Professional Documents
Culture Documents
Analisis Kasus 3 - Sakit Perut Yang Mengganggu
Analisis Kasus 3 - Sakit Perut Yang Mengganggu
TUGAS KELOMPOK
ANALISIS KASUS
SAKIT PERUT YANG MENGGANGGU
Kelompok 3 :
M A G I ST E R MA N A J E ME N
U N IV E R S IT A S M A T A R A M
2022
ANALISIS KASUS (STRESS)
Sandy Caleste berusia 40 tahun saat dia bercerai. Dia terpaksa kembali bekerja untuk
membiayai kedua anaknya. Sandy menikah setelah lulus kuliah dan tidak pernah bekerja penuh
di luar rumah. Akan tetapi, karena antusiasme, pendidikan, dan kedewasaan, manajer
sumberdaya manusia di Devon’s Department Store tertarik padanya dan segera
mempekerjakannya. Possinya adalah mengawasi tiga bagian pakaian perempuan dan pria.
Pelatihan Sandy berlangsung dua buan di toko lain milik Devon’s. Dia menghabiskan periode
latihannya dengan menjual barang dan dan mempelajari tanggung jawab penyelia. Pada hari
pertama sebagai penyelia, Sandy mengetahui karena keterbatasan ukuran tko, enam bagian
pakaian ada dalam area yang sama. Selain Sandy, ada dua penyelia lain dari departemen lain.
Ketiga penyelia ini sama-sama mengawasi 28 tenaga penjualan yang bekerja penuh waktu dan
paruh waktu. Karena terdapat banyak departemen yang bergabung bersama, semua tenaga
penjualan diharapkan mengetahui merchandise dari setiap departemen. Filosofi usaha Devon
adalah tidak akan menghentikan satu departemen atau melakukan cuci gudang tanpa memulai
yang lain. Pegawai dan penyelia yang bekerja berdasarkan komisi dan gaji, sibuk menandai
barang saat satu obral berakhir dan obral lain memulai. Parahnya, Devon mengharapkan
karyawan menandai setiap barang sebelum malam penutupan setelah obral besar. Tekanan
meningkat, dan pelanggan sering terabaikan dan terganggu. Akan tetapi, semua tenaga
penjualan menyadari bahwa saat pelanggan terganggu, begitu pula komisi mereka. Sebagai
penyelia, Sandy diharapkan mendukung kebijakan perusahaan dengan tegas. Setelah
menduduki posisi penyelia, Sansy mulai mengalami sakit kepala dan sakit perut yang
mengganggu. Dia ingin berhenti dari pekerjaannya, tetapi tidak bisa karena gajinya bagus dan
dia perlu membiayai anak-anaknya.
• Gejala perilaku
Stress yang dikaitkan dengan perilaku dapat mencakup perubahan dalam
produktiftas, absensi, dan tingkat resignnya karyawan. Dampaik laion yang ditimbulkan
adalah perubahan dalam kebiasaan sehari-hari seperti makan, konsumsi alkohol,
gangguan tidur dan lainnya.
2. Stressor apa yang kemungkinan terjadi sebagai penyebab.
STRESSOR INDIVIDU
Dia baru saja bercerai
Umurnya 40 tahun, tidak terlalu tua tapi juga tidak terlalu muda.
Dia harus menghidupi 2 anak secara finansial
Pekerjaan penuh waktu pertama jadi pengalaman baru
Harus mengelola pekerjaan dan kegiatan rumah tangganya secara bersamaan
Dia tidak bisa mendapatkan banyak pilihan dengan pekerjaan karena dia tidak
memiliki pengalaman kerja atau kualifikasi pendidikan yang baik
Harus tiba-tiba menjadi mandiri ketika dia bergantung pada suaminya
sebelumnya.
STRESSOR ORGANISASI
3. Apakah ada yang dapat dilakukan perusahaan ini untuk mengurangi stress pada para
penyelianya?
Perbarui sistem mereka dengan teknologi terbaru sehingga karyawan tidak perlu
melakukan inventarisasi secara manual
Rekrut lebih banyak pengawas sehingga rasionya sesuai
Tetapkan karyawan dengan pekerjaan tertentu seperti 3 karyawan bertanggung
jawab atas kebutuhan pelanggan, 4 bertanggung jawab atas penagihan, dll
Pekerjakan lebih banyak karyawan jika mereka ingin tetap memiliki penjualan
atau jika tidak maka setidaknya jaga jarak
Miliki program pelatihan untuk karyawan agar mereka belajar mengelola stres
dengan baik, dan
Ada bebrapa upaya dari perusahaan yang mampu mengurangi tingkat stress
tersebut jika melihat kasus berikut:
a. Proses rekrruitmen yang objektif
b. Pelatihan yang lebih efesian dan efektif
c. Komunikasi