You are on page 1of 9

LAPORAN TUGAS MANDIRI PROMOSI KESEHATAN

”Satuan Acara Pembelajaran”

Laporan ini disusun guna memenuhi Tugas mata kuliah Promosi Kesehatan

oleh :

Machlusi Husna Nur Fitria

185070200111020

PSIK 2018 / Reguler 2

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2020
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Komunikasi dalam Keperawatan

Sub Pokok Bahasan : Komunikasi teraupetik pada keluarga

Sasaran : Mahasiswa Keperawatan semester 2

Tempat : R.K GPP 402

Hari, Tanggal : Senin, 24 Februari 2020

Alokasi Waktu : 20 menit

Pertemuan ke :3

Pengajar : Machlusi Husna Nur Fitria

A. Tujuan Instruksional
 Tujuan Umum
Setelah diadakan pembelajaran maka mahasiswa mampu mengetahui dan
menjelakan mengenai pentingnya komunikasi teraupetik pada keluarga.
 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pembelajaran selama 20 menit mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian komunikasi teraupetik
2. Menjelaskan pengertian keluarga
3. Menjelaskan karakteristik keluarga
4. Menjelaskan fungsi komunikasi dalam keluarga
5. Menjelaskan penerapan strategi komunikasi terapeutik pada keluarga
6. Menjelaskan tahap-tahap komunikasi teraupetik pada keluarga

B. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian komunikasi teraupetik
2. Pengertian keluarga
3. Karakteristik keluarga
4. Fungsi komunikasi dalam keluarga
5. Penerapan strategi komunikasi terapeutik pada keluarga
6. Tahap-tahap komunikasi teraupetik pada keluarga

C. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan pengajar Metode Media
audience
Pendahuluan 5’ 1. Menjelaskan cakupan Menyimak Ceramah, LCD,
materi pertemuan tanya Projektor,
2. Menjelaskan manfaat jawab Pointer,
/ capaian kompetensi PPT
mempelajari materi
pertemuan
Penyajian 10’ 3. Menjelaskan Menyimak Ceramah, LCD,
pengertian , Tanya Projektor,
komunikasi teraupetik mengajuk jawab Pointer,
4. Menjelaskan an PPT
pengertian keluarga pertanyaa
5. Menjelaskan n, diskusi
karakteristik keluarga
6. Menjelaskan fungsi
komunikasi dalam
keluarga
7. Menjelaskan
penerapan strategi
komunikasi terapeutik
pada keluarga
8. Tahap-tahap
komunikasi teraupetik
pada keluarga
Penutup 5’ Memberikan Menyimak Ceramah, LCD,
kesimpulan , Tanya Projektor,
mengajuk Pointer,
an jawab PPT
pertanyaa
n

D. Evaluasi
 Evaluasi Formatif
Pre/post test
 Evaluasi Sumatif
UAS Multiple Choice Question/MCQ
E. Materi (Terlampir)
F. Daftar Pustaka

Mundakir. 2006. Komunikasi Keperawatan: Aplikasi dalam Keperawatan.


Yogyakarta: Graha Ilmu. /diakses 23 februari 2020

Ns. Sarfika Rika, S.Kep., M.Kep Ns. Esthika Ariani Maisa, S.Kep., M.Kep Ns. Windy
Freska, S.Kep., M.Kep. Buku ajar keperawatan dasar 2 komunikasi
terapeutik dalam keperawatan. http://repo.unand.ac.id/18537/1/buku
%20rika.pdf /

Tri Anjaswari. Desember 2016. Komunikasi dalam Keperawatan.


http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/0
8/Komunikasi-dalam-Keperawatan-Komprehensif.pdf ./DIakses 23
februari 2020

Ismi Maulida Rezki, Dhian Ririn Lestari, Anggi Setyowati. Dunia Keperawatan,
Volume 4, Nomor 1, Maret 2016: 30-35. Komunikasi terapeutik perawat
dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang intensive care unit.
https://www.researchgate.net/publication/327244283_KOMUNIKASI_T
ERAPEUTIK_PERAWAT_DENGAN_TINGKAT_KECEMASAN_KELUARGA_PA
SIEN_DI_RUANG_INTENSIVE_CARE_UNIT. Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung
Mangkura./Diakses 23 Februari 2020

LAMPIRAN
MATERI PEMBELAJARAN KOMUNIKASI TERAUPETIK PADA KELUARGA
1. Pengertian komunikasi teraupetik
Komunikasi dalam aktivitas keperawatan adalah hal yang paling
mendasar dan menjadi alat kerja utama bagi setiap perawat untuk memberikan
pelayanan/asuhan keperawatan karena perawat secara terus-menerus selama 24
jam bersama pasien. Dalam setiap aktivitasnya, perawat menggunakan
komunikasi. Pengetahuan tentang komunikasi dan komunikasi terapeutik sangat
penting terkait dengan tugas-tugas, dalam melakukan asuhan keperawatan dan
dalam melakukan hubungan profesional dengan tim kesehatan lainnya. Sebagai
calon perawat ahli madya, keterampilan dasar yang penting harus dikuasai adalah
komunikasi.
Penguasaan tentang komunikasi terapeutik dalam praktik keperawatan
akan memungkinkan untuk melaksanakan praktik keperawatan secara berkualitas.
Hubungan terapeutik antara perawat klien adalah hubungan kerja sama yang
ditandai dengan tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran, dan pengalaman
ketika membina hubungan intim yang terapeutik (Stuart dan Sunden, 1987: 103),
sedangkan Komunikasi dalam Keperawatan Indrawati (2003) mengatakan bahwa
komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar,
bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi interpersonal dengan
fokus adanya saling pengertian antarperawat dengan pasien. Komunikasi ini
adalah adanya saling membutuhkan antara perawat dan pasien sehingga dapat
dikategorikan dalam komunikasi pribadi antara perawat dan pasien, perawat
membantu dan pasien menerima bantuan (Indrawati, 2003). Berdasarkan paparan
tersebut, secara ringkas definisi komunikasi terapeutik sebagai berikut.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat dan klien
yang dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling memengaruhi dan
memperoleh pengalaman bersama yang bertujuan untuk membantu mengatasi
masalah klien serta memperbaiki pengalaman emosional klien yang pada akhirnya
mencapai kesembuhan klien.

2. Pengertian keluarga
Lestari (2012) menjelaskan pengertian keluarga ditinjau dari tiga sudut
pandang, yaitu keluarga secara struktural, fungsional, dan transaksional.
Pengertian keluarga secara struktural didasarkan pada kehadiran atau
ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya.
Definisi ini memfokuskan pada siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari
perspektif ini dijelaskan bahwa keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan
(families of procreation), sebaga asal usul (families of origin), dan keluarga batih
(extended family).
Pengertian keluarga secara fungsional menekankan pada terpenuhinya
tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial meliputi perawatan, sosialisasi pada
anak, dukungan emosi dan materi, serta pemenuhan peran-peran tertentu.
Pengertian keluarga secara transaksional menekankan bahwa keluarga sebagai
kelompok yang mengembangkan keintiman melalui perilaku-perilaku yang
memunculkan rasa identitas sebagai keluarga (family identity), berupa ikatan
emosi, pengalaman historis, maupun cita-cita masa depan.

3. Karakteristik keluarga
Keluarga merupakan satu kesatuan yang ciri-cirinya, yaitu antaranggota
keluarga mempunyai hubungan yang intim dan hangat, face to face, kooperatif,
serta anggota keluarga memperlakukan anggota yang lain sebagai tujuan, bukan
alat untuk mencapai tujuan. Menurut teori R.M. Iver dan C.H. Page dalam Lestari
(2012), karakteristik dan ciriciri suatu lembaga disebut sebagai keluarga sebagai
berikut, :
a. Hubungan batiniah melalui perkawinan.
b. Lembaga keluarga dibentuk secara disengaja dengan tujuan tertentu.
c. Memiliki garis keturunan sesuai dengan norma yang berlaku.
d. Memiliki fungsi ekonomi dalam rangka mencapai kebutuhannya.
e. Memiliki fungsi reproduksi untuk melanjutkan keturunan dan
membesarkan anak.
f. Mempunyai tempat tinggal bersama sebagai tempat berkumpulnya
anggota keluarga.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit sosial
(masyarakat) terkecil yang mempunyai perbedaan nyata dengan organisasi sosial
yang lain dan mempunyai arti yang lebih mendalam. Keluarga di masyarakat
merupakan satu kesatuan anggota yang hidup bersama dan berkelompok yang
didasarkan pada hubungan persaudaraan atau hubungan darah. Keberhasilan
dalam keluarga/kelompok sangat ditentukan dari pola komunikasi dan interaksi
yang terjalin di antara mereka.
Berdasarkan pemahaman ini, diketahui bahwa komunikasi adalah hal
yang penting untuk mencapai tujuan bersama. Dapat disimpulkan bahwa
komunikasi keluarga/masyarakat adalah proses penyampaian ide/pernyataan
dalam lingkup masyarakat (keluarga atau kelompok) yang hidup bersama dalam
satu komunitas yang teratur.

4. Fungsi komunikasi dalam keluarga


Berdasarkan pengertian dan karakteristik keluarga, merujuk dari DeVeto (1997),
dapat dijelaskan fungsi komunikasi dalam keluarga sebagai berikut, :
a. Pengembangan diri anggota dan kelompok,
b. Penyelesaian masalah,
c. Pengambilan keputusan,
d. Pencapaian tujuan keluarga/kelompok,
e. Sarana belajar.

5. Penerapan strategi komunikasi terapeutik pada keluarga


Melakukan komunikasi dalam keluarga tidaklah mudah. Komunikator
harus mempunyai cara-cara strategis sebagai upaya agar tujuan komunikasi
tercapai. Berikut upaya meningkatkan komunikasi dalam keluarga, :
a. Saling memahami agar dapat diketahui komunikasi seperti apa yang harus
ia lakukan demi lancarnya komunikasi tersebut.
b. Berkomunikasi yang jelas, sopan, dan sesuai etika yang berlaku agar tidak
terjadi salah paham dan saling menyinggung
c. Saling menghargai
d. Jangan menyela pembicaraan orang lain.
e. Selalu memperhatikan orang yang mengajak bicara
f. Berikan respons yang baik, mendukung, dan tidak menyinggung ketika
ada yang mengajak bicara
6. Tahap-tahap komunikasi teraupetik pada keluarga
A. Pra Interaksi
Tahap pertama ini merupakan tahap dimana perawat belum bertemu dengan
klien. Tugas perawat dalam tahap ini adalah menggali perasaan, fantasi dan
rasa takut dalam diri sendiri; menganalisis kekuatan dan keterbatasan
profesional diri sendiri; mengumpulkan data tentang klien jika
memungkinkan; dan merencanakan untuk pertemuan pertama dengan klien
B. Orientasi
Yakni tahap dimana perawat pertama kali bertemu dengan klien. Tugas
perawat dalam tahap ini meliputi: menetapkan alasan klien untuk mencari
bantuan; membina rasa percaya, penerimaan dan komunikasi terbuka.
Contoh :
 Selamat sore pak, perkenalkan saya perawat Lusi. saya adalah perawat
yang jaga sore ini dari jam 3 sampai jam 8 malam, apakah bapak suami
dari ibu Eny Ruang melati nomor 13 ?
 Begini pak, tujuan saya kemari ingin mengajak bapak untuk berdiskusi
tentang cara pertolongan pada orang menderita maag. Lama waktunya
kurang lebih 20 menit. Apakah bapak bersedia ?
C. Kerja
Tahap kerja merupakan inti dari keseluruhan proses komunikasi
terapeutik (Stuart,G.W,1998). Tahap kerja merupakan tahap yang terpanjang
dalam komunikasi terapeutik karena didalamnya perawat dituntut untuk
membantu dan mendukung klien untuk menyampaikan perasaan dan
pikirannya dan kemudian menganalisa respons ataupun pesan komunikasi
verbal dan non verbal yang disampaikan oleh klien. Dalam tahap ini pula
perawat mendengarkan secara aktif dan dengan penuh perhatian sehingga
mampu membantu klien untuk mendefinisikan masalah yang sedang
dihadapi oleh klien, mencari penyelesaian masalah dan mengevaluasinya.
Contoh :
 Bapak tahukah penyakit maag, kalau tahu apakah bapak bisa jelaskan
penyakit maag itu apa ?
 Bapak benar, tapi ada yang perlu saya tambahkan bahwa penyakit
maag adalah rusaknya lapisan dinding lambung yang disebabkan oleh
sekresi asam lambung yang berlebihan oleh sesuatu hal dengan
gejala yang dapat sembuh sendiri
 Sebenarnya tindakan bapak itu benar, tetapi bukan itu saja dan perlu
diperhatikan karena dalam memberi obat maag bila kurang tepat….
 Jadi cara membuat dan memberikan resep pada pengobatan
penyakit maag adalah……..
 Bapak sudah mengerti atau ada yang perlu ditanyakan lagi tentang
pengobatan penyakit maag ini ?
D. Terminasi
Tugas perawat dalam tahap ini adalah mengevaluasi pencapaian tujuan dari
interaksi yang telah dilaksanakan (evaluasi objektif). Brammer dan McDonald
(1996) menyatakan bahwa meminta klien untuk menyimpulkan tentang apa
yang telah didiskusikan merupakan sesuatu yang sangat berguna pada tahap
ini. Melakukan evaluasi subjektif dengan cara menanyakan perasaan klien
setelah berinteraksi dengan perawat.
Contoh :
 Kalau begitu tolong bapak jelaskan kembali pengertian dari penyakit
maag ?
 Bagaimana perasaan bapak setelah berdiskusi dengan saya ?
 Karena bapak sudah mengerti cara pertolongan pada penderita maag
dan tidak ada lagi yang ditanyakan serta saya harus mkembali ke ners
station, kalau bapak perlu bantuan bisa cari atau hubungi saya atau
perawat lain di ruang perawat. Terima kasih saya doakan supaya
cepat sembuh istrinya pak.

You might also like