You are on page 1of 4

Nama : Nurlai mulyati

Kelas : 3b

Nim : 859155883

Matkul : pendidikan bahasa indonesia di SD.

Jawaban

1.syarat-syarat buku teks adalah sebagai berikit:

1. Seleksi

Dalam seleksi ini yang perlu dipertimbangkan adalah hal-hal, seperti berikut ini.

a. Tujuan pengajaran bahasa, level bahasa yang diajarkan, dan jumlah waktu belajar.

b. Tipe bahasa yang akan diajarkan yang meliputi dialek, register, style, dan media.

C. Jumlah materi yang akan disajikan.

d. Pilihan butir-butir yang akan diajarkan yang mencakup fonetik, tata bahasa, kosakata, dan makna
kata.

e.Kriteria yang dipakai melandasi pilihan.

2. Gradasi Bahan Pelajaran

Gradasi bahan pelajaran mempersoalkan tataan yang dipandang paling baik untuk menyajikan bahan
pelajaran yang telah dipilih atau diseleksi. Gradasi ini tampak, seperti berikut ini.

Pengelompokan yang mencakup (1) pengelompokan yang berdasarkan s yaitu pengelompokan fonetis,
gramatikal, leksikal, dan (2) pengelompoka bunyi-bunyi bahasa menjadi kata, kata menjadi frasa, frasa
menjadi kalim kalimat menjadi konteks. sisten

Pengurutan atau sekuensi yang juga mencakup sekuensi berdasarkan sistem & satu pihak dan
berdasarkan struktur di pihak lain.

3. Presentasi Bahan

munikasian Presentasi bahan mempersoalkan pengomunikasian bahan kepada sisw bahan pelajaran
tampak pada uraian berikut ini.
a.Penahapan bahan pelajaran, baik jumlah maupun satuan-satuannya.

b. Pendemonstrasian bahan pelajaran yang mungkin secara lisan ataukah secan tertulis.

C. Prosedur yang ditempuh dalam menyajikan isi pelajaran yang terdiri dari ragus ragam prosedur, yaitu
eksplanasi, translasi, otentik atau peragaan (dengan benda atau situasi), gambar, dan konteks.

4. Repetisi Bahan Pelajaran

Repetisi bahan pelajaran mempersoalkan hal-hal yang patut dilakukan guru di dalam kelas, menyajikan
bahan pelajaran yang telah tertata dalam buku pelajaran (telah diseleksi, degradasi, dan
dipresentasikan). Repetisi ini menyangkut perilaku guru dalan mengajar, dan siswa dalam belajar, yaitu
perilaku yang berhubungan dengan pembinaan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis atau mengarang.

2. Kelebihan dan kelemahan buku teks bahasa indonesia kelas tinggi

 Kelebihannya

Buku ini menekankan pada penerapan kaidah BahasaIndonesia yang benar. Detail-detail pada setiap
kalimat menunjukkan penguasaan penulis terhadap aspek kebahasaan yang baku. Selain itu, buku ini
menggunakan bahasa yang menarik untuk dibaca siswa. Hal tersebut terwujud pada penyampaian
kalimat yang komunikatif dengan pembaca, yang pada konteks ini siswa, menjadikan siswa tertarik dan
ingin membaca buku teks ini. Buku ini juga mampu menambah kosa kata baru bagi siswa. Selain itu juga
memiliki prinsip yang sesuai dengan yang digunakan buku teks. Seperti adanya tujuan pembelajaran,
materiyang cukup lengkap, ilustrasi, teks bacaan, peta konsep, latihan,dan soal. Selain hal tersebut, buku
ini juga terdapat konsep kunci,dan rangkuman yang memudahkan siswa untuk mengetahui intimateri
yang disampaikan.

 Kekurangan

Dalam buku teks ini tidak hanya terdapat kelebihannya saja, tapi juga memiliki kekurangan. Kekurangan
tersebut berupa kurang cermatnya menggunakan kaidah penulisan kalimat. Terkadang, pada bab lain
sudah benar tetapi pada lain bab kesalahan tersebut terjadi. Kesalahan pengetikan juga terdapat dalam
buku teks ini. Tanda baca-tanda baca kecil sering terlupakan dalam penulisannya. Walaupun kecil, tetapi
hal tersebut dapat menjadikan siswa salah paham dan membuatnya sebagai kebiasaan. Padahal buku
teks ini merupakan referensi siswa. Untuk itu, diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam
menyusunnya.

3. Metode pembelajaran MMP sebagai berikut:


Dalam pelaksanaan pembelajarannya, dikenal bermacam- macam metode pembelajaran MMP, yakni
metode eja, metode bunyi, metode suku kata (silabel), metode kata (lembaga kata), metode global, dan
metode SAS.

 Metode Eja adalah metode yang dimulai dari huruf. Pertama, siswa diajarkan bunyi dari tiap- tiap
huruf, kemudian membaca lambang dari tiap-tiap huruf. Setelah siswa mengenali lambang dan
hafal bunyi tiap-tiap huruf, maka huruf-huruf itu dirangkai menjadi suku kata.
 Metode suku kata adalah suatu metode yang memulai pengajaran membaca permulaan dengan
menyajikan kata-kata yang sudah di rangkai menjadi suku kata, kemudian suku-suku kata itu di
rangkai menjadi kata yang terakhir merangkai kata menjadi kalimat.
 Metode bunyi adalah metode pembelajaran membaca permulaan dengan menyuarakan huruf
konsonan. Bunyi ini diletakkan di depan atau dibelakangnya. Dalam tata bahasa tradisional huruf
konsonan disebut huruf mati.
 metode kata adalah metode yang diawali pengenalan suku kata dan dirangkai menjadi kata- kata
bermakna. Metode suku kata ini banyak digunakan di sekolah pada umumnya untuk memberikan
pembelajaran membaca permulaan kepada peserta didik.
 Metode global berarti metode dalam pengajaran bahasa untuk mengajar membaca dan menulis
permulaan dengan menyajikan bahasa secara utuh dan meminta siswa untuk menyalinnya,
biasanya siswa menghafalkan lalu kesulitan dalam membaca dan menuliskan unsur yang baru.
 Metode SAS adalah metode digunakan dalam proses pembelajaran MMP (Membaca Menulis
Permulaan) bagi peserta didik. Pembelajaran tersebut diawali dengan menampilkan dan
memperkenalkan sebuah kalimat yang utuh. Mula-mula anak disuguhi sebuah struktur yang
memberi makna lengkap, yakni struktur kalimat.

4. Model pembelajaran bahasa indonesia dengan fokus

Kompetensi berbahasa terdiri atas aspek

1. Struktur kebahasaan yang meipui teknologi, morfologi, sintaksis, semantik, kewacanaan,

2. Kosa kata

Kemampuan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu:

1. Kemampuan mendengarkan/ menyimak,

2. Kemampuan membaca (keda kemampuan ini bersifat reseptif)

3. Kemampuan berbicara
4. Kemampuan menulis (kedua kemampuan terakhir ini bersifat produktif)

5. Tujuan pembelajaran bahasa indonesia dengan focus sastra adalah

Tujuan pengajaran sastra sebenarnya memiliki dua sasaran, yaitu agar siswa memperoleh pengetahuan
dan pengalaman sastra.

Pertama, pengetahuan sastra diperoleh dengan membaca teori, sejarah, dan kritik sastra. Kedua,
pengalaman sastra dengan cara membaca, melihat pertunjukan karya sastra, dan menulis karya

You might also like