You are on page 1of 12

LAPORAN TUGAS MANDIRI KEPERAWATAN KOMUNITAS

“Makalah Kesehatan Masyarakat”

Laporan ini disusun guna memenuhi Tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas

oleh :

Machlusi Husna Nur Fitria

185070200111020

PSIK 2018 / Reguler 2

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas mandiri yakni
Kesehatan Masyarakat.

Penulis telah berusaha menyusun tugas dengan baik, namun penulis


menyadari bahwa akan ada keterbatasan sebagai manusia biasa. Oleh sebab itu
jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun
isi, maka kami memohon maaf sebesar-besarnya. Penulis menyadari bahwa, tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan makalah ini,
sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan makalah ini dan juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama dosen pengajar mata
Kuliah Keperawatan Komunitas.

Malang, 20 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 2

1.3 Manfaat 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Indikator 3

2.2 Karakteristik 4

2.3 Perilaku sehat pada masyarakat 5

BAB III PENUTUP 8

3.1 Kesimpulan 8

3.2 Saran 8

Daftar Pustaka iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan , jiwa dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi (UU Kesehatan No 23,1992). Oleh karena itu kesehatan
merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena akan
mendasari peningkatan kualitas dan kuantitas hidup dalam
masyarakat.Pembangunan kesehatan, yaitu: menggerakkan pembangunan
nasional berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau, memelihara dan meningkatkan kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat serta lingkunganya (DepKes RI,1999).
Upaya dalam meningkatkan kualitas hidup manusia dalam bidang
kesehatan di masa sekarang sangatlah penting. Menciptakan masyarakat
yang sehat meliputi fisik maupun non fisik. Untuk itu upaya yang dapat
dilakukan antara lain dengan peningkatan (promotif), pencegahan
(preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif).
Pembangunan kesehatan dalam upaya peningkatan kesehatan seharusnya
dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya ini akan
berjalan sukses apabila terdapat kerjasama yang baik antara masyarakat dan
pemerintah
Sejak tahun 2014, Indonesia telah mengangkat Program Indonesia
Sehat sebagai upaya mempromosikan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan mendorong semua orang untuk mencapai tingkat kesehatan tertinggi.
Skor rata-rata indeks ketahanan kesehatan global sebesar 40,2 poin.
Indonesia berada di posisi keempat Asia Tenggara atau peringkat 30 dunia.
Negara tersebut mengantongi 56,6 poin. Indeks ketahanan kesehatan global
Indonesia didongkrak dari kategori deteksi dan pelaporan, serta pemenuhan
terhadap standar internasional.

1
1.2 Tujuan
Tujuan Umum
1. Memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas
Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan paham mengenai Sehat
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan paham mengenai indikator sehat
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan paham mengenai karakteristik
sehat
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan paham mengenai perilaku sehat
pada masyarakat

1.3 Manfaat
Dengan adanya resume ini diharapkan mahasiswa dapat memahami
dengan sejelasnya. Dengan menggunakan referensi yang dapat dipercaya
seperti buku, e-book maupun jurnal dan artikel, maka dapat membuat
resume berikut bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri.
Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan mahasiswa keperawatan sehingga
tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan saja, tetapi juga mampu
menjadi penghasil gagasan pikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan yang objektif serta melatih kemampuan mahasiswa
keperawatan dalam menulis karya tulis ilmiah sebagai awal untuk
menghadapi pengerjaan tugas akhir.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Indikator
Berikut ini adalah indikator yang berhubungan dengan derajat kesehatan
masyarakat:
A. 10 Indikator menurut sistem kesehatan nasional atau 12 indikator
menurut H.L.Blum
1. Life span : Yaitu lamanya usia harapan untuk hidup dari
masyarakat, atau dapat juga dipandang sebagai derajat kematian
masyarakat yang bukan karena mati tua.
2. Disease or Infirmity : Yaitu keadaan sakit atau catat secara
fisiologis dan anatomis dari masyarakat.
3. Discomfort or illness : Yaitu keluhan sakit dari masyarakat
tentang keadaan somatik, kejiwaan, maupun sosial dari dirinya.
4. Disability or incapacity : Yaitu ketidakmampuan seseorang
dalam masyarakat untuk melakukan pekerjaan dan menjalankan
peranan sosialnya karena sakit.
5. Participation in healthy care : Yaitu kemampuan dan kemauan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dirinya untuk
selalu dalam keadaan sehat.
6. Healthy behavior : Yaitu perilaku nyata dari anggota masyarakat
secara langsung berkaitan dengan kesehatan.
7. Ecologic behavior : Yaitu perilaku masyarakat terhadap
lingkungan, spesies lain, SDA, dan ekosistem.
8. Social behavior : Yaitu perilaku anggota masyarakat terhadap
sesamanya, keluarga, komunitas, dan bangsanya.
9. Interpesonal relationshif : Yaitu kualitas komunikasi anggota
masyarakat terhadap sesamanya.
10. Reserver or positive health : Yaitu daya tahan anggota
masyarakat terhadap penyakit atau kapasitas anggota

3
masyarakat dalam menghadapi tekanan-tekanan somatik,
kejiwaan dan sosial.
11. External satisfaction : Yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat
terhadap lingkungan sosialnya (rumah, sekolah, pekerjaan,
rekreasi, transportasi, dan sarana pelayanan kesehatan yang
ada).
12. Internal satisfaction : Yaitu kepuasan anggota masyarakat
terhadap seluruh aspek kehidupan dirinya sendiri.
B. Indikator sehat menurut WHO :
1. Indikator yang berhubungan dengan keadaan status kesehatan
masyarakat, meliputi :
 Indikato komprehensif, angka kematian kasar/CDR (Crue
Date Rate) menurun, rasio angka kematian (mortalitas)
proposional menurun, dan usia harapan hidup meningkat
(life expectency rate)
 Indikator spesifik, angka kematian ibu dan anak menurun,
angka kematian karena penyakit menular menurun, dan
angka kelahiran menurun.
2. Indikator pelayanan kesehatan
 Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk
seimbangan
 Distribusi tenanga kesehatan merata
 Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur dirumah
sakit dan fasilitas kesehatan lain
 Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan,
diantaranya : RS, Puskesmas, Rumah Bersalin, Poli Klinik
dan pelayanan kesehatan lainnya.

2.2 Karakteristik
a. Adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat.
b. Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya
pengangkatan kesehatan (Health Promotion), pencegahan penyakit

4
(Health Prevention), penyembuhan penyakit (Curative Health), dan
pemulihan kesehatan ( RehabilitatifHealth), terutama untuk ibu dan
anak.
c. Berupaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan, terutama
penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan di manfaatkan
oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.
d. Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan
peningkatan status sosial ekonomi masyarakat.
e. Berupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari
berbagai sebab dan penyakit.

2.3 Perilaku sehat pada masyarakat


Perilaku - perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan
seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku
ini mencakup, antara lain :
a. Makan dengan menu seimbang
Menu seimbang yang dimaksud dalam arti kualitas dan kuantitas.
Kualitas berarti mengandung zat-zat gizi yang diperlukan oleh
tubuh. Sementara kuantitas berarti asupan gizi yang dikonsumsi
tidak kurang juga tidak berlebihan.
b. Olahraga teratur
Olahraga sama halnya dengan pola makan, yakni mencakup kualitas
dan kuantitas. Kualitas mencakup gerakan sementara kuantitas
mencakup frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olahraga.
Kedua aspek ini bergantung dari usia dan status kesehatan yang
bersangkutan.
c. Tidak merokok
Merokok berbahaya karena dapat menimbulkan pelbagai penyakit.
Di antaranya, kanker paru-paru dan penyakit kardiovaskular
(Mackay, dkk & Syafei, dkk, dalam Prawitasari, 2012). Selain tidak
merokok secara aktif, individu juga harus menghindari menjadi
perokok pasif. Perokok pasif adalah orang yang menghisap asap

5
rokok orang lain (Prawitasari, 2012). Dampak yang ditimbulkan
sama dengan perokok aktif. Bahkan ada pendapat yang menyatakan
bahwa perokok pasif lebih berbahaya, karena asap sisa yang
dihembuskan perokok aktif mengandung 75% zat berbahaya yang
ada pada rokok, sementara perokok sendiri hanya menghirup 25%
dari kandungan rokok karena menghisap hasil pembakaran per
batang lewat filter di ujung hisap. Artinya perokok pasif menghirup
zat berbahaya 3 kali lebih banyak dari perokok aktif (Perdana &
Waspada, 2014).
d. Tidak minum-minuman keras dan narkoba
Alkohol adalah obat yang sangat keras. Alkohol dapat berperan
sebagai depresan dalam tubuh dan memperlambat aktivitas otak.
Apabila digunakan dalam kuantitas tertentu, alkohol dapat
mencederai atau bahkan membunuh jaringan biologis, termasuk sel-
sel otot dan sel-sel otak. Beberapa hambatan yang ditimbulkan
sebagai akibat dari terlalu banyak mengkonsumsi alkohol, yaitu;
fungsi intelektual, kendali perilaku dan penilaian menjadi semakin
kurang efisien (Santrock, 2007)
e. Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup bukan hanya memelihara kesehatan fisik, tetapi
juga memelihara kesehatan mental. Istirahat yang cukup merupakan
kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan kesehatan diri.
Kurangnya waktu istirahat individu dapat membahayakan kesehatan.
f. Mengendalikan stress
Stres dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada sistem fisik
tubuh yang berkaitan dengan kesehatan individu. Hubungan antara
stres dan kesehatan ditandai dengan meningkatnya proses pelepasan
hormon adrenalin. Bilamana terlalu tinggi dapat menyebabkan
hipertensi yang berakhir pada serangan jantung yang membuat
kematian secara tiba-tiba (Sarafino, 1998). Stres adalah respon
individu terhadap stresor, yaitu situasi dan peristiwa yang
mengancam mereka dan menuntut kemampuan coping mereka

6
(Santrock, 2007). Stres tidak dapat dihindari oleh siapapun, hanya
saja yang dapat dilakukan adalah pengelolaan stres. Pengelolaan
stres bertujuan agar individu tidak mengakibatkan gangguan
kesehatan, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Cara
mengelola stres yang terbukti efektif adalah dengan rutin berekreasi
danmelakukan komunikasi dengan keluarga, teman atau orang
terdekat (Benih, 2013).
g. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan
Perilaku lain yang positif bagi kesehatan misalnya: tidak berganti-
ganti pasangan dalam berhubungan seks, penyesuaian diri dengan
lingkungan dan sebagainya.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
 Terdapat dua pendapat mengenai indikator yang berhubungan
dengan derajat kesehatan masyarakat yakni 10 Indikator menurut
sistem kesehatan nasional atau 12 indikator menurut H.L.Blum dan
Indikator sehat menurut WHO
 Karakteristik kesehatan masyarakat yakno adanya peningkatan
kemampuan dalam menaikkan derajat kesehatan dan berupaya selalu
menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan
penyakit.
 Perilaku - perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan
seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya
yakni makan dengan menu seimbang, perilaku atau gaya hidup lain
yang positif bagi kesehatan, mengendalikan stress, dll
3.2 Saran
Berdasarkan pemaparan di atas, kami mengambil beberapa saran
sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa :
a. Benar-benar memahami menganai kesehatan masyarakat
b. Dapat mengetahui dan lebih mengembangkan mengenai
kesehatan yang ada di masyarakat
2. Bagi Dosen
a. Sebagai bahan referensi dalam perkuliahan
b. Dapat menjadi pillihan dosen dalam memilih materi
pembelajaran perkuliahan
Kami sebagai penyusun tugas mandiri sangat membutuhkan
saran, dan kritiknya karena masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Dan dengan adanya tugas ini bisa bermanfaat bagi berbagai belah
pihak.

8
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Wahid Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperatan Komunitas Pengantar dan


Teori.
Nuclear Threat Initiative, Johns Hopkins Center for Health Security, The
Economist Intelligence Unit, Oktober 2019.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/29/kualitas-kesehatan-
indonesia-peringkat-empat-di-asia-tenggara
Jakarta:Salemba MedikaMubarak, Wahid Iqbal, dkk. 2009. Ilmu Kesehatan
Komunitas Teori dan Aplikasi.
Jakarta:Salemba Medika. Sumijatun, dkk. 2005. Konsep Dasar
Keperawatan Komunitas.Jakarta : EGC
Rokom. 21 mei 2019. Program Indonesia Sehat untuk Capai Tingkat Kesehatan
Tertinggi. Http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-
media/20190521/5530314/program-indonesia-sehat-capai-tingkat-
kesehatan-tertinggi/

iv

You might also like