You are on page 1of 9

Rangkuman UTS Sosmedmar

Bab 1. Understanding Marketing


Apa yang dimaksud dengan marketing?

 Philip Kotler
marketing adalah suatu kegiatan sosial dan sebuah pengaturan yang dikerjakan oleh individu
atau kelompok supaya mendapatkanapa yang diinginkan dengan membuat suatu produk lalu
menukarnya dengan nominal tertentu kepada pihak lain

 Tung Desem Waringin


marketing adalah mengkomunikasikan suatu nilai tambah/perceive value yang lebih tinggi.

 Yuswohady
marketing adalah ilmu supaya memenangkan sebuah persaingan.

 Al Ries & Trout


marketing adalah sebuah pertempuran dalam benak konsumen sehingga positioning ialah
yang terutama, konsumen diasumsikan selaku makhluk yang rasional

Pemasaran atau marketing

adalah suatu rangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.
Caranya dengan membuat produk, menentukan harganya, tempat penjualannya dan
mempromosikan produk tersebut kepada para konsumen

Konsep 7P dalam Marketing Mix

1. Product
Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk
di dalamnya meliputi kualitas, variasi, desain, kemasan, dan pelayanan. Seluruh faktor
tersebut dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen
Produk apa yang akan dibuat harus mempertimbangkan kebutuhan konsumen atau
masyarakat sekitar. Produk tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan melainkan juga
memuaskan konsumen (William J. Stanton)

2. Price
Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi
sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.
Semakin sesuai harga dengan harapan konsumen akan membuat keputusan
pembelian semakin tinggi. Harga terbaik bukanlah yang paling murah, tetapi yang paling
sesuai dengan persepsi konsumen.

3. Place
Lokasi (place), berkaitan dengan semua keputusan dalam membawa produk yang
benar ke wilayah target pasar. Suatu produk tidak akan banyak fungsinya bagi seorang
pelanggan jika tidak tersedia pada saat dan tempat yang dibutuhkan (Budiawati, 2012).
Merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Apabila lokasi mendukung, maka akan sangat mempengaruhi dan meningkatkan keputusan
pembelia

4. Promotion
Pengertian promosi ialah semua kegiatan yang dilaksanakan produsen untuk
berinteraksi dengan calon pembeli (Philip Kotler). Tujuan berinteraksi dengan calon pembeli
ialah agar mereka bersedia mengenal serta membeli produk.
Dalam hal ini pebisnis juga harus menyesuaikan konsumen yang mana yang
membutuhkan produk tertentu. Semakin sesuai promosi dengan harapan konsumen maka
keputusan pembelian akan semakin tinggi

5. People
SDM yang memiliki keterampilan dan mampu menyampaikan produk Anda kepada
konsumen sangat dibutuhkan dalam pemasaran.
SDM memiliki peran berbeda-beda, seperti bagian produksi, manajer, bagian
marketing, customer service, dan lain sebagainya. Tugas manager, memastikan SDM yang ada
di perusahaan merupakan seseorang yang kompeten dan mampu mengerjakan tugas dengan
baik dan benar.

6. Proces
Proses yang ada dalam suatu bisnis dimulai dari produksi hingga distribusi produk ke
konsumen. Segala kegiatan proses yang dilakukan harus mempunyai rencana yang baik. Oleh
sebab itu, penting sekali untuk membuat panduan kerja atau SOP yang jelas untuk setiap SDM.
Misalnya, Anda berjualan produk roti. Anda harus bisa memastikan bahwa bahan
baku roti Anda mempunyai kualitas yang sehat, pembuatannya bersih, dan halal. Akan lebih
baik lagi jika alur proses yang baik tersebut juga diketahui oleh konsumen

7. Physical Evidence/Packaging
Packaging atau tampilan fisik merupakan hal yang sangat penting untuk
keberlangsungan proses pemasaran. Seringkali konsumen akan tertarik terhadap produk yang
mempunyai tampilan fisik lucu dan unik. Dalam hal ini dapat dihubungkan dengan perilaku
para konsumen. Pengguna akan memperoleh efek positif apabila tampilan fisik suatu produk
menarik. Packaging memiliki daya tarik tersendiri jika kita bisa menambahkan value di
dalamnya

Apa yang dimaksud dengan iklan?

periklanan atau advertising adalah mengoperkan pikiran dan ide kepada pihak lain. Sehingga jika kita
bandingkan dengan dengan definisi komunikasi dalam ilmu komunikasi, periklanan tidak jauh
berbeda, yaitu menyampaikan pesan dari pihak satu ke pihak lainnya, baik melalui verbal maupun
media.
Bab 2. Perilaku Konsumen
Consumer behaviour adalah …

Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan adanya suatu proses
pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktivitas seperti melakukan pencarian, penelitian, dan
pengevaluasian produk dan jasa (Firmansyah, 2018)

Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari dan menjadikan konsumen untuk
membuat keputusan pembelian. Yaitu ketika memutuskan akan membeli suatu barang atau produk
dan jasa, konsumen selalu memikirkan terlebih dahulu barang yang akan dibeli. Mulai dari harga,
model, bentuk, kemasan, kualitas, fungsi atau kegunaan barang tersebut, dan lain sebagainya
(Firmansyah, 2018).

Menurut pakar John C. Mowen dan Michael Minor (2002), perilaku konsumen adalah studi
tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan suatu perolehan,
konsumsi berbagai produk, jasa dan pengalaman serta ide-ide.

Menurut Lamb, Hair dan Mc. Daniel mereka menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah
proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta
mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian dan penggunaan produk (Rangkuti, 2002).

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000), menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah
tindakan yang terkait langsung dan terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan
produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Hal-hal yang mempengaruhi perilaku konsumen

1. Afeksi (perasaan)
Merupakan perasaan atau emosi kita terhadap suatu objek tertentu. Biasanya
diungkapkan dalam bentuk rasa suka atau rasa tidak suka. Pada umumnya keyakinan
konsumen akan suatu produk atau jasa melekat erat dengan perasaannya.
Dalam membeli produk perasaan (afeksi) selalu muncul untuk mengetahui manfaat
dari produk tersebut.
Keunggulan produk yang terbukti secara jelas, biasanya akan banyak disukai oleh
konsumen. Afeksi yang muncul dari konsumen berdasarkan pada keunggulan yang memang
sudah pernah orang lain dapatkan atau memang pengalaman sebelumnya yang sudah yakin
terhadap produsen suatu produk. Artinya, mempertahankan keunggulan produk sangatlah
penting sehingga tidak menjadi kalah bersaing
Beberapa orang akan lebih cenderung memilih produk yang beda daripada yang
lainnya. Mereka menyebut ini dengan istilah anti-mainstream. Hal ini semata-mata karena
kecenderungan seseorang untuk bisa diperhatikan oleh orang lain.

2. Kognisi (pemikiran )
Merupakan suatu pemikiran dan keyakinan serta pengetahuan konsumen tentang
produk dan jasa, yang itu berbeda-beda antara konsumen satu dengan lainnya.
Kognisi mengacu pada suatu proses mental dan struktur pengetahuan yang dilibatkan
dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya. Misalnya, termasuk di dalamnya adalah
pengetahuan yang didapat orang dari pengalamannya dan yang tertanam pada ingatan atau
pemikiran mereka.
Termasuk juga di dalamnya proses psikologis yang terkait dengan pemberian
perhatian dan pemahaman terhadap aspek-aspek lingkungan, mengingat kejadian masa lalu,
pembentukan evaluasi, dan pembuatan keputusan pembelian. Sementara berbagai aspek
kognisi adalah proses berpikir alam sadar, dimana proses kognisi dilakukan secara sadar dan
otomatis.

Afeksi & Kognisi

Untuk membeli produk atau jasa maka komponen dan unsur-unsur yang ada pada afeksi dan
kognisi saling terkait dan bersinergi antara satu dengan yang lainnya.

Afeksi (perasaan) akan tersalurkan dengan adanya suatu kognisi (pemikiran), dan begitu pula
sebaliknya kognisi (pemikiran) tidak akan terwujud tanpa adanya suatu afeksi (perasaan).

Dengan demikian komponen dan unsur-unsur dari afeksi dan kognisi yang saling berhubungan
ini akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam melakukan pembelian

3. Lingkungan
Lingkungan konsumen terdiri dua jenis, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan fisik:

 Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang ada pada masyarakat yang terjadi antara
konsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang. Lingkungan sosial adalah
orang-orang lain yang berada di sekeliling konsumen dan termasuk perilaku dari orang-orang
tersebut yang akan mempengaruhi dalam pembelian produk.

 Lingkungan Fisik merupakan segala sesuatu yang berbentuk fisik di sekeliling konsumen.
Lingkungan fisik adalah beragam produk, toko, lokasi toko, dan lain-lain. Contoh : Toko adalah
lingkungan mikro fisik dari konsumen, karena akan mempengaruhi sikap dan perilaku secara
langsung.

4. Perilaku (Behaviour)
Keyakinan dan rasa senang pada suatu produk dan jasa akan mendorong konsumen
melakukan tindakan sebagai wujud dari keyakinan dan perasaannya (Ferrinadewi, 2008).
Sebagian dari perilaku konsumen seperti melihat-lihat dan memandangi produk di rak,
memungut dan meneliti bungkus, mengarahkan roda kereta dan seterusnya akan menarik
perhatian seorang manajer pemasaran, beberapa perilaku memiliki pengaruh penting bagi
afeksi dan kognisi konsumen serta pembelian dadakan yang dilakukan.
Contohnya: jika tidak melalui lorong tempat obat vitamin, maka konsumen tidak akan
melihat dan membeli obat vitamin yang dijual, karena biasanya obat vitamin akan didapat
pada Apotek.
Contoh lain: Seorang ibu rumah tangga bisa saja berbelanja bahan makanan kalengan
di supermarket sementara untuk bahan buah-buahan dan sayuran, ia akan berbelanja di pasar
tradisional. Perilaku ini bisa jadi disebabkan karena ia berkeyakinan bahwa harga sayuran dan
buah-buahan akan lebih murah di pasar tradisional sementara produk makanan kalengan
yang pasti terjamin kualitasnya tidak akan tersedia di pasar tradisional.

5. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan bagian dari lingkungan serta terdiri dari berbagai
rangsangan fisik dan sosial dari konsumen. Termasuk di dalam rangsangan tersebut adalah
produk dan jasa, promosi atau iklan produk, tempat pertukaran atau toko eceran, dan
informasi harga atau label harga yang ditempel pada produk.
Penerapan strategi pemasaran melibatkan penempatan rangsangan pemasaran
tersebut di lingkungan konsumen agar dapat mempengaruhi afeksi, kognisi, dan perilaku
konsumen.
Contohnya: penempatan papan iklan jasa layanan untuk istirahat (Rest Area) di jalan
tol mengubah tata ruang (lingkungan) dan dapat mengubah pemikiran dan keinginan
konsumen (kognisi) untuk berhenti membeli bensin, dan pada akhirnya mendorong
konsumen berbelanja di toko yang ada sekitarnya.

Ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:

 Konsumen memilih produk sesuai kebutuhan dan keinginannya


 Produk yang dipilih konsumen memberikan manfaat yang optimal bagi konsumen
 Konsumen memilih produk yang kualitasnya bagus
 Konsumen memilih produk yang harganya sesuai dengan kemampuan dan pendapatan
konsumen
 Konsumen memilih produk sesuai dengan kenyamanan lingkungan toko

Ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irasional:

 Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media baik cetak maupun
elektronik
 Konsumen memilih produk bermerek atau branded yang sudah terkenal
 Konsumen memilih produk bukan untuk kebutuhan, tetapi karena gengsi atau prestise
 Konsumen memilih produk hanya karena ingin mencoba-coba
Bab 3. Peran Social Media dalam Pemasaran
Social Media Marketing (SMM) adalah

SMM adalah strategi, teknik dan proses marketing yang menggunakan Social Media sebagai
sarana untuk mempromosikan suatu produk (Link Halaman Website Bisnis Online) atau suatu jasa,
atau produk lainnya secara lebih spesifik.

SMM lebih kepada pembangunan dan pemanfaatan area Social Media sebagai sarana atau
tempat untuk membangun target pasar dari bisnis online.

Ada beberapa SMM yang populer dikalangan masyarakat, seperti Facebook, Twitter,
Pinterest, Reddit, Youtube, Myspace, Digg, Google Plus, Linkedin, Instagram dan masih banyak lainnya.

Kesimpulannya Social Media Marketing adalah usaha bagian pemasaran perusahaan atau
humas instansi untuk membuat tulisan, gambar, video, grafik, atau posting di akun media sosial
lembaga guna mempromosikan produk/jasa sehingga diketahui khalayak ramai.

Peran social media untuk bisnis

1. Sosial Media Merupakan Cara Yang Mudah Untuk Mencari Tahu Lebih Banyak Mengenai
Pelanggan Anda
2. Sosial Media Membantu Pencarian Target Konsumen Lebih Efektif
3. Sosial Media Membantu Menemukan Konsumen Baru Dan Memperluas Target Pasar
4. Sosial Media Memudahkan Konsumen Untuk Memberikan Feedback Mengenai Bisnis Anda
Secara Langsung
5. Mengembangkan Target Pasar dan Selangkah Lebih Maju Dari Kompetitor
6. Sosial Media Dapat Membantu Meningkatkan Pengunjung Website Dan Ranking Search
Engine
7. Bagikan Informasi Lebih Cepat Dengan Sosial Media
8. Sosial Media Membantu Menghasilkan Daftar Calon Konsumen Baru
9. Lebih Dekat Dengan Konsumen Melalui Sosial Media
10. Sosial Media Meningkatkan Brand Awareness Dan Promosi Dengan Biaya Yang Minim
Bab 4. Social Media Sebagai Consumer-Generated Media
Fasilitas di media sosial dan bagaimana pengguna itu memanfaatkan media sosial untuk berbagi
realitas diri offline-nya secara online memberikan arah balik bagaimana periklanan itu bekerja.

Pengguna, secara sadar maupun tidak, menginformasikan pengalaman mereka dalam menggunakan
produk atau jasa. Banyak riset yang menyebutkan bahwa media sosial dianggap sebagai sarana untuk
pengguna berbagi pikiran, pengalaman, bahkan pandangan terhadap sebuah peristiwa.

Karena itu tidak mengherankan apabila pengguna media sosial adalah juga konsumen yang bisa
mempromosikan sebuah produk atau dalam istilah Tuten (2008) sebagai CGM atau consumer-
generated media.

Terkait dengan evolusi konsumen dari “sekadar mengonsumsi” menjadi “bagian dari periklanan”,
praktik CGM terbagi atas beberapa tipe, diantaranya:

1. Consumer-generated multimedia (CGM2)


Yakni tipe konsumen yang mengunggah pengalaman dan pendapat mereka tentang sebuah
produk atau jasa dalam berbagai bentuk media. Media itu bisa berupa audio, video sampai
pada animasi. Konten ini sangat berbeda dengan citizen advertising dimana iklan sengaja
dibuat untuk mempengaruhi atau mengajak penguna lain untuk secara verbal memakai
sebuah produk/jasa. CGM2 lebih kepada pengalaman pengguna di media sosial.

2. Consumer-solicited media (CSM)


Merupakan tipe konsumen yang diundang untuk berkontribusi terhadap sebuah konten
terkait produk atau jasa. Tipe ini menujukkan konsumen dilibatkan dalam periklanan dan
cenderung tidak berbayar. Perusahaan menyediakan panduan maupun sepesifikasi dan dalam
beberapa kasus mengundang konsumen untuk melihat aset/pabrik milik mereka.

3. Incentivized consumer - generated media (iCGM )


Tipe ini menujukkan konsumen di media sosial yang diberikan insentif, dibayar atau diberikan
produk dari perusahaan. Namun, pemberian kompensasi ini dalam bentuk hadiah. Misalnya,
konsumen di media sosial membuat sebuah tulisan tentang produk tertentu dalam rangka
lomba penulisan (review) yang dilaksanakan oleh perusahaan tertentu.

4. Consumer-fortified media (CFM)


Merupakan tipe konsumen yang menyebarkan atau mendiskusikan sebuah konten. Tipe ini
menujukkan bahwa sebuah konten terkait produk/jasa menjadi bahan diskusi dari konsumer
yang juga pengguna media sosial. Melalui jejaring media sosialnya konsumer menuliskan
pendapatnya dan juga kadang melampirkan tautan (link) terhadap informasi produk atau jasa.

5. Compesated consumer generated media (cCGM)


Tipe terakhir ini menjelaskan bagaimana konsumen dibayar untuk tulisan atau publikasi
mereka di media sosial oleh perusahaan. Blogger, misalnya, dilibatkan secara khusus dengan
undangan dan kesepakatan tertentu untuk mendukung kampanye produk/jasa yang sedang
diluncurkan oleh perusahaan.
Friendvertising

Friendvertising merupakan konsep yang diperkenalkan oleh Tracy L. Tuten (2008:33- 54)
untuk menunjukkan bagaimana komunikasi yang terjadi di antara bentuk-bentuk komunitas sosial
secara online. Konsep menunjukkan bahwa adanya keruntuhan penggunaan media massa sebagai
sumber dari periklanan.

Hal tersebut dikarenakan adanya hubungan yang pasif antara pengiklan-media-konsumen


yang terjadi. Bandingkan dengan hubungan yang ada di media sosial dimana semua pengguna yang
ada di dalam jaringan terdekat memiliki interaksi dan komunikasi yang lebih intens

perangkat dasar dari media sosial adalah berteman, maka apa yang dilakukan pengguna di
medi sosial secara dasar adalah mengkonstruk identitas diri secara virtual dan mengembangkan
jaringa n pertemanannya di dunia online.

Konsep friendvertising ini tidak hanya menunjukkan dan terbatas pada pengguna yang
dimanfaatkan dengan kompensasi tertentu untuk menceritakan sebuah produk atau jasa kepada
pengguna lain saja, namun konsep ini juga menunjukkan bagaimana kekuatan pengguna media sosial
untuk menjangkau konsumen dalam jaringan pertemanan di media sosial

Berinteraksi dengan pengguna melalui social media

Media sosial dengan beragam bentuknya mulai dari forum, situs jejaring sosial, berbagi media, atau
berbagi opini, memberikan medium bagi pengguna untuk berinteraksi sekaligus berpartisipasi dalam
kegiatan-kegiatan sosial virtual.

Semakin lama dan sering interaksi yang terjadi di antara pengguna tersebut maka akan semakin kuat
ikatan relasi virtual yang terjadi di antara pengguna tersebut. Karena itu, sebuah produk atau jasa bisa
saja menjadi jauh lebih efektif apabila di promosikan oleh pengguna di media sosial.

Selain adanya kedekatan interaksi pengguna, berdasarkan pengalaman pengguna, juga karena
hubungan yang ada di media sosial berdasarkan kepada kepercayaan serta apa yang disebut dengan
‘contact comfort’. Media sosial memberikan semacam contact comfort di antara pengguna yang
memberikan kepuasan serta kenyamanan untuk berafiliasi maupun bersosialisasi di antara kegiatan
memproduksi dan mendistribusikan sebuah konten secara online (Benkler, 2012).

Friendvertising atau Word of Mouth Marketing?

Dalam praktik pemasaran tradisional konsep friendvertising ini dikenal dengan periklanan dari mulut
ke mulut atau word-of-mouth.

Iklan di media massa hanyalah salah satu cara ekfektif dalam menjangkau konsumen, namun
konsumen yang bercerita tentang produk atau jasa jauh lebih efektif dalam menjangkau konsumen
baru.

Oleh sebab itu, konsep friendvertising juga memanfaatkan posisi pengguna di media sosial yang bisa
menjadi duta dari dari pemasaran produk atau jasa dalam menjangkau konsumen baru di media sosial.
Friendvertising tidak hanya dan terbatas bergerak dalam komunikasi satu arah atau dua arah, tetapi
juga komunikasi yang interaktif dalam jaringan dan merupakan bentuk dari viral communication yakni
sebuah perbincangan umum di antara pengguna di online

Penutup

Secara sederhana bisa disimpulkan bahwa target atau objek dari iklan pemasaran adalah khalayak.
Semakin besar jumlah dan luas wilayah khalayak yang disasar dalam program pemasaran, maka
semakin terbuka lebar juga peluang untuk memasarkan produk serta kesempatan produk tersebut
dibeli oleh khalayak.

Kemudian, semakin banyak produk itu diserap oleh khalayak, maka secara otomatis nilai sebuah
produk akan semakin tinggi seperti nilai jual, nilai prestise, nilai guna dan sebagainya.

Media sosial dalam konteks ini menawarkan khalayak yang beragam, banyak, dan berada di wilayah
yang lebih luas atau global. Tidak hanya itu, khalayak di media sosial tidak hanya sebatas sebagai
konsumen semata, melainkan juga menjadi kekuatan dalam pemasaran atau sebagai medium iklan itu
sendiri

You might also like

  • Ig Ads
    Ig Ads
    Document3 pages
    Ig Ads
    Angelita Laurent Dameria Sinaga Desain Komunikasi Visual
    No ratings yet
  • Jawaban UTS Kepemimpinan
    Jawaban UTS Kepemimpinan
    Document3 pages
    Jawaban UTS Kepemimpinan
    Angelita Laurent Dameria Sinaga Desain Komunikasi Visual
    No ratings yet
  • Rangkuman UAS
    Rangkuman UAS
    Document10 pages
    Rangkuman UAS
    Angelita Laurent Dameria Sinaga Desain Komunikasi Visual
    No ratings yet
  • Presentasi
    Presentasi
    Document11 pages
    Presentasi
    Angelita Laurent Dameria Sinaga Desain Komunikasi Visual
    No ratings yet
  • Uts 01
    Uts 01
    Document20 pages
    Uts 01
    Angelita Laurent Dameria Sinaga Desain Komunikasi Visual
    No ratings yet
  • VM 1
    VM 1
    Document3 pages
    VM 1
    Angelita Laurent Dameria Sinaga Desain Komunikasi Visual
    No ratings yet