You are on page 1of 4

Nama : Nurlai mulyati

Kelas : 3B

Nim. : 859155883

Matkul : pembelajaran bahasa indonesia

Jawaban

1. Yang dimaksud dengan pembelajaran BI dengan fokus berbicara adalah

bahwa "berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan". Sebagai perluasan
dari batasan ini dapat dikatakan bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat
didengar (audible) dan kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh
manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan.Berbicara sebagai
keterampilan berbahasa berhubungan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Kemampuan berbicara
berkembang pada kehidupan anak apabila didahului oleh keterampilan menyimak (Tarigan, 1983:16).
Keterampilan berbicara memanfaatkan kosakata yang pada umumnya diperoleh anak melalui kegiatan
menyimak dan membaca. Materi pembicaraan banyak yang diangkat dari hasil menyimak dan
berbicara.Selain itu, keterampilan berbicara juga dibantu dengan keterampilan menulis, baik dalam
bentuk pembuatan out line maupun naskah.

2. Tujuan pembelajaran berbicara di sekolah dasar

Tujuan pembelajaran berbicara di kelas rendah, antara lain:

1) Melatih keberanian siswa,

2) Melatih Siswa Menceritakan Pengetahuan dan Pengalamannya

3) Melatih Menyampaikan Pendapat

4) Membiasakan Siswa untuk bertanya


Tujuan pembelajaran berbicara di kelas tinggi, antara lain:

1) Memupuk Keberanian Siswa

2) Menceritakan Pengetahuan dan Wawasan Siswa

3) Melatih Siswa Menyangga/ Menolak Pendapat Orang Lain

4) Melatih Siswa Berpikir Kritis dan Logis

5) Melatih Siswa Menghargai Pendapat Orang Lain

3.metode dan media pembelajaran berbicara

Metode pembelajaran adalah cara menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Apabila
dikaitkan dengan pengalaman belajar, metode berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan pengalaman
belajar yang telah dirancang (Tarigan, 1980.260). Beberapa metode pembelajaran berbicara yang dapat
diterapkan (Tarigan dalam Idra, 2002: 56) adalah metode ulang ucap, lihat ucap, memerikan, menjawab
pertanyaan, bertanya, bertanya menggali, melanjutkan cerita, menceritakan kembali, bercakap-cakap,
mereka cerita gambar, bercerita, memberi petunjuk, melaporkan, bermain peran, wawancara, diskusi,
bertelepon, dan dramatisasi.

Adapun media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakan siswa dan guru untuk proses
belajar mengajar. Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbicara adalah telepon, pengeras
suara, bahan bacaan, gambar, radio, tape recorder, program televis, dsb. Berikut ini penjelasan
beberapa metode pembelajaran berbicara.

4. Ciri-ciri sastra anak antara lain:

1. unsur pantangan yaitu unsure secara khusus berhubungan dengan tema dan amanat. Artinya, sastra
anak pantangan atau menghindari masalah-masalah yang menyangkut tentang seks, cinta yang ertis,
dendam yang menimbulkaan kebencian atau hal-hal yang bersifat negative atau buruk.

2. penyajian dengan gaya secara langsung artinya tokoh yang diperankan sifatnya hitam putih.
Maksudnya adalah setiap tokoh yang berperan hanya mempunyai satu sifat utama, yaitu baik
jahat/buruk. atau

3. fungsi terapan. adalah sajian cerita harus bersifat menambah pengetahuan yang bermanfaat.

5. Tujuan pembelajaran sastra di kelas rendah.


Standar kompetensi yang harus dikuasai siswa SD di kelas rendah adalah mampu mengapresiasi sastra
anak secara sederhana melalaui kegiatan mendengarkan dongeng, bermain peran, dan
mendeklamasikan atau melagukan puisi anak.

Tujuan pembelajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan di capai di kelas 1 dan 2 adalah
Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan.( kelas 1 dan 2) Pembelajaran
sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara. (kelas 1 dan 2) Pembelajaran sastra yang terpadu
dengan pembelajaran membaca. (kelas 2)

Tujuan Pembelajaran sastra di kelas tinggi

Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 3 SD adalah mampu mengekspresikan berbagai pikiran,
gagasan, pendapat, dan perasaan melalui menulis karanggan melalui piikiran sendiri, menyusun
ringkasan bacaan, menulis karangan berdasarkan rangkaian gambar seri, dan menulis petunjuk.

Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 4 SD adalah mampu mengapresiasi ragam sastra anak
melalui mendengarkan dongeng atau cerita rakyat, mendengarkan pembacaan pantun, membaca
dongeng atau cerita rakyat,memerankan penggalan drama, menulis cerita rekaan, dan membuat pantun
sederhana.

Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 5 SD adalah mampu mengapresiasi ragam sastra anak
melalui mendengarkan dan menanggapi cerita rakyat, mendengarkan dan menanggapi cerita pendek,
menulis prosa sederhana, memerankan drama anak tanpa teks dan menulis puisi bebas.

Standar kompetensi yang ingin dicapai di kelas 6 SD

adalah mampu mengapresiasi ragam sastra anak

melalui membaca novel anak, bermain peran,

memparafrasekan puisi, mendengarkan cerita

rakyat, dan membacakan cerita rakyat yang masih

popular.

You might also like