernst Cassirer, filsuf kelahiran Jerman yang mendukung idealisme filosifis pada abad ke-20.
2
Hans Georg Gadamer, filsuf Jerman yang karyanya ‘Kebenaran dan Metode” pada tahun 1960.
3
Ludwig Wittgenstein, filsuf yang berpengaruh pada abad 20 an yang memiliki kontribusi dalam
filsafat bahasa, filsafat matematika, dan logika.
4
Mundiri, 1994:7

2
Untuk tahap pembentukan pendapat, dua buah pengertian atau lebih
dihubungkan dinyatakan dalam bentuk bahasa. Pada pembentukan pendapat di bagi
menjadi tiga bagian, yaitu pendapat positif, pendapat negatif, serta pendapat pendapat
modalitas.
Setelah pada langkah pembentukan pendapat, langkah selanjutnya adalah
penarikan kesimpulan. Pada langkah ini melahirkan tiga macam kesimpulan,
diantaranya kesimpulan induktif, deduktif, dan analogi(perbandingan). Kesimpulan
induktif merupakan cara mengambil kesimpulan dari pernyataan yang bersifat khusus
diikuti pernyataan yang bersifat umum. Sedangkan kesimpulan deduktif yaitu cara
mengambil kesimpulan dari pernyataan yang bersifat umum diikuti pernyataan yang
bersifat khusus. Sedangkan kesimpulan analogi merupakan penarikan kesimpulan
yang membandingkan dua hal yang berbeda yang hanya memperhatikan
persamaannya saja, tidak memperhatikan perbedaan.

B. Pemrosesan Bahasa dan Pikiran Menurut Teori Para Ahli

Beberapa ahli mencoba memaparkan bentuk hubungan antara bahasa dan


pikiran, atau lebih diringkas lagi, bagaimana bahasa mempengaruhi pikiran manusia
atau sebaliknya. Berikut ini adalah beberapa teori menurut ahli tersebut.

a. Teori Sapir-Whorf

Dari banyak tokoh yang memaparkan hubungan antara bahasa dan pikiran,
tetapi teori dari saphir dan whorf lah yang sering dikutip oleh berbagai peneliti dalam
meneliti hubungan bahasa dan pikiran. Edward Sapir (1884-1939) dan Benjamin Lee
Whorf (1897-1941) adalah linguis Amerika yang mengatakan bahwa manusia hidup
di dunia di bawah “belas kasih” bahasanya yang telah menjadi alat pengantar dalam
kehidupan bermasyarakat .
b. Teori Wilhelm Von Humboldt
Wilhelm Von Humboldt, sarjana Jerman abad ke-19, menekankan adanya
ketergantungan pemikiran manusia pada bahasa. Maksudnya, pandangan hidup dan
budaya suatu masyarakat ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Mengenai bahasa itu
sendiri Von humboldt berpendapat substansi bahasa itu terdiri dari dua bagian.Bagian
pertama berupa bunyi-bunyi dan bagian lainnya berupa pikiran-pikiran yang belum
terbentuk.

3
c. Teori Jean Piaget
Teori ini mengungkapkan pendapat yang sebaliknya dengan teori SapirWhorf,
dikemukakan oleh Piaget sarjana Perancis, yaitu bahwa justru pikiranlah yang
membentuk bahasa, tanpa pikiran bahasa tidak akan ada.
d. Teori L.S Vygotsky

Teori ini di lontarkan oleh L.S Vygotsky, dan ia mengatakan bahwa


terdapat satu tahap perkembangan bahasa sebelum adanya pikiran, dan adanya satu
tahap perkembangan pikiran sebalum adanya bahasa. Lalu, dua garis
perkembangan ini saling bertemu maka pikiran berbahasa dan bahasa berpikir
terjadi secara serentak.

e. Teori Noam Chomsky

Noam Chomsky mengajukan teori klasik yang disebut hipotesis nurani.


Hipotesis nurani mengatakan bahwa struktur bahasa dalam adalah nurani.
Artinya, rumus-rumus itu dibawa sejak lahir. Pada waktu seorang kanak-kanak
mulai mempelajari bahasa ibu, dia telah dilengkapi sejak lahir dengan satu
peralatan konsep dengan struktur bahasa dalam yang bersifat universal.

f. Teori Eric Lenneberg

Berkenaan dengan masalah hubungan bahasa dan pemikiran, Eric Lenneberg


mengajukan teori yang disebut teori kemampuan bahasa khusus. Teori ini secara
kebetulan ada kesamaannya dengan teori Chomsky dan juga dengan pandangan
Piage.

g. Teori Bruner

Berkenan dengan masalah tersebut Bruner memperkenalkan teori yang


disebutnya teori instrumentalisme. Menurut teori ini bahasa adalah alat pada
manusia untuk mengembangkan dan menyempurnakan pemikiran itu. Dengan
kata lain, bahasa dapat membantu pemikiran manusia supaya dapat berpikir
secara sistematis.

C. Keterkaitan Antara Bahasa dan Pikiran


Pada hakikatnya pikiran manusia itu akan selalu berusaha untuk mencari dan
memperoleh kebenaran. Karena itu pikiran manusia merupakan sebuah proses,yang

4
dalam proses tersebut harus selalu memperhatikan kebenaran untuk dapat berpikir
secara logis. Dan dalam kebenaran hanya menyatakan serta mengandalkan
jalan,teknik,cara,serta hukum-hukum yang harus di taati. Kesemuanya itu dirumuskan
dalam logika. Berikut terdapat beberapa pengelompokan tentang keterkaitan bahasa
menurut pendapat beberapa ahli, yaitu:

a. Bahasa mempengaruhi pikiran


Bahasa adalah media abstrak tanpa batas yang membawa segala
sesuatu di dalamnya yang termuat dalam pemahaman manusia tentang sebuah
kata. Sedangkan pemahaman kata sendiri dapat mempengaruhi kerealitasan
terhadap pola pikir. Dan pikiran manusia dapat dikendalikan oleh kata yang
manusia gunakan. Benjamin Lee Whorf (1897-1994) dan gurunya Edward
Sapir (1884-1939), menyatakan bahwa bahasa dapat menentukan pikiran
seseorang bahkan kadang-kadang sampai bisa membahayakan diri sendiri.
Untuk membuktikan kebenaran bahwa bahasa mempengaruhi pikiran Whorf
memberikan beberapa contoh salah satunya adalah perbedaan antara kalimat
see that wave dan see that house dalam kosa kata bahasa Inggris,keduanya
memiliki pola yang sama namun memiliki makna yang berbeda. Dalam see
that house bermakna kita memang bisa melihat sebuah rumah tetapi see that
wave memiliki makna yang lain menurut Whorf belum ada seorangpun yang
bisa melihat satu ombak. Karena yang sebenarnya adalah permukaan air yang
terus menerus berubah dengan gerakan naik turun, dan bukan apa yang
dinamakan satu ombak. Jadi, disini kita seolah-olah melihat satu ombak
karena bahasa telah menggambarkan begitu kepada kita. Ini adalah satu
kepalsuan fakta yang disuguhkan oleh satu organisasi hidup seperti ini, dan
kita tidak sadar bahwa pandangan hidup kita telah dikungkung oleh ikatan-
ikatan yang sebenarnya dapat ditanggalkan.5

b. Pikiran mempengaruhi bahasa


Sekitar 2.500 tahun yang lalu Aristoteles beragumen bahwa kategori
pikiran menentukan kategori bahasa. Maka ada kemungkinan bahwa struktur
bahasa dapat dipengaruhi oleh pikiran. Banyak alasan yang memperkuat
adanya argumen dari Aristoteles tersebut, adapun alasan yang dapat
dikemukakan antara lain, kemampuan manusia berpikir muncul lebih awal
5
Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoritik (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), 52-54

5
ditinjau dari aspek evolusinya dan berlangsung belakangan dari aspek
perkembangannya.
Bahasa adalah representasi dari pikiran, dan menurut Jean Piaget yang
merupakan tokoh psikologi kognitif sendiri menyatakan bahwa Ada
kemungkinan struktur bahasa dipengaruhi oleh pikiran. Melalui observasi
yang telah dilakukan oleh piaget bahwa perkembangan aspek kognitif anak
dapat mempengaruhi bahasa yang digunakannya. Anak-anak akan terlebih
dahulu memperlihatkan kemampuan kognitif yang berarti dan beragam,
sebelum menggunakan bahasanya secara efektif.
Menurut Piaget ada dua pikiran, yaitu pikiran yang terarah
(intelligent), dan pikiran yang tidak terarah (autistic). Adapun pikiran yang
terarah adalah pikiran atau tindakan yang hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan dan memiliki landasan yang kuat, sedangkan
pemikiran yang tidak terarah adalah pikiran yang memiliki dampak yang tidak
terduga dan sering terjadi kekeliruan. Mungkin itulah sebabnya sering terjadi
tergelincir lidah.6

c. Bahasa dan pikiran saling mempengaruhi


Benyamin Vygotsky seoranng ahli semantic kebangsaan Rusia
mengemukakan tentang hubungan timbal balik antara bahasa dan pikiran.
Menurut Vygotsky pada tahap permulaan perkembangannya bahasa dan
pikiran dilakukan secara terpisah dan tidak saling mempengaruhi. Mula-mula
keduanya berkembang tanpa adanya kerjasama dan tidak saling berkaitan.
Namun, pada tahap berikutnya bahasa dan pikiran bertemu dan saling
bekerjasama, serta saling mempengaruhi.
Menurut Vigotsky, bahasa dan pikiran tidak dipotong dari satu pola.
Karena itulah bahasa tidak dapat dipakai seperti memakai baju yang sudah
siap. Dan pikiran tidak hanya mencari ekspresinya dalam satu ucapan, tetapi
juga mendapatkan realitas dan bentuknya dalam ucapan itu. Lalu pada tahap
lebih lanjut dalam perkembangannya, bahasa selalu mendahului logika
(pemikirannya).7

6
Arifuddin, 86-87
7
Abdul Chaer 55-56

6
7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata-kata digunakan orang yang berbicara, sedangkan konsep atau pengertian
digunakan sebagai berpikir. Karena konsep berada dalam akal pikiran maka tidak
perlu diungkapkan baik lisan maupun tertulis, meskipun begitu konsep tersebut tetap
dapat membantu manusia dalam merumuskan jalan pikiran dengan lebih jelas dan
teliti.
Bilamana yang terdapat dalam pikiran akan diberitahukan kepada orang lain,
maka yang terdapat dalam pikiran harus dinyatakan atau diungkapkan. Untuk
menyatakan isi pikiran tersebut, maka diperlukan alat komunikasi,yaitu ‘bahasa.’
Bahasa tersebut dapat berupa lisan maupun tulisan.
Maka dapat dikatakan, bahasa adalah alat untuk menyatakan akal pikiran. Bagi
manusia bahasa dan pikiran tidak dapat dipisahkan, karena untuk berpikiran dengan
jelas manusia dituntut menggunakan pemakaian kata-kata yang tepat. Begitu pula
sebaliknya, pemakaian kata-kata yang tepat akan membantu seseoarang berpikiran
dengan lurus.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tak luput dari
kesalahan dan kekurangan. Dengan berpedoman dari banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan, penulis akan memperbaiki makalah ini. Maka dari itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca mengenai pembahasan di atas,
dan alangkah baiknya pembaca menambah referensi yang lain karena makalah ini
jauh dari kata sempurna.

8
DAFTAR PUSTAKA

Masdi. 2009. Daros Logika. Kudus: STAIN PRESS.


Hamdan, Muhammad, dkk. Bahasa dan Pikiran. Jurnal Studi Agama, vol. 7 No. 2
(Desember-2019)
Widhiarso,W., & UGM, F. P. (2005). Pengaruh Bahasa terhadap Pikiran. Dalam
widhiarso. staff. ugm. ac. id/.../hubungan_antara_bahasa_dan_pikiran.pdf.

You might also like